Anda di halaman 1dari 3

OPINI PUBLIK.

Opini publik berasal dari dua kata berbahasa latin, yakni opinari dan publicus. Opinari berarti berpikir atau
menduga. Kata opinion sendiri mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Kata opinion sendiri dalam bahasa
inggris berhubungan erat dengan kata option dan hope, yang berasal dari bahasa latin. optio yang artinya pilihan atau
harapan. Sedangkan publicus mempunyai arti, milik masyarakat luas. Dengan demikian, hubungan antara kedua
kata itu, opini publik, menyangkut hal seperti dugaan, perkiraan, harapan dan pilihan yang dilakukan orang banyak.

1. Pengertian Opini Opinion atau opini dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pendapat, yakni
pandangan seseorang mengenai sesuatu. Jadi, pendapat itu bersifat subjektif. Dengan demikian pendapat
merupakan evaluasi atau penilian, bukan fakta. Karena bukan fakta, maka pendapat dapat dengan mudah
berubah atau diubah, tergantung pada situasi sosial yang berlaku. Opini adalah ekspresi sikap. Dengan
demikian opini itu adalah sebuah aktualisasi. Jadi sikap masih berada dalam diri orang dan belum
dimunculkan, sedangkan opini sudah lebih dari itu, dimunculkan dan jika dibuktikan akan bisa diindera
oleh manusia (ekspresi). Seseorang yang sedang mengeluarkan sebuah opini bisa dilihat dari komunikasi
verbal dan komunikasi non verbalnya. Lain dengan sikap. Diam adalah sikap. Tetapi diam tidak bisa
diindera secara utuh dan masih ada dalam diri seseorang (Nurudin, 2001 : 52) .Menurut M.O.Palapah,
pengertian dari opini adalah, Pandangan seseorang mengenai sesuatu. (Yulianita, 1996 : 17).
Sedangkan menurut Cutlip dan Center, opini adalah, Kecenderungan untuk memberikan respons
terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. (Sastropoetro, 1987).

Respons di atas berarti sesuatu yang sudah diberikan/dikemukakan/disampaikan dari diri seseorang. Opini
hanya bisa diwujudkan kalau ada suatu masalah yang merangsang seseorang untuk menanggapinya.
Masalah tersebut bisa juga berarti situasi yang melekat atau menimpa dirinya. Misalnya, situasi tertekan,
situasi marah, dan tenang akan berbeda dalam aktualisasi opininya. (Nurudin, 2001 : 52). Menurut
Converse (1964), opini ada yang bersifat stabil, ada pula yang berfluktuasi. Namun, opini lebih mudah
berubah dibandingkan attitude (sikap) yang lebih stabil.

2. Pengertian Publik secara Kuantitatif

Secara kuantitatif publik ditandai dengan jumlah dari publik itu. Dengan demikian yang disebut publik itu
lebih dari satu orang yang mempunyai minat yang sama mengenai suatu masalah sosial. Misalnya, ada dua
orang (yang memperhatikan atau memiliki minat dan berkepentingan terhadap isu/masalah) yang menolak
kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dan pembelian pesawat Sukhoi. Minimal dua orang saja
adalah publik.

3. Pengertian Publik secara Geografis

Publik diartikan sebagai sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat tertentu. Dengan
demikian ditandai dengan wilayah dimana publik berada/bertempat tinggal, serta mempunyai minat yang
sama mengenai suatu permasalahan sosial. Misalnya, publik yang terdiri dari warga dan pedagang di Bali
memiliki kesamaan minat terhadap kasus peledakan Bom di Bali. Publik di Bandung/Jawa Barat memiliki
keinginan untuk mengikuti proses pencalonan dan pemilihan Gubernur Jawa Barat. Publik di Aceh sangat
berminat terhadap masalah Operasi Militer di Aceh.

4. Pengertian Publik secara PsikologisSecara psikologis, publik diartikan sebagai orang-orang yang
menaruh perhatian yang sama terhadap suatu masalah yang sama, tanpa ada sangkut pautnya dengan
tempat mereka berada. Dengan demikian, walaupun secara fisik mereka tidak terlihat menyatu dalam
sebuah kelompok, namun secara psikologis mereka disatukan dengan kepentingan yang sama. Publik yang
dimaksud bukan didasarkan pada sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat yang
sama (publik secara geografis).

Misal, kasus peledakan Bom di Bali ternyata bukan hanya diperhatikan oleh para pedagang di Bali, tetapi
publik di seluruh dunia. Contoh lain, orang-orang Indonesia, Malaysia, Afghanistan, Palestina, dan di
belahan dunia lainnya yang menaruh perhatian dan mengikuti peristiwa agresi Amerika ke Irak. Mereka
disatukan oleh adanya kesamaan perhatian meskipun tempat mereka berbeda. Satu contoh lagi, publik di
berbagai wilayah Indonesia disatukan secara psikologis karena sangat intens mengikuti perseteruan
antara Rhoma Irama dan Inul Daratista, biaya pendidikan PTN (jalur khusus) yang begitu mahal, dll.

5. Pengertian Publik secara SosiologisSecara sosiologis publik ditandai dengan adanya kelompok individu
yang mempunyai minat/keinginan yang sama, berkehendak untuk memecahkan masalah secara bersama-
sama, serta mencapai tujuan secara bersama pula. Misalnya, terdapat publik yang menginginkan kasus
pencarian harta karun di Bogor oleh Menteri Agama Said Agil Al-Munawar diselesaikan di pengadilan
secara tuntas. Mereka beropini bila pencarian harta itu telah merusak situs sejarah di Bogor, dan itu
melanggar hukum . Mereka membicarakan masalah itu bersama untuk mencapai tujuan yang sama, yakni
keadilan dan kepastian hukum.

Opini publik yang berkembang di Indonesia berpengaruh terhadap berlangsungnya proses sosial bahkan
merupakan tulang punggung negara. Oleh sebab itu peranan opini publik juga berpengaruh pada kehidupan
politik dan sistem politik atau sebaliknya. Kaitannya dengan opini publik nasional, bahwa opini publik
yang ada dibangsa ini tidak terlepas dari struktur kekuasaan. Jauh kedalam itu, dari sudut kompetensinya
peranan opini publik nasional Indonesia sangat banyak, antara lain :
a. memperkuat undang undang, sebab setiap undang tanpa dukungan opini publik nasional akan merupakan
huruf huruf mati.(UU Anti Pornografi)
b. memberi kekuatan hidup bagi badan badan dan lembaga lembaga sosial. (Greenpeace)
c. merupakan kekuatan pokok yang menghidupi dasar dasar sosial.
d. Pendukung moral utama dalam masyarakat utama.(kontrol sosial)

Opini publik nasional tidak hanya berkisar dalam lingkaran internal, tapi dalam situasi tertenti opini publik
melintasi batas wilayah kekuasaan negara yang bertemu dengan opini nasional negara lainnya. Kita tahu
akhirnya Unesco memberikan anugrah pada Indonesia sebagai penghasil kebudayaan batik. Sebelumnya
opini publik tentang diambilnya banyak budaya Indonesia oleh Malaysia sempat membuat panas dua belah
pihak. Media menyerukan berbagai kampanye agar kita menjaga budaya dan jangan sampai diambil orang,
opini publik dinegara ini tentang isu tersebut telah merebak. Tapi nyatanya pihak Malaysia santai santai
saja. Itulah salah satu contoh mengenai opini publik yang tidak bersifat internal.

Pengaruh opini publik yang berpengaruh pada terbentuknya kebijakan publik telah memberikan bukti.
Bahwa memang dengan apa yang telah dijabarkan diatas memang benar, kekuatan opini publik di
Indonesia sangatlah terlihat, apalagi jika disokong dengan pihak yang berkepentingan. Contoh dari
dasyatnya pengaruh opini publik adalah berita kedatangan miyabi yang akhirnya dibatalkan datang ke
Indonesia. Walaupun opini publik tidak selalu benar dan sifatnya sering berganti ganti, namun masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang siap mengkritisi apapun yang terasa tidak benar untuk dirinya, dan
kelompoknya.

Definisi Publik menurut Para Ahli

Publik opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan pendapat umum yang membentuk Opini Publik
adalah sikap pribadi sesorang atau kelompoknya. Karena itu sikapnya ditentukan oleh pengalamannya, yaitu
pengalaman dari dalam kelompok itu juga.

Opini publik menurut William Albiq adalah suatu jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui
perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik. Emory S. Bogardus dalam
The making of Public Opinion mengatakan opini publik hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi dalam
masyarakat demokratis (Olii, 2007:20).

Faktor Faktor Opini Publik

Dalam buku Pendapat Umum, Hennessy mengemukakan lima faktor pendapat umum (opini publik) :

1. Adanya isu (Presence of an issue), harus terdapat konsensus yang sesungguhnya. Opini Publik berkumpul
disekitar isu.
2. Nature of Publics, harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu.
3. Pilihan yang sulit (Complex of preferences), mengacu pada totalitas opini para anggota masyarakat tentang
suatu isu.
4. Suatu pernyataan atau opini (Expression of Opinion), berbagai pernyataan bertumpuk sekitar isu.
5. Jumlah orang terlibat (Number of persons involved), opini publik adalah besarnya (size) masyarakat yang
menaruh perhatian terhadap isu. (Olii, 2007:20)

Untuk mencapai opini yang benar ataupun baik untuk pemecahan persoalan, tergantung sekali dari :

1. Apakah minoritas dapat juga berbicara lain dari pada mayoritas.


2. Informasi yang cukup dan benar dapat dipakai sebagai landasan ataupun titik tolak pembentukan pendapat.
3. Sifat manusia untuk berpihak. (Olii, 2007:35)
George Carslake Thompson mengemukakan bahwa proses pembentukan opini publik dalam suatu publik yang
menghadapi isu timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu :

1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau merekapun boleh tidak setuju.
2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan, tetapi boleh juga tidak berbeda pandangan.
3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber data yang berbeda-beda. (Olii,
2007:55)

Opini bertindak sebagai jawaban terbuka terhadap suatu persoalan/issue. Subjek dari suatu opini biasanya adalah
masalah yang baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai rasa ragu-ragu dengan sesuatu, yang lain
dengan kebiasaan, ketidakcocokan, dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur tersebut mendorong orang untuk
saling mempertahankannya. Suatu isu menjadi isu sosial apabila menyebabkan orang lain akan membentuk
pendapatnya dan menyatakan atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat/opini
semula.

2. Pengertian Publik

Publik adalah kumpulan orang-orang memiliki minat dan kepentingan yang (interest) sama terhadap sesuatu issu
atau masalah. Publik juga dapat dibedakan dengan kerumunan (crowd). Publik bersifat lebih rasional sedangkan
kerumunan lebih bersifat emosional (Ogburn dan Nimkoff dalam Nasution, 1990:94). Publik ditandai oleh adanya
sesuatu issu yang dihadapi dan dibincangkan oleh sekelompok orang dan memunculkan opini mengenai issu
tersebut. Publik menganggap issu tersebut penting atau kontroversial sehingga terjadi proses diskusi di dalamnya.

Selanjutnya publik masih dapat dibedakan dengan general public dan special public. Misalnya saja dalam
rnenghadapi suatu issu rnengenai olahraga terdapat publik olahraga secara urnum, dan yang ada yang
memandangnya secara khusus menurut cabang olahraga yang spesifik. Dengan dernikian ada publik olahraga
(umum) di samping publik badminton, sepakbola, dan sebagainya (khusus). Dapat dibedakan pula antara general
public opinion atau pendapat publik awam dengan elite public opinion, yaitu golongan elit yang karena pendidikan
atau posisi.mereka mempunyai keterkaitan dengan suatu issu tertentu. Dengan demikian opini publik tidak dapat
begitu saja diartikan sebagai pendapat umum. Publik tidak berarti umm, namun ditentukan dengan adanya
kesamaan minat dan kepentingan terhadap suatu hal.

Publik berbeda dengan crowd. Publik bisa berada dimanapun sedangkan crowd biasanya berada di suatu tempat,
terkonsentrasi, berkumpul/berkerumun. Crowd dapat kita temukan, misalnya di jalanan. Terdapat sekelompok orang
yang berkumpul, bergerombol, melihat-lihat apa yang ditawarkan seorang tukang obat. Itu adalah crowd. Tidak
demikian dengan publik. Untuk lebih jelas, pengertian publik dapat ditinjau dari beberapa aspek (Yulianita, 1996:2-
4), yaitu pengertian publik secara kuantitatif, geografis, psikologis dan sosiologis.

Anda mungkin juga menyukai