Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

"PENGOLAHAN HASIL PETERNAKAN"

DISUSUN OLEH :
Jasminnyva Ratu Fatimah (15)
Keysha Rahmadani Lesmana (18)
Kelas: IX-5

SMP NEGERI 18

Jalan SMP Nomor 5-6, Terusan Kiaracondong Bandung

Tahun Pelajaran 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya
sehingga kliping ini dapat tersusun sampai dengan selesai.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga kliping ini bermanfaat. Dengan segala kerendahan hati, saran dan
kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna membangun kesempurnaan
kliping ini.

Bandung, 20 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii


EMPAL GEPUK ……………………………………………………………………………............ 4
A. Pengertian …………………………………………………………………………………… 4
B. Sejarah ………………………………………………………………………………………. 4
C. Resep ………………………………………………………………………………………... 5
D. Tips Memilih Daging Segar ………………………………………………............................ 6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………… 7
EMPAL GEPUK

A. Pengertian
Empal gepuk adalah makanan khas Sunda yang terbuat dari daging sapi. Rasanya sedikit manis
dan gurih. Biasanta gepuk dibuat dengan daging sapi yang diiris searah dengan serat daging dan
direbus setengah matang, kemudian di pukul-pukul hingga agak empuk. Daging yang sudah empuk
direndam kedalam bumbu yang dicampur dengan santan, kemudian direbus kembali hingga air
santan menyusut. Jika akan disajikan gorenglah gepuk dengan sedikit minyak hingga kecokelatan
dan angkat. Gepuk akan lebih enak di santap dengan nasi hangat dan sambal.

B. Sejarah
Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, sejarah keberadaan empal gepuk di Nusantara bisa
dirunut jauh hingga abad ke-15 Masehi. “Catatan (empal gepuk) ini ada dalam naskah kuno
'Sanghyang Siksa Kandang Karesian dan Sanghyang Swawarcinta',”. Dua naskah ini merupakan dua
naskah yang paling banyak menyebut tradisi kuliner Sunda termasuk juga di dalamnya adalah teknik
mengempal atau menggepuk atau mememarkan daging seperti yang kita kenal sekarang.

Teknik mengempal daging tersebut berasal di wilayah Priangan. Wilayah tersebut kini terdiri dari
kawasan Bandung, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang.

Dahulu, empal gepuk tidak menggunakan daging sapi melainkan daging kerbau.

Pada masa itu, masih banyak masyarakat Nusantara yang beragama Hindu. Umat Hindu
menggangap sapi sebagai hewan sakral sehingga tidak dikonsumsi.
C. Resep
Bahan-bahan :

a. 750 gr daging sapi (pakai sengkel, paha)


b. 1500 ml santan sedang
c. 3 lembar daun salam
d. 2 batang sereh
e. 2 sdm air asam jawa
f. gula merah secukupnya
g. garam dan gula secukupnya

Bumbu yg dihaluskan :

h. 12 butir bawang merah


i. 6 siung bawang putih
j. 4 butir kemiri
k. Sejempol lengkuas
l. 2 sdm ketumbar
m. 1/2 sdt merica

Cara membuat :
1. Cuci bersih daging

2. Masukkan semua bahan ke dalam wajan

3. Masak daging sampai mendidih kemudian kecilkan api

4. Masak daging sampai setengah empuk dan kuahnya menyusut

5. Angkat daging, potong dan pukul-pukul sampai daging agak pipih

6. Kembalikan daging ke dalam wajan, masak dengan sisa kuah sampai daging benar-benar
empuk

7. Empal yang sudah empuk siap digoreng

8. Goreng empal sebentar di dalam minyak panas. Empal siap disajikan


D. Tips Memilih Daging Segar
1. Tentukan jenis masakan dan bagian sapi yang akan diolah
Tentukan terlebih dahulu jenis masakan apa yang akan dibuat agar bisa disesuaikan dengan bagian
daging sapi yang sebaiknya dibeli.

2. Perhatikan warna daging


Warna merah ceri menandakan kalau daging sapi masih segar dan baru dipotong. Ketika daging sapi
sudah terpapar oksigen, warnanya akan ikut berubah menjadi merah keunguan. Meski begitu, warna
merah ceri dan merah keunguan masih tergolong baik. Warna daging yang perlu dihindari adalah
kecoklatan, karena kemungkinan sudah tidak segar.

3. Cek tekstur daging sapi


Daging sapi yang berkualitas baik memiliki tekstur kenyal namun padat. Cara ceknya mudah,
adalah dengan menekan lembut permukaan daging. Kalau saat ditekan langsung cepat kembali ke
tekstur awal, tandanya daging sapi tersebut kualitasnya bagus. Begitupun sebaliknya, kalau ditekan
dan tidak kembali ke bentuk awal, artinya daging sapi tersebut memiliki tekstur lunak karena sudah
lama berada di ruang terbuka, sehingga kualitasnya menurun.

4. Cium aroma daging sapi


Daging sapi yang masih segar akan mengeluarkan aroma khas, tapi tidak menyengat. Biasanya
aroma ini dapat hilang dengan jeruk nipis, jahe, dan bumbu aromatik lainnya. Kalau daging
mengeluarkan bau amis atau anyir yang sangat tajam, tandanya daging tersebut berkualitas rendah.
Bau amis dan anyir pun akan sulit hilang meski menggunakan bumbu aromatik.

5. Perhatikan kebersihan tempat penjual


Kalau beli di supermarket, perhatikan apakah pemotong daging memakai masker dan sarung tangan.
Lalu, cek juga tanggal daging dipotong. Kalau beli di pasar, pastikan penjual dagingnya tetap
memakai masker dan tempatnya berjualan tidak dikerumuni lalat atau hewan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://cookpad.com/id/resep/1858275-empal-gepuk

2. https://www.kompas.com/food/read/2021/05/20/180700875/sejarah-empal-gepuk-
cadanganmakanan-sejak-zaman-dulu-
3. https://cookpad.com/id/resep/1858275-empal-gepuk

4. https://www.maggi.id/5-cara-memilih-daging-sapi-yang-baik/

Anda mungkin juga menyukai