Anda di halaman 1dari 43

PENGARUH MEDIA SOSIAL, PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN

MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA


MAHASISWA (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Metro)

PROPOSAL SKRIPSI

OLEH :

GALANG RIO ADI SAPUTRA

19630036

PROGRAM SRUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO

2022

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan segala Rahmat dan Ridho-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas ini dengan judul “Pengaruh Media
Sosial, Pengetahuan Kewirausahaan Dan Motivasi Berwirausaha
Terhadap Minat Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Universitas Muhammadiyah
Metro.”Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat dalam tugas
pengganti UAS pada mata kuliah.

Penyelsaian Tugas ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,


sehingga pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya dan rasa hormat penulis sampaikan
kepada :

1. Alloh SWT yang selalu memberikan Rahmat, Hidayah dan selalu


mecurahkan Cinta Kasih-Nya yang membuat saya masih dapat
merasakan kenikmatan iman dan islam hingga saat ini, sujud
syukur hanya kepada-Mu
2. Kepada Nabi Besar Muhammad SAW, Sholawat serta Salam
penulis selalu tercurah limpahkan kepadanya.
3. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan serta
dorongan kepada Saya disaat semangat belajar mulai melemah
dan do’a yang selalu dipanjatkan sepanjang malam untuk
kesuksesan anak-anaknya, semoga Alloh SWT selalu menjaga
serta mencurahkan Rahmat Karunia-Nya kepada kalian.
4. Serta pihak yang telah bekerja sama membantu proses pembuatan
tulisan ilmiah.
5. Harapan kami semoga tulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kami sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang
membacanya.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………….……... i


KATA PENGANTAR ………………………………………………….……iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...… iv
ABSTRAK ………………………………………………….……………….. v
ABSTRACT ………………………………………….………………….…..vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….………
1
1.1 LATAR BELAKANG ………………………………………..…….…. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ………..……………………………………. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………….……………………………….….. 5
2.1 Minat Berwirausaha …….………………………………………….... 5
A. Pengertian Minat Berwirausaha…..………………...………. 5
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausah…...5
C. Indikator Minat Berwirausaha………………..……....….…... 6
2.2 Media Sosial ………………………………………………………..… 6
A. Pengertian Media Sosial …………………………………….. 6
B. Jenis-Jenis Media Sosial ……………………………….…… 7
C. Karakteristik Media Sosial ……………………………….….. 8
D. Nilai Bisnis Yang Dihasilkan Media Sosial ……………..…. 9
E. Indikator Media sosial ………………………………..…….... 9
2.3 Pengetahuan Kewirausahaan …………………………………….. 10
A. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan …………………10
B. Keterampilan Dalam Berwirausaha …………..……………10
C. Proses-Proses Dalam Memulai Wirausaha ..……………..11
D. Tipe-Tipe Wirausaha …………………………...……………11
E. Indikator Pengetahuan Berwirausaha …………..………....12
2.4 Motivasi Berwirausaha ………………………………..……..…...…12
A. Pengertian Motivasi Berwirausaha ………………….……..12
B. Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha ……………….……..13
C. Indikator Motivasi Berwirausaha ……………………..…….14
2.5 Penelitian Terdahulu Yang Relavan ……………………………….15
1. Hipotesis …………………………..…………………………..18
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 19

iv
3.1 Jenis Penielitian ………………………………...………………. ...19
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………………...…………………..19
3.3 Kerangka Konsep …………………………………………………. 20
1. Desain Penelitian ……………………..………………………21
2. Definisi Oprasional Variabel Penelitian …………………….21
3.4 Populasi Dan Sempel ……………………………………………...21
1. Populasi ………………………….……………………………21
2. Sempel ………………………………………………………...21
3.5 Metode Pengumpulan Data ……..………………...……………...23
3.6 Tahap Pemgumpulan Data ………………………….…………….23
3.7 Metode Analisis Data ……………………………………...………25
1. Uji Validitas…………………………………………………….25
2. Uji Reabilitas…………………………………………………..25
3.8 Uji Asumsi Klasik …………….…………………………………….26
1. Uji Normalitas………………………………………………….26
2. Uji Multikolinieritas…………………………………………….26
3. Uji Heteroskedastisitas……………………………………….27
4. Uji Autokorelasi………………………………………………..27
3.9 Analisis Regresi Linear Sederhana ………………………….…...27
3.10 Pengujian Hipotesis ………… ……………………………….…..28
1. Uji T ……………………………………………………….……29
2. Koefisien Determinasi ………………………………………..29

v
ABSTRAK

PENGARUH MEDIA SOSIAL, PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN


MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

Kemajuan yang dicapai oleh suatu negara akan berbanding lurus


dengan banyaknya jumlah masyarakat terdidik yang memerlukan lapangan
kerja sesuai dengan kompetensinya. Namun banyaknya jumlah masyarakat
yang terdidik tersebut tidak dibarengi dengan jumlah lapangan kerja yang
tersedia, hal ini mengakibatkan banyaknya orang-orang terdidik yang tidak
bekerja, sehingga dunia wirausaha semakin dirasakan penting
keberadaannya.Fenomena tersebut sejalan dengan temuan fenomena
lainnya yang ditemukan oleh peneliti pada saat melakukan observasi di
lapangan, observasi ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro Peluang untuk berwirausaha masih
sangat kurang dimanfaatkan oleh hampir sebagian besar dari
mahasiswa.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalahapakah ada
pengaruh media sosial terhadap minat berwirausaha, apakah ada pengaruh
pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dan apakah ada
pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha.Tujuan dari
penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh secara parsial dari masing-
masing variabel media sosial, pengetahuan kewirausahaan dan motivasi
berwirausaha terhadap minat berwirausaha.

Media sosial merupakan fase perubahan cara berfikir seseorang


tentang bagaimana orang tersebut dapat menemukan sebuah informasi dan
konten, membacanya, kemudian cara membagikan informasi serta konten
tersebut kepada orang lain (Kartajaya : 2008, dalamAlfaruk Muhammad
Hasym : 2016). Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang
untuk menghasilkan produk atau jasa yang baru melalui cara berpikir kreatif
dan bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide maupun peluang serta
dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan baik (Mustofa : 2014, dalam
Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017). Motivasi dapat dipahami sebagai
keadaan dalam diri seseorang yang menyebabkan mereka berperilaku sesuai
dengan cara yang dapat menjamin tercapainya suatu tujuan (Rusdiana : 2004,
dalam Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017). Minat berwirausaha
merupakan suatu dorongan serta keinginan untuk melakukan usaha dalam

v
menjalankan suatu bisnis (Mutmainah : 2014, dalam Agusmiati Dini et. al. :
2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan


Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro sebanyak 90 orang dan jumlah sampel
sebanyak 74 orang mahasiswa yang aktif. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah probability sampling. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan menyebar kuisioner. Metode analisis data dilakukan dengan analisis
regresi linier sederhana.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Media sosial
secara parsial berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. 2) Secara
parsial pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap minat
berwirausaha. 3) Secara parsial motivasi berwirausaha berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha. Kata Kunci : Media Sosial, Pengetahuan
Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha dan Minat Berwirausaha.

ABSTRACT

INFLUENCE OF SOCIAL MEDIA, ENTREPRENEURIAL KNOWLEDGE AND


ENTREPRENEUR MOTIVATION TOWARDS INTERESTS OF
ENTREPRENEURS

Progress achieved by a country will be directly proportional to the large


number educated people who need jobs according to their competence. But the
large number of educated people is not accompanied by the number of jobs
available, this has resulted in many educated people not working, so that the
entrepreneurial world is increasingly felt to be important. This phenomenon is in
line with the findings of other phenomena discovered by researchers when
conducting observations in the field, this observation was carried out on students
of the Faculty of Business Economics and Social Science, University of Pelita
Bangsa, Concentration of Entrepreneurship class of 2015. Opportunities for
entrepreneurship are still very underutilized by most of the students. The
formulation of the problem in this study is whether there is an influence of social
media on entrepreneurial interest, whether there is an influence of
entrepreneurial knowledge on entrepreneurial interest and whether there is an
influence of entrepreneurial motivation on entrepreneurial interest. The purpose
of this study was to determine the partial effect of each of the social media

vi
variables, entrepreneurial knowledge and entrepreneurial motivation on
entrepreneurial interest.

Social media is a phase of changing the way someone thinks about how
that person can find information and content, read it, then how to share
information and content with others (Kartajaya : 2008, in Alfaruk Muhammad
Hasim : 2016). Entrepreneurial knowledge is one's ability to produce new
products or services through creative thinking and innovative actions, so as to
create ideas and opportunities and be able to take advantage of these
opportunities properly (Mustofa : 2014, in Hendrawan Josia Sanchaya et. al. :
2017). Motivation can be understood as a condition in a person that causes them
to behave in a way that can guarantee the achievement of a goal (Rusdiana :
2004, in Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017). Entrepreneurial interest is an
encouragement and desire to do business in running a business (Mutmainah :
2014, in Agusmiati Dini et. al. : 2018).

The population in this study were students of the Faculty of Business


Economics and Social Science, University of Pelita Bangsa, Concentration of
Entrepreneurship in 2015 with a total of 90 people and a total sample of 74 active
students. The sampling technique used is probability sampling. The sampling
technique used is probability sampling. Data collection method is done by spread
the questionnaire. Data analysis method is done by simple linear regression
analysis. The results showed that 1) Social media partially has a positive effect
on entrepreneurial interest. 2) Partial knowledge of entrepreneurship has a
positive effect on interest in entrepreneurship. 3) Partial motivation for
entrepreneurship has a positive effect on entrepreneurial interest. Keywords:
Social Media, Entrepreneurship Knowledge, Entrepreneur Motivation and
Entrepreneurial Interest.

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wirausahawan telah menjadi perhatian penting dalam perkembangan


perekonomian diberbagai negara, sehingga berdampak pada peningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Para pengusaha memiliki peranan penting dalam
membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi secara terus
menerus. Inovasi tersebut meliputi beberapa metode, misalnya dengan
memperkenalkan barang model terbaru, mempertinggi efisiensi dalam
memproduksi suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang
baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan
perubahan dalam suatu organisasi. Keberhasilan pembangunan nasional dalam
suatu negara ditentukan oleh para wirausahawan yang perannya sangat
dibutuhkan (Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017). Peranan wirausahawan
didalam suatu negara bisa dengan berbagai cara seperti meningkatkan kegiatan
perekonomian suatu negara, memajukan ekonomi bangsa dan negara,
meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi pengangguran, ikut
mengatasi ketegangan sosial, meningkatkan perdagangan domestik baik dalam
negeri maupun perdagangan internasional, ikut serta dalam meningkatkan
devisa negara, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia dan sumber daya modal (Cahyani : 2012, dalam Hendrawan Josia
Sanchaya et. al. : 2017).

Gambar 1.1 Preferensi pekerjaan yang disukai oleh generasi muda


Indonesia menurut Sea Group

1
2

Riset yang dilakukan oleh Sea Group menunjukan bahwa wirausaha


menjadi pilihan pekerjaan paling populer bagi generasi muda Indonesia. Sea
Group melakukan survei terhadap 14 ribu responden yang berusia dibawah 36
tahun. Hasil survei yang dirilis pada april 2019 ini menunjukan bahwa
wirausahawan (entrepreneur) menjadi pilihan pekerjaan yang paling populer
dikalangan generasi muda Indonesia, yaitu dengan presentasi sebesar 24,4%.
Preferensi pekerjaan bagi generasi muda Indonesia terbesar kedua setelah
sektor pemerintahan atau Pegawai Negeri Sipil (17,1%), bekerja ditempat usaha
keluarga (16,5%), perusahaan multinasional (11,4%). Selanjutnya, sebagian
generasi muda lebih memilih bekerja dibadan amal/sosial (9,5%), perusahaan
lokal besar (8,8%) dan UKM (7,1%). Sementara bekerja diperusahaan rintisan
(start up) menjadi pilihan terakhir bagi generasi muda, yaitu hanya sebesar 5,2%
(Jayani Dwi Hadya : 2019, dalam artikel katadata.co.id).

Kehadiran dan peranan wirausaha dalam kontribusinya membangun


perekonomian suatu negara tidak dapat dipungkiri bahwa akan memberikan
pengaruh yang positif terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada
keadaan ekonomi khususnya di Indonesia, dapat menciptakan lapangan kerja,
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pemerataan
pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi berbagai macam sumber daya
untuk meningkatkan produktivitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan
pemerintahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa meningkatnya
perkembangan kewirausahaan secara signifikan berdampak besar terhadap
peningkatkan perekonomian di Indonesia. Wirausaha sebagai pilihan karir
dimasa depan, dapat dianalisis berdasarkan pendekatan minat wirausahanya itu
sendiri. Peneliti dalam bidang kewiarusahaan juga mengemukakan bahwa minat
adalah prediktor terbaik bagi sikap atau perilaku kewirausahaan (J. N.F. Krueger
&Carsrud : 1993, dalam Kurnia Dede et. al. : 2018).

Pengetahuan merupakan faktor penting untuk mempersiapkan calon


wirausahawan, namun demikian masih ada faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi minat kewirausahaan (Kalla : 2011, dalam Kurnia Dede et.al. :
2018). Pengetahuan kewirausahaan bukan satu-satunya yang diidentifikasi
sebagai faktor yang mempengaruhi minat wirausaha, terdapat pula faktor lain
yang diyakini berpengaruh terhadap minat wirausaha. Faktor lain yang dimaksud
3

adalah motivasi berwirausaha dan media sosial. Motivasi berwirausaha penting


dalam hal menumbuhkan minat seseorang untuk berwirausaha karena walaupun
seseorang berminat pada sesuatu jika tidak ada motivasinya untuk melakukan
hal tersebut juga akan sia-sia (Hazraini : 2017, dalam Wardhani Roro Aditya Novi
et. al. : 2019).

Maraknya pengguna media sosial dari tahun ke tahun, berdampak pula


pada semakin banyaknya bisnis yang telah dirilis melalui media sosial
tersebut.Fenomena ini tentu dapat memberikan kesempatan bagi pemasaran
elektronik untuk bertumbuh secara dinamis.Media sosial memberikan pengaruh
yang sangat besar dalam merubah pola pikir generasi muda untuk berwirausaha,
karena dapat memperkecil resiko dari kegagalan itu sendiri dan mempermudah
pemasaran suatu produk dengan jangkauan yang lebih luas tanpa memerlukan
biaya yang tinggi. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, seseorang
harus dapat membangun jaringan yang luas sehingga dapat berkomunikasi
secara lebih intens dengan yang lain (Kartajaya Herwaman : 2008, dalam Alfaruk
Muhammad Hasym : 2016).

Pengguna internet (media sosial) di Indonesia pada tahun 2019 sudah


mencapai angka kurang lebih 150 juta jiwa dari jumlah populasi masyarakat
Indonesia yaitu sekitar kurang lebih 268 juta jiwa, data pengguna internet
tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2018 yang hanya mencapai
kurang lebih sekitar 143 juta jiwa. Pengguna ini merupakan pasar potensial bagi
dunia bisnis (BOCIndonesia, 2019).

Penelitian mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap


minat berwirausaha yang dilakukan oleh Kurnia Dede et. al. (2018) telah
menunjukkan hasil bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan secara parsial
berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat
berwirausaha, karena penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang
berbeda dengan penelitian berikutnya yang mengatakan bahwa pengetahuan
kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
(Agusmiati Dini et. al. 2018).

Penelitian yang dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh motivasi


berwirausaha terhadap minat berwirausaha oleh Noviantoro Galih et. al. (2017)
4

menunjukkan hasil bahwa motivasi berwirausaha berpengaruh positif terhadap


minat berwirausaha. Perlu dilakukan juga penelitian lebih lanjut mengenai
pengaruh motivasi berwirausaha terhadap minat berwirausaha, karena penelitian
tersebut menghasilkan kesimpulan yang berbeda dengan penelitian berikutnya
yang mengatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap minat
berwirausaha (Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017).

Pembinaan secara intensif perlu diadakan bagi mahasiswa supaya


mampu memulai wirausaha. Hal ini dilakukan dalam rangka memobilisasi
tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi para mahasiswa dan dapat mencetak
lulusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang mampu menciptakan
lapangan kerja. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Konsentrasi
Kewirausahaan diarahkan agar aktif mengikuti berbagai program pelatihan dalam
rangka menumbuhkan jiwa wirausaha didalam diri mahasiswa, seperti kuliah
kewirausahaan, training e-commerce, training exim, simulasi bisnis, pembuatan
bisnis plan yang kelak dikemudian hari diharapkan akan menjadi sumber
inspirasi bagi mahasiswa ketika lulus nanti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat


dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah media sosial yang berkembang pesat pada saat ini berpengaruh
terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa?
2. Apakah pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa
berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa?
3. Apakah motivasi berwirausaha yang telah didapatkan oleh mahasiswa baik
dari dalam maupun dari luar lingkungan kampus berpengaruh terhadap
minat berwirausaha pada mahasiswa?
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Minat Berwirausaha

A. Pengertian Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha dapat didefinisikan sebagai sebuah keinginan,


ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja lebih keras dalam memenuhi
kebutuhan tanpa rasa takut terhadap kemungkinan resiko yang mungkin terjadi
(Fu’adi et. al. : 2009, dalam Dede Kurnia et. al. : 2018). Minat berwirausaha
merupakan suatu dorongan serta keinginan untuk melakukan usaha dalam
menjalankan suatu bisnis (Mutmainah : 2014, dalam Agusmiati Dini et. al. :
2018). Minat berwirausaha merupakan keinginan yang dimiliki setiap individu
untuk bekerja keras dalam menjalankan sebuah usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya serta berani menghadapi resiko dan senantiasa mengambil
pelajaran dari setiap kegagalan yang dialaminya (Yahya dan Kristina : 2015,
dalam Wardhani Roro Aditya Novi et. al. : 2019). Minat pada diri seseorang di
pengaruhi oleh tiga aspek, yaitu:

a) Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber


penggerak untuk melakukansesuatu.
b) Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan
menentukan posisi individu dalam lingkungannya.
c) Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Munculnya minat wirausaha didalam diri seseorang dipengaruhi oleh


faktor-fakor yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri pelaku wirausaha
tersebut. Faktor yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha adalah sebagai
berikut :

a) Faktor Internal
Faktor internal berarti faktor yang berasal dari dalam diri pelaku usaha, baik
berupa sikap, sifat personal, kemauan dan kemampuan individu untuk
berwirausaha.

5
6

b) FaktorExternal
Faktor external berarti faktor yang berasal dari luar diri pelaku usaha, baik
berupa unsur dari lingkungan sekitar, misal lingkungan keluarga, lingkungan
dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain.

C. Indikator Minat Berwirausaha

Minat berwirausaha dapat diukur dengan menggunakan beberapa


indikator. Diantara indikator minat berwirausaha menurut Purnomo (2005) dalam
Hendrawan Josia Sanchaya et. al. (2017), meliputi :

a) Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup, yaitu kemauan
keras berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
b) Keyakinan kuat atas kekuatan sendiri, yaitu mempunyai keyakinan diri
bahwa mampu untuk berwirausaha.
c) Sikap jujur dan tanggung jawab, yaitu sikap jujur dan tanggung jawab dalam
berwirausaha.
d) Ketahanan fisik, mental, ketekunan dan keuletan bekerja, yaitu berupa
ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan bekerja dan berusaha dalam
memulai usaha yang baru.
e) Pemikiran yang kreatif dan konstruktif, yaitu pemikiran yang kreatif dan
konstruktif untuk menemukan prodak baru.
f) Berorientasi ke masa depan dan berani mengambil resiko, yaitu berorientasi
ke masa depan dan berani mengambil resiko dalam berwirausaha.

2.2 Media Sosial

A. Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan istilah gambaran dari berbagai macam teknologi


yang digunakan dalam rangka mengikat orang-orang ke dalam suatu lingkup,
agar bisa saling bertukar informasi dan saling berinteraksi melalui isi pesan yang
berbasis web (Cross : 2013, dalam Sahroh Aida Fatimatus : 2018).

Media sosial merupakan gabungan antara aspek sosiologi dan aspek


teknologi yang mengubah monolog (one to many) menjadi sebuah dialog (many
to many) serta merupakan inovasi dari sebuah informasi yang mengubah cara
7

berfikir seseorang yang biasanya hanya membaca konten menjadi seseorang


yang mampu menerbitkan sebuah konten (Kartajaya : 2008, dalam Sahroh Aida
Fatimatus : 2018).

Media sosial merupakan fase perubahan cara berfikir seseorang tentang


bagaimana orang tersebut dapat menemukan sebuah informasi dan konten,
membacanya, kemudian cara membagikan informasi serta konten tersebut
kepada orang lain (Kartajaya : 2008, dalam Alfaruk Muhammad Hasym : 2016).

B. Jenis-Jenis Media Sosial

Media sosial terdiri dari beragam jenis yang membuat para pengguna dapat
dengan bebas memilih jenis media sosial sesuai dengan yang dibutuhkan. Media
sosial diklasifikasikan menjadi 5 jenis yaitu :

a) Kolaborasi Proyek
Ada dua sub kategori jenis media sosial, yaitu wikipedia dan aplikasi
bookmark sosial. Wikipedia merupakan situs yang memungkinkan pengguna
untuk dapat menambah, menghapus dan mengubah sebuah konten berbasis
teks.
b) Blog
Blog merupakan situs web yang digunakan untuk menyampaikan ekspresi,
pendapat ataupun pengalaman hidup dari penulis. Pengguna lebih bebas
dalam mengekspresikan sesuatu di blog, seperti curhat ataupun kritik
terhadap kebijakan pemerintah.Sebuah blog dapat mencakup teks, gambar,
dan video.
c) Konten Masyarakat
Konten dapat berupa situs untuk berbagi foto seperti Flickr dan Imgur, atau
berupa situs untuk berbagi video seperti Youtube, dan slide Power Point
disitus seperti Slideshare.Tujuan utama dari konten masyarakat adalah
sebagai wadah untuk berbagi konten-konten media ke sesamapengguna.
d) Situs Jejaring Sosial
Situs jejaring sosial adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna agar
dapat terhubung dengan menggunakan profil pribadi.Profil pribadi tersebut
dapat mencakup semua jenis informasi termasuk foto, video, file audio, dan
blog.Situs jejaring sosial umumnya mencakup fitur seperti instant messaging
8

dan e-mail.Situs jejaring sosial dapat membantu seseorang untuk membuat


jaringan.Beberapa contoh situs social networking yaitu Facebook, Twitter,
My Space, Instagram, Whatsapp dan Google Plus.
e) Dunia Game Virtual
Dunia game virtual merupakan lingkungan tiga dimensi tentang cara
pengguna dapat berinteraksi menggunakan avatar pribadi. Dunia game
virtual umumnya memiliki seperangkat aturan ketat yang harus diikuti dalam
konteks peran Multiplayer Massively Online Bermain Game (MMORPG).
Melalui game-game ini seseorang dapat memperoleh lebih banyak
popularitas yang dapat digunakan untuk menarik pasar tertentu.

C. Karakteristik Media Sosial


Media sosial dapat dikategorikan sebagai kelompok media online jenis
baru. Karakteristik media sosial terdiri dari lima bagian, diantaranya adalah
sebagai berikut :

a) Partisipasi
Media sosial mampu mendorong adanya kontribusi serta umpan balik dari
setiap individu yang merasa tertarik.Hal ini menghilangkan batas antara
media dan penonton.
b) Keterbukaan
Kebanyakan dari layanan media sosial bersifat terbuka terhadap umpan
balik dan partisipasi. Media social dapat mendorong adanya pembicaraan,
komentar dan berbagi informasi.Jarang sekali terjadi hambatan dalam
mengakses dan memanfaatkan konten didalam media sosial.
c) Percakapan
Kita mengenal media tradisional biasanya bersifat "siaran satu arah" (konten
ditransmisikan atau didistribusikan hanya kepada penonton) tetapi dengan
adanya media sosial komunikasi menjadi lebih baik karena didalamnya
menggunakan percakapan dua arah.
d) Komunitas
Media sosial memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi secara efektif
melalui pembentukan komunitas online. Masyarakat dapat berbagi tentang
banyak hal, seperti berbagi tentang film favorit, atau isu politik yang sedang
hangat dan lain sebagainya.
9

e) Keterhubungan
Sebagian besar jenis media sosial berkembang pada keterhubungan. Media
sosial memanfaatkan link ke situs dan pada sumber terpercaya,

D. Nilai Bisnis Yang Dihasilkan Media Sosial


Karakteristik dari media sosial dapat memperlihatkan beberapa
keuntungan dari nilai bisnis yang dihasilkan oleh fasilitas yang tersedia di
internet, diantaranya adalah :

a) Penetrasi Pasar (MarketPenetration)


Internet dapat dimanfaatkan untuk menjual lebih banyak produk pada pasar
yang ada.
b) Pengembangan Pasar (Market Development)
Internet dapat digunakan untuk menjual produk pada pasar yang baru, serta
dapat mengambil sebuah keuntungan hasil biaya yang rendah dari iklan
internasional.
c) Pengembangan Produk (Product Development)
Produk atau jasa baru yang dikembangkan dapat dikirimkan kepada internet
dan oleh internet.
d) Diversifikasi
Produk baru yang dikembangkan dapat dijual pada pasar yang baru.

E. Indikator Media Sosial


Nilai pada media sosial dapat diukur dengan menggunakan beberapa
indikator. Diantara indikator tentang tingkat penggunaan media sosial dibagi
menjadi tiga (Kurniawan et. al. 2013, dalam Sahroh Aida Fatimatus : 2018),
yaitu meliputi :
a) Sarana komunikasi, hasil penelitian membuktikan bahwa seseorang lebih
mudah berkomunikasi melalui akun media sosial serta lebih mudah
bersosialisasi dengan banyak teman di media sosial.
b) Akses, menjelaskan bahwa mengakses media sosial tidak memerlukan
biaya yang banyak dan dapat memanfaatkan wifi secara gratis.
c) Pemanfaatan, menjelaskan bahwa banyak seseorang memanfaatkan media
sosial untuk sarana entertaiment serta mengetahui berita terkini.
10

2.3 Pengetahuan Kewirausahaan

A. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan


Pengetahuan kewirausahaan merupakan suatu kemampuan pada diri
seseorang yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa
yang baru, merintis usaha baru, menghasilkan nilai tambah baru, melakukan
teknik baru dan mengembangkan organisasi baru (Suryana : 200, dalam
Kurnia Dede et. al. : 2018).
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan untuk mengingat,
menghafal, memahami atau mengulangi informasi yang pernah diberikan
(Djaali : 2012, dalam Noviantoro Galih et. al. : 2017). Kewirausahaan
diartikan sebagai sebuah proses untuk menciptakan tambahan kekayaan
oleh individu serta siap menanggung resiko dalam hal modal dan waktu,
selain itu juga berfungsi untuk menambah nilai dari suatu barang atau jasa
(Hisrich : 2001, dalam Noviantoro Galih et. al. :2017).
Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk
menghasilkan produk atau jasa yang baru melalui cara berpikir kreatif dan
bertindak inovatif, sehingga dapat menciptakan ide maupun peluang serta
dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan baik (Mustofa : 2014, dalam
Hendrawan Josia Sanchaya et. al. : 2017). Pengetahuan tersebut
diantaranya meliputi :
a) Pengetahuan tentang peluang usaha yang ada danlingkungannya.
b) Pengetahuan tentang peran dan tanggungjawab.
c) Pengetahuan tentang manajemen dan organisasibisnis.

B. Keterampilan Dalam Berwirausaha


Pelaku wirausaha harus memiliki keterampilan untuk menunjang
kelangsungan usahanya. Diantara keterampilan tersebut diantaranya:
a) Keterampilan konseptual dalam mengatur sebuah strategi bisnis dan
memperhitungkan resikonya.
b) Keterampilan kreatif dalam menciptakan sebuah nilai tambah.
c) Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
d) Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
e) Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
11

C. Proses-Proses Dalam Memulai Wirausaha


Kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan sebuah nilai dengan
menggunakan sumber daya tertentu agar dapat mengeksploitasi peluang.
a) Proses Berwirausaha
Proses yang dapat mendorong seseorang untuk mulai berwirausaha adalah
keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko,
pendidikan, dan pengalaman.
 Faktor-faktor yang mendorong seseorang untukberwirausaha
a) Faktor lingkungan : Seperti peluang, pengalaman dan kreativitas.
b) Proses pemicu : Diantaranya seperti tidak puas dengan pekerjaan
yang dijalani sekarang, pemutusan hubungan kerja atau belum
mendapatkan pekerjaan baru dan minat terhadap bisnis karena
orang tua/saudara juga memiliki bisnis.

 Proses Pelaksana
a) Proses awal : Siap mental, berkomitmen tinggi dan memiliki visi
untuk mencapai tujuan
b) Pada proses pertumbuhan : Pembentukan tim kerja yang kompak,
adanya strategi usaha yang mantap, adanya produk usaha yang
dapat dibanggakan, adanya struktur dan budaya yang mantap serta
adanya kebijakan pemerintah yang mendukung.

D. Tipe-Tipe Wirausaha
Wirausahawan (entrepreneur) merupakan seseorang yang berani
mengambil resiko dalam suatu bisnis sehingga dapat mengelola dan
mengorganisasikan bisnis tersebut, serta menerima imbalan atau balas jasa baik
berupa profit finansial maupun non finansial. Agar dapat mewujudkan sebuah
cita-cita menjadi suatu kenyataan tentu memerlukan kerja keras dan manajemen
terhadap sumber daya yang ada. Demikian pula dengan berbagai resiko yang
sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya tetap jadi
tanggung jawab dari pelaku usaha itu sendiri. Wirausahawan dapat
dikelompokan menjadi empat tipe, yaitu sebagai berikut:
a) Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk
menjadi besar. Bagi kelompok ini, sudah merasa cukup apabila hasil
bisnisnya dapat memenuhi kebutuhankeluarganya.
12

b) Kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya. Kelompok ini bisnisnya


berkembang sangat pesat, namun sampai pada tahap tertentu bisnisnya
tidakterkendali.
c) Kelompok wirausaha yang sukses sesama pemilik modal atau bisnis
masih hidup. Kelompok ini melalaikan siapa yang menggantikannya atau
meneruskanbisnisnya.
d) Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat
berkembang lebih jauh lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya
manusianya.

E. Indikator Pengetahuan Kewirausahaan


Pengetahuan kewirausahaan dapat diukur dengan menggunakan beberapa
indikator, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaku usaha
memahami tentang dunia wirausaha. Diantara indikator pengetahuan
kewirausahaan menurut Mustofa (2014) dalam Hendrawan Josia Sanchaya et.
al.: 2017), yaitu meliputi :
a) Mengambil resiko usaha, yaitu berani mengambil resiko dalam melakukan
usaha.
b) Menganalisis peluang usaha, yaitu bisa menganalisis peluang usaha yang
terjadi saatini.
c) .Merumuskan solusi masalah, yaitu bisa mengambil jalan keluar ketika
menghadapi permasalahan ketika menjalankan usaha.

2.4 Motivasi Berwirausaha

A. Pengertian Motivasi Berwirausaha


Motivasi merupakan proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku
seseorang, motivasi merupakan kekuatan yang dapat mendorong seseorang
melakukan sesuatu untuk mencapai sebuah tujuan (Uno, 2008 : 3, dalam
Noviantoro Galih et. al. : 2017).
Motivasi dapat dipahami sebagai keadaan dalam diri seseorang yang
menyebabkan mereka berperilaku sesuai dengan cara yang dapat menjamin
tercapainya suatu tujuan (Rusdiana : 2004, dalam Hendrawan Josia Sanchaya
et. al. : 2017).
13

Motivasi kewirausahaan merupakan faktor pendorong seseorang agar


dapat menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain atau dari
produk atau jasa yang sudah pernah ada kemudian diperbarui dengan cara
yang sekreatif dan seinovatif mungkin serta tidak meniru dari hasil karya orang
lain (Hazraini : 2017, Wardhani Roro Aditya Novi et. al. : 2019).

B. Faktor-Faktor Motivasi Berwirausaha


Motivasi dalam berwirausaha dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Diantara faktor tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Faktor internal, meliputi:
a) Kebutuhan berprestasi (Need forachievement)
Kebutuhan untuk berprestasi dapat mendorong individu agar bisa
menghasilkan sesuatu yang terbaik. Tujuan yang ingin dicapai wirausahawan
dapat dipengaruhi oleh kebutuhan akan prestasinya sehingga mendorong
individu untuk menghasilkan yang terbaik dan biasanya memiliki inisiatif serta
keinginan yang kuat untuk mengungkapkan ide didalam pikirannya,
menyampaikan gagasan demi mencapai suatu kesuksesan. Ide yang dimiliki
oleh seorang wirausahawan kadang dipandang aneh dan berbeda dari ide
pada umumnya, maka diperlukan kemampuan komunikasi yang baik agar
dapat menyampaikan ide-idenya sehingga dapat diterima oleh orang lain dan
masyarakat.
b) Kebutuhan akan kebebasan (Need forIndependence)
Seorang wirausahawan diharuskan melakukan sesuatu berdasarkan caranya
sendiri, sehingga memiliki kebutuhan akan kebebasan yang tinggi. Kebutuhan
akan kebebasan berarti kebutuhan individu untuk mengambil keputusannya
sendiri, menentukan tujuannya sendiri serta melakukan tindakan untuk
mencapai tujuan dengan caranya sendiri.
c) Nilai-nilai pribadi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wirausaha mempunyai sifat dasar
mengenai proses manajemen dan bisnis secara umum yang membantu
individu menciptakan dan mempertahankan bisnis yang dirintis. Sifat dasar
meliputi nilai kemenangan bagi individu yang berarti berhasil
mengaktualisasikan dirinya. Nilai pribadi akan menjadi dasar bagi individu
pada saat mengambil keputusan dalam membuat perencanaan untuk
mencapai kesuksesan. Nilai pribadi yang dianut seringkali berbeda dengan
14

nilai yang dimiliki orang lain, oleh karena itu nilai pribadi harus disampaikan
sehingga tidak menimbulkan konflik mendasar ketika suatu hubungan sedang
berjalan.
d) Pengalaman
Pengalaman kerja dapat mempengaruhi individu dalam menyusun rencana
serta dapat menentukan langkah selanjutnya.Pengalaman dapat memberikan
pengaruh positif terhadap keberhasilan usaha.
e) Faktor eksternal, melipui:
a) Bentuk peranan (Role model)
Faktor penting yang dapat mempengaruhi individu dalam memilih
kewirausahaan sebagai karir adalah faktor orang tua, saudara, guru atau
wirausahaan lain yang dapat menjadi bentuk peranan (role model) bagi
individu. Individu membutuhkan dukungan serta nasehat dalam setiap
tahapan dalam merintis usaha, bentuk peranan (role model) berperan
juga akan meniru perilaku yang dimunculkan oleh bentuk peranan (role
model) tersebut.
b) Dukungan keluarga dan teman
Dukungan dari orang dekat akan mempermudah individu sekaligus
menjadi sumber kekuatan ketika sedang menghadapi permasalahan.
Dukungan dari lingkungan terdekat akan membuat individu mampu
bertahan menghadapi permasalahan yang terjadi.

C. Indikator Motivasi Berwirausaha


Motivasi berwirausaha dapat diukur menggunakan beberapa indikator
penilaian, tujuan pengukuran tersebut adalah untuk mengetahui seberapa besar
motivasi untuk berwirausaha pada pelaku usaha. Diantara indikator motivasi
tersebut menurut Rusdiana (2004) dalam Hendrawan Josia Sanchaya et. al.
(2017), yaitu meliputi :
a. Motivasi material, yaitu motivasi seseorang untuk mencapai kekayaan
melalui berwirausaha.
b. Motivasi rasional-intelektual, yaitu motivasi diri seseorang karena
kepandaiannya untuk mengenali peluang usaha yang ada.
c. Motivasi emosional-sosial, yaitu motivasi seseorang karena mampu
menciptakan nilai tambah pada suatu produk.
15

2.5 Penelitan Terdahulu Yang Relevan

Penelitian terdahulu, merupakan hasil - hasil dari penelitian terdahulu


yang memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil dan
pembahasan yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian
yang akan dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :

1. Kurnia Dede, Kusnendi dan Furqon Chairul., 2018. Pengaruh


Pengetahuan Kewirausahaan Dan Efikasi Diri Terhadap Minat Wirausaha.
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro. e-ISSN 2442-9449 : p-ISSN 2337-
4721 Vol.6. No.2 (2018) 48-56. Hasil dari penelitian ini menunjukan :
Pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri dan minat berwirausaha siswa
tergolong baik. Selain itu, terdapat pengaruh positif yang signifikan secara
parsial antara variabel efikasi diri dan variabel lingkungan keluarga terhadap
minat berwirausaha siswa.

2. Agusmiati Dini Dan Wahyudin Agus., 2018. Pengaruh Lingkungan


Keluarga, Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, Dan Motivasi,
Terhadap Minat Berwirausaha Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel
Moderating. Economic Education Analysis Journal 7 (3) (2018). Hasil dari
penelitian ini menunjukan :

Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan keluarga (X1) &
motivasi (X4) terhadap minat berwirausaha. Sedangkan antara variabel
pengetahuan kewirausahaan (X2) dan kepribadian (X3) terdapat pengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap minat berwirausaha. Peran self efficacy
dalam memoderasi variabel independen dapat disimpulkan bahwa self
efficacy memoderasi secara signifikan pengaruh lingkungan keluarga (X5),
pengetahuan kewirausahaan (X6), dan kepribadian (X7) terhadap minat
berwirausaha. Sedangkan untuk variabel motivasi (X8), self efficacy tidak
memoderasi secara signifikan pengaruh motivasi terhadap minat
berwirausaha siswa.

3. Noviantoro Galih Dan Rahmawati Diana., 2017. Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi FE UNY. Jurnal Fakultas
Ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukan :
16

a) Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap


Minat Berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.

b) Motivasi Berwirausaha secara parsial berpengaruh positif terhadap Minat


Berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.

c) Lingkungan Keluarga secara parsial berpengaruh positif terhadap Minat


Berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.

d) Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha dan Lingkungan


Keluarga secara simultan berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha
pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.8

4. Hendrawan Josia Sanchaya dan Sirine Hani., 2017. Pengaruh Sikap


Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi
Kewirausahaan), AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship. e-
ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824. Vol. 02, No. 03, September 2017.
Hasil penelitian ini menunjukan :

Sikap mandiri dan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa FEB UKSW
konsentrasi kewirausahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat
berwirausaha. Pengaruh yang menjadi variabel utama dalam membangun
minat untuk berwirausaha mahasiswa adalah pengetahuan kewirausahaan
yang dimiliki mahasiswa tersebut.

5. Wardhani Roro Aditya Novi Dan Rachmawati Suchi., 2019. Pengaruh


Pembelajaran Kewirausahaan Dan Motivasi Terhadap Minat Untuk
Berwirausaha Mahasiswa IKIP PGRI Jember. Jurnal Equilibrium, Vol. 7, No.
1, Januari 2019. Hasil penelitian ini menunjukan :

a) Pembelajaran kewirausahaan secara parsial berpengaruh terhadap minat


untuk berwirausaha mahasiswa prodi ekonomi IKIP PGRI Jember.

b) Motivasi berwirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap Minat


berwirausaha mahasiswa prodi ekonomi IKIP PGRI Jember.

c) Pembelajaran kewirausahaan dan motivasi berwirausaha berpengaruh


signifikan terhadap minat untuk berwirausaha mahasiswa IKIP PGRI Jember.
17

6. Sahroh Aida Fatimatus., 2018. Pengaruh Literasi Ekonomi dan Tingkat


Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas
Ekonomi di Universitas Negeri Surabaya. JUPE, Volume 6 No 3 Tahun 2018 :
208 – 215. Hasil penelitian ini menunjukan :

a) Literasi ekonomi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat


berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi periode 2015/2016 Universitas
Negeri Surabaya.

b) Tingkat penggunaan media sosial memiliki pengaruh positif dan signifikan


terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi periode
2015/2016 Universitas Negeri Surabaya.

c) Literasi ekonomi dan tingkat penggunaan media sosial secara bersama


memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa
Fakultas Ekonomi periode 2015/2016 Universitas Negeri Surabaya.

7. Alfaruk Muhammad Hasym., 2016. Pengaruh Pemanfaatan Sosial Media,


Motivasi Dan Pengetahuan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Ekonomi Pendidikan
dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 2, Tahun 2016. Hasil penelitian ini
menunjukan :

a) Terdapat pengaruh pemanfaatan sosial media pada minat


berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sidoarjo.

b) Terdapat pengaruh motivasi pada minat berwirausaha mahasiswa


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

c) Tidak ada pengaruh signifikan pada pengetahuan kewirausahaan


terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.

d) Pengaruh pemanfaatan sosial media, motivasi dan pengetahuan


mahasiswa terhadap minat berwirausaha mahasiswa fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah signifikan.
18

8. Hutasuhut Saidun., 2018. The Roles of Entrepreneurship Knowledge, Self-


Efficacy, Family, Education and Gender on Entrepreneurial Intention. Journal
Dinamika Pendidikan 13 (1) (2018) 90-105. Hasil penelitian ini menunjukan :

a) Entrepreneurial knowledge has a positive and significant impact towards


entrepreneurial intention.

b) Family factors have a positive and significant impact towards


entrepreneurial intention.

c) Educational background does not affect entrepreneurial intention.

d) Entrepreneurship knowledge, self-efficacy, family background and


educational background simultaneously affect the entrepreneurial
intention.

e) Gender is not proven as a moderating variable in influencing


entrepreneurial knowledge towards entrepreneurial intention.

9. Tshikovhi Ndivhuho & Shambare Richard., 2015. Entrepreneurial knowledge,


personal attitudes and entrepreneurship intentions among South African
Enactus students. Journal Problems and Perspectives in Management,
Volume 13, Issue 1, 2015. Hasil penelitian ini menunjukan : Personal attitude
and entrepreneurial knowledge were the important factors to arouse one to act
entrepreneurially, as Ali et al. (2011) and later Ebewo (2013) found in their
respective studies.

1. Hipotesis

Hipotesis dalam karya ilmiah ini, dengan judul “Pengaruh Media Sosial,
Pengetahuan Kewirausahaan Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat
Berwirausaha (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu
Sosial Universitas Pelita Bangsa Konsentrasi Kewirausahaan Angkatan Tahun
2015)”, ditetapkan sebagai berikut :

Hipotesis Satu : Dinyatakan bahwa media sosial yang berkembang pesat pada
saat ini berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa, dimana
dalam hipotesa ini didukung oleh :
19

a) Sahroh Aida Fatimatus., 2018. Pengaruh Literasi Ekonomi dan Tingkat


Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Surabaya. JUPE, Volume 6 No 3
Tahun 2018 : 208 – 215. Hasil penelitian ini menunjukan :

Tingkat penggunaan media sosial memiliki pengaruh positif dan signifikan


terhadap minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi periode 2015/2016
Universitas Negeri Surabaya.

b) Alfaruk Muhammad Hasym., 2016. Pengaruh Pemanfaatan Sosial Media,


Motivasi Dan Pengetahuan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Ekonomi
Pendidikan dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 2, Tahun 2016. Hasil penelitian
ini menunjukan :

Terdapat pengaruh pemanfaatan sosial media pada minat berwirausaha


mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

c) Cross (2013) dalam Sahroh Aida Fatimatus (2018) Media sosial merupakan
istilah gambaran dari berbagai macam teknologi yang digunakan dalam
rangka mengikat orang-orang kedalam suatu lingkup, agar bisa saling
bertukar informasi dan saling berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis
web.

Hipotesis Dua : Dinyatakan bahwa pengetahuan kewirausahaan yang


dimiliki oleh Mahasiswa berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada
Mahasiswa, dimana didalam hipotesa ini didukung oleh :

a) Noviantoro Galih Dan Rahmawati Diana., 2017. Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi FE UNY. Jurnal
Fakultas Ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukan :

Pengetahuan Kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap


Minat Berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.

b) Hendrawan Josia Sanchaya dan Sirine Hani., 2017. Pengaruh Sikap


Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha (Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi
20

Kewirausahaan), AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship.


e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN: 2477-3824. Vol. 02, No. 03, September
2017. Hasil penelitian ini menunjukan :

Pengaruh yang menjadi variabel utama dalam membangun minat untuk


berwirausaha mahasiswa adalah pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki
mahasiswa tersebut.

c) Djaali (2012) dalam Noviantoro Galih et. al. (2017) Pengetahuan


(knowledge) adalah kemampuan untuk mengingat, menghafal, memahami
atau mengulangi informasi yang pernah diberikan. Hisrich (2001) dalam
Noviantoro Galih et. al. (2017) Kewirausahaan diartikan sebagai sebuah
proses untuk menciptakan tambahan kekayaan oleh individu serta siap
menanggung resiko dalam hal modal dan waktu, selain itu juga berfungsi
untuk menambah nilai dari suatu barang atau jasa.

Hipotesis Tiga : Dinyatakan bahwa motivasi berwirausaha yang telah


didapatkan oleh mahasiswa baik dari dalam maupun dari luar lingkungan
kampus berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa,
hipotesa ini didukung oleh :

a) Noviantoro Galih Dan Rahmawati Diana., 2017. Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi FE UNY.
Jurnal Fakultas Ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukan :

Motivasi Berwirausaha secara parsial berpengaruh positif terhadap Minat


Berwirausaha pada mahasiswa Akuntansi FE UNY.

b) Wardhani Roro Aditya Novi Dan Rachmawati Suchi., 2019. Pengaruh


Pembelajaran Kewirausahaan Dan Motivasi Terhadap Minat Untuk
21

Berwirausaha Mahasiswa IKIP PGRI Jember. Jurnal Equilibrium, Vol. 7,


No. 1, Januari 2019. Hasil penelitian ini menunjukan :

Motivasi berwirausaha berpengaruh secara signifikan terhadap Minat


berwirausaha mahasiswa prodi ekonomi IKIP PGRI Jember.

c) Hazraini (2017) dalam Wardhani Roro Aditya Novi et. al. (2019) Motivasi
kewirausahaan merupakan faktor pendorong seseorang agar dapat
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain atau dari
produk atau jasa yang sudah pernah ada kemudian diperbarui dengan
cara yang sekreatif dan seinovatif mungkin serta tidak meniru dari hasil
karya orang lain.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Media Sosial, Pengetahuan


Kewirausahaan Dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Univesitas
Muhammadiyah Metro)”. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan kuantitatif, yaitu sebuah metode yang menekankan
pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial (Sugiyono,
2014).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Metro yang terletak


di Jl. KH Dewantara No. 116 Iringmulyo, Metro Timur Kota Metro - Lampung
( 0725 42445 ) dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai
dengan Mei 2022

19
20

3.3 Kerangka Konsep

1. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sarana
Kemauan keras
Komunikasi Media Sosial untuk mencapai
tujuan dan
Akses (X1) H1 kebutuhan hidup
Kurniawan & Harti (2013) dalam
Sahroh Aida Fatimatus (2018)
Keyakinan
kuat atas
Mengambil resiko kekuatan
usaha sendiri
H2

Menganalis
is peluang Minat
Berwirausaha Sikap
Pengetahuan
jujur
Kewirausahaa dan
n tangg
ung
jawab

(Y)
Ketahananfisik, mental
Merumuskan solusi masalah (X2)
ketekunan, keuletan,
Mustofa (2014) dalamHendrawan bekerja
Josia Sanchaya et. al.(2017)

Motivasi
material H3 Pemikiran yang
Kreatif
dan konstruktif
Motivasi Motivasi
rasional- Berwirausaha
B
(X3) e
intelektual
r
Motivasi o
emosional- ri
e
sosial
n
t
Rusdiana (2004) dalam
a
Hendrawan Josia
si
Sanchaya et. al. (2017)
k
e
m
a
s
a
21

d
e
p
a
n
d
a
n
b
e
r
a
ni
m
e
n
g
a
m
bi
l
r
e
si
k
o

Purnomo (2005) dalam


Hendrawan Josia Sanchaya
et. al. (2017)
20

2. Kerangka Konsep

Sumber : Dari teori-teori yang ada, kemudian dikembangkan dalam penelitian

Keterangan :

H1=X1 Y: Aida Patimatus Shahroh dalam Jurnal JUPE 2018

H2=X2 Y: Galih Noviantoro Dan Diana Rahmawati dalam Jurnal Fakultas


Ekonomi 2017

Variabel Indikator Definisi Indikator


Media Sosial (X1) 1. Sarana Hasil penelitian membuktikan bahwa seseorang lebih mudah
berkomunikasi melalui akun media sosial serta lebih mudah
komunikasi bersosialisasi dengan banyak
(Kurniawan
& Harti, teman di media sosial.
2013) dalam
Sahroh Aida
Fatimatus
(2018) Menjelaskan bahwamengakses media sosial tidak memerlukan
2. Akses
biaya yang banyak dandapat
memanfaatkan wifi secara gratis.

3. Pemanfaatan Menjelaskan bahwa banyak seseorang memanfaatkan media


sosial untuk sarana entertaiment serta mengetahui berita terkini.

Pengetahuan 1. Mengambil Yaitu berani mengambil resiko dalam melakukan usaha.


Kewirausahaan resiko usaha
(X2)
2. Menganalisis Yaitu bisa menganalisis peluang usaha yang terjadi saat ini.
Mustofa (2014) peluang
dalam Hendrawan usaha
Josia Sanchaya et.
al. (2017) 3. Merumuskan Yaitu bisa mengambil jalan keluar ketika menghadapi
solusi permasalahan ketika menjalankan usaha.
masalah

3. Definisi Oprasional Variabel Penelitian


21

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini digunakan untuk


menjelaskan pengertian dari masing-masing variabel yang akan diteliti dan
besarnya indikator pengukur yang diperlukan. Diantara variabel tersebut
antara lain sebagai berikut :
Motivasi 1. Motivasi material Yaitu motivasi seseorang untuk
Berwirausaha (X3) mencapai kekayaan melalui
berwirausaha.
Rusdiana (2004) 2. Motivasi rasional- Yaitu motivasi diri seseorang karena
dalam Hendrawan intelektual kepandaiannya untuk
Josia Sanchaya mengenali peluang usaha yang
et. al. (2017) ada.
3. Motivasi Yaitu motivasi seseorang karena
emosional- sosial mampu menciptakan nilai tambah
pada suatu produk.

Minat Berwirausaha 1. Kemauan keras Yaitu kemauan keras berwirausaha


(Y) untuk mencapai untuk memenuhi kebutuhan
tujuan dan hidupnya.
Purnomo (2005) kebutuhan hidup
dalam Hendrawan 2. Keyakinan kuat atas Yaitu mempunyai keyakinan diri
Josia Sanchaya kekuatan sendiri bahwa mampu untuk berwirausaha.
et. al. (2017)
3. Sikap jujur dan Yaitu sikap jujur dan tanggung
tanggung jawab jawab dalam berwirausaha.

4. Ketahanan fisik, Yaitu berupa ketahanan fisik,


mental, ketekunan mental, ketekunan, keuletan
dan keuletan bekerja dan berusaha dalam
bekerja memulai usaha yang baru.
5. Pemikiran yang Yaitu pemikiran yang kreatif dan
kreatif dan konstruktif untuk menemukan
konstruktif prodak baru.
6. Berorientasi ke Yaitu berorientasi ke masa depan dan
masa depan dan berani mengambil resiko
berani dalam berwirausaha.
mengambil resiko
4. Definisi Operasional Variabel
21

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang ada baik itu
berbentuk peristiwa maupun hal/orang yang memiliki karakteristik serupa yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti. Populasi didalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 90 orang mahasiswa yang masih
aktif (Sumber : Bagian Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Metro,
2022).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, biasanya terdiri dari beberapa


anggota populasi. Perwakilan populasi yang akan dijadikan sampel adalah
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin (Umar,
Husein, 2008 : 78), yaitu:

N
n=
1+ Ne2

90
n=

1+90(0,05)2
90
n=
1+0,225

90
n=
1,225

n = 73,46 dibulatkan jadi 74 Orang


22

Dimana :
N = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

E = Taraf kesalahan (5%)

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


dengan observasi dan menyebarkan kuisioner, hal ini diharapkan agar data
yang diolah saat melakukan penelitian menjadi akurat. Adapun penjelasan
mengenai metode tersebut akan dibahas sebagai berikut :

a) Observasi : Pengamatan yang dilakukan secara langsung di Universitas


Muhammadiyah Metro untuk merekapitulasi jumlah total mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang
sudah memulai untuk berwirausaha dan jumlah mahasiswa yang belum
memulai wirausaha.

b) Kuesioner : Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket kuesioner


yang berisikan tentang pernyataan mengenai media sosial, pengetahuan
kewirausahaan, motivasi berwirausaha dan minat berwirausaha yang akan
disebar kepada 74 orang Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

3.6 Tahap Pengumpulan Data

Apabila telah ditentukan data apa saja yang diperlukan, dari mana data
tersebut didapatkan, dengan cara apa data didapatkan, maka peneliti sudah bisa
melakukan pengumpulan data. Dalam penelitian ini, tahap untuk pengolahan
data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
23

1. Pengeditan (Editing)
Proses pengeditan didalam penelitian ini merupakan proses yang bertujuan
supaya data yang telah dikumpulkan dapat :
a) Memberikan kejelasan sehingga mudah dibaca, hal ini memiliki arti bahwa
pengeditan data yang sempurna membuatnya lebih jelas dan mudah dibaca
sehingga membuat data mudah dimengerti.
b) Konsisten, hal ini memiliki arti bahwa sejauh mana pertanyaan- pertanyaan
yang dijawab oleh responden dan pengecekan secara konsistensi dapat
mendeteksi jawaban-jawaban yang keliru/salah.
c) Lengkap, hal ini memiliki pengertian bahwa seberapa banyak data yang
hilang dari kuesioner atau wawancara yang telah dilakukan. Data yang
hilang itu kemungkinan besar dikarenakan responden menolak menjawab
pertanyaan-pertanyaan tertentu.

2. Pemberian Kode (Coding)

Proses pemberian kode dalam penelitian ini merupakan suatu cara untuk
memberikan tanda tertentu terhadap bermacam-macam jawaban dari kuisioner
yang telah disebar guna dikelompokkan pada kategori yang sama. Pengkodean
ini berarti menerjemahkan data ke dalam kode dan secara lebih lanjut akan
dianalisis melalui program komputer.

3. Pemberian Skor (Scoring)

Proses penentuan skor atas jawaban yang telah diberikan dengan cara
membuat klasifikasi dan kategori yang sesuai, tergantung pada anggapan atau
pendapat dari responden. Dalam penelitian ini, proses dilakukan dengan cara
memberikan beberapa tingkatan skor. Skor pengukuran dengan menggunakan
skala likert, yaitu:
24

Tabel

Sekala Likert

Simbol Keterangan Skor/Angka


Sangat Setuju 5
(SS)
(S) Setuju 4
(KS) Kurang Setuju 3
(TS) Tidak Setuju 2
(STS) Sangat Tidak Setuju 1

3.7 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam


penelitian ini men/ggunakan Regresi Linear Berganda, maka beberapa metode
analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu data
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan minat berwirausaha pada Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Metro. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung (correlated item-total correlations) dengan nilai r tabel. Dasar pengambilan
keputusannya adalah :

a) Jika nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif maka pernyataan tersebut
dikatakan valid (Ghozali Imam,2006:49).
b) Jika nilai r hitung < r tabel dan bernilai negatif maka pernyataan tersebut
dikatakan tidakvalid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur apakah kuesioner yang telah


digunakan merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk melakukan uji reliabilitas dalam
25

penelitian ini digunakan alat bantu SPSS. Dasar pengambilan keputusannya


adalah :

a) Jika nilai (α) > 0,6 maka suatu variabel dikatakan reliabel (Ghozali
Imam,2006:45).
b) Jika nilai (α) < 0,6 maka suatu variabel dikatakan tidakreliabel.

3.8 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi


variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti
diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Residual berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikan >
0,05. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka nilai berdistribusi normal


b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka nilai berdistribusi tidak normal

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk menguji
multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF dan tolerance pada masing-
masing variabel independen. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut :

a) Jika nilai VIF < 10,00 dan Tolerance > 0,10 maka dapat disimpulkan data
bebas dari gejalamultikolinieritas.
b) Jika nilai VIF > 10,00 dan Tolerance < 0,10 maka dapat disimpulkan data
terdapat gejalamultikolinieritas.
26

3. Uji Heteroskedastisitas (Rank Spearman)

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada data


terjadi penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antar satu
observasi ke observasi lain. Sa*lah satu cara untuk mendiagnosis adanya gejala
heteroskedastisitas dalam suatu model regresi dengan menggunakan metode
Rank Spearman. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadiheteroskedastisitas.


b) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terjadiheteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi (Durbin-Watson)

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi


linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode T dengan
kesalahan pengganggu pada periode T-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya auto korelasi. Metode pengujian
yang digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (Uji DW). Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:

a) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka H0 ditolak, yang
berarti terdapatautokorelasi.
b) Jika d terletak antara dU dan (4-dU) maka H0 diterima, yang berarti tidak
ada auto korelasi.
c) Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL) maka
tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

3.9 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana merupakan suatu metode yang digunakan untuk


mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan
memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas.

Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui seberapa


besar tingkat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Metode ini
juga bisa digunakan sebagai ramalan, sehingga dapat diperkirakan antara baik
atau buruknya suatu variabel X terhadap naik turunnya tingkat
27

Variabel Y, begitupun sebaliknya. Model Regresi Linier Sederhana


dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + βX + e

Keterangan :

Y = VariabelTerikat

α = Konstanta

β = KoefisienRegresi

X = VariabelBebas

e = Errors atausisa

3.10 Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang dirumuskan dilakukan dengan


menggunakan metode analisis regresi berganda secara parsial. Hipotesis nol
(Ho) adalah Hipotesis yang menyebutkan antara variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (Ha) adalah
hipotesis yang menyebutkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat.

Pengambilan keputusan dalam penelitian ini akan menggunakan


probabilitas signifikan berdasarkan nilai alpa yaitu 5%. Dasar pengambilan
keputusannya adalah :

a) Apabila probabilitas signifikan < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.


b) Apabila probabilitas signifikan > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Jika Ha diterima maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat,


sedangkan jika Ha ditolak maka tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.

1. Uji T

Uji T parsial digunakan untuk menunjukan apakah ada pengaruh antara


satu variabel bebas yang ada didalam model dengan variabel terikat. Pengujian
dilakukan dengan cara 2 arah dengan tingkat keyakinan 95% (a = 0,05) dan
28

dilakukan uji tingkat signifikan pengaruh hubungan variabel bebas secara


individual terhadap variabel terikat, dimana tingkat signifikansi ditentukan
sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

a) Apabila nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Haditerima.


b) Apabila nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Haditolak.
c) Apabila nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas (X) berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat(Y).
e) Apabila nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas (X) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat(Y).

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh


kemampuan model dalam menerangkan variasi pada variabel terikat. Koefisien
determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik
dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukan

oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 dan 1. Besarnya nilai


koefisien determinasi atau R Square hanya antara 0 dan 1. Sementara jika
dijumpai nilai R Square bernilai minus (-), maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh X terhadap Y. Semakin kecil nilai koefisien determinasi (R
Square), maka artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai R Square semakin mendekati 1, maka
pengaruh variabel tersebut akan semakin kuat. Implikasi dari persamaan diatas
adalah sebagai berikut :

a) Untuk K > 1 dan Adjusted R2< R2, bila jumlah variabel independen
ditambah, maka Adjusted R2naik dengan jumlah kenaikan <R2.
b) Adjusted R2dapat bernilai negatif kendati R2selalu positif, bila Adjusted R2
bernilai negatif maka nilainya dianggap nol.
c) Secara umum bila tambahan variabel independen adalah prediktor yang
baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik, dan pada gilirannya
Adjusted R2 meningkat. Begitupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Agusmiati Dini Dan Wahyudin Agus., 2018. Pengaruh Lingkungan


Keluarga, Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, Dan Motivasi, Terhadap
Minat Berwirausaha Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel Moderating.
Economic Education Analysis Journal 7 (3) (2018).

Alfaruk Muhammad Hasym., 2016. Pengaruh Pemanfaatan Sosial Media,


Motivasi Dan Pengetahuan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Ekonomi Pendidikan
dan Kewirausahaan. Vol. 4. No. 2, Tahun2016.

BOCIndonesia. 2019. Statistik Pengguna Digital dan Internet Indonesia


2019. Diakses dari https://www.boc.web.id/statistik-pengguna-digital-dan-
internet-indonesia-2019/yang diakses pada tangal 24 Juli 2019

Ghozali, Imam. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka


Cipta, Jakarta.

Hendrawan Josia Sanchaya dan Sirine Hani., 2017. Pengaruh Sikap


Mandiri, Motivasi, Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
(Studi Kasus pada Mahasiswa FEB UKSW Konsentrasi Kewirausahaan), AJIE -
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship. e-ISSN: 2477- 0574 ; p-ISSN:
2477-3824. Vol. 02, No. 03, September 2017.

Hutasuhut Saidun., 2018. The Roles of Entrepreneurship Knowledge, Self-


Efficacy, Family, Education and Gender on Entrepreneurial Intention. Journal
Dinamika Pendidikan, 13 (1) (2018) 90-105.

Jayani Dwi Hadya., 2019. Generasi Muda Indonesia Suka Menjadi


Wirausahawan Muda Dibanding PNS. Diakses dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish /2019/04/10/generasi-muda-
indonesia-sukamenjadiwirausahawandibanding pns.htmlyang diakses pada
tanggal 17 Juli2019.

Kurnia Dede, Kusnendi dan Furqon Chairul., 2018. Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan Dan Efikasi Diri Terhadap Minat Wirausaha. Jurnal Pendidikan
Ekonomi UM Metro. e-ISSN 2442-9449 : p-ISSN 2337-4721 Vol.6. No.2 (2018)
48-56.

Noviantoro Galih Dan Rahmawati Diana., 2017. Pengaruh Pengetahuan


Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi FE UNY. Jurnal Fakultas
Ekonomi. 2017.

Sahroh Aida Fatimatus., 2018. Pengaruh Literasi Ekonomi dan Tingkat


Penggunaan Media Sosial Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas
Ekonomi di Universitas Negeri Surabaya. JUPE, Volume 6 No 3 Tahun 2018 :
208 – 215.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D).

Tshikovhi Ndivhuho & Shambare Richard., 2015. Entrepreneurial


knowledge, personal attitudes and entrepreneurship intentions among South
African Enactus students. Journal Problems and Perspectives in Management,
Volume 13, Issue 1, 2015..

Umar, Husein, 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Wardhani Roro Aditya Novi Dan Rachmawati Suchi., 2019. Pengaruh


Pembelajaran Kewirausahaan Dan Motivasi Terhadap Minat Untuk Berwirausaha
Mahasiswa IKIP PGRI Jember. Jurnal Equilibrium, Vol. 7, No. 1, Januari 2019.

Anda mungkin juga menyukai