Anda di halaman 1dari 3

Simbol adalah sesuatu yang menggantikan sesuatu yang lain, yang merupakan proses kognitif

dimana objek mendapatkan konotasi nselain mengenai penggunaannya. Objek bisa berupa lingkungan,
seorang manusia, ataupun benda artefak lain. Tanda adalah bentuk yang secara konvensional
disepakati, menggantikan sesuatu dalam arti yang sesungguhnya daripada arti yang abstrak.

Hershberger mengatakan bahwa ada dua kategori makna dalam arsitektur yang penting dalam
membuat prediksi perilaku, yaitu :

1. Makna representasi (representational meanings)


Makna representasi dikelompokkan ke dalam:
a) Makna presentasional (presentational meaning) meaning biasanya tidak berupa verbal,
tetapi lebih berupa ikon,mendekati bentuk yang diamati. Tingkat paling dasar dari
makna presentasional adalah pengenalan bentuk seperti betuk kotak, segitiga,
kemudian kategori pada tingkat dekskriptif atau sifat dan pada akhirnya orang ukuran,
intensitas, dan tekstur untuk mengetahui objek itu berada dekat atau jauh,relative
terhadap diri orang tersebut.
b) Makna referensial (referensial meaning) di beberapa bentuk sesuai dengan
representasinya dirasakan lebih penting daripada bentuk atau atau peristiwa lainnya.
Bentuk ini bertindak sebagai tanda atau symbol bagi objek atau peristiwa lainnya.
Tingkat pemaknaan pada kategori referensial sangatlah banyak sehingga sukar bagi
arsitek untuk membuat prediksi tentang respons para penggunanya. Tingkat paling
dasar adalah mengenali kegunaannyasuatu objek. Selain itu, arsitek juga dapat
mengomunikasikan nilai lain dari berbagai kegunaan.

2. Makna responsive (responsive meanings)


Makna responsive terdiri atas:
a) Makna afektif
Perasaan seseorang dan emosi berjalan di makna ini. Makna afektif adalah respons yang
didasarkan pada pengalaman. Karena itu, makna ini juga bergantung pada nilai nilai
budaya pengguna. Adanya pergeseran tingkat adaptasi ini merupakan salah satu alasan
mengapa tempat yang sama bisa memberi makna afektif yang berbeda bagi orang yang
berbeda. Respon emosional terhadap lingkungan bukan sesuatu yang singkat dan tajam,
melainkan menerus dan komulatif.
b) Makna evaluative
Makna ini muncul sebagai respons terhadap representasi ataupun makna afektif yang
berkaitan dengan perasaan emosi seketika .
c) Makna preskriptif
Makna preskriptif adalah makna Setelah menghadapi situasi, orang dipengaruhi oleh
representasi tersebut, mengevaluasinyadan memutuskan apa yang dikerjakan.
Arsitektur biasanya perspektif dalam sebuah bangunan yang berarti sedemikian rupa
melalui tatanan massa dan ruang agar terasa nyaman.
Perilaku spasial atau bagaimana orang menggunakan tatanan dalam lingkungan
adalah sesuatu yang dapat diamati secara langsung sehingga pada tingkat dekskriptif hal
ini tidak menjadi kontroversi seperti halnya usaha orang menjelaskan proses dan
kognisi.
Para ahli ekonomi, sosiologi, antopologi memperbincangkan aspek perilaku
spasial yang berbeda sehingga menawarkan penjelasan yang beragam. Arsitek dan
perencanaan kota umumnya lebih menaruh perhatian pada perilaku skala mikro, mulai
dari ruangan hingga lingkungan atau distrik dalam kota. Pendekatan perilaku lingkungan
mengenai perilaku manusia menunjukan bahwa perilaku seseorang adalah fungsi dari
motivasinya, affordances lingkungan, dan image-nya tentang dunia di luar persdepsi
langsung dan makna citra tersebut bagi orang yang bersangkutan.

Manusia bersoalisasi secara berbeda, dibesarkan dilingkungan geografis dan social yang
berbeda mempunyai motivasi yang berbeda, melihat dan menggunakan lingkungannya
secara berbeda pula.
Teori fungsional dalam sosiologi (Michelson, 1970, Moleski, 1978) merupakan suatu
pendekatan yang memfokuskan bahsanya pasa system budaya, social, kepribadian, dan
organismic lingkungan sebagai dasar untuk mempelajari perilaku social. Integrasi adalah
tugas utama dari subsistem social, pencapaian dan tujuan untuk sub system kepribadian
dan adaptasi untuk subsistem organismik.
Dari waktu kewaktu peran seseorang dalam masyarakat berubah. Budaya menduduki
posisi tertinggi dalam hierarki control yang merupakan system kepercayaan, tata nilai,
symbol, dan gaya yang menjadi karakteristik sekelompok orang, mengendalikan banyak
perilaku manusia, diikuti oleh kelompok social, kepribadian, dan lingkungan yang artinya
karakter fisik seseorang lebih mudah dikendalkian dibandingkan lainnya.

Peran arsitektur atau lingkungan binaan adalah menyediakan lingkungan yang


akomodatif yang tidak memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Proses
persepsi kognisi atau pun perilaku spasial sangat dipengaruhi oleh kompetensi
seseorang atau sekelompok orang dan potensi lingkungan yang ada (F. Landong). Istilah
kompetensi lingkungan dicetuskan oleh Powell Lawton (1977) untuk membantu
mengerti kebutuhan lingkungan dari berbagai segmen usia, tetapi ada kesamaan dalam
penerapanya. Kompetensi adalah suatu istilah yang mencakup seperangkat atribut
seperti Kesehatan mental dan fisik, kapasitas intelektual dan kekuatan ego.
Gary T. Moore dkk. (ed). 1976. Environmental Knowing. S&oudsburg, Pennsylvania:
Dowden, Hutchinson & Ross Inc.
Gibson, J. 1966. The Senses Considered as Perceptual System. Boston: Houghton 1Miffn.
Isaac ARG. 1971. Approach to Architectural Design. Toronto: University of Toronto
Press.
Levi, David. 1974. "The Gestalt Psychology of Expression in Architecture". DalamJon
Lang. op.cit.
Prak, Luning. 1968. Formal and Symbolic Aesthetics in the Language of Architecture.
The Hague: Mouton.

Anda mungkin juga menyukai