B. Pelanggaran HAM:
Bentuk pelanggaran HAM :
1. Diskriminasi: suatu pembatasan, pelecehan atau
pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan
politik yang berakibat pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan
baik secara individual maupun kolektif dalam
semua aspek kehidupan.
2. Penyiksaan: suatu perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit
atau penderitaan yang hebat baik jasmani
maupun rohani pada seseorang untuk
memperoleh pengakuan atau keterangan dari
seseorang atau
orang ketiga.
Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pelanggaran HAM berat: pelanggaran HAM yang
berbahaya dan mengancam nyawa manusia.
2. Pelanggaran HAM ringan: pelanggaran HAM yang
tidak mengancam keselamatan jiwa manusia, akan
tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi.
B. Pentingnya Nasionalisme
Nasionalisme: pemahaman dari masyarakat suatu
bangsa yang memiliki keselarasan kebudayaan dan
wilayah.
1. Pentingnya Nasionalisme dapat diwujudkan
dalam: Kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan politik
2. Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
ekonomi
3. Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan
sosial budaya
4. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan keamanan
C. Ideologi Pancasila
Pancasila: ideologi persatuan, dimana Pancasila
mempersatukan seluruh rakyat Indonesia menjadi
bangsa yang memiliki keperibadian dan percaya pada
diri sendiri.
E. Kewarganegaraan Global
1. Pengertian Warga negara Indonesia
warga negara: orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Terdapat
pada pasal 4 dan 5 Undang-Undang RI Nomor 12
tahun 2006.
2. Makna dan Karakteristik Warga Negara Global:
warga negara yang bertanggungjawab untuk
memenuhi persyaratan institusional dan kultural
demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat
(Korten, 1993).
Mansbach (1997) menggunakan istilah global
actors yang membedakannya menjadi dua macam,
yaitu intergovernmental organization (IGO) dan
international nongovernmental organization
(INGO).
3. Kompetensi Kewarganegaraan untuk Warga
Negara Global: pengetahuan, nilai dan sikap, serta
keterampilan yang mendukung menjadi warga
negara yang partisipatif dan bertanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
melalui civic education Branson (1999:8-9)
menegaskan tujuan civic education adalah
partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab
dalam kehidupan politik dan masyarakat di era
global.
4. Komponen-komponen utama
Kompetensi Kewarganegaraan (civic
competences)
a. Pengetahuan Kewarganegaraan
(Civic Knowledge)
b. Keterampilan Kewarganegaraan (Civic Skills)
c. Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)