REPUBUK INDONESIA
- 2904 -
8 BIDANG PARIWISATA
8.1 Arah Kebijakan
Arah Kebijakan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi
masyarakat dan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor Pariwisata melalui
dukungan pembangunan 84 Daya Tarik Wisata (DTW) yang di dukung
pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM), peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan sarana
pengelolaan sampah, dan pembangunan pas€rr tematik dalam satu kawasan
yang terintegrasi. Terdapat 4 poin utama dalam hal ini, yaitu:
1. Mendukung Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP).
2. Mendorong penyelesaian pembangunan DTW pada kawasan inti DPP dan
pengembangan DTW pada kawasan non-inti DPP.
3. Peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk
meningkatkan lama tinggal (Length of Stay) dan pengeluaran harian
wisatawan (Dailg Spending).
4. Peningkatan jumlah dan omzet UMKM dan IKM yang mendukung rantai
pasok pariwisata dalam suatu ekosistem destinasi pariwisata.
Pembangunan daya tarik wisata di d.aerah diarahkan memberikan manfaat
mendukung Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Penguatan Destinasi
Pariwisata Prioritas untuk pencapaian sasaran nasional tahun 2023, yaitu:
1. Meningkatnya kontribusi PDB Pariwisata tahun 2023 menjadi sebesar
4,4 persen.
2. Meningkatnya Tenaga Kerja Pariwisata tahun 2023 menjadi sebesar 14,85
juta orang.
3. Meningkatkan jumlah kunjungErn wisatawan nusantara tahun 2023 menjadi
6OO juta perjalanan.
SK No 1748764
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2905 -
8.2.2 Sasaran
1. Penyelesaian Pembangunan 84 DTW secErra terintegrasi lintas sektor.
2. Peningkatan rantai pasok pariwisata dengan perdagangan, sentra IKM, dan
UMKM.
3. Peningkatan kualitas jalan menuju DT4W.
4. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada destinasi pariwisata.
SK No 174877 A
PRESIDEN
EEPUEUK INDONESIA
- 2906 -
SK No 174878 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2907 -
2) Bangku Taman;
3) Gazebo;
4l Plaza Kuliner;
5) Kios Kuliner;
6) Kios Cindera Mata; dan
7l Menara Pandang.
k. Fasilitas Umum.
1) Tempat Parkir;
2) Tempat Ibadah; dan
3) Toilet dan Perlengkapannya.
1. Fasilitas Aksesibilitas.
1) Jalur Pejalan Kaki;
2l Jalan dalam Kawasan;
3) Broadwalk;
4) Lampu Taman;
5) Papan Interpretasi Kawasan; dan
6) Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW
m. Visibilitas Geopark.
1) Gapura/gerbang utama geopark;
2) Totem geopark; dan
3) Papan interpretasi geopark.
n. Perahu Wisata.
1) Perahu berlantai kaca (glass bottom boat);
2) Perahu wisata susur sungai/danau/mangrove tipe 1 (perahu bahan
fiber);
3) Perahu wisata susur sungai/danau/mangrove tipe 2 (perahu
ketinting / longboa4; dan
4) Jaket penolong (life jackets).
2. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata Alam/Nonbahari,
dengan rincian kegiatan:
a. Bangunan TIC dan perlengkapannya.
1) Bangunan TIC, termasuk ruang serbaguna dan kantor pengelola;
SK No 174879 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2908 -
2) Perlengkapan TIC;
3) Perlengkapan kantor pengelola; dan
4) Papan Pusat Informasi Pariwisata.
b. Fasilitas Mitigasi Bencana Alam.
1) Alat komunikasi darurat;
2l Rambu bencana/papan informasi bencana;
3) Rambu titik kumpul;
4) Rambu jalur evakuasi;
5) Sirene tsunami; dan
6) Talud.
c. Fasilitas Kebersihan.
1) Tempat sampah taman/ outdoor m.etal wooden dan perlengkapannya;
2) Kendaraan pengumpul sampah tipe motor;
3) Kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar;
4) Kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda; dan
5) Bangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah.
d. Penataan Lanskap dan Perlengkapannya.
1) Pekerjaan media tanam;
2l Pekerjaan penanaman pohon;
3) Pekerjaan penanannan semak dan tanaman penutup tanah; dan
4) Pekerjaan penanaman rumput.
e. Panggung Kesenian/ Pertunjukan/Amfiteater.
1) Plazaamfiteater;
2) Amfiteater;
3) Panggung kesenian/pertunjukkan; dan
4) Bangunan (ruang ganti/ruang tunggu, rLlang kontrol, dan gudang).
f. Fasilitas Hiking.
1) Bangunan Hking Cente4
2) Perlengkapan Hking;
3) Perlengkapan bangunxr Hiking Center, darrr;
4) Hilcers Hut/ slrclter.
SK No 174880 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2909 -
SK No 174881 A
PRESIDEil
REPUEL|K INDONESIA
- 29LO -
SK No 174882 A
PRESIDEN
REPUELTK TNDONESIA
- 2911 -
SK No 174883 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2972 -
SK No 1748844
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2913 -
4l PlazaKuliner;
5) Kios Kuliner;
6) Kios Cindera Mata; dan
7) Menara Pandang.
g. Fasilitas Umum.
1) Tempat Parkir;
2) Tempat lbadah; dan
3) Toilet dan Perlengkapannya.
h. Fasilitas Aksesibilitas.
1) Jalur Pejalan Kaki;
2) Jalan dalam Kawasan;
3l Broad"walk;
a) Lampu Taman;
5) Papan Interpretasi Kawasan; dan
6) Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW.
SK No 174885 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 2914 -
SK No 174886 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2975 -
Dalam hal Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) di daerah lain lebih tinggi dari
standar biaya dimaksud, maka daerah harus melampirkan dokumen
kelengkapan yaitu standar kemahalan harga yang ditetapkan oleh Peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota, rincian anggaran biaya yang disahkan oleh dinas
yang mengurusi urusan Pemerintah Daerah bidang pekerjaan umum, dan surat
pernyataan tanggung jawab Gubernur/Bupati/ Walikota tentang kemahalan
harga di daerah.
8.5.2 Ketentuan Teknis (Readiness Criterial
Merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah
dalam mengusulkan DAK Fisik Pariwisata:
l. Tanah CleanandClear
a. Lahan milik Pemerintah Daerah yang dibuktikan dengan sertifikat
kepemilikan atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah;
b. Lahan pribadi/yayasan/swasta yang diserahkan ke Pemerintah Daerah
dibuktikan dengan Akta Hibah yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT);
c. Surat ijin penggunaan lahan dari Intansi Pemerintah Pusat/ Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang mengelola lahan dan Naskah
Kerjasama antara Kepala Daerah dengan Instansi yang berwenang, untuk
lahan pemerintah daerah/pusat yang tidak dibawah pengelolaan/
kewenangan OPD / Instansi yang membidangi pariwisata;
d. Lahan pemerintah desa yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atas
nama desa atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah dan
dikerjasamakan kepada pemerintah daerah untuk di kelola dengan
membuat Naskah kerjasama antara kepala daerah dengan pemerintah
desa;
e. Khusus untuk provinsi Papua dan Papua Barat, bentuk kepemilikan
tanah selain tersebut diatas, dibuktikan dengan surat pernyataan
pelepasan hak atau surat bukti dipinjamkan hasil musyawarah adat dan
diakui oleh kepala daerah untuk dikelola oleh OPD yang membidangi
pariwisata.
2. Memiliki OPD yang membidangi Pariwisata (terdapat OPD dengan
nomenklatur pariwisata, memiliki tugas dan fungsi pengembangan
pariwisata dan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah).
3. Memiliki Rencana Induk /Master Plan Pengembangan DTW yang merupakan
rencana umum pembangunan daya tarik wisata, di dalamnya juga memuat
Rencana Tapak/ Site Plan yang mendetailkan rencana zonasi kawasan dan
desain tapak di lokasi DTW.
SK No 174887 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 29t6 -
SK No 174888 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 29t7 -
SK No 174889 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2918 -
4. Aksesibilitas: TIC harus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki dan
kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi jalan
akses bagr pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus
mempertimbangkan kebutuhan bagr penyandang disabilitas, seperti
menyediakan jalan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda.
8.7.1.3 Panduan Perancangan
Panduan Perancangan disusun untuk komponen Bangunan TIC dan Papan
Pusat Informasi Pariwisata pada Kawasan Pariwisata.
l. Bangunan TIC (Tourism Information Center/Pusat Informasi Pariwisata)
Bangunan TIC memiliki luas minimum 150 m2, tinggi 6O cm dari permukaan
tanah/panggung, teras-tangga-ramp 20 m2, dapat berupa bangunan satu
atau dua lantai (sesuai luasan minimum), tipe bangunan tertutup, struktur
beton, dinding dari susunan bata, lantai keramik, bukaan alumunium dan
artiftciat unod/ composite utood, rangka atap baja ringan, atap genteng
(catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan
dari sekitar lokasi), plafond gypsum/GRc.
2. Papan Pusat Informasi Pariwisata
Berikut ini adalah panduan visual perancangan Papan Pusat Informasi
Pariwisata di kawasan pariwisata:
a. Papan Pusat Informasi yang dirancang memiliki tiga tipikal alternatif
bentuk atau tipe dengan ukuran yang relatif mirip sesuai dengan standar
teknis yang dijelaskan sebelumnya:
1) Ukuran 0,5 x 0,5 m, tipe Gatewag Signs ditempatkan di dekat pintu
masuk bangunan TIC;
2l Ukuran 0,6 x 0,45 m, tipe Gatewag Srgns ditempatkan di dekat pintu
masuk bangunan TIC;
3) Ukuran 1 x 0,3 m, tipe Position Srgns menunjukkan posisi masuk atau
arah menuju ke TIC.
b. Papan Pusat Informasi Pariwisata dirancang mengacu pada Standar Teknis
Papan R.rsat Informasi Pariwisata (ukuran dan bentuk). Papan Pusat
Informasi Pariwisata pada contoh ilustrasi panduari visual perancangan
terdiri dari daun dan tiang papan. Daun papan memiliki bentuk bervariasi,
terbuat dari matenal metal sheet bahan 0,8 - 1 mm yang diberi cat, daun
papan dilengkapi dengan bingkai daun papan dan cat keterangan papan
pusat informasi pariwisata. Tiang papan memiliki tinggi minimum 3 m
terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat.
c. Ukuran papan pusat informasi pariwisata pada setiap destinasi pariwisata
dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi
pariwisata, pilihan ukuran papan pusat informasi pariwisata dapat dilihat
pada standar teknis papan pusat informasi pariwisata.
SK No 174890 A
PRESIDE]f
REPUBLIK INDONESTA
- 2919 -
Gambar 1
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan bangunan TIC (Tourism Information
Center/Pusat Informasi Pariwisata) bangunan satu lantai (luas minimum 150 m2) di
Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara
SK No 174891 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2920 -
SK No 174892 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 292L -
Gambar 2
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Rambu Bencana dengan Kata (ukuran min 1,3 m x
0,4 m) di Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
SK No 174893 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2922 -
Gambar 3
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rambu Titik Kumpul (Assembly Point) di Kawasan Pariwisata
Gambar 4
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rambu Jalur Evakuasi (Evacuation Route) di
Kawasan Rawan Bencana Tsunami (atas) dan Kawasan Rawan Bencana Lainnya
(bawah)
SK No 174894 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2923 -
4. Talud
Panduan visual perancangan Talud tepi air merupakan contoh tipikal
rancangan talud tepi air dari pasangan batu kali atau batu belah. Talud tepi
air dari pasangan batu kali atau batu belah ini dirancang dengan tinggi talud
(H) 1 m, dengan bagian talud dibawah tanah minimal 0,25 m untuk talud
tinggi 1 m. Untuk Talud dengan tinggi satu meter, lebar penampang fondasi
O,7 m atau 70 cm, kemudian lebar sisi penampang atas talud minimal 0,3m
atau 30 cm. Talud ini tersusun dari pasangan batu kali atau batu belah
dengan campuran 1 pc : 3 pp (l portland cement: 3 pasir pasang), pada
bagian dasar fondasi batu belah diberi pasir urug minimal setinggi 0,lm atau
10 cm. Tinggi talud dari pasangan batu kali atau batu belah ini dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap Kawasan Wisata Bahari dan
Perairan. Tinggr talud jenis pasarlgan batu kali atau batu belah disarankan
memiliki tinggi maksimum 4 m, untuk area tepi air yang membutuhkan
talud dengan tinggi lebih dari 4 m sebaiknya menggunakan talud jenis lain
sesuai hasil analisis Tenaga Ahli Sipil.
Gambar 5
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Talud Tepi Air
SK No 174895 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2924 -
SK No 174896 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2925 -
Warna Biru
Label
Sampah sampah yang dapat
3
Daur didaur ulang
Ulang
SK No 174897 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2926 -
SK No 174898 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2927 -
Gambar 6
Contoh rancangan tempat sampah di Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten
Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
Gambar 7
Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe motor dengan bak sampah
SK No 174899 A
FRESIDEN
EEPUBLIK TNDONESIA
- 2928 -
Gambar 8
Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak sampah besar
Gambar 9
Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda dengan bak sampah besar
3. Bangunan TPS
Bangunan TPS yang dapat dibangun adalah Bangunan TPS dengan
kapasitas atau ukuran kecil sesuai standar teknis peraturan perundang-
undangan mengenai persarnpahdii. Bangunan dapat dikombinasikan
dengan pola atau ornamen budaya lokal (contoh pada ilustrasi panduan
dikombinasikan dengan mural budaya). Bangunan TPS yang dirancang
memiliki luas bangunan minimum yang direkomendasikan 49 rn2,
panjang bangunan 7 m, lebar bangunan 7 m, 1,5 lantai, tipe bangunan
terbuka, dari struktur baja yang diberi cat, rangka atap baja ringan
dengan penutup atap zincalum (catatan: penutup atap juga dapat
diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi).
Dengan program ruang terdiri dari kontainer sampah, ruang pemilihan
sampah, tempat pemindahan sampah, dan gudang.
SK No 174900 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2929 -
Denah
Gambar 10
Contoh visual TPS dengan luas minimum 49 m2
SK No 174901 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2930 -
tidak sesuai dengan ekosistem dan kondisi alam kawasan. Fungsi dan manfaat
penataan lanskap pada Kawasan Pariwisata:
1. memperkuat perlindungan ekologis pada kawasan pariwisata;
2. memperkuat identitas lokal kawasan dengan keberadaan tanaman atau
vegetasi sesuai ekosistem masing-masing kawasan pariwisata;
3. mengembangkan dan memperkuat keanekaragaman flora dan fauna dalam
kawasan;
4. dimanfaatkan sebagai koridor pergerakan atau habitat satwa liar;
5. meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan;
6. mengendalikan perubahan bentang alam;
7. meningkatkan fungsi ekologis, sosial, dan budaya; dan
8. meningkatkan estetika dan daya tarik wisata.
A.7.4.2 Ketentuan Teknis
Penataan Lanskap mencakup penataan elemen lunak (softscape) terdiri dari
pekerjaan media tanam, penanaman pohon, penanaman semak dan tanaman
penutup tanah, penanaman rumput di dalam kawasan Pariwisata.
1. Penataan Elemen Lunak (Softscape) mencakup med.ia tanam, pohon, semak,
tanaman penutup tanah.
2. Pekerjaan Media Tanam mencakup pekerjaan tanah subur, urlrgan tanah
setebal 1O cm, serta pembersihan dan perataan lahan.
3. Pekerjaan Penanaman Pohon adalah penanaman mohon dengan tinggi 2 m -
2,5 m.
4. Pekerjaan elemen lunak (softscape) lainnya berupa penanaman semak dan
tanaman penutup tanah dan penanaman rumput disesuaikan dengan
ekosistem dan kondisi alam yang tumbuh di kawasan pariwisata.
8.7.5 Panggung Kesenian/Pettunjukan/Amfiteater
8.7.5.1 Konsep Dasar
Panggung kesenian/pertunjukan/amfiteater merupakan bentuk dari tempat
berkumpul yang di dalamnya tersedia tempat duduk dengan kapasitas besar
serta area panggung untuk pertunjukan dan hiburan untuk pengunjung.
Panggung kesenian/ pertunjukan/amfiteater dapat digunakan untuk
pertunjukan-pertunjukan yang berbasis budaya masyarakat atau kesenian
teradisonal. Selain itu pembangunan panggung kesenian/
pertunjukan/amfiteater diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagr
pengembangan destinasi pariwisata sebagai upaya peningkatan kualitas
pengalaman berwisata, lama tinggal, serta distribusi wisatawan. Fungsi dan
manfaat panggung kesenian/ pertunjukan/ amfiteater:
SK No 174902 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2937 -
SK No 174903 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2932 -
rancangannya.
3. Panggung kesenian/pertunjukan
a. Berfungsi sebagai area pertunjukan.
b. Panggung umumnya berbentuk teratur dan berada pada lokasi dengan
visibilitas terbaik agar penonton dapat melihat pertunjukan dengan baik.
c. Panggung umumnya terletak pada 'as'atau bagian tengah berhadapan
dengan amfiteater.
d. Ukuran panggung harus diperhitungkan sesuai dengan batas
penglihatan dan pendengaran manusia. Jarak antara panggung dan
amfiteater disarankan antara 8 meter sampai dengan 20 meter. Batas
maksimum jarak terjauh antara panggung dan amfiteater adalah 20
meter.
e. Panggung dapat dilengkapi dengan backdrop sesuai dengan kebutuhan
masing-masing Kawasan Pariwisata. Backdrop panggung juga dapat
memanfaatkan borrowing uiew dari pemandangan alami terbaik di
sekitarnya.
f. Panggung harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh (disesuaikan
dengan hasil analisis tenaga ahli sipil bangunan).
g. Material lantai panggung harus menggunakan material hams antislip,
tidak licin, kuat, tahan terhadap cuaca, dan dipasang datar. Disarankan
juga menggunakan material yang mudah ditemukan disekitar lokasi.
h. Panggung dapat dilengkapi dengan shelter atau struktur penaung,
dengan catatan struktur penaung harus kuat dan kokoh.
4. Bangunan penunjang
a. Bangunan ini memiliki panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 3 rn,
terdiri dari ruang ganti/ruang tunggu berukuran 3 m x 3 m (ruang
menunggu dan mang mengganti kostum, sebelum dan sesudah
pertunjukan), ruang kontrol 3 m x 3 m (ruang pengendali sound system,
panel pencahayaan, dan lain-lain), serta gudang 3 m x 3 m (ruang
penyimpanan alat dan komponen pendukung pertunjukan).
b. Peletakan bangunan penunjang ini disarankan berada di belakang area
amfiteater/ tempat duduk.
c. Tipe bangunan tertutup, harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh,
disesuaikan dengan hasil analisis tenaga ahli sipil bangunan.
5. Sistem drainase
Panggung kesenian/ pertunjukan/ amfiteater harus dilengkapi dengan sistem
drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir.
SK No 174904 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 2933 -
SK No 174905 A
PRESIDEH
REPUBL|K TNDONESIA
- 2934 -
SK No 174906 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2935 -
SK No 174907 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2936 -
Setiap barang yang diperbaiki harus diberi tanda khusus sesuai dengan
produsen yang memproduksi alat tersebut.
g. Ruang Pengisian Tangki Udara, harus bersih dan terorganisir, terbebas
dari dari kotoran dan minyak mesin kompresor pengisian udara. Ventilasi
udara hanrs terbuka sehingga buangan udara dari mesin kompresor
tidak mengotori ruangan lain.
3. Peralatan Scuba Diuing
Dalam kegiatan Scuba Diuing peralatan menjadi sangat penting. Peralatan
Scuba Diuing memiliki 10 (sepuluh) komponen untuk setiap setnya. Di
pasaran, peralatan ini dijual dengan berbagai merek dagang, yaitu:
a. Mask/Google,
b. Booti.es,
c. Snorlcels,
d. Fins,Gloues,
e. Regulator
f. Buogancg Control Deube (BCD)
g. Air Tank/Cglinder
h. Sumbersible Pressure Gauge (SPG), dan
i. Wet Suit.
4. Desain Arsitektural Diue Center: desain arsitektur bangunan Diue Center
hanrs dirancang oleh seorang Tenaga Ahli Arsitektur. Desain Arsitektur yang
diterapkan hanrs selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan
iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen
arsitektur masyarakat lokal pada masing-masing destinasi pariwisata.
Struktur bangunan harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil
Bangunan Diae Center (terkait penggunaan beton, ka5ru, dan lain-lain)
dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan
elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli
Arsitektur.
5. Aksesibilitas: Diue Centerharus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki
dan kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi
jalan akses bagr pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus
mempertimbangkan kebutuhan bagr penyandang disabilitas, seperti
menyediakan jalan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda.
8.7.6.3 Panduan Peraacangan
l. Panduan visual perancangan Diue Center merupakan contoh tipikal
rancang€rn yang terinsipirasi dari arsitektur lokal setempat. Rancangan atap
bangunan Diue Center pada contoh ilustrasi panduan merujuk atau
SK No 174908A
FRESIDEH
EEPUEUK INDONESIA
- 2937 -
Gambar 12
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dive Center di Kawasan Pariwisata, Kabupaten
Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
SK No 174909 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 2938 -
SK No 174910 A
FRESIDEN
NEPUBUK INDONESIA
- 2939 -
SK No l749ll A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2940 -
SK No 174912 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2947 -
Gambar 12
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dive Center pada Kawasan Pariwisata
di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara
SK No 174913 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 29+2 -
SK No 174914 A
PRESIDEN
NEPUBUK INDONESIA
- 2943 -
Contoh Ilustrasi panduan visual tambat apung (mooring buoy) tipe satu (diameter 343 mm, berwarna merah
atau jingga)
SK No 174915 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2944 -
Gambar 14
Contoh Tambat Apung (Mooring Buoy) Tipe 2 (Diameter 750 mm, Berwarna Putih)
SK No 174916 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 2945 -
Gambar 15
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yacht)
SK No 174917 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 2946 -
Gambar 16
Ilustrasi ukuran dermaga untuk satu kapal
SK No 174918 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2947 -
2. Elevasi Dermaga
Elevasi lantai dermaga ditentukan dengan mempertimbangkan ukuran
kapal rencana dan kondisi alam. Elevasi muka air yang digunakan sebagai
datum dalam penentuan elevasi dermaga adalah MHWL (Monthlg-Highest
Water Leuel).
SK No 174919 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2948 -
Gambar 17
Ilustrasi Kedalaman Dermaga Wisata
SK No 174920 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 2949 -
Gambar 18
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dermaga Wisata tipe jetty dengan struktur terbuka
pada Kawasan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sektiarnya, Provinsi
Maluku Utara
SK No 174921 A
PRESIDEH
REPUBUK INDONESIA
- 2950 -
SK No 174922 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 295t -
4. Material yang digunakan untuk bangku taman pada harus kuat, kokoh,
tahan terhadap cuaca, dan tahan terhadap vandalisme (contoh: material
beton, arttftciat wood/composite wood, besi, atau kombinasinya, dan lain-
lain).
SK No 174923 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2952 -
f. Jalur truk sampah yang tidak boleh digabung dengan jalur bongkar
muatan (bahan makanan bersih) agar tidak terkontaminasi bakteri;
g. Sumber air bersih panas dan dingin;
h. Drainase atau saluran pembuangan air lengkap dengan proses
pemeliharaan sebelum dibuang ke saluran kota;
i.
Drainase/saluran air hujan dan resapannya hanrs diperhatikan dengan
baik untuk menghindari genangan air di halaman bangunan; dan
j. Tersedia fasilitas untuk penyandang disabilitas.
8.7.1o.2.5 Standar Teknis Kios Kuliner
1. Satu unit bangunan kios kuliner memiliki luas 9 m2 atau panjang bangunan
3 m dan lebar bangunan 3 m, di dalamnya tersedia dapur dan wastafel (dua
bak cuci). Area cuci piring dapat dilengkapi dengan meja area pengering dan
rak simpan.
2. Kios kuliner dapat dirancang persatuan unit atau berkelompok (terdiri dari
beberapa unit kecil kios dalam Plaza Kuliner).
3. Kios kuliner harus dirancang dengan menerapkan arsitektur lokal (contoh
bentuk transformasi atap dari rumah adat setempat dan lain-lain) dan
menggunakan material lokal yang mudah ditemukan dilokasi.
4. Kios kuliner menggunakan struktur yang kuat dan kokoh (contoh: struktur
beton, atap rangka baja, dan lain-lain)
5. Material penutup atap, dinding, dan lantai disarankan menggunakan
material alami yang mudah didapatkan dilokasi.
6. Kios ini dapat dilengkapi dengan furnitur dan peralatan sesuai dengan
kebutuhan masing-masing penjual.
7. Memiliki sistem sirkulasi udara, pencahayaan, pintu masuk dan keluar
harts sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Petunjuk arah dan papan nama kios kuliner memiliki tulisan yang terbaca
dengan jelas dan mudah terlihat.
9. Ketersediaan sumber air bersih.
10. Tersedia loading dock dan area bongkar muat (bahan makanan bersih).
11. Kios kuliner yang ditata berkelompok pada suatu area dalam kawasan
pariwisata:
a. ditata berhadapan antara kios kuliner baris pertama dan baris kedua;
b. harus menyediakan sirkulasi pejalan kaki dan area makan minum pada
bagian tengah antara dua baris kios dengan lebar minimum 6 m;
c. jarak antara unit kuliner satu dan lainnya memiliki jarak minimum 3,5
m (yang juga berfungsi sebagai akses).
SK No 174924 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2953 -
SK No 174925 A
PRESIDEH
REPUBUK TNDONESIA
- 2954 -
kapasitas menara. Struktur yang digunakan harus kuat, kokoh, dan aman
(contoh seperti: struktur baja, beton dan lain-lain).
3. Ukuran dan Bentuk Menara
Menara pandang disarankan memiliki panjang bangunan 9 m dan lebar
bangunan 4 m, atau dapat disesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing
Kawasan Pariwisata. Disarankan hanya terdiri dan 2lantai sampai dengan
3lantai.
4. Akses
Tangga akses menara juga harus disesuaikan dengan jumlah tingkatan dan
tinggi menara.
5. Pemeliharaan Listrik dan Mekanis
Pemeliharaan listrik dan mekanis ditujukan untuk menyediakan
pencahayaan pada area pandang (ruang utama pengamatan) dan pada akses
tangga.
6. Legalitas
Pembangunan menara, harus mendapatkan izin tertulis dari Pemerintah
Daerah. Pembangunan menara ini juga harus mengikuti peraturan berlaku
temtama yang terkait dengan (KDB, KLB dan KDH kawasan).
7. Alat Pelengkap
Menara Pandang dapat dilengkapi dengan alat komunikasi dan beberapa
peralatan tambahan seperti teropong pandang, pengeras suara, dan lain-
lain.
8. Penempatan
Pada kawasan pantai, Menara Pandang berada pada area yang aman dari
pasang surut air dan bencana.
9. Keselamatan dan keamanan
Bangunan Menara Pandang harus memenuhi persyaratan struktur
bangunan, persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya kebakaran,
dan persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya petir dan bahaya
kelistrikan.
lO. Internatianal Code Building (ICB) 2OO7
Sesuai dengan International Code Building (ICB) 2OO7 menara pandang
merupakan bangunan dengan klasifikasi kepemilikan dan kegunaan
bangunan dengan fungsi tertentu atau bangunan lain, maka dalam hal ini
menara pandang dapat dibangun dengan kepemilikan pribadi terkait dengan
pengelola destinasi pariwisata dan atau pemerintah.
SK No 174926 A
PRESIDEH
REPUEUK INDONESIA
- 2955 -
I 1. Memiliki IMB
Pembangunan Menara Pandang harus memiliki daftar lzin Mendirikan
Bangunan (IMB) serta mengikuti kaidah pembangunan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di daerah
8.7.1O.3 PanduanPeraacangan
Panduan perancangan disusun untuk Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan
Wisata, mencakup plazaf area pengunjung, bangku taman, gazebo, plaza
kuliner, kios kuliner, kios cendera mata, menara pandang dengan struktur baja,
dan menara pandang dengan struktur beton pada Kawasan Pariwisata.
l. Plaza/Area Pengunjung
Panduan visual perancangan plazaf area pengunjung pada Kawasan
Pariwisata menampilkan contoh untuk Destinasi Super Prioritas Mandalika,
Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Plaza dirancang
untuk mengangkat identitas dan budaya daerah dengan menerapkan
transformasi pola budaya lokal, seperti pola-pola batik khas Lombok. Pola
batik tersebut membentuk pola perkerasan, pola penataan area hijau, pola
penataan pohon, dan pola penataan furnitur plaza (yaitu bangku taman).
Plaza pada panduan perancangan memiliki luas minimum 4OO m2 dengan
ukuran panjang 20 m dan lebar 20 m, berbentuk persegi. Material plazayang
digunakan pada contoh ilustrasi panduan perancangan merupakan jenis
material lokal pauing block/porous pauement setara K-200 s.d. K-350,
antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. Pada
sekeliling plaza dibatasi dengan kanstein.
SK No 174927 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2956 -
2. Bangku Taman
Panduan visual perancangan bangku taman pada Kawasan Pariwisata
menampilkan contoh untuk Bangku Taman di PlazalArea Pengunjung
Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi
Nusa Tenggara Barat. Bangku taman pada contoh ilustrasi panduan visual
perancang€rn tipikal bangku taman yang diusulkan pada plazaf atea
pengunjung. Bangku taman yang diusulkan menggunakan material dasar
beton dan artiftcial/ composite wood dengan ukuran panjang bangku taman
125 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 45 cm sesuai panduan visual perancang€rn.
Gambar 20
Contoh rancangan bangku taman di Plaza/Area Pengunjung pada Kawasan Wisata Bahari dan
Perairan, Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara
Barat
3. Gazebo
Penerapan arsitektur lokal berupa bentuk atap dan bentuk bangunan.
Arsitektural gazebo dapat disesuaikan dengan arsitektural setempat pada
masing-masing Kawasan Pariwisata. Ukuran satu unit banguraan gazebo tipe
dua memiliki panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 2 m, | (satu) lantai,
tipe bangunan terbuka, tinggi 15 cm dari permukaan tanah, struktur beton,
plafond ggpsum/GRc, atap rangka baja, atap genteng, lantai batu alam, dan
SK No 174928 A
PRESIDEN
REPI,IELIK INDONESIA
- 2957 -
tersedia bangku dari batu bata yang diberi acian plester, dapat dilengkapi
dengan ornamen dan komponen pelengkap sesuai dengan kebutuhan masing-
masing Kawasan Pariwisata.
Gambar 21
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Gazebo Tipe Dua pada Kawasan Wisata
Bahari dan Perairan di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi
Maluku Utara
SK No 174929 A
FRESIDEN
HEPUBUK INDONESIA
- 2958 -
4. Plaza Kuliner
Panduan visual perancangan Plaza Kuliner pada Kawasan Pariwisata
menampilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan
Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara. Plaza yang dirancang untuk minimal
sepuluh unit kios kuliner. Bagian tengah plaza dapat digunakan sebagai jalur
pejalan kaki atau area makan (dapat diletakkan meja dan kursi makan). Luas
minimum plaza adalah 578 mz dengan ukuran panjang 34 m dan lebar 17 m.
Material plaza yang digunakan pada contoh ilustrasi panduan perancangan
merupakan jenis material lokal pauing block/porous pauement setara K-2OO
s.d. K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang
datar. Pada sekeliling plaza dibatasi dengan kanstein. PIaza dilengkapi juga
dengan sistem drainase yang baik. Luas plaza pada masing-masing Kawasan
Pariwisata, sesuai dengan kebutuhan dan jumlah kios yang akan dibangun
pada Plaza Kuliner tersebut.
Gambar 22
Contoh ilustrasi perancangan Plaza Kuliner pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di
Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara
5. Kios Kuliner
a. Panduan visual perancangan Kios Kuliner pada Kawasan Pariwisata
menampilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan
Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara. Kios kuliner ditata berkelompok pada
suatu plaza sesuai ilustrasi panduan visual perancangan.
b. Luas minimum satu unit bangunan kios kuliner adalah 9 m2 dengan
ukuran panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 3 m, merupakan tipe
bangunan semi terbuka, dengan struktur beton, lantai keramik, plafond
ggpsum/GRc, atap rangka baja, atap genteng, serta telah disediakan
saniter tempat cuci piring (wastafel), kios ini dapat dilengkapi dengan
teralis pengaman, furnitur dan peralatan sesuai dengan kebutuhan
SK No 174930A
PRESIDEH
REFUBUK INDONESTA
- 2959 -
Gambar 23
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan kios kuliner (satu unit) pada Plaza Kuliner
di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan, Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan
Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara
SK No 174931 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2960 -
kios ini merupakan jumlah minimum yang dapat diajukan, dan dapat
diajukan lebih banyak sesuai kebutuhan masing-masing Kawasan. Bagian
tengah area dapat digunakan sebagai sirkulasi atau jalur pejalan kaki.
Gambar 24
Contoh rancangan Kios Cendera Mata (satu unit) pada Kawasan Wisata Bahari dan
Perairan di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara
Timur
7. Menara Pandang
Bangunan menara pandang ini menrpakErn bangunan dengan stmktur
utama baja (salah satu struktur yang direkomendasikan karena
konstruksinya lebih kuat dan kokoh sehingga aman jika digunakan
wisatawan). Luas minimum bangunan menara pandang tipe satu (struktur
baja) ini 108 m2 dengan panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 4 m, 3
lantai dengan 4 bordes, tipe bangunan struktur terbuka, selasar 15 cm dari
permukaan tanah, stmktur utama baja, lantai artificial wood/composite
wood, dan material pagar pembatas dari material besi galvalum atau baja
yang dicat antikorosif/menggunakan material stainless steel. Titik pandang
pada menara pandang ini berada pada setiap lantai bordes di kedua sisi yang
berlawanan. Bangunan menara pandang dapat dilengkapi dengan ornamen
dan komponen pelengkap sesuai dengan kebutuhan masing-masing
destinasi.
SK No 174932 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 296t -
Struktur
bangunan menara
pandang pada
Denah gambar
Menara menggunakan
struktur utama
Pandang
baja. Struktur
Struktur harus dipastikan,
Baja kuat, kokoh dan
aman.
Gambar 25
Contoh rancangan Menara Pandang Tipe Satu (Struktur Baja) di Kawasan Wisata Bahari dan
Perairan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
SK No 174933 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 2962 -
l. fungsi: sarana bagi wisatawan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang biasa
dilakukan dalam kehidupan keseharian pada saat berada di daya tarik
wisata.
2. manfaat:
a. Memberikan rasa aman dan nyaman secara psikologis kepada wisatawan
dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehariannya ketika
berada di daya tarik wisata;
b. Memberikan fasilitas istirahat bagi kendaraan wisatawan sehingga tidak
mengganggu kelancaran dan keselamatan lalu lintas secara umum.
Fasilitas umum terdiri dari tempat parkir, tempat ibadah, serta toilet dan
perlengkapErnnya.
A.7.Lt.2 Ketentuan Teknis Fasilitas Umum
A.7.LL.2.L Staadar Teknis Tempat Parkir
Dalam teknis perencanaan tempat parkir harus memperhatikan, satuan ruang
pakir (SRP) dan pola parkir kendaraan. Satuan Ruang Parkir (SRP) merupakan
standar ukuran luas atau dimensi efektif untuk meletakan kendaraan (mobil
penumpang, bus/truk atau sepeda motor), termasuk nrang bebas dan lebar
buka pintu. Dalam penentuan satuan ruang parkir (SRP) mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu:
1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang.
Gambar 26
Ilustrasi Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang
SK No 174934 A
PRESIDEH
REPUBUK TNDONESIA
- 2963 -
diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di
sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak te{adi benturan antara
pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat
penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan
di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau
kendaraan yang lewat jalur gang (ablel. Jarak bebas arah lateral diambil
sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
3. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai
kendaraan yang memanfaatkan tempat parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan
pintu kendaraan untuk pengguna dan atau pemntukan tempat parkir pusat
hiburan atau rekreasi, hotel, dan pusat perdagangan eceran atau swalayan
untuk pintu depan atau belakang terbuka penuh adalah 75 cm (tujuh puluh
lima centimeter). Sedangkan untuk lebar bukaan pintu kendaraan untuk
pengguna dan atau peruntukan tempat parkir orang cacat ditambahkan
dengan lebar untuk pergerakan kursi roda.
4. Satuan Ruang Parkir (SRP) Kendaraan
Penentuan satuan nrang parkir (SRP) terbagi atas tiga jenis kendaraan, yaitu
SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan (golongan
I, II, dan III), bus/tmk, dan sepeda motor
Tabel Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
SK No 174935 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2964 -
SK No 1749364
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2965 -
Gambar 27
Contoh posisi peletakan bangunan tempat ibadah terhadap arah kiblat
SK No 174937 A
PRESIDEH
REPUBUK INDONESTA
- 2966 -
SK No 1749384
FRESIDEN
REPUBLIK TNDONESTA
- 2967 -
SK No 174939 A
FRESIDEH
REPUEUK INDONESTA
- 2968 -
Ketinggian wastafel 75 cm 85 cm
SK No 174940 A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
- 2969 -
Gambar 28
Standar ukuran dan penataan satu unit ruang atau kubikal toilet umum dengan toilet duduk
SK No 174941 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2970 -
Gambar 29
Standar ukuran dan penataan area wastafel cuci tangan
SK No 174942 A
PRESIDE}f
REPUBLIK INDONESIA
- 297L -
Gambar 30
Standar ukuran dan penataan area urinal
SK No 174943 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2972 -
Sirkulasi Penyandang
92 crn 184 cm
Disabilitas
Ketinggian Wastafel 75 cm 85 cm
Gambar 31
Standar ukuran dan penataan satu unit ruang ataukubikal toilet untuk penyandang
disabilitas
SK No 174944 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2973 -
f. Jendela: toilet perlu diberi sirkulasi udara yang memadai melalui jendela
atau bouentbht Jendela ventilasi pada toilet harus terbuat dari bahan
yang tahan terhadap air, tidak lapuk dan mudah dibersihkan.
8.7.11.3 Panduan Perancangan
Panduan Perancangan disusun untuk fasilitas umum mencakup tempat parkir,
tempat ibadah, serta toilet dan perlengkapannya, termasuk jaringan air bersih,
sumur, pompa, jaringan listrik, dan jalur pembuangan/ septb tank.
1. Tempat Parkir
Panduan visual perancangan tempat parkir di Kawasan Pariwisata sebagai
berikut:
a. Panduan perancangan yang diberikan merupakan tipikal rancang€rn
tempat parkir dengan luas minimum 72 m2 yang terdiri dari tiga modul
parkir mobil (panjang total 7,5 m, lebar total 5 *), jalur sirkulasi parkir
(satu jalur, panjang sirlnilasi 11,5 m, lebar sirkulasi 3 *), menggunakan
material Pauing Block/ Porous Pauement setara K-2OO s.d. K-35O dilengkapi
dengan kanstein mengelilingi Pauirry Block/Porous Pauement tempat
parkir.
b. Kebutuhan modul parkir yang dibutuhkan dan jalur sirkulasi parkir akan
berbeda-beda pada masing-masing daya tarik wisata, penentuan jumlah
modul parkir dan jalur sirkulasi parkir yang dibutuhkan harus
berdasarkan hasil analisis oleh tenaga ahli, disesuaikan dengan rencana
SK No 174945 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 2974 -
kapasitas tempat parkir dan harus terintegrasi dengan sistem lalu lintas
di sekitarnya.
Denah Tipikal
Gambar 32
Contoh ilustrasi rancangan Tempat Parkir (tiga modul parkir mobil dan jalur sirkulasi parkir
satu jalur) pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan
2. Tempat Ibadah
Panduan visual perancangan Tempat Ibadah pada Kawasan Pariwisata
menampilkan contoh untuk rancangan tempat ibadah pada Destinasi Super
Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara
Barat:
a. Contoh ilustrasi panduan yang diberikan merupakan contoh tipikal
rancangan Tempat Ibadah (muslim) yang terinsipirasi dari arsitektur lokal
setempat pada Destinasi Super Prioritas Mandalika. Penerapan arsitektur
lokal berupa bentuk atap dan penyelesaian pola dinding.
SK No 174946 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2975 -
Tangga
SK No 174947 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2976 -
Gantbar -13
Corttolt perancct,tqett Rutqunart Tt:n4tol lbaclctl't KcLtL;ascut Pctriu'isata r/i l)esfinasr Supt'r
Prioritas Mandalikrt Kriltu1:ttttt,tt Lornbok Tettgrth, Prouinsi Nusa Tertggara Barat
SK No 174948 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2977 -
Gambar 34
Contoh Panduan Visual Perancangan Bangunan Toilet Kawasan Wisata Bahari
dan Perairan di Destinasi Pariwisata Prioritas Kawasan Wisata Bahari dan
Perairan Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara
SK No 174949 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2978 -
2. manfaat:
a. memberikan pelayanan kepada wisatawan sehingga dapat meningkatkan
kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam melakukan
pergerakan di dalam kawasan daya tarik wisata;
b. mengarahkan dan mengelola pergerakan pengunjung di area daya tarik
wisata agar sesuai dengan daya dukung lingkungan;
c. menghubungkan tempat-tempat di dalam daya tarik wisata.
Fasilitas aksesibilitas terdiri dari jalur pejalan kaki (pedestrian), jalan dalam
kawasan, boardwalk, lampu taman, papan interpretasi kawasan, dan rambu
petunjuk arah (stgnagel di dalam kawasan daya tarik wisata.
8.7 .12.2 Ketentuan Telrnis Fasilitas Aksesibilitas
8.7.12.2.1 Standar Teknis Jdur Pejalan Kaki (Pedestrianf
Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) harus memenuhi standar teknis berikut ini:
1. Memperhatikan dimensi tubuh manusia untuk memberikan ruang gerak yang
ideal. Dimensi tubuh manusia yang lengkap berpakaian adalah 45 untuk
tebal tubuh sebagai sisi pendeknya dan 6O cm untuk lebar bahu sebagai sisi
panjangnya.
2. Kebutuhan ruang gerak minimum pejalan kaki:
a.tanpa membawa barang dan keadaan diam, yaitu O,27 m2;
b.tanpa membawa barang dan keadaan bergerak, yaitu 1,08 m2; dan
c.membawa barang dan keadaan bergerak yaitu antara 1,35 m2 -1,6 m2.
3. Kebutuhan ruang gerak untuk pejalan kaki berkebutuhan khusus:
a. jalur pejalan kaki memiliki lebar minimum 1,5 m dan luas minimum 225
rn';
b. tingkat kelandaian tidak melebihi dari 8% atau 1 banding 72l' dan
c. jalur yang landai harls memiliki pegangan tangan setidaknya untuk satu
sisi (disarankan untuk kedua sisi).
4. Kemiringan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian):
a. kemiringan memanjang, kriterianya ditentukan berdasarkan kemampuan
berjalan kaki dan tujuan desain; kemiringan maksimal sebesar 87o dan
disediakan bagian yang mendatar dengan panjang minimum 1,2 m pada
setiap jarak maksimal 9 m;
b. kemiringan melintang, kriterianya ditentukan berdasarkan kebutuhan
untuk drainase serta material yang digunakan pada jalur pejalan kaki,
kemiringan minimum sebesar 2o/o, dan kemiringan maksimal sebesar 4%o;
dan
SK No 174950 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2979 -
SK No 174951 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2980 -
g. Pagar Pengaman
Pagar Pengaman dapat ditempatkan pada titik tertentu yang berbahaya
dan memerlukan perlindungan. Tinggi pagar pengaman minimum 90 cm,
terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca.
h. Pelindung atau Penaung
Jenis pelindung atau penaung jalur pejalan kaki dapat disesuaikan
dengan fasilitas pejalan kaki, dapat berupa pohon, atap, dan lain
sebagainya.
1) sebagai Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian), penaung berfungsi
menghubungkan antarfasilitas atau area aktivitas di dalam taman;
2l sebagai gazebo, berfungsi sebagai area berkumpul untuk beraktivitas
maupun beristirahat.
i. Tempat Sampah
Penempatan tempat sampah pada jalur pejalan kaki hanya untuk
menampung sampah yang dihasilkan oleh pejalan kaki dan bukan untuk
menampung sampah rumah tangga di sekitar jalur pejalan kaki. Tempat
sampah diletakkan pada jalur pejalan kaki, tidak boleh menganggu
pergerakan pejalan kaki, terletak setiap 20 m dengan besaran sesuai
dengan kebutuhan dan sesuai standar dalam peraturan pemndang-
undangan yang berlaku terkait persampahan.
j. Lampu atau Penerangan
Lampu atau penerangan jalur pejalan kaki yang disarankan berkisar
antara 50 lux - 15O lux tergantung pada intensitas pemakaian, tingkat
bahaya, dan kebutuhan keamanan. Lampu diletakkan setiap 10 m dengan
tinggi maksimal 4 m. Bahan lampu atau penerangan sebaiknya memiliki
durabilitas tinggi.
k. Bollard
Pemasangan bollard dimaksudkan agar kendaraan bermotor tidak masuk
ke jalur pejalan kaki (pedestrian) sehingga pejalan kaki merasa aman dan
nyaman bergerak. Bollard diletakan sekitar 3O cm dari kerb, dimensi
bollard adalah diameter 30 cm dengan ketinggian antara O,6 m - 1,2 m.
Jarak penempatan antar bollard tidak lebih dari O,9 m.
1. Drainase
Drainase jalur pejalan kaki (pedestrian) terletak berdampingan atau
dibawah jalur pejalan kaki. Drainase ini berfungsi sebagai penampung dan
jalur aliran air, untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan-
genangErn air pada saat hujan.
SK No 174952 A
FRESItrEN
REPUBLIK INDONESIA
- 298t -
Gambar 35
Panduan rancangan Boardwalk dengan lebar minimum 2.000 milimeter (2 meter)
SK No 174953 A
PRESIDEN
REPUEL|K TNDONESIA
- 2982 -
2. Kemiringan Boardwalk
a. kemiringan memanjang boardwalk maksimal 8o/o darr disediakan bagian
yang mendatar dengan panjang minimum 1,2 m pada setiap jarak
maksimal 9 m;
b. kemiringan melintang boardwalk minimum sebesar 2o/o dan kemiringan
maksimal sebesar 4Yo; darr
c. dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menyediakan kemiringan
memanjang, kemiringan dimaksud dapat digantikan dengan penyediaan
anak tangga.
3. Material Boardwalk:
a. material yang digunakan pada boardwalk sebaiknya menggunakan
material lokal (kayu alami, kayu buatan/ aftificial utood, dan lain-lain);
b. jenis material yang digunakan harus kuat, stabil, tidak licin, dan cepat
kering.
a.7.12.2.4 Staudar Teknis Lampu Taman
1. Lampu Taman yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yafig terdiri dari
sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik dan struktur penopang serta
fondasi tiang lampu.
2. Pencahayaan untuk penerangan taman dan area sekitarnya adalah
pencahayaan untuk memberikan kesan hangat dan nyaman, yaitu dengan
pemilihan lampu benvarna orange/jingga. Pengecualian pada beberapa titik
utama yang membutuhkan tingkat keamanan lebih tinggi sehingga dapat
menggunakan lampu dengan cahaya benvarna putih.
3. Tiang Lampu Taman yang berada pada lingkungan yang bersifat korosif,
seperti pinggir pantai dan dermaga, dapat dibuat dari bahan beton cor atau
ka5ru, pada prinsipnya material dari logam tidak berinteraksi langsung
dengan tanah pada lingkungan korosif.
4. Lampu Taman yang berada pada jalur pejalan kaki atau pedestrian taman
dipasang setiap jarak 10 m dengan tinggi lampu taman maksimal 4 m.
5. Lampu taman untuk jalur pejalan kaki dalam suatu taman disarankan
memiliki kemampuan 50- 15O lux disesuaikan dengan intensitag pengunaan
suatu taman atau kawasan
6. Komponen lampu taman menggunakan material yang memiki durabilitas
tinggi (contoh: metal, beton cetak, dan lain-lain).
7. Kapasitas, kemampuan lampu, dan spesifikasi komponen pelengkap
lainnya untuk lampu taman (panel, kabel, saklar dan lain-lain) harus sesuai
hasil analisis tenaga ahli serta sesuai standar dan peraturan yang berlaku.
8. Dapat diusulkan penggunaan lampu ramah energi (lampu solar panel atau
SK No 174954A.
FRESIDEH
REPUBLIK INDONESIA
- 2983 -
Gambar 36
Contoh Ilustrasi Panduan Ukuran Dimensi Daun Papan Interpretasi
SK No 174955 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2984 -
SK No 174956 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 2985 -
Gambar 37
Contoh perancangan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) di Kawasan Pariwisata
SK No 174957 A
FRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 2986 -
b. Pada kiri dan kanan jalan untuk rancangan ideal jalan dalam kawasan
sebaiknya menyediakan RTH Jalur Hijau Jalan dengan lebar minimum 1
m, dan ditanami semak dan pohon sesuai dengan ekosistem pantai
(contoh: Pohon Keben (Barringtonia asiatical, Pohon Cemara Angin
(Cas suaina e qui.setifolin) dan lainnya.
c. Jalan dalam kawasan ideal juga harus dilengkapi dengan sarana dan
prasarana jalan dalam kawasan, yaitu lampu penerangan jalan, rambu
lalu lintas jalan, marka jalan, jalur pejalan kaki/pedestrian dilengkapi
dengan tactile kuning pengarah kaum difabel, jalur pesepeda, cermin
tikungan, alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan dan papan iklan dan
informasi jika dibutuhkan.
Gambar 38
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Jalan dalam Kawasan pada Kawasan
Wisata Bahari dan Perairan (khususnya kawasan wisata pantai)
3. Boardwalk
a. Broardwalk memiliki lebar 2 meter (sesuai standar agar dapat difungsikan
sebagai jalur evakuasi bencana) serta panjang boardwalk sepanjang 100
m. Boardwalk pada panduan merupakan tipe struktur terbuka dari
struktur beton, dengan kedalaman fondasi dari muka tanah 2-3 m dan
asumsi jarak dari muka air 2-3 m. Boardwalk dapat dilengkapi dengan
sarana dan prasarana pelengkap boardwalk (seperti: rambu dan marka,
edging stip/edging kerbs, lampu atau penerangan, drainase, tangga,
ramp, handrails, dan lain-lain), disesuaikan dengan kebutuhan pada
masing-masing Kawasan.
SK No 174958 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 2987 -
Gambar 39
Contoh ilustrasi rancangan Boardwalk di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan
4. Lampu Taman
a. Lampu taman pada contoh ilustrasi panduan merupakan jenis lampu
taman tanpa solar panel (bukan lampu tenaga surya) untuk jalur pejalan
kaki dan lampu dalam kawasan dengan tinggi minimum 3,5 meter,
menggunakan material stafnless steel.
b. Jenis dan bentuk lampu yang digunakan pada masing-masing Kawasan
dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti ornamen budaya
khas masing-masing destinasi yang disematkan pada tiang lampu taman.
Gambar 40
Contoh ilustrasi panduan visual lampu taman tanpa solar panel di Destinasi Super Prioritas
Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara
SK No 174959 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2988 -
SK No 174960 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2989 -
Gambar 42
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Rambu Petunjuk Arah (Signage) di Kawasan
Wisata Bahari dan Perairan Pantai, Kawasan Pantai Nunuhu Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi
Maluku Utara
8. Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata
8.7.13.1 Konsep Dasar
Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata adalah suatu infrastruktur dalam bentuk
SK No 174961 A
PRESIDEH
REPUBL|K INDONESIA
- 2990 -
SK No 174962 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2991 -
SK No 175981 A
PRESIDEH
REPUBL|K INDONESIA
- 2992 -
SK No 174964 A
PRESIDEN
BL|K INDONESIA
- 2993 -
4. Konstruksi yang digunakan dapat berupa pondasi batu belah, pondasi beton
atau pondasi lainnya disesuaikan dengan ukuran letter sign/h:uruf timbul
dan hasil analisis dari tim tenaga ahli sipil;
5. Pemilihan jenis bahan letter sign/humf timbul harus memiliki durabilitas
tinggi, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap kerusakan, mudah dipelihara
dan tidak memberikan efek silau;
6. Pemilihan jenis material letter srgn/huruf timbul sbbisa mungkin
menggunakan material-material yang dominan pada lingkungan sekitar
destinasi pariwisata yang dapat meningkatkan estetika lingkungan. Material
lain yang dapat digunakan adalah pelat metal (galvanis, kuningan, stainless
steel, atau material logam lainnya) ataupun menggunakan material
acrytblfrber dengan ketebalan dan warna tertentu.
7. Bentuk dan ukuran Letter sign/huruf timbul harus memperhatikan
keselarasan dengan lingkungan sekitarnya baik arsitektural bangunan
maupun lanskap;
8. Jenis huruf atau tipografi atau bentuk Letter sign/huruf timbul sebisa
mungkin menerapkan tipografi/huruf lokal khas masing-masing daerah
(dapat berupa transformasi huruf maupun huruf asli khas masing-61.4sirrt
daerah dengan memperhatikan efektifitas penyampaian informasi dari Lei:tter
sign/}nuruf timbul tersebut), penerapan huruf lokal khas masing-masing
daerah pada Letter sign/h:untf timbul dalam upaya membentuk
identitas/branding hrsat Kreasi dan Kawasan Destinasi Pariwisata;
9. Bentuk Letter signlhuruf timbul dapat dipadukan dengan ragam hias lokal
daerah masing-masing dengan memperhatikan efektifitas penyampaian
informasi dari Letter sign/huruf timbul tersebut;
10. Ukuran Letter sign/}euruf timbul harus proporsional dan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan proporsi dengan
arsitektural bangunan dan lanskap sekitarnya;
11. Ukuran maksimum Letter sign/ln'uruf timbul adalah 25yo d,ari lua d
keseluruhan bangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata, Letter srgln/huruf
timbul tidak boleh menutupi fasad bangunan hrsat Kreasi Destinasi
Pariwisata.
l2.Pada Letter srgln/huruf timbul minimal memiliki informasi "Pusat Kreasi
Destinasi Pariwisata ....... (nama destinasi pariwisata)', informasi lainnya
dapat ditambahkan sesuai kebutuhan
8.7.13.2.3 Standar Teknis Papan Nama Rrsat Kreasi Destinasi Pariwisata
1. Papan R.rsat Kreasi Destinasi Pariwisata dirancang sesuai ketentuan teknis
dan standar rambu petunjuk arah destinasi pariwisata.
2. Ukuran tulisan menyesuaikan ukuran papan gambar, ditulis dengan huruf
jelas dan mudah dibaca.
SK No 174965 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2994 -
SK No 174966 A
FRESIDEN
REFUBL|K INDONESIA
- 2995 -
1) Denah Bangunan
SK No 174967 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2996 -
3) Fasad Bangunan
Gambar 43
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata bangunan satu
lantai (luas 750 m2) di Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan Borobudur dan sekitarnya,
Provinsi Jawa Tengah
SK No 174968 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 2997 -
1) Denah Bangunan
a) Denah Lantai 1
b) Denah Lantai 2
SK No 174969 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 2998 -
3) Fasad Bangunan
Gambar 44
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Peran cangan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata bangunan dua
lantai (luas 750 m2) di Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan Borobudur dan sekitarnya,
Provinsi Jawa Tengah
SK No 174970 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 2999 -
Gambar 45
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rancangan Letter Sign/Huruf Timbul Pusat Kreasi Destinasi Super
Prioritas Borobudur dan Sekitarnya dengan bentuk transformasi dari Huruf Sansekerta (huruf/tipografi
khas Jawa Tengah)
SK No 174971 A
PRES]DEN
REPUEUK INDONESIA
- 3000 -
Super Prioritas Borobudur dengan material metal sheet tebal 0,8 s.d 1 mm
dan diberi cat. Papan Pusat Kreasi dirancang dengan tinggi 1,55 m, lebar
O,78 m dan tebal O,1 m dengan memperhatikan keselarasan dengan
arsitektural bangunan dan lanskap sekitarnya. Material, ukuran dan bentuk
letter sign/huruf timbul Pusat Kreasi pada setiap destinasi pariwisata dapat
berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi pariwisata.
Gambar 46
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rancangan Papan Pusat Kreasi Destinasi Super Prioritas Borobudur
dengan material metal sheet dengan dilapisi cat
Visibilitas @opark
8.7.14.1 Konsep Dasar
Visibilitas Geopark adalah fasilitas yang menjadi penanda dan memberikan
informasi tentang kawasan Geopark dan/atau area geosite/situs geologi.
Visibilitas Geoparkpada Petunjuk Teknis ini mencakup Gapura/Gerbang Utama
Geopark, Totem Geopark, dan Papan Interpretasi Geopark.
l. Gapura/Gerbang Utama Geopark adalah tempat awal memasuki Kawasan
Geopark atau tempat akhir keluar meninggalkan kawasan tersebut.
Gapura/Gerbang Utama Geopark berfungsi sebagai berikut:
a. sebagai identitas/penanda bahwa pengunjung memasuki Kawasan
Geopark;
b. sebagai focal point bagi suatu Kawasan Geopark;
c. memperkuat brandting Kawasan Geopark;
d. sarana meningkatkan kesadaran masyarakat dan rasa memiliki geopark.
SK No 174972 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3001 -
SK No 174973 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3002 -
SK No 1749744
PRESIDEN
REPUELII( INDONESIA
- 3003 -
SK No 174975 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3004 -
SK No 174976A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3005 -
Gambar 47
Contoh ilustrasi panduan visual Perahu Berlantai Kaca (Glass Bottom Boat) di Tanjung
Benoa Bali.
2. Perahu Wisata
Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove Tipe l, merupakan Perahu
Wisata dengan material fiber dengan atap:
a. penumpang kapasitas kurang lebih 8 orang;
b. material perahu dari fiber;
SK No 174977 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 3006 -
Gambar 48
Contoh ilustrasi panduan visual
Gambar 49
Contoh ilustrasi panduan visual Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove Tipe 2
(perahu ketinting kayu)
SK No 174978 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3007 -
Gambar 50
Contoh ilustrasi panduan visual Jaket Penolong (Life Jackets) yang dilengkapi lampu
SK No 174979 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3008 -
SK No 174980 A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
- 3009 -
tersebut yaitu:
1) meja resepsionis dan kursi;
2l meja resepsionis dan kursi;
3) TV LE,D 42";
4) paket komputer lengkap;
5l printer dan scannel;
6) set sofa;
7) white board stand;
8) rak arsip.
f. Perlengkapan Hking, Dalam kegiatan hiking/ pendakian, perlengkapan
atau peralatan hiking menjadi sangat penting. Peralatan ini dijual dengan
berbagai merk dagang. Perlengkapan atau peralatan minimal yang harus
disediakan pada Hiking Center terdiri dari :
1) Sepatu Hiking;
2) Tas Ransel Gunung (Carriefi;
3) Jas Hujan (Raincoafl Hiking;
4l Sleephg Bog;
5) Matras;
6) Tenda;
7l Perlengkapan Masak (Hikingl;
8) Trekking Pole;
9) Senter; Headlamp;
lOl Hammock;
lll Gaiiters,'dan
12) Outdoor First Ai.d..
e.7.L6.2.2 Standar Teknls Bangunan Hlker's Hut/Shelter
Secara umum, dimensi hiker's hut/ shelterdapat disesuaikan dengan kebutuhan
ruang dan kapasitas yang direncanakan pada masing-masing lokasi/destinasi
pariwisata.
1. Hiker's hut/shelter mempakan tipe bangunan sederhana terbuka, satu
lantai, dan diangkat 30 cm dari permukaan tanah.
2. Struktur/konstruksi bangunan memiliki strukturyang kuat dan tahan lama
(disarankan menggunakan stnrktur beton atau stnrktur lain hasil analisis
dari tenaga ahli sipil bangunan).
SK No 174981 A
PRESIDEN
REFUEL|K INDONESIA
- 3010 -
3. Rangka atap disarankan dari baja ringan atau struktur lain hasil analisis
dari tenaga ahli sipil bangunan, plafond rypsum/GRc dan penutup atap
diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi.
4. Lantai dari dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi.
5. Material:
a. material yang digunakan sebaiknya menggunakan material lokal; dan
b. jenis material yang digunakan harus kuat dan tahan lama.
8.7.16.3 PanduanPerancangan
Panduan Perancangan disusun untuk fasilitas hiking mencakurp Bangunan
Hking Center, dan Bangunan Hiker's Hut/ Shelter pada Kawasan Pariwisata
Alam (Nonbahari).
l. Bangunan Hiking Center
Bangunan Hking Center yang dirancang sebagai panduan memiliki panjang
bangunan 12 m, lebar bangunan 12 m, teras-tangga-ramp 20 m2, satu lantai,
tipe bangunan tertutup, tinggi 60 cm dari permukaan tanah, struktur beton,
dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium & artificial wood/ composite
wood, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan
dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond
ggpsum/GRc. Dengan program ruang sesuai standar teknis dan peraturan yang
berlaku. Pembangunan Hikirry Center pada umumnya dilengkapi dengan
penyediaan dan pengadaan perlengkapannya yang terdiri dari hking set
(pakaian dan perlengkapan hikingl, meja resepsionis dan kursi, meja dan kursi
kantor, TV LED 42",paket komputer lengkap, printer dan scanner, set sofa, White
Board Stand, Layar Proyektor,. projector, dan lain-lain. Perlengkapan ini dapat
disesuaikan dengan kebutuhan hikirry center pada masing-masing Kawasan
Pariwisata Alam (Nonbahari).
SK No 174982 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3011 -
Gambar 51
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Hiking Center pada Kawasan Pariwisata Alam
(Nonbahari) di Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Provinsi Jawa Timur
SK No 174983 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3012 -
Gambar 52
Contoh panduan visual perancangan bangunan Hiker’s Hut/Shelter pada Kawasan Wisata Alam
(Nonbahari) di Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Provinsi Jawa Timur
SK No 174984A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 3013 -
SK No 174985 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3014 -
SK No 174986A
I'RESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3015 -
SK No 174987 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3016 -
SK No 174988A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESTA
- 3017 -
SK No 174989 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3018 -
2. Jogging Track
a. Lebar Jogging Track minimum 2 meter serta panjang jogging track
minimum 100 m. Joggirq Track dapat dilengkapi dengan sarana dan
prasarana pelengkap, seperti rambu/marka, tempat duduk,
pelindung/peneduh, tempat sampah, lampu penerangan, drainase,
bollard, dan ramp, disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing
daya tarik wisata di Kawasan Budaya dan Perkotaan.
b. Material yang digunakan pada jogging track seperti pada panduan
perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous
paueffLent setara K-200 s.d K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan
air, rata, dan dipasang datar.
3. Jalur Refleksi
a. Lebar Jalur Refleksi minimum 2 meter serta panjang jogging track
minimum 1O0 m. Jalur refleksi dapat dilengkapi dengan sarana
prasarana pelengkap berupa: rambu/marka, tempat duduk,
pelindung/peneduh, lampu penerangan, dan drainase, disesuaikan
dengan kebutuhan pada masing-masing daya tarik wisata di Kawasan
Budaya dan Perkotaan.
b. Material yang digunakan pad.a Jalur Refleksi adalah batu koral.. atau
pebbl.e stone dan beton.
4. Bangku Taman
a. Bangku taman yang dirancang untuk Taman Wisata Olah Raga memiliki
dimensi minimum dengan ukuran panjang 125 cm, lebar 55 cm, dan
tinggi 45 cm.
b. Material dasar yang digunakan beton dan artificial/composite wood agar
bangku taman kuat, kokoh, tahap terhadap cuaca dan vandalism.
c. Jumlah Bangku Taman yang disediakan untuk Taman Wisata Olah Raga
ini minimal adalah 1O unit.
5. Lapangan Olah Raga Multifungsi
a. Luas minimum l.a.pangan Olah Raga Multifungsi yang dirancang di
Taman Wisata Olah Raga adalah 1.050 m2 dengan ukuran panjang 42 m
dan lebar 25 m. Volume struktur beton untuk lapangan multifungsi ini
dengan tebal beton 15 cm adalah 157,5 ms.
b. Material lantai lapangan multifungsi menggunakan floor hardenerdengan
diberi cat (dengan warna pilihan sesuai kebutuhan).
SK No 174990A
FRESIDEN
REPUEL|K TNDONESIA
- 3019 -
Gambar 53
Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Lapangan Multifungsi
6. OutdoorFftness
Panduan untuk peralatan outdoor fitness diarahkan pada minimal empat
jenis, yaitu Triple Pull Up Bar, Horizontal Ladder, Parallel Bars, dan Cross
Trainer / Spinning Bike.
a) Triple h.tll Up Bar: peralatan outdoor fttness untuk melatih kekuatan
tubuh bagian atas. Terdiri dari tiga variasi ketinggian untuk
menyesuaikan tinggi pengguna.
SK No 174991 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 3020 -
Gambar 54
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Triple Pull Up Bar
Gambar 55
Contoh ilustrasi panduan visual Outdoor Fitness Tipe Horizontal Ladder
SK No 174992 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 302t -
Gambar 56
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Paralel Bars
Gambar 57
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Cross Trainer
SK No 174993 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3022 -
Gambar 58
Contoh ilustrasi panduan visual Outdoor Fitness Tipe Spinning Bike
Gambar 59
SK No 174994 A
Nfots3ud
vrssNooNt InEndEu
- tzoe -
Contoh ilustrasi panduan visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Lead
Gambar 60
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Speed
ys 966nLt oN v
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3024 -
Gambar 61
Contoh Ilustrasi Panduan Visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Boulder
8. Skatepark
Panduan untuk tipe Skatepark diarahkan pada penyediaan skatepark tipe
Street Plaza ltipe 2 dalam standar teknis). Luas minimum skatepark adalah
564 ,16 m2 dengan panjan g 34 ,4 m dan lebar 16,4 m. Material yang digunakan
untuk membuat street plaz,a adalah beton bertulang, dengan atau tanpa cat
tahan terdapat cuaca. Volume struktur beton untuk skatepark dengan luas
564,16 m2 adalah 159,1 m3 dengan ketebalan beton yang berbeda-beda
sesuai dengan rancangan skatepark.
SK No 174996A.
REPUELIK INDONESIA
- 302s -
SK No 174997 A
PRESIDEH
REPUEUK INDONESIA
- 3026 -
Wisnus di
DTW tahun
sebelumnya
* 100%.
SK No 174998 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3027 -
9. BIDANG JALAN
9.1 Arah Kebijakan
1. Arah kebijakan mendukung konektivitas Daerah (non tematik) yaitu
meningkatkan konektivitas, kualitas dan kapasitas jalan di Daerah (Provinsi,
Kabupaten dan Kota) menuju fasilitas-fasilitas pelayanan dasar publik,
pusat-pusat perekonomian Daerah dan simpul transportasi.
2 Arah kebijakan mendukung tematik penguatan destinasi pariwisata priotitas
yaitu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dan Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata melalui dukungan pembangunan 81
daya tarik wisata yang didukung pengembangan sentra Industri Kecil dan
Menengah (IKM), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), peningkatan
aksesibilitas ja1an, perbaikan sarana pengelolaan sampah, dan
pembangunan pasar tematik dalam satu kawasan yang terintegrasi.
3 Arah kebijakan mendukung tematik peningkatan konektivitas dan
elektrifikasi di daerah afirmasi yaitu meningkatkan konektivitas,
aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang terhadap pusat
pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah serta penyediaan
energi di daerah afirmasi.
4. Arah kebijakan mendukung tematik pengembangan food estate yaitu
memfasilitasi dan mendukung pengembangan food estate dan Daerah
pendukungnya secara terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan
ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional, melalui peningkatan
kualitas penanganan jalan menuju Kawasan Food Estate.
5. Arah kebijakan mendukung tematik penguatan kawasan sentra produksi
pangan (pertanian, perikanan dan hewani) yaitu memfasilitasi dan
mendukung penguatan jaminan usaha serta pembentukan Korporasi Petani
dan Nelayan dalam rangka penguatan ketahanan pangan, serta peningkatan
produktifitas utuk mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, melalui peningkatan kualitas penanganan jalan menuju
Kawasan Sentra Produksi Pangan.
SK No 174999 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 3028 -
SK No 175000A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3029 -
b. Penggantian Jembatan
Penanganan merupakan pekerjaan mengganti bagian
2
Jembatan elemen atau struktur yang telah mengalami
kerusakan berat dan tidak berfungsi.
SK No 175001 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3030 -
SK No 175002 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESTA
- 3031 -
SK No 175003A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3032 -
SK No 175004A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3033 -
SK No 175005A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3034 -
SK No 175006 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3035 -
SK No 175007 A
PRESIDEN
REFUEL|K INDONESIA
- 3036 -
SK No 175008 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3037 -
SK No 175009A
PRESIDEN
*ur_tt#DoNEsrA
SK No 175010 A
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3039 -
SK No 053339 C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3040 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
jalannya
meningkat.
SK No 053340 C
PRE S I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3041 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
Pariwisata 2. Kecepatan rata- persentase Tahun N Melalui DAK
Prioritas rata waktu kondisi (KM))/Panjang Jalan Total (KM)
tempuh pada ruas mantap
b. Persentase kondisi mantap jalan
jalan yang jalannya
yang ditangani pada tahun N
ditangani.
2. 20 Provinsi dikurangi tahun N-1.
dan 61
2. Kecepatan rata-rata jalan pada tahun
Kab/Kota
N dikurangi tahun N-1Kecepatan
yang
rata-rata jalan pada tahun N
kecepatan
dikurangi tahun N-1
rata-rata
waktu
tempuh ruas
jalannya
meningkat
SK No 053341 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3042 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
SK No 053312 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3043 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
waktu
tempuh ruas
jalannya
meningkat
SK Nc 053343 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3044 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
jalan yang 2. 6 Provinsi dan b. Persentase kondisi mantap jalan
ditangani. 37 Kab. yang yang ditangani pada tahun N
kecepatan dikurangi tahun N-1.
rata-rata
2. Kecepatan rata-rata jalan pada tahun
waktu tempuh
N dikurangi tahun N-1Kecepatan
ruas jalannya
rata-rata jalan pada tahun N
meningkat
dikurangi tahun N-1
SK No 053344C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3045 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
(Pertanian, 2. Kecepatan rata- persentase Tahun N Melalui DAK
Perikanan, dan rata waktu kondisi (KM))/Panjang Jalan Total (KM)
Hewani) tempuh pada ruas mantap
b. Persentase kondisi mantap jalan
jalan yang jalannya
yang ditangani pada tahun N
ditangani.
2. 27 Provinsi dikurangi tahun N-1.
dan 71
2. Kecepatan rata-rata jalan pada tahun
Kab/Kota
N dikurangi tahun N-1
yang
kecepatan
rata-rata
waktu
tempuh ruas
jalannya
meningkat
SK No 053345 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 30+6 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
SK No 053346 C
El:FE{ff.Til'l
rrd{Et
10. ffi
10.1 Arah KebiJakan
1. Mendukung tematik pengembanganpod estate (FE) yaitu memfasilitasi dan
mendukung pengembangan FE dan daerah pendukungnya secara
terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan ketahanan p€ulgan dan
pemulihan ekonomi nasional, dan meningkatkan ownership dan kapasitas
daerah dalam pengembangan FE dan daerah pendukungnya.
2 Mendukung tematik penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan
(Pertanian, Perikanan, dan Hewani), yang selanjutnya disingkat menjadi
KSPP, yaitu memfasilitasi dan mendukung penguatan jaminan usaha serta
pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan dalam rangka penguatan
ketahanan pang€rn, serta peningkatan produktifitas untuk mendorong
transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan
ownership dan kapasitas daerah dalam rangka penguatan jaminan usaha
dan pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan.
3 DAK Fisik Bidang Irigasi juga mendukung RPJMN 2O2O-2O24 daJam Major
Project 18 waduk multiguna melalui strategi pembangunan infrastruktur
pelayanan dasar waduk multiguna dan modernisasi irigasi.
SK No l750l l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3048 -
SK No 175012 A
PRESIDEN
RSFUBLIK INDONESIA
- 3049 -
SK No 175013 A
PRESIDEN
REPUEL|K TNDONESIA
- 3050 -
SK No 175014 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3051 -
SK No 175015 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3052 -
SK No 175016 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3053 -
SK No 175017 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 3054 -
e.
Penyerahan hasil pekerjaan dengan melampirkan dokumen pendukung
antara lain:
1) Berita Acara Serah Terima Pertama (Proubianal Hand Ouer/PHO);
dan
2) Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Ouer/FHOI;
3) Gambar As Built Drawing;
4) Manual OP.
LO.4.2 Ketentuan Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:
a. Desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual, yang dibatasi pada
kegiatan pengumpulan data kondisi dan kinerja Daerah Irigasi melalui
aplikasi Pengelolaan Aset Irigasi dan Kinerja Sistem Irigasi berbasis
elektronik (ePAKSI) dalam rangka pen5rusunan desain perencanaan;
b. Jasa konsultan pengawas (superwisi) kegiatan kontraktual;
c. Penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah dalam rangka
penguatan kapasitas Pemerintah Daerah; dan
d. Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan dalam rangka perencanaan,
pengendalian, dan pengawasan.
1O.5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa
1. Seluruh kegiatan konstruksi dilaksanakan secara kontraktual.
2. Kegiatan penunjang, dapat dilaksanakan secara kontraktual atau
swakelola. Khusus untuk Jasa konsultan pengawas (supervisi) dilakukan
secara kontraktual.
3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan mengoptimalkan peran
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tenaga kerja setempat khususnya
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), dan penggunaan produk dalam
negeri.
4. Seluruh kegiatan pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
10.6 Standar Teknis Target Keluaran
1. Pelaksanaan kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan
Irigasi diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut:
SK No 175018 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3055 -
SK No 175019 A
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3056 -
SK No 175020 A
PRESTDEH
REFUELII( INDONESTA
- 3057 -
Peralatan Irigasi
(Sprinkler) - Pencurah
Bagran 2 : Persyaratan SNI ISO 15886-
35 -
desain dan operasi (ISO 15886- 2:2O21
BSN
2:2021, IDT)
SK No 175021 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3058 -
SK No 175022 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3059 -
SK No 175023 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3060 -
melalui aplikasi KRISNA DAK paling lambat bulan Juni setelah tahun
anggaran berakhir melalui metode berbagi pakai data.
LO.7.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan
Kinerja pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Irigasi dinilai sesuai dengan
pemenuhan spesifikasi teknis dan pemenuhan administrasi proyek sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Adapun indikator output dan
outcome sebagai berikut:
1. Menu kegiatan pembangun€rn, peningkatan dan rehabilitasi jaringan
irigasi:
a. Indikator output yaitu panjang saluran (meter), jumlah bangunan
(buah); dan
b. Indikator outcome yaitu luas daerah irigasi yang ditangani (hektar).
2. Menu kegiatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir:
a. Indikator ou@ut yaitu panjang bangunan pengendali banjir (kilometer),
jumlah bangunan (buah); dan
b. Indikator outcome yaitu luas daerah irigasi yang terlindungi banjir
(hektar).
1O.8 Capaian Hasil Jangka Pendek
Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangka pendek untuk
kebutuhan pemantauan dan evaluasi pelaksarlaan DAK Fisik dan menjadi input
kebijakan dan pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata cara
perhitungan capaian hasil jangka pendek dapat dilihat pada tabel berikut:
SK No 175024 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3061 -
Peningkatan Luasan lahan yang 4.823 Hektar Daerah Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan
Jaringan terlayani air dari Irigasi
Irigasi peningkatan jaringan irigasi
Rehabilitasi Luasan lahan yang 17.315 Hektar Daerah Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan
Jaringan terlayani air dari Irigasi
Irigasi rehabilitasi jaringan irigasi
Irigasi/Tematik Kawasan Pembangunan Luasan lahan yang 3.314 Hektar Daerah Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerl'aan
Sentra Produksi Pangan Jaringan terlayani air dari Irigasi
Irigasi pembangunan jaringan
irigasi
Peningkatan Luasan lahan yang t7.827 Hektar Daerah Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan
Jaringan terlayani air dari Irigasi
Irigasi peningkatan jaringan irigasi
SK No 053347 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3062 -
Rehabilitasi Luasan lahan yang 77.779 Hektar Daerah Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan
Jaringan terlayani air dari Irigasi
Irigasi rehabilitasi jaringan irigasi
Pembangunan Luas DI yang terlindungi 1.384 Hektar Daerah Plot titik kejadian banjir beserta deliniasi areal genangan pada peta
Infrastruktur dari genangan banjir Irigasi rencana pengurangan luas genangan banjir
Pengendali
Banjir
SK No 053348 C
FRESIDEN
RSPUBUK INDONESIA
- 3063 -
SK No 175025 A
FRESIOEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3064 -
SK No 175026 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3065 -
SK No 175027 A
FRESIDEN
INDONESIA
SK No 175028A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3067 -
SK No 175029 A
PREgIDEN
]TEFUBUK TNDONESIA
- 3068 -
SK No 175030 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3069 -
SK No 175031A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3070 -
SK No 175032 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 307L -
SK No 175033 A
PRESIDEN
REPUBLII( INDONESIA
- 3072 -
SK No 175034A
FRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3073 -
SK No 175035A
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3074 -
Air Minum Peningkatan SPAM Persentase Realisasi 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
Jaringan jiwa terlayani sesuai prioritas yang belum layanan air minum (memenuhi aspek sumber
Perpipaan standar mutu layanan terlayani akses air air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) /
air minum (memenuhi minum layak target jiwa terlayani] x 100%
aspek sumber air,
kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas)
SK No 053349 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3075 -
Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi
Air Minum Perluasan SPAM Persentase Realisasi 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
Jaringan jiwa terlayani sesuai prioritas yang belum layanan air minum (memenuhi aspek sumber
Perpipaan standar mutu layanan terlayani akses air air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) /
air minum (memenuhi minum layak target jiwa terlayani] x 100%
aspek sumber air,
kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas)
Sl( No 053350 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3076 -
Air Minum Pembangunan Persentase Realisasi 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
Baru SPAM jiwa terlayani sesuai prioritas yang belum layanan air minum (memenuhi aspek sumber
Jaringan standar mutu layanan terlayani akses air air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) /
Perpipaan air minum (memenuhi minum layak target jiwa terlayani] x 100%
aspek sumber air,
kuantitas, kualitas, dan
kontinuitas)
SK l,lo 053351 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3077 -
SK No 053352 C
FRESIDEH
REPUELTK INDONESTA
- 3078 -
SK No 175036A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3079 -
9O7o sanitasi layak dan 100% akses sampah yang terkelola dengan
baik di perkotaan (80% penanganan dan 2O%o pengurangan)).
2. Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) -
Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stttnting Tertinggi
a. Sasaran: Desa/kelurahan yang menjadi lokasi fokus intervensi
Sfitnting di tahun 2023 dengan cakupan akses sanitasi layak
kurang dari 9Oo/o.
b. Target: Terpenuhinya 9Ooh akses sanitasi layak dan 100% akses
sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (8O% penanganan
dan 2Ooh pengurangan) dalam 12 provinsi prioritas.
12.3 Ruang Lingkup Kegiatan
Terdapat 2 (dua) lingkup kegiatan pada DAK Fisik Bidang Sanitasi yaitu
sektor air limbah dan sektor persampahan.
1. Sektor air limbah
a. PengembErngan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik Terpusat (SPALD-T) skala permukiman, dengan rincian
menu kegiatan berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) skala permukiman minimal 50 KK, pembangunan IPAL
skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK, dan penambahan
pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki
SPALD-T Skala Perkotaan/Permukiman; dan
b. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S), dengan rincian menu kegiatan berupa pembangunan
tangki septik skala komunal (5-10 KK), pembangunan tangki septik
individual pedesaan minimal 50 KK, pembangunan tangki septik
individual perkotaan minimal 50 KK, pengadaan truk tinja, dan
pembangunan / peningkatan / rehabilitasi IPLT.
2. Sektor persampahan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah, dengan rincian
menu kegiatan berupa pembangunan TPS3R.
L2.3.L Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan
Tabel4- 1 Dlskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Bidang Sanitasi
No Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan
Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastnrktur - Tematik
A
Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu
Pembangunan IPAL Skala Permukiman
minimal 50 KK
SK No 175037 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3080 -
SK No 175038A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3081 -
SK No 175039A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3082 -
SK No 175040 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 3083 -
L2.4.2 Swakelola
1. Persiapan
Untuk kegiatan swakelola sub bidang air limbah domestik dan
perszrmpahan setelah dilakukan Pen5rusunan Rencana Kegiatan DAK
Fisik Bidang Sanitasi, kegiatan persiapan dimulai dengan pembukaan
seleksi/perekrutan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Selanjutnya
dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas bagi Tenaga Fasilitator
Lapangan (TFL) Teknis dan Pemberdayaan, kemudian dilanjutkan
sosialisasi rencana kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota dan serah tugas
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dari PPK Sanitasi kepada Pemerintah
Desa/Kelurahan serta memberikan surat tugas dan memobilisasi TFL ke
lokasi pendampingan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
melalui tahapan-tahapan pembelajaran yang telah ditentukan dalam
Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi.
2. Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi sub
bidang air limbah domestik diawali dengan sosialisasi awal rencana
pelaksanaan kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan dalam rangka
menyampaikan pesan proses pembelajaran yang dapat menimbulkan
kesadaran kritis masyarakat melalui tahapan-tahapan swakelola yang
telah diarahkan oleh program DAK Fisik Bidang Sanitasi. Selanjutnya
dilalorkan proses pemetaan sanitasi untuk mengidentifikasi potensi dan
permasalahan sanitasi dan proses selotip di masing-masing
Dusun/RW/RT dalam wilayah Desa/Kelurahan, setelah memperoleh
data yang akurat tentang rencana penang€ulan perbaikan sanitasi dan
menemukan titik lokasi yang semangat warganya paling tinggi untuk
menerima program maka tahap selanjutnya dapat diteruskan dengan
proses pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya
Masyarakat (TPS-KSM) melalui proses pemilihan utusan/bakal calon di
tingkat basis dan dilanjutkan dengan proses saling memilih, setelah TPS-
KSM terbentuk maka dibuatkan surat pengantar Permohonan Penetapan
dari Kepala Desa /Lura}r yang ditujukan kepada Kepala Dinas terkait
untuk ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) PA/KPA yang
membidangi sanitasi. Kemudian dilanjutkan penJrusunan Dokumen
Rencana Kerja Masyarakat (DED dan RAB) oleh TPS KSM bersama
dengan TFL serta dilakukan kontrak kerja antara Ketua TPS-KSM dengan
PPK Sanitasi atau PPK yang ditetapkan sebagai pelaksana DAK Fisik
Bidang Sanitasi.
Sedangkan perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang
Sanitasi sub bidang persampahan diawali dengan sosialisasi awal
rencana pelaksanaan kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan dalam rangka
menyampaikan pesan proses pembelaj aran yang dapat menimbulkan
kesadaran kritis masyarakat melalui tahapan-tahapan swakelola yang
SK No 175041 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3084 -
SK No 175042 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3085 -
SK No 175043 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3086 -
SK No 175044A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3087 -
SK No 175045 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3088 -
SPALD S
Pembangunan jumlah sambungan Jumlah jiwa yang terlayani
tangki septik rumah/SR air limbah sesuai standar mutu
komunal (5-10 layanan air limbah
KK) (memenuhi aspek
penggunaan, jenis kloset,
dan pengolahan air limbah)
dan peran serta
kelembagaan pengelola
SK No 175046A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3089 -
Persampahan
Pembangunan jumlah sarana Jumlah jiwa yang terlayani
TPS3R prasarana sesuai standar mutu
persampahan (Unit) layanan air limbah
(memenuhi aspek
penggunaan, jenis kloset,
SK No 175047 A
PREISIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3090 -
SK No 175048A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3091 -
Bobot 80 %
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang belum mengelola SPALD-T / target peran serta
mengelola SPALD-T terlayani akses sanitasi kelembagaan yang mengelola SPALD-T] x 100%
layak dan aman
Bobot 20 %
Sanitasi Pembangunan Persentase Realisasi jiwa 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
Sistem Pengelolaan yang terlayani sesuai prioritas yang belum layanan air limbah (memenuhi aspek
SK No 053353 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3092 -
Bidang/ Menu/Rincian Sasaran Indikator/
Indikator Capaian* Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima Manfaat*
Air Limbah Domestik standar mutu layanan air terlayani akses sanitasi penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air
Setempat (SPALD-S) limbah (memenuhi aspek layak dan aman limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar
penggunaan, jenis kloset, mutu layanan air limbah] x 100%
dan pengolahan air
limbah)
Bobot 80 %
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang belum mengelola SPALD-S / target peran serta
mengelola SPALD-S terlayani akses sanitasi kelembagaan yang mengelola SPALD-S] x 100%
layak dan aman
Bobot 20 %
Sanitasi Penyediaan Sarana Persentase Realisasi jiwa 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
dan Prasarana yang terlayani sesuai prioritas yang akses layanan persampahan / target jiwa terlayani
Pengelolaan Sampah standar mutu layanan sampah belum sesuai standar mutu persampahan] x 100%
persampahan terkelola dengan baik
Bobot 80 %
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang akses mengelola TPS3R / target peran serta
mengelola TPS3R sampah belum kelembagaan yang mengelola TPS3R] x 100%
terkelola dengan baik
Bobot 20 %
SK No 053354 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3093 -
Bobot 80 %
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang belum mengelola SPALD-T / target peran serta
mengelola SPALD-T terlayani akses sanitasi kelembagaan yang mengelola SPALD-T] x 100%
layak dan aman
Bobot 20 %
Sanitasi Pembangunan Persentase Realisasi jiwa 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
Sistem Pengelolaan yang terlayani sesuai prioritas yang belum layanan air limbah (memenuhi aspek
Air Limbah Domestik standar mutu layanan air terlayani akses sanitasi penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air
Setempat (SPALD-S) limbah (memenuhi aspek layak dan aman limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar
penggunaan, jenis kloset, mutu layanan air limbah] x 100%
dan pengolahan air
limbah)
SK No 053355 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3094 -
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang belum mengelola SPALD-S / target peran serta
mengelola SPALD-S terlayani akses sanitasi kelembagaan yang mengelola SPALD-S] x 100%
layak dan aman
Bobot 20 %
Sanitasi Penyediaan Sarana Persentase Realisasi jiwa 100% Jiwa Penduduk di lokasi [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu
dan Prasarana yang terlayani sesuai prioritas yang akses layanan persampahan / target jiwa terlayani
Pengelolaan Sampah standar mutu layanan sampah belum sesuai standar mutu persampahan] x 100%
persampahan terkelola dengan baik
Bobot 80 %
Persentase Realisasi peran 100% Kelompok Penduduk di lokasi [Realisasi peran serta kelembagaan yang
serta kelembagaan yang Msyarakat prioritas yang akses mengelola TPS3R / target peran serta
mengelola TPS3R sampah belum kelembagaan yang mengelola TPS3R] x 100%
terkelola dengan baik
Bobot 20 %
*Untuk menu yang memiliki lebih dari 1 indikator capaian, diperlukan pembobotan. Untuk bidang sanitasi, masing-masing menu
memiliki dua indikator capaian yaitu: realisasi jiwa dan realisasi peran serta kelembagaan sehingga perlu dibuat pembobotan.
SK No 053356 C
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3095 -
SK No 175049 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 3096 -
SK No 175050 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3097 -
SK No 175051 A
PRESIDEN
FEPUBUK INDONESTA
- 3098 -
dan merkuri. Peralatan laboratorium tersebut terdiri dari peralatan utama dan
peralatan pendukung.
L3.4.2 Persyaratan Teknis
1. Menu Pengelolaan sampah: Pembangunan Bank Sampah Induk, Rumah
Kompos, dan Pusat Daur Ulang dan sarana pendukungnya:
a. diadakan dengan komponen utuh/tidak dipisah-pisah untuk mendirikan
bangunan dan sarana prasarananya;
b. lahan /tana}e dari Pemerintah Daerah (Pemda) atau hibah masyarakat dan
bebas sengketa, yang dilengkapi dengan surat pernyataan/surat
persetujuan dari pemilik lahan/tanah;
c. ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan
tahunan dari APBD; dan
d. mempertimbangkan bentuk pengelolaan sampah yang efektif dan
beberapa variabel antara lain: beban rumah tangga, beban pengumpulan
dan ramah lingkungan.
2. Menu Pembangunan sistem pemantauan kualitas air permukaan secara
kontin5ru, otomatis, online dan terintegrasi:
a. diadakan dengan komponen utuh /tidak dipisah-pisah untuk alat, sensor
dan bangunan pelindungnya,
b.lahan/tanah dari instansi pemerintah atau hibah masyarakat dan bebas
sengketa, yang dilengkapi dengan surat pernyataan/ijin pemanfaatan dari
pemilik lahan/tanah;
c. lokasi penempatan memenuhi persyaratan garis sempadan sungai
dilengkapi dengan surat izin penggunaan sumber daya air;
d. ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan
tahunan dari APBD dilengkapi dengan surat persyaratan dari Kepala
Daerah.
3. Menu Peralatan laboratorium dan sarana pendukung laboratorium:
a.laboratorium yang sudah terakreditasi; dan
b. ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan
tahunan dari APBD.
SK No 175052 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3099 -
sistem padat karya serta mendahulukan penggunaan tenaga kerja dan bahan
baku lokal.
SK No 175053 A
FRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3100 -
SK No 1750544
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3101 -
SK No 175055A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 3102 -
SK No 175056 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3103 -
6 Nitrat rangeO-5Omg/l
SK No 175057 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3104 -
9 Turbidity range0-lO0ONTU
SK No 175058 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3105 -
SK No 175059A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3106 -
SK No 175974 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3107 -
STASIUN ONTIMO
(srsTEM oNUNE MONTTORTNG KUAUTAS ArR)
SK No 175975 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3108 -
SK No 175976 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3109 -
SK No 175977 A
PRESIDEN
REPUtsUK INDONESTA
- 3110 -
SK No 175978A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3111 -
SK No 175060A
PRESIDEN
REFUEUK INDONESIA
- 3Lt2 -
SK No 175061 A
FRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3113 -
l2l Ouen
a) Set temperature range: ambient up to 300"C; dan
b) Akurasi Temperatur: < 1"C.
l3l Water Purifier
a) Menghasilkan air dengan konduktivitas/Daya Hantar Listrik s 1
pS/cm.
14) Flow meter
a) Display tahan air;
b) Hanging Water Impeller;
' c) Akurasi Laju Alir < 2o/o.
SK No 175062 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3114 -
SK No 175063 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3115 -
13.7.2 Laporan yang diinput di aplikasi KRISNA diisi pada form yang
sudah disediakan sistem
Laporan yang diinput melalui aplikasi KRISNA dan diisi pada form yang sudah
disediakan oleh sistem yaitu laporan capaian hasil jangka pendek.
13.8 Capaian Hasil Jangka Pendek
Rincian Menu
Subbldang Menu
Keglatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Sampah terkelola
rata-rata per hari Perhitungan
dari bulan Januari Sampah Terkelola
SK No 175064A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3116 -
Pemerintah
daerah diminta
men5riapkan data:
a. Rata-rata
sampah
SK No 175065A
FRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3177 -
terkelola per
hari dari
masing-masing
rincian menu
(ton/hari)
b. Jumlah hari
operasional dari
rincian menu
tersebut dari
bulan Januari
2024 - J:uni
2024
c. Rata-rata
sampah
. terkelola per
hari dari
masing-masing
rincian menu
(ton/hari) pada
tahun sebelum
mendapatkan
rincian menu
tersebut
Perhitungan
Sampah Terkelola
per unit Rumah
Kompos:
Sampah terkelola
per unit Bank
Sampah Induk (ton)
= Sampah terkelola
per hari (ton/hari) x
jumlah hari
operasional fian)
*) Catatan:
Perhitungan
dilakukan dari
akumulasi bulan
Januari 2024
sampai Juni 2024
SK No 175066 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3118 -
(dilaporkan pada
bulan Juni 2O24)
Jika Rumah
Kompos yang
dibangun lebih dari
1 (satu) unit, maka
jumlah total
sampah terkelola
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit
Rumah Kompos
yang dibangun
melalui DAK
TA.2023.
Penyediaan Peningkatan
mesin press Sampah Terkelola
hidrolik karena ada
penambahan mesin
press hidrolik
melalui DAK
TA.2023.
Pemeriatah
daerah diminta
menyiapkan data:
a. Lokasi
penempatan
mesin press
hidrolik
tersebut,
misalnya di
Pusat Daur
Ulang, Bank
Sampah Induk,
TPST, atau
fasilitas daur
ulang lainnya.
b. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
SK No 175067 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3119 -
fasilitas
sebelum
ditambahkan
mesin press
hidrolik
(ton/hari)
(baseline).
c. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
fasilitas setelah
ditambahkan
mesin press
hidrolik
(ton/hari).
d. Jumlah hari
operasional dari
fasilitas tersebut
dari bulan
Januari 2024 -
Juni 2024.
Perhltungan
Sampah Terkelola
per unit fasilitas
setelah
ditambahkan
mesin press
hidrolil:
Sampah terkelola
per unitfasilitas
setelah
ditambahkan alat
(ton)
= Sampah terkelola
per hari (ton/hari) x
jumlah hari
operasional fian)
*)Perhitungan
dilakukan dai
akumulosi bulan
Januari 2O24
SK No 175068A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3120 -
Riaclan Menu
Subbldang Menu
Kegiatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Peningkatan
sampah terkelola
setelah
ditambahkan
mesin press
hldrolik:
Peningkatan
sampah terkelola
(ton)
= Sampah terkelola
setelah
ditambahkan alat
(ton)- Sampah
terkelola sebelum
ditambahkan alat
(ton)
Jika jumlah
fasilitas yang
ditambahkan
mesin press
hidrolik lebih dari 1
(satu) unit, maka
jumlah total
peningkatan
sampah terkelola
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit
fasilitas yang
ditambahkan alat
mesin press
hidrolik melalui
DAK TA.2023.
Penyediaan Peningkatan
mesin Sampah Terkelola
pencacah karena ada
organik penambahan mesin
pencacah organik
SK No 175069A
PRESIDEN
tsUK INDONESIA
- 3t2t -
melalui DAK
TA.2023.
Pemerintab
daerah diminta
menyiapkan data:
a. lakasi
penempatan
mesin pencacah
organik
tersebut,
misalnya di
rumah kompos,
TPS 3R, atau
fasilitas
pengolahan
sampah organik
lainnya.
b. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
fasilitas
sebelum
ditambahkan
mesin pencacah
organic
(ton/hari)
(baseline).
c. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
fasilitas setelah
ditambahkan
mesin pencacah
organik
(ton/hari).
d. Jumlah hari
operasional dari
fasilitas tersebut
dari bulan
SK No 175070 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3122 -
Rinclan Menu
Subbidang Menu
Keglatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Januari 2024 -
Jtuni 2024.
Perhitungan
Sampah Terkelola
per unit fasilitas
yang ditambahkan
mesin pencacah
organik:
Sampah terkelola
per unitfa.silitos
setelah
ditambahkan alat
(ton)
= Sampah terkelola
per hari (ton/hai) x
jumlah hari
opera"sional (hari)
*)Catatan:
Perhitungan
dilakukan dai
akumulasibulan
Januari 2O24
sampai Juni 2O24
(dilaporkan pada
bulan Juni 2024)
Peningkatan
sampah terkelola
setelah
ditambahkan
mesin pencacah
organik:
Peningkatan
sampah terkelola
(ton)
= Sampah terkelola
setelah
ditambahkan alat
(ton/hari)- Sampah
SK No 175071 A
PRESIDEN
INDONESIA
1 23-
Subbidang Menu
Rincian Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Kegiatan
terkelola sebelum
ditambahkan alat
(ton/ hari)
Jika jumlah
fasilitas yang
ditambahkan
mesin pencacah
organik lebih dari 1
(satu) unit, maka
jumlah total
peningkatan
sampah terkelola
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit
fasilitas yang
ditambahkan alat
mesin pencacah
organik melalui
DAK T4.2023.
SK No 175072 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3t24 -
Menu
Rincian Menu Indikator Capaian
Subbldang Cara Perhitungan
Kegiatan
Sampah terkelola
per unit Pusat Daur
Sampah tertangani
Uang (ton)
rata-rata per hari
dari bulan Januari = Sampah terkelola
hingga Juli 2024 per hari (ton/hari) x
(dilaporkan pada jumlahhai
bulan Jruni 20241 operasional (hari)
*) Catatan:
Perhitungan
Catatan:
dilakukan dari
Perlu disusun akumula.si bulan
baseline data Januari 2024
sebelum dan sampai Juni 2024
sesudah untuk (dilaporkan pada
memperbandingka bulan Juni 2024)
n efektivitas dan
efisiensi DAK yang
bisa terkelola per Jika Pusat Daur
rincian menu Ulang yang
kegiatan dibangun lebih dari
I (satu) unit, maka
jumlah total
sampah terkelola
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit Pusat
Daur Ulang yang
SK No 175073 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3125 -
Subbidang Menu
Riacian Menu Indikator Capaian Cara Perhltungan
Kegiatan
dibangun melalui
DAK TA.2023.
Pemerintah
daerah dimlnta
menyiapkan data:
a. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
rincian menu
(ton/hari)
b. Jumlah hari
operasional dari
rincian menu
tersebut dari
bulan Januari
2024 - Juni
2024
c Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
rincian menu
(ton/hari) pada
tahun sebelum
mendapatkan
rincian menu
tersebut
Perhitungan
Sampah Terkelola
per unit RDF
Komunal:
SK No 175074A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3t26 -
Rincian Menu
Subbidang Menu
Kegiatan
Iadikator Capaian Cara Perhitungan
Sampah terkelola
per unit RDF
Komunal (ton)
= Sampah terkelola
per hai (ton/hari) x
jumlah hari
operasional fian)
*) Catatan:
Perhitungan
dilakukan dai
akumulasibulan
Januari 2024
sampai Juni 2O24
(dilaporkan pada
bulan Juni 2O24)
Pemerintah
daerah diminta
menyiapkan data:
a. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
SK No 175075 A
fr:FF[I;I=N
fiIfrrorilErfl!
- 3127 -
nncran menu
(ton/hari)
b. Jumlah hari
operasional dari
rincian menu
tersebut dari
bulan Januari
2024 - J:uni
2024
c. Rata-rata
sampah
terkelola per
hari dari
masing-masing
rincian menu
(ton/hari) pada
tahun sebelum
mendapatkan
rincian menu
tersebut
Perhitungan
Sampah Terkelola
per unit
compactor trttckz
Sampah terkelola
per unit compactor
truck (ton)
= Sampah terkelola
per hari (ton/hari) x
jumlah hari
operasional ftan)
*) Catatan:
Perhitungan
dilakukan dai
akumulasi bulan
Januari 2024
sampai Juni 2O24
(dilaporkan pada
bulan Juni 2O24)
Jika compactor
truckyang
SK No 175076 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 3128 -
Rincian Menu
Subbidang Menu
Kegiatan
Indikator Capalan Cara Perhitungan
disediakan lebih
dari I (satu) unit,
maka jumlah total
sampah terkelola
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit
compactor truck
yang disediakan
melalui DAK
TA.2023.
Penyediaan Sampah
alat angkut terkelola/terangkut
sampah arm oleh Arm Roll
roll Truck yang
disediakan melalui
DAK TA.2023.
Pemerintah
daerah dlminta
menylapkaa data:
a. Rata-rata
sampah
terkelola (yang
diangkut) per
hari dari
masing-masing
truck (ton/hari)
b. Jumlah hari
operasional dari
truck tersebut
dari bulan
Januari 2024 -
Jluni 2024
c. Rata-rata
sampah
terkelola (yang
diangkut) per
hari sebelum
mendapatkan
truck (ton/hari)
SK No 175077 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3L29 -
Rincian Menu
Subbidang Menu
Kegiatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Pemerintah daerah
diminta
menyampaikan
sampah
terkelola/terangkut
(ton) berdasarkan
catatan/data dari
jembatan timbang
dari bulan Januari
2024 - Juni2024.
Sampah
terkelola/ terangkut
per hai (ton/hai)
= berat sampah
terangkut ntasi
pertama (an1 +
berat sampah
terangkut ntast
kedua (ton) + ...+
berat sampah
terangkut itasi ke-n
Total Sampah
terkelola/ terangkut
(ton)
= berat sampah
terangkut hari
pertama (ton) +
berat sampah
terangkut hari
kedua (nn)+ ... +
berat sampah
terangkut hari ke-n
SK No 175078A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3r30 -
Subbidang Menu
Rincian Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Kegiatan
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari)
= jumlah ritasi x
uolume sampah
gang diangkut
(ms/hari)x densitas
(ton/ms)
Total sampah
terkelola/ terangkut
(ton/hari)
= Sampah terkelola
per hari (ton/hari) x
jumlah hari
opera,sional (hari)
*)Catatan:
o Densitas
sampah
didapatkan
dai hasil
suruea
lapangan
(sampling).
Jika belum
melakukan
suruei
lapangan,
dapat
menggunakan
asumsi 0,33
ton/m3.
o Perhitungan
dilakukan dai
akumulasi
bulan Januari
2024 sampai
Juni 2024
(dilaporkan
padabulan
Juni 2O24).
Jika Arm Roll
Truck yang
SK No 175079 A
INDONESIA
-3 31 -
disediakan lebih
dari 1 (satu) unit,
maka jumlah total
sampah
terkelola/terangkut
adalah
penjumlahan dari
seluruh unit Arm
Roll Truck yang
disediakan melalui
DAK TA.2023.
Pengadaan Sampah
kontainer terkelola/terangkut
sampah (arm oleh Kontainer
roll) yang disediakan
melalui DAK
TA.2023.
Pemerintah
daerah dimiata
menyiapkan data:
a. Rata-rata
volume sampah
yang ditampung
di kontainer
tersebut
(ton/hari)
b. Jumlah hari
kontainer
tersebut
diangkut dari
bulan Januari
2024 - Juni
2024
c. Jumlah hari
kontainer
tersebut
diangkut dari
bulan Januari
2024 - Jtuni
2024 sebelum
mendapatkan
kontainer
tersebut
SK No 175080 A
EId{ljffll
REPUEUK INDONESTA
- 3132 -
Pemerintah daerah
diminta
menyampaikan
sampah
terkelola/terangkut
(ton) dari kontainer
tersebut
berdasarkan
catatan/data dari
jembatan timbang
dari bulan Januari
2024 - Jtuni 2024.
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari)
= berat sampah
terangkut rtta"si
pertama (ton) +
berat sampah
terangkut ntasi
kedua (ton) + "' +
berat sampah
terangkut itasi ke-n
Total Sampah
terkelola/ terangkut
(ton)
= berat sampah
terangkut hari
pertama (ton)+fis7a1
sampah terangkut
hari kedua (ton) + ...
+ berat sampah
terangkut hari ke-n
Jika tidak ada
jembatan timbang
SK No 175081 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3133 -
Rincian Menu
Subbldang Menu
Kegiatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari)
= Jumlah ritasi x
uolume sampah di
kontainer (m3/hari)
x densitas (ton/ms)
Total sampah
terkelola/ terangkut
(ton)
= Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari) x
jumlah hai
kontainer diangkut
*)Catatan:
o Densitas
sampah
didapatkan
dari hasil
suruea
lapangan
(sampling).
Jika belum
melakukan
suruei
lapangan,
dapat
menggunakan
asumsi O,33
ton/m3.
o Perhitungan
dilakukan dai
akumulasi
bulan Januari
2024 sampai
Juni 2024
(dilaporkan
pada bulan
Juni 2024).
SK No 175082 A
EETIEIIIIIN
K INDONESIA
134 -
Rincian Menu
Subbldang Menu
Kegiatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Yang perlu
diperhatlkan:
Agar tidak terjadi
perhitungan ganda
(double counting),
jumlah sampah
terkelola/ terangkut
yang dihitung
adalah sampah
terkelola/terangkut
dari kontainer DAK
TA.2O23 yang tidak
diangkut oleh Arm
Roll Truck yang
disediakan melalui
DAK TA.2023.
Penyediaan Sampah
alat angkut terkelola/terangkut
sampah motor oleh Motor Roda
roda 3 Tiga yang
disediakan melalui
DAK TA.2023.
Pemerintah
daerah diminta
menyiapkaa data:
a. Rata-rata
sampah
terkelola (yang
dikumpulkan/di
angkut) per hari
SK No 175083 A
Ml-{{lTIilI
INDONESIA
35-
Subbidang Menu
Rincian Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Kegiatan
dari masing-
masing motor
roda 3
(ton/hari)
b. Jumlah hari
operasional dari
motor roda 3
tersebut dari
bulan Januari
2024 - J:uni
2024
c. Rata-rata
sampah
terkelola (yang
dikumpulkan/di
angkut) per hari
sebelum
mendapatkan
motor roda 3
(ton/hari)
Pemerintah daerah
diminta
menyampaikan
sampah
terkelola/terangkut
(ton) dari motor
roda 3 berdasarkan
catatan/data dari
jembatan timbang
dari bulan Januari
2024 - J:uni 2024.
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hai)
= berat sampah
terangkut ritasi
pertama (ton) +
berat sampah
terangkut itasi
SK No 175084 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3136 -
Rinclan Menu
Subbidang Menu
Kegiatan Indikator Capdan Cara Perhitungan
Total Sampah
terkelola/ terangkut
(ton)
= berat sampah
terangkut hari
pertama (ton) +
berat sampah
terangkut hari
kedua (ton)+ ...+
berat sampah
terangkut hari ke-n
Sampah
terkelola/ terangkut
per hai (ton/hai)
= Jumlah ritasi x
uolume sampah
gang diangkut oleh
motor sampah (m3)
x densitas (ton/m3)
Total sampah
terkelola/ terangkut
(ton/hari)
=Sampah
terkelola/ terangkut
per hai (ton/hari)x
jumlah hai
opero,stonal ftan)
*)Catatan:
o Densitas
sampah
didapatkan
dari hasil
SK No 175085 A
H*{r;rfl't
INDONESIA
-31 37-
Menu
Rinclan Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Subbidang
Kegiatan
suruea
lapangan
(sampltng).
Jika belum
melakukan
suruei
lapangan,
dapat
menggunakan
asumsi 0,25
ton/m3.
o Perhitungan
dilakukan dari
akumulasi
bulan Januari
2O24 sampai
Juni 2024
(dilaporkan
pa.da bulan
Juni 2024).
Yang perlu
diperhatikan:
Agar tidak terjadi
perhitungan ganda
(double counting),
jumlah sampah
terkelola/terangkut
yang dihitung
adalah sampah
terkelola/terangkut
dari motor roda tiga
DAK TA.2023 yang
SK No 175086 A
PRESIDEN
REPUB_LUICSgoNEstA
Menu
Rincian Menu Indikator Capaian
Subbidang Cara Perhitungan
Kegiatan
tidak mengangkut
sampah ke fasilitas
pengelolaan
sampah yang
dibangun dari DAK
Tl..2023.
Penyediaan Sampah
alat angkut terkelola/terangkut
sampah oleh Gerobak Pilah
gerobak pilah yang disediakan
melalui DAK
TA.2023.
Pemerintah
daerah diminta
menyiapkan data:
o Rata-rata
sampah
terkelola (yang
dikumpulkan/
diangkut) per
hari dari
masing-masing
gerobak pilah
(ton/hari)
o Jumlah hari
operasional
dari gerobak
pilah tersebut
dari bulan
Januari 2024 -
Jwi2024
. Rata-rata
sampah
terkelola (yang
dikumpulkan/
diangkut) per
hari sebelum
mendapatkan
gerobak pilah
(ton/hari)
SK No 175087 A
PNESIDEN
REPUB_LUI
CSPoNES|A
Pemerintah daerah
diminta
menyampaikan
sampah
terkelola/ terangkut
(ton) dari gerobak
pilah berdasarkan
catatan/data dari
jembatan timbang
dari bulan Januari
2024 - Jtuni2O24.
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari)
= berat sampah
terangkut ntasi
pertama (ton)+6svqS
sampah terangkut
rita^si kedua (ton) +
...+ berat sampah
terangkut ritasi ke-n
Total Sampah
terkelola/ terangkut
(ton/hai)
= berat sampah
terangkut hai
pertama (ton) + ..- +
berat sampah
terangkut hari
kedua (ton)+ 6s7o1
sampah terangkut
haike-n
SK No 175088A
PRESIDEN
REPUE_LUI4UPoNEsrA
Subbldang f/EfiM
Rincian Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Kegiatan
Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hai)
= Jumlahitasi x
uolume sampah
gang diangkut oleh
gerobak pilah (ms) x
densitas (ton/ms)
Total sampah
terkelola/ terangkut
(ton)
= Sampah
terkelola/ terangkut
per hari (ton/hari) x
jumlah hari
operasional ftan)
*)Catatan:
o Densitas
sampah
didapatkan
dari hasil
suruea
lapangan
(sampling).
Jika belum
melakukan
suruei
lapangan,
dapat
menggunakan
asumsi 0,25
ton/ms.
o Perhitungan
dilakukan dai
akumulasi
bulanJanuai
2024 sampai
Juni 2024
(dilaporkan
pada bulan
Juni 2024).
SK No 175089 A
PRESIDEN
REPUBLUq
4TgoNEsrA
Menu
Rincian Menu Indikator Capaian
Subbidang Cara Perhltungan
Keglatan
Yang perlu
diperhatikan:
Agar tidak terjadi
perhitungan ganda
(double countingl,
jumlah sampah
terkelola/terangkut
yang dihitung
adalah sampah
terkelola/terangkut
dari gerobak pilah
DAK TA.2O23 yang
tidak mengangkut
sampah ke fasilitas
pengelolaan
sampah yang
dibangun dari DAK
TA.2023.
SK No 175090 A
PRESIDEN
REPUE_LUI
4rPoNEsrA
Subbldang Menu
Rincian Menu Indikator Capaian Cara Perhitungan
Kegiatan
Selisih
persentase
status mutu air
harian yang
memenuhi baku
mutu pada
bulan3dan6=
((Persentase
status mutu air
harian yang
memenuhi baku
mutu bulan 4-6)
- (Persentase
status mutu air
harian yang
memenuhi baku
mutu bulan 1-
3))l
Target:
peningkatan
persentase
status mutu air
selama tiga
bulan minimal 5
persen
Keterangan:
Persentase
status mutu air
harian yang
memenuhi baku
mutu pada
Peraturan
Pemerintah
Nomor 22
Tahun2O2l
Lampiran VI
Kelas II
SK No 175091 A
PRESIDEN
REPUBIJfi
4S?oNEstA
Rinclan Menu
Subbldang Menu
Kegiatan
Indikator Capaian Cara Perhitungan
Target:
peningkatan
persentase kualitas
air selama enam
bulan dari baseline
tahun sebelumnya
SK No 175092 A
PRESIDEN
IIEPU E_trf
P o N Es I A
4t4{
SK No 175093 A
PRESIDEN
REPUE_r{lf4$ponesn
d. Sumur Resapan
e. Pembangunan sumber benih unggul (5 ha/unit)
SK No 175094 A
FRESIDEN
REPUET#f4$poNesn
SK No 175095 A
PRESIDEN
REPUET{rf
4lr{PoNEstA
SK No 175096 A
PRESIDEN
REPuBrc[4u{PoNEstA
SK No t75097 A
PRESIDEN
REPUEtrf
4$poNesre
SK No 175098A
ffiEFrf,T5N
REPUB_!{T5$poNrsn
parit/alur;
2. Pengelolaan lahan sangat intensif atau lahan terbuka;
3. Luas DTA 1 s.d. 5 hektare;
4. Kemiringan alur < 1O% (sepuluh persen);
5. Tingkat erosi dan sedimentasi yang tinggi dan mampu menampung
aliran permukaan yang besar;
6. Merupakan lokasi penanganan dampak bencana alam; dan/atau
7. DPn dapat dibangun secara seri dalam satu alur sungai dengan
ketentuan persyaratan luas DTA setiap bangunan mengikuti kondisi
lapangan.
SK No 175099 A
PRESIDEN
REPUBr.trf
srPoNEstA
SK No 175100 A
PRESIDEN
REPUBUT5U{_DoNEstA
SK No l75l0l A
PRESIDEN
REPUETCf
sSPoxEsrA
SK No 175102 A
PRESIDEN
REPUE_{}I5fpoNrsn
SK No 175103 A
Ereta[ilil]
REPuErd[5$poNesrr
SK No 175104 A
ffitrEIIitill
REPUEUK INDONESIA
- 3156 -
SK No 175105 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3157 -
(21 bibit yang sudah dipasangi label dan siap tanam ditempatkan
di dekat lubang tanam sesuai dengan rancangan;
(3) bibit dikeluarkan dari polgbag dan ditempatkan pada lubang
tanam yang telah tersedia sebatas leher akar tanaman;
(41 bibit ditimbun dengan top soildan dipadatkan;
(5) polgbag digantung pada ajir sebagai tanda telah dilakukan
penanaman; dan
(6) pemeliharaan tahun berjalan (P0) berupa penyiangan,
pendangiran, pemupukan, dan pen5rulaman dilakukan
terhadap tanaman yang mati. Untuk kebutuhan penyulaman
tahun berjalan perlu disediakan bibit sebanyak 30%o (tiga
puluh persen).
7) Pemeliharaan.
a) Pemeliharaan tahun pertama (Pl).
Kegiatan pemeliharaan tahun pertama (P1) meliputi tahapan:
(1) penyiangan dilakukan 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun
terhadap tanaman pengganggu/gulma secara total atau
secara jalur;
(21 pendangiran dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun dengan menggemburkan tanah disekitar
tanaman dengan radius 5O (lima puluh) centimeter;
(3) pemupukan dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1
SK No 175106 A
PRESIDEN
FEPUBUK TNDONESIA
- 3158 -
SK No 175107 A
PRESTDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3159 -
1) Keberhasilan tanaman
Monitoring dan evaluasi keberhasilan tanaman dilakukan melalui
metode sensus terhadap seluruh tanaman dengan diukur diameter
tanaman, tinggi tanaman dan dihitung persentase tumbuh tanaman.
Persen tumbuh tanaman dihitung dengan membandingkan jumlah
tanaman yang hidup dengan jumlah tanaman yang ditanam. Adapun
rumus persen tumbuh tanaman sebagai berikut:
T =
(Eh /En) x 1OO%
dimana:
T = Persen (%) tumbuh tanaman
h = Jumlah tanaman yang hidup (meliputi : tanaman yang sehat dan
kurang sehat. Tanaman merana tidak dihitung)
n = Jumlah tanaman yang ditanam
No Blok/ Jumlah Tinggi Diameter Ket
Luas/ pohon pohon
Jenis Tanaman
Tanl (bte)
Koordinat
/ Plot/No
Tanaman
Rencana Trrmbuh
Rata-rata tinggi
Rata-rata diameter
Persen tumbuh :
2l Seleksi tanaman
Monitoring dan evaluasi pada kegiatan seleksi diawali dengan
pengukuran dan pengamatan pada seluruh pohon di lapangan yang
meliputi tinggi, diameter, percabangan dan bentuk batang. Tahap
selanjutnya dilakukan penandaan pohon untuk membedakan pohon
yang akan dijarangi dan yang akan dipertahankan. Penandaan
dilakukan dengan membandingkan penampakan fisiologis tanaman dan
memperhatikan peta serta desain tanaman. Tanaman inferior, bengkok,
batang utama menggarpu, terserang hama dan penyakit ditandai sebagai
tanaman yang akan dijarangi. Sedangkan tanaman yang superior,
batang lurus dan tidak menggarpu, sehat ditandai sebagai tanaman yang
akan dipertahankan.
SK No 175108 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3160 -
SK No 175109 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3161 -
SK No l75ll0A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3162 -
1. Capaian Kinerja
Subbab ini menyajikan capaian kinerja sesuai Rencana Kegiatan dan
Anggaran DAK Tahun 2022 secara numerik (perbandingan), maupun
deskripsi substantif berdasarkan hasil analisis.
1. 1 Merujuk pada Peraturan Presiden Pasal 9 ayat 9 tentang Petunjuk
Teknis DAK Fisik Penugasan TA. 2022 bahwa laporan capaian hasil
jangka pendek sekurang-kurangnya memuat:
l. capaian indikator;
2. kendala;
3. data dukung.
1.2 Membandingkan:
a. antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
b. antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir fiika ada);
c. realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional fiika ada).
1.3 Analisis
a. penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
b. efisiensi penggunaan sumber daya;
c. hal-hal yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
2. Realisasi Anggaran
Menjelaskan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk
melaksanakan kegiatan DAK sesuai dengan Rencana Kerja DAK (RK-
DAK)
Bab IV. PENUTUP
Pada bab ini OPD menjelaskan kesimpulan umum atas capaian kinerja serta
langkah-langkah rekomendasi pelaksanaan kegiatan DAK di masa mendatang.
a. Laporan dibuat dengan ringkas dan jelas serta tidak diperkenankan salin
tempel (copA pastel tabel dari excel atau word ke dalam sistem
MONEVDAK.
b. Satker OPD kemudian mengunggah foto pelaksanaan kegiatan DAK di
aplikasi pelaporan DAK. Foto-foto yang diunggah menggambarkan
aktivitas masyarakat yang sedang memanfaatkan hasil kegiatan DAK
(bukan hanya foto-foto barang yang diadakan), disertai dengan narasi
singkat yang menjelaskan lokasi foto, masyarakat yang memanfaatkan,
dan testimoni masyarakat.
SK No 175lll A
rfrlEFrlTIEN
REPUBUK INDONESIA
- 3163 -
14.8.2.2. Laporan yang di-input di aplikasi KRISNA diisi pada form yang
sudah disediakan sistem.
Laporan yang di-input di aplikasi KRISNA diisi pada form yang sudah disediakan
sistem yaitu Laporan Capaian Hasil Jangka Pendek.
SK No l75ll2A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3164 -
Keterangan :
SK No l75l13 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3165 -
1
V = [ (𝑏1 + 𝑏2)ℎ]H
2
V = A .H. A
Keterangan:
b1 : panjang ujung alur (b1)
b2 : panjang bangunan tempat sedimen
tertampung (m)
h : panjang alur/ genangan tempat
sedimen tertampung (m)
H : tinggi sedimen tertampung (m)
* Perhitungan dilakukan dari akumulasi
bulan Januari 2023 sampai Juni 2023
(dilaporkan pada bulan Juni 2023)
SK No l75ll4 A
REPUEUK INDONESIA
- 3166 -
V = A .H A
Keterangan:
b1 : panjang ujung alur (b1)
b2 : panjang bangunan tempat sedimen
tertampung (m)
h : panjang alur/ genangan tempat
sedimen tertampung (m)
H : tinggi sedimen tertampung (m)
𝑡𝑒
Vrsp = ( ) A K
24
Keterangan
h : panjang alur/
genangan tempat
sedimen tertampung
(m)
H : tinggi sedimen
tertampung (m)
SK No l75l15A
I:ITFF{IEIEN
REPUEUK INDONESIA
- 3167 -
K Koefisien
permeabilitas tanah
(m/hari)
(untuk dinding
sumur yang kedap,
nilai Ky = Kn , untuk
dinding tidak kedap
diambil nila.i Krata-rata)
Dimana:
Krata-rata = Koefisien
permeabilitas
tanah rata-rata
(m/hari)
Ky = Koefisien
permeabilitas
tanah pada dinding
sumur (m/hari)
= 2/kn
Kn = Koefisien
permeabilitas
tanah pada alas
sumur (m/hari)
SK No l75l 16 A
PRESIDEN
REPUBUI( INDONESIA
- 3168 -
= Luas dinding
sumur dengan
penampang segi
empat
= 2.P.L (mzl
te(jam) = 0,9xRo'ez
60
SK No l75ll7 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 3169 -
SK No l75l18A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3170 -
SK No 175l19A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3L7L -
SK No 175120 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3172 -
SK No l75l2l A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONEST/I
- 3173 -
d. efisiensi biaya.
6. Spesifikasi untuk kegiatan peningkatan jalan desa strategis diutamakan
untuk jenis perkerasan jalan dengan lalu lintas rendah dan sedang, untuk
jenis perkerasan yang direkomendasikan adalah konstruksi perkerasan
lentur (flexible pauement) berupa Lapen Makadam mengacu pada SNI
6751:2076 dengan tahapan pengerjaan kegiatan mengacu pada Panduan
Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat.
7. Untuk ruas yang memerlukan peningkatan ruas jalan dengan konstruksi
perkerasan kaku (rigid pavement) perlu dilengkapi rekomendasi teknis yang
dikeluarkan oleh Tim Independen atau Perguruan Tinggi Negeri terkait ruas
jalan tersebut.
8. Untuk daerah yang membutuhkan perlakuan khusus dalam
pembangunan/peningkatan konstruksi jalan yang disebabkan lokasi
pekerjaan merupakan tanah problematik yang meliputi tanah lunak baik
organik maupun non organik, tanah ekspansif dan tanah gambut penentuan
standar spesifikasi konstruksi jalan pada tanah problematik dibuktikan
melalui tes in situ Calilornia. Bearing Ratio (CBR) sesuai SNI 03-L731-1989
atau CBR Laboratorium sesuai SNI 03-1744-1989.
9. Untuk ruas jalan desa strategis yang melewati sungai, saluran irigasi atau
jurang yang membutuhkan jembatan sehingga ruas jalan yang diusulkan
dapat fungsional maka jembatan tersebut dapat ditangani bersama ruas
jalan desa strategis yang telah diusulkan. Desain konstruksi jembatan dalam
ruas jalan desa strategis yang dibangun mengacu pada NSPK yang
diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang
Kriteria Desain Jembatan Standar.
SK No 175122 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3t74 -
SK No 175123 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3175 -
SK No 175124 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESTA
- 3176 -
SK No 175125 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3t77 -
SK No 175126 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 3178 -
SK No 175127 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3779 -
SK No 175128 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3180 -
SK No 175129 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 3181 -
Ketentuan Teknis
15. 1.4.4.2.
Terdapat 2 (dua) jenis rincian kegiatan yaitu Pembangunan Dermaga Rakyat
(Sungai/Danau) dan Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/Danau). Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pembangunan/rehabilitasi dermaga rakyat (sungai/danau),
sebagai berikut:
SK No 175130 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3L82 -
SK No l75l3l A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 3183 -
Ketentuan Khusus
15. 1.4.4.4.
1. Pekerjaan pembangunan atau rehabilitasi dermaga ralqyat harus selesai
dalam jangka waktu I (satu) tahun anggaran, tidak diperkenankan
dikerjakan dengan kontrak tahun jamak (multiyearsl.
2. Pekerjaan pembangunan atau rehabilitasi dermaga rakyat apabila tidak
selesai dalam 1 (satu) tahun anggaran berjalan sehingga menyebabkan
dermaga ralryat yang dibangun tidak fungsional maka pembangunan wajib
diselesaikan menggunakan pembiayaan dari Angg€rran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran berikutnya setelah dilakukan
audit oleh pihak internal dan eksternal.
3. Pada saat pelaksanaan kegiatan, diletakkan papan informasi di lokasi
kegiatan yang memuat tentang nama kegiatan, volume fisik, nilai kontrak,
sumber dana, lokasi, waktu pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana, dan
konsultan.
4. Pada dermaga rakyat yang dibangun atau direhabilitasi, terdapat prasasti
yang memuat informasi tentang nama kegiatan, volume fisik, nilai kontrak,
sumber dana, lokasi, dan waktu pelaksanaan.
SK No 175132 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3184 -
SK No 175133 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3185 -
SK No 175134 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3186 -
Ketentuan Khusus
15. 1.4.5.4.
1. Pelaksanaan kegiatan selesai dalam 1 (satu) tahun anggararl, tidak
diperkenankan untuk menggunakan kontrak tahun jamak (multiyearsl.
2. Apabila pelaksanaan kegiatan tidak selesai dalam 1 (satu) tahun anggaran
sehingga menyebabkan bangunan jembatan gantung menjadi tidak
fungsional maka pelaksanaan kegiatan wajib dilanjutkan menggunakan
APBD pada tahun Eurggaran berikutnya setelah dilakukan audit oleh pihak
internal dan eksternal.
3. Pada saat pelaksanaan kegiatan, diletakkan papan informasi di lokasi
kegiatan yang memuat tentang narna kegiatan, volume fisik, nilai kontrak,
sumber dana, lokasi, waktu pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana, dan
konsultan.
4. Pada Penggantian atau Renovasi Jembatan Gantung yang dibangun,
terdapat papan atau prasasti yang memuat informasi tentang nama
kegiatan, volume fisik, nilai kontrak, sumber dana, lokasi, waktu
pelaksanaan, dan kapasitas maksimal jembatan serta hal-hal yang perlu
diperhatikan terkait keamanan jembatan gantung.
SK No 175135 A
PRESIDEN
NEFUEUK INDONESIA
- 3187 -
SK No 175136 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3188 -
SK No 175137 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3189 -
SK No 175138 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3190 -
(b-c\
2 Peningkatan Meningkatny Diklasifikasikan Persentase
Jalan Desa d
a persentase berdasarkan
Strategis desa dengan pagu alokasi Ket:
jalan antar per kegiatan: a= o/o peningkatan
desa terluas jumlah desa
aspal/lapen/ dengan
beton hasil < 3Mllyar:2o/o
permukaan
DAK jalan antar desa
Transportasi terluas aspal
Perdesaan 3-6 Milyar: 4o/o
b = jumlah desa
dengan
> 6 Milyar: 5% permukaan
jalan antar desa
terluas aspal
tahun 2O2l
c = jumlah desa
dengan
permukaan
jalan antar desa
terluas aspal
tahun 2O2O
d = total jumlah
desa di
kabupaten/kota
(b-c\
3 Pengadaan Meningkatny 5 o/o
Persentase
d
sarana a persentase
transportasi desa yang Ket:
darat dan terlayani oleh a= o/o peningkatan
perairan sarana jumlah desa
dibawah 7 GT transportasi yang terlayani
(gross tonnagel publik hasil transportasi
dan/atau DAK umum
maksimal Transportasi
kapasitas 25 Perdesaan b = jumlah desa
penumpang yang terlayani
transportasi
umum 2O2L
SK No 175139 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESTA
- 3191 -
c = jumlah desa
yang terlayani
transportasi
umum 2O2O
d = total jumlah
desa di
kabupaten/kota
SK No l75l40A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3L92 -
SK No l75l4l A
I,RESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3193 -
Sasaran
Target
No.
Rincian
Indikator Output TA Indikator/
Kegiatan Penerima
2o23 Manfaat
1 Pembangunan Meningkatnya 152,9 KM Masyarakat
Jalan Desa persentase desa Desa
Strategis dengan jalan
antar desa terluas
diperkeras hasil
DAK Transportasi
Perdesaan
SK No 175142 A
PRESIDEN
REFT.IELIK INDONESTA
- 3194 -
Sasaran
Target Indikator/
No.
Rincian Indikator Output TA
Kegiatan Penerima
2o/23
Manfaat
4 Pembangunan Meningkatnya Pembangunan Masyarakat
dan frekuensi sandar Dermaga Desa
rehabilitasi kapal yang Ralryat:
dermaga memanfaatkan 19 Unit
ralryat dermaga hasil
(sungai/danau) DAK Transportasi
untuk orang Perdesaan Rehabilitasi
dan barang Dermaga
Ralryat:
1 Unit
SK No 175143 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3195 -
MENYATAKAN
1. Bersedia melaksanakan kegiatan DAK Bidang Transportasi Perdesaan
Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan Pehrnjuk Teknis yang ditetapkan
dan sesuai peraturan penrndang-undaagan yang bedaku.
2, Bahwa selunrh data dan informasi terkait Rencana Kegiatan DAK Bidang
Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 adalah benar.
3. Segala konsekuensi yang muncul di kemudian hari akibat ketidakbenaran
data dan informasi yang diberikan serta ketidalcsesuaian pelaksanaan
kegiatan dengan Pehrnjuk Teknis yang ditetapkan akan menjadi tanggung
jawab saya.
Demikian surat pernyataan lnl dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan,
dan dibuat dengao sebenarnya.
"i;;il;;;;;;;;;;;l;;
Kepala OPD
Kabupaten/Kota
- ....
Md6iRP.
lO-mO &n
3tEapd bEsl. TTD
Nama.
NIP
SK No l75l44A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3196 -
Provinsi :
lhbupaten/kota :
(Halaman U
2023
Kepala OPD ..... Kepala Bappeda
Ihbupaten ........ Kabupaten.....
(rrdl (ttdl
N.I.P N.I.P
SK No 175145 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3197 -
I Ru43.,.., o% Foto
Desa..., Kecamatan
2g% Foto
7SV" Foto
IOOP/o Foto
SK No 175146 A
PNESTDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3198 -
SK No 175147 A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
- 3199 -
Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan
terdiri:
Menu Rincian Satuan Detail Komponen
No. Komponen
Kegiatan Kegiatan Output (opsional)
I Rehabilitasi a. Rehabilitasi 1) Rehabilitasi Paket
fasilitas fasilitas gedung
pelabuhan darat terminal
2) Rehabilitasi Paket
gudang
3) Rehablitasi Paket
lapangan
penumpukan
4) Rehabilitasi Paket a) Perkerasanjalan
jalan lingkungan
lingkungan pelabuhan.
dan areal b) Perkerasan areal
parkir parkir siap muat
kendaraan.
c) Rehabilitasi
pagar pelabuhan
5) Pengadaan Paket
perlengkapan
zonasi di
pelabuhan
6) Pengadaan Paket Pengadaan lampu
lampu penerangan di areal
penerangan pelabuhan
di areal
pelabuhan
b. Rehabilitasi 1) Rehabilitasi Paket a) Rehabilitasi
fasilitas dermaga dermaga (tipe
perairan ponton,
moueable bidge,
plengsengan dan
platform).
b) Rehabilitasi
breasting
dolphin.
c) Rehabilitasi
mooring dolphin.
d) Rehabilitasi
catwalk dan
railing dermaga.
e) Rehabilitasi
talud/
reuertment.
SK No 175148 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3200 -
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
SK No 175149 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 320t -
SK No 175150 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3202 -
SK No 175151A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3203 -
SK No 175152 A
PRESIDEN
REPUSLIK INDONESIA
- 3204 -
SK No 175153 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3205 -
SK No 175154 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 3206 -
SK No 175155 A
PRESIDEN
EEPUBUK INDONESIA
- 3207 -
SK No 175156 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 3208 -
Kriteria
No Kriteria Khusus Keterangan
Umum
(perjanjian kerjasama
pengelolaan dan operasional
kapal sebagai sarana
angkutan umum untuk
jangka waktu sekurang-
kurangnya 3 tahun dan
dapat diperpanjang kembali),
akta perusahaan, NPWP, izin
usaha, neraca keuangan,
memiliki kinerja baik. Atau
- Dioperasikan oleh UPTD
yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk
mengelola dan
mengoperasikan
moda/ sarana transportasi
perairan, dibuktikan dengan
Peraturan Gubernur atau
Peraturan Bupati/ Walikota
terkait Pembentukan UPTD.
c. Kesiapan SDM - MemilikiSDM dengan
kompetensi kecakapan
nautika (ANT) dan teknika
(ATT) sesuai dengan ukuran
kapal.
d. Kesiapan zrnggarr€rn - Dibuktikan dengan Surat
untuk operasional Pernyataan Kesanggupan
dan perawatan Pengelolaan Aset dan
moda/sarana Pengalokasian Anggaran
Dalam APBD setiap tahun
untuk operasional dan
perawatan moda/sarana
(ditandatangani diatas
materai oleh Kepala Daerah)
e. Data supply and - SK lintas/trayek/rute.
demand, serta - Rata-rata harian penumpang
perhitungan dan barang yang diangkut.
keuangan (financinl
analgsisl - Data jumlah kapal eksisting
yang beroperasi.
- Perhitungan potensi
muatan/penumpang
terhadap biaya operasional
SK No 175157 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3209 -
Kriteria
No. Kriteria Khusus Keterangan
Umum
(ditandatangani oleh Kepala
Dinas).
f. Data kondisi perairan - Data jarak
lintas/trayek/rute.
- Data kondisi perairan (tinggi
gelombang rata-rata dan
tertinggi).
- Data kondisi cuaca ekstrim
yang pernah terjadi fiika
ada).
- Laporan gangguan alur
pelayaran (iika ada).
- Laporan kecelakaan yang
pernah terjadi fiika ada)
(ditandatangani oleh Kepala
Dinas).
g. Ketersediaan - Data layout dermaga.
dermaga/prasarana - Data konstruksi dermaga.
untuk sandar kapal
dan fasilitas (khusus - Data perairan disekitar
untuk Bus Air RoRo, kolam dermaga.
dermaga harus bisa - Data pasang surut.
untuk naik dan turun - Data/informasi ketersediaan
kendaraan). supply bahan bakar (bensin)
(ditandatangani oleh Kepala
Dinas).
SK No 175158 A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESTA
- 32rO -
SK No 175159 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3211 -
SK No 175160 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 32t2 -
SK No 175161 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 32t3 -
SK No 175162A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 32L4 -
SK No 175163 A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 3215 -
INDIKATOR CAPAIAN
BIDANG/ RINCIAN
MENU OUTCOME
SUBBIDANG KEGIATAN OUTPUT IMMEDIATE OUTCOME
3. Perhitungan Immediate Outcome yang melalui Aplikasi Krisna DAK untuk pelaporan
Immediate Outcome Bidang DAK Fisik Transportasi Perairan sebagai berikut:
Sasaran
Indikator Indikator/ Cara Data
No Menu Rincian Target Satuan Kendala
Capaian Penerima Perhitungan Dukung
Manfaat
I Rehabilitasi Pelabuhan Persentase 5 Persen Masyarakat [((Rata-Rata Diisi oleh Melampirka
fasilitas sungai, peningkatan pengguna Trip Januari- Pemerintah n data
Pelabuhan danau dan jumlah jasa Mei 20241- Daerah dukung:
penyebran trip/trayek transportasi, (Rata-Rata dalam a. Menyertak
gan yang dilayani Pemerintah Trip Januari- pelaksanaan an data
Daerah, K/L Mei DAK Fisik manifes
2O23ll/Rata- Bidang yang
Rata Trip Transportasi disahkan
Januari-Mei Perairan oleh pihak
20231*100 yang
berwenang
Persentase 5 Persen [((Rata-Rata
peningkatan Jml (pemda/
jumlah Penumpang operator);
penumpang Januari-Mei b.Hasil
20241- (Rata- perhitunga
Rata Jml n indikator
Penumpang capaian;
Januari-Mei
c. Data
2o23ll/Rata-
Rata Jml
dukung
penunjang
Penumpang
(foto
Januari-Mei
20231"100
kegiatan).
SK No 175164A
PRESIDEN
REPUELTK TNDONESIA
- 3276 -
20241- (Rata-
Rata Unit
Kendaraan
Januari-Mei
2O23ll/Rata-
Rata Unit
Kendaraan
Januari-Mei
2O23]"100
Pelabuhan Persentase 3 Persen [((Rata-Rata
laut peningkatan lml Ship Call
jumlah ship Januari-Mei
call 20241- lRata-
Rata Jml Ship
Call Januari-
Mei
2023))/RataRa
ta lml Ship Call
Januari-Mei
20231*r0O
2 Pengadaan Bus Air & Persentase 5 Persen [((Rata-Rata Diisi oleh Melampirka
Sarala Bus Air peningkatan Trip Januari- Pemerintah n data
(Moda) Roro jumlah Mei 20241- Daerah dukung:
Transportas trip/trayek (Rata-Rata dalam a. Menyertak
i Perairan yang dilayani Trip Januari- pelaksanaan an data
Mei DAK Fisik manifes
20231)/Rata- Bidang yang
Rata Trip Transportasi disahkan
Januari-Mei Perairan oleh pihak
2023]*l0O yang
Persentase 5 Persen berwenang
[((Rata-Rata (pemda/op
peningkatan Jml
jumlah Penumpang erator);
penumpanS Januari-Mei b.Hasil
20241-(Rara- perhitunga
Rata Jml n indikator
Penumpang capaian ;
Januari-Mei
2023))/Rata-
SK No 175165 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3277 -
Rata Jml c. Data
Penumpang dukung
Januari-Mei penunjang
20231"100 (foto
kegiatan).
Persentase 5 Persen [((Rata-Rata
peningkatan Unit
jumlah Kendaraan
kendaraan Januari-Mei
20241-(Rata-
Rata Unit
Kendaraan
Januari-Mei
2023))/Rata-
Rata Unit
Kendaraan
Januari-Mei
20231*100
SK No 175166 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3218 -
SK No 175167 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3219 -
SK No 175168 A
PRESIDEN
PEPUEUK INDONESIA
- 3220 -
17.2.2. Sasaran
1. Pembangunan PLUT
a. Sasaran Keluaran
Terbangunnya PLUT di lokasi prioritas DAK Tematik Penguatan DPP
dan/atau mendukung lokasi Major Project (MP) Pengelolaan Terpadu
UMKM.
b. Sasaran Outcome
1) Terwujudnya pelayanan PLUT yang berkualitas bagi koperasi, UMK,
dan wirausaha;
2l Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendampingan bagi koperasi,
UMK, dan wirausaha;
3) Meningkatnya kualitas dan daya saing koperasi, UMK, dan
wirausaha;
4l Meningkatnya pertumbuhan wirausaha pemula dan UMK naik kelas;
dan
5) Mendorong peran serta koperasi, UMK, dan wirausaha dalam
pengembangan DPP dan/atau MP Pengelolaan Terpadu UMKM.
2. Revitalisasi PLUT
a. Sasaran Keluaran
PLUT yang direvitalisasi di lokasi prioritas DAK Tematik Penguatan DPP
dan/atau mendukung lokasi MP Pengelolaan Terpadu UMKM.
b. Sasaran Outcome
1) Meningkatnya pelayanan PLUT yang berkualitas bagi koperasi, UMK,
dan wirausaha;
2) Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendampingan bagi koperasi,
UMK, dan wirausaha;
3) Meningkatnya kualitas dan daya saing koperasi, UMK, dan
wirausaha;
4) Meningkatnya pertumbuhan wirausaha pemula dan UMK naik kelas;
dan
5) Mendorong kualitas peran serta koperasi, UMK dan wirausaha dalam
pengembangan DPP dan/atau MP Pengelolaan Terpadu UMKM.
SK No 175169 A
REPUEUK INDONESIA
- 322L -
SK No 175170 A
PRESIDEN
REPUELTK INDONESIA
- 3222 -
SK No l75l7l A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3223 -
SK No 175172 A
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
- 3224 -
SK No 175173 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESTA
- 3225 -
SK No 175174 A
PRESIDEN
NEPUBUK INDONESIA
- 3226 -
SK No 175979 A
PRESIDEN
REPUEL|K INDONESIA
- 3227 -
SK No 175971 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3228 -
SK No 175177 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3229 -
SK No 175178 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3230 -
SK No 175179 A
PRES]DEN
REPUBUK INDONESTA
- 323r -
SK No 175972 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 3232 -
SK No 175973 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3233
UMKM Pembangunan Persentase 20% Persen Koperasi, a. Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan
Pusat Layanan ketercapaian target UMK, dan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan
Usaha Terpadu jumlah koperasi, wirausaha. Kementerian Koperasi dan UKM.
(PLUT) UMK, dan
b. Rumus penghitungan capaian:
wirausaha yang
dilayani. Realisasi s. d. 23 Juni 2024
Capaian = x 100%
Target Tahunan
Persentase 20% Persen Koperasi, a. Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan
ketercapaian target UMK, dan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan
jumlah koperasi, wirausaha. Kementerian Koperasi dan UKM.
UMK, dan
b. Rumus penghitungan capaian:
wirausaha yang
didampingi Realisasi s. d. 23 Juni 2024
memperoleh Capaian = x 100%
Target Tahunan
perizinan.
SK No 053357 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3234
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
Jumlah layanan 7 layanan Layanan Koperasi, Jumlah layanan PLUT yang tersedia dihitung per 23 Juni 2024.
PLUT yang tersedia UMK, dan
wirausaha.
Rehabilitasi Persentase 50% Persen Koperasi, a. Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan
Pusat Layanan ketercapaian target UMK, dan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan
Usaha Terpadu jumlah koperasi, wirausaha. Kementerian Koperasi dan UKM.
(PLUT) UMK, dan
b. Rumus penghitungan capaian:
wirausaha yang
dilayani. Realisasi s. d. 23 Juni 2024
Capaian = x 100%
Target Tahunan
Persentase 50% Persen Koperasi, a. Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan
ketercapaian target UMK, dan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan
jumlah koperasi, wirausaha. Kementerian Koperasi dan UKM.
UMK, dan
b. Rumus penghitungan capaian:
wirausaha yang
didampingi Realisasi s. d. 23 Juni 2024
memperoleh Capaian = x 100%
Target Tahunan
perizinan.
SK No 053358 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
3235
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator/
Indikator Capaian Target Satuan Cara Perhitungan
Subbidang Kegiatan Penerima
Manfaat*
Jumlah layanan 8 layanan Layanan Koperasi, Jumlah layanan PLUT yang tersedia dihitung per 23 Juni 2024.
PLUT yang tersedia UMK, dan
wirausaha.
SK No 053359 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3236 -
SK No 175182 A
PRESTDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 3237 -
SK No 175183 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3238 -
SK No 175184 A
PRESIDEN
NEPUBUK INDONESI/I
- 3239 -
SK No 175185 A
PRESIDEN
REPUBLTK TNDONESIA
- 3240 -
SK No 175186 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3241 -
SK No 175187 A
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3242 -
SK No 053360 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- 3243 -
SK No 053361 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 3244 -
SK No 053362 C
PRES IDEN
REPLJELIK INDONESIA
- 3245 -
SK No 053363 C
PRE S I DEN
REPUBLIK INOONESIA,
- 3246 -
Dimana:
Pi = Jenis Pedagang i
∑ Total Pedagang
SK No 053263 C
PRE S IDE N
REPUELIK INDONESIA
- 3247 -
Penentuan Kriteria:
H’ < 1 = Keanekaragaman rendah
1<H’<3 = Keanekaragaman sedang
H’ > 3 = Keanekaragaman tinggi
SK No 053264C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3248 -
SK No 053265 C
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3249 -
t9.3.2. Sasaran
Terwujudnya peningkatan rasio elektrifikasi dan tersedianya akses bagi
masyarakat terhadap energi bersih melalui pembangunan pembangkit listrik
yang bersumber dari energi terbarukan dan pemanfaatan energi terbarukan.
Sasaran tenrkur yang dapat dicapai melalui implementasi DAK-IET dapat
diilustrasikan melalui indikator berikut:
SK No 175188 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3250 -
SK No 175189 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3251 -
t9.6.2. KetentuanTeknis
Ketentuan teknis kegiatan DAK-IET mengatur ketentuan pada setiap rincian
menu kegiatan, sebagai berikut:
1. Pemerintah Daerah Provinsi menyampaikan proposal/usulan melalui surat
Gubernur kepada Menteri ESDM melalui Direktorat Jenderal.
2. Dokumen Proposal/usulan DAK yang disampaikan antara lain terdiri atas:
a. Surat Permohonan Gubernur atau Sekretaris Daerah a.n. Gubernur;
b. Telah mempunyai dokumen perencanaan yang meliputi:
1) nama kegiatan;
SK No 175190 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3252 -
SK No l75l9l A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3253 -
19.6.2.1. Perencanaan
1. Kebijakan pengelolaan DAK-IET mengacu pada RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah) Tahun 2O2O-2O24 sebagai upaya
mewujudkan prioritas nasional dan prioritas daerah di bidang energi untuk
mendukung tema ketahanan energi dengan arah kebijakan:
a. mewujudkan percepatan peningkatan rasio elektrifikasi nasional;
b. menjamin akses terhadap energi (energi bersih) yang terjangkau, dapat
diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua sesuai target target
pembangunan berkelanjutan dalam menjamin penyediaan energi bersih
dan terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua serta
penanganan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata;
c. mewujudkan percepatan pemanfaatan potensi energi setempat dalam
mendukung peningkatan porsi bauran energi terbarukan dalam porsi
bauran energi nasional yang sebesar 23oh (dua puluh tiga persen) di
tahun 2025; dan
d. mendukung upaya percepatan menuju transisi energi nasional yang
berkelanjutan, sistem energi rendah emisi, ketahanan iklim, integrasi
energi terbarukan dan efisiensi energi.
2. Kementerian ESDM menyiapkan dokumen rencana strategis DAK-IET kurun
wakfir 5 (lima) tahun untuk Pemerintah Daerah penerima DAK-IET yang
dikoordinasikan oleh unit organisasi teknis.
3. Dokumen rencana strategis DAK-IET mengacu pada dokumen perencanaan
daerah yang berupa:
a. rencarla pembangunan jangka menengah nasional;
b. rencana strategis Kementerian ESDM;
c. rencana dan program lintas sektor;
d. rencana umum energi nasional (RUEN); dan/atau
SK No 175192 A
PRESIDEN
REPUEUK TNDONESIA
- 3254 -
19.6.2.2. Pemrograman
1. Penggunaan DAK-IET
a. DAK-IET diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat
digunakan untuk mendanai Kegiatan Penunjang yang dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan
keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b. Kegiatan penunjang dapat digunakan untuk:
1) desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;
2) biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan
jasa/unit layanan pengadaan dan pengelola keuangan;
3) jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
4l penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah dan/atau
5) perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk perencanaan,
pengendalian, pengawasan.
c. Penggunaan DAK-IET untuk Kegiatan Penunjang mengikuti mekanisme
penJrusunan rencana kegiatan DAK-IET.
2. Tahapan Pemrograman
a. Pengusulan DAK-IET oleh Pemerintah Daerah Provinsi dilakukan
melalui KRISNA DAK.
b. Direktorat Jenderal EBTKE melakukan evaluasi administrasi dan teknis
atas usulan Pemerintah Daerah Provinsi.
c. Berdasarkan penetapan alokasi DAK-IET dari Pemerintah, Gubernur
Provinsi penerima DAK-IET menJrusun rencana kegiatan sesuai kriteria
prioritas nasional dan prioritas daerah.
d. Pen5rusunan usulan rencana kegiatan mengacu pada usulan kegiatan
yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah kepada Menteri ESDM dan
Menteri PPN/Kepala Bappenas.
e. Pemerintah Daerah penerima DAK-IET harus mengikuti koordinasi
pembahasan dan sosialisasi arah kebijakan pengelolaan DAK-IET yang
diselenggarakan oleh Kementerian ESDM.
f. Pemerintah Daerah dapat mengajukan usulan perubahan atas rencana
kegiatan paling banyak I (satu) kali kepada Menteri ESDM melalui
Direktorat Jenderal EBTKE dan/atau Sekretariat Jenderal Kementerian
SK No 175193 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3255 -
SK No 175194 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3256 -
SK No 175195 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3257 -
SK No 175196 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3258 -
Kapasitas (kW) :
Rumah Terlistriki :
(unit)
Kampung/Dusun :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Nama Sungai :
Tanggal Pelaporan :
Bangunan Sipil
Bendung :
Bangunan Pengalih
:
Aliran (Intake)
Pengendap Awal :
Saluran Pembawa
:
(Head Race)
Bak Penenang
:
(Forebay)
SK No 175197 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3259 -
Pipa Pesat
(Penstock)/Pipa Hisap :
(Draft Tube1)
Rumah Pembangkit
:
(Power House)
Saluran
:
Pembuang(Tailrace)
Turbin :
Generator :
Kontrol (ELC/IGC) :
Catatan
Tiang Distribusi :
Kabel Distribusi :
Trafo :
Kabel Sambungan
:
Rumah
Pembatas/kWh meter :
Instalasi Rumah :
SK No 175198 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3260 -
Ketua :
Bendahara :
Operator :
Belum Telah
Ditentukan Ditentukan
Iuran (Rp/bln)/Tarif :
(Rp/kWh)
Catatan
Rp ................................. Rp .....................................
Catatan
Foto Kegiatan
(Nama lengkap)
SK No 175199 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 326r -
Kapasitas (kWp) :
Kampung/Dusun :
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
Tanggal Pelaporan :
Pekerjaan Sipil
Pondasi penyangga :
Penyangga :
Rumah Pembangkit :
Pagar :
Catatan
SK No 175200 A
FRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3262 -
Modul surya :
Inverter :
Baterai :
Peralatan proteksi :
Catatan
Tiang Distribusi :
Kabel Distribusi :
Trafo :
Sambungan Rumah :
Energy Limiter :
Instalasi Rumah :
SK No 175201 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESIA
- 3263 -
Ketua :
Bendahara :
Operator :
Iuran (Rp/bln)/Tarif :
(Rp/kWh)
Catatan
Rp ................................ Rp .....................................
Catatan
Foto Kegiatan
(Nama lengkap)
SK No 175202 A
PRESIDEN
REPUEUK INDONESTA
- 3264 -
SK No 175203 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 3265 -
Menu Kegiatan/Rincian
Subbidang Target Satuan
Menu Kegiatan
SK No 175204A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3266 -
SK No 175205 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3267 -
SK No 175206 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3268 -
SK No 175207 A
PRESIDEN
REPUELIK INDONESTA
- 3269 -
SK No 175208 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3270 -
SK No 175209 A
PRESIDEN
REPUBUK TNDONESIA
- 3277 -
(5) alat penyaring sampah (trash rackl harus dapat dilepas dari
struktur sipil untuk perbaikan dan pembersihan; dan
(6) alat penyaring sampah (trash rack) untuk bangunan
pengalih aliran (intakel dan bak penenang (forebag)paling
tidak memiliki celah dengan lebar paling sedikit 5 cm
(centimeter). Khusus turbin crossflow celah trash rack lebih
kecil dibandingkan dengan celah sudu lunner.
e) Pintu Air dan Katup Pengaman
(1) ukuran pintu air disesuaikan dengan ukuran saluran yang akan
dilayani;
(2) pintu air menggunakan alat bantu pemutar sehingga memudahkan
operasi;
(3) pintu air harus mampu menahan tekanan pada kondisi air penuh;
l4l katup pengaman turbin harus mampu menahan tekanan;
(5) pintu air harus dibuat dari besi dengan ketebalan plat paling
sedikit 5 mm (milimeter) dan harus dilindungi dari karat
menggunakan cat atau galvanisasi; dan
(6) pengelasan harus rapi, kuat dan tidak bocor.
0 Saluran Pembuang (Tatlracel
(1) saluran pembuang (tailracel harus dapat mengalirkan kembali
seluruh air yang dipakai ke badan sungai;
(21 dimensi dan kemiringan saluran pembuang (tailrace) disesuaikan
dengan debit air dan kontur topografi; dan
(3) spesifikasi bangunan saluran pembuang (tailrace) sama dengan
spesifikasi saluran pembawa (head race).
g) Konstruksi bangunan sipil PLTMH Off Grid mengikuti IGiteria
Perencanaan (KP) Bangunan Air. Pengujian bangunan sipil PLTMH Of
Gnd setelah konstruksi dilakukan untuk memastikan semua bangunan
sipil dikerjakan dengan benar dan berfungsi dengan baik. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pengujian ini adalah:
(l) pengujian dilakukan setelah semua bangunan selesai dibangun
dan paling tidak 3 hari setelah finishing;
(21 pengujian kebocoran saluran pembawa (head race) dilakukan
dengan cara mengalirinya dengan air dan diamati jika terjadi
tanda-tanda rembesan atau kebocoran;
(3) tes kebocoran bak pengendap dilakukan dengan merendam bak
pengendap sampai dengan batas maksimal dan diamati selama 2
SK No 175210 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3272 -
SK No 175980 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3273 -
2l Efisiensi Turbin
a) turbin cross-flow memiliki efisiensi pada poros turbin paling
sedikit sebesar 7Oo/o pada debit rencana dan tinggi-jatuh (head);
b) turbin propeller memiliki efisiensi pada poros turbin paling
sedikit sebesar 7Oo/o sampai dengan 807o pada debit rencana
dan tinggi-jatuh llrcad);
c) turbin turgo atau pelton memiliki efisiensi pada poros turbin
paling sedikit sebesar TOYo sampai dengan 85% debit rencana
dan tinggi-jatuh (head);
d) turbin francb memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit
sebesar 7Oo/o sarrrpai dengan 84%o debit rencana dan tinggi-jatuh
(head.); dan
e) pump as turbine (PAT) memiliki efisiensi pada poros turbin
paling sedikit sebesar 65% sampai dengan 8Oo/o debit rencana
dan tinggi-jatuh (head). Pompayang dapat dipergunakan adalah
jenis centrifugal dan mixed flow.
3) Name Plate
Turbin harrs dilengkapi dengan name plate sesuai dengan SNI
Nomor 7932-2013 tentang Spesifikasi Turbin Air Cross-Flow
Dengan Daya Mekanik Hingga 35 kW untuk PLTMH Off Grid
atau berisi informasi paling sedikit:
a) nama, alamat, dan nomor telepon produsen;
b) debit rencana dan tinggi-jatuh lhead);
c) kecepatan putaran turbin pada debit rencana dan tinggi-
jatuh (head);
d) daya turbin; dan
e) tahun pembuatan.
4) Transmisi Mekanik
Jika turbin memerlukan transmisi mekanik maka:
a) ukuran puli Qtulley) harus disesuaikan dengan kapasitas
dan kecepatan putaran turbin dan generator;
b) p:uli $tullegl harus diseimbangkan sehingga beroperasi
dengan baik, paling sedikit statik;
c) puli Qtulleg) dan beltharus dilindungi oleh sangkar;
d) disarankan untuk menggunakan flat belt; dan
e) khusus untuk turbin ulir menggunakan low RPM
generator.
SK No 175212 A
PRESIDEN
REPI.IELIK INDONESIA
- 3274 -
SK No 175213 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3275 -
SK No 175214 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3276 -
SK No 175215 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3277 -
SK No 175216 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3278 -
SK No 175217 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3279 -
SK No 175218 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3280 -
SK No 175219 A
PRESIDEN
REPTJBUK INDONESIA
- 3281 -
SK No 175220 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3282 -
SK No 175221 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- 3283 -
SK No 175222 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 3284 -
SK No 175223 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3285 -
7. Pyranometer
a. Fitur : Standar ISO 9060:1990 second clasg
waterproof, field of
ui.ew 18O' (derajat) dan outputhasil pengukuran dapat dibaca pada RMS.
b. Jumlah $rranometer : 1 unit
c. Aksesoris furanometer: 1 Set
8. Remote Monitoring Sgstem (RMS)
a. Fitur : Dilengkapi dengan modem GPRS, Interface harus
dilengkapi dengan koneksi RS - 485, web/mobile application,
b. Sistem komunikasi : 3G, GPRS/WIFI
c. Jumlah RMS : 1 unit
d. Aksesoris RMS : 1 set
9. Instalasi Rumah
a. Umum :instalasi rumah mencakup instalasi kabel dari jaringan
ke rumah dan instalasi listrik di dalam rumah.
Instalasi di dalam rumah terdiri dari instalasi jaringan kabel, paling
sedikit 3 buah titik lampu, 1 buah kotak kontak, alat proteksi short
circuit, dan alat pembatas daya dan energi sesuai dengan kapasitas daya
tersambung dan pemakaian energi listrik.
b. kabel instalasi : NYM 2x1,5 mm2 (sesuai dengan SNI), maksimal 25 m
(meter)
c. jenis lampu : Lampu Hemat Energi (CFL/LED) daya lampu:
disesuaikan kebutuhan, tidak lebih dari 10 W (watt) per titik lampu, agar
tidak terjadi pengurasan daya yang berlebihan.
d. alat pembatas energi (energy limiter) berfungsi membatasi pemakaian
energi (VAh) dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) batas pemakaian energi dan reset time dapat diatur;
2l setting batas pemakaian per hari adalah tetap;
3) memiliki sistem untuk memutus (dan menyambung kembali)
hubungan listrik pada pemakai tertentu yang bermasalah;
4l memiliki fungsi proteksi apabila terjadi arus hubung singkat (short-
circuitl; dan
5) memiliki sistem pengaman/segel sehingga pemakai tidak dapat
melakukan pencurian listrik (bypass).
SK No 175224 A
FRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3286 -
SK No 175225 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- 3287 -
udara.
c. Dilengkapi dengan instalasi listrik, 5 titik (3 lampu dan 2 kotak kontak),
dan pembatas MCB 2 A (ampere).
d. Di sekitar bangunan rumah pembangkit dilengkapi dengan sistem
penangkal petir untuk melindungi keseluruhan sistem pembangkit.
e. Dilengkapi dengan jalan setapak (dibeton atau menggunakan con-block
dengan lebar minimal 1 meter) dari pintu gerbang pagar BRC ke pintu
rrmah pembangkit.
f. Seluruh fasilitas sistem pembangkit harus diberi pagar keliling
menggunakan jenis BRC seluas area yang disediakan dengan tinggi
minimal 150 cm (centimeter) dan dilengkapi dengan pintu gerbang
swing tunggal. Diameter besi pagar minimal 6 mm (milimeter). Diameter
tiang penghubung pagar minimal 2 inchi. Pagar BRC harus dicat
dengan metode lrct dip galuanized.
g. Pondasi pagar BRC memiliki luas penampang 20 x 20 cm (centimeter)
dan tinggi 45 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 30 cm
(centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah
minimal 15 cm (centimeter). Pondasi terbuat dari pasangan batu yang
dicor semen dan diaci.
h. Dilengkapi dengan papan nama proyek yang mencakup data nama
kegiatan, instansi pelaksana kegiatan, lokasi (desa, kecamatan,
kabupaten, provinsi), sumber dana, dan tahun anggaran pelaksanaan.
11. Sistem Pengaman
Sistem pengarnan jaringan listrik jika terjadi gangguan, baik untuk alasan
keselamatan, gangguan sosial, maupun untuk memudahkan perbaikan
harus menjadi bagian dari desain sistem.
12. Jaringan Distribusi, Sambungan dan Instalasi Rumah
a. Jaringan distribusi tegangan rendah
.Jaringan diperlukan untuk distribusi ke rumah pelanggan dengan
jaringan tegangan rendah (TR) open loop. Jaringan distribusi terdiri dari
tiang listrik dan kabel. Total panjang jaringan distribusi maksimal
disesuaikan dengan perencanaan.
Spesifikasi untuk jaringan distribusi tegangan rendah adalah sebagai
berikut:
1) menggunakan jaringan udara;
2l jarak antar tiang maksimal 40 m (meter);
SK No 175226 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESTA
- 3288 -
SK No 175227 A
PRESIDEN
REPLIBUK INDONESIA
- 3289 -
SK No 175228 A
PRESIDEN
REPUELIK TNDONESIA
- 3290 -
SK No 175229 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- 3297 -
SK No 175730 A
FRESTDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3292 -
SK No 175231 A
PRESIDEN
REPUBUK INDONESIA
- 3293 -
Tanggal:
Penerima
Catatan:
Contoh format di atas merupakan format minimum dan dapat dikembangkan oleh peraturan pemerintah daerah
setempat.
SK No 175232 A
PRESIDEN
REFUBLIK INDONESIA
- 3294 -
Sasaran
Bidang/ Menu/Rincian Indikator Indikator/ Cara
Target Satuan
Subbidang Kegiatan Capaian Penerima Perhitungan
Manfaat*
Infrastruktur Pembangunan - - - - -
Energi PLTMH Off Grid
Terbarukan
ttd.
JOKO WIDODO
Djaman
SK No 169856 A