Anda di halaman 1dari 4

Brown Canyon, Tempat Penambangan Pasir

Brown Canyon berlokasi di Desa Rowosari, Meteseh, Tembalang, Semarang, yang


merupakan sebuah perbukitan dan areal pertambangan proyek galian C yang usianya sudah lebih
dari 10 tahun. Bagi sebagian orang tempat ini mereka gunakan untuk mengais rezeki dengan
melakukan penggalian pasir, tanah urug, dan batu padas. Deretan bukit dan palung terbentuk dari
penggalian dataran tinggi yang akhirnya membentuk sebuah cekungan dan bukit-bukit yang
menjulang tinggi. Tak jarang bagian atas bukit ini ditumbuhi beberapa pohon yang turut
menghiasinya. Memasuki area ini harus cukup waspada lantaran masih beroperasinya tambang
banyak hilir mudik truk pengangkut tanah dan alat berat.Penampakannya memang seperti
layaknya Green Canyon yang ada di Amerika. Palung dan bukit-bukit pasirnya .

Kemiringan tebing di lokasi tersebut mencapai 90 derajat. Sementara, penggalian yang


dilakukan lebih dari 45 derajat sudah masuk kategori berbahaya. Pengelola galian C harus
bertanggung jawab penuh. sudah lama warga mendesak agar ada kebijakan penutupan aktivitas
galian C di wilayah Kecamatan Mranggen. “Aktivitas penambangan di situ diduga liar dan telah
menimbulkan kerusakan parah di jalan kabupaten. ‘’Apalagi penambangan tanah galian C tersebut
tidak memberikan retribusi kepada Pemerintah Kabupaten Demak.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng menyatakan penambangan galian
C di Brown Canyon, Rowosari, Tembalang, ilegal. Sebab, dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah
(RTRW), wilayah tersebut ditetapkan sebagai kawasan perkebunan. Kepala Dinas ESDM Jateng,
Teguh Dwi Paryono, mengatakan, selama ini pertambangan galian C di Brown Canyon beroperasi
secara kucing-kucingan, terutama di malam hari karena takut terkena razia. Menurutnya, karena
wilayah tersebut masuk kawasan perkebunan, maka pihaknya tidak bisa menerbitkan Izin Operasi
Produksi Tambang. Namun aksi kucing-kucingan yang terjadi membuat pemda dirugikan karena
tidak mendapatkan pajak dari galian C ilegal. Dikatakannya, daripada kucing-kucingan, di wilayah
tersebut bisa dikeluarkan Izin Operasi Produksi Khusus karena merupakan kawasan perkebunan.
Dengan adanya izin tersebut, pengelola pertambangan dapat melakukan pengangkutan dan
penjualan material, serta pemerintah daerah mendapatkan pajak.

Penambangan yang dilakukan di Desa Rowosari, Meteseh, Semarang merupakan proyek


Semarang Brown Canyon Botanical Garden. Proyek ini dikerjakan oleh PT Berkah Rowosari
Indah yang sudah mengantongi ijin penambangan. Walaupun begitu, aktivitas penambangan
disana tidak disertai dengan konservasi lahan. Truk-truk pengangkut pasir dan batu kerap kali
keluar masuk lokasi penambangan. Selain itu, bahaya tebing yang dapat runtuh secara tiba-tiba
juga harus diperhatikan oleh warga.
Sebuah truk berwarna hitam yang sedang membawa material pasir hasil penambangan.
Selain mengangkut pasir, truk-truk yang beroperasi disana juga mengangkut material batu hasil
tambang. Penambangan material di Brown Canyon sudah dilakukan sekitar 10 tahun silam.
Terdapat sebuah alat berat bego sedang memindahkan material pasir kedalam truk. Selain
penambang tradisional, di lokasi Brown Canyon juga terdapat alat berat semacam bego dan stone
crusher yang digunakan, juga ada Seekor kerbau melintas di lokasi penambangan Brown Canyon.
Karena lokasi penambangan yang dekat dengan pemukiman warga, banyak masyarakat yang
sekedar melintas maupun melakukan aktivitasnya di sana. Seperti salah satu warga yang sedang
menggembalakan kerbaunya di dekat Brown Canyon. Pemandangan Brown Canyon dari hasil
penambangan tanpa reklamasi. Kegiatan penambangan di sana sudah dilakukan sekitar 10 tahun
yang lalu. Ketika musim hujan akan terlihat sebuah genangan air menyerupai danau akibat
penambangan yang dilakukan secara terus menerus. Pengerukan tanah oleh sebuah alat berat bego
di lokasi Brown Canyon. Terlihat alat berat bego sedang memisahkan pasir dan bebatuan yang
akan diangkut oleh truk. Hingga sekarang, penambangan di Brown Canyon masih terus dilakukan.
Seorang laki-laki melintasi jalan berpasir di Brown Canyon menggunakan sepeda motor.
Di bagian belakang motor diikatkan alat-alat tambang seperti linggis dan palu. Penambang pasir
tradisional dilakukan oleh beberapa orang secara berkelompok yang masih menggunakan alat-alat
konvensional.

Anda mungkin juga menyukai