Jurnal Penyelidikan Dan Penyidikan
Jurnal Penyelidikan Dan Penyidikan
ABSTRAK
Penyelesaian perselisihan serikat pekerja diatur dalam
UU No. 2 Tahun 2004 dapat diselesaikan melalui
perundingan bilateral, konsiliasi, arbitrasi, mediasi dan
perselisihan perburuhan. Prinsip dari masalah ini
adalah negosiasi bilateral terlebih dahulu sebagai
langkah awal sebelum menuju ke arah lain. Sejak UU
No. 2 Tahun lahir tahun 2004, diyakini semua
persoalan terkait dapat diselesaikan dengan cepat, adil
dan leluasa.
ABSTRACT
Settlement of trade union disputes is regulated in Law
no. 2 of 2004 can be resolved through bilateral
negotiations, conciliation, arbitration, mediation and
labor disputes. The principle of this problem is bilateral
negotiations first as a first step before going in another
direction. Since Law no. 2 Year born in 2004, it is
[2] Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial,
Perselisihan Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial…
Pendahuluan
Di era globalisasi, kondisi perekonomian menjadi lebih
maju. Kemajuan perekonomian ini karena canggihnya teknologi
yang diciptakan yang mengakibatkan pada laju perekonomian
menjadi semakin pesat. Semakin maju perekonomian semakin
banyak pula daya saing di pasar dunia. Banyak produk ekspor dan
impor yang mana ini merupakan tantangan yang tidak ringan karena
produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Apabila
suatu perusahaan ingin berkembang dan bertahan maka perusahaan
harus meningkatkan produk yang berkualitas, ikuti perkembangan
zaman, bentuk tim kerja yang solid dan tingkatkan kinerja sumber
daya manusia. Ketidak mampuan mengelola hubungan dengan
karyawan bisa juga menimbulkan akibat-akibat negative dan
memiliki konsekuensi hukum seperti perselisihan.
Perselisihan hubungan ini memang tidak mudah untuk
dihindari dan dapat menimbulkan masalah-masalah semakin parah
seperti meningkatnya kasus konflik perburuhan seperti pemecatan
yang semena-mena serta hak-hak pekerja yang tidak terpenuhi. Dari
banyaknya perselisihan ini sangat dibutuhkan perlindungan bagi
hak-hak tenaga kerja. Perselisihan atau perkara dapat terjadi dalam
setiap hubungan antar manusia, dengan semakin kompleks corak
kehidupan masyarakat, maka ruang lingkup kejadian atau peristiwa
perselisihanpun semakin luas diantaranya yang sering mendapat
sorotan adalah perselisihan hubungan industrial. Perselisihan
hubungan industrial biaanya terjadi antara pekerja/buruh dan
perusahaan atau antara organisasi buruh dengan organisasi
Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial, Perselisihan
Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial… [3]
Kajian Pustaka
Hubungan industrial adalah istilah yang merujuk pada
hubungan kerja antara pengusaha atau perusahaan dengan pekerja
atau buruh. Hubungan industrial meliputi berbagai aspek, seperti
upah, kondisi kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, serta hak-hak
dan kewajiban pekerja dan pengusaha. Selain itu, hubungan
industrial juga mencakup aspek hukum, kebijakan, dan strategi
organisasi dalam mengelola tenaga kerja.1
Perselisihan hubungan industrial adalah konflik atau
ketidaksepahaman antara pekerja dan pengusaha dalam hal
pengaturan dan pelaksanaan hubungan kerja, termasuk hal-hal
seperti gaji, tunjangan, jaminan sosial, kesehatan dan keselamatan
kerja, serta hak-hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha.
Perselisihan hubungan industrial dapat terjadi di berbagai tingkatan,
mulai dari konflik individual antara pekerja dan pengusaha hingga
konflik yang melibatkan serikat pekerja atau perwakilan pekerja
secara keseluruhan.2
Penyelesaian perselisihan industrial adalah proses atau cara-
cara yang digunakan untuk mengatasi konflik atau
ketidaksepahaman antara pekerja dan pengusaha dalam hal
pengaturan dan pelaksanaan hubungan kerja. Penyelesaian
perselisihan industrial bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang
saling menguntungkan bagi kedua belah pihak serta memastikan
kelangsungan hubungan kerja yang harmonis.3
1
Fajar, B. (2017). Hubungan Industrial: Pengertian, Fungsi, dan Peranan
Dalam Dunia Kerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(1), hal. 1.
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
3
Fajar, B. (2017). Hubungan Industrial: Pengertian, Fungsi, dan Peranan
Dalam Dunia Kerja. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(1), hal. 1.
[4] Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial,
Perselisihan Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial…
Metode
Metode yang digunakan adalah studi literatur. Metode studi
literatur merupakan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
mengelola bahan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui berbagi sumber seperti jurnal, buku, dan informasi lainnya
yang relevan dan sesuai dengan pembahasan pada jurnal ilmiah ini.
4
Abdul Khakim, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia,
Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2009, hlm. 50.
Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial, Perselisihan
Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial… [5]
5
R. Joni Bambang, Hukum Ketenagakerjaan, Bandung: Pustaka Setia,
2013, hlm. 289.
[6] Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial,
Perselisihan Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial…
10
Pasal 1 Ayat 5 UUPPHI
Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial, Perselisihan
Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial… [9]
11
Linda Rachmainy, Aam S, Emma R, 2014, Tinjauan Yuridis
Perkembangan Penerapan Pemeriksaan Setempat dalam Proses Pemeriksaan
Perkara Perdata di Pengadilan Negeri dikaitkan dengan Hukum Acara Perdata
Laporan Hasil Penelitian DIPA BLU UNPAD, UNPAD, Bandung, h. 1
Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial, Perselisihan
Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial… [11]
Penutup
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang diatur
dalam UU Nomor 2 Tahun 2004 merupakan penyempurnaan
terhadap peraturan sebelumnya yaitu UU Nomor 22 Tahun 1957.
Dalam UU Nomor 2 Tahun 2004 memberi pengaturan terhadap
perselisihan antara serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan, yang sebelumnya tidak diatur dalam UU Nomor 22
Tahun 1957.
Prinsip penyelesaian perselisihan hubungan industrial
menurut UU Nomor 2 Tahun 2004 lebih mengedepankan
musyawarah untuk mufakat melalui perundingan bipartit, sebagai
[18] Mega PS, Dava FA, M. Herbriliyan DD : Hubungan Industrial,
Perselisihan Industrial, dan Penyelesaian Perselisihan Industrial…
DAFTAR PUSTAKA
Pasal 2 UUPPHI
Pasal 1 Ayat 2 UUPPHI
Pasal 1 Ayat 3 UUPPHI
Pasal 1 Ayat 4 UUPPHI
Pasal 1 Ayat 5 UUPPHI