Anda di halaman 1dari 14

Public

Relations
Opini Public dan Citra
Kelompok
1
• Syanita Nurzulfa (191510107)
• Siti Sholehah (191510079)
• Fika Janatu Nufus (191510101)
• Rani (191510102)
• Windi widiawati (191510105)
• M . Firman Yusuf (191510089)
Apa itu opini Public ???

Etimologis

Opini publik berasal dari bahasa


Inggris Public Opinion, yang
berati dalam bahasa indonesia
Opini Opini Public atau pendapat
Suatu respon yang dikontruksi
melalui interpretasi pribadi.
umum

Public
Suatu kumpulan orang-orang yang sama
minat dan kepentingannya terhadap suatu
isu.
Pengertian Opini Public

Berikut beberapa Suatu opini yang menyangkut isu


menurut para ahli
tentang Opini Public
atau kejadian yang mengandung
keprihatinan public.

• Menurut Astrid dalam Komunikasi dalam Teori dan


praktek beberapa pengertian mengenai opini publik
yaitu sifat umum yang diselidiki ilmu komunikasi
• Opini publik, menurut William Albiq dalam
merupakan bentuk kelompok (sosial) yang kolektif dan
Sastropoetro adalah suatu jumlah dari pendapat
tidak permanen.
individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan
dan opini publik merupakan hasil interaksi antar
individu dalam suatu publik.

• .Menurut Leonard W. Doob dalam Sastropoetro, opini publik mempunyai


hubungan yang erat dengan sikap manusia, yaitu sikap pribadi atau sikap
kelompok. Doob selanjutnya mengatakan bahwa opini publik adalah sikap
pribadi seseorang ataupun sikap kelompok, maka sebagian sikapnya
ditentukan pengalaman dari dan dalam kelompoknya.
Karakteristik Opini Public

Menurut Ithel de Sola Pool menjelaskan berikut beberapa


karakteristik dari opini public.

• Diekspresikan (dinyatakan) secara umum


• Menyangkut kepentingan umum
• Dimiliki oleh banyak orang
Proses terbentuknya Opini
Public

Model di atas merupakan gambaran dari proses pembentukan opini


publik, yang diawali oleh 4 faktor penentu seperti latar belakang budaya,
pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita yang
berkembang. Keempat hal ini diolah kembali menjadi persepsi. Persepsi
yang akan dipengaruhi oleh pendirian dapat membentuk sebuah opini.
Opini yang melewati proses konsensus akan segera menjadi opini publik.
1. Persepsi

Persepsi adalah suatu proses memberikan makna, yang sebenarnya


merupakan akar dari opini. Persepsi ditentukan oleh faktor-faktor seperti :
• Latar belakang budaya
• Pengalaman masa lalu
• Nilai-nilai yang dianut
• Berita-berita yang berkembang
Ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang baru kali ini dikenalnya, biasanya orang
akan segera mempunyai opini. Opini ini muncul karena orang tersebut mempunyai
persepsi. Persepsi, antara lain disebabkan oleh kenyataan yang ditemuinya di masa lalu.

2. Opini

Opini sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan pendirian (attitude). Abelson, dalam
Kasali (1994) menyebutkan bahwa opini mempunyai unsur
sebagai molekul opini, yakni :
• Belief (kepercayaan tentang sesuatu)
• Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang)
• Perception (persepsi)
Pendirian (attitude) sering disebut sikap, merupakan opini yang tersembunyi di dalam
batin seseorang (latent opinion). Pendirian yang diungkapkan, dalam bentuk apa pun
disebut opini.
3. Konsensus

Opini individu bisa berkembang menjadi luas, menjadi “milik suatu


segmen masyarakat”. Opini yang terkristal menjadi luas itu disebut opini publik. Untuk
berkembang menjadi opini publik, opini-opini tersebut melewati sejumlah dimensi, yakni :
• Waktu
• Cakupan (luasnya publik)
• Pengalaman masa lalu khalayak
• Media massa
• Tokoh

4. Pendirian
Sebagai ramuan pembentuk opini, pendirian mempunyai tiga komponen
pembentuk yang dikenal sebagai A-B-C of Attitude.
• Affect atau perasaan (emosi)
Komponen afektif merupakan elemen evaluasi dalam unsur pendirian berdasarkan seseorang untuk
menilai sesuatu: baik atau buruk.
• Behavior atau perilaku
Merupakan komponen untuk menggerakan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan atau
berperilaku atau suatu reaksi yang sedang dihadapinya. Seperti memukul, menghancurkan, menerima,
atau menolak.
• Cognition atau pengertian (penalaran)
Komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai sesuatu informasi, pesan, fakta dan
pengertian yang berkaitan dengan pendiriannya. Komponen ini menghasilkan pengertian dari
seseorang berdasarkan rasio atau kemampuan penalarannya.
Faktor penilaian sikap
Pengertian Sikap
Menurut Oxford Advanced Learner Dictionary
mencantumkan bahwa sikap (attitude) berasal dari bahasa
Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the
body, dan way of feeling, thinking or behaving”.
mengemukakan bahwa sikap adalah “A syndrome of
response consistency with regard to social objects”.
Artinya sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten
terhadap obyek sosial, secara garis besar sikap terdiri dari
komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan
pembicaraan dan dipelajari), perilaku (cenderung
mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan emosi
(menyebabkan respon-respon yang konsisten).
Faktor-faktor Penilaian Sikap

Menurut Azwar S faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:

 Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila pengalaman tersebut
meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

 Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan
sikap seseorang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap
penting tersebut.

 Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.


Sebagai akibatnya, tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita
terhadap berbagai masalah.
 Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya,
berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh
terhadap sikap konsumennya.

 Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan apabila pada
gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

 Faktor emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi
yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego.
Thanks for your
attentions !!!!

Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai