Anda di halaman 1dari 11

2

MODUL PERKULIAHAN

W142100046 –
Sistem Tenaga
Listrik
Konsep Dasar-1: Daya Dalam
Rangkaian Arus Bolak-balik
(AC)
Abstract Kompetensi
Modul ini berisikan bekal pengetahuan CPMK 2 (CPL 2)
tentang memahami potensi EBT dan Ketepatan dalam mampu menjelaskan:
kebijakan pemerintah dalam 1. Mampu menguraikan potensi EBT di
pengembangan EBT dunia dan di Indonesia pada
khususnya
2. Mampu menjelaskan kebijakan
pemerintah untuk pengembangan
EBT

1.

Bagian Ketiga
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Teknik Teknik Elektro W142100046 Lukman M. Silalahi, MT
Daya Sesaat

Menurut teori dasar pengertian daya didefinisikan sebagai perubahan tenaga terhadap
waktu. Satuan daya adalah watt, daya yang diserap suatu beban adalah hasil kali tegangan
jatuh sesaat diantara beban dengan satuan volt, dengan arus sesaat yang mengalir dalam
beban tersebut dengan satuan amper, yang dinyatakan oleh persamaan:

Gambar 3.1 Daya dalam rangkaian satu fasa


Diandaikan bahwa tegangan dan arus, keduanya dinyatakan oleh gelombang sinusoidal
dengan kecepatan sudut , dituliskan dengan pernyataan sebagai berikut:

Dengan
= besarnya dari amplitudo tegangan

= besaranya dari amplitudo arus

= sudut fasa dari tegangan

= sudut fasa dari arus


Berdasarkan persamaan (2.2) dan persamaan (2.3) akan diperoleh daya sesaat sebagai
berikut:

Dari persamaan (2.4) dapat dilihat bahwa daya p(t) terdiri dari dua bagian, yang satu
terdiri dari komponen yang konstan dan bagian yang kedua terdiri dari komponen sinusoidal
dengan frekuensi 2 . Nilai dari p(t) adalah nol bila salah satu dari v(t) dan i(t) bernilai nol.

Faktor Daya

Selanjutnya bila didefinisikan sudut faktor daya sebagai berikut:

dan P daya rata-rata pada satu periode, , dari persamaan (2.4) akan diperoleh:

2023 Sistem Tenaga Listrik


2 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bila menghitung harga daya P mempergunakan phasor dari v(t) dan i(t), dalam teori
rangkaian pilihan phasor tegangan adalah harga efektifnya, dengan demikian dapat
dituliskan bahwa:

Nilai sesaat dari tegangan adalah v(t), sedangkan harga efektifnya atau harga rms (root
meansquare) adalah yang dapat dibaca pada meter.

Seandainya menghitung disipasi daya rata-rata dalam suatu resistansi R yang


dihubungkan sumber tegangan sinusoidal dengan harga efektif V maka dapat dituliskan:

Persamaan tersebut sama halnya dengan yang didapatkan pada kasus arus searah,
sehingga jika tegangan efektif 120 volt, maka didapatkan bahwa energi panas rata-rata
keluar dari resistans sama halnya dengan tegangan searah 120 volt.
Pembahasan yang sama dapat dilakukan untuk arus efektif yang mengalir pada resistans
R, sehingga persamaan menjadi:

Dengan demikian maka dapat dinyatakan secara umum bahwa phasor tegangan yang
dinyatakan pada persamaan (2.6) dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana: * = menyatakan nilai kebalikan atau bayangan (conjugate). Besaran cos pada
persamaan (2.9) dikenal sebagai faktor daya (power faktor = PF) sehingga dituliskan
sebagai berikut:

Dalam persamaan (2.9), nilai dan nilai masing-masing dapat dinyatakan


oleh daya kompleks S dan daya reaktif Q, sehingga dapat dituliskan:

Karena merupakan bagian real daripada daya kompleks maka disebut sebgai daya
real, demikian pula yang merupakan bagian reaktif dari daya kompleks disebut sebagai

daya reaktif. juga dikenal sebagai daya aktif.


2023 Sistem Tenaga Listrik
3 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dari persamaan (2.12) S dinyatakan dalam bentuk polar dan dalam bentuk segitiga dan
sudut S dinyatakan oleh, seperti pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 Daya dalam rangkaian satu fasa


Untuk mengetahui arti phisik dari daya reaktif Q, dapat dicoba dengan mengganti N
dengan suatu induktor seperti pada contoh soal berikut:

Contoh Soal 1

Untuk impedans Z = jωL, hitung


1. nilai Q
2. daya sesaat dalam L
3. bandingkan hasil a dan b jawab:
Jawab:
1. Menggunakan rumus 2.12, maka didapatkan,

2. Jika arus diberikan oleh persamaan,

Maka nilai daya sasaatnya

3. Perbandingan hasil bagian (a) dan (b) didapatkan bahwa:

Dalam hal ini Q adalah amplitudo atau nilai maksimum dari daya sesaat dalam untai atau
rangkaian satu gerbang N. Dalam contoh soal ini dapat diketahui bahwa daya rata-rata P
yang melayani induktor adalah nol, yang ada adalah daya sesaat (untuk mempertahankan
perubahan energi dalam medan magnit) dengan nilai maksimum Q.

2023 Sistem Tenaga Listrik


4 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh Soal 2

Andaikan ada jaringan dengan impedans Z


1. dapatkan pernyataan untuk P dan Q
2. Nyatakan p(t) dengan tanda P dan Q
3. Andaikan bahwa jaringan adalah rangkaian RLC, bandingkan hasil yang didapatkan
dengan hasil dari butir (b).
Jawab:
1. menggunakan persamaan (2.12), maka didapatkan:
sehingga

dan
2. Dengan pilihan yang sesuai yakni,

3. Dengan demikian akan didapatkan

4. Dalam hal ini Z = R + j + 1/j + Dari bagian (a) didapatkan bahwa P = R

dan , Dimana adalah daya reaktif masing-masing dalam L dan

C, sehingga dapat dituliskan bahwa:

Dari persamaan tersebut maka suku pertama menyatakan daya sesaat dalam R.
Suku kedua dan ketiga masing-masing menyatakan daya sesaat dalam L dan C.
Dalam kasus ,
maka

Daya Kompleks

Jika fasor tegangan dan arus diketahui maka perhitungan untuk daya nyata dan daya
reaktif dapat dilakukan dengan mudah dalam bentuk kompleks.
, maka hasil kali dari pada fasor tegangan dan bayangan (conjugate,
dan
*) dari fasor arus adalah daya kompleks, .

2023 Sistem Tenaga Listrik


5 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam bentuk kompleks menjadi,

, dimana sehingga
,sebagaimana telah dinyatakan pada persamaan
atau
(2.12).

Segitiga Daya

Dalam hubungan S, P, dan Q dapat Digambar dengan suatu segitiga phitagoras yang
dikenal sebagai segitiga daya sebagai berikut.

2023 Sistem Tenaga Listrik


6 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Arah Aliran Daya

Hubungan antara P, Q, dan tegangan rel V, dengan tanda/polaritas dari P dan Q


memnentukan arah aliran daya di dalam suatu sistem tenaga listrik. Kita perlu mengetahui
apakah daya dibangkitkan atau diserap. Untuk memahami arah aliran daya pada rangkaian
AC kita akan melihat telebih dulu kasusnya pada rangkaian DC, di mana arah aliran daya
lebih mudah ditentukan. Perhatikan gambar 2.4 di mana arus dc I mengalir melalui sebuah
baterei. Jika I = 10 A dan E = 100 V, maka artinya baterei sedang diisi (dicharge) dengan
laju pengisian 1000 W (gambar 2.4.a).

2023 Sistem Tenaga Listrik


7 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2023 Sistem Tenaga Listrik
8 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2023 Sistem Tenaga Listrik
9 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2023 Sistem Tenaga Listrik
10 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Gonen, Turan; 2013, Modern Power System Analysis, 2nd ed, McGraw Hill
2. Stevenson, W.D., Grainger, J.J.; 1994, Power System Analysis, International Edition,
McGraw-Hill.
3. Saadat, Hadi; 1999, Power System Analysis, International Edition, McGraw-Hill

2023 Sistem Tenaga Listrik


11 Lukman Medriavin Silalahi, A.Md., ST., MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai