Anda di halaman 1dari 17

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Hak Asasi Manusia
2. Kegiatan Belajar 2: Persatuan dan Kesatuan
dalam Keberagaman Masyarakat Multikultural
3. Kegiatan Belajar 3: Konsep Nilai, Moral dan
Norma
4. Kegiatan Belajar 4: Pancasila dan
Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1:
definisi) di modul ini a. Hak Asasi Manusia
 Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109)
menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak
dasar yang dibawa manusia sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh
siapapun, dan yang seolah-olah
merupakan suatu holy area.
 Menurut Undang-Undang RI Nomor 39
tahun 1999 tentang HAM, khususnya
dalam Pasal 1 Ayat (1) menyatakan HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia
 Hak asasi manusia merupakan hak dasar
yang dimiliki oleh setiap manusia yang
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha
Esa. Hak dasar tersebut meliputi hak
hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk
mendapatkan kebahagian.
b. HAM memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
- Kodrati, artinya hak asasi manusia
merupakan pemberian dari Tuhan
kepada manusia agar hidup terhormat.
- Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah
adalah hak asasi semua semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.
- Universal, artinya hak asasi manusia
berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, suku bangsa, gender
atau perbedaan lainnya.
- Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi
manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lain.
- Tidak dapat dibagi, artinya semua orang
berhak mendapatkan semua hak,
apakah hak sipil dan politik, atau hak
ekonomi, sosial dan budaya.
c. Gagasan HAM dalam NRI 1945
o UUD 1945: Pasal 27 Ayat (1), Pasal 27
Ayat (2), Pasal 28, Pasal 29 Ayat (2),
Pasal 30 Ayat (1), Pasal 31 Ayat (1),
Pasal 34
o Non Derogable Right: Hak untuk hidup;
Hak untuk tidak disiksa; Hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
Hak beragama; Hak untuk tidak
diperbudak; Hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum; dan Hak
untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut.
o Kelompok HAM: hak-hak sipil, Hak-hak
politik sosial ekonomi, hak-hak khusus
dan hak atas pembangunan, tanggung
jawab negara dan kewajiban asasi
manusia.Empat kelompok hak asasi
manusia terdiri atas:
- Kelompok pertama adalah kelompok
ketentuan yang menyangkut hak-hak
sipil
- Kelompok kedua adalah kelompok hak-
hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya
- Kelompok ketiga adalah kelompok hak-
hak khusus dan hak atas pembangunan
- Kelompok keempat adalah kelompok
yang mengatur mengenai tanggung
jawab negara dan kewajiban asasi
manusia
d. Bentuk pelanggaran HAM yang sering
muncul biasanya terjadi dalam dua bentuk,
yaitu;
- Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan,
pelecehan atau pengucilan yang
langsung maupun tidak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, jenis kelamin,
bahasa, keyakinan dan politik yang
berakibat pengurangan, penyimpangan
atau penghapusan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik secara individual maupun kolektif
dalam semua aspek kehidupan.
- Penyiksaan, adalah suatu perbuatan
yang dilakukan dengan sengaja
sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan yang hebat baik jasmani
maupun rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau
keterangan dari seseorang atau orang
ketiga.
 Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu
- Pelanggaran HAM berat, yaitu
pelanggaran HAM yang berbahaya dan
mengancam nyawa manusia.
- Pelanggaran HAM ringan, yaitu
pelanggaran HAM yang tidak
mengancam keselamatan jiwa manusia,
akan tetapi dapat berbahaya jika tidak
segera ditanggulangi.

e. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta


Penanganan Masalah Hak Asasi Manusia di
Indonesia.
✓ Pemajuan dan Penegakkan Hak Asasi
Manusia di Indonesia: Pembentukan
produk hukum yang mengatur tentang
HAM sebagai Penjabaran UUD 1945,
terbentuknya lembaga-lembaga
independen yang menangani masalah
HAM yang pembentukannya diatur UU
(Komnas HAM, Pengadilan HAM)
✓ Penanganan Kasus Pelanggaran Hak
Asasi Manusia
1) unwillingness state artinya negara
yang tidak mempunyai kemauan
menegakan HAM. Kasus HAM ditangani
oleh Mahkamah Internasional.
2) Penanganan kasus HAM di Indonesia
Sebelum berlakunya Undang-Undang RI
Nomor 26 tahun 2000 tentang
pengadilan HAM, kasus pelanggaran
HAM diperiksa dan diselesaikan di
pengadilan HAM ad hoc. Setelah
berlakunya undang-undang tersebut
kasus pelanggaran HAM di Indonesia
ditangani melalui proses peradilan di
Pengadilan HAM
f. Prinsip pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran HAM karakteristik belajar
anak SD, yaitu:
- Pertama, anak SD belajar secara konkrit
sehingga pembelajaran HAM
diupayakan secara konrkit pula.
Implikasi dari prinsip ini maka
pembelajaran HAM bagi anak SD
menuntut guru untuk selalu
menggunakan media dan sumber
pembelajaran yang bersifat konkrit dan
dapat ditangkap secara inderawi.
- Kedua, pembelajaran HAM
menggunakan prinsip bermain sambil
belajar dan belajar seraya bermain.
Bermain akan membuat anak
berinteraksi dan belajar menghargai
hak orang lain.
a. Bermain bebas adalah suatu bentuk
kegiatan bermain yang memberikan
kebebasan kepada anak untuk
melakukan berbagai pilihan alat dan
menggunakannya.
b. Bermain dengan bimbingan adalah
suatu kegiatan bermain dengan cara
guru memilihkan alat-alat permainan
dan anak diharapkan dapat
menemukan pengertian tertentu.
c. Bermain dengan diarahkan adalah
suatu bentuk permainan dengan guru
mengajarkan cara menyelesaikan
tugas tertentu. Bermain dapat
menggunakan alat permainan
ataupun tanpa alat permainan.
- Ketiga, pembelajaran HAM di SD
menggunakan prinsip active learning.
Pembelajaran aktif memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada
anak untuk aktif mencari dan memaknai
nilai-nilai HAM.
- Keempat, pembelajaran HAM di SD
dilaksanakan dalam suasana yang
menyenangkan.
Joyfull learning akan sangat
menyenangkan dan membuat belajar
anak menjadi ceria, tanpa tekanan, dan
menarik.
- Kelima, pembelajaram HAM di SD
berpusat pada anak.
Artinya anak menjadi subjek pelaku
yang aktif di dalam belajar.
- Keenam, pembelajaran HAM di SD
memberikan kesempatan kepada anak
untuk mengalami, bukan saja melihat
atau mendengar melainkan seluruh
panca inderanya dan mental psikologis
anak aktif mengalami sendiri dalam
kegiatan yang memuat nilai-nilai HAM.
Pembelajaran HAM memberikan
kesempatan seluas-luasnya pada anak
untuk bereksperimen (mencoba)
mengalami berbagai kegiatan
pembelajaran HAM.
 Berbagai pendekatan dapat digunakan
dalam pembelajaran HAM di SD.
- Pendekatan induktif yaitu suatu
pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan dimulai dari
contoh-contoh, peristiwa-peristiwa,
kasus-kasus dan fenomena sejenis
untuk ditarik kesimpulan umum.
- Pendekatan deduktif dimulai dari
konsep umum menuju penarikan
kesimpulan khusus.
- Pendekatan kontekstual yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang
digunakan guru sesuai dengan konteks
kehidupan sehari-hari anak.
- Pendekatan kooperatif (cooperative
learning) yaitu pendekatan
pembelajaran dengan memberikan
kesempatan pada anak untuk bekerja
sama dalam belajar.
- Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan
ksempatan pada anak untuk mencari
penyelesaian sendiri terhadap masalah
yang dihadapinya.
- Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa menjelajah
untuk menemukan sesuatu yang sudah
ada.
- Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu
pendekatan yang memberikan
kesempatan kepada anak untuk
menyusun sendiri konsep-konsep HAM
berdasarkan kehidupan sehari-hari
anak.
- Pendekatan behavioristik dengan
menciptakan lingkungan yang kondusif
anak belajar HAM.
2. Kegiatan Belajar 2: Persatuan dan
Kesatuan dalam Keberagaman
Multikultural
1) Pentingnya persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia
• UU No. 43tentang wilayah Indonesia:
Negara Kesatuan republik Indonesia
sebagai negara kepulauan yang berciri
nusantara memiliki kedaulatan atas
wilayah serta memiliki hak-hak
berdaulat diluar daerah kedaulatannya
dan kewenangan tertentu lainnya
untuk dikelola dandimanfaatkan
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat Indonesia
sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
• Jenis integrasi: Integrasi Wilayah dan
Integrasi Bangsa
• Objek Sasaran Integrasi Nasional:
integrasi nilai dan integrasi perilaku
2) Nasionalisme: faham atau ajaran untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri
• Terbentuknya nasionalisme Indonesia:
terbentuknya kelompok kecil terikat
secara geografis, terbentuknya suku
bangsa yang luas, terbentuknya
masyarakat Indonesia.
• Membina nasionalisme Indonesia:
mengembangkan kesamaan di antara
suku-suku bangsa penghuni Nusantara,
mengembangkan sikap toleransi
• Kesatuan dalam aspek kehidupan:
perwujudan kepulauan Nusantara
sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,
budaya, pertahanan keamanan.
• Faktor-faktor integratif bangsa sebagai
perekat persatuan: Pancasila, UUD
1945, Sang saka merah putih, Lagu
kebangsaan Indonesia Raya, Bahasa
Indonesia, dan Sumpah pemuda.
• Faktor pendorong persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia: Sumpah
Pemuda, Pancasila dan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
• Faktor pendorong persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia:
kebhinekaan/keberagaman pada
masyarakat Indonesia, geografis,
munculnya penyakit kultural pada
masyarakat Indonesia, melemahnya
nilai budaya bangsa
3) Problema keberagaman masyarakat
multikultural
o Penyakit budaya yang dapat merusak
persatuan: prasangka, stereotipe,
etnosentrisme, rasisme, diskriminasi.
o Multikultural: suatu pengakuan,
penghargaan dan keadilan terhadap
etnik minoritas baik yang menyangkut
hak-hak universal yang melekat pada
hakhak individu maupun komunitas
yang bersifat kolektif dalam
mengekspresikan kebudayaan.
o Faktor penyebab keberagaman
masyarakat Indonesia: pengaruh
geografis, pengaruh kebudayaan asing,
penermaan masyarakat terhadap
perubahan, keadaan transportasi dan
komunikasi, perbedaan kondisi alam.
o Wujud keberagaman masyarakat
Indonesia: keberagaman suku bangsa,
agama, ras dan golongan.
4) Model pembelajaran yang sesuai dengan
tema persatuan dan kesatuan dalam
keberagaman masyarakat multikultur di
jenjang Sekolah dasar
o Menggunakan model bermain peran:
memainkan satu peran tertentu
sehingga yang bermain tersebut harus
mampu berbuat seperti peran
dimanikannya.
o Tahapan bermain peran: merangsang
semangat kelompok, memilih peran,
mempersiapkan pengamat,
memperispakan tahapan-tahapan
peran, pemeranan, mendiskusikan dan
mengevaluasi pemeranan ulang,
mengakaji kemanfaatan daam
kehidupan nyata melalui saling tukar
pengalaman dan penarikan generalisasi.
3. Kegiatan Belajar 3:
1. Konsep Nilai Moral dan Norma
a. Nilai itu hakikatnya adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek,
namun bukan objek itu sendiri.
 Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat
di dalam masyarakat serta berhubngan
dengan sikap dan tindakan manusia di
dalamnya, nilai ini berhubungan dengan
sikap manusia yang tidak dapat hidup
secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain.
 Nilai Keindahan, yakni nilai yang
bersumber melalui unsur rasa yang
terdapat pada setiap diri manusia, dengan
istilah lain biasa disebut dengan nilai
“estetika”.
 Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang
bersumber dari kehendak maupun
kemauan (karsa, etik).
 Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber
dari nilai ketuhanan disimpan dalam
sebuah agama.
 Nilai Material, yakni nilai sosial yang
berguna bagi jasmani manusia, termasuk
benda-benda nyata yang dapat
dimanfaatkan bagi memenuhi kebutuhan
fisik manusia.
 Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi aktivitas atau kegiatan
manusia dalam menjalankan
kehidupannya sehari-hari.
 Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang
berguna bagi memenuhi kebutuhhan
rohani
 Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris,
merupakan nilai yang bersumber pada
proses berpikir oleh akal manusia yang
disertai dengan fakta yang terjadi.
 Nilai Keindahan, merupakan nilai yang
berkaitan dengan perasaan atau jiwa
keindahan manusia, atau juga sering
disbut sebagai nilai estetika.
 Nilai Moral, merupakan nilai yang
menyangkut perilaku baik maupun buruk
oleh manusia, atau juga sering disebut
sebagai nilai etika.
 Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan
yang mengandung suatu keyakinan atau
kepercayaan oleh mansia terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Moral adalah perbuatan atau tingkah laku
atau ucapan dan perasaan seseorang
dalam berinteraksi dengan manusia
lainnya. Apabila yang dilakukan seseorang
itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima
serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, demikian pula
sebaliknya.
c. Norma adalah kaidah, pedoman, acuan,
dan ketentuan berinteraksi dan
berperilaku antara manusia di dalam suatu
kelompok masyarakat dalam menjalani
kehidupan bersama.
 Norma yang mengatur kehidupan
masyarakat pada umumnya terbagi
menjadi 2 macam:
- Norma Formal, yaitu ketentuan dan
ketentuan dalam kehidupan
bermasyarakat sengaja dibuat oleh
lembaga atau institusi yang bersifat
formal atau resmi
- Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan
tata aturan dalam kehidupan
bermasyarakat yang tidak diketahui
tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang
norma tersebut.
 Beberapa norma yang dapat dilihat dari
daya pengikatnya terhadap kehidupan
sosial di masyarakatnya (Soerjono
Soekanto, 1982:174-176), antara lain:

- Cara (Usage), yakni mengacu pada


bentuk perbuatan-perbuatan yang lebih
menonjolkan pada hubungan yang
terjadi antar individu
- Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila
kebiasaan tidak semata-mata dianggap
sebagai suatu cara dalam suatu cara
berperilaku, namun dapat diterima
sebagai norma pengatur, maka
kebiasaan seperti itu dapat menjadi tata
kelakuan (mores).
- Adat Istiadat (Custom), yakni tata
kelakukan yang terintegrasi kemudian
menjadi kuat keberadaannya dengan
pola perilaku masyarakat dapat
meningkat menjadi sebuah adat istiadat
(custom)
- Hukum (Law) merupakan sebuah
ketentuan hukum dalam mengatur
individu di lingkungan masyarakat baik
itu tertulis atau tidak tertulis yang
dicirikan oleh adanya penegak hukum,
serta sanksi yang bersifat untuk
menyadarkan dan menertibkan pelaku
si pelanggar norma hukum dengan
sanksi yang pasti
- Norma Mode (Fashion), norma ini lahir
karena kehadiran gaya dan cara anggota
masyarakat yang cenderung untuk
berubah, bersifat baru, serta diikuti
masyarakat pada umumnya
 Beberapa norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat dilihat dari sumber
dan sanksinya, antara lain:
- Norma agama, adalah kaidah-kaidah
atau pengaturan hidup yang dasar
sumbernya dari wahyu Ilahi.
- Norma Kesusilaan, norma yang lahir
dari hati nurani manusia.
- Norma Kesopanan, norma ini biasa
disebut sebagai norma adat dalam suatu
masyarakat tertentu.
- Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau
pemerintah.
2. Kedudukan nilai, moral, serta norma sebagai
berikut:
- Nilai merupakan suatu kenyataan yang
tersembunyi dibalik kenyataan-
kenyataan lainnya.
- Moral adalah ajaran tentang hal yang
baik dan buruk, yang menyangkut
tingkah laku dan perbuatan manusia.
- Norma merupakan kebiasaan umum
yang menjadi menjadi acuan atau
ketentuan perilaku dalam suatu
kelompok masyarakat dan batasan
wilayah tertentu.
3. Keterkaitan antara nilai, moral, dan norma
yang diterima warga negara terhadap negara
amat kuat, Negara tidak akan menjadi baik
tanpa didukung oleh warga Negara-warga
Negara yang baik, yakni warga Negara yang
tahu akan hak kewajibannya sesuai dengan
nilai, moral dan norma yang ada.
 Budaya diartikan sebagai keseluruhan
sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan (belief) manusia yang
dihasilkan masyarakat.
 Nilai, moral dan norma dalam hubungan
antara warga Negara dan Negara
terlaksana melalui program pendidikan
sebagai salah satu upaya mewariskan nilai,
moral, dan norma yang terdapat dalam
Pancasila sebagai sumber nilai, moral, dan
norma, merupakan pedoman dalam
berbagai aspek kehidupan warga Negara
 Hukum adalah sistem yang terpenting
dalam pelaksanaan rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalah-
gunaan kekuasaan dalam bidang politik,
ekonomi dan masyarakat dalam berbagai
cara dan bertindak, sebagai perantara
utama dalam hubungan sosial antar
masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana, perlindungan HAM dan
memperluan kekuasaan politik serta cara
perwakilan dimana mereka yang akan
dipilih.
 Hubungan manusia sebagai individu
maupun sebagai bagian dari masyarakat
tidak bisa terlepas dari nilai, moral, norma
dan kaidah-kaidah masyarakat lainnya
adalah suatu hal yang saling berkaitan dan
saling menunjang. Sebagai warga negara
kita perlu mempelajari, menghayati dan
melaksanakan dengan ikhlas mengenai
nilai, moral, dan hukum agar terjadi
keselarasan dan harmoni kehidupan.
 Bela negara adalah sikap dan perilaku
seluruh warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945
dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
 Nilai, moral dan norma terkait dengan
cinta tanah air dalam hubungannya
dengan komitmen pengembangan bela
negara, mengandung makna bahwa setiap
orang harus mengenal dan mencintai
tanah air agar selalu waspada dan siap
membela tanah air Indonesia terhadap
segala bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara.
 Kesadaran berbangsa dan bernegara
diartikan sebagai kesadaran sadar sebagai
warga bangsa negara Indonesia dalam
bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan
pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai
dengan kepribadian bangsa.
 Rela berkorban untuk bangsa dan Negara,
yakni bersedia mengorbankan waktu,
tenaga, pikiran dan harta benda untuk
kepentingan umum sehingga pada saatnya
nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan negara.
4. Kegiatan Belajar 4: Pancasila dan
Kewarganegaraan Global
1) Pancasila dalam kehidupan bernegara
 Causa Materialis (asal mula bahan) Pada
hakikatnya, nilai-nilai Pancasila
merupakan nilai-nilai yang digali dari
bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-
nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan
dan nilai-nilai religius.
 Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam
hal ini, bagaimana bentuk Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
 Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula
karya, yaitu asal mula yang menjadikan
Pancasila dari calon dasar negara menjadi
dasar negara yang sah.
 Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila
dirumuskan dan dibahas dalam sidang-
sidang BPUPKI dengan tujuan menjadikan
Panc Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila
sebagai dasar negara.
 Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti
bahwa keterbukaannya adalah sebegitu
rupa sehingga dapat memusnahkan atau
meniadakan jati diri Pancasila sendiri.
Keterbukaan Pancasila mengandung
pengertian bahwa Pancasila senantiasa
mampu berinteraksi secara dinamis.
Ideologi Pancasila menurut Komalasari
(2007:90) mengandung nilai-nilai sebagai
berikut:
- Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila
Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilan.
- Nilai instrumental, yaitu penjabaran
lebih lanjut dari nilai-nilai dasar
ideologi Pancasila.
- Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi
nilai-nilai instrumental dalam suatu
pengalaman nyata dalam kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
 Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
struktural memiliki tiga dimensi, yaitu:
- Dimensi Idealisme, dimensi ini
menekankan bahwa nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam Pancasila yang
bersifat sistematis, rasional dan
menyeluruh itu, pada hakikatnya
bersumber pada filsafat Pancasila.
- Dimensi normatif, dimensi ini
mengandung pengertian bahwa nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila
perlu dijabarkan dalam suatu sistem
norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
- Dimensi Realitas, dimensi ini
mengandung makna bahwa suatu
ideologi harus mampu mencerminkan
realitas kehidupan yang berkembang
dalam masyarakat.
 Berdasarkan dimensi yang dimiliki oleh
Pancasila, maka ideologi Pancasila:
- Tidak bersifat utopis, yaitu hanya
merupakan sistem ide-ide belaka yang
jauh dari kehidupan sehari-hari secara
nyata.
- Bukan merupakan suatu doktrin belaka
yang bersifat tertutup, melainkan suatu
norma yang bersifat idealis, nyata dan
reformatif yang mamapu melakukan
perubahan.
- Bukan merupakan suatu ideologi yang
pragmatis, yang hanya menekankan
pada segi praktis-praktis belaka tanpa
adanya aspek idealisme.
2) Nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan.
- Nilai Ketuhanan, nilai Ketuhanan Yang
Maha Esa mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai
pancipta alam semesta.
- Nilai Kemanusiaan, nilai kemanusiaan
yang adil dan beradab mengandung arti
kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya.
- Nilai Persatuan, nilai persatuan
Indonesia mengandung makna usaha ke
arah bersatu dalam kebulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme
dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
- Nilai Kerakyatan, nilai kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, olehrakyat,
dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
- Nilai Keadilan, nilai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan,
yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur secara lahiriah
ataupun batiniah
3) Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia merupakan landasan bagi
penyelenggara negara dan pelaksanaan
sistem pemerintahan yang memiliki
kedudukan tertinggi dan sebagai sumber
dari segala sumber hukum dalam
ketatanegaraan di Indonesia,
konsekuensinya segala peraturan yang ada
harus berdasar dan bersumberkan
Pancasila.
 Pancasila sebagai ideologi nasional dapat
diartikan sebagai suatu pemikiran yang
memuat pandangan dasar dan cita-cita
mengenai sejarah, manusia, masyarakat,
hukum dan negara Indonesia yang
bersumber dari kebudayaan nasional.
4) Pembelajaran Materi Pancasila di SD
a) Materi Pancasila diberikan di SD:
dibelajarkan secara terintegrasi
dengamata pelajaran lain yang sudah ada
melalui pendekatan tematik.
b) Langkah penyusunan perencanaan
pembelajaran:
1) Menganalisis substansi kajian
kurikulum
2) Hasil analisis dimuat dalam silabus
yang dikembangkan
3) Pengembangan silabus sesuai dengan
potensi anak, sarana prasarana dan
kemmapuan guru
4) Mengembangkan RPP sesuai silabus.
5) Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk
memenuhi persyaratan institusional dan
kultural demi kebaikan yang lebih besar
bagi masyarakat.
 Kanter, dalam Komalasari dan Syaifullah
(2009) menyatakan terdapat tiga ciri
manusia kelas dunia (world class), yaitu:
- Konsep, berkaitan dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan
gagasan- gagasan mutakhir.
- Kompetensi, berkenaan dengan
pengembangan kemampuan untuk
bekerja secara multidisiplin.
- Koneksi, berhubungan dengan
pengembangan jaringan sosial untuk
melakukan kerjasama secara informal.
6) Kanter, dalam Komalasari dan Syaifullah
(2009) menyatakan terdapat tiga ciri
manusia kelas dunia (world class), yaitu:
 Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic
knowledge) berkaitan dengan materi
substansi yang seharusnya diketahui oleh
warga negara berkaitan dengan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
 Keterampilan Kewarganegaraan (civic
skills) merupakan keterampilan yang
dikembangkan dari pengetahuan
kewarganegaraan, agar pengetahuan yang
diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna,
karena dapat dimanfaatkan dalam
menghadapi masalah-masalah kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Watak kewarganegaraan (civic disposition).
Quigley, Buchanan, dan Bahmueller (1991:
11) merumuskan civic disposition adalah
“…those attitudes and habit of mind of the
citizen that are conducive to the healthy
functioning and common good of the
democratic system” atau sikap dan
kebiasaan berpikir warga negara yang
menopang berkembangnya fungsi sosial
yang sehat dan jaminan kepentingan
umum dari sistem demokrasi.
7) Globalisasi itu menunjukkan adanya suatu
proses pembentukan suatu tatanan
masyarakat dengan segala perangkat
peraturannya yang bersifat universal atau
menyeluruh tanpa memperhatikan batas-
batas wilayah negara.
8) Karakteristik Globalisasi
a) Perubahan dalam konsep ruang dan
waktu
b) Pasar dan produksi ekonomi di
negara-negara yang berbeda menjadi
saling bergantung
c) Peningkatan interaksi budaya
melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan
transmisi berita serta olah raga
internasional)
d) Meningkatnya masalah bersama,
misalnya pada bidang lingkungan
hidup, masalah pemanasan bumi,
masalah
9) Pengaruh Positif Globalisasi bagi Indnesia
a) Aspek politik: menjadikan nilai-nilai
keterbukaan, kebebasan dan demokrasi
berpengaruh kuat terhadap pikiran
maupun kemauan bangsa Indonesia,
makiin banyak lahir partai
politik,lembaga swadaya dan organisasi
lainnya.
b) Aspek ekonomi: meningkatkan investasi,
meningkatkan devisa negara,
meningkatkan kemakmuran masyarakat.
c) Aspek sosial budaya: mempermudah
memperoleh informasi dan transformasi
ilmu.
d) Aspek hukum dan ketahanan negara:
menguatkan supremasi hukum,
menguatkan regulasi hukum,
menguatkan tuntutan terhadaptugas-
tugas penegak hukum, menguatkan
supremasi sipil.
10)Pengaruh Positif Globalisasi bagi Indonesia
a) Aspek politik: terganggunya stabilitas
politik nasional, terjadinyatindakan
anarki, tidak memberikan kebebasan
dan tidak demokratis kepada rakyat.
b) Aspek ekonomi: perekonomian dikuasai
pihak asing, banyaknya barang-barang
dari luar negeri, timbulkejanggalan
sosial.
c) Aspek sosial budaya: muncul gaya hidup
konsumtif, adanya individualisme,
memudarkan semangat gotong royong
d) Aspek hukum dan ketahanan negara:
menimbulkan tindakan anarkis
masyarakat, mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional
bahkanpersatuan dan kesatuan bangsa.
11)Sikap terhadap globalisasi: menolak dengan
tegas segala pengaruh globaliasasi dalam
semua aspek, menerima sepenuhnya
pengaru tersebut tanpa disaring terlebih
dahulu, bersikap selektif terhafdap
pengaruh tersebut.
12)Pembelajaran materi Globalisasi di SD:
menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik make a match
13)Langkah pembelajaran kooperatif teknik
make a match
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi beberapa konsep dan topik yang
cocok untuk sesi review, satu bagian soal
dan satu bagian jawaban
b) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu.
c) Setiap siswa mencari pasangan kartu
yang cocok dengan kartunya
2 Daftar materi yang sulit 1. Penanganan kasus HAM di indonessia
dipahami di modul ini 2. Objek sasaran integrasi nasional
3. Perkembangan moral menurut Lawrence
Kohl Berg
4. Karakteristik globalisasi

3 Daftar materi yang sering 1. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani
mengalami miskonsepsi 2. Perbedaan integrasi wilayah dan bangsa
3. Kedudukan nilai moral dan norma
4. Kompetensi kewarganegaraan untukwarga
negara globa

Anda mungkin juga menyukai