Anda di halaman 1dari 12

PAPER

CITRA dan OPINI PUBLIK

DISUSUN OLEH
Anggri juwita wati 2001110051
Mimi Meriana 2001111001
Helda Herawati 2001110135
Wahyu pratama 2001110998
Andreas Christian S 2001114387

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
Mengapa Opini Bisa Mempengaruhi Sikap? Berserta Contoh

Pengertian Opini Publik


Cutlip dan center (dalam Sastropoetro, 1987) menyebutkan bahwa opini adalah
kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atau situasi tertentu.
Secara singkat, opini berarti pendapat. Pendapat ini merupakan jawaban terbuka (overt)
terhadap suatu persoalan atau issue ataupun jawaban yang dinyatakan berdasarkan kata-kata
yang diajukan secara tertulis ataupun lisan. Seseorang yang sedang mengeluarkan sebuah
opini, bisa dilihat dari komunikasi verbal dan non verbalnya. Berbeda dengan sikap atau
attitude. Sikap adalah reaksi seseorang yang mungkin sekali terbuka/terlihat, akan tetapi
tidak.
Menurut Hennessy, opini public adalah preferensi kompleks yang dinyatakan oleh
sejumlah orang yang berhubungan atas suatu issue yang sangat penting (cutlip et.al.,
1985.157) kata publik merupakan kata jamak yang dipakai untuk sekolompok orang yang
dekat bersama oleh kesatuan kepentingan dan berbagi perasaan yang sama. Publik bisa
merupakan kelompok kecil yang hanya terdiri dari beberapa orang sampai kelompok besar.
Kata opini sendiri merupakan ekspresi sederhana dari satu sikap atas masalah yang
kontraversial.
Sebuah publik merupakan sekelompok orang yang mengalami masalah yang sama.
Jadi opini publik mencakup semua sikap yang dimiliki oleh individu dalam pu dan
mendorong terjadinya tingkah laku yang terpusat pada satu masalah yang sama. Jadi opini
publik mencakup semua sikap yang dimiliki oleh individu dalam publik dan mendorong
terjadinya tingkah laku yang terpusat pada satu masalah utama dalam suatu debat antar
individu tersebut. (Juariyah, 2019)
Pengertian Opini
Opini atau pendapat dapat diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan atau sikap
dalam kata-kata (Sastroputro, 1987:51). Suatu sikap dapat dinyatakan sebagai disposisi
seseorang atau suatu kecenderungan untuk bertindak (to act) atau membalas tindakan ( react).
Suatu sikap bisa tersembunyi (latent) dan tidak dinyatakan (unexpressed) pada hari ini, tetapi
bisa menjadi sangat aktif (activ) dan dapat diamati (observable) esok harinya, baik yang
dinyatakan ataupun yang tidak. Definisi ini menyebutkan bahwa opini itu berhubungan erat
dengan sikap manusia yaitu secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok
Pengertian Sikap (Attitude)
Pengertian attitude itu dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap objek tertentu,
yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap tersebut disertai
oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi. Jadi attitude
lebih tepat diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal, dan attitude
itu senantiasa terarah pada suatu hal, suatu objek; tidak ada attitude tanpa ada objeknya
Menurut Kreck (1962:141) sikap adalah kognisi, perasaan, dan kecenderungan perilaku
saling berkaitan dan membentuk suatu sistem. Sistem tertentu ini disebut sikap. Menusia
dapat mempunyai sikap terhadap bermacammacam hal/sesuatu. Jadi pengertian sikap adalah
pandangan atau perasaan yang disertai oleh kecenderungan untuk bertindak terhadap objek
tertentu (Gerungan, dalam Djoenalsih S) (1997,103)
Pembentukan Sikap
Sikap sosial terbentuk oleh ada.nya interaksi sosial. Dalam interaksi sosial itu,
individu membentuk pola sikap tertentu terhadap objek psikologis yang dihadapinya.
Berqagaifaktor yang mempengaruhi pembentukan sikap itu antara 1ai'l:pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting l~igllificallt other), media massa, lembaga
pendidikan atau lembaga agama, dan faktor emosi dalam diri individu (Azwar, 1988:24).
Menyadari akan beberapa faktor tersebut, dalam mengajarkan sikap, masing-masing
faktor secara sendiri-sendiri atau bersama-sama harus dimanipulasi demi terbentuknyasikap
positif yang kita kehendaki. Sikap yang semakin kuat, akan muncuk kepermukaan dalam
bentuk opini. Sewaktu opini semakin kuat akan lebih terungkap atau terbentuk tindakan
perangai tertentu (Seitel, 2001:82).
Mengapa Opini Bisa Mempengaruhi Sikap
Opini publik terdiri dari dua komponen kata, yaitu publik dan opini. Batasan
sederhana dari publik adalah suatu kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama
dalam masalah tertentu. Pendapat adalah ekspresi suatu sikap terhadap topik tertentu (yang
ramai dibicarakan). Sikap yang semakin kuat, akan muncuk kepermukaan dalam bentuk
opini. Sewaktu opini semakin kuat akan lebih terungkap atau terbentuk tindakan perangai
tertentu (Setiadarma, 2021)
Jika diartikan secara ringkas, opini berarti pendapat. Dalam ilmu psikologi, opini
adalah ekspresi sikap. Dengan demikian opini itu sebuah aktualisasi. Jadi sikap masih berada
dalam diri orang dan belum dimunculkan, sedangkan opini sudah lebih dari itu, dimunculkan
dan jika dibuktikan akan bisa diindera oleh manusia (ekspresi). Seseorang yang sedang
mengeluarkan sebuah opini bisa dilihat dari komunikasi verbal dan nonverbalnya. Lain
dengan sikap. Diam adalah sikap. Tetapi diam tidak bisa diindera secara utuh dan masih ada
dalam diri seseorang.
Cutlip dan Center pernah mengatakan bahwa opini adalah kecenderungan untuk
memberikan respons terhadap suatu masalah atau situasi tertentu (Sastropoetra, 1987).
Respons disini, jika kita memahami dari esensi opini, berarti sesuatu yang sudah dikeluarkan
pada diri seseorang. Disamping itu opini hanya bisa diwujudkan kalau ada suatu masalah
yang “merangsang” seseorang untuk menanggapinya. Masalah tersebut bisa juga berarti
situasi yang melekat atau menimpa dirinya. Misalnya, situasi tertekan, situasi marah, dan
tenang akan berbeda dalam aktualisasi opininya.(Juariyah, 2019)
Karena opini tersebut berasal dari pola pikir manusia yang berbeda beda, sehingga hal
ini dapat membuat seseorang untuk menyikapi atau menghargai opini yang dikeluarkan. sikap
manusia dapat berubah jika opini tersebut berbeda disuatu kelompok. sikap merupakan hal
yang terpenting dalam menghadapi dari berbagai opini yang di dapat, kemudian opini
menjadi acuan untuk mendapatkan sikap yang baik dan dapat di setujui atau disepakati
sesama.
Doob mengemukakan bahwa yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi
seseorang ataupun sikap kelompoknya, karena sikapnya ditentukan oleh pengalamannya,
yaitu pengalaman dari dan dalam kelompok itu pula. Selanjutnya menurut Doob bahwa opini
publik itu sifatnya kan tetap latent (terpendam) dan baru memperlihatkan sifat yang aktif
apabila issue itu timbul dalam sesuatu kelompok atau lingkungan. Suatu issue itu timbul
kalau terdapat konflik, kegelisahan atau frustasi. Selanjutnya opini publik mencakup semua
sikap yang dimiliki oleh individu dan mendorong terjadinya tingkah laku yang terpusat pada
satu masalah yang sama. Jadi opini publik mencakup semua sikap yang dimiliki oleh individu
dalam publik dan mendorong terjadinya tingkah laku yang terpusat pada satu masalah utama
dalam suatu debat antar individu tersebut.
Contoh Kasus
Sebelum masuk kedalam contoh kasus, berikut jenis-jenis opini berdasarkan kategorinya;
Opini Individual
Opini individual merupakan salah satu pendapat seseorang mengenai sesuatu yang terjadi di
masyarakat. Untuk dapat mengetahui orang lain disekitar ada yang sependapat atau tidak,
seseorang harus melakukan perbincangan kepada orang lain terlebih dahulu, sehingga sesuatu
yang dibicarakan tersebut kini menjadi opini publik.
Opini Pribadi
Opini pribadi merupakan salah satu pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial.
Opini pribadi timbul apabila seseorang tanpa dapat dipengaruhi oleh orang lain, menyetujui
atau tidaknya suatu masalah sosial, kemudian dalam nalarnya ia menemukan sebuah
kesimpulan sebagai tanggapan atas masalah sosial tersebut.
Opini Kelompok
Opini kelompok merupakan salah satu pendapat sekelompok orang mengenai masalah sosial
yang menyangkut kepentingan orang banyak. Contohnya yaitu keharusan pancasila dijadikan
asas tungal bagi organisasi kemasyarakatan, maka diantara kelompok itu ada yang pro dan
ada yang kontra.
Opini Minoritas
Opini minoritas yakni salah satu pendapat dari orang-orang yang jumlahnya sangat relatif
lebih sedikit dari mereka yang terkait suatu masalah sosial, baik yang pro, kontra, atau
dengan pandangan lainnya. Lawan dari opini minoritas yaitu opini mayoritas.
Opini Mayoritas
Opini mayoritas yaitu salah satu pendapat orang-orang yang terbanyak dari mereka yang
berkaitan dengan suatu masalah sosial, baik sebagai yang pro, kontra, maupun yang memiliki
penilaian lainnya.
Opini Massa
Opini massa ialah suatu kelanjutan dari sebuah opini publik. Opini massa adalah salah satu
pendapat seluruh masyarakat sebagai hasil dari perkembangan pendapat yang berbeda
mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum.
Opini Umum
Opini umum adalah serangkaian pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu
masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Secara sederhana, opini
umum ini merupakan satu pendapat yang diamini oleh masyarakat pada umumnya.
OPINI: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Contoh opini diatas masuk kedalam opini publik, karena timbulnya akibat keresahan
bersama. Pemerintah memberlakukan kenaikan harga bagi bahan bakar minyak berjenis
Pertalite, Solar, dan Pertamax karena adanya desakan untuk menahan pembengkakan
anggaran subsidi. Keputusan ini dipandang beberapa ahli ekonomi merupakan hal yang
paling mungkin untuk dilakukan karena sulitnya menerapkan pembatasan konsumsi bahan
bakar minyak bersubsidi. Pemerintah telah mengupayakan adanya pemantauan konsumsi
bahan bakar minyak bersubsidi melalui aplikasi My Pertamina, namun penerapannya tentu
tidak mudah sebab syarat-syarat atau kondisi yang diperlukan untuk menunjang kebijakan ini
masih sulit untuk dipenuhi.
Beberapa hari setelah kenaikan harga bahan bakar minyak yang disubsidi oleh
pemerintah, harga sejumlah komoditi pangan ikut naik. Komoditi pangan yang ikut
mengalami kenaikan harga beberapa hari lalu adalah cabai rawit merah, cabai hijau, bawang
putih, dan bawang merah. Bukan hal yang tidak mungkin, harga komoditi pangan yang lain
juga turut naik. Situasi semacam ini memang hal yang klasik dan sudah pernah terjadi
sebelumnya. Kenaikan harga umumnya berasal dari biaya penanganan sebelum barang siap
untuk dikonsumsi, salah satunya adalah biaya distribusi.
Sikap yang ditimbulkan dari kenaikan BBM ini masyarakat mengadakan demo untuk
menolak kenaikan BBM yang terdiri dari mahasiswa dan sejumlah lapisan masyarakat. demo
menuntut DPR segera membentuk panitia kerja atau panitia khusus (pansus) untuk membahas
polemik kenaikan BBM ini. Dengan pembahasan itu, harapannya akan muncul kesepatan
pencabutan atau evaluasi kenaikan harga BBM.
Hubungan Antara Citra Opini dan Sikap

1. Opini Publik

Noelle-Neumann mendefenisikan opini publik adalah sikap atau tingkah laku yang
ditunjukkan seseorang kepada khalayak jika ia tidak ingin dirinya terisolasi; dalam hal
kontroversial, opini publik adalah sikap yang ditunjukkan seseorang kepada khalayak
tanpa harus membahayakan dirinya sendiri yaitu berupa pengucilan (dalam Morissan,
2008: 72). Untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan publik
harus diberi peneranganpenerangan yang lengkap dan objektif mengenai kegiatan-
kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul
pengertian daripadanya.

William Albig mengemukakan bahwa opini publik adalah hasi daripada interaksi
antara individu-individu dalam kelompok apa saja. Ini berarti bahwa opini publik itu
timbul karena adanya interaksi antara individu-individu yang menyatakan pendapatnya
(dalam Abdurrachman, 2001: 51)

2. Hubungan Citra Opini dan Sikap


Menurut Effendy, untuk memperoleh kejelasan mengenai opini publik perlu
dikemukakan tentang jenis-jenis opini lainnya yang berkaitan dengan opini publik :
- Opini Individu
Opini individu merupakan pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu
yang terjadi dimasyarakat. Pendapat itu bisa setuju atau tidak setuju.
- Opini Pribadi
Merupakan pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Pendapat
seseorang belum tentu merupakan opininya pribadi, mungkin ia ambil alih opini orang
lain disebabkan ia menyetujuinya. Lalu dalam suatu pergunjingan
dikomunikasikannya kepada orang lain sebagai opininya sendiri tetapi bukan opini
pribadinya.
- Opini Kelompok
Pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak
orang termasuk sekelompok orang tadi.

- Opini Massa
Merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa ini beralih
bentuk menjadi tindakan fisik.
- Opini Umum
Pendapat umum merupakan pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu
masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum (dalam Soemirat
dan Ardianto, 2012: 107-108).

Salah satu faktor pemicu timbulnya opini publik adalah pernyataan opini (expression
of prefences). Berbagai pernyataan bertumpuk disekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya
disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan atau dicetak dan sewaktu-waktu melalui
gerakgerik, kepalan tinju, lambaian tangan dan tarikan napas panjang. Tindakan yang
dilakukan tentunya merupakan sebuah sikap dari seorang individu yang menjadi pengaruh
terhadap opini publik.

Persepsi yang akan dipengaruhi oleh pendirian dapat membentuk sebuah opini. Opini
yang melewati proses consensus akan segera menjadi opini publik. Persepsi adalah suatu
proses memberikan makna, yang sebenarnya merupakan akar dari opini. Persepsi
ditentukan oleh faktor-faktor seperti :

a. Latar belakang budaya

b. Pengalaman masa lalu

c. Nilai-nilai yang dianut

d. Berita-berita yang berkembang.


Ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang baru kali ini dikenalnya, biasanya
orang akan segera mempunyai opini. Opini ini muncul karena orang tersebut mempunyai
persepsi. Persepsi, antara lain disebabkan oleh kenyataan yang ditemuinya dimasa lalu.

Opini sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan pendirian (attitude/sikap). Abelson
menyebutkan bahwa opini mempunyai unsur sebagai molekul opini, yakni :

a. Belief (kepercayaan tentang sesuatu)

b. Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)

c. Perception (persepsi)

Pendirian (Attitude) sering disebut sikap, merupakan opini yang tersembunyi didalam
batin seseorang (latent opinion). Pendirian yang diungkapkan, dalam bentuk apapun
disebut opini (Soemirat & Ardianto, 2005: 109).

Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Opini Publik dan sikap adalah Opini
Publik itu sendiri timbul karena dipengaruhi oleh sikap seorang individu baik dari
pengalaman ataupun kepercayaan seorang individu terhadap sesuatu sehingga jika
terdapat suatu permasalahan atau opini publik yang berhubungan dengan pengalaman
atau kepercayaan mereka maka muncul lah sikap mereka untuk menanggapi suatu hal
dengan opini yang mereka miliki.
Bagaimana Sikap dan Opini Mempengaruhi Kerja dan Tujuan
Seorang PR

Banyak Praktisi PRyang mengabaikan dan tidak mempedulikan opini publik yang ada
dan berkembang di masyarakat mengenai organisasi/ perusahaannya. Akibatnya Praktisi PR
tersebut harus menuai kerugian bahkan bila terus menerus diabaikan tidak mustahil Praktisi
PRharus mengalami kepailitan atau gulung tikar. Untuk itu memperhatikan dan
mempedulikan setiap opini/pendapat publik yang ditujukan kepada organisasi/perusahaan
adalah hal yang cukup penting.

Setiap Praktisi PR mempunyai harapan dan tujuan untuk memperoleh citra atau image
yang positif atas barang dan jasa yang dihasilkannya. Praktisi PR berusaha untuk
menanamkan image yang positif di benak konsumennya. Dengan berbagai usaha dan cara
agar produk atau jasa dari perusahaan mendapatkan citra yang positif dari para konsumennya.
Kotler menjelaskan bahwa “Corporate image is the consumers response to the total offering
and is defined as a sum the belief, ideas and impressions that a public has an organization.”
Artinya, citra perusahaan adalah respon konsumen pada keseluruhan penawaran yang
diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide dan kesan
masyarakat pada suatu organisasi.

Kepercayaan, ide-ide dan kesan dari publik atau masyarakat merupakan hal yang
perlu diperhatikan dan dipedulikan. Dengan cara ini, Praktisi PR berarti peka terhadap opini
yang berkembang mengenai organisasinya/ perusahaannya, sehingga publik merasa
diperhatikan. Pada gilirannya, publik memiliki kepercayaan, ide-ide, dan kesan yang positif
pada Praktisi PR. Untuk dapat mencapai hal tersebut Praktisi PR perlu memberikan
kesempatan kepada publik untuk menyampaikan responnya atau tanggapannya. Respon atau
tanggapan yang diberikan publik dapat berupa penilaian, sikap, opini/ pendapat. Dengan
melihat dan mendengar respon publik baik yang positif maupun negatif, Praktisi PR dapat
memahami apa yang menjadi kebutuhan, harapan dan aspirasi public, sehingga respon yang
negatif diupayakan untuk menjadi positif dan melalui opini/pendapat publikpun akan
terbentuk citra yang positif.

Seorang Pr perlu memperhatikan opini publik karena opini dalam sebuah organisasi/
perusahaan sangan mempengaruhi kinerja dari seorang praktisi PR. Isu apapaun yang sedang
berkembang di tengah masyarakat mengenai organisasi/ perusahaan, praktisi PR harus peka
terhadap isu tersebut. Jika praktisi PR tidak peka terhadap isu maka akan mempengaruhi
tujuan organisasi/ perusahaan, dan tentunya kinerja dari seorang PR di pertanyakan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa PR bekerja ditentukan oleh opini publik, jika opini yang berkembang
baik maka kinerja PR semakin di percaya dan begitu pula sebaliknya.
Sumber

Fredina, E. (2014). Opini Masyarakat Padukuhan Tambakbayan Terhadap Proyek


Pembangunan Sahid Yogya Lifestyle City (Doctoral dissertation, UAJY).

Juariyah. (2019). Opini Publik Dan Propoganda. 1–66.


http://repository.unmuhjember.ac.id/13722/1/BUKU OPINI PUBLIK %26
PROPAGANDA pdf.pdf

Setiadarma, A. (2021). Kaitan Public Opinion dan Public Relation. UPN Veteran Jakarta,
XXVI(3), 216–219.

Arifin, Anwar. 2010. Opini Publik. Jakarta: Gramata Publishing.


Olii, Helena. 2007. Opini Publik. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai