Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FIRMANSYAH

NIM : 203121019
MATA KULIAH : ADAB TA’LIM WA MUTA’ALIM

Alhamdulillah, Alhamdulilahi Mujibu Da’wat Alqoil Fi Muhkamil Ayatil Bayyinat Walikulli


Wijhatun Huwa Muwalliha Fastabiqul Khairaat. Asholatu Assalmu ‘Alaa Sayyidi Sadats Wa
‘Alaa ‘Alihi Zawil Fadhli Wal Karomah. Amma Ba’ad

Tiada kata yang pantas dan patut kita ucapkan selain rasa syukur atas segala bentuk
nikmat yang tercurah dari sang pemberi ni’mat, Allah SWT. Jika kita ingin menghitung ni’mat
yang Allah berikan, niscaya kita tidak akan sanggup menghitungnya, walaupun kita
mengumpulkan seluruh ahli ilmu sains dan teknologi dari berbagai penjuru dunia, untuk
membuat suatu alat penghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan sanggup
menciptakannaya… nikmat penglihatan… nikmat pendengaran… nikmat pengecap… nikmat
insting atau perasa dan nikmat-nikmat lainnya yang masih sungguh sangat bnyk yg tak seorang
pun mampu menghitungnya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada baginda nabi kita nabi agung
Muhammad Saw, the best an in the word atau Manusia terbaik yang ada di muka bumi, nabi
Muhammad mengajarkan ajaranya kepada kita semua untuk senantiasa berbuat kebajikan pada
sesama manusia,, nabi yg kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti olehnya kita dianjurkan
untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Ini adalah kisah hidupku dalam menuntut ilmu penegetahuan. Dulu aku adalah
seseoarang yang tak terlalu mengenal begitu dalam tentang islam dari mulai aku SD. Aku
sekolah sebagaimana layaknya anak pada zaman itu belum tahu antara batasan laki-laki dan
perempuan, belum tau begitu dalam tentang islam, karna aku hanya memfokuskan diriku ke
pendidikan umum. Pada saaat aku masuk ketingkatan selanjutnya (SMP/MTs) hidupku tak
berubah sama seperti biasanya pelajaran pelajaran disekolah hanya aku fokuskan untuk pelajaran
umum karena juga yang membuatku untuk semangat dalam belajar adalah faktor-faktor lain yang
mendukung seperti teman dan lain-lain.

Hal lain berubah saat aku masuk kejenjang selanjutnya ( SMA/MA ) dimana saat aku
pertama masuk kesekolah itu sudah mersakan betapa bedanya dengan kehidupanku yang ada
diluar, dimana semua orang begitu taat dengan aturan islam. Dari sinilah aku mulai tertarik
dengan islam padahal notabenenya aku sendiri islam tapi ketika aku bergabung dengan orang
orang yang ada dilingkungan itu aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling tertinggal
dalam ilmu pengetahuan islam. Di awal aku masuk ke kelas ada kegiatan perkenalan dimana aku
merasa malu karna pada saat itu aku ingin berkenalan dengan seseorang perempuan, aku
memberikan saapaan dengan menjabat tangannya, tetapi ia menolak dan hanya memberi salam,
dan dia mengatakan “maaf bukan mahrom” sontak aku langsung terkejut karna yang kutahu
selama ini bahwa laki-laki dan perempuan itu tidak boleh bersentuhan hanya ketika mau sholat.
Betapa malunya diriku ketika ia menjelaskan tentang batasan-batasan antara laki-laki dan
perempuan. Aku merasa paling bodoh di antara semua orang yang ada disitu. Dari sinilah aku
mulai tertarik untuk belajar lebih giat lagi tentang islam.

Di waktu yang berbeda saat proses belajar mengajar di dalam kelas, waktu itu ustazah
kami sedang mengajar pelajaran bahasa Indonesia. Beliau adalah guru baru pada saat itu, pada
saat beliau mengajar kami sedikit berisik dan tidak memperhatikannya karna pada saat itu beliau
sedang membacakan beberapa berita dan kami merasa bosan sehingga kami tidak
memperhatikannya, dan sontak beliau langsung berhenti membaca berita tersebut karna kami
rebut, beliau sangat marah karna ia merasa tidak di hargai sebagai seorang guru, beliau langsung
meninggalkan ruangan kelas dengan kesal dan marah. Kami semua merasah bersalah dan juga
merasa takut karna nantinya mungkin akan di panggil oleh kepala sekolah. Jam pelajaran telah
berganti kami menunggu mungkinkah kami sekelas akan dipanggil oleh kepala sekolah, sampai
pulang sekolah tak ada seorangpun yang datang memanggil kami untuk datang ke ruangan
kepalah sekolah. Keesokan harinya kami merasa tegang akankah kami di panggil, disisi lain
kami juga merasah bersalah dengan ustazah karna sikap kami kemarin, kami sempat berfikiran
mungkin ustazah sudah tidak mau masuk lagi ke kelas karna ulah kami.

Ketika aku sedang dikantin aku bertemu dengan ustazah tersebut, aku merasah malu dan
takut, akankah ustazah marah denganku, tapi hal lain terjadi diluar dugaanku, ustazah tersebut
malah menegurku dan menasehatiku tentang kelakuan kami kemarin. Aku merasa bahagia dan
berfikir apakah ini yang dimaksud bersikap dewasa, aku langsung memberitahukan hal ini
kepada teman-temanku dikelas dan kami sepakat untuk meminta maaf bersama-sama kepada
ustazah. Dan ketika momen yang pas kami langsung meminta maaf kepada ustazah tersebut dan
ustazah memaafkan kami dan menasehati kami agar tidak mengulangi hal tersebut. Kami
merasah senang dan bahagia karna beliau telah memafkan kami. Dan setelah berganti tahun
ajaran baru beliau menjadi wali kelas kami dan itu membuat kami sangat senang.

Waktu yang lain saat aku di jenjang sma/ma, dimana disekolah kami itu ada program
sebelum masuk kelas itu adalah mengahafal satu atau dua buah ayat alquran. Setiap hari aku
selalu mengahafal tetapi setia hari juga pasti ayat itu aku lupa, hal itu diketahui oleh temanku
yang memang alim dan sholeh. Dia mengatakan Alquran itu mulia. Jika kamu ingin Alquran itu
singgah dikepalamu maka sucikanlah kepalamu dari hal hal yang kotor. Karna tidak mungkin
hitam dan putih menyatu tetap akan putih pasti akan berubah warna jadi abu-abu, ketika
mendengar nasihat itu aku mulia sering berwudhu ketika ingin mau mnghafal atau membaca
Alquran bahkan sampai sekarang bukan hanya sedang pegang Alquran dimana saja dan kapan
saja insyah allah bisa menjaga tetap dalam keadaan wudhu.

Mungkin itu saja sedikit kisahku waktu disekolah semoga kita, baik untuk diri saya
pribadi maupun para pembaca bisa mengambil pelajaran dari kisah diatas semoga allah selalu
mengampuni semua kesalahan kita amin, amin ya rabbal alamin….

Wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Anda mungkin juga menyukai