0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
192 tayangan4 halaman
Brown Canyon adalah lokasi penambangan pasir ilegal yang telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun di Desa Rowosari, Semarang. Penambangan dilakukan secara terbuka tanpa adanya konservasi lahan atau pertimbangan bahaya longsor, meskipun sudah ada perusahaan yang memiliki izin penambangan di lokasi tersebut. Pemerintah telah menyatakan kegiatan penambangan di lokasi ini ilegal karena berada di kawasan perkebunan.
Deskripsi Asli:
eksplorasi disemarang
bagaimana tempat tambang dijadikan wisata oleh warga
Brown Canyon adalah lokasi penambangan pasir ilegal yang telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun di Desa Rowosari, Semarang. Penambangan dilakukan secara terbuka tanpa adanya konservasi lahan atau pertimbangan bahaya longsor, meskipun sudah ada perusahaan yang memiliki izin penambangan di lokasi tersebut. Pemerintah telah menyatakan kegiatan penambangan di lokasi ini ilegal karena berada di kawasan perkebunan.
Brown Canyon adalah lokasi penambangan pasir ilegal yang telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun di Desa Rowosari, Semarang. Penambangan dilakukan secara terbuka tanpa adanya konservasi lahan atau pertimbangan bahaya longsor, meskipun sudah ada perusahaan yang memiliki izin penambangan di lokasi tersebut. Pemerintah telah menyatakan kegiatan penambangan di lokasi ini ilegal karena berada di kawasan perkebunan.
Brown Canyon berlokasi di Desa Rowosari, Meteseh, Tembalang, Semarang, yang
merupakan sebuah perbukitan dan areal pertambangan proyek galian C yang usianya sudah lebih dari 10 tahun. Bagi sebagian orang tempat ini mereka gunakan untuk mengais rezeki dengan melakukan penggalian pasir, tanah urug, dan batu padas. Deretan bukit dan palung terbentuk dari penggalian dataran tinggi yang akhirnya membentuk sebuah cekungan dan bukit-bukit yang menjulang tinggi. Tak jarang bagian atas bukit ini ditumbuhi beberapa pohon yang turut menghiasinya. Memasuki area ini harus cukup waspada lantaran masih beroperasinya tambang banyak hilir mudik truk pengangkut tanah dan alat berat.Penampakannya memang seperti layaknya Green Canyon yang ada di Amerika. Palung dan bukit-bukit pasirnya .
Kemiringan tebing di lokasi tersebut mencapai 90 derajat. Sementara, penggalian yang
dilakukan lebih dari 45 derajat sudah masuk kategori berbahaya. Pengelola galian C harus bertanggung jawab penuh. sudah lama warga mendesak agar ada kebijakan penutupan aktivitas galian C di wilayah Kecamatan Mranggen. “Aktivitas penambangan di situ diduga liar dan telah menimbulkan kerusakan parah di jalan kabupaten. ‘’Apalagi penambangan tanah galian C tersebut tidak memberikan retribusi kepada Pemerintah Kabupaten Demak. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng menyatakan penambangan galian C di Brown Canyon, Rowosari, Tembalang, ilegal. Sebab, dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW), wilayah tersebut ditetapkan sebagai kawasan perkebunan. Kepala Dinas ESDM Jateng, Teguh Dwi Paryono, mengatakan, selama ini pertambangan galian C di Brown Canyon beroperasi secara kucing-kucingan, terutama di malam hari karena takut terkena razia. Menurutnya, karena wilayah tersebut masuk kawasan perkebunan, maka pihaknya tidak bisa menerbitkan Izin Operasi Produksi Tambang. Namun aksi kucing-kucingan yang terjadi membuat pemda dirugikan karena tidak mendapatkan pajak dari galian C ilegal. Dikatakannya, daripada kucing-kucingan, di wilayah tersebut bisa dikeluarkan Izin Operasi Produksi Khusus karena merupakan kawasan perkebunan. Dengan adanya izin tersebut, pengelola pertambangan dapat melakukan pengangkutan dan penjualan material, serta pemerintah daerah mendapatkan pajak.
Penambangan yang dilakukan di Desa Rowosari, Meteseh, Semarang merupakan proyek
Semarang Brown Canyon Botanical Garden. Proyek ini dikerjakan oleh PT Berkah Rowosari Indah yang sudah mengantongi ijin penambangan. Walaupun begitu, aktivitas penambangan disana tidak disertai dengan konservasi lahan. Truk-truk pengangkut pasir dan batu kerap kali keluar masuk lokasi penambangan. Selain itu, bahaya tebing yang dapat runtuh secara tiba-tiba juga harus diperhatikan oleh warga. Sebuah truk berwarna hitam yang sedang membawa material pasir hasil penambangan. Selain mengangkut pasir, truk-truk yang beroperasi disana juga mengangkut material batu hasil tambang. Penambangan material di Brown Canyon sudah dilakukan sekitar 10 tahun silam. Terdapat sebuah alat berat bego sedang memindahkan material pasir kedalam truk. Selain penambang tradisional, di lokasi Brown Canyon juga terdapat alat berat semacam bego dan stone crusher yang digunakan, juga ada Seekor kerbau melintas di lokasi penambangan Brown Canyon. Karena lokasi penambangan yang dekat dengan pemukiman warga, banyak masyarakat yang sekedar melintas maupun melakukan aktivitasnya di sana. Seperti salah satu warga yang sedang menggembalakan kerbaunya di dekat Brown Canyon. Pemandangan Brown Canyon dari hasil penambangan tanpa reklamasi. Kegiatan penambangan di sana sudah dilakukan sekitar 10 tahun yang lalu. Ketika musim hujan akan terlihat sebuah genangan air menyerupai danau akibat penambangan yang dilakukan secara terus menerus. Pengerukan tanah oleh sebuah alat berat bego di lokasi Brown Canyon. Terlihat alat berat bego sedang memisahkan pasir dan bebatuan yang akan diangkut oleh truk. Hingga sekarang, penambangan di Brown Canyon masih terus dilakukan. Seorang laki-laki melintasi jalan berpasir di Brown Canyon menggunakan sepeda motor. Di bagian belakang motor diikatkan alat-alat tambang seperti linggis dan palu. Penambang pasir tradisional dilakukan oleh beberapa orang secara berkelompok yang masih menggunakan alat-alat konvensional.