Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PPG DALAM JABATAN 2022

LEMBAR KERJA 1.1 BELAJAR MANDIRI MODUL PROFESIONAL PKN

DISUSUN OLEH:

YUNITA WIDYARTANTI,S.Pd
KELAS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO 2022
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul MODUL 5


PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak Azasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan
dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan
Norma
4. Pancasila dan
Kewarganegaraan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 Hak Azasi Manusia
dipelajari 1. HAM adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun, dan
yang seolah-olah merupakan suatu holy area
Darmodihardjo dalam Muladi (2007: 109)
2. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup
terhormat.
3. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah
hak asasi semua semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir.
4. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku
untuk semua orang tanpa memandang status, suku
bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
5. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia
tidak dapat dicabut atau diserahkankepada pihak
lain.
6. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak
mendapatkan semua hak, apakahhak sipil dan
politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.
7. Hak asasi manusia (HAM) merupakan materi inti
dari naskah undang-undang dasar negara modern
adanya Jaminan konstitusional atas HAM
meneguhkan pendirian bahwa negara bertanggung
jawab atas tegaknya supremasi hukum.
8. Mohammad Hatta sebagai salah satu sosok yang
gigih memperjuangkan HAM dalam penyusunan
UUD 1945
9. UUD 1945 memuat ketentuan mengenai HAM
yang terdapat dalam pasal 27 sampai 34
10. Konsepsi tentang hak-hak asasi manusia itu
secara lengkap dan historis, ketiga instrumen
hukum UUD 1945, TAP MPR Nomor
XVII/MPR/1998 dan UU Nomor 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia tersebut dapat dilihat
dalam satu kontinum dan penjabaran lebih rinci
11. Hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun atau non-derogable
rights,yaitu:
12. Hak untuk hidup;
13. Hak untuk tidak disiksa;
14. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
15. Hak beragama;
16. Hak untuk tidak diperbudak;
17. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum; dan
18. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut.
19. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul
biasanya terjadi dalam dua bentuk, yaitu;
a.Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan
atau pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan
politik yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik secara individual maupun kolektif dalam
semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja sehingga menimbulkan
rasa sakit atau penderitaan yang hebat baik jasmani
maupun rohani pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang atau
orang ketiga.
20. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
21. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM
yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia.
22. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM
yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia,
akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi
23. Pemerintah Indonesia dalam proses penegakan
HAM ini telah melakukan langkah-langkah
strategis, yakni dengan membentuk produk hukum,
pembentukanlembaga independen yang
keberadaannya dilandasi UU atau peraturan serta
lembga- lembaga swadaya masyarakat yang ikut
mengawasi penegakkan HAM itu sendiri.
24. Komnas HAM mempunyai wewenang sebagai
berikut:
- melakukan perdamaian pada kedua belah pihak
yang bermasalah
- menyelesaikan masalah secara konsultasi
maupun negosiasi
- menyampaikan rekomendasi atas suatu kasus
pelanggaran hak asasi manusiakepada
pemerintah dan DPR untuk ditindak lanjuti.
- memberi saran kepada pihak yang bermasalah
untuk menyelesaikan sengketa di pengadilan.
25. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus
terhadap pelanggaran HAM berat yang diharapkan
dapat melindungi hak asasi manusia baik
perseorangan maupunmasyarakat dan menjadi
dasar dalam penegakan, kepastian hukum, keadilan
dan perasaan aman, baik perseorangan maupun
masyarakat.
26. Kejahatan genosida, yaitu setiap perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan
atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, atau
kelompok agama dengan cara membunuh anggota
kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau
mental yang berat terhadap anggota kelompok.
27. Kejahatan kemanusiaan, yaitu satu perbuatan
yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistemik, yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditujukan secara langsung
kepada penduduk sipil.
28. Komisi Perlindungan Anak Indonesia, disingkat
KPAI, adalah lembaga independen Indonesia yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam
rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan
perlindungan anak.
29. Prinsip pembelajaran di SD:
- Anak SD belajar secara konkrit sehingga
pembelajaran HAM diupayakan secara konrkit
pula
- Pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain
sambil belajar dan belajar seraya bermain
- Pembelajaran HAM di SD menggunakan prinsip
active learning.
- Pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam
suasana yangmenyenangkan
- Pembelajaram HAM di SD berpusat pada anak.
Artinya anak menjadi subjek pelaku yang aktif di
dalam belajar.
- Pembelajaran HAM di SD memberikan
kesempatan kepada anak untukmengalami, bukan
saja melihat atau mendengar melainkan seluruh
panca inderanya dan mental psikologis anak aktif
mengalami sendiri dalam kegiatan yang memuat
nilai-nilai HAM.
30. Pendekatan pembelajaran HAM di SD
- Pendekatan induktif
- Pendekatan deduktif Pendekatan kontekstual
- Pendekatan kooperatif (cooperative learning)
- Pendekatan inquiry
- Pendekatan discovery
- Pendekatan konstruktivistik
- Pendekatan behavioristik
31. Materi HAM diberikan di SD dibelajarkan
secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain yang
sudah ada melalui pendekatan tematik.
32. Penyusunan pelaksanaan pembelajaran HAM
di SD
- Menganalisis substansi kajian kurikulum
- Hasil analisis kajian itu kemudian dimuat di
dalam silabus
- Pengembangan silabus disesuaikan dengan
potensi anak, sarana dan prasaranasekolah, serta
kemampuan guru.
- Berdasarkan silabus dapat dikembangkan rencana
pembelajaran (RP).

KB 2 Persatuan dan Kesatuan dalam Keberagaman


Masyarakat Multikultur
1. Indonesia menghadapi rawan masalah dalam
upaya menyatukan kebhinekaan, dikarenakan:
- Indonesia memiliki karakteristik multikultural
yang rawan terjadi disintegrasi bangsa
- Suatu negara hanya bisa membangun, jika bangsa
yang di dalam wilayah negara tersebut bersatu.
- Pemerintah kolonial Belanda menanamkan
kesetiaan pada penjajah dan melemahkan
semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia.
2. Wilayah yang menjadi wadah atau tempat dan isi
dalam hal ini bangsa.
3. Integrasi Wilayah
Konsep integrasi wilayah semakin kuat setelah
dimasukkannya Pasal 25 A UUD NRI 1945, yang
menyatakan “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak
haknya ditetapkan dengan undang-undang”
4. Integrasi bangsa
Menyangkut kesediaan bersatu bagi kelompok-
kelompok sosial budaya di masyarakat, misal suku,
agama, ras dan antar golongan. Integrasi bangsa
mencerminkan proses bersatunya orang-orang yang
memiliki perbedaan untuk menjadi satu bangsa
(nation).
5. Rumusan GBHN 1998 menyatakan Wawasan
Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
6. Wawasan nusantara dilandasi dan disemangati
integrasi bangsa, dikokohkan dengan integrasi
wilayah dan berkembang menjadi integrasi bangsa
dan wilayah sekaligus.
7. Integrasi nasional berarti integrasi yang terjadi di
dalamtubuh bangsa dan negara Indonesia.
8. Integrasi nasional meliputi,
- Integrasi nilai adanya kesepakatan terhadap nilai
yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial
- Integrasi perilaku menunjuk pada kesepakatan
perilaku positif yang menekankan perilaku
berkebangsaan dan kenegaraan di atas golongan
atau pribadi
9. Nasionalisme dapat diartikan sebagai faham atau
ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Hans Kohn (1961:11) dalam bukunya yangberjudul
Nasionalisme; Arti dan Sejarahnya (Nationalism:
Its Meaning and History),
10. Dua hal untuk membina nasionalisme Indonesia
- Mengembangkan kesamaan di antara suku-suku
bangsa penghuni Nusantara
- Mengembangkan sikap toleransi
11. Perwujudan konsep kesatuan bangsa dalam
aspek sosial
- Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan politik.
- Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi.
- Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya.
- Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan pertahanan keamanan
12. Faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat
persatuan, yaitu:
- Pancasila.
- UUD NRI 1945,
- Sang Saka Merah Putih.
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
- Bahasa Indonesia, dan
- Sumpah Pemuda.
13. Patriotisme merupakan salah satu unsur
nasionalisme dan sudi mengorbankan segala-
galanya untuk kejayaantanah air, bangsa dan
negara.
14. Ciri-ciri patriotisme diantaranya:
- Cinta tanah air
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara
- Menempatkan persatuan, kesatuan serta
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
- berjiwa pembaharu
- Tidak kenal menyerah
15. Faktor dapat memperkuat Persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia:
- Sumpah Pemuda, merupakan sumpah yang
menunjukkan kebulatan tekad dari seluruh pemuda
Indonesia yang merupakan unsur utama
perjuangan bangsa dalam melawan penjajah untuk
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam
perjuangan meraih kemerdekaan.
- Pancasila, bersifat universal dan menjadi
pedoman hidup Rakyat Indonesia tanpa
memandang perbedaan suku bangsa, agama,
budaya, bahasa dan sebagainya.
- Semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya
walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua, yaitu
adanya persatuan dalam berbagai perbedaan.
16. Faktor-faktor yang menghambat persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia diantaranya:
- Kebhinekaan/keberagaman pada masyarakat
Indonesia.
- Geografis.
- Munculnya penyakit kultural pada masyarakat
Indonesia
- Melemahnya nilai budaya bangsa
17. Penyakit budaya yang dapat merusak persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia.
- Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun
negatif berdasarkan keyakinan stereo tipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari
kelompok tertentu.
- Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap
seseorang berdasarkan kategori yang bersifat
subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok
yang lain.
- Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan
bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
- Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan
biologis yang melekat pada ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu –
bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya
(Sutarno, 2008: 4-10).
- Diskriminasi merupakan tindakan yang
membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari
kelompok dominan terhadap kelompok
subordinasinya
18. Multikulturalisme pada dasarnya adalah
pengakuan adanya perbedaan dan penghargaan.
19. Elemen-elemen multikulturalisme, menurut Blum
(2001:19) mencakup tiga sub-nilai sebagai berikut;
- menegaskan identitas kultural seseorang,
mempelajaridan menilai warisan budaya
seseorang,
- menghormati dan berkeinginan untuk memahami
dan belajar tentang etnik / kebudayaan-kebudayaan
selain kebudayaannya;
- menilai dan merasa senang dengan perbedaan
kebudayaan itu sendiri;
20. Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan
oleh beberapa hal
- Keadaan geografis
- Pegaruh kebudayaan asing
- Penerimaan masyarakat terhadap perubahan.
- Keadaan transportasi dan komunikasi
- Perbedaan kondisi alam
21. Wujud keberagaman masyarakat Indonesia
tersebut.
- Keberagaman Suku Bangsa
- Keberagaman Agama
- Keberagaman Ras
- Keberagaman Golongan
22. Model Pembelajaran untuk Materi yang
Berkaitan dengan Persatuan danKesatuan Dalam
Keberagaman Masyarakat Multikultural di Sekolah
Dasar
- Guru menganalisis dokumen kurikulum PPKn
sekolah dasar yang termaktub dalam Permendikbud
Nomor37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD).
- Guru mengklasifikasikan KI dan KD yang terdapat
dalam ketentuan tersebut kedalam tema- tema
besar,
- Guru menentukan model pembelajaran yang akan
digunakan. Salah satunya adalah bermain peran.
23. Menurut Shaftel yang dikutip oleh Sundawa
(2010:4.35) metode bermain peran terdiri dari
sembilan tahapan, yaitu:
- Merangsang semangat kelompok,
- Memilih peran,
- Mempersiapkan pengamat,
- Mempersiapkan tahap-tahap peran,
- Pemeranan,
- Mendiskusikan dan mengevaluasi peran dan
sisinya,
- Pemeranan ulang,
- Mendiskusikan dan mengevaluasi pemeranan
ulang,
- Mengkaji kemanfataannya dalam kehidupan nyata
melalui saling tukar pengalaman dan penarikan
generalisasi.
24. Tujuan akhir dari PPKn adalah warga negara
yang cerdas dan baik, yakni warga negara yang
bercirikan tumbuh-kembangnya kepekaan,
ketanggapan, kritisasi, dan kreativitas sosial dalam
konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara tertib, damai, dan kreatif, sebagai
cerminan dan pengejawantahan nilai, norma dan
moral Pancasila.
KB 3 Konsep Nilai, Moral dan Norma
1. Makna nilai Dictionary of Sociology and Related
Sciencies (dalam Hamid Darmadi, 2007:67)
dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang
dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia.
2. Nilai adalah standar atau kriteria bertindak,
kriteria keindahan, kriteria kebermanfaatan, ketidak-
bermanfaatan, atau disebut pula harga yang diakui
oleh seseorang dan oleh karena itu orang berupaya
menjunjung tinggi un t u k memeliharanya
3. Tiga aspek kriteria untuk melakukan penilaian,
yakni perlu ada pilihan, penghargaan dan tindakan
4. Macam-macam nilai menurut kriteria :
- Nilai Sosial, yaitu nilai yang telah melekat di
dalam masyarakat serta berhubngan dengan sikap
dan tindakan manusia di dalamnya, nilai ini
berhubungan dengan sikap manusia yang tidak
dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan
pertolongan orang lain
- Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari
akal manusia (rasio, cipta, dan budi), yang mutlak
dibawa sejak lahir
- Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber
melalui unsur rasa yang terdapat pada setiap diri
manusia, dengan istilah lain biasa disebut dengan
nilai “estetika”.
- Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber
dari kehendak maupun kemauan (karsa, etik).
- Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai
ketuhanan disimpan dalam sebuah agama. Nilai
agama ini merupakan nilai yang sangat tinggi dan
mutlak tidak dapat diganggu gugat
5. Notonagoro berpendapat macam-macam nilai
sosial dalam berlangsung kehidupan masyarakat
dapat dibedakan menjadi tiga macam diantaranya
adalah :
- Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna
bagi jasmani manusia
- Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi aktivitas atau kegiatan manusia dalam
menjalankan kehidupannya sehari-hari.
- Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna
bagi memenuhi kebutuhhan rohani atau spiritual
manusia,
6. Nilai rohani menjadi beberapa macam , seperti :
- Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan
nilai yang bersumber pada proses berpikir oleh
akal manusia yang disertai dengan fakta yang
terjadi.
- Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan
dengan perasaan atau jiwa keindahan manusia,
atau juga sering disbut sebagai nilai estetika.
- Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut
perilaku baik maupun buruk oleh manusia, atau
juga sering disebut sebagai nilai etika.
- Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang
mengandung suatu keyakinan atau kepercayaan
oleh mansia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
7. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan
perasaan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia lainnya
8. Pemahaman para ahli tentang perkembangan
moral berkaitan dengan tingkat kematangan seorang
anak manusia
- Jean Piaget, yang dikenal dengan Perkembangan
Kognitif. Piaget membagi perkembangan
konitif seseorang pada empat tahap, yaitu
sensori motor, praoperasional, operasional
konkret, dan operasional formal.
- Lawrence Kohlberg (dalam Cheppy
Haricahyono:61-62) seorang pakar dan praktisi
dalam pendidikan moral, mendasarkan
pandangannya dari penelitian yang dilakukan
bertahap terhadap sekelompok anak selama 12
tahun.
9. Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan
ketentuan berinteraksi dan berperilaku antara
manusia di dalam suatu kelompok masyarakat dalam
menjalani kehidupan bersama.
10. Ciri yang melekat pada norma antara lain
- Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali
Norma Hukum. Norma bersifat mengikatdan
terdapat sanksi di dalamnya.
- Norma merupakan kesepakatan bersama anggota
masyarakat.
- Anggota masyarakat wajib menaati norma yang
berlaku.
- Anggota masayarakat yang melanggar norma
dikenakan sanksi.
- Norma dapat mengalami perubahan sesuai
perkembangan masyarakat.
11. Norma Formal, yaitu ketentuan dan ketentuan
dalam kehidupan bermasyarakat sengaja dibuat oleh
lembaga atau institusi yang bersifat formal atau
resmi
12. Norma Non Formal, yaitu ketentuan dan tata aturan
dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak
diketahui tentang siapa dan bagaimana yang
membuat dan menerangkan tentang norma tersebut.
13. Norma yang dapat dilihat dari daya pengikatnya
terhadap kehidupan sosial di masyarakatnya
(Soerjono Soekanto, 1982:174-176)
- Cara (Usage), yakni mengacu pada bentuk
perbuatan-perbuatan yang lebih menonjolkan pada
hubungan yang terjadi antar individu
- Tata Kelakuan (Mores), yakni apabila kebiasaan
dapat diterima sebagai norma pengatur
- Adat Istiadat (Custom), yakni tata kelakukan yang
terintegrasi kemudian menjadi sebuah adat istiadat
(custom).
- Hukum (Law) merupakan sebuah ketentuan
hukum dalam mengatur individu di lingkungan
masyarakat baik itu tertulis atau tidak tertulis
- Norma Mode (Fashion), norma ini lahir karena
kehadiran gaya dan cara anggota masyarakat.
14. Norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
dilihat dari sumber dan sanksinya
- Norma agama, adalah pengaturan hidup yang
dasar sumbernya dari wahyu Ilahi
- Norma Kesusilaan, norma yang lahir dari hati
nurani manusia. Adapun sanksinya bagi pelanggar
adalah berupa sanksi moral yang lahir dari hati
nurani itu sendiri, biasanya berupa penyesalan.
- Norma Kesopanan, norma ini biasa disebut
sebagai norma adat dalam suatu masyarakat.
sanksinya dari masyarakat berupa celaan atau
pengucilan.
- Norma Hukum, merupakan aturan yang
sumbernya dari negara atau pemerintah
15. Kedudukan nilai, moral, serta norma, yaitu:
- Nilai merupakan suatu kenyataan yang
tersembunyi dibalik kenyataan- kenyataan lainnya
- Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan
buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia.
- Norma merupakan kebiasaan umum yang menjadi
menjadi acuan atau ketentuan perilaku dalam
suatu kelompok masyarakat dan batasan
wilayah tertentu.
16. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Warga
Negara dengan Negara
Keterkaitan antara nilai, moral, dan norma yang
diterima warga negara terhadap negara amat kuat,
Negara tidak akan menjadi baik tanpa didukung oleh
warga Negara-warga Negara yang baik, yakni warga
Negara yang tahu akan hak kewajibannya sesuai
dengan nilai, moral dan norma yang ada. Cerminan
nilai, moral, dan norma yang hidup dalam
masyarakat sebagai warga Negara dalam budaya.
17. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Sesama
Warga Negara
Hubungan manusia sebagai individu maupun
sebagai bagian dari masyarakat tidak bisa terlepas
dari nilai, moral, norma dan kaidah-kaidah
masyarakat lainnya adalah suatu hal yang saling
berkaitan dan saling menunjang. Sebagai warga
negara kita perlu mempelajari, menghayati dan
melaksanakan dengan ikhlas mengenai nilai, moral,
dan hukum agar terjadi keselarasan dan harmoni
kehidupan.
18. Nilai, Moral dan Norma dalam Pengembangan
Komitmen Bela Negara
Nilai, moral dan norma terkait dengan cinta tanah air
dalam hubungannya dengan komitmen
pengembangan bela negara, mengandung makna
bahwa setiap orang harus mengenal dan mencintai
tanah air agar selalu waspada dan siap membela
tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan
negara.

KB 4 Pancasila dan Kewarganegaraan


Global
1. Sejarah Perumusan Pancasila
Pancasila sudah ada sebelum negara Republik
Indonesia merdeka. Nilai-nilai tersebut kemudian
secara formal diangkat dan dirumuskan oleh para
pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat
negara Indonesia dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) pertama, sidang panitia sembilan,
sidang BPUPKI kedua serta akhirnya disahkan
secara yuridis sebagai dasar filsafat negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, pengkajian
atau pembahasanmengenai Pancasila tidak bisa
terlepaskan dari periodesasi sejarah yang menyertai
kehidupan bangsa Indonesia sejak dahulu.
2. Asal mulanya atau sebab terjadinya, maka
Pancasila telah memenuhi empat syarat sebab
(kausalitas)
- Causa Materialis (asal mula bahan) Pada
hakikatnya, nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-
nilai yang digali dari bangsa Indonesia itu sendiri
berupa nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai
kebudayaan dan nilai-nilai religius.
- Causa Formalis (asal mula bentuk) Pancasila itu
dirumuskan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
- Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula karya,
yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari
calon dasar negara menjadi dasar negara yang sah
- Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila
dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang
BPUPKI dengan tujuan menjadikan Pancasila
sebagai dasar negara
3. Proses Perumusan Pancasila
Proses perumusan Pancasila sangat berkaitan erat
dengan kekalahan penjajah Jepang dalam Perang
Pasifik, Jepang berusaha memikat hati bangsa
Indonesia dengan memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan
janjinya tersebut, Jepang membentuk Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini
beranggotakan 62 orang yang diketuai oleh dr.
Radjiman Wedyodiningrat.
Anggota BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei
1945. Keesokan harinya, tanggal 29 Mei 1945
seluruh anggota BPUPKI mulai bersidang. Acara
sidang tersebut membahas rumusan dasar negara
Indonesia Merdeka dan rancangan Undang-Undang
Dasar. Sesuai dengan acaranya sidang berlangsung
dalam dua gelombang. Berikut ini uraian singkat
siding BPUPKI sebagaimana dikutip oleh Pranarka
(1985:25-50)
4. Klasifikasi nilai-nilai Pancasila
Ideologi Pancasila menurut Komalasari (2007:90)
mengandung nilai-nilai sebagai berikut:
a. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila:
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, Keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut
bersifat universal, sehingga di dalamnya
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai
yang baik dan benar.
b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut
dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
c. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-
nilai instrumental dalam suatu pengalaman
nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
struktural memiliki tiga dimensi, yaitu:
- Dimensi Idealisme, nilai dasar yang terkandung
dalam Pancasila yang bersifat sistematis, rasional
dan menyeluruh itu, pada hakikatnya bersumber
pada filsafat Pancasila
- Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma keagamaan.
- Dimensi Realitas Dimensi, suatu ideologi harus
mampu mencerminkan realitas kehidupan yang
berkembang dalam masyarakat
6. Makna Nilai-nilai Pancasila
- Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti
adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta
- Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya
- Nilai persatuan Indonesia mengandung makna
usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
- Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, olehrakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembagalembaga
perwakilan.
- Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan,
yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah
7. Kedudukan Pancasila
- Pancasila sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia, merupakan landasan bagi penyelenggara
negara dan pelaksanaan sistem pemerintahan yang
memiliki kedudukan tertinggi dan sebagai sumber
dari segalasumber hukum dalam ketatanegaraan di
Indonesia, konsekuensinya segala peraturan yang
ada harus berdasar dan bersumberkan Pancasila.
- Pancasila sebagai Ideologi Nasional, dapat diartikan
sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan
dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia,
masyarakat, hukum dan negara Indonesia yang
bersumber dari kebudayaan nasional. Pancasila
menjadibasis teori dalam penyelenggaran negara.
Sebagai ideologi nasional, Pancasila mencakup
ideologi negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Sedangkan ideologi dan pandangan
hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila itu
sendiri. JadiPancasila mempunyai tiga kedudukan
yang istimewa secara sekaligus yaitu sebagai
ideologi nasional, ideologi negara dan pandangan
hidup bangsa dan negara Indonesia.
8. Makna yang terkandung dalam Pancasila
dalam kedudukannya sebagai ideologi nasional,
- Sebagai sumber motivasi,
- Sebagai sumber semangat dalam berbagai
kehidupan negara
9. Materi Pembelajaran Pancasila di SD
Berdasarkan ketentuan dalam Permendikbud
Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar, terdapat beberapa Kompetensi
Dasar yang terkait dengan materi Pancasila dalam
mata pelajaran PPKN di Sekolah Dasar Materi
Pancasila diberikan di SD dibelajarkan secara
terintegrasi dengan mata pelajaran lain yang sudah
ada melalui pendekatan tematik.
10. Perencanaan Pembelajaran Pancasila di SD
- Menganalisis substansi kajian kurikulum.
- Hasil analisis kajian itu kemudian dimuat di dalam
silabus yang dikembangkan.
- Pengembangan silabus disesuaikan dengan potensi
anak, sarana dan prasarana sekolah, serta
kemampuan guru.
- Berdasarkan silabus dapat dikembangkan rencana
pembelajaran (RP).
11. Kewarganegaraan Global
- Warga Negara ialah orang yang secara hukum
merupakan anggota dari suatu Negara. Status warga
negaraIndonesia telah diatur dalam undang-undang
mengenai kewarganegaraan yang pernahberlaku di
Indonesia. Menurut Undang-Undang RI Nomor
12 tahun 2006 tentangKewarganegaraan Republik
Indonesia.
- Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat (Korten, 1993). .
12. Mansbach (1997) menyatakan terdapat tiga
alasan yang berpengaruh terhadap
terbentuknya masyarakat global, yakni:
- Secara historis, kelompok-kelompok organisasi itu
telah ada sejak lama
- Aktor-aktor global tersebut dituntut berbuat lebih
banyak pada pasca era Perang Dingin.
- Ada beberapa organisasi regional, ada yang bersifat
global dengan tujuan ganda.
13. Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga
Negara Global
Branson (1999:8-9) menegaskan tujuan civic
education adalah partisipasi yang bermutu dan
bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan
masyarakat di era global memerlukan kompetensi
kewarganegaraan sebagai berikut:
(1) penguasaan terhadap pengetahuan dan
pemahaman tertentu;
(2) pengembangan kemampuan intelektual dan
partisipatoris;
(3) pengembangan karakter atau sikap mental
tertentu; dan
(4) komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip
fundamental demokrasi konstitusional.
14. Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic
knowledge) berkaitan dengan materi substansi yang
seharusnya diketahui oleh warga negara berkaitan
dengan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara.
15. Keterampilan Kewarganegaraan (civic
skills) merupakan keterampilan yang
dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan,
agar pengetahuan yang diperoleh menjadi sesuatu
yang bermakna, karena dapat dimanfaatkan dalam
menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa
dan bernegara
16. Watak kewarganegaraan (civic disposition).
Quigley, Buchanan, dan Bahmueller (1991: 11)
merumuskan civic disposition adalah “…those
attitudes and habit of mind of thecitizen that are
conducive to the healthy functioning and common
good of the democratic system” atau sikap dan
kebiasaan berpikir warga negara yang menopang
berkembangnya fungsi sosial yang sehat dan
jaminan kepentingan umum dari sistem demokrasi.
17. Globalisasi adalah suatu proses pembentukan
suatu tatanan masyarakat dengan segala perangkat
peraturannya yang bersifat universal atau
menyeluruh tanpa memperhatikan batas-batas
wilayah negara.
18. Karakteristik atau ciri-ciri dari globalisasi
- Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
- Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang
berbeda menjadi salingbergantung.
- Peningkatan interaksi budaya melalui
perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita serta olah raga
internasional).
- Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada
bidang lingkungan hidup, masalah pemanasan
bumi, masalah pencemaran, memberantas
terorisme.
19. Pengaruh Positif Globalisasi bagi Indonesia
- Aspek Politik, Globalisasi telah menjadikan nilai-
nilai seperti keterbukaan, kebebasan dan demokrasi
berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun
kemauan bangsa Indonesia. Dengan adanya
keterbukaan, dimungkinkan akan dapat dicegahnya
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme sehingga
dapat dicapai pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
- Aspek Ekonomi, Makin meningkatnya investasi
asing atau penanaman modal asing di negara kita,
Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil
produksi dalam negeri.
- Aspek Sosial Budaya Kecanggihan alat
komunikasi yang ditandai dengan munculnya
internet secara langsung telah mempermudah kita
untuk memperoleh informasi dari belahan bumi
lainnya, sehingga kita secara tidak langsung telah
melakukan proses tranformasi ilmu yang sangat
bermanfaat bagi kita
- Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin menguatnya supremasi hukum,
demokratisasi dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak asasi manusia, Menguatnya
regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan
bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
20. Pengaruh Negatif Globalisasi bagi
Indonesia
- Aspek Politik, nilai-nilai yang dibawa globalisasi
seperti keterbukaan, kebebasan dan demokratisasi
tidak menutup kemungkinan akan disalah artikan
oleh masyarakat Indonesia.
- Aspek Ekonomi, Indonesia akan dibanjiri oleh
barang-barang dari luar seiring dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya
bataa-batas negara, Akan timbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas.
- Aspek Sosial Budaya Munculnya gaya hidup
konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang
dari luar negeri, Munculnya sifat hedonisme, yaitu
kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai
hidup tertinggi
- Aspek Hukum, Pertahanan dan Keamanan akan
menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat
yang dapat mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
21. Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi
- Pertama, menolak dengan tegas semua pengaruh
globalisasi dalam semua aspek kehidupan.
- Kedua, menerima sepenuhnya pengaruh tersebut
tanpa disaring terlebih dahulu.
- Ketiga, bersikap selektif terhadap pengaruh
tersebut, yaitu kita mengambil hal-hal positif dari
globalisasi dan membuang hal-hal negatifnya.
22. Pembelajaran Materi Globalisasi di SD
- Materi tentang globalisasi dibelajar di kelas IV
semester 2.
- model pembelajaran, yang paling sesuai adalah
model pembelajaran koperatif dengan teknik make
a match.
- Teknik belajar make a match atau mencari
pasangan menjadi salah satu teknik dalam
pembelajaran kooperatif yang dapat
mengembangkan kemampuan siswa.
- Teknik make a match membawa beberapa manfaat
bagi siswa, yaitu:
(1) teknik pembelajaran make a match mampu
menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan,
(2) materi pembelajaran yang disampaikan lebih
menarik perhatian siswa, dan
(3) mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
penerapan teknik makea match diperoleh beberapa
temuan bahwa teknik make a match dapat
memupuk kerja sama dalam menjawab pertanyaan
dengan mencocokan kartu yang ada di tangan
mereka, proses belajar lebih menarik dan nampak
sebagian besar siswa lebih antusias dalam proses
pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak sekali
pada saat siswa mencari pasangan kartunya
masing-masing (Tarmizi 2008).
2 Daftar materi yang sulit KB 1 Hak Azasi Manusia
dipahami di modul ini 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta
Penanganan Masalah Hak Asasi Manusia di
Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur
tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945

KB 2 Persatuan dan Kesatuan dalam


Keberagaman Masyarakat Multikultur
1. Makna pengertian integrasi wilayah yaitu konsep
kesatuan aspek alamiah
2. sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia.
3. Integrasi Nasional

KB 3 Konsep Nilai, Moral dan Norma


1. Etika lebih banyak bersifat teori, sedangkan
moral lebih banyak bersifat praktis.
2. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma

KB 4 Pancasila dan Kewarganegaraan


Global
1. Proses Perumusan Pancasila
2. Pengertian rakyat dengan penduduk dan juga warga
negara.
3. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global

3 Daftar materi yang sering KB 1 Hak Azasi Manusia


mengalami miskonsepsi 1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
KB 2 Persatuan dan Kesatuan dalam
Keberagaman Masyarakat Multikultur
1. Tinjauan historis, geografis, topologis yang terkait
dengan integrasi wilayah dan integrasi bangsa
KB 3 Konsep Nilai, Moral dan Norma
1. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan
Bernegara
KB 4 Pancasila dan Kewarganegaraan
Global
1. Hakikat kewarganegaraan global

Anda mungkin juga menyukai