Anda di halaman 1dari 8

RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG.

Angkt III_2021

Judul Modul Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Azazi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman Masyarakat
Multikultural
3. Konsep Nilai Moral Dan Norma
4. Pancasila Dan kewarganegaraan global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan KB. 1 Hak Asasi manusia
definisi) di modul ini 1. Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109) menyatakan
bahwa HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang sifatnya tidak boleh
dilanggar oleh siapapun.
2. Hak asasi manusia (menurut UU No. 39 Tahun 1999) adalah
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan Yang maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah, dan setiap orang.
3. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan pemberian
dari Tuhan kepada manusia agar hidup terhormat
4. Hakiki,artinya hak asasi manusia adalah adalah hak asasi
semua semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
5. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk
semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender
atau perbedaan lainnya.
6. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dicabut atau diserahkan kepada pihak lain.
7. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi,
sosial dan budaya.
8. Secara umum hak asasi manusia dapat dibedakan menjadi hak
asasi pribadi atau personal rights, hak asasi ekonomi atau
property rights, hak asasi politik atau politial rights, hak
persamaan hukum atau rights of legal equality, hak asasi sosial
dan kebudayaan atau social and culture rights, dan hak asasi
mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
hukum atau procedure rights
9. constitutional importance merupakan hak warga negara yang
berlaku hanya bagi warga negara Republik Indonesia. Hak-hak
dan kebebasan tersebut ada yang tercantum dalam UUD
1945 dan ada pula yang tercantum hanya dalam undang-
undang tetapi memiliki kualitas yang sama pentingnya secara
konstitusional
10. social contract setiap hak yang terkait dengan warga negara
dengan sendiri bertimbal-balik dengan kewajiban negara untuk
memenuhinya.
11. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan atau
pengucilan yang langsung maupun tidak langsung didasarkan
pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan
politik yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik secara individual maupun kolektif dalam semua
aspek kehidupan..
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
12. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang
hebat baik jasmani maupun rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau
orang ketiga.
13. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: Pelanggaran HAM berat dan Pelanggaran HAM
ringan.
14. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau
kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok,
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental.
15. Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistemik, yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung kepada penduduk sipil.
16. Lembaga – lembaga independen yang menangani Masalah
HAM yang pembentukannya diatur UU adalah :
Komnas HAM dan pengadilan HAM
17. Pendekatan induktif suatu pendekatan yang digunakan
dalam pembelajaran dengan dimulai dari contoh-contoh,
peristiwa-peristiwa, kasus- kasus dan fenomena sejenis untuk
ditarik kesimpulan umum.
18. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum menuju
penarikan kesimpulan khusus.
19. Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan pembelajaran
yang digunakan guru sesuai dengan konteks kehidupan sehari-
hari anak.
20. Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu
pendekatan pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada
anak untuk bekerja sama dalam belajar
21. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran dilaksanakan
dengan memberikan ksempatan pada anak untuk mencari
penyelesaian sendiri terhadap masalah yang dihadapinya.
22. Pendekatan discovery yaitu pendekatan pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa menjelajah untuk
menemukan sesuatu yang sudah ada.
23. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan yang
memberikan kesempatan kepada anak untuk menyusun sendiri
konsep-konsep HAM berdasarkan kehidupan sehari-hari anak.

24. Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan


yang kondusif anak belajar
25. unwillingness state adalah Negara yang tidak mau menangani
kasus pelanggaran HAM yang terjadi di negaranya.
26. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
-menggunakan pembelajaran konkrit
-menggunakan prinsip belajar sambil bermain
-active learning yaitu Pembelajaran aktif memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk aktif mencari dan
memaknai nilai-nilai HAM.
- Joyfull learning yaitu menyenangkan dan membuat belajar
anak menjadi ceria, tanpa tekanan, dan menarik
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
- Berpusat pada anak. Artinya anak menjadi subjek pelaku
yang aktif di dalam belajar. Guru hanya berperan sebagai
fasilitator dalam membantu anak mudah mempelajari nilai-
nilai HAM.
- memberikan kesempatan seluas-luasnya pada anak untuk
bereksperimen (mencoba) mengalami berbagai kegiatan
pembelajaran HAM.

KB. 2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman


Masyarakat Multikultural
1. Pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa meliputi Integrasi
Wilayah dan Integrasi bangsa
2. Makna pengertian integrasi wilayah yaitu sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah dan batas-
batas dan haknya ditetapkan dengan Undang-Undang.Wilayah
yang dimaksud meliputi wilayah daratan, perairan pedalaman,
perairan kepulauan, laut teritorial, dasar laut, serta ruang udara
diatasnya dan termasuk sumber kekayaan yang terkandung
didalamnya.
3. Integrasi bangsa meliputi kelompok social budaya masyarakat,
misalnya suku, agama,ras,dan golongan.
4. Masa Perintis yaitu masa mulai dirintisnya semangat
kebangsaan melalui pembentukan organisasi pergerakan.
5. Masa Penegas yaitu masa mulai ditegaskannya semangat
kebangsaan yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928 yang mengikrarkan dan menegaskan
bahwa kita memiliki satu tanah-air, satu bangsa, dan bahasa
persatuan yaitu Indonesia.
6. Masa Percobaan yaitu masa mulai mencobanya bangsa
Indonesia menuntut kemerdekaan dari Belanda melalui organisasi
GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 dan mengusulkan
Indonesia Berparlemen.
7. Masa Pendobrak yaitu masa dimana semangat dan gerakan
kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu
penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 dari sisi politik, pada
hakikatnya merupakan “revolusi politik” yaitu perombakan dari
kekuasan kolonial menjadi kekuasaan nasional.
8. Wujud Keberagaman Masyarakat Indonesia diantaranya
keberagaman suku, agama, ras.
9. nation-state Indonesia adalahTerbentuknya masyarakat bangsa
Indonesia seperti yang kita kenal sekarang ini, Pada tahap inilah
lahir bangsa Indonesia dengan wawasan budaya yang
berlandaskan sistem nilai budaya bangsa Indonesia yang
modern.
10. Integrasi diartikan sebagai suatu proses penyesuaian di antara
unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan
sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat
11. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif
berdasarkan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita
tentang anggota dari kelompok tertentu.
12. Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap seseorang
berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia
berasal dari kelompok yang lain.
13. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri
sendiri, namun karena harus berhubungan dengan manusia
lain, maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik
(pertentangan).
14. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang
menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian budaya atau individu bahwa
suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur
ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).
15. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan
kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya..
16. Kymlicka (2002:8,24).profesor filsafat bahwa multikultural
merupakan suatu pengakuan, penghargaan, dan keadilan
terhadap etnik minoritas baik yang menyangkut hak-hak
universal yang melekat pada hak-hak individu maupun
komunitasnya yang bersifat kolektif dalam mengekspresikan
kebudayaannya.
17. Kata kunci dalam multikulturalisme tersebut, yakni pengakuan
adanya perbedaan dan penghargaan.
18. Segall (1998: 577-580) dalam karyanya Cross-cultural
psychology: Research and applications, menyebutnya
multikulturalisme pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan
suatu konteks sosialpolitik yang memungkinkan individu dapat
mengembangkan identitas yang sehat dan secara timbal-balik
mengembangkan sikap- sikap positip antar kelompok.
19. Nasionalisme adalah suatu faham yang menganggap bahwa
kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada
negara.
20. Patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme.
Patriotisme merupakan sikap sudi mengorbankan segala-
galanya untuk kejayaan tanah air, bangsa dan negara.
21. Faktor yang dapat memperkuat Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia ada tiga, yaitu :Sumpah Pemuda, Pancasila
dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
22. Model pembelajaran untuk materi yang berkaitan dengan
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat multikultural di
Sekolah Dasar adalah bermain peran

KB. 3. Konsep Nilai Moral Dan Norma


1. Makna Nilai, Moral dan Norma
2. Nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya. Nilai bersumber pada budi yang
berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan
perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan
salah satu wujud kebudayaan di samping system sosial dan
karya.
3. Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di dalam masyarakat
serta berhubungan dengan sikap dan tindakan manusia di
dalamnya
4. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari akal manusia
(rasio, cipta, dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir.
5. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui unsur rasa
yang terdapat pada setiap diri manusia, dengan istilah lain biasa
disebut dengan nilai “estetika”.
6. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
kehendak maupun kemauan (karsa, etik). Dengan moral manusia
dapat bergaul dengan baik antar sesama manusia lainnya.
7. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan
disimpan dalam sebuah agama..
9. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi jasmani
manusia, termasuk benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan
bagi memenuhi kebutuhan fisik manusia.
10.Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna bagi aktivitas
atau kegiatan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-
hari.
11. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna bagi
memenuhi kebutuhhan rohani atau spiritual manusia, nilai ini
lebih universal atau umum, Nilai rohani sendiri dibedakan
menjadi beberapa macam , seperti :
12. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai yang
bersumber pada proses berpikir oleh akal manusia yang disertai
dengan fakta yang terjadi.
13. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan dengan
perasaan atau jiwa keindahan manusia, atau juga sering disbut
sebagai nilai estetika.
14. Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut perilaku baik
maupun buruk oleh manusia, atau juga sering disebut sebagai
nilai etika.
15. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang mengandung
suatu keyakinan atau kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
16. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan perasaan
seseorang dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
17. Definisi moral dari beberapa ahli yaitu :
- Merian-Webster
- Hurlock
- Sonny Keraf
18. Teori perkembangan moral antara lain: Jean Piaget, yang dikenal
dengan Perkembangan Kognitif (tahap sensorimotor, Tahap
praoperasional, praoperasional konkret, praoperasional formal)
dan
19. Lawrence Kohlberg pakar pendidikan moral, membagi
perkembangan moral menjadi 3, yaitu: tingkat prakonvensional,
konvensional dan pascakonvensional.
20. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan dalam
kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat oleh lembaga atau
institusi yang bersifat formal atau resmi.
21. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan dalam
kehidupan bermasyarakat yang tidak diketahui tentang siapa
dan bagaimana yang membuat dan menerangkan tentang norma
tersebut.
22. Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk perbuatan-perbuatan
yang lebih menonjolkan pada hubungan yang terjadi antar
individu
23. Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan tidak semata-
mata dianggap sebagai suatu cara dalam suatu cara berperilaku,
namun dapat diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan
seperti itu dapat menjadi tata kelakuan (mores).
24. Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang terintegrasi
kemudian menjadi kuat keberadaannya dengan pola perilaku
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
masyarakat dapat meningkat menjadi sebuah adat istiadat
(custom).
25. Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan hukum dalam
mengatur individu di lingkungan masyarakat baik itu tertulis atau
tidak tertulis yang dicirikan oleh adanya penegak hukum,
26. Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena kehadiran
gaya dan cara anggota masyarakat yang cenderung untuk
berubah, bersifat baru, serta diikuti masyarakat pada umumnya.
27. Norma agama, adalah kaidah-kaidah atau pengaturan hidup
yang dasar sumbernya dari wahyu Ilahi
28. Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati nurani manusia.
Setiap manusia memiliki hati nurani yang merupakan pembeda
dari mahluk-mahluk lain ciptaan yang Maha Kuasa.
29. Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut sebagai norma adat
dalam suatu masyarakat tertentu.
30. Norma Hukum, merupakan aturan yang sumbernya dari
negara atau pemerintah.

KB. 4. Pancasila Dan kewarganegaraan global


1. Pancasila adalah landasan bagi penyelenggara Negara dan
pelaksanaan system pemerintahan yang memiliki kedudukan
tertinggi dan sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam
ketatanegaraan di Indonesia, konsekuensinya segala peraturan yang
ada harus berdasar dan bersumberkan Pancasila.
2. Causa Materialis (asal mula bahan)
Pada hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai
yang digali dari bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-nilai
adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
3. Causa Formalis (asal mula bentuk)
Dalam hal ini, bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4. Causa Efisien (asal mula karya)
Asal mula karya, yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila
dari calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah.
5. Causa Finalis (asal mula tujuan)
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang
BPUPKI dengan tujuan menjadikan Pancasila sebagai dasar
negara.
6. Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila: Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, Keadilan.
7. Nilai instrumental yaitu yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-
nilai dasar ideologi Pancasila.
8. Nilai Praktis yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental
dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
9. Dimensi Idealisme menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional dan
menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber pada filsafat
Pancasila.
10. Dimensi normative nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana
terkandung dalam norma-norma keagamaan.
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
11. Dimensi Realitas bahwa suatu ideologi harus mampu
mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam
masyarakat. Dengan kata lain, Pancasila memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa
menghilangkan atau mengingkari hakikat
12. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai
pancipta alam semesta.
13. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti
kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam
hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
14. Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah
bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
15. Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan untuk rakyat dengan
cara musyawarah mufakat melalui lembaga- lembaga perwakilan.
16. Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah
ataupun batiniah.
17. Pancasila itu merupakan landasan bagi penyelenggara negara
dan pelaksanaan sistem pemerintahan yang memiliki kedudukan
tertinggi dan sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam
ketatanegaraan di Indonesia, konsekuensinya segala peraturan
yang ada harus berdasar dan bersumberkan Pancasila..
18. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai
suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita
mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan negara
Indonesia yang bersumber dari kebudayaan nasional.
19. Warga negara global adalah warga negara yang bertanggungjawab
untuk memenuhi persyaratan institusional dan kultural demi
kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat (Korten, 1993).
20. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap
dalam suatu Negara.
21. bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah
suatu Negara dan tidak bertujuan tinggal atau menetap di wilayah
negara tersebut.
22. Warga Negara ialah orang yang secara hukum merupakan
anggota dari suatu Negara,
23. bukan warga Negara disebut orang asing atau warga negara
asing.
24. Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan institusional dan
kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat (Korten,
1993).
25. Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga Negara Global
RASDOYO, S.Pd._201503289854_PPG. Angkt III_2021
meliputi :
a. PengetahuanKewarganegaraan(Civic Knowledge)
b. Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
c. Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)
26. Globalisasi adalah adanya suatu proses pembentukan suatu
tatanan masyarakat dengan segala perangkat peraturannya yang
bersifat universal atau menyeluruh tanpa memperhatikan batas-
batas wilayah negara
27. Pembelajaran Materi Globalisasi di SD menggunakan model
pembelajaran kooperatif dengan tehnik make a match yaitu,
pembelajaran yang menggunakan system gotong royong.

2 Daftar materi yang sulit dipahami di 1. Proses penegakan HAM di Indonesia yang mengacu kepada
modul ini ketentuan-ketentuan hukum internasional.
2. Problema Keberagaman Masyarakat Multikultural
3. Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga Negara Global
4. Pemahaman terhadap siswa mengenai perbedaan Penduduk dan
dan Warga Negara

3 Daftar materi yang sering mengalami 1. Pembelajaran HAM di Sekolah Dasar


miskonsepsi 2. Aplikasi pembelajaran Kompetensi Kewarganegaraan untuk
Warga Negara Global di Sekolah Dasar.
3. Penduduk dan dan Warga Negara

Anda mungkin juga menyukai