Anda di halaman 1dari 3

1.

Arti Kata Penyuluhan Di Berbagai Negara


 Penyuluhan adalah turunan dari kata exstension yang dipakai secara luas dan umum
dalam bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata dasar suluh yang berarti
pemberi terang ditengah kegelapan.
 Dalam bahasa Belanda penyuluhan disebut  Voorlichting  yang berarti
memberi penerangan untuk menolong seseorang menemukan jalannya.
 Dalam bahasa Inggris dan jerman mengistilahkan penyuluhan sebagai pemberian
saran atau Beratung yang berarti seseorang dapat memberikan petunjuk bagi
seseorang tetapi seseorang tersebut yang berhak untuk menentukan pilihannya.
 Malaysia memberikan istilah penyuluhan dengan kata perkembangan.
 Jerman memberi istilah penyuluhan dengan kata Aufklarung. Dalam Bahasa Jerman
Aufklarung berarti pencerahan. Namun negara itu lebih menekankan dalam bidang
kesehatan, yaitu pentingnya mempelajari nilai-nilai yang mendasari hidup sehat. Kata
lainnya adalah Erziehung. Kata ini lebih dekat dengan penyuluhan pertanian, yaitu
mengajar seseorang sehingga bisa memecahkan masalahnya sendiri.
 Di Australia dikenal dengan kata Forderung, yang berarti yang menggiring seseorang
kearah yang yang diinginkan.
 Prancis menggunakan kata vulgarisation, yang menekankan pentingnya
menyederhanakan pesan bagi orang awam.
 Sedangkan Spanyol menggunakan kata capacitactio. Kata itu menunjukan adanya
keinginan untuk meningkatkan kemampuan manusia, atau pelatihan.

2. Pengertian Penyuluhan
 Penyuluhan pertanian secara umum adalah proses pendidikan nonformal yang
diberikan kepada keluarga tani dengan tujuan agar petani dapat memecahkan
masalahnya sendiri kususnya dalama bidang pertanian dan meningkatkan pendapatan
nya.
 Menurut Mardikantoro,1993 adalah proses penyebaran informasi yang berkaitan
dengan upaya perbaikan cara-cara berusahatani demi tercapainya pendapatan dan
perbaikan kesejahteraan keluarganya.
 Menurut salmon 1972 penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah
untuk petani dan keluarganya.
 Menurut Van Den Ban 1999 penyuluhan adalah keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanaya
memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
 Menurut UU No.16 Tahun 2006, penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku
utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan,
dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
 Menurut Margono Slamet, penyuluhan adalah suatu sistem pendidikan luar sekolah
(pendidikan non formal) untuk petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka
mampu dan sanggup memerankan dirinya sebagai warga negara yang baik sesuai
dengan bidang profesinya, serta mampu dan sanggup berswadaya untuk memperbaiki
atau meningkatkan kesejahteraannya sendiri dan masyarakat.
3. Falsafah Penyuluhan
1. Falsafah mendidik/pendidikan (bukannya klien “dipaksa-terpaksa terbiasa”)
Ki Hajar Dewantoro (Syarif Tayeb, 1977) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan
digunakan falsafah : “hing ngarsa sung tulada, hing madya mangan karsa, tut wuri
handayani”
2. Falsafah pentingnya individu : Pentingnya individu ditonjolkan dalam
pendidikan/penyuluhan pada umumnya, sebab potensi diri pribadi seseorang individu
merupakan hal yang tiada taranya untuk berkembang dan dikembangkan.
3. Falsafah Demokrasi : Klien diberi kebebasan untuk berkembang agar mereka dapat
mandiri sekaligus dapat bertanggungjawab sesuai dengan perkembangan intelektualnya.
Falsafah Bekerjasama : Falsafah Ki Hadjar Dewantoro “hing madya mangun karsa”
mengandung makna adanya kerjasama antara penyuluh/agen pembaruan dengan klien.
Penyuluh bekerjasama dengan klien agar klien aktif berprakarsa (dalam proses belajar)
mengembangkan usaha bagi dirinya.
4. Falsafah “Membantu Klien Membantu Diri Sendiri.” Thompson Repley Bryant (Vines dan
Anderson, 1976 :81 dalam Asngari, 2001), seorang penyuluh kawakan Amerika Serikat,
menggaris bawahi falsafah ini dengan mengatakan : Makna falsafah ini menunjukkan
landasan orientasi pentingnya individu membantu diri sendiri. Dari falsafah ini pula
dikembangkan landasan kegiatan “dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka.”
5. Falsafah Kontinyu/berkelanjutan : Dunia berkembang, manusia berkembang, ilmu
berkembang, teknologi berkembang, sarana berkembang, usaha berkembang, jadi harus
sesuai dengan perkembangan : 1) materi yang disajikan, 2) cara penyajian, dan 3) alat bantu
penyajian.
6. Falsafah Membakar Sampah (secara tradisional, baik individual, maupun berkelompok).
• Ini analogi ; kemungkinan sampahnya “basah semua” siram dengan minyak tanah (jangan
sekali-kali dengan bensin) lalu dibakar (kadang-kadang perlu beberapa kali disiram minyak
tanah dan dibakar sampai ada yang kering dan merambat mempengaruhi kekeringan yang
lain), ini pendekatan kelompok yang semuanya belum membangun.
• Bagi seorang individu, falsafah ini pun berlaku, dengan bertahap penuh kesabaran
menunggu perkembangan. Falsafah ini memang harus dilandasi adanya kesabaran menunggu
perkembangan individu klien. Inilah kunci proses mendidik/menyuluh untuk
mengembangkan dan mewujudkan potensi individu lebih berdaya dan mandiri. Individu lebih
berdaya sebagai hasil mendinamiskan diri, sehingga individu mampu berprestasi prima secara
mandiri.

4. Metode dan Teknik Penyuluhan


1. Jarak sasaran
 Langsung, metode yang langsung digunakan pada waktu penyuluh pertanian
berhadapan muka dengan sasaran, sehinhha memperoleh respon dari sasaran
penyuluhan dalam waktu yang relative singkat. Misalkan dengan melakukan
kunjungan lapang (hamparan) dan kunjungan ke rumah.
 Tidak langsung yaitu melalui perantaraan media penyuluhan. Penyuluh tidak bertatap
langsung untuk memperoleh respon, motode ini dapat menolong banyak sekali pabila
metode secara langsung tidak mungkin dapat dipergunakan terutama dalam menarik
perhatian dan menggugah hati sasaran penyuluhan. Misalkan lewat radio (iaran
pedesaan), bahan cetak ( majalah, koran, poster, leaflet)
2. Indra penerima
 Metode penyuluhan terlihat. Dalam metode yang dapat dilihat, pesan penyuluhan
diterima oleh sasaran melalui indra pengelihatan. Misalnya gambar, Leaflet, Spanduk,
bahan cetakan, yang hanya dipergunakan untuk sasaran penyuluhan yang dapat
melihat, khusunya dapat membaca
 Metode penyuluhan terdengar, pesan penyuluhanya diperoleh oleh sasaran melalui
indra pendengaran. Misalnya radio, TV, dan film, yang hanya dapat digunakan jika
sasaran penyuluhan tidak mengalami gangguan pendengaran, yaitu dapat mendengar
dan
 Kombinasi antara metoda terlihat dan terdengar (AVA= Audio Visual Aid).
Penggunaan AVA saat ini dianggap paling sesuai dan paling tepat untuk digunakan
menyampaikan informasi pembangunan secara cepat kepada masyarakat.
3. Jumlah sasaran yang akan dicapai
 Pendekatan perorangan : pendekatan perorangan dilakukan, khusunya untuk mencapai
sasaran penyuluhan potensial dan strategis yang diperkirakan akan mendorong atau
bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan penyuluhan.
 Pendekatan kelompok : pendekatan ini lebih cepat dan praktis dibandingkan
pendekatan perseorangan. Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok
strategis yang akan dijadikan sasaran penyuluhan.
 Pendekatan massal : pendekatan massal biasanya dilakukan jika tujuan penyuluhan
hanya sekedar bersifat memberi informasi awal, tanpa memperhatikan pihak-pihak
strategis . tujuannya hanyalah membangkitkan rasa ingin tahu seseorang atau
sekelompok orang mengenai hal yang baru. Tetapi jika sudah menyangkut upaya
membujuk dan mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk berbuat sesuatu
maka pendekatan perseorangan dan pendekatan kelompok yang harus dipergunakan.
Teknik Penyuluhan:
 Kunjungan rumah
 Kunjungan lapang
 Surat-menyurat
 Demonstrasi
 Wisata
 Kursus
 Kampanye
 Pertemuan umum
 Media massa
 Pameran
 Perlombaan
 Kunjungan kantor

Anda mungkin juga menyukai