• Upacara Pendamaian/rekonsiliasi/Penghapusan dosa pada zaman Perjanjian Lama dirayakan melalui penyembelihan hewan kurban.
• Kurban penghapus dosa dalam Kitab Ibrani
disebut hattat. Upacara kurban yang bertujuan untuk menghapus dosa ini dilakukan dengan membakar lemak hewan kurban di atas mezbah (Im 4:8; 18; 26; 31; 35). Berkaitan dengan darah dan dagingnya terdapat dua cara, tergantung pada siapa yang berdosa. Kalau yang terlibat dosa adalah seorang awam, maka sang imam yang memimpin upacara akan mengambil sedikit darah hewan kurban melalui jarinya. Darah yang menempel pada jari itu dibubuhkan di atas tanduk- tanduk mezbah. Sisa darah kurban yang lain akan dituangkan pada kaki mezbah (Im 4:25; 30; 34). Yom Kipur Sebagai Hari Raya Pendamaian • Umat Israel kuno merayakan pendamaian melalui tradisi Yom Kippur, setiap satu tahun sekali. Upacara tersebut dirayakan pada tanggal 10 bulan ke tujuh. Pada hari raya Yom Kippur, orang Israel akan melaksanakan pendamaian dengan cara “merendahkan diri” dan berpuasa. • Pelaksanaan ritus kurban pada hari raya Yom Kippur dilakukan dengan menyembelih satu ekor kambing untuk Yahwe dan seekor lagi dilepaskan di padang gurun untuk Azazel. Kambing yang dipersembahkan bagi Yahwe disembelih, kemudian dibakar, sedangkan bagi azazel, dilepaskan dipadang gurun. Orang yang berdosa akan menumpangkan tangan ke atas kambing yang akan dilepaskan sebagai simbol pelimpahan dosa. Jika kambing tersebut sudah menghilang di padang gurun maka diyakini bahwa dosa orang yang bersangkutan telah diangkut di padang gurun • Kitab Suci Perjanjian Baru menyebut kata “damai” sebanyak 101 ayat. Damai sejahtera dalam Perjanjian Baru, terutama menyangkut hubungan timbal balik antara Allah dan manusia. • Ef 2:7, menekankan keselamatan (damai sejahtera) yang berarti: orang memperoleh jalan untuk menuju kepada Tuhan dan terjalinnya relasi manusia –Tuhan yang penuh hormat. • Ef 2:7: supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. SAKRAMEN REKONSILIASI ❖Dalam Gereja Katolik Sakramen Rekonsiliasi merupakan rahmat khusus yang dianugerahkan bagi orang berdosa yang bertobat. ❖Pengampunan ini berarti bahwa seseorang diberi kesempatan dan kemungkinan baru untuk hidup secara baru dalam kasih Allah. ❖Melalui Sakramen Rekonsiliasi seseorang juga memperoleh rahmat penyembuhan. fn: bdk, Erni Muslim, Konsep Rahmat Pengampunan Dosa dalam Sakramen Rekonsiliasi, Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001, Abstrak. • Kata rekonsiliasi berasal dari bahasa Latin, reconciliatio, dengan kata kerjanya reconciliare yang berarti: membawa kembali, membangun kembali, memperbaharui, merukunkan. • Proses rekonsiliasi adalah proses penyingkapan kebenaran dan pemulihan kedamaian. • Walaupun rekonsiliasi pertama-tama merupakan anugerah dan inisiatif dari Allah, namun tawaran itu mengandaikan adanya tanggapan dari manusia untuk membuka diri terhadap tindakan penyelamatan tersebut. PERUMPAMAAN TENTANG ANAK YANG HILANG Perumpamaan tentang anak yang hilang ini adalah suatu perumpamaan yang sering dipakai untuk menggambarkan kesetiaan Allah (yang sering digambarkan sebagai Bapa) yang tidak pernah berubah, sekalipun umatNya (digambarkan sebagai anak) sering menyakiti hatiNya dan meninggalkanNya Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, tetapi segera memanggil pelayan- pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta memasangkan perhiasan-perhiasan kepada si bungsu, dan mengadakan suatu pesta yang besar, karena katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.“ Bdk, Luk 15: 1-32 Lord Christ sits in the confessional, With heart of love for penitents; No heinous crime or gravest sin's Beyond God's forgiving power!
Tuhan Kristus duduk di kamar pengakuan,
Dengan hati yang penuh kasih bagi para pendosa; Tidak ada kejahatan kekejian atau dosa besar Yang melampaui kekuatan pengampunan Tuhan!