0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan21 halaman
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang pendalaman materi pembelajaran di SD berbasis TIK. Terdiri dari empat kegiatan belajar yaitu bahan ajar pokok, remedial, dan pengayaan berbasis TIK, media pembelajaran berbasis TIK, LKPD berbasis TIK, dan aplikasi pembelajaran berbasis TIK. Dibahas pula konsep-konsep seperti pembelajaran tematik, remedial, dan pengayaan berbasis TIK serta unsur-unsur pen
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang pendalaman materi pembelajaran di SD berbasis TIK. Terdiri dari empat kegiatan belajar yaitu bahan ajar pokok, remedial, dan pengayaan berbasis TIK, media pembelajaran berbasis TIK, LKPD berbasis TIK, dan aplikasi pembelajaran berbasis TIK. Dibahas pula konsep-konsep seperti pembelajaran tematik, remedial, dan pengayaan berbasis TIK serta unsur-unsur pen
Lembar kerja belajar mandiri ini membahas tentang pendalaman materi pembelajaran di SD berbasis TIK. Terdiri dari empat kegiatan belajar yaitu bahan ajar pokok, remedial, dan pengayaan berbasis TIK, media pembelajaran berbasis TIK, LKPD berbasis TIK, dan aplikasi pembelajaran berbasis TIK. Dibahas pula konsep-konsep seperti pembelajaran tematik, remedial, dan pengayaan berbasis TIK serta unsur-unsur pen
Judul Modul TIK Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kegiatan Belajar 1: Bahan Ajar Pokok, Remedial, dan Pengayaan Pembelajaran Tematik berbasis TIK 2. Kegiatan Belajar 2: Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK 3. Kegiatan Belajar 3: LKPD Pembelajaran Tematik berbasis TIK 4. Kegiatan Belajar 4: Aplikasi Pembelajaran Tematik berbasis TIK No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Daftar peta konsep (istilah dan 1. Kegiatan Belajar 1: Bahan Ajar Pokok, definisi) di modul ini Remedial, dan Pengayaan Pembelajaran Tematik berbasis TIK Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD - Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan berbagai konsep atau materi pembelajaran pada satu mata pelajaran (tematik) atau lebih dari satu mata pelajaran (tematik terpadu). - Pembelajaran tematik memberikan penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik sesuai dengan materi pembelajaran untuk menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai yang terkandung dalam satu atau lebih mata pelajaran. - Peran TIK dalam pembelajaran tematik adalah sebagai penguat implementasi pembelajaran tematik dalam mengaitkan berbagai ide atau materi pembelajaran dalam satu atau lebih mata pelajaran - Penerapan pembelajaran tematik berbasis TIK tidak bisa lepas dari prinsip-prinsipnya, yaitu: a. Holistik, gejala atau peristiwa dalam pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. b. Berpusat pada peserta didik, Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran kontemporer yang lebih 9 banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. c. Fleksibel, pembelajaran tematik bersifat luwes, artinya guru dapat mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan keadaan lingkungan di mana sekolah dan peserta didik berada. d. Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik, peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya. e. Menyenangkan, suasana dalam pembelajaran diupayakan berlangsung secara menyenangkan baik secara mental maupun fisik. f. Bermakna, kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk menerapkan informasi dan pengetahuan yang didapatkannya untuk memecahkan masalah- masalah nyata di dalam kehidupannya. g. Autentik, pembelajaran tematik melibatkan aktivitas peserta didik secara langsung sehingga peserta didik dapat memaknai proses dan hasil belajarnya sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara langsung, bukan sekedar hasil belajar yang didapatkannya secara pasif dan reseptif. h. Aktif, pembelajaran tematik melibatkan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung baik secara fisik maupun mental. Pembelajaran Remedial Berbasis TIK di SD - Pembelajaran remedial merupakan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal yang diharapkan, yakni kompetensi dasar. - Pembelajaran remedial dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan hak peserta didik untuk belajar sesuai dengan kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi, dan gaya belajarnya. - Metode yang diterapkan dalam pembelajaran remedial berbeda dengan metode pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya dapat berbentuk pemberian tugas, diskusi, tanya jawab, kerja kelompok, tutor sebaya, dan metode lainnya dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Adaptif, pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing b. Interaktif, pembelajaran remedial hendaknya melibatkan keaktifan guru untuk secara intensif berinteraksi dengan peserta didik dan selalu memantau kemajuan belajar peserta didik. c. Fleksibel, pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. d. Umpan balik, umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut- larut. e. Pelayanan sepanjang waktu, Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing- masing. Pembelajaran Pengayaan Berbasis TIK di SD - Pembelajaran pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan belajar yang diberikan kepada peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. - Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok dengan bantuan TIK agar memudahkan guru untuk memfasilitasi ragam gaya belajar peserta didik. Pembelajaran secara individual dilakukan jika terdapat hanya satu orang peserta didik yang melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan, sedangkan pembelajaran secara kelompok dilakukan jika terdapat beberapa peserta didik melampaui ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK - Pelaksanaan pembelajaran tematik memerlukan berbagai sumber belajar sebagai bahan ajar dalam pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan dapat berupa bahan cetak atau media cetak, media elektronik, lingkungan sosial, lingkungan alam atau lingkungan fisik. - Bahan ajar tematik berbasis TIK yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka pengembangan bahan ajar tematik berbasis TIK harus dilakukan beberapa tahap kegiatan sistematis sebagai berikut: a. Analisis kompetensi, dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik setelah pembelajaran dan materi pokok yang hendak dikuasai peserta didik. b. Analisis sumber belajar, analisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya dengan menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. c. Analisis materi pembelajaran, merupakan kegiatan guru sebelum mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi pokok pada kompetensi dasar beserta materi prasyarat dan pengembangannya sehingga terpetakan struktur materi berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lengkap dan terinci. d. Penentuan jenis serta judul bahan ajar, pemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi. - Bahan ajar tematik berbasis TIK harus memenuhi beberapa kriteria berikut: a. Susunan tampilan, materi pembelajaran tersusun mulai dari mudah ke sukar, konkret ke abstrak, nonformal ke formal, aposteriori ke apriori. b. Bahasa yang mudah dipahami, materi pembelajaran dipaparkan menggunakan kosa kata yang dikenal peserta didik dengan kalimat dan hubungan kalimat yang jelas menggunakan redaksi yang tidak terlalu panjang. c. Mengandung stimulus yang menarik dan kontekstual, stimulus yang digunakan berbentuk gambar, diagram, denah, grafik, tabel, wacana, atau bentuk lainnya mudah untuk dilihat, serta mendorong peserta didik untuk berpikir. d. Kemudahan dibaca, materi pembelajaran dikemas supaya ramah terhadap mata peserta didik dengan teks yang digunakan tidak terlalu kecil, jelas, mudah dibaca, dan terstruktur. e. Kecukupan konten materi, materi pembelajaran dikemas secara rinci memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, serta memungkinkan peserta didik untuk menampilkan pengetahuan metakognitifnya terkait penguasaan materi pembelajaran yang dipelajari untuk diketahui oleh guru. Prosedur Penyusunan Bahan Ajar Tematik Berbasis TIK - Prosedur penyusunan bahan ajar tematik untuk setiap jenis bahan yaitu bahan ajar pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan, sebagai berikut: a. Bahan ajar pokok 1. Analisis kompetensi dasar, kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah pembelajaran berlangsung. 2. Analisis sumber belajar, sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu dilakukan analisis. 3. Analisis materi pembelajaran, merupakan kegiatan guru sebelum mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi pokok pada kompetensi dasar beserta materi prasyarat dan pengembangannya sehingga terpetakan struktur materi berupa fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lengkap dan terinci. 4. Penentuan jenis serta judul bahan ajar, dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu peserta didik untuk mencapai kompetensi. b. Bahan Ajar Pembelajaran Remedial 1. Identifikasi permasalahan pembelajaran, pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran remedial diawali dengan identifikasi terhadap permasalahan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui pengamatan selama pembelajaran atau melalui analisis hasil tes. 2. Penyusunan bahan ajar, setelah melakukan identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran, guru memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama terkait interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam bahan ajar. c. Bahan Ajar Pembelajaran Pengayaan 1. Identifikasi kompetensi peserta didik, pengembangan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan diawali dengan identifikasi terhadap kompetensi peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru melalui pengamatan selama pembelajaran atau melalui analisis hasil tes. 2. Penyusunan bahan ajar, setelah melakukan identifikasi terhadap kompetensi peserta didik, guru memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik terutama terkait interaksinya dengan materi pembelajaran di dalam bahan ajar. Pengembangan dan pengunaan Bahan Ajar Berbasis TIK dalam pembelajaran di SD Bahan ajar dapat disajikan menggunakan kertas atau tanpa kertas (paperless) dalam bentuk gambar, diagram, denah, grafik, tabel, atau narasi menggunakan kertas sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, misalnya bagi peserta didik kelas awal akan lebih banyak gambar dibanding narasi. Agar pembelajaran menarik bagi peserta didik SD, sebaiknya bahan ajar disajikan menggunakan fasilitas TIK seperti powerpoint, video eksplainer, audio, motion graphics, atau infografis yang dibuat dengan software yang relevan dan dikuasai guru baik dikemas secara satu arah maupun interaktif. 2. Kegiatan Belajar 2: Media Pembelajaran Tematik berbasis TIK 1) Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif. Hakikat Media Pembelajaran, Hakikat media pembelajaran tidak terlepas dari fungsinya ketika digunakan selama pembelajaran berlangsung. Fungsi media pembelajaran menurut Levie dan Lents (1982): - Fungsi atensi, media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk belajar. Media yang dikemas dengan sangat etis dan estetis dapat membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar. - Fungsi afeksi, media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati aktivitas belajarnya. Sikap positif peserta didik terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat dibangkitkan melalui media pembelajaran yang dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik. - Fungsi kognisi, media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa materi pembelajaran kedalam benak peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat dan memahami informasi atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai dan kompetensi terkuasai. - Fungsi kompensatoris, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan minat peserta didik tersebut. 2) Jenis media pembelajaran: - Alat Peraga, menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari materi pembelajaran dengan dimensi pengetahuan yang abstrak berfungsi untuk menurunkan keabstrakan materi pembelajaran agar peserta didik mampu menangkap arti dan makna dari materi pembelajaran tersebut. - Sarana atau alat bantu, sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran yang berfungsi teknis sebagai alat pendukung pembelajaran untuk memperlancar kegiatan belajar (Estiningsih, 1994). 3) Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK - Media Visual, media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak dan media yang tidak dapat diproyeksikan. - Media Audio, media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program kaset suara, CD audio, dan program radio. - Media audio-visual, media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual dan media audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. Prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran: - Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan, media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran guru selama pembelajaran berlangsung. - Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu pembelajaran, melainkan merupakan bagian integral dari pembelajaran yang memiliki peran vital sebagai perantara tersampaikannya pesan kepada peserta didik. - Penggunaan media pembelajaran untuk memecahkan masalah pembelajaran, media pembelajaran digunakan untuk mengefektifkan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar. - Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru, media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan baik diterima oleh peserta didik. - Penggunaan media pembelajaran memperhitungkan untung dan ruginya, media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media yang efisien namun tetap efektif, sehingga guru harus mempertimbangkan untung dan ruginya dalam menggunakan media tertentu. - Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik, media pembelajaran digunakan secara terorganisasi bukan sembarangan dalam menggunakannya, sehingga guru harus menyusun perencanaan penggunaan media pembelajaran yang terintegrasi dengan penyusunan perencanaan pembelajaran. - Penggunaan media disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok bahasan, pokok bahasan yang membutuhkan banyak media dan terkesan kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik dan merangsang peserta didik untuk belajar. Pemanfaatan TIK sebagai alat bantu atau media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power Point, gambar, animasi, video pembelajaran, video simulasi, video grafis, video animasi, video tutorial, audio, program CAI (computer aided instruction), program simulasi, dan lain-lain. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan manfaat yang besar jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: - Aktif, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik dapat terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. - Konstruktif, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik untuk menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk menghasikan pengetahuan dengan tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. - Kolaboratif, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik saling bekerjasama untuk berbagi ide, saran, atau pengalaman. - Antusiastik, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memotivasi peserta didik untuk belajar. - Dialogis, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan proses belajar yang komunikatif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan materi pembelajaran. - Kontekstual, edia pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna dengan memunculkan hal-hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik. - Reflektif, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik dapat menyadari apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. - Multisensori, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan untuk berbagai moda atau gaya belajar, baik audio, visual, maupun kinestetik. - Berpikir tingkat tinggi, media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan peserta didik tidak hanya melakukan hal-hal yang mekanistis tetapi juga melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi. 4) Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK - Seleksi sumber-sumber belajar, mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber- sumber ini dapat berupa buku guru, buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber- sumber di internet. - Strukturisasi, membuat struktur isi (outline) media pembelajaran dan urutan penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill, latihan, tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan, atau pemecahan masalah. - Seleksi materi pembelajaran, memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran tematik berbasis TIK. 5) Media pembelajaran dapat memberikan manfaat yang besar dalam pembelajaran di SD jika memperhatikan hal-hal berikut: - Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan, guru memiliki peran vital selama pembelajaran berlangsung yang tidak dapat digantikan perannya oleh media pembelajaran secara keseluruhan. - Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu pembelajaran, melainkan juga alat peraga yang dapat memfasilitasi tersampaikannya materi pembelajaran yang abstrak kepada peserta didik SD yang masih berpikir konkret. - Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru, media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan baik diterima oleh peserta didik dan tidak memunculkan masalah seperti mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah lainnya. - Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik, media pembelajaran tematik berbasis TIK memiliki struktur yang sitematis, sehingga tidak bisa digunakan secara sembarangan dan penggunaannya harus terorganisasi dengan baik. - Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok bahasan, penggunaan media pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan peran guru sehingga mengurangi kualitas proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh guru terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan.
3. Kegiatan Belajar 3: LKPD Pembelajaran
Tematik berbasis TIK 1) Hakikat LKPD merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk membantu dan mempermudah terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka. LKPD adalah panduan kerja peserta didik selama pembelajaran berlangsung untuk mempermudah peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran untuk menguasai kompetensi tertentu. Dengan demikian, lembar kerja peserta didik sangat berperan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik untuk belajar mandiri dan belajar memahami serta menjalankan suatu tugas tertulis. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran adalah: - Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran, LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat meminimalisasi peran guru sehingga pembelajaran lebih mandiri dan berpusat pada peserta didik. - Membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran, LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. - Melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses pembelajaran, LKPD dapat berfungsi untuk memandu peserta didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). - Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran, LKPD berisi petunjuk dan langkah kerja yang sistematis sehingga peserta didik dapat menyelesaikan tugas belajarnya. - Membantu peserta didik memperoleh informasi atau pengetahuan tentang materi yang dipelajari, LKPD dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang berisi informasi atau pengetahuan penunjang dalam mempelajari materi pembelajaran pokok. 2) Prastowo (2011) mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai berikut: - LKPD Penemuan,LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksploratif yang memuat serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep dan materi yang disajikan untuk membantu peserta didik menemukan atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. - LKPD Aplikatif-Integratif, LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Latihan Psikomotorik yang dilengkapi dengan laporan kegiatan peserta didik dalam menerapkan dan mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual, konseptual, maupun prosedural yang relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari. - LKPD Penuntun, LKPD ini memuat petunjuk, langkah kerja, dan urutan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik secara bertahap mulai dari konkret ke abstrak, faktual ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah ke sulit untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari. - LKPD Penguatan, LKPD ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi dengan materi utama dan materi tambahan. - LKPD Pratikum, LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksperimental untuk memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau percobaan dan praktik tertentu di dalam atau di luar laboratorium yang dilengkapi dengan langkah-langkah dan petunjuk melakukan eksperimen atau pratikum. Berdasarkan strukturnya, LKPD dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu: - LKPD Tak Berstruktur, LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi pembelajaran dengan sedikit petunjuk atau langkah kerja untuk mengarahkan proses kerja peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. - LKPD Berstruktur, LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan langkah kerja peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar secara aktif dan mandiri. Secara umum berdasarkan tujuan dan strukturnya, LKPD dibagi kedalam tiga jenis, yaitu: - LKPD Eksploratif, LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam menggali, mencari, dan menemukan pengetahuan tertentu. - LKPD Eksperimental, LKPD jenis ini memuat petunjuk, alat dan bahan, serta langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam melakukan eksperimen atau praktikum tertentu. - LKPD Latihan Psikomotorik, LKPD jenis ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta didik dalam melakukan keterampilan tertentu. 3) LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK dapat berbentuk LKPD Eksploratif, LKPD Eksperimental, dan LKPD Latihan Psikomotorik yang dikemas dengan tampilan yang menarik berbantuan perangkat lunak untuk memotivasi peserta didik dalam belajar secara aktif dan mandiri. Dalam penyusunan LKPD ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis. - Syarat didaktis, LKPD yang dikembangkan sebagai salah satu bentuk sarana pendukung pembelajaran harus memenuhi prinsip- prinsip pembelajaran yang mendidik. - Syarat konstruksi, adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memudahkan peserta didik untuk memahami setiap petunjuk atau langkah kerja pada LKPD. - Syarat teknis, syarat teknis dalam penyusunan LKPD tematik berbasis TIK terkait dengan tampilan atau kemasan LKPD. 4) Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK terdiri atas langkah- langkah spesifik sebagai berikut: - Melakukan analisis tema dan subtema Tema dan subtema pembelajaran dapat menentukan konten dalam setiap komponen LKPD seperti petunjuk, langkah kerja, dan contoh atau ilustrasi yang digunakan. - Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi pembelajaran Kompetensi dan materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan dimensinya menentukan jenis LKPD yang akan dikembangkan, karena tidak semua tujuan atau materi pembelajaran harus difasilitasi dengan LKPD - Melakukan analisis kebutuhan LKPD Setiap jenis LKPD memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Analisi kebutuhan LKPD memiliki andil yang penting supaya LKPD yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. - Melakukan analisis perangkat TIK Perangkat TIK baik keras maupun lunak memiliki fungsi dan manfaat masing- masing. Analisis terhadap perangkat TIK yang tersedia dapat menentukan jenis perangkat yang akan digunakan untuk mengembangkan LKPD. - Menentukan jenis dan judul LKPD Setiap jenis LKPD memiliki fungsi, manfaat, dan struktur yang beragam. Guru harus mengembangkan dan menyusun konten setiap komponen LKPD secara sistematis sehingga dapat memandu peserta didik untuk melakukan tugas belajar. - Membuat LKPD LPKD yang dikembangkan pada umumnya memiliki struktur: 1) Judul kegiatan, tema, subtema, kelas, dan semester, 2) Tujuan belajar sesuai dengan kompetensi dasar, 3) Alat dan bahan, 4) Prosedur kerja yang berisi petunjuk kerja untuk peserta didik, 5) Tabel data untuk mencatat hasil pengamatan atau pengukuran, eksperimen, dan eksplorasi. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan peserta didik untuk menulis, menggambar, atau berhitung, 6) Bahan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun peserta didik melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi. 5) Penggunaan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik sebagai berikut: 1) Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik untuk belajar, 2) Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik, 3) Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan, 4) Memperhatikan adanya perbedaan individual, 5) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil, 6) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar, 7) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, estetika pada diri peserta didik, 8) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Kegiatan Belajar 4: Aplikasi Pembelajaran
Tematik berbasis TIK 1) Hakikat Palikasi Pembelajaran Berbasi TIK adalah membangun interaksi positif antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan semua sumber belajar melalui jaringan TIK. Peran TIK dalam jaringan adalah sebagai alat bantu atau alat pendukung pembelajaran, bukan sebagai subjek pendidikan yang dapat menggantikan peran guru secara keseluruhan. Interaksi positif yang terjadi dalam pembelajaran menggunakan jaringan TIK akan lebih optimal ketika kontrol yang ketat dapat dilakukan oleh peserta didik dan seluruh pihak yang terlibat dalam praktik pendidikan. Dengan demikian, peran TIK dalam pendidikan adalah untuk memperkuat proses interaksi tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Literasi digital merupakan kesadaran, sikap, dan kemampuan individu untuk secara tepat menggunakan alat dan fasilitas digital untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis, dan mensintesis sumber daya digital, membangun pengetahuan baru, membuat ekspresi media, dan berkomunikasi dengan orang lain dalam konteks spesifik situasi kehidupan untuk memungkinkan tindakan sosial yang konstruktif dan untuk merefleksikan proses. Aplikasi merupakan sebuah program komputer berbentuk perangkat lunak yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus oleh penggunanya untuk tujuan tertentu. Aplikasi pembelajaran merupakan perangkat lunak yang dibuat atau dirancang untuk tujuan tertentu dalam menyampaikan informasi kepada peserta didik dalam pembelajaran untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, serta kemampuan peserta didik sehingga dampaknya akan mendorong semangat belajar mereka. Suprihatinngrum (2013: 325) menyatakan bahwa keunggulan pembelajaran berbasis TIK dengan aplikasi komputer, yaitu: - Aplikasi komputer dapat mengajarkan konsep-konsep, aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. - Aplikasi komputer berprogram cocok digunakan untuk pembelajaran mandiri. - Aplikasi komputer dapat melatih kemampuan motorik peserta didik jika pembelajaran dikemas dalam bentuk game dan simulasi. - Aplikasi komputer juga mampu menyediakan pembelajaran berupa video yang isinya dapat menggugah perasaan dan sikap peserta didik. Jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker, microfon, flashdisk, kamera digital, kamera video, dan sebagainya, sedangkan perangkat lunak pada umumnya telah tersedia antara lain seperti Microsoft Word, Microsoft Powerpoint, Microsoft Excel, Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti Microsoft Paint, aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator dan lain sebagainya. Hajar (2013) karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK adalah sebagai berikut: - Penggunaannya tetap berpusat pada peserta didik. - Memperkuat pengalaman langsung yang dilakukan peserta didik. - Penggunaannya tetap mengintegrasikan berbagai materi dari semua mata pelajaran yang terikat pada tema atau subtema pembelajaran. - Memperkuat penyajian konsep dari berbagai materi pelajaran pada semua mata pelajaran yang terikat pada tema atau subtema pembelajaran. - Penggunaannya bersifat fleksibel. - Tetap mempertimbangkan minat dan kebutuhan peserta didik. - Tetap menerapkan prinsip belajar sambil bermin dan menyenangkan. - Penggunaannya tetap memfasilitasi komunikasi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru sumber belajar. - Berorientasi pada keterampilan hidup peserta didik bukan terhadap materi pembelajaran. - Berorientasi pada proses daripada hasil pembelajaran. 2) Prosedur pengembangan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK: - Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang diinginkan, karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan. - Menentukan karakteristik aplikasi yang paling baik untuk digunakan dalam pembelajaran. - Mengkaji aplikasi dan materi pembelajaran yang ada. - Mengadaptasi aplikasi pembelajaran yang tersedia. - Menentukan format dan isi aplikasi. - Membuat rancangan aplikasi. - Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam aplikasi. - Melakukan evaluasi formatif. - Mengujicoba aplikasi dalam pembelajaran nyata. - Melakukan perbaikan aplikasi. Menurut Dewantara (dalam Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 2013), pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan umum dan pendidikan khusus. - Pendidikan umum mengajarkan peserta didik untuk dapat hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ilmu untuk hidup). - Pendidikan khusus mengajarkan peserta didik untuk siap bekerja. Penggunaan aplikasi pada pembelajaran tematik sangat bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer (Munir, 2013). Manfaat dari penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK di SD yaitu: - Memberi pemahaman yang lebih mendalam dan konkret disertai visualisasi terhadap materi pembelajaran. - Memberi kemudahan bagi guru untuk menyajikan materi pembelajaran. - Menarik perhatian, minat, motivasi, dan kreativitas peserta didik selama pembelajaran. - Pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien. 2 Daftar materi yang sulit 1. Penyusunan bahan ajar dipahami di modul ini 2. Pembuatan media pembelajaran 3. Prosedur penyusunan LKPD 4. Penggunaan aplikasi dalam menyusun LKPD berbasis TIK 3 Daftar materi yang sering 1. Remidial mengalami miskonsepsi 2. Pengayaan 3. Membedakan antara karakteristik dan prinsip bahan ajar