DIARE
PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE
A. Pengertian
Diare didefinisikan sebagai buang air encer tiga kali lebih dalam sehari (WHO,
2010). Menurut Hadi (2010) diare adalah buang air besar melebihi normal karena passage
balus makanan terlalu cepat sebagai akibat hiperperistaltik sehingga reabsorbsi air dalam
usus besar terganggu, menyebabkan frekuensi buang air besar melebihi normal, tinja yang
dikeluarkan biasanya berbentuk cair dengan atau tanpa disertai lendir dan darah. Pendapat
senada dikemukakan oleh Sulaiman (2010) diare diartikan sebagai buang air besar
(defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya. Gastroenteritis adalah
suatu kondisi yang ditandai dengan adanya mual dan muntah serta diare yang diakibatkan
oleh infeksi, alergi yang tidak toleran terhadap makanan tertentu atau toksin (Tucker SM,
2011). Maka dapat disimpulkan bahwa gastroenteritis adalah buang air besar encer
dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam sehari disertai mual dan muntah.
B. Etiologi
Menurut Suharyono, penyebab diare dibagi menjadi dua golongan.
1. Diare sekresi, disebabkan oleh:
a. Infeksi
1) Infeksi bakteri
Shigella, salmonella, E. coli, Golongan virbio, Bacillus cereus, clastridium
perfreinges, stophylococcus oureus, complyobacter geromonas.
2) Infeksi virus
Rotavirus, adenovirus
3) Infeksi parasit
Protozoa, entamoeba hytolycia, giardia lamblia, balantidium coli, cacing perut,
ascaris, trichuris, strongyloides, jamur candida.
b. Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan – bahan kimia,
makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalu asam),
gangguan psikis, (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin alergi.
c. Defisiensi imun SIgA (Secretory, immunoglobulin A) yang mengakibatkan
terjadinya berlipatgandanya bakteri (fibra usus dan jamur, terutama candida)
2. Diare osmotik disebabkan oleh
a. Malabsorbsi makanan
b. KKP (Kekurangan Kalori Protein).
c. BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah) dan bayi baru lahir.
MK 1 : Diare
Gambar pathways Gastroenteritis, dikembangkan dari Suharyono (1999), Price S.A (1995)
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan tinja
a) Makroskopis dan mikroskopis
b) PH dan kadar gula dalam tinja
c) Bila perlu diadakan uji bakteri
2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan
PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
E. PENTALAKSANAAN
1. Medis
Dasar pengobatan diare adalah:
a. Pemberian cairan, jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya.
1) Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang diberikan peroral berupa
cairan yang bersifat NaCl dan NaHCO3 dan glukosa. Untuk diare akut dan kolera
pada anak diatas 6 bulan kadar Natrium 90 mEg/l. Pada anak dibawah umur 6
bulan dengan dehidrasi ringan-sedang kadar natrium 50-60 mEg/l. Formula
lengkap disebut oralit, sedangkan larutan gula garam dan tajin disebut formula
yang tidak lengkap karena banyak mengandung NaCl dan sukrosa.
2) Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian
sebagai berikut:
- Untuk anak umur 1 bl-2 tahun berat badan 3-10 kg
1 jam pertama : 40 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infus set berukuran 1
ml=15 tts atau 13 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
7 jam berikutnya : 12 ml/kgBB/menit= 3 tts/kgBB/mnt (infusset berukuran
1 ml=15 tts atau 4 tts/kgBB/menit (set infus 1 ml=20 tetes).
16 jam berikutnya : 125 ml/kgBB/ oralit
- Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengan berat badan 10-15 kg
1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 10
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
- Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
7 jam berikut : 10 ml/kgBB/jam atau 2,5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 3
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
16 jam berikut : 105 ml/kgBB oralit per oral.
- Untuk bayi baru lahir dengan berat badan 2-3 kg
Kebutuhan cairan: 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis
cairan 4:1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6 tts/kgBB/menit (1 ml =
15 tts) 8 tts/kg/BB/mt (1mt=20 tts).
Untuk bayi berat badan lahir rendah
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan 4:1 (4 bagian glukosa
10% + 1 bagian NaHCO3 1½ %).
b. Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat badan
kurang dari 7 kg, jenis makanan:
- Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak jenuh
- Makanan setengah padat (bubur atau makanan padat (nasi tim)
- Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu
yang tidak mengandung laktosa dan asam lemak yang berantai sedang atau tak
jenuh.
c. Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan yang
mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.
2. Keperawatan
1. Identitas
Perlu diperhatikan adalah usia. Episode diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur 6-11 bulan. Kebanyakan
kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan
penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun atau
lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus karena infeksi usus
asimptomatik dan kuman enteric menyebar terutama klien tidak menyadari adanya
infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya .
2. Keluhan Utama
BAB lebih dari 3 x
3. Riwayat Penyakit Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja.
Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran : 3-5 hari (diare
akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid
jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi
makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Riwayat Nutrisi
Pada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang dewasa, porsi
yang diberikan 3 kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gizi
pada anak usia toddler sangat rentan,. Cara pengelolahan makanan yang baik,
menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan,
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
F. Diagnosa Keperawatan
1. DATA PERSONAL
a. Nama : An. R
b. Alamat : Layeni
c. Telepon :-
d. TTL/usia : 5 tahun
e. Jenis Kelamin : Laki-laki
f. Agama : Kristen
g. Nama ayah/ibu : Tn. F
h. Pekerjaan ayah/Ibu : Petani
i. Pendidikan ayah/Ibu : IRT
j. Tanggal masuk RS :03-11-2021
k. No. RM :
l. Tanggal pengkajian : 04-11-2021
RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien pernah mengalami penyakit : pernah
Pada umur : 5 bln
2. Riwayat konsumsi obat : anak di berikan oralit
3. Riwayat kecelakaan : tidak ada
4. Riwayat operasi : tidak ada
5. Riwayat alergi
a. Jenis allergen : tidak ada
b. Pada usia : tidak ada
c. Reaksi alergi : Tidak ada
RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada riwayat penyakit tersebut dalam keluarga.
PERKEMBANGAN ANAK
1. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/60 mmhg
b. Frekuensi nadi : 90x/m
c. Frekuensi napas : 26x/m
d. Suhu : 36,7 c
Pemeriksaan Fisik (Fokus pada sistem yang mengalami masalah sesuai keluhan
utama/sesuai gejala)
2. Sistem respiratori
a. Bernafas
1) Sesak : Tidak ada
2) Pola napas : Normal
3) Retraksi : Tidak ada
4) Pernapasan cuping hidung : Tidak ada
5) Posisi yang nyaman : posisi fowler
b. Thoraks
1) Bentuk dada : Normal
2) Nyeri tekan : Tidak ada
3) Perkusi :-
4) Suara napas : normal
5) Lingkar dada :-
c. Sistem sirkulasi
1) Suara jantung : Normal
2) Capilary Refill Time :< 2 Detik
3) Irama jantung : Normal
4) Palpitasi : normal
5) Clubbing finger : normal
d. Sistem Neurologik
1) GCS : normal E4V5M6
2) Pemeriksaan kepala
a) Bentuk kepala : Normal
b) Fontanel : Tidak ada
c) Lingkar kepala ( < 2 tahun) :-
3) Reaksi pupil : normal
4) Aktivitas kejang : tidak ada Frekuensi:-.
5) Reaksi terhadap nyeri: tidak ada
e. Sistem gastrointestinal
1) Bising usus : normal
2) Nyeri : ada*Letak : pada bagian perut
3) Kram : tidak ada
4) Mual : ada
5) Muntah : lebih dari 5x
f. Sistem Renal
1) Warna : ampas
2) Bau : tidak ada
3) Nyeri : tidak ada
4) Edema : tidak ada
g. Genetalia
1) Iritasi : tidak ada
2) Hipospadia : tidak ada
3) Atresia ani : tidak ada
h. Pengkajian Muskuloskeletal
Fungsi motorik kasar
1) Ukuran otot : Normal
2) Kekuatan otot : normal
3) Gerakan abnormal : Tidak ada, Jelaskan:-
Persendian
1) Rentang gerak : normal
2) Kontraktur : tidak ada
3) Nyeri : tidak ada
4) Tonjolan abnormal : tidak ada
Tulang belakang : normal
i. Sistem Integumen
1) Warna : sawo matang
2) Ptekie : tidak ada
3) Memar : tidak ada
Pengkajian nyeri
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agens cedera biologis
2. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurangnya asupan nutrisi
5. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa I
a. kaji nyeri secara komprehensif
H/ P : proses penyakit, q : seperti di tusuk-tusuk, r : bagian abdomen, s : 3-4 x/m, T :
hilang timbul
b. ajarkan keluarga posisi semifowler
H/ Untuk menghilangkan nyeri yang di alami anaknya
c. kolaborasi dalam pemberian terapi
H/ Inj Ceftriaxone, Drip PCT
Diagnosa II
a. kaji makanan kesukaan anak H/ anak menyukai bubur ayam
b. kaji porsi makanan yang dihabiskan H/ Pasien hanya makan ½ porsi saja
c. berikan air hangat pada anak sebelum makan H/ untuk memacu keinginan makan
pasien
d. kolaborasi dalam pemberian terapi H/ Klien diberikan suplemen tambahan
6. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa I
a. Mengkaji nyeri secara komprehensif
H/ P : proses penyakit, q : seperti di tusuk-tusuk, r : bagian abdomen, s : 3-4 x/m, T :
hilang timbul
b. mengajarkan keluarga posisi semifowler H/ Untuk menghilangkan nyeri yang di alami
anaknya
c. Berkolaborasi dalam pemberian terapi H/ Inj Ceftriaxone, Drip PCT
Diagnosa II
a. Mengkaji makanan kesukaan anak H/ anak menyukai bubur ayam
b. Mengkaji porsi makanan yang dihabiskan H/ Pasien hanya makan ½ porsi saja
c. memberikan air hangat pada anak sebelum makan H/ untuk memacu keinginan
makan pasien
d. Berkolaborasi dalam pemberian terapi H/ Klien diberikan suplemen tambahan
7. EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa I
S : Keluarga klien mengatakan perut anaknya terdengar bunyi dan sakit kadang-kadang
O : Ttv : td : - , N : 102x/m , R : 24x/m, S : 36,4 ℃, Klien tampak lemas, perut kembung,
dan meringgis sakit saat tekan perut
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Diagnosa II
S : Keluarga klien mengatakan nafsu makan kurang dan tidak mau makan makanan RS
O: klien terpasang IVFD Tridex 16 tpm, Klien tampak lemas, kulit kering.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi