Anda di halaman 1dari 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Kajian Teori

2.1.1. Pasar Modal

Pasar modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8

tahun 1995 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, yaitu perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya,serta lembaga atau profesi yang

berkaitan dengan efek. Adapun efek yang dimaksudkan di sini adalah

surat berharga atau saham. Berikut beberapa manfaat pasar modal :

a. Dapat menghimpun dana-dana yang berasal dari masyarakat untuk

memperluas usaha dan membuka proyek-proyek baru.

b. Memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran

c. Dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat

d. Perusahaan yang manawarkan efek kepada masyarakat memiliki

ketergantungan yang rendah pada bank

e. Waktu dalam menggunakan dana masyarakat lebih luas

f. Bila dilaksanakan sesuai ketentuan dan didukung oleh semua pihak

terkait, kemampuan manajemen pasar modal akan terus meningkat.

g. Pemegang saham maupun obligasi sama-sama memperoleh

keuntungan baik berupa dividen maupun bunga.

h. Investor lebih mudah berpindah dari sebuah perusahaan ke

perusahaan yang dividen atau bunganya lebih tinggi.

commit to user

7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

i. Investor turut serta dalam kegiatan perusahaan melalui rapat umum

pemegang saham.

j. Pasar modal turut serta meningkatkan kegiatan pembangunan

ekonomi

2.1.2. Suku Bunga

Suku bunga mampu mempengaruhi perekonomian secara umum,

maka dari itu suku bunga merupakan salah satu faktor penting dalam

perekonomian sebuah negara. Suku bunga SBI adalah instrumen

keuangan yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) untuk mengontrol

peredaran uang di masyarakat dengan menggunakan acuan suku bunga

BI (Rismawati: 2013). Suku bunga BI adalah patokan bagi suku bunga

pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga

keuangan di seluruh Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Apabila suku bunga deposito meningkat maka investor akan

menanamkan modalnya dalam bentuk deposito karena akan

menghasilkan return yang lebih besar dengan resiko yang lebih kecil,

begitu juga sebaliknya.

2.1.3. Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan harga yang naik secara terus

menerus atau penurunan nilai uang secara menyeluruh, makin tinggi

kenaikan harga maka makin turun nilai uang tersebut. Dalam dunia

investasi, inflasi yang tinggi membuat investor lebih berhati-hati dalam

memilih dan melakukan transaksi, sehingga investor cenderung menunda

untuk berinvestasi sampai keadaan perekonomian kondusif untuk

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menghindari risiko yang mungkin ditimbulkan oleh inflasi tersebut.Inflasi

dapat menurunkan daya beli yang akan berakibat pada penurunan nilai

mata uang yang juga dapat meningkatkan resiko penurunan pendapatan

riil masyarakat.

2.1.4. Nilai Kurs

Nilai kurs adalah perbandingan nilai atas harga rupiah dengan

harga mata uang asing, perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata

uang lainnya disebut dengan kurs valuta asing (Pratikno, 2009). Nilai

tukar rupiah terhadap mata uang lain akan berpengaruh terhadap laba

perusahaan, karena perusahaan yang menggunakan bahan produksi dari

luar negeri akan mengalami peningkatan nilai hutang apabila nilai rupiah

terhadap mata uang asing mengalami depresiasi. Nilai tukar juga akan

berpengaruh bagi perusahaan yang melakukan investasi, karena apabila

pasar valas lebih menarik daripada pasar modal maka umumnya investor

akan berinvestasi ke pasar valas, dan harga saham akan menurun. Oleh

karena itu perubahan nilai tukar akan berpengaruh terhadap harga saham

di pasar modal.

2.1.5. Indeks Harga Saham

Indeks harga saham merupakan indikator yang menunjukkan

pergerakan harga saham. Indeks sendiri berfungsi sebagai indikator trend

pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar, apakah

pasar sedang aktif atau lesu. Pergerakan indeks ini menjadi indikator

penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan

menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa saham. Karena

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai

indeks akan bergerak turun dan naik dalam hitungan waktu yang cepat

pula. Untuk menghitung indeks harga saham secara umum, rumusnya

adalah :

IHSG = P x Q x 100
N

Terdapat lima jenis indeks saham yang terdaftar di BEI :

a. Indeks harga saham individual

Indeks ini hanya menunjukkan perubahan dari harga saham

suatu perusahaan.Indeks ini tidak bisa mengukur harga saham dari

perusahaan tertentu.Indeks ini hanya berfungsi untuk mengukur

kinerja dari suatu saham tertentu pada harga dasarnya.

b. Harga Saham Gabungan

Indeks ini digunakan sebagai indikator pergerakan harga saham

yang tercatat di BEI. Indeks ini paling banyak digunakan sebagai

acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG

berfungsi untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur

apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. Indeks

ini melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa.

c. Indeks Harga Sektoral

Indeks ini mencatat semua saham di BEI yang dikategorikan

kedalam sepuluh sektor industri, yaitu industri barang konsumsi;

industri dasar dan kimia, konstruksi, keuangan, infrastruktur,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

pertambangan, manufaktur, properti; perdagangan dan aneka

industri.

d. Indeks Harga LQ45

Indeks ini berisikan 45 saham yang sering diperdagangkan,

sangat likuid, dan mempunyai kapitalisasi pasar yang sangat besar.

e. Indeks Harga Syariah

Indeks ini berisi 30 jenis saham yang dipilih berdasarkan aturan

syariah Islam.

2.1.6 Harga Komoditas

Alfred Pakasi (2009:11), komoditas adalah barang dagangan atau

bahan yang memiliki nilai ekonomis yang ditawarkan oleh seorang

produsen sebagai pemenuhan akan permintaan konsumen.Disektor

komoditi, biasanya trader melakukan trading di minyak dan emas, karena

dua komoditas tersebut dianggap menguntungkan karena harganya dari

minggu ke minggu cenderung mengalami kenaikan.

Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor dimana

perusahaan yang masuk dalam sektor tersebut adalah perusahaan yang

berhubungan dengan bahan tambang atau komoditas.Kinerja perusahaan

dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga komoditas. Apabila harga

komoditas meningkat maka earning yang didapatkan perusahaan juga

akan meningkat.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Dalam penelitian ini akan membahas apakah terdapat hubungan

yang positif antara volatilitas harga komoditas terhadap aktivitas pasar

saham di Indonesia. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 komoditi

yaitu minyak mentah, emas, batu bara, dan kelapa sawit. Penggunaan

dari 4 komoditi tersebut dalam penelitian ini, karena diketahui 4 komoditi

tersebut sangat berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian Indonesia,

sehingga diyakini akan mempengaruhi aktivitas pasar saham di

Indonesia. Selain itu 4 komoditi tersebut, sangat berperan penting bagi

kehidupan masyarakat pada umumnya.Komoditas tersebut juga sangat

sensitif terhadap harga. Apabila salah satu harga komoditas mengalami

kenaikan atau penurunan maka akan berpengaruh terhadap aktivitas

perekonomian.

a. Minyak Mentah

Minyak mentah adalah komoditas yang diperdagangkan di

pasar berjangka.Ouput dari minyak mentah yang sering digunakan

dalam kegiatan sehari-hari seperti solar, bensin, pertamax, dan lain-

lain. Peningkatan volatilitas atau ketidakpastian akan meningkatkan

spekulasi yang dilakukan oleh pelaku ekonomi. Ketidakpastian harga

minyak mengakibatkan para pelaku ekonomi semakin ragu untuk

melakukan kegiatan ekonomi sehingga mengakibatkan kegiatan

perekonomian terhambat.Peningkatan harga minyak sangat

berdampak terhadap perekonomian dunia berupa kenaikan inflasi,

penurunan nilai dolar yang semuanya bergabung untuk

memperlambat perekonomian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

b. Emas

Emas adalah investasi yang bebas risiko.Banyak investor yang

cenderung berinvestasi dalam bentuk emas karena harganya yang

lebih stabil dan cenderung naik. Ketika melakukan investasi, investor

akan memilih investasi dengan return yang lebih tinggi dengan risiko

tertentu atau return tertentu dengan risiko yang rendah. Investasi di

saham lebih berisiko dibandingkan berinvestasi diemas, karena

tingkat pengembaliannya lebih tinggi ketika berinvestasi di emas

karena harganya yang lebih stabil.Yang menyebabkan turunnya

indeks harga saham di suatu negara adalah akibat dari aksi jual yang

dilakukan investor, karena investor banyak yang berinvestasi ke

dalam emas batangan.

c. Kelapa Sawit

Kelapa sawit mempunyai peranan yang penting bagi

perekonomian Indonesia pada bidang ekspor non migas. Kelapa

sawit merupakan salah satu komoditas yang cukup menjanjikan di

Indonesia, terbukti dengan luasnya areal kebun kelapa sawit di

Indonesia diikuti dengan banyak berdirinya industri pengolahan

kelapa sawit.Sebagian besar produksi minyak kelapa sawit di

Indonesia diekspor.Produksi minyak sawit dunia banyak diproduksi

oleh Malaysia dan Indonesia.Indonesia sendiri adalah sebagai

produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di seluruh dunia.Bisnis

minyak kelapa sawit, adalah bisnis yang menjanjikan, karena

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

permintaan akan minyak sawit akan semakin meningkat, serta biaya

produksi minyak sawit mentah di Indonesia paling rendah didunia.

c. Batu Bara

Batu bara adalah salah satu energi alternatif pengganti minyak

mentah yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena jumlahnya

yang melimpah didunia dan mampu dikonsumsi dalam jangka

panjang menjadi salah satu alasan batubara menjadi energi alternatif

pengganti minyak bumi. Selain karena jumlahnya yang melimpah,

penggunaanya yang .lebih efisien juga menjadi alasan lain

penggunaan batubara dalam masyarakat.

Harga batubara yang semakin meningkat akan menguntungkan

perusahaan produsen batubara dan akan meningkatkan laba

perusahaan, karena investor akan beralih berinvestasi ke perusahaan

pertambangan batubara. Peningkatan harga batubara akan

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap IHSG karena saham-

saham tersebut akan memiliki nilai kapitalisasi yang besar.

2.2 Penelitian Terdahulu

Mallick & Sousa (2013) meneliti dampak dari volatilitas harga

komoditas pada lima negara berkembang yaitu Brazil, Rusia, India, China

dan Afrika Selatan, yaitu BRICS, dengan menggunakan metode

VAR dengan menggunakan data kuartalan dari tahun 1990 hingga

2012. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa volatilitas harga komoditas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

menyebabkan peningkatan inflasi dan respon yang agresif pada

kebijakan moneter.

Maghyereh (2004) meneliti interaksi antara guncangan yang terjadi

di harga minyak dan harga saham negara-negara yang relevan . Menurut

hasil penelitian, ditemukan bukti bahwa guncangan yang terjadi dalam

harga minyak tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap return indeks

saham pada negara-negara berkembang.

Haymnas Manurung (2008) meneliti pengaruh harga komoditas

pertambangan terhadap IHSG. Dalam penelitiannya, Haymnas melihat

pengaruh tersebut dari dua sisi yaitu menggunakan harga komoditas yang

ada dengan IHSG, serta menggunakan return dari harga komoditas dan

return dari IHSG. Penelitiannya menggunakan metode Granger Causality

Test dan regresi berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya

hubungan yang positif antara harga dan IHSG dilihat dari kedua sisi.

Miller dan Ratti (2009) menganalisis hubungan jangka panjang

antara harga minyak mentah dan pasar saham internasional.Penelitian

mereka menemukan bukti bahwa ada perubahan dalam hubungan antara

harga minyak dan harga saham riil pada dekade terakhir dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya.

Narayan dan Sharma (2011) menguji hubungan antara harga

minyak dan return saham untuk 560 perusahaan AS. Mereka menemukan

bukti bahwa kenaikan harga minyak memiliki efek positif dalam return

perusahaan pada sektor energi dan sektor transportasi, dan efek ini

diwujudkan dengan lag.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

2.3 Kerangka Pemikiran

Harga minyak Dunia dan Emas Dunia mempunyai pengaruh positif

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yaitu ketika kurs rupiah

meningkat indeks saham sektor pertambangan juga mengalami

peningkatan begitu juga dengan harga emas dunia dan harga minyak

dunia yang menunjukkan pergerakan yang searah.

Hubungan batubara dengan aktivitas pasar modal adalah negatif.

Ketika harga batubara mengalami kenaikan,maka permintaan akan

batubara akan menurun dan konsumen akan memakai batubara akan

beralih ke bahan baku lain seperti minyak mentah. Kenaikan harga

batubara akan menyebabkan permintaan batubara menurun, sehingga

laba perusahaan juga akan menurun.

Hubungan antara kelapa sawit dengan pasar modal adalah negatif.

Ketika kelapa sawit mengalami kenaikan, maka investor akan beralih

berinvestasi ke komoditas lain yang menguntungkan. Karena kenaikan

dari harga kelapa sawit sendiri akan menyebabkan permintaan akan

kelapa sawit malah menurun.

Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 H1.a: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Pertanian.

H1.b: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks Barang Konsumsi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

H1.c: Harga Minyak Mentah Berpengaruh positif terhadap

indeks industri Dasar dan Kimia

H1.d: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Keuangan.

H1.e: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Infrastruktur

H1.f: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Pertambangan.

H1.g: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Perdagangan dan Jasa.

H1.h: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Properti.

H1.i: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Manufaktur.

H1.j: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

indeks sektor Aneka Industri.

H1.k: Harga Minyak Mentah berpengaruh positif terhadap

IHSG.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

H2 H2.a: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Pertanian.

H2.b: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

Barang Konsumsi.

H2.c: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

industri Dasar dan Kimia

H2.d: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Keuangan.

H2.e: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Infrastruktur

H2.f: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Pertambangan.

H2.g: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Perdagangan dan Jasa.

H2.h: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Properti.

H2.i: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Manufaktur.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

H2.j: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap indeks

sektor Aneka Industri.

H2.k: Harga Batubara berpengaruh negatif terhadap IHSG.

H3 H3.a: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Pertanian.

H3.b: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks Barang

Konsumsi.

H3.c: Harga Emas Berpengaruh positif terhadap indeks industri

Dasar dan Kimia

H3.d: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Keuangan.

H3.e: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sector

Infrastruktur

H3.f: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Pertambangan.

H3.g: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Perdagangan dan Jasa.

H3.h: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

Properti.

H3.i: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Manufaktur.

H3.j: Harga Emas berpengaruh positif terhadap indeks sektor

Aneka Industri.

H3.k: Harga Emas berpengaruh positif terhadap IHSG.

H4 H4.a: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Pertanian.

H4.b: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks Barang Konsumsi.

H4.c: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks industri Dasar dan Kimia

H4.d: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Keuangan.

H4.e: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indekssektor Infrastruktur

H4.f: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Pertambangan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

H4.g: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Perdagangan dan Jasa.

H4.h: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Properti.

H4.i: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap

indeks sektor Manufaktur.

H4.j: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap indeks sektor Aneka Industri.

H4.k: Harga Kelapa Sawit berpengaruh negatif terhadap IHSG.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan pemahaman tentang teori-

teori yang membahas tentang pengaruh volatilitas harga komoditas

terhadap aktivitas pasar modal, maka berikut ini digambarkan kerangka

pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut :

Harga Minyak
Mentah IHSG

Harga Indeks Sektoral :


Batubara · Pertambangan
· Manufaktur
· Perdagangan
Harga Emas · Keuangan
· Infrastruktur
· Kimia dan dasar
· Agroindustri
Harga Kelapa · Konstruksi
Sawit · Lainnya
Gambar II.1

Kerangka Pemikiran

commit to user

Anda mungkin juga menyukai