Anda di halaman 1dari 93

MVR 27

1
MVR 27 are …

Achmad Ali Mashuri Muhammad Raihan Ghaits

Ahmad Affan Nafiis Nadira Rifdah Ayu

Ahmad Alfin Falah Nur 'Aliyah Salsabila

Aisyah Dwi Nurmalita Radwaya Nur Faizah

Aura Putri Aridia Rahma Dzakiyyah Aziz

Azzarooh Safa Anaya Raja Athallah Manaf

Didan Naufal Sirojuddin Rangga Ardiansyah

Farrel Fazl Rabbani Sa'adah Rohmatan Amalia

Ghiska Rahma Aninda Sadidah Rizka Amaliyah

Kayla Ayesha Arianne Soffi Sayekti Nur Madaniyah

M. Shofwan Bariquddin Valleryn Devita Neysha


Moch. Nasikh Andhyka Jihan Ayu Permata Putri
Pratama
Ahmad Muhammad Buana
Moh. Abid Ramadhan Sabilly
Muhammad Fahmi Idris

Cover Story By Nasikh

2
Kisah Anak Tahfidz
By. Kayla Ayesha Aryani

Siang itu sangat cerah. Bukan cerah lagi, terik malah.


Gumpalan-gumpalan awan berarak melintasi langit bak
gerombolan domba yang digiring. Semilir angin yang sesekali
berhembus menggoda mata dan semangat, mengundang rasa
kantuk.
Ups, hampir saja Quranku jatuh. Ayolah mata, jangan
tidur dulu, aku belum membuat hafalan untuk sore nanti! Aku pun
lalu memaksakan diri untuk tetap terjaga. Dengan berbekal pensil
di genggaman, Al Quran di pangkuan dan sebotol air putih, aku
kembali melanjutkan hafalanku.
Selamat datang di program tahfidz! Program di mana para
santri diarahkan untuk lebih fokus pada hafalan Al Quran
ketimbang kegiatan akademik. Seperti namanya, kegiatan kami
cuma hafalan, setoran, hafalan lagi, dan setoran lagi. Begitu terus
setiap hari. Yah, monoton memang. Kadang aku sendiri juga
bosan. Oleh karena itu aku sering membawa buku tulis dan tepak
ke mana-mana, untuk menggambar ide yang terlintas atau sekadar
mencorat-coret random. Untuk memulihkan semangat.
Program ini dimulai pada 11 Oktober tahun lalu, saat kami
masih kelas 11. Dimasukkannya kami ke program ini membuat
kami bagai tersambar petir di siang bolong. Kami kaget dan sedih.
Bagaimana tidak? Hampir selama kelas sepuluh kami belajar
secara daring lantaran pandemi. Kami baru benar-benar bisa
berkumpul seangkatan—baik full day maupun mondok—di awal
kelas 11. Namun belum tamat semester ganjil, kami dipisahkan

3
oleh program. Ya sudah, optimis saja. Siapa tahu ini jalan yang
dipilihkan Allah untuk kami. Allah selalu tahu yang terbaik untuk
hamba-Nya, dan Allah memilih kami di antara sekian banyak
makhluk untuk menjadi ahlul Quran. Kami tak boleh menyia-
nyiakan kesempatan ini.
Namanya juga program baru, tidak mungkin langsung
berjalan mulus. Kami harus beradaptasi. Bahkan waktu itu kami
sempat wajib setoran lima kali sehari—subuh, pagi, siang, sore
dan malam. Sangat menguras otak. Belum lagi kami belum
mendapat tempat pasti untuk setoran. Kami biasa setoran subuh
di gazebo. Untuk pagi, kami setoran di masjid. Setoran siang
adalah yang paling menguji kesabaran, karena siang sedang
panas-panasnya dan kami sedang mengantuk. Bisa setoran di lab
komputer saja kami sangat bersyukur! Karena mendapatkan ijin
memakai ruangan di sekolah itu agak susah, dan kami harus
berebut dengan halaqah lain sesama anak tahfidz agar bisa
memakai ruangan sekolah yang ber-AC. Jadi, kalau sedang
kurang beruntung, kami setoran di mana saja terserah ustadzah
murabbi’ah. Sedangkan sore kami biasa setoran di kantin, aula,
pendopo, atau gazebo, dan saat malam kami setoran di masjid
atau di asrama.
Untungnya sekarang setoran siang sudah dihapus dan
kami punya tempat pasti untuk setoran. Tapi, bukan berarti kami
sama sekali tidak lelah atau bosan. Ada kalanya kami juga
melanggar peraturan. Mulai dari boloh berjama’ah di jemuran,
pura-pura sakit agar bisa tidur, makan nasi diam-diam di kamar,
sampai membujuk murabbi-murabbi’ah agar mereka bercerita
sehingga tidak ada setoran. Bahkan sering kali kami melanggar
bersama-sama dan saling melindungi jika ada yang melanggar.
The power of Partner in Crime.

4
Dalam program tahfidz memang tak ada ujian, karena
tugas kami cuma hafalan, setoran, muraja’ah, dan tasmi’. Berbeda
dengan program lughah yang mengadakan ujian setiap akhir
semester. Waktu akhir semester pertama kelas 11, program
lughah mengadakan ujian untuk pertama kalinya. Peserta ujian
berada di masjid, sedangkan anak lughah lain yang tidak sedang
ujian belajar di kantin, lapangan basket dan pendopo. Awalnya
kami setoran di lobi asrama. Namun, suara bising dari acara
kondangan atau entah apa itu yang terdengar dari luar pondok
membuat kami tak bisa fokus saking berisiknya.
“Ndhuk, ayo pindah ke gazebo aja,” ajak Ustadzah
Sa’idah, murabbi’ah halaqahku.
Akhirnya kami berjalan berbaris bagai anak bebek menuju
gazebo dengan dipimpin Ustadzah Sa’idah. Mata semua anak
lughah tertuju pada kami. Kami malu. Tapi karena kami tak tahu
mau menaruh muka di mana, kami memasang ekspresi stay cool.
Kami menghembuskan napas lega begitu selesai melewati
lapangan basket. Namun sesampainya kami di gazebo, ternyata
tetangga ada yang mengadakan acara Yasinan. Kami tak bisa
fokus saat berusaha membuat setoran.
“Ya sudah, ayo pindah ke asrama lagi, Ndhuk,” ajak
Ustadzah Sa’idah lagi.
Kami pun berbaris lagi menuju asrama, kembali melewati
lapangan basket. Tapi ternyata di asrama masih sama berisiknya.
Akhirnya kami terus berjalan berbaris bolak-balik gazebo-
asrama-gazebo mencari tempat setoran yang pas, melewati anak-
anak lughah yang sedang serius belajar. Aku bertanya-tanya
dalam hati, sebetulnya ini ngapain, sih? Dan akhirnya kami
malah setoran di teras asrama, bertempur dengan sisa waktu yang
menipis demi mengejar target hafalan.
5
Tak terasa berbulan-bulan, bahkan setahun telah berlalu.
Suka, duka, penat, kena hukuman berjama’ah, banyak yang sudah
kami lewati. Kini seluruh anak kelas 12 tahfidz putri sudah
khattam setoran 30 juz, tinggal tasmi’nya saja. Kami menghafal
bukan untuk mencari duit, menuai pujian atau semacamnya.
Kami menghafal untuk mencari ridha Allah dan orang tua, agar
lelah menjadi lillah. Tahap selanjutnya setelah khattam setoran
sama sekali bukan tahap yang mudah. Tak jarang kami saling
mendukung, saling menyemangati, atau melanggar berjama’ah
lagi saat kami benar-benar lelah dan bosan. Ini adalah kisah anak
tahfidz, dan kisah ini masih belum berakhir. Kisah petualangan
kami menjaga Al Quran akan terus berlanjut sampai kami
menghembuskan napas terakhir.

6
My School Has Many Stories
By: Achmad Ali Mashuri

Setelah lulus SMP saya melanjutkan sekolah ketingkat


yang lebih tinggi yaitu sekolah SMA ISLAM AS-SAKINAH
(SMASNA) karena setelah nanti saya lulus dari SMA saya ingin
melanjutkan pendidikan saya di tingkat perkuliahan untuk
menggapai cita-cita saya.
Awal pertama memasuki SMA dengan seragam putih abu-
abu saya merasa malu dan ada bangga,karena sudah naik
ketingkat yang lebih tinggi,pada masa ini juga saya mengenal
lebih banyak orang. Saat itu saya masih duduk di bangku kelas 1
SMA dengan keadaan corona yang lagi melanda ke seluruh
indonesia. disitulah saya merasa bosen karena adanya corona
yang dimana masa belajarnya di rumah masing-masing. waktu
terus berjalan tak terasa sudah mau naik ke bangku kelas 2 SMA.
Nah disini sekolah-sekolah sudah pada dibuka dan siswa pun di
perbolehkan masuk ke sekolahnya.
Menurut saya ini merupakan masa paling aneh. perubahan
sangat drastis dari yang dulu saya seorang pendiam, dan enggak
pernah bercanda. Setelah masuk kelas 2 SMA berubah total
semuanya. suka bercanda dan percaya diri ketika melakukan apa

7
pun. Hingga kelakuan aneh bersama teman-teman di kelas
maupun di luar kelas.
Di SMA saya berjumpa dengan teman teman saya yang
pernah bertemu waktu SMP, saya juga punya 3 orang sahabat
yang mempunyai sifat-sifat yang sangat dingin. Di sekolah ini
saya sangat senang karena bisa mengenal lebih dalam dengan
guru guru dan teman teman,sekolah ini juga mengajarkan banyak
ilmu yang membuat saya jadi lebih tahu.
Waktu terus berjalan tidak terasa saya sudah duduk di
bangku kelas 12 yang dimana masa masa sekolah akan
berakhir,susah senang bersama-bersama teman dan teruntuk guru
guru saya, saya mengucap terimakasi telah mengajar kami dengan
setulus hati, engkau pahlawan tanpa tanda jasa.

8
MY STORY IN AS SAKINAH

NAMA: Ahmad Alfin Falah


TTG: 04-04-2005
TINGGI: 170
KELAS: XII
HOBI: All in
CITA-CITA: Membahagiakan
ortu
MAKANAN FAV: Sego Babat
MINUMAN FAV: Good day
freeze & kopi waa

Sekolah menengah atas SMA merupakan Jenjang


pendidikan yang lebih tinggi dari sekolah menengah pertama
SMP dan disinilah saya memulai banyak pengalaman baru yang
takkan bisa saya lupakan begitu lulus dari sekolah SMP Islam As
Sakinah sidoarjo saya pun menentukan pilihan sekolah lanjutan
yang tidaklah mudah dengan nilai kelulusan yang alhamdulillah
cukup pada saat itu, saya merasa cukup siap untuk memilih SMA
di sidoarjo berbekal informasi yang sangat banyak dari Ibu saya,
Guru SMA di Sidoarjo bukan hal yang mustahil untuk lebih
mengetahui tentang penerimaan siswa baru di Sidoarjo.. Pilihan
9
sekolah pun tidak hanya 1 atau 2 namun bisa sampai 5 pada
waktu itu kemudian saya memilih beberapa sekolah yang bagus
dan cukup memenuhi kriteria yang saya cari disaat yang sama
SMA islam as sakinah mengadakan tes sekolah swasta yang
cukup terkenal di sidoarjo dan jaraknya pun tidak jauh dari rumah
ternyata di setiap kelas tersebut memiliki fasilitas AC, LCD
projector dan meja belajar yang sudah bagus layaknya sekolah
negri tanpa ragu saya pun mengikuti tes tersebut dengan tujuan
kegiatan sekolah yang lebih bervariasi saya lulus tes di SMA
Islam As Sakinah Sidoarjo tidak menunggu lama keluar juga
hasil bahwa saya diterima di SMA Islam As Sakinah Memasuki
Masa Orientasi Siswa (MOS) dimulai dengan adanya corona
yang membuat hati kecil saya memberontak ingin sekali
merasakan suasana baru di jejang SMA hari demi hari saya lewati
dengan daring yang membuat saya sangat jenuh di rumah oleh
karena itu saya menyibukan diri dengan nggak ngapa”in dan
memainkan handphone setiap hari dan setiap waktu dan pada
suatu hari nggak ada hujan nggak ada badai pengumuman masuk
sekolah perdana setelah 2 tahun tidak bersekolah dan saya
akhrnya bersekolah di SMA Islam As Sakinah dan Kemudian
hari-hari awal MOS saya berkenalan dengan sejumlah teman-
teman yang lainya dan Memandang ke bangku lain,
dengan Fahmi idris atau biasa dipanggil tompel,dan juga di
10
sebelah fahmi ada Rangga. Begitupun dengan yang lainnya.
Ada Dien (gepeng) yang dari awal kelihatan seperti orang pintar,
dan ternyata memang pintar. Dan Abid (moto) yang freak
bangeeet dan suka menggoda wanita hahaha dan mulai saat itu
hari” ku penuh canda dan tawa beberapa bulan kemudian sampai
pada kelas 11, saya terpilih menjadi ketua osis . Tak pernah
terpikirkan kalau saya akan seperti ini, dan secara tak langsung,
saya adalah bagian dari OSIS Menyenangkan karena teman-
temanku bertambah banyak seketika. Di masa Kelas 11, pertama
kali menjadi kakak kelas dan juga mendapatkan kelas yang
terletak di lantai 1 tengah bersebelahan dengan kelas 10 dan 12.
Dan juga kita tidak lupa berkenalan dengan wali kelas baru
terlihat ustad yang sangat ramah sekali Dan lagi, ternyata dikelas
ini saya masih sekelas dengan fahmi,rangga,abid,dien dan
lainnya.. Masih banyak sebenarnya yang ingin saya jabarkan,
namun capek juga nulisnya hehe Kemudian di masa kelas 12,
tetap saya berada di kelas 12. Bersama dengan teman-teman dari
kelas 11 yang lalu. Tidak ada yang berubah strukturnya. Hanya
perpindahan kelas saja, dari tengah ke sebelah tangga. Kelas
super gila ini tidak berbeda dengan kelas-kelas lain, namun
kadang menyebalkan sekali ketika kita dihadapkan dengan para
guru-guru yang selalu membanding bandingkan. Kelas 12,
terkenal dengan nama gaulnya "27MVR" yaitu MARVELOUS.
11
Sungguh menyenangkan berada dikelas ini, karena setiap harinya
selalu saja ada bahan untuk tertawa. Dan tibalah kami disaat-saat
terakhir perpisahan SMA. Setelah melewati serangkaian Tes
Masuk Universitas, Ujian Nasional, beberapa dari kami sudah
siap dengan universitasnya masing-masing. Namun bagi yang
belum, mereka masih harus mengikuti serangkaian tes lagi.
Perpisahan sekolah, bertempat di Aula Multi Purpose Hall
(MPH). Acara tersebut cukup megah. Dan terakhir penutupannya
begitu menyentuh. Namun perpisahan bukan akhir dari
segalanya.

12
Unpredictable School
By: Aisyah Dwi Nurmalita

Awal masuk sekolah SMA Islam As Sakinah menurut


saya adalah hal yang mungkin menyenangkan. Kenapa saya
berkata MUNGKIN? Karna saya masih belum tau bagaiamana
menjalani hari saya disana.
Tiga tahun bukan waktu sedikit yang akan saya tempuh di
assakinah ini Nnamun,setelah saya menjalani hidup saya disini, 3
tahun adalah waktu yang sangat sangat sebentar. Tak terasa saya
di sini sudah 3 tahun menjadi murid sma islam assakinah.
Suka duka sudah saya rasakan disini tentunya saja tidak
sendiri. Teman teman saya ikut mewarnai hidup saya selama di
assakinah ini.
Gembrot alias ghiska dan dugong alias soffi adalah 2
orang teman dekat saya yang selalu ada disisi saya, berbagai
keluh kesah bersama dari jomblo bersama hingga sampai
mempunyai pasangan bersama pula. Mungkin kebetulan saja bisa
seperti itu, namun saya adalah yang terakhir mendapat pasangan
hehe. 2 tahun awal saya sediki bosan karna terasa MONOTON
seperrti flat-flat saja. Karna tidak ada penyemangat {pcr} hehe…
minimal deket doang gapapa kan yaa? Kan tidak harus pcr karna

13
saya juga takut dosa yaa saya tau deket juga dosa tapi tidak terlalu
double maksutnya hehe….
Tiga bulan terakhir saya dekat dengan seorang vocal
sholawat eaakkk king sholawat weheheh… Namanya tidak perlu
saya sebut karna sudah pasti tau semua. Tidak pernah menyangka
akan dekat dengan seorang yang seperti itu karna yaaaa dulu
tidak terlalu tertarik sajaaa…eeeeeee bisa juga dekat wehe…
Tapi kita hanya seorang teman saja tidak lebih gesss just
penyemangatt tapi yaaa dikasihnya Allah saja kalau lebih juga
tidak apa-apa saya juga qonaah anaknya.
Mungkin itu saja yang akan saya sampaikann tidaka ada lagi
cerita yang ingin saya utarakan karna cerita antara saya dan dia
masih berlanjut namun tidak bisa diceritakan karna ini adlah hal
yang harus diusahakan dan dioakan bukan untuk diumbar umbar
maupun diceriyaka hehe….siapapun yang akan membaca cerita
saya doakan saya yang terbaik dan kalau bisa setiap hari
hehe..insyaallah allah akan membalasnya berkali kali lipatnyaa
aamiin…

14
THE STORY OF MY LIFE
By: Didan Naufal Sirodjuddin

Aku tidak tahu harus memulai cerita


ini dari mana, tapi mungkin awal cerita
dimulai dari COVID-19 menyerang
dunia dan semua sekolah mau tidak mau
harus online. Aku pulang ke kampung
halamanku di Batam, dan menjalani
masa pandemi serta sekolah daring di
sana selama satu setengah tahun.
Pagi itu, hp-ku berdering dan itu bukan alarm. Suara seseorang
menelponku, dialah guru ngajiku yang selalu menagih hapalan
setoranku setiap hari. Fun fact, aku tidak pernah menghapal
Quran selama pandemi, jadi kalian bertanya kepadaku bagaimana
aku bisa setoran? Sebenarnya, aku buka website Quran waktu
ustadzah VC aku. Maaf, ustadzah, jika selama ini aku
membohongimu.
Setelah hapalan, langsung pula disuguhkan tugas-tugas yang
sulit untuk dipahami. Selama satu tahun, aku merasakan sekolah
daring dan sampai suatu ketika, sekolah memperbolehkan tatap
muka. Mau tidak mau, aku harus kembali ke sekolah dan
meninggalkan kampung halamanku.
15
Bertemu dengan teman-teman yang hanya bisa bertemu saat
gmeet, banyak perbedaan yang kurasakan antara sekolah daring
dengan tatap muka. Aku lebih suka sekolah tatap muka. Awal
kelas 11 berlangsung, seperti biasa awal pagi harus setoran
Quran, dan dilanjutkan belajar mapel sampai siang. Setelah
istirahat, dilanjutkan pelajaran diniyah, pelajaran yang paling
tidak kusuka.
Fun fact lagi yah, selama kelas 11 hampir setiap hari kudengar
dari ustad diniyah, “Mas Didan, kepalanya diangkat. Mas Didan,
kepalanya gak boleh ditaruh di atas meja.” Aku sering merasa
ngantuk ketika diniyah, tetapi meski begitu, aku tetap
menghormati ustad ku
Pelajaran yang menarik bagiku adalah matematika. Bagiku,
matematika itu sulit, tapi menjadi menarik ketika dikasih latihan
soal. Mungkin sama dengan tugas literasi yang penuh dengan
bullshit yang sedang kalian baca ini.
Lanjut kelas 12 diawali dengan pertanyaan, “Kamu mau kuliah
di mana?” Pertanyaan itu kadang cukup mengganggu pikiran ku
selama ini mungkin sampai sekarang. Padahal, aku sudah
bertanya dengan banyak orang kalau aku ini cocoknya di mana,
tapi sampai sekarang masih juga buntu.
Kehidupan terakhirku di masa SMA mungkin terdengar
konyol, tapi kalian harus baca ini. Kehidupan kelas 12 ku kuisi
16
dengan komik dan game, tapi aku mendapatkan banyak pelajaran
dari komik dan game. Seperti komik yang mengajarkan arti
kehidupan dan game yang membuatku bisa Bahasa Inggris. Yah,
kalian tidak salah baca, Bahasa Inggris-ku jadi lancar karena
game.
Jadi, selama try out aku tidak pernah serius mengerjakan soal
karena aku ingin segera selesai dan bebas membaca komik atau
menonton film. Mungkin terdengar konyol, tapi itulah
kenyataannya. Maaf ya untuk ustadzah yang membaca ini,
mungkin agak kesal dengan perilaku saya.
Kehidupan di kelas 12 memang sangat sulit. Kami dipaksa
untuk mencari jurusan kuliah yang cocok, otak saya pun bekerja
keras. Saya bahkan pernah ingin menunda kuliah, tapi saya
teringat kata-kata seseorang yang mengatakan, "tidak ada mimpi
yang tidak tercapai, yang ada hanyalah mimpi yang tertunda".
Perkataan itu membuat semangat saya kembali, jika bukan karena
dia, mungkin saya tidak akan bisa berbagi cerita ini dengan kalian
sekarang.

17
Berjarak
By: Farrel Fazl Rabbani

Setelah ini kita semua akan berjarak. Hmm, sepertinya tidak


terlalu buruk. Jarak membuatmu bisa melihat bayang yang
tercipta dari terang yang hadir. Jarak juga bisa membuatmu
menikmati indah senja. Dan tentu saja jarak juga yang
membuatmu merasakan

rindu.

Ya rindu. Rindu pondokku Assakinah, rindu abahku. 6 tahun aku


disini, mandi, makan, tidur, sekolah, bahkan mengaji sampe
ketiduran, bahagia, sedih, haru, berantem, rebutan makanan,
rebutan pacar, eh.

Hei, berjarak bukan berarti berpisah kan. Kita hanya tidak akan
berada di ruang yang sama lagi. Kita akan bertumbuh di ruang
yang berbeda. Dan aku harap kalian tetap mengingatku sebagai
apapun yang ada dipikiran kalian. Semoga apapun itu, aku adalah
sebagai teman yang baik.
18
Banyak sekali cerita yang tercipta di setiap sudut disini. Aku suka
bersama menjadi tahfid dan berjuang untuk khatam 30 juz, duduk
dan murojaah hafalan di masjid, kantin, gazebo tapi favoritku
adalah tangga sekolah. Juga yang kadang kalah banyak, tapi
gamau menyerah waktu war bersama. Strunggle nya kita lomba
video sampe Trawas.

Solidaritas tinggi.
Aku suka apapun momennya asal itu kita. Semuanya tertuangkan
diatas latar putih, berdampingan dengan rangkaian tinta hitam.
Ditumpahkan penuh apa yang terlintas dan terpikir dalam benak.
Bisa sebesar apa rasa sayang dan nyaman kita kepada yang ada di
hati.

Dan sekarang kita akan berjarak!


Jarak yang nanti akan membuat kita kembali mengenang
kesombongan masa muda yang indah, seperti lagu Sheila on 7.

Tapi,

19
Sejauh apapun jarak yang nanti akan terbentang diantara kita, kita
tetap adalah teman. Aku menunggu kabarmu sukses, karena aku
juga akan sukses. Aamiin.

20
KISAH INDAH DI AS SAKINAH
By: Ghiska Rahma Aninda

Awal memulai kisah indah di sma islam as sakinah


merupakan salah satu cerita paling berharga dalam hidup saya,
karena bisa mengenal teman’’ yang selalu memberi warna
disetiap langkah saya, entah itu suka duka maupun lukaa. Dari
sinilah saya belajar tentang bagaimana cara untuk selalu berdamai
dengan keadaan yang sangat mengenaskan ini mwehehehh.
Sungguh cepat waktu berlalu dengan segala memori yang
terkenang dihati. 3 tahun yang saya lalui di sma ini sangat
menyenangkan karena ada 2 teman yang sangat berperan di
kehidupan saya yang selalu menemani didalam kesengsaraan
hidup ini sksksk *emot nangis. Tetapi ending dari cerita saya di
sekolah ini adalah happy ending karena 11 bulan terakhir sisa sisa
perjalanan sebelum berpisah ini datanglah seonggok manusia
yang tidak jelas dan memberikan pelangi yang sangat indah
diantara petir petir geluduk yang menyambar wkwkw.
Begitu banyak perjuangan pengalaman dan pengorbanan
yang sudah saya lalui dengan mereka sehingga terbentuklah
pribadi yang sangat kuat ini, lop loppp. Untuk teman teman saya
yang lainnya saya sangat mencintai kalian dengan sepenuh jiwa
raga tenaga indonesia merdeka jaya jaya jaya luar biasa.
21
Semangat menjalani kehidupan selanjutnya yang lebih
mengenaskan lagi, i love u mwahhh mwahhh mwahhhh. Untuk
ustadz ustadzahku semuanya terimakasih atas segala ilmu dan
nasehat yang kalian berikan selama ini, hanya dalam sepertiga
malam aku selalu menyebut namamu dan berdoa atas
kebahagiaan kalian. Sudah terlalu banyak cerita hingga tidak bisa
di ungkapkan dengan kata kata melainkan cinta yang membara.

22
Akhirnya … Sekolah!!!
By: Jihan Ayu Permata Putri

Sejak aku menjadi siswa di SMA Islam As Sakinah


Sidoarjo, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-
masing akibat adanya pandemi COVID-19. Betapa inginnya
diriku mengenakan seragam dan belajar di sekolah bersama
teman-teman baruku. Bahkan liburan akhir tahun pelajaran pun,
aku tidak bisa kemana-mana. Agar tetap produktif, saya berbisnis
dirumah dimana waktu itu saya menjual segala apapun yang
menghasilkan penghasilan sendiri. Tujuan saya berbisnis untuk
mencari pengalaman dan bisa merasakan bagaimana cari
penghasilan sendiri , menurut saya itu tidak mudah yang seperti
kita lihat.
Malam yang begitu sunyi dengan alunan suara jangkrik
yang bersautan, aku duduk di depan laptop mengerjakan proyek
bisnisku. Tiba-tiba handphoneku berdering. Aku berteriak
kegirangan setelah mengeceknya, lantaran dalam pesan singkat
tersebut berisikan informasi bahwa pembelajaran tatap muka
akan dilaksanakan di bulan Agustus mendatang dengan syarat
harus mematuhi protokol kesehatan dan mendapat persetujuan
dari orang tua/wali.

23
Hari yang paling aku nanti-natikan, Senin (10/08/2021)
adalah hari pertamaku mengikuti proses pembelajaran tatap muka
di sekolah walau terbatas. Sesampaiku di sekolah, aku disambut
oleh guruku di gerbang sekolah dan diarahkan untuk mencuci
tangan serta dicek suhu badanku dengan menggunakan
thermogun. Jika pada thermogun menunjukkan angka di atas 37
derajat Celsius, maka harus masuk ke ruangan isolasi yang
disediakan sekolah dan tidak dapat mengikut proses pembelajaran
tatap muka di kelas. Untungnya, suhu badanku 36,2 derajat
Celsius. Aku pun bergegas menuju ruang kelas. Saat aku berdiri
di depan pintu kelas, aku disapa oleh teman-temanku yang duduk
saling berjauhan. Kamipun berkenalan lebih lanjut dan saling
berbagi pengalaman selama pandemi COVID-19. Ada yang harus
membantu orang tuanya terlebih dahulu kemudian mengikuti
proses pembelajaran secara daring, ada pula yang harus berbagi
waktu menggunakan handphone dengan adik-adiknya untuk
belajar, terkadang ada materi yang sangat sulit dipahami padahal
sudah mencari beberapa penjelasan di berbagai sumber dan juga
sudah bertanya via whatsapp dengan guru mata pelajaran yang
bersangkutan, bahkan adapula yang tidak mengikuti
pembelajaran dengan alasan kuotanya habis. Berbagai kendala
yang dialami selama pembelajaran daring yang membuat
beberapa diantara kami menganggap bahwa pembelajaran daring
24
ini membosankan dan hanya cocok untuk siswa(i) yang
kemampuan ekonomi keluarganya menengah ke atas.

25
KISAH INDAH DI AS SAKINAH
By: M. Shofwan Bariquddin

Awal memulai kisah indah di SMA Islam As Sakinah


merupakan salah satu cerita paling berharga dalam hidupku
karena aku menemukan sosok bidadari yang sangat cantik jelita
masyaallah tabarakallah, Pengalamanku di As Sakinah ini biasa
biasa saja tetapi menjadi luar biasa semenjak kehadirannya
wkwkwk. Dua tahun yang terasa hampa seketika menjadi sangat
indah karena banyak cerita kita lalui bersama. Berawal dari cerita
yang tidak yang tak terduga menjadi cerita yang takkan terlupa.
Apapun yang kulalui di SMA ini memberikan banyak
pengalaman, kesan dan pelajaran untuk masa depan. Terimakasih
ku ucapkan untuk bidadariku yang sangat lucuu
Untuk teman temanku yang juga menemani di saat suka
duka, saya sudah bingung sekali mau nulis apa terimaksih,
semangat semuanya semoga kita selalu bersama hingga di masa
tua aseekkk. Oiya lupaa, untuk guru guru ku tercinta terimakasih
atas jasa kalian yang selalu sabar menghadapi saya yang sangat
BAIK ini semoga Allah membalas jasa kalian yang tidak
terlupakan ini.

26
Cerita Masa SMA
By: Moch. Nasikh Andhyka Pratama

Hujan turun dengan derasnya, tapi ada sesuatu yang tidak


beres dengan air hujan kali ini, munkin ini merupakan hujan yang
terakhir di As-Sakinah, Saat itulah aku tahu, hidupku tidak akan
pernah sama lagi. Tak terasa kurang lebih 1,5 tahun sudah
bersekolah di SMA ini, 1,5 tahuh sisanya berada dirumah
dikarenakan pandemi COVID-19.
Aku ingat betul saat pertama kali masuk SMA, perasaanku
campur aduk. Rasanya senang karena bisa bersekolah di SMA
yang cukup terkenal di daerahku, namun juga cemas karena aku
tidak mengenal siapa pun di sana. Tapi ternyata, aku berhasil
berteman dengan beberapa orang di kelas dan mereka menjadi
teman-temanku yang dekat selama ini.
Namun, semua itu berubah ketika pandemi COVID-19
melanda dunia, termasuk Indonesia. SMA As-Sakinah pun harus
melaksanakan pembelajaran daring sebagai bentuk upaya untuk
mengurangi penyebaran virus. Aku dan teman-teman pun harus
belajar dari rumah masing-masing. Meskipun ada kelebihan
dalam pembelajaran daring, seperti fleksibilitas waktu dan
tempat, namun aku merasa kehilangan interaksi sosial yang
biasanya terjadi di kelas.
27
Setelah 1,5 tahun belajar dari rumah, akhirnya pemerintah
memutuskan untuk membuka kembali sekolah secara tatap muka
dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Semua siswa
diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci
tangan secara berkala. Aku dan teman-teman pun senang bisa
bertemu kembali dan belajar di kelas.
Namun, hujan yang turun dengan derasnya kali ini memberi
kesan yang berbeda bagi kami. Rasanya seperti hujan yang
menyiratkan bahwa semua akan berakhir dalam waktu dekat.
Meskipun aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,
aku berharap semuanya akan baik-baik saja dan kami semua bisa
melewati masa SMA ini dengan indah.

28
Unforgettable High School
By: Moh. Abid Ramadhan

Masa SMA, masa dimana umumnya anak seumuranku


sedang asik main, nongkrong dengan teman , atau mungkin sibuk
dengan pacar mereka. Tapi tidak denganku,karena itu semua
tidak bisa masuk list kegiatan yang bisa aku lakukan. Bukan
karena aku sibuk belajar atau apa, akan tetapi karena orangtuaku
memasukkanku ke pondok pesantren. Aku Abid Ramadhan,
kerap dipanggil Abid tapi teman temanku biasa memanggilku
MOOOTO!!. Saat ini aku berusia 18 tahun dan duduk dibangku
kelas 3 SMA. Aku anak yang bisa dibilang biasa biasa saja, bukan
anak berprestasi apalagi anak yang mudah membuat orang kagum
kepadaku, bahkan mungkin aku adalah anak yang banyak malas
malasan ketimbang melakukan sesuatu. Sudah itu saja yang bisa
kuceritakan tentang diriku .Hanya sekedarnya saja agar kalian tau
bagaimana diriku.
Sekarang akan kuceritakan sedikit bagaimana diriku
didalam habitat yang disebut pondok pesantren ini. Disini aku
dituntut untuk hidup disiplin, namun aku tidak bisa karena aku
juga manusia biasa yang punya rasa malas dan lelah. Bagaiman
tidak , disini kami memulai kegiatan dari sebelum shubuh hingga
malam tiba!!. Tidak selebay itu sih HAHAHA, jujur saja kami
29
sama saja seperti anak anak lain diluar sana yang lebih suka
rebahan dan malas malasan. Mungkin orang orang diluar sana
berekspetasi tinggi kepada anak pesantren, tapi nyatanya kami
bukan malaikat yang tidak pernah berbuat salah, kami hanya
manusia biasa yang punya sisi buruk.
Setiap hari disini aku selalu melihat pemandangan yang
sama, memandang wajah orang yang sama, juga mendengar suara
tawa yang sama. Namun anehnya aku tidak pernah merasa bosan
dengan itu semua, entah karena rasa nyaman atau mungkin karena
terlanjur lama, entah akupun juga tidak tau. Disini apa apa kami
lakukan bersama dari mulai tidur, makan, sampai melanggar
aturan pondok, karena itulah disini kami bukan hanya merasa
menjadi seperti teman melainkan seperti keluarga.Tapi selalu
bersama bukan berarti selalu akur, kita juga sering bertengkar
bahkan karena masalah sepele. Namun ruang yang kecil ini
membuat kita susah untuk menghindari interaksi jadi meskipun
sedang tidak akur kita pasti tetap akan bertemu walaupun
sebenarnya tidak ingin hahahaha, yaaaa mungkin itulah alasan
kenapa kita cepat damai.
Usiaku 12 tahun ketika orang tuaku memasukkanku ke
pondok pesntren, tak terasa waktu serasa begitu cepat berlalu,
sekarang usiaku sudah 18 tahun dan tinggal dalam hitungan hari
lagi aku sudah lulus dari pondokku AS SAKINAH. Entah apa
30
yang akan kulakukan setelah aku lulus nanti karena aku tidak
berkuliah seperti teman teman ku. Tapi bagaimanapun nanti
alurnya itu urusan tuhan. Yang terakhir aku punya sedikit pesan
untuk teman temanku, jadi apapun kita nanti jangan lupa 3 tahun
kita jangan lupa kenangan yang kita buat bersama.

31
Masa Sulit Bukanlah Segalanya Kawan!
By: Muhammad Raihan Ghaits

Sebagai seorang penulis profesional, saya senang untuk membuat


tulisan tentang pengalaman menjadi seorang siswa SMA,
termasuk pengalaman saya saat berhasil memenangkan lomba
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris selama masa SMA. Bagi
saya pribadi, masa SMA adalah masa-masa yang penuh dengan
banyak perubahan dan tantangan. Saya masih ingat betul
bagaimana rasanya bergabung dengan sekolah baru dan bertemu
dengan teman-teman baru. Awalnya, saya merasa agak kesulitan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan
membangun hubungan dengan teman-teman baru, namun
akhirnya semuanya teratasi dan saya merasa bahagia dan nyaman
dengan lingkungan baru tersebut. Selain itu, sebagai seorang
siswa SMA, tentunya ada banyak tugas dan pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan. Saya masih ingat bagaimana rasanya harus
menyelesaikan tumpukan tugas yang menumpuk di meja saya,
namun saya juga merasa senang ketika berhasil menyelesaikan
tugas-tugas tersebut dengan baik. Terlebih lagi, menghadapi ujian
dan ujian akhir merupakan salah satu tantangan terbesar bagi
saya. Saya harus belajar keras dan rajin untuk bisa mendapatkan
nilai yang baik. Selama masa SMA, saya juga memiliki
32
pengalaman yang cukup berkesan ketika berhasil memenangkan
beberapa lomba bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lomba-
lomba ini tentunya memerlukan persiapan yang cukup matang,
baik dari segi pengetahuan maupun teknik. Saya harus
mengumpulkan referensi, membaca buku, menulis esai, dan
melakukan presentasi di depan juri. Tentunya, meraih
kemenangan di lomba-lomba tersebut memberikan kebanggaan
tersendiri bagi saya. Selain itu, saya juga mendapatkan
pengalaman berharga dalam menulis, berbicara di depan umum,
dan meningkatkan kemampuan berbahasa. Lomba-lomba ini juga
membuka peluang untuk mengenal banyak teman-teman baru
dari berbagai sekolah dan daerah. Namun, tak hanya hal positif
yang saya alami selama masa SMA. Ada juga banyak tantangan
dan rintangan yang saya hadapi, seperti tekanan akademis yang
tinggi, masalah sosial dengan teman-teman, dan perubahan emosi
yang seringkali tidak stabil. Namun, semua tantangan ini justru
membantu saya tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang
lebih kuat dan mandiri. Secara keseluruhan, pengalaman menjadi
seorang siswa SMA memberikan banyak pelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Masa SMA
merupakan titik awal dari perjalanan menuju kedewasaan dan
membantu saya untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih
matang, mandiri, dan berpengalaman. Saya berterima kasih
33
kepada semua guru, teman-teman, dan orang-orang yang telah
membantu saya selama masa SMA, dan saya senang bisa
mengingat kenangan-kenangan tersebut hingga kini.

34
PENGALAMAN DI SMA ISLAM AS SAKINAH
By: Nadira Rifdah Ayu

Bercerita tentang masa-masa SMA mungkin tidak ada


habisnya. Masa-masa yang penuh dengan pengalaman baru, kini
telah saya lewati. Dan bersiap untuk memulai jenjang
perkuliahan. Cerita ini seharusnya tidak dapat ditulis hanya dalam
sebuah post. Namun akan saya buat supeeeer singkat. Dan
singkatnya cerita ini akan saya mulai. Saya bukan Milea dan
Dilan yang mampu membuat cerita bagus dengan ketikannya, ini
ketikan saya dan akan membuat cerita serapi kisah Dilan dn
Milea.
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dari Sekolah Menengah Pertama
(SMP), dan disinilah saya memulai banyak pengalaman baru
yang takkan bisa saya lupakan. Begitu lulus dari Sekolah Islam
Swasta di Sidoarjo, saya pun menentukan pilihan Sekolah
lanjutan yangtidaklah mudah. Dengan Nilai kelulusan yang
cukup baik pada saat itu, saya merasa cukup siap untuk memilih
SMA di Sidoarjo.
Berbekal informasi yang sangat banyak dari Ibu saya,
bukan hal yang mustahil untuk lebih mengetahui tentang
penerimaan siswa baru di Sidoarjo. Sejujurnya saya dulu tidak
35
ada keinginan untuk masuk di SMA yang saat ini saya singgahi.
Sedari dulu saya mengejar SMAN 2 Sidoarjo. Tapi setelah
pengumuman dan saya tahu kalau saya tidak lulus, rasanya sedih
bercampur aduk. Dan saya ingat, kalau saya punya sekolah yang
lebih nyaman untuk ditempati.
Memasuki gerbang As-Sakinah, Masa Orientasi Siswa
(MOS) dimulai dengan hati berdebar-debar. Eh bohong deng.
Kala itu saya yang duduk di kelas 10 mengalami pandemi Covid-
19. Jujur, sangat sedih karena tidak bias melihat teman-teman
baru saya. Tidak bisa berkumpul, dan harus menjalani daring.
Hari-hari awal MOS, saya berkenalan dengan sejumlah teman.
Bahkan sebelum sekolah daring dengan zoom belum dimulai,
saya sudah berkenalan dengan beberapa teman baru saya. Ingat
sekali saya, berkenalan dengan Azzarooh Safa Anayah, anak
yang saya kira awalnya pendiam, ternyata MEMANG
PENDIAM!!! HAHAHA.
Waktu itu saya belum begitu dekat yang lainnya, maka dari
itu teman yang bersama saya sampai saat ini Safa. Ada satu lagi,
Aura Putri. Rara namanya. 3 tahun sama dia di SMP, perasaan
saya seperti baru kenal dengannya. Mungkin karena saya baru
dekat dengan Rara saat saya masih di kelas 11.
Kemudian sampailah pada hari Pemilihan Ekskul.
Kebetulan Ekskul yang ada di SMASNA (nama beken buat SMA
36
As-Sakinah) bias dibilang pas-pas an lah ya. Dan pada waktu itu
WAJIB memilih pilihan, yang padahal nyatanya tidak sejalan
dengan apa yang kita pilih. Saya memilih cooking. Saya masih
bingung saat itu mau mengambil yang mana. Dulu saat SMP pun
saya bolak-balik basket-volly, hahahaha. Alasan saya memilih
cooking karena biar saya bias mengerti, memahami, dan berani di
dapur.
Masih banyak sebenarnya yang ingin saya jabarkan, namun
capek juga ngetiknya hehe. Selain capek juga bingung, selama 3
tahun ini saya ngapain aja. Kemudian di masa kelas 12, saya
kedatangan teman baru. Saya fikir memang benar-benar orang
baru, tau-nya teman semasa saya SMP, hufftt. Saya masih
bersama dengan teman-teman dari kelas 11 dan 10 yang lalu.
Tidak ada yang berubah strukturnya. Hanya perubahan gurunya
saja HAHAHA. Kelas super gila ini tidak berbeda dengan kelas-
kelas lain. Nakal, berisik, semuanya masih sama dengan kelas
lain. Mungkin kalau dibandingkan, kelas kita lebih berisik. Ah,
gapapa. Wakel kita supel galak, uspie. Engga dong, saya hanya
bercanda. Beliau ini tegas dalam pendirian dan selalu ontime.
Kalau kata orang-orang, dipanggilnya Bu-Kos. Sebetulnya
memang sama seperti ibu kos yang saat menagih tunggakan kos.
Dibalik orangnya yang tegas, beliau ini cantik banget, aheyde.

37
Dan tibalah kami disaat-saat terakhir perpisahan SMA.
Setelah melewati serangkaian Tes Masuk Universitas, Ujian
Nasional, beberapa dari kami sudah siap dengan universitasnya
masing-masing. Namun bagi yang belum, mereka masih harus
mengikuti serangkaian tes lagi. Perpisahan sekolah, bertempat di
Aula SMA As-Sakinah. Saya berharap nanti perpisahan ini
menjadi kenangan yang paling indah di dalam hidup saya.
Perpisahan bukan akhir dari segalanya. Perjalanan saya kina
sudah selesai, hanya saja melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Usai kisah-kisah masa SMA, Saya pun sudah harus siap
dengan kehidupan baru untuk memulai OSPEK dengan teman-
teman baru. Sampai jumpa lagi teman-teman SMA-ku. Semoga
kita sukses kedepannya.

38
Selama Disekolah dan Dipondok
By: Nur ‘Aliyah Salsabila

Pada saat saya mau memasuki SMA Islam As Sakinah saya


ingin sekali masuk negri akan tetapi tidak boleh sama orang tua
dan saya juga berfikir 2 kali. Kalo saya masuk negri saya eman
dengan hafalan Al-qur’an saya. Saat itu juga saya mengambil
seragam sekalian mengukur baju tersebut di masa corona. 1 tahun
daring, waktu terus berjalan selama 1 tahun. Yang ditunggu
tunggu akhirnya tiba yaitu memasuki kelas 10 walaupun sudah
semester 2. Saya pertama kali bertemu dengan teman- teman saya
dan guru-guru saya. Awal kali masuk memakai masker dan
menjaga protocol kesehatan.
Lalu naik kelas 11 sangatlah menyenangkan bermain dan
belajar bersama teman-teman. Tetapi pada pertengahan kelas 11
ada program baru yaitu tahfidz saya teman- teman berpisasah ada
yang tahfidz dan regular sangatlah berat meninggalkan tetapi ini
perjuangan juga. Tak lama pun saya dan teman-teman terbiasa
adanya tahfidz dan regular banyak pengalaman yang saya ambil.
Saya dan teman-teman melakukan pengabdian saat bulan maret
2022 sangatlah seru sekali. Belajar mengajar TPQ, mengajar TK
dan alhadulillah saya juara di pengabdian. Pelajaran yang saya

39
dapat yaitu tentang kedisiplinan, memasak, bersabar dalam
berkerja.
Susah senang dilakukan bersama. Alhamdulillahnya saya
masuk tahfidz menjadi rajin menghafal dan semangat. Lalu kelas
12 pun datang banyaklah tryout dan latihan-latihan soal untuk
SNBT.Saya juga bersyukur mengenal teman-teman saya yang
selama 6 tahun - 3 tahun. Masa masa pondok pun juga tak
terlupakan banyak kegiatan yang dilakukan seperti harfest,
language olimpiad, lomba 17 an, pengajian kitab dan banyak
lainnya. Saya dipondok juga sangat senang jika ada sholawatan
karena membuat hati senang dan tenang. Ada juga saat saya dan
teman-teman membuat mie goreng untuk memakan bersama-
sama.
Adapun kegiatan pondok diluar seperti mengikuti 1 abad
NU, saya dan teman-teman berjalan dari pondok sampai ke
pondok jati demi melihat 1 abad NU. Saya dan teman –teman
jajan disana walaupun capek InsyaAllah mendapat barokahnya.
Dan adapula kegiatan ziarah ke Jombang yaitu ke mbah Hasyim
Asyari disana saya dan teman-teman menggunakan bis sesampai
disana kita membaca doa dan Al-fatihah untuk mbah Hasyim.
Saya disana juga membeli oleh-oleh seperti wingko, dan lain-lain.
Sangatlah seru sekali dan saya disana bertemu ustadzah saya yang
sedang berada di Jombang.
40
Itulah pengalaman pribadi saya saat disekolah maupun
dipondok. Saya juga berterima kasih kepada ustd/ustadzah telah
membing saya hingga akhir kelas 12 ini tak lupa juga ber terima
kasih kepada teman-teman saya sudah berteman walaupun ada
susah dan sedihnya, semoga sukses selalu teman-temanku.

41
MASA PUTIH ABU – ABU
By: Radwaya Nur Faiza

Masa SMA yaitu masa orang puber beranjak dewasa. Selalu


berambisi untuk mencoba sesuatu yang baru. Tidak peduli itu
positif atau negatif, pada masa SMA pasti akan memaksakan
suatu untuk bertindak. Masa tersebut merupakan masa yang
sangat merubah saya secara pribadi, mulai dari saya yang dulu
pendiam dan sekarang menjadi pribadi yang lebih santai dan
percaya diri Masa SMA berawal dari masuk kelas 10, kita belajar
secata online dikarenakan wabah corona virus yang menyebar di
berbagai tempat dan itu salah atu faktor kami tidak bisa
berkumpul utuh.
Lanjut tak terasa sudah kelas 11 dan corona pun sudah
mereda, kita bisa kumpul menjadi satu dan bergurau dalam 1
kelas, tetapi tak lama sekolah kita mengeluarkan program tahfidz
dan regular, sebagian dari kita pun masuk ke program tahfidz dan
tidak mengikuti pembelajaran di satu kelas.
Dan tidak terasa juga kelas 12 pun kami hadapi bersama,
dimana kita melewati masa suka duka dan menerima keadaan
seadanya, walaupun kita jarang bertemu tetapi momen momen
yang kita alami selalu berkesan dan mengenang di hati. Pada saat

42
ini pun kita mulai memperjuangkan semuanya untuk melanjutkan
jenjang yang lebih sulit lagi yaitu dunia perkuliahan.
Pada intinya masa SMA yang terasa singkat inipun akan
berakhir dan masa singkat itupun akan selalu terkenang dan tidak
akan terlupakan. Trimakakasih untuk ustad dan ustadzah yang
telah mendampingi sejak awal hingga akhir, dan tidak lupa
kepada teman temanku yang selalu berada di sisiku menjalani
rintangan layaknya melewati angin puting beliung dan derasnya
arus jeram.
Sampai jumpa di waktu lain dan semoga kita selalu
menjaga hubungan pertemanan ini tanpa adanya perselisihan.

43
Mondok? Siapa Takut!
By: Rahma Dzakiyyah Aziz

Pengalaman hidup saya menjadi seorang santri memiliki


cerita dan kesan tersendiri bagi saya yang pernah tinggal di
Pondok Pesantren, pengalaman yang mungkin gak bisa dilupakan
semasa hidup saya. perjalanan menjadi seorang santri tentu
memberikan warna yang berbeda, karena banyak sekali cerita
yang gak bisa saya dapatkan ketika hidup di luar pesantren.
Semenjak lulus dari Sekolah Menengah Pertama saya
memang ingin sekali mondok (biar pinter ilmu agama katanya)
hehe, walaupun banyak sebagian orang yang menganggap
pondok itu seperti penjara yang mengekang kebebasan dan
banyak sekali peraturannya. Bagi saya pondok memang penjara,
tapi penjara suci
Alhamdulillah nya orang tua pun mengabulkan keinginan
saya untuk mondok setelah lulus dari Sekolah Menengah
Pertama. Akhirnya saya dan orang tua saya melakukan survei dari
beberapa referensi Pondok Pesantren, mulai yang terdekat sampai
yang jauh, dari mulai pondok salaf hingga modern.
Setelah survei ke beberapa tempat saya mendapatkan
tempat Pondok Pesantren modern yang saya pikir sepertinya saya
cocok di tempat ini dan saya akan nyaman berada di tempat ini,
44
tempatnya tidak jauh dari rumah kok, jaraknya hanya berkisar 30
menit dari rumah.
Hingga harinya tiba saya berangkat ke Pesantren diantar
oleh keluarga. Hari pertama ke dua hingga bertahun-tahun hidup
di pesantren, saya sangat merasa nyaman dan betah karena
mondok adalah kemauan saya sendiri tapi sebenernya walaupun
tekad saya untuk mondok sangat tinggi tetap saja ada sedikit hawa
pengin pulang ke rumah.
Saya berada di pesantren selama 6 tahun, mulai dari SMP
hingga SMA. banyak sekali pengalaman serta kesan yang saya
dapat selama di pesantren, bagi saya pondok pesantren
memberikan pelajaran yang sangat berarti. Hidup di pesantren
mengajarkan saya bagaimana hidup mandiri, jauh dari orang tua,
adik, saudara, bahkan kerabat yang selalu menemani.
Mungkin di pondok pesantren saya tidak merasakan kasih
saying secara langsung dari orang tua, namun istimewanya di
pondok pesantren kita begitu merasakan kasih sayang dan
kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga
sendiri.
Kegiatan di pondok sangat padat, mulai dari jam 3 pagi
bangun untuk salat malam, dilanjut salat berjamaah subuh, lalu
mengikuti pengajian ba’da subuh setelah itu bersiap-siap untuk
ke sekolah, kebetulan pondok pesantren yang saya tempati adalah
45
pondok pesantren modern jadinya ada sekolahnya, sepulang
sekolah saya rapi-rapi untuk persiapan mengaji sore.
Ya sebenernya hidup di pondok itu enak, cuma belajar,
sekolah, ngaji, makan, tidur tapi banyak banget orang yang gak
betah tinggal di pesantren
Waktu terus berjalan hingga akhirnya saya lulus dari
pondok pesantren. Suka dan duka, pahit manis sudah saya rasakan
selama mondok 6 tahun.
Saya bangga hidup di pesantren karena di pesantren saya
sedikit tahu ilmu agama. Saya bangga hidup di pesantren karena
di pesantren saya diajarkan untuk hidup sederhana.
Saya bangga hidup di pesantren karena saya bisa merasakan
nikmatnya kebersamaan yang tidak bisa saya dapatkan ketika
hidup di luar.
Saya bangga hidup di pesantren karena saya didikan untuk
menjadi insan yang islami. Dan saya bangga hidup di pesantren
karena dari pesantren saya tahu bahwasanya ilmu dunia serta
akhirat harus seimbang agar tak salah melangkah.

46
MASA SMA
By: Rangga Ardiansyah

Awal mula bersekolah di SMA Islam As-Sakinah pada


tahun 2020 saya melakukan pembelajaran dengan cara daring di
karenakan pada tahun ini terkena pandemic corona selama kurang
lebih setahun singkat waktu pembelajaran dimulai dengan normal
dengan datang ke sekolah Bersama temen-temen, saya punya
temen-temen baru semua mudah berbaur enak di ajak bertemen
dan juga semua baik-baik kita semua masuk pada akhir kelas 10
lalu tak lama kita naik ke kelas 11 dan kita mulai masuk seperti
biasa normal pada umumnya sekolah kurang lebih 2 sampai 3
bulan ada program baru di sekolah kami yaitu program tahfidz
anak masuk tahfidz harus mengorbankan pelajaranya karna fokus
sama al-quran nya tapi semua itu butuh pengorbanan yang sangat
besar dan setiap hari menghafan al-quran saya kadang bosan,
malas, tapi saya harus melawan semua itu karna itu udah jadi
pilihan karna uda mengorbankan pelajaran susah seneng saya
Bersama temen-temen.
Singkat cerita kita masuk kelas 12 dan kita kadang
melanggar peraturan ketahuan dimariin sama guru-guru kita itu
semua bentuk rasa saying guru-guru ke pada muridnya karna
emang kita salah mangkannya dimarahin intinya susah seneng di
47
lewatin bareng-bareng sampai kita di hari yang kita tunggu yaitu
Ujian Satuan Pendidikan (USP) kita semua mempersiapkan ujian
dengan sungguh-sungguh alhamdulillah kita semua selesai
melaksanakan USP, sampai akhirnya kita di penghujung sekolah
dan kita tunggu-tunggu yaitu pengumuman kelulus pada tanggal
5-Mei-2023 dan alhamdulillah semua lulus dan kita semua tidak
akan pernah lupa sama guru-guru yang mengajarkan kita ilmu
tanpa Lelah kadang kita bandel saya mengucap maaf sebanyak”
nya kepada bapak dan ibu guru karna saya dan teman” sering
melnggar peraturan dan saya megucap terima kasih banyak atas
ilmu yang bapak ibu guru kasih, semoga bapak dan ibu guru
sehat-sehat teruss makasih atas ilmunya.

48
My Journey
By: Sa’adah Rohmatan Amalia

Bangunan berjejer berwarna krem


yang melambangkan kenyamanan dan
kehangatan yang dikelilingi dengan
tumbuhan-tumbuhan berdahan kokoh
menjulang tinggi hingga membuat suasana
menjadi sejuk dipagi hari, lingkungannya
yang begitu bersih membuat hati senang
dan damai terlebih lagi untuk menghafal Al-Qur’an, tak lupa
keindahan langitnya yang selalu membuat candu untuk dinikmati,
nah itulah sekolahku tercinta As-Sakinah.
Haii.. aku Sa’adah Rohmatan Amalia biasanya dipanggil lia
yang masih ada dibangku kelas 12 ehh udah lulus deh yang bener
mau menginjakkan kaki dijenjang selanjutnya alias dunia
perkuliahan yang kelihatan nya mudah banget buat masuk
universitas yang di idamkan, tapi bagiku sendiri itu tidak mudah
bahkan banyak sekali kegagalan yang harus aku terima, air mata,
kekecewaan sudah menjadi momok yang biasa bagiku, dibalik itu
semua dukungan dari Orang tua, keluarga, ustadz-ustadzah serta
teman-teman menjadikan diriku lebih kuat dan tidak mudah
menyerah terlebih lagi motivasi dan do’a yang telah mereka
49
berikan membuat semangat ku bangkit dan akan selalu mencoba
sampai titik darah penghabisan. Sudah cukup basa-basinya mari
kita masuk kedalam intinya. Aku hanya mau menceritakan
singkat tentang perjalanan ku di Sma Islam As-Sakinah yang
tercinta ini, simak baik-baik ya guys.
Berawal dari kelas 10 ditahun 2020 semester 1, yang
dimana angkatan ku termasuk angkatan korona, sangat
membosankan dirumah saja rebahan sambil mengerjakan tugas
yang diberikan untungnya saja masih ada gadget yang sekiranya
rasa bosan ini sedikit terobati. Kita skip aja karena dirumah ya
ceritanya gitu-gitu aja jadi langsung menuju dimana aku dapat
notifikasi bahwa akan dimulainya aktifitas sekolah kembali,
bahagia banget rasanya bakal ketemu teman-teman dan ustadz-
ustadzah lagi setelah sekian lama meskipun baru masuk kelas 10
semester 2 tapi Alhamdulillah lah akhirnya yang ditunggu-tunggu
datang juga. Kelas 10 berjalan lancar seperti biasa, belajar,
bercanda bareng teman-teman itu menjadi kepuasan tersendiri.
Tidak kerasa kelas 10 baru 3 bulan sudah naik kelas 11 dan disini
lah awal mulai peradaban baru yang dimana ada program baru
yakni Tahfidzul Qur’an, banyak sekali yang excited untuk masuk
keprogram ini dan aku salah satunya, tetapi banyak pertimbangan
yang diungkapkan oleh orang tua ku apakah aku mampu untuk
mejalaninya atau tidak, tapi bagiku kesempatan tidak datang dua
50
kali jadi aku memutuskan untuk masuk ke program tahfidz ini
bersama teman-teman ku yang lainnya. Minggu pertama kita
melewati banyak cobaan, kelelahan, teguran, ya walaupun
dengan sedikit air mata yang jatuh di tambah senyuman palsu,
kita tetap melewatinya dengan saling menguatkan satu sama lain.
Tidak terasa tiba-tiba sudah kelas 12 saja, aku bersyukur
karena aku dan teman-teman sudah mulai bisa menerima keadaan
kita yang jarang bersama ya meskipun selalu bertemu tetapi
jadwal kita yang berbeda membuat kita kurang ada waktu
bersama, tapi kendala itu semua menjadikan momen
kebersamaan kita lebih berharga, sementara itu waktu dimana kita
akan berpisah tinggal menghitung hari, sedih bercampur dengan
bahagia meliputi kita semua apalagi ditambah dengan menunggu
hasil UTBK yang membuat jantung ini deg-deg an, semoga saja
kita semua bisa lolos di PTN yang diidamkan masing-masing
Aamiin. Untuk ustadz-ustadzah saya ucapkan beribu maaf atas
segala perilaku yang kurang mengenakkan baik sengaja maupun
tidak sengaja tak lupa juga untaian kata terimakasih saya
sampaikan atas segala jasa serta bimbingan yang telah engkau
berikan kepada kami, dan untuk teman-teman terima kasih atas
semua kenangan yang diberikan dan kebahagiaan yang tak
ternilai harganya, see u in the next struggle and don’t forget to
always pray wherever and whenever.
51
DIFFERENT WORLD
By: Sadidah Rizka Amaliyah

Ini adalah cerita tentang masa SMA ku di SMA Islam As


Sakinah dimana banyak struggle dan hal-hal tak terduga yang
mungkin belum pernah terjadi di hidupku sebelumnya. Pertama-
tama kita bahas kenapa aku bisa sampai disini. Ini adalah
pertanyaan yang paling banyak orang-orang tanyain ke aku setiap
kita ketemu especially temen-temen SMP. Kalo ditanya kenapa
kok masuk Sakinah?
Sebenernya jawabannya simple aku pas itu belom dapet
sekolah dan pusing mau masuk mana sedangkan pas itu waktu
pendaftaran mau abis, untungnya guru ngaji adikku ngomong ke
mamaku tentang Sakinah. Dan ya, im here.
Banyak banget cerita yang terjadi selama aku sekolah disini
entah itu menyenangkan atau ngga, tapi dominan menyenangkan
kok !! Aku mau certain satu cerita yang mungkin bakal selalu aku
inget sampe lulus ahahaha... Fyi aku tuh orang muhammadiyah
dan yang pasti lingkunganku juga gitu. Berhubung di Sakinah
dominan NU, banyak hal-hal dari NU yang aku pelajari kayak
sholawatan, kitab kuning, dan banyak lagi. So, cerita ini di mulai
pas aku sholat subuh pertama kali di sini. Aslinya tuh ga ada yang
special kayak sholat subuh biasanya, Cuma aku tuh lupa kalo ini
52
lingkungan NU yang mana kalo rakaat kedua pake qunut. Pas itu
aku otomatis langsung sujud, ngerasa karena aku tuh udah lama
sujudnya, aku ngintip sebelah eh ternyata masih pada berdiri
ngadahin tangan dan ya aku langsung berdiri. Jujur aku nahan
ketawa dan bacaan yang aku baca pas itu aslinya bukan qunut tapi
Al Fatihah ahahaha.... Pas udah salam temen sebelahku langsung
ketawa, ternyata dia liat kelakuanku tadi. Ya gapapa sih malu
dikit, paling nggak dari situ aku mulai belajar bacaan qunut
walaupun ga hafal hafal hehehe...
Pengalaman sekolah di sakinah tuh emang bener-bener
amazing sih, banyak pelajaran yang bisa aku ambil dan ceritain
ke temen-temenku di luar sekolah. Banyak yang belum pernah
aku lakuin dan ya aku lakuin disinii. Paling seneng sih sama
jumlah muridnya, berasa kayak les private. Terus
kekeluargaannya juga lebih dapet. Itu aja sih cerita dari aku dan
bye byeee.

53
Terima Kasih As Sakinah
By. Ahmad Affan Nafiis

Kutatap Mentari yang cahayanya semakin lama semakin


menghilang hanya menyisahkan semburat jingga yang semakin
lama semakin memudar tak lama kemudian dating lah
germelapnya malam dengan segala kehindahan bintang
gemintangnya. ya, begitulah kehidupan tak akan bisa dipisahkan
dengan yang namanya perdubahan setiap pertemuan mesti ada
perpisahan dan setiap periode pasti akan berakhir dan itulah yang
saat ini sedang aku alami. Sebelum aku menceritakan kisah ku,
perkenalkan nama ku Ahmad Affan Nafiis biasanya sih dipanggil
teman teman Nafiis aku saat ini bersekolah di SMA ISLAM
ASSAKINAH dan kini aku telah menginjak kelas 12. Sekarang
hanya menunggu hitungan hari untuk aku diwisuda dan
dinyatakan lulus dari sekolahku tercinta dan tentunya akan
berpisah dengan kawan kawan.3 tahun bukanlah waktu yang
singkat untuk mengukir sebuah cerita dalam waktu tiga tahun kita
Bersama sama mengukir sebuah kisah yang begitu indah bahkan,
setiap kali aku memandang bangunan pondok tercinta selalu
teringat akan kenangan yang telah kita ukir Bersama.

Kisah ini berawal tiga tahun yang lalu tepat nya pada
tahun 2020. Pada saat itu, pandemic covid menyerang dan
mengakibatkan hampir seluruh interaksi sosial lumpuh termasuk
kegiatan belajar mengajar.aku yang saat itu duduk di kelas 9
menjadi korban, sekolah pun di liburkan bahkan kegiatan ujian
nasiaonal di tiadakan. Tak lama kemudian, aku pun ditanyatakn
lulus dari jenjang sekolah menengah pertama. Babak baru
54
kehidupan ku pun dimulai aku saat itu bingung untuk melanjutkan
Pendidikan ku dimana di saat itu aku sangat ingin melanjutkan
Pendidikan ku di pondok nirboyo dengan tujuan agar aku bisa
menghafal al quran. Namun takdir berkata lain, tuhan
menakdirkan aku untung tetap bersekolah di as Sakinah aku pun
menerima dengan lapang dada meskipun dengan berjuta rasa
penasaran. Sekolah pun dimulai, tahun pertama aku lalui dengan
sekolah online atau daring tentunya sangat membosankan tetapi
mau bagaimana lagi kita harus pandai menyesuaikan keadaan.

Dengan di adakannnya sekolah online yang kurang efektif akibat


pandemi covid 19 as Sakinah membuat sebuah terobosan
program baru yaitu program luring. Luring ialah seorang guru
yang nantinya akan datang ke rumah murid-muridnya
mengajarkan pelajaran tapi tetap dengan melaksanakan protocol
covid 19. Program ini sangat di apresiasi oleh orang tua kami
karena dengan adanya program ini membuat kami lebih mudah
memahami pelajaran. Program ini berjalan selama kurang lebih
satu tahun. Pada akhir tahun pertama karena kondisi covid 19
yang telah meredah sekolah akhirnya dimaksukan Kembali. Aku
saat itu sangat saneng karena bisa bertemu kawan kawan lagi.
sekolah pun aku lalu dengan lancar dan aku pun naik ke kelas 11
dan sekolah pun aku lalui seperti biasanya.

Pada saat bulan oktober tahun 2021 as Sakinah membuat sebuah


terobosan program baru lagi yaitu program TAHFIDZUL
QURAN. Saat itu aku begitu antusias untuk mengikuti program
ini karena menghafal Al-Quran memang tujuan ku dari awal.
Rasa penasaranku terhadap takdir tuhan pun langsung hilang.
Tuhan menakdirkan ku untuk tetap sekolah di as Sakinah karena
55
tuhan tau bawasannya as Sakinah akan membuka program
TAHFIDZUL QURAN yang selama ini selalu aku idam idamkan.
Kemudian saat program ini diresmikan dan dilaksanakan aku pun
menjadi salah satu santri Angkatan awal. Tak mudah memang
menghafalkan alquran butuh perjuangan dan banyak rintangan
seperti Lelah, malas, dan jenuh yang tiba tiba menyerang namun
aku tetap berusaha berjuang agar menggapai ridha tuhan. Salah
satu momen paling berkesan aku disini iyalah Ketika aku di
wisuda khatam al quran. Momen itu menjadi momen paling
berharga dan Bahagia karena pada momen itu aku bisa
menyaksikan orang tua ku menangis haru karena diriku. Yah,
walaupun aku saat itu hafalan al quran ku belum sepenuhnya
lancar bahkan, pada saat aku menulis cerita ini pun hafalan ku
belum sempurna lancar. Maka dari itu aku memmohon kepada
siapa saja yang nantinya membaca cerita ini sudilah kiranya untuk
mendoakan diri ku semoga allah menganugrahkan kepada ku
hafalan alquran yang lancar dan semoga aku beserta keluargaku
senantiasa mendapat lindungan dari tuhan seluruh alam.

Kepada beliau Abah Taat, Abah Heri, Gus Shihab, Ustad


Muntadir, Ustad Vicky, Ustadzah Diah, Dan Ustadzah Fida
beserta seluruh guru guru kami. Kami ucapkan seribu terima
kasih karena telah membimbing kami dengan tulus hati, bukan
hanya mengerjakan Pendidikan jasmani namun juga mengajarkan
Pendidikan rohani dan mohon doanya semoga anak anak didik
mu ini nantinya bisa menjadi orang orang yang sukses dan
senantiasa menjadi orang yang bermanfaat bagi agama, nusa dan
bangsa di tanah air tercinta ini.

56
Teruntuk teman teman ku kuucap kan terima kasih karena
senantiasa mendukungku, menerima keluh kesah ku dan selalu
bertukar cerita cerita lucu. Meskipun bentuk dukungan kalian
berbeda beda ada yang dengan menyemangati ku ada pula yang
dengan membuat olokan lucu. Namun semua itu ku anggap
sebagai tumbuh pertemanan yang menambah indahnya cerita tak
kala kita Kembali bertemu. Harapan ku semoga kita senantiasa
menjadi teman yang mengingat kan dalam kebaikan seperti yang
telah Allah perintahkan.

Terimakasih sudah membaca.


Thanks for everythings

Sidoarjo, 25 MEI 2023

57
Ini tentang As Sakinah
By: Soffi Sayekti Nur Madaniyyah

Hai , namaku soffi sayekti nur madaniyyah aku masuk AS


SAKINAH dimulai saat masa SMA tapi corona masih beredar
pada saat itu jadi yaa awal masuk sekolah dari HP atau daring.
Kesan pertama di SMA ISLAM AS SAKINAH itu asik ,
bisa di bilang as sakinah itu keren , keren dari segi apapun
termasuk memenangkan hati orang. Banyak orang bilang sakinah
kecil, mahal, dll tapi kalau menurutku sakinah hebat karena
meskipun as sakinah berdiri dengan apa adanya tapi bisa
menghasilkan banyak anak didik yang luar biasa pula hebatnya.
Aku berasal dari smp bilingual terpadu pesantren modern
al amanah junwangi krian sidoarjo melanjutkan ke SMA Islam As
Sakinah penuh dengan pertimbangan, bingung antara pindah atau
tidak karena jujur sudah cinta dengan junwangi, tapi tanpa sadar
hari hari berlalu membawaku datang sendiri dan memilih as
sakinah, sebenarnya takut nanti nya menyesal kalau pindah,
memang pasti banyak masalah yang harus di hadapi dimanapun
kita berada dan disini lah aku belajar semua nya, disini aku mulai
banyak memahami bahwa masih begitu banyak hal yang tidak
aku ketahui, jika menurutku dari as sakinah aku mulai bisa belajar
dan berfikir lebih jauh, aku sadar karena saat aku bertemu teman
58
lama mereka masih sama dengan pemikiran mereka yang lama,
dari sini juga aku mulai bisa memahami orang lain mengerti orang
lain dan belajar mendengarkan orang lain.
Nah , semua berawal dari awal kelas 10 hanya berisikan
daring dan luring hingga akhir nya corona mulai mereda dan aku
masuk sekolah , menginjakkan kaki di as sakinah saat kelas 10
hanya 1 bulan kemudian naik kelas berlanjut di kelas 11 sekolah
hanya 3 bulan tiba tiba ada program baru yaitu program tahfidz,
dan yaa aku adalah salah satu anak yang masuk di program baru
itu yang membuat cerita tentang sekolah masa SMA terjeda dan
berubah menjadi kisah yang disana menghabiskan waktu untuk al
quran, hafalan, hafalan, dan hafalan. Memang penuh dengan
paksaan dan sering juga lelah tapi tanpa disadari rasa lelah itu bisa
hilang karena adanya orang orang hebat.

59
Diantara orang orang hebat itu ada 2
orang yang lebih hebat lagi yang selalu ada
kapanpun dan dimanapun kayak jin, mereka 2
orang yang menurutku benar benar lawak, gila
tapi sangat menghibur. bagiku mereka adalah
2 orang yang berharga karena meski aku
terkadang jahat tapi mereka masih menerima dan masih
menemani, dengan cara mereka yang apa adanya itu yang
membuatku merasa bahwa mereka adalah tempat terindah yang
pernah kutemukan hahaha.
Tambahan sedikit di akhir cerita aku bertemu satu
penyemangat baru (D) hehehe. Skip, tiba tiba ga kerasa berlalu
sudah kelas 12 dan semua berakhir, setiap anak memulai kisah
baru dengan orang baru masing masing, cerita ini penuh dengan
rasa suka duka yang mungkin akan membuat sedikit rindu , lucu
dan aku suka cerita ini, sekian terima kasih unuk semua kisah
yang kita ukir bersama. Happy for your next day and GOOD
LUCK ☺.

60
Pengalaman selama sekolah di Sma Islam As –
Sakinah
By: Valleryn Devita Neysha

Masa putih abu-abu, masa dimana saya menempuh


pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi setelah lulus dari SMP.
masa dimana saya bisa mengenal teman – teman baru dan guru –
guru yang baru juga . inilah menurut saya yang membedakan
antara masa smp dan sma selain dari tingkatan pelajarannya.
kalau pas smp , mulai dari kelas 7 – 9, temennya ya itu – itu aja
…… tapi pas sma ini intinya lebih banyak pengalaman baru lah
……… Tapi kali in saya mau berbagi pengalaman saya pada saat
baru pertama kali masuk ke tingkat SMA
Diterima di sekolah yang berbasis pondok modern, siapa
yang gak mau, saya mulai masuk di SMA islam As–Sakinah.
sebelum menginjak pada tahap pembelajaran, seluruh siswa
diharuskan mengikuti mos . disanalah saya mulai mendapatkan
banyak teman dan mulai mengenal lingkungan sekolah. masa mos
ini berjalan kurang lebih selama satu minggu. kami diwajibkan
untuk memlih salah satu ekstra kulikuler yang sudah disediakan
oleh sekolah , antara lain:
1. Pencak silat
2. Futsal
61
3. Basket
4. Badminton
5. Musik
6. Cooking Class
7. Club matematika
8. Club bahasa inggris
Banyak sekali kesan yang saya dapatkan selama saya menjalani
masa tersebut .
Dan kini saatnya saya mendapatkan kelas . akhirnya saya
duduk dikelas 10 MIPA yang wali kelasnya ustadzah fida. pada
waktu itu hanya beberapa ustadzah yang sudah saya kenal tapi
lama kelamaaan yaaa,…… kenal dengan semua murid dikelas
dan ustadz-ustadzah ka nada pepatah yang mengatakan “tak
kenal maka tak saying” , teman dekat saya waktu itu, mbak nur,
mbak lia, mbak Kayla. selama kelas 10 menurut saya itu masa
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru , dan
kelas baru tentunya.
Pada masa kelas 11, kelas pun dirubah menjadi kelas
tengah. alhamdulillahnya teman–teman saya tidak diganti tapi
masa itu tidak berlangsung lama karena beberapa teman saya
terpilih program tahfidz. lumayan banyak teman saya yang
terpilih tahfidz pada akhirnya suasana kelas menjadi sepi tidak
seramai dulu . tapi walaupun terpisah dengan perbedaan waktu,
62
pelajaran kita masih mengusahakan untuk bermain bersama ,
makan bersama, dan bercanda bersama.

Catatan Akhir Sekolah


Kelas dua belas, biasanya para siswa-siswa banyak yang tobat.
Tiap pagi kerjaannya ke masjid sekolah untuk sholat dhuha.
Selain itu perilaku yang menunjukkan kedewasaan diri mulai
terlihat. Sayangnya hal itu belum juga aku alami.

Foto Bersama Untuk Album Sekolah


Menjelang kelulusan, seluruh angkatan kelas dua belas
melakukan pengambilan foto untuk kelas . untuk dijadikan album
kenagan kelulusan. Kelasku dua belas IPA juga demikian, ada
foto personal, foto di bagi kelompok-kelompok, dan foto
kesuluruhan satu kelas. Foto kelas keseluruhan diambil di Kebun
Raya Purwodadi bersama teman – teman satu kelasku Dan untuk
foto personal dan kelompok kami take di Kebun Raya Purwodadi
juga.

Menantikan Kelulusan
Ujian nasional, hanya bisa pasrah. Semua ikhtiar sudah aku jalani
semampuku, akhrinya lulus 100% untuk SMASNA

63
angkatanku. Setelah proses UTBK, USP, ujian praktek sekolah
kami lalui semua.
Rasanya cukup hampa, sekolah tak menyenangkan hari-hari
sebelumnya. Kami anak kelas dua belas menantikan kelulusan,
tidak ada pelajaran disekolah. Kami di bebaskan, masuk sekolah..
boleh pulang kapan saja.
Boleh masuk sekolah, boleh di rumah saja. Aku biasanya ke
sekolah, masih pakai seragam duduk manis di kelas dan di kantor
seperti biasa, bersama teman–teman tercinta. Browsing,
facebook, instagram, telegram, dan mencari-cari informasi kuliah
untuk jenjang berikutnya..
Dalam hati rindu suasana keramaian sekolah, rindu kesibukan-
kesibukan mengejakan tugas yang tidak pada jelas itu, rindu olah
raga bareng teman-teman kelas, rindu bercengkrama di emperan
kelas, Bolos pelajaran bersama, dan rindu canda tawa ustadz-
ustadzah yang selalu sabar mengahadapi sikap para siswa-siswi.

Wisuda SMA, Akhirnya Perpisahan


Setiap kelulusan pasti ada perpisahan, di penghujung sekolahku.
Prosesi wisuda sekaligus perpisahan angkatanku dilakukan di
Aula sekolah. Para wali murid mendampingi, para siswa yang
duduk rapi dengan kursi tersendiri.

64
Mendengar nyanyian-nyanyian perpisahan, lagu hymne guru,
lagu-lagu hiburan-hiburan dari Band SMA. Kami para siswa
bersuka cita, tertawa bahagia karena kelulusan kami. Saling
menyapa dan bertukar cerita kepada teman-teman seperjuangan.
Di dalam gedung aula perpisahan. Dalam hati yang terselip
penyesalan, meninggalkan cerita SMA yang sebenarnya ingin
aku ulang kembali, memperbaiki prestasi, menghapus kenangan
kenangan kelam dan kenakalan yang sudah dialami.
Mungkin saja, bukan hanya aku yang berfikiran demikian.
Entahlah, yang pasti perpisahan pasti terjadi. Episode kehidupan
baru akan aku jalani dan juga teman-temanku yang baru saja di
wisuda. Aku dan teman-temanku berkata, ini bukan akhir. Tapi
inilah awal yang sebenarnya dalam kehidupan yang kita jalani.
Ya meskipun begitu didalam hati ini rasanya berat sekali ,
rasa rindu ya itu pasta ada apalagi kita sudah jarang berkumpul ,
bercerita bersama, bercanda bersama, dimarahin para ustadz \
ustadzah bersama, ya meskipun kita sudah berpisah untuk
selamanya aku berharap kita akan selalu menjaga tali
silahturahmi dan persaudaraan kita ya guys, aku bakalan rindu
kalian
Untuk ustadz-ustadzah terima kasih ku ucapkan karena
engkau telah mengajariku dengan penuh kasih saying dan
kesabaran ya meskipun terkadang aku susah untuk dinasehati tapi
65
engkau selalu sabar dalam membimbingku, sekali lagi ku
ucapkan etrima ksaih untuk engkau wahai ustadz-ustadzahku
yang paling ku sayangi . aku pasti akan merindukan kalian semua.

66
KAMI, YANG SELALU MEMBAYANGI KALIAN
ASSATIDZ …

67
Flap the Wings, Then Fly…
Diah Restuning Anggarwati, S.Hum, Gr.

Selamat untuk anak-anak tercinta yang selalu ustadzah


banggakan…
Tiga tahun adalah proses yang cukup singkat bersama kalian
semenjak berbagai rasa kita lalui Bersama. Suka, duka, sedih,
Bahagia, kecewa dan tertawa telah mewarnai hari-hari kita.
Tidak ada satupun dari kalian yang tidak membekas di hati
ustadzah. Kelucuan, keluguan dan tingkah laku kalian yang
selalu ingat pada ustadz-ustadzah adalah yang terbaik.
Saat ini waktunya kalian kembangkan sayap dan terbang tinggi
meraih cita-cita yang sudah lama ingin kalian gapai.
Ini waktunya kami melepas tangan kami untuk menuntun kalian,
tapi doa kami tak akan pernah putus untuk selalu mengiringi
kalian. Kemanapun kalian melangkah bayangan kami selalu
mendampingi kalian.
Ini bukanlah akhir dari silaturahim kita, kalian tetap keluarga
kami, keluarga SMA Islam As Sakinah.
1. Ari , tetaplah bijaksana dan selalu tegar sang ketua kelas
yang luar biasa.
2. Nafiis, stay soleh dan tetaplah berpegang teguh pada
keyakinanmu.
3. Lita, selalu ceria… kesedihan hilang seketika melihat
senyumanmu.
4. Alfin, Kak Alfin yang selalu mengayomi… stay strong
dan itu yang membuat kamu keren.
68
5. Rara P, Always be nice girl, anak baik yang selalu
optimis dalam perjalanan hidupnya.
6. Safa, Tetap semangat dan kuat, ustadzah percaya kamu
bisa!!!
7. Didan, si Wibu yang luar biasa , anak populer idola
santriwati yang pintar dan keren. Wkwkwk.
8. Farel, tetap percaya diri dan terus berkarya, anak populer
lagi yang selalu berinovasi dalam setiap langkahnya.
9. Ghiska, Si cantik yang selalu bahagia, tetaplah bahagia
dan selalu bawa kebahagiaan untuk orang sekitarmu.
10. Kayla, anak solehah yang kerennya luar biasa… tetap
haus ilmu dan jangan berhenti berkarya
11. Dien, anak populer siang dan malam , tetap
istiqomah dalam kebaikan. Kami akan merindukan
kebaikan-kebaikanmu.
12. Nasikh, Si jago IT yang talk active. Pertebal kacamata
mu dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Semoga mas
Nasikh selalu bermanfaat dimanapun kamu berada.
13. Abid, anak populer lain yang selalu optimis dalam
menjalani hidup. Stay strong Abid!
14. Fahmi, pemilik suara emas yang bertalenta. Selalu
berkarya mas Fahmi…
15. Rian, anak populer lain yang diamnya sangat berarti.
Stay excellent like usual .
16. Nadira, gadis baik yang selalu bilang iya untuk
menyenangkan orang-orang disekitarnya, stay kind
honey!
17. Aliyah, anak solehah menantu idaman para ustadzah
, sukses selalu dimanapun engkau berada.
18. Rada, calon bu bidan yang sangat pengertian dan sabar.
Semoga kesabaranmu selalu memudahkan langkahmu…
69
19. Rahma Dzakiyah, anak solehah yang baik hati, tidak
pernah marah dan selalu tersenyum meskipun dalam
kegalauan.
20. Raja, anak keren yang punya solidaritas tinggi, selalu
semangat ya nak, kesuksesan ada didepanmu… selalu !
21. Rangga, sang kapten yang penuh semangat juang,
lihatlah Rangga maka energimu seketika penuh.
22. Lia, anak solehah yang perfeksionis dan semangat dalam
segala hal. Semoga aura-aura mu menular pada adek-
adekmu di As Sakinah.
23. Rizka, Smart girl yang always smart , gapailah cita-
citamu… apapun itu ustadzah yakin kamu bisa …
24. Soffi, anak solehah yang rajin mengaji, cheer up girls!
Selalu semangat dan selalu menjadi kebanggaan kami

25. Nisa, anaknya bunda yang ndak pernah bisa lepas dari
kami grown up ya anakku saying, ustadzah yakin
kamu makin dewasa makin pintar.
26. Jihan, yang selalu dewasa dan merangkul teman-
temannya. Anak solehah yang selalu kuat dan
semangat… be strong! As always
27. Ahmad, cool boy yang selalu dirindukan dikelas .
Ndak ada Ahmad ndak rame… gitu yaaaa

70
MVR 27, Tetaplah jadi squad keren dalam menghiasi dunia dan
bermanfaat di akhirat.
Terima kasih banyak sudah memberikan kenangan-kenangan
terbaik di hati kami. Love you as always. Flap your wings…
then Fly High …

71
ANGKATAN V
NUR MUFIDA
Mereka adalah anak saya di kelas X, kami bertemu saat
pandemi di Tahun 2020. Hanya saling sapa lewat whatsapp, rapat
organisasi kelas via google meet, begitu beda menjadi wali kelas
kalian. Meskipun dulu kita selama 1 semester tidak bertemu tapi
cinta ustadzah untuk kalian tidak semu.
Luring adalah cara saya bisa bertemu kalian, luring
pertama saya di kelas kalian di rumah Nisa Bersama Abid, Dien,
dan Farel its memorable guys, because ada sesuatu setelah luring
itu yang terjadi pada mas D wkwkwk, sorry Dien lucu aja untuk
diinget don’t be angry yaaa. Dan ada momen lucu saat saya luring
di rumah Fahmi, its about you Mas R. Rasanya susah nahan
ketawa kalua inget, kalian itu polos terutama Ari, gabisa ngarang
cerita dan pada akhirnya ustadzah tau semuanya. Mungkin kalian
pernah bahkan sering kesel ya sama ustadzah, terlalu cerewet
terlalu ikut campur terlalu gampang marah juga, tapi itu semua
hanya karena ustadzah ingin kalian jadi anak yang sukses, tidak
salah jalan.
Sampai pada akhirnya kalian naik kelas XI, dan ustadzah
sudah bukan wali kelas kalian lagi tapi cinta ustadzah tak pernah
berhenti sampai sekarang untuk kalian. Ustadzah absen ya kalian
satu-persatu, dibaca sampai akhir nak oke !
Ustadzah urut dari absen pertama
1. Alfin
Harapan dan doa ustadzah untuk mas Alfin semoga bisa
jadi juragan tambak yang luar biasa sukses. Mas Alfin
72
adalah anak laki-laki yang kuat, dan ustadzah yakin mas
Alfin bisa membuat bunda bangga.
2. Nafiis
Harapan dan doa ustadzah mas nafis bisa menjadi dokter
yang bisa memberi manfaat kepada banyak orang,
manfaat ilmunya, dan jaga silaturahmi ya nak
3. Ari
Harapan dan doa ustadzah untuk mas Ari semoga bisa jadi
pengusaha sukses, meneruskan usaha Ayah Bunda seperti
yang mas Ari sampaikan. Aamiin
4. Lita
Anak sholihah hafidzah nya As Sakinah yang selalu ceria
tidak bisa menangis haha, so sorry ustadzah prank kamu
saat kelulusan. Harapan dan doa ustadzah untuk mbk lita
semoga menjadi penghafal Al-Quran yang ilmunya
manfaat.
5. Rara
Semoga harapan mbak Rara bisa terwujud, dimudahkan
untuk menggapai cita-cita aamiin
6. Safa
Pertama kali ustadzah bertemu mbak safa adalah saat
ustadzah mengantarkan seragam ke rumah mbak safa,
mbak safa adalah seorang anak yang pemalu. I hope you
can reach your dream
7. Didan
Didaaaan, you are strong. Allah memberi bahu yang kuat
kepada mas Didan, semoga Mas Didan dimudahkan Allah
menjaga Bunda dan Adik dan tentunya bisa menjadi
kebanggan. Semoga sukses nak.
8. Farrel
73
Mas Farrel adalah salah satu anak berbakat di bidang
broadcast, pertama kali itu terlihat adalah disaat kamu
menjuarai lomba video tiktok RSUD Sidoarjo. Semoga
sukses di bidang ini nak.
9. Ghiska
Ustadzah punya julukan buat kamu sama lita, tapi tidak
untuk disebutkan disini haha cukup kita yang tau aja yaaa.
Itu bukan makna sebenernya ya nak, its just panggilan
sayang ustadzah kepada kalian berdua, suatu saat kamu
pasti akan rindu panggilan itu dan tentunya ustadzah juga
rindu sih haha. Selalu dijaga hafalannya ya nak, ditebar
ilmunya.
10. Kayla
Hal yang menarik dari mbak kayla yang ustadzah lihat
pertama kali ustadzah mengenal mbak kayla adalah
menggambar dan membaca. Waktu itu saat mbak kayla
masih di kelas 9 dan SMP-SMA ada even Bersama Ketika
teman kamu semua lagi heboh turnamen futsal di
lapangan kamu sibuk dengan sketchbook dan bukumu
nak. Kembangkan hobimu nak, Sesungguhnya hobi yang
menjadi pekerjaan adalah hal yang luar biasa
membahagiakan.
11. Dien
Selain Mbak Lia, Mas dien adalah salah satu siswa yang
Graduation from Home Bersama ustadzah. Do you
remember?
Ustadzah doakan menjadi sarjana Teknik mesin yang
sukses nak, do your best ya.

74
12. Nasikh
Awalnya ustadzah kira kamu itu pendiem nak, ternyataaa
itu salaah hahha. Kamu adalah anak yang ceria banget.
Inget Nasikh inget laptop, kamu adalah anak yang gabisa
jauh-jauh dari laptop, dan Alhamdulillah you did it well
nak, kamu berhasil lolos di informatika UPN.
13. Abid
Apapun yang dilakukan mas Abid nanti saat lulus dari
SMA Islam As Sakinah ustadzah doakan kamu selalu
dimudahkan Allah nak, dimudahkan dalam meraih semua
apa yang kamu inginkan, yang terbaik untuk mas Abid
dan Bunda.
14. Fahmi
Sang vokalis, mic masjid akan merindukanmu mas haha.
Ustadzah akan merindukan suara mu di Hari Jumat. Yaaa
semoga nanti bisa menjadi vokalis yang menguasai
wilayah Jatim. Menjadi ahli sholawat dan menjadi sarjana
yang manfaat ilmunya.
15. Rian
Dulu ustadzah ikut wali kelas kamu SMP untuk home visit
ke rumahmu nak, do you remember ?
Dan alhamdulillah sekaramg kamu sudah lulus dari SMA
Islam As Sakinah, main game nya sesekali aja ya hahaha,
bercanda ryan. Ustadzah doakan semoga Mas Ryan jadi
anak yang sukses, membanggakan bunda dan Ayah serta
menjadi contoh untuk adek. Do your best ya nak.
16. Nadira
Mbak Nadira adalah anak dengan bakat menggambar dan
lettering yang bagus. Ustadzah harap bakat ini bisa
berkembang seiring berlalunya waktu. Lakukan yang
75
terbaik, semoga Allah memudahkan setiap Langkah Mbak
Nadira aamin
17. Aliyah
Anak perempuan yang sangat telaten kamu itu nak,
sampai ustadzah pernah kepikiran kenapa kamu tidak
mencoba mendaftar sekolah kebidanan saat itu. Semoga
Mbak Aliyah dimudahkan untuk menjadi seorang guru
seperti cita-cita yang kamu tulis sejak kamu kecil.
Teruslah berusaha nak, sukses yaa aamiin.
18. Rada
Bu Bidan, Alhamdulillah kamu adalah anak pertama dari
SMA Islam As Sakinah yang lolos PMDP Poltekkes
Kemenkes Surabaya. Semoga sukses menjadi bidan ya
nak, manfaat ilmunya.
19. Rahma
Salah satu momen yang tidak akan ustadzah lupa dengan
Mbak Rahma adalah saat kamu ikut lomba Yuk Muslimah
Photohunt, kamu selalu tidak percaya diri padahal kamu
itu cantik nak, manis banget senyumnya sampai ustadzah
bilang mirip istirnya Ari Kriting Indah Permata Sari.
Sukses ya nak, semoga cita-cita Mbak Rahma
dimudahkan untuk terwujud aamiin.
20. Raja
So many memories ya nak ustadzah akan selalu doakan
yang terbaik untuk kamu, Mas Raja adalah anak yang
hebat, terus belajar dan belajar untuk menjadi yang
terbaik. Semoga dimudahkan meraih cita-cita ya nak,
menjadi sarjana Teknik sipil yang sukses aamiin

76
21. Rangga
Sang kapten futsal, ustadzah doakan jadi coach futsal nak.
Tapi tetap melanjutkan studi ya, dimanapun nanti Mas
Rangga melanjutkan studi ustadzah doakan lancer,
dimudahkan segala urusan.
22. Lia
Ustadzah makeupin kamu untuk foto graduation from
home, sebenernya saat itu anter seragam dan peralatan ya
nak, tapi karena berhubung momennya pas jadi sekalian
deh yaa. It will be sweet memories, Semoga Allah selalu
memberikan yang terbaik untuk Mbak Lia, dimudahkan
menjadi seorang dokter, dokter special yang hafal Al-
Quran. Amiin
23. Rizka
Harapan dan doa ustadzah untuk Mbak Rizka adalah
semoga Mbak Rizka bisa menjadi dokter gigi sesuai
harapan Mbak Rizka dan Bunda. Jangan berhenti belajar
ya nak.
24. Soffi
Semoga mbak soffi bisa menjadi seorang penghafal Al-
Quran yang manfaat dan berkah ilmunya, semoga lancer
tasmi’ nya nak, Semangaaaat!!!!
25. Nisa
Banyak sekali cerita Mbak Nisa di As Sakinah, dari awal
Mbak Nisa main ke sekolah saat Mbak Nisa masih kelas
9 menyampaikan hari itu juga mau sekolah di SMA Islam
As Sakinah bahkan kalua bisa mulai saat itu juga. Mbak
Nisa meraih nominasi peserta ikhtitam terbaik, semoga
bisa meneruskan hafalan Al-Quran nya ya nak sampai 30
juz aamiin
77
26. Jihan
Semoga bisa mencapai apa yang kamu cita-citakan ya
nak, dimudahkan setiap langkah. Membanggakan Bunda,
kakak, dan menjadi contoh yang baik untuk adek.
27. Ahmad
Memang Mas Ahmad baru bergabung di SMA Islam As
Sakinah saat kelas XII tapi itu tidak mengurangi rasa
saying ustadzah terhadap kamu, tetap keberhasilan kamu
masuk dalam list prioritas ustadzah sama seperti teman-
teman kamu yang lain, Semoga sukses dan jadi Bos
seperti yang selalu Mas Ahmad katakana kepada
ustadzah.
Pesan untuk kalian semua jangan pernah putus silaturahmi
dengan ustadz ustadzah ya nak, hal itu adalah salah satu kunci
keberhasilan kalian. Jaga sholat dan tetap lanjutkan hafalan Al-
Quran kalian, semoga sukses dunia akhirat anak-anakku.
With Love
Ustadzah Fida

78
My Memories with MVR
By: Urfani Nurul Fitriah, S.Pd

Hampir 12 bulan berlalu


bersama 27 anak yang usianya sudah
beranjak dewasa. Yah, bisa dibilang
begitu karena sebagian besar dari
mereka telah melewati sweet
seventeen nya. Sifat mereka yang
merupakan peralihan dari remaja
menuju dewasa membuat mereka
mencurahkan argumennya jika
keinginannya tidak terpenuhi. Namun terkadang mereka juga
masih seperti anak-anak pada umumnya yang selalu ingin
diperhatikan dan diakui keberadaannya. Menghabiskan waktu
hampir 9 jam setiap hari dengan karakter seperti itu bukanlah hal
yang mudah. Setidaknya saya bisa memposisikan sebagai ibu,
kakak, teman, serta wali kelas mereka. Wali kelas merupakan
jabatan fungsional yang diberikan kepada saya sehingga bisa
menemani mereka pada tahun pelajaran ini.
Tidak jarang juga kejutan kecil sering diberikan 27 MVR
kepada saya. Sebutan itu merupakan nama angkatan V SMA
Islam As Sakinah yang dibuat sendiri oleh mereka. Saya masih
79
ingat betul ketika Hari Guru pada 25 November tahun lalu, saya
sebagai wali kelas sangat terharu karena mendapatkan kado dari
27 MVR. Ucapan terima kasih, kue, coklat, bahkan spidol kelas
juga saya terima. Mereka ingat sekali jika hobi saya menulis di
papan hingga tinta spidol habis hehe. Kejutan lain yang pernah
saya dapatkan adalah ketika hari ulang tahun saya. Mereka
membelikan saya kue secara tiba-tiba dan berdiskusi dengan
rekan mereka yang kebetulan keluarga ndalem untuk
membelikannya. Sungguh perjuangan kalian sampai seperti itu.
Selain hal baik, pastinya hal yang kurang baik pernah
terjadi. Tidak jarang mereka ke luar kelas, ijin ke kamar mandi,
ijin ke UKS untuk berobat sebentar namun tidak kunjung
kembali. Disitulah waktunya saya sebagai wali kelas untuk
mencari satu per satu tempat yang saya yakini sebagai tempat
persembunyian mereka. Tidak jarang ada yang menyebut saya
intel karena bisa menemukan mereka ketika bersembunyi
dimanapun hehe.
Di penghujung kelas 12 setelah pengumuman kelulusan,
mereka telah sibuk menentukan masa depan masing-masing. Ada
yang masih berjuang tes hingga masuk perguruan tinggi yang
diinginkan, ada yang ingin melanjutkan hafalan Al-Qur.an hingga
memilih pondok tahfidz yang diimpikan, dan ada juga yang ingin
melanjutkan usaha orang tua. It’s okay kalian semua pasti
80
memiliki mimpi yang ingin dicapai. Sebagai ibu kalian selama
setahun ini, saya pasti mendukung dan mendo’akan agar
keinginan dan cita-cita kalian tercapai. Pesan saya adalah tetap
menjaga silaturrahim dengan guru dan teman seangkatan, tetap
rukun, tetap kompak, dan semoga bisa bertemu kembali dengan
kesuksesan masing-masing.

81
"Tepat pada waktunya,
kalian telah mencapai
tahap baru dalam
perjalanan pendidikan
kalian. Selamat kepada
para pahlawan kelas
XII SMASNA yang
siap melangkah
menuju dunia kuliah!
Inilah saatnya untuk
mengembangkan sayap
dan mengejar impian
kalian. Akan ada
tantangan dan
rintangan di sepanjang
jalan, tetapi percayalah
bahwa kalian memiliki
kekuatan yang tak
terbatas dalam diri
kalian.
Kuliah adalah babak baru yang memungkinkan kalian untuk
belajar, bertumbuh, dan mengukir jejak di dunia ini. Jangan
biarkan ketakutan atau keraguan merampas impian kalian.
Ingatlah, kalian telah melalui perjalanan panjang dan telah
membuktikan kemampuan kalian. Sekarang, saatnya untuk
menunjukkan kepada dunia apa yang kalian bisa.
Jadilah penjelajah ilmu pengetahuan yang tak kenal lelah.
Bersiaplah untuk menghadapi ujian-ujian yang menantang dan
tugas-tugas yang membutuhkan dedikasi tinggi. Ketahuilah
bahwa setiap upaya yang kalian lakukan memiliki nilai dan arti
yang tak ternilai. Jangan pernah menyerah meskipun terkadang
82
kalian merasa lelah atau terjatuh. Bangkitlah kembali dengan
semangat yang menggebu dan tetap berjalan maju.
Ingatlah, keberhasilan bukanlah tujuan akhir, tetapi perjalanan
yang terus berlanjut. Bersikaplah seperti pematung yang gigih,
yang dengan setiap pukulan mengasah potensi dirinya. Dalam
setiap kegagalan, kalian akan menemukan pelajaran berharga
yang membantu kalian tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Temukan minat dan passion kalian. Jangan takut untuk
mengeksplorasi berbagai bidang ilmu dan menemukan yang
paling sesuai dengan hati nurani kalian. Jadilah orang yang berani
bermimpi besar dan tidak takut mengambil langkah ekstra untuk
mewujudkan impian itu. Ingatlah, keberanian adalah kunci
menuju pencapaian yang luar biasa.
Terakhir, tetaplah percaya pada diri sendiri. Jangan biarkan
keraguan meragukan potensi kalian. Kalian memiliki kemampuan
untuk mengubah dunia. Melalui kuliah, kalian dapat memberikan
kontribusi besar bagi masyarakat dan mencapai puncak
kesuksesan yang kalian impikan.
Selamat menapaki perjalanan kuliah, pahlawan kelas XII! Jadilah
yang terbaik dalam segala hal yang kalian lakukan, dan jangan
pernah lupa bahwa kalian memiliki kekuatan untuk mengubah
dunia. Semoga kalian menemukan kebahagiaan dan kesuksesan
sejati di setiap langkah perjalanan ini. Go, conquer the world!"

83
“Selamat atas keberhasilan kalian! Lulus dari SMA Islam As
Sakinah adalah bukti
kesungguhan dan dedikasi
kalian dalam meniti jalan
ilmu dunia dan akhirat.
Teruslah berpegang teguh
pada nilai-nilai kebaikan
agama, dan jadilah cahaya
yang menerangi jalan bagi
orang-orang disekitarmu
karena kamu tidak tahu doa
siapa yang akan
menuntunmu ke pintu-pintu
kesuksesan”.

Ustadzah Idzati, 2023

84
SEMOGA SUKSES DALAM MENCAPAI CITA CITAMU NAK!, Ambil dan
dengarkan nasehat yang bisa membuatmu jadi orang yang lebih
baik walaupun perasaanmu saat itu tidak menyukainya. Karena
orang yang menasehatimu itu berarti peduli padamu.

Ustad Fai, 2023

85
“Selamat atas kelulusannya teman-teman. Selamat
memulai perjalanan seru selanjutnya. Mari saling berterimakasih
atas kebersamaan yang sudah kita tempuh bersama. Teman-
teman perjalanan seru di jenjang selanjutnya adalah hasil dari
banyak hal yang sudah kalian upayakan sekian tahun ini. Silahkan
menikmati setiap kejutan kejutan yang akan terjadi tentu saja
harus dijalani dengan tanggung jawab. Semoga silaturahmi antara
kalian dan kita senantiasa terjaga. Jangan lupa untuk
menyematkan doa untuk dirimu, orang tuamu dan ustdz ustdzah.
Ini bukan tentang kacang yang tak boleh lupa pada kulitnya. Ini
tentang mengingat dan memahami akar kuat yg sudah jadi akar
pendidikan Islami yang sudah kalian dapat. Jangan lupa sholat
dan amalan-amalan baik yang sudah mengakar. Semoga kalian
sukses dengan segala pilihan kalian"
Ustdzah Widya

86
Jangan lupa bahagia
(Dewi Suryani Ningrum)

Umur bertambah itu pasti, tapi menjadi dewasa adalah pilihan.


Banyak sekali ungkapan yang bilang bahwa masa lalu adalah
memori, masa depan adalah misteri. Sampai detik ini, saya
masih bingung seperti apa masa depan saya nanti. Dan hal ini
juga yang saya alami ketika baru lulus SMA, saya yakin kalian
akan mengalaminya pula. Kamu akan merasa begitu bimbang,
ragu, bingung, dan lelah ingin menyerah. Sayangnya tidak ada
ruang untuk kembali.

Dewasa itu melelahkan. Agar tetap waras, ada inner child yang
harus dijaga. Berdamai dengan masa lalu, memaafkan segala
kesalahan diri yang banyak kurangnya dan berterima kasih
kepada diri karena sudah kuat bertahan sampai hari ini.

Kuliah atau kerja adalah sama. Jalur snbp, snbt, mandiri, raport
atau prestasi, baik jualan risol, mencoba usaha angkringan,
buruh pabrik, kita semua sama. Kalian semua sama. Semuanya
adalah soal perjuangan. Dan kesuksesan bukan hanya perihal
uang, tapi mereka yang niat dan giat. Hasil selalu mengikuti,
percayalah.
87
Dewasa juga menyenangkan. Semua tergantung cara kamu
bersyukur. Kini, kalian adalah masa yang masih muda, akan ada
antara akal yang menentang dan hati yang menginginkan, lalu
mana lagi peperangan yang sulit dimenangkan hai jiwa muda?

5 tahun lagi, adalah hasil investasimu di masa ini. 5 tahun lagi


entah menjadi kaya atau bertambah kaya, entah menjadi
rupawan dan lebih glow up, berjanjilah kalian akan selalu
bersyukur atas apapun yang terjadi, dan terus berjuang atas
mimpi-mimpi.
Setelah semua tangis dan keringat, kamu akan melihat
kebelakang dan tersenyum, we got it, we made it. One day.

See you on the top!

88
Selamat dan sukses ya nak.....pesan ustadzah Jadilah pribadi yang
mampu menebar manfaat untuk orang banyak, karna sebaik-
baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Untuk
menjadi pribadi yang bermanfaat perlu ada aksi nyata yang
dilakukan, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, selama
mampu memberi manfaat untuk orang banyak, maka tindakan
tersebut akan menjadi tindakan besar bagi yang merasakan
manfaatnya.
Jangan lupa tetap istiqamah membaca Al-Qur'an karna alquran
adalah pedoman hidup.
( Ustadzah hidayani )

89
Untuk anak-anak kelas 12, selamat atas kelulusan kalian. Semoga
ilmunya bermanfaat dan berkah dunia akhirat. Semoga
kedepannya selalu diberikan kemudahan di setiap langkah. Yang
mau kuliah semangat kuliahnya, yang mau kerja semangat
kerjanya. Carilah pengalaman sebanyak-banyaknya. Jangan lupa
selalu minta doa orang tua. Terimakasih sudah menjadi anak yang
baik dan mohon maaf kalau ustadzah banyak salah yang disengaja
maupun tidak disengaja. Selamat datang di tantangan hidup yang
baru. Sampai jumpa lagi. Semoga kesuksesan menanti kalian!
-Ustadzah Nisa-

90
Gapailah cita-citamu setinggi mungkin. Rasanya baru kenal
kalian tapi tak terasa perpisahan sudah di depan mata. Berpisah
memang dipisahkan oleh jarak. Tapi bukan berarti jauh di mata
juga jauh di hati kan, (u always in my heart).hehe
belajar bersama kalian serasa sangat menyenangkan. Dengan
berbagai macam karakter yang ada di kelas XII itu menjadikan
kami para guru harus mempersiapkan materi extraordinary
untuk mengajar kalian. Mulai yang kritis sampai yang terlena
dengan hawa dingin yang membuat sebagian penghuninya
merasa sangat nyaman (ngantuk) hehe.
Bangga sekali rasanya bisa mengajar kalian. teruskan belajar,
belajar, dan terus belajar!
‫ارفًا‬
ِ ‫ع‬ ْ ِ‫َج ِ ِّربْ َوالَح‬
َ ‫ظ تَ ُك ْن‬
Try and pay attention, surely you will know
-Ustadzah Afa –

91
Hal utama yang perlu kalian ingat diantara lelahmu dalam menghafal
al Qur’an, ketika belum hafal kalian mentargetkan supaya hafal.
Ketika sudah hafal, kalian targetkan supaya lancar. Ketika sudah
lancar, targetkan supaya istiqomah."karna orang yang dianggap
shohibul qur’an adalah orang yang mulzamah, orang yang selalu
murojaah al qur’an secara istiqomah”
Karna orang yang menghafal al-Qur'an adalah mereka yang dipilih
Allah untuk menjaga al Qur'an. Maka jika terbersit keinginan dalam
dirimu untuk menghafal Al-Qur'an, berbaik sangkalah bahwa Allah
ingin memilihmu untuk menjadi penjaga al Qur'an, memilihmu agar
mendapatkan bagian kemuliaan dari al Qur'an."
Bukan tentang siapa yang paling cepat menghafalnya, paling hebat
dan paling enak hidupnya !!!
Tapi siapa yang hafalannya terjaga sampai tiba kematiannya.Jadikan
92
al Qur’an teman sejatimu karna dengan kita mendekati Al Qur'an
berarti kita mendekati kebaikan yang berlimpah dari Allah.
Dengan kebaikan itu, kita akan lebih tenang, jauh dari
gelisah, lebih dekat dengan petunjuk, lebih dekat dengan Yang
Maha Pemberi Petunjuk."
Kalian anak-anak ustdh fadilah yang istimewa

-Ustadzah Fadilah-

93

Anda mungkin juga menyukai