Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESRTA DIDIK

PESERTA DAPAT MENYAJIKAN CERPEN (PENGALAMAN PRIBADI)

KURANG LEBIH 250 KATA

A. Nama Peserta Didik : SYAUQINA GHUFRANI


Kelas : 8B
No. Absen : 29

1. Buatlah cerita pendek dengan pemeran utama diri sendiri (Aku)


2. Kurang lebih 250 kata
3. Tuangkan idemu bedasarkan pengalaman yang telah anda alami
4. Cerpen yang telah anda buat, analisislah menurut unsur intristik :
a. Tema : LIKA - LIKU
b. Alur (jalan cerita) : Maju
Bukti : Bel berbunyi sebentar lagi pelajaran akan dimulai
Kembali lagi mengikuti pelajaran sampai bel pulang berbunyi
c. Karakter (fisik dan psikis) : Psikis (malas, mengantuk)
Bukti : Rasa letih dan malas untuk mengerjakannya juga sering sekali.
Walau kadang di iringi rasa malas dan mengantuk tapi tetap bisa
mengikuti pelajaran sampai bel istirahat berbunyi.
d. Setting (tempat, waktu, stisuasi atau suasana, latar budaya) :
- Tempat : sekolah
- Waktu : pagi
- Suasana/situasi : ramai
Bukti : 1. Pagi selalu memberikan cerita baru bagi siapa yang tak
melewatinya .
2. Begitupun dengan gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar
menyambut calon pemimpin bangsa.
3. – banyaknya pedagang yang menjajakan dagangannya....-
Bersamaan dengan masjid yang sudah penuh dan ramai oleh para
jemaah sholat.
e. Pusat pengisahan/gaya penceritaan (point of view) : Pengarang sebagai pelaku
utama cerita/ sudut pandang pertama (Aku)
f. Gaya bahasa (bahasa yang di pakai pengarang) : Penegasan
Bukti : dari seringnya penulis memasukkan kata – kata motivasi di dalam
ceritanya
g. Amanat : Gantungkan cita - cita mu setinggi langit sampai kau menabrak satelit.
Jangan ragu dan jangan takut untuk bermimpi.

B. Pelajaran yang bisa Anda ambil dari cerita yang telah anda buat
 Menggapai cita - cita tak semudah mengembalikan telapak tangan. Banyak proses yang
harus di lewati. Jangan cepat merasa puas dan merasa lelah.
C. Menyimpulkan cerpen yang sudah Anda baca
 Rasa malas dan capek dalam belajar itu wajar. Tapi ingat masih banyak proses yang
akan di lalui. Semua bisa asalkan ada niat dan usaha tentunya dengan iringan doa yang
selalu di panjatkan.

LIKA – LIKU

Kenalkan aku Syauqina, siswi MTsN yang tahun ini akan genap 15 tahun. Anak terkhir
dan otomatis akan menjadi harapan terakhir di keluargaku. Lahir di keluarga kalangan
menengah ke bawah bukan berati kedua orang tuaku tidak bisa menyekolahkan dan mendidik
anak - anak mereka. Semangat tinggi mereka untuk melihat anak - anak nya sukses juga
menjadi salah satu motivasi ku untuk tidak akan pernah mengurangi semangatku meraih cita -
cita. Di umur sekarang jika di tanya tentang cita - cita hanya kata “bingung” yang akan keluar
dari mulut ku. Di usia yang seharusnya mungkin teman - teman sebaya ku sudah banyak sekali
yang memiliki jawaban apa jika di tanya tentang apa cita - cita mereka. Bukan tidak ada
harapan atau secercah keinginan untuk suatu hari nanti ingin menjadi apa, hanya terkadang
bingung tentang kata apa yang harus keluar dari bibir ini. Pagi selalu memberikan cerita baru
bagi siapa yang tak melewatinya. Seperti pagi ini cuaca cerah mendukung semangat pagi ini
untuk pergi ke sekolah. Sang fajar yang sudah mulai menampakan senyumnya, begitupun
gerbang sekolah yang sudah terbuka lebar menyambut para generasi calon pemimpin bangsa.
Selalu di awali doa bersama sebelum pelajaran, tak lupa rutinitas kami untuk menyetorkan
hafalan.

Bel berbunyi sebentar lagi pelajaran akan di mulai. Walau kadang di iringi rasa malas
dan mengantuk tapi tetap bisa mengikuti pelajaran sampai bel istirahat berbunyi. Hukum alam
akan selalu berlaku dia yang kuat sampai akhir dialah pemenangnya. Seperti pasar itulah
keadaan kantin dai mulai bel istirahat berbunyi. Semua berbondong bondong menuju
stanpenjual makanan. Padahal cukup banyak yang menjual jajanan tapi rasanya selalu penuh
dan cepat habis. Tak hanya berburu jajanan waktu istirahat juga di manfaatkan untuk
melaksanakan sholat dhuha di masjid. Sudah cukup memenuhi perut dan mendekatkan diri
kepada-Nya, kembali lagi ke tujuan awal untuk mencari ilmu. Bel masuk kembali berbunyi ke
sekian kalinya, tanda harus masuk kembali ke kelas. Waktu demi waktu tak terasa sudah bel
tanda untuk giliran sholat dzuhur sudah berbunyi. Dengan cepat mengambil mukena dan
menuju ke masjid untuk berwudhu. Suara iqomah sudah terdengar tanda sholat akan segera di
mulai, bersamaan dengan masjid yang sudah penuh dan ramai oleh para jamaah sholat.

Kembali lagi mengikuti pelajaran sampai bel pulang berbunyi. Berkemas dan
mengecek kembali kelengkapan sebelum akhrinya masing - masing undur diri untuk pulang
kerumah. Ada juga yang tetap singgah di sekolah, entah itu untuk ekstra ataupun yang lainnya.
Angin sore yang sejuk, langit yang meredup, dan senja yang perlahan hadir sebagai tanda
perpisahan fajar dengan langit. Perlahan menjadi saksi banyaknya anak yang pulang,
banyaknya anak dan orang tua yang setia menunggu, dan banyaknya pedagang yang
menjajakan dagangannya ataupun mereka yang masih tetap memilih berada di sekolah.
Pemandangan indah yang hampir setiap hari terjadi. Nugas dan mengerjakan pr sampai larut
malam tidak asing lagi. Rasa letih dan malas untuk mengerjakannya juga sering sekali. Sudah
pulang sore kadang masih ada tanggung jawab lainnya. Apapun itu pasti akan selesai walau
prosesnya tak semudah itu. Nikmati prosesnya, lebih baik capek saat belajar daripada kamu
capek karena kebodohan.“ Gantungkan cita - cita mu setinggi langit sampai kau menabrak
satelit”, sedikit motivasi untuk kalian yang terkadang tidak yakin dengan cita - cita dan harapan
kalian. Motivasi yang bisa kalian ingat mungkin saat kalian sedang malas untuk belajar. Bahwa
menggapai cita - cita yang kalian harapkan tak semudah membalikan telapak tangan. Semua
ada proses yang harus di lewati. Semua bisa asalkan ada niat dan usaha dari kalian dan tentunya
iringan doa yang selalu kalian panjatkan.

Anda mungkin juga menyukai