Kelompok 10 - Mesin Listrik
Kelompok 10 - Mesin Listrik
MESIN LISTRIK
MOTOR DC
Oleh :
KELOMPOK 3
Anggota :
1. 102119013 – M. Zidane Wahyudi
2. 102119017 – Muhammad Sabili Zamzami
3. 102119048 – Jafar Shiddiq
4. 102119023 – Malvin Zapata
5. 102119071 – Abdul Rahim
6. 102119057 – M. Zalfa Dhiya Ulhaq
Rf 15 25 35 45
Speed 61.374706 -29.888639 -227.8918 -533.13391
Berikut grafik pada saat nilai Ra =15, speed nya 61.374 dan VA = 120
Plot pada grafik Ra percepatan pada motor dc eksitasi terpisah seperti berikut :
Ra-Kecepatan
10.000
0
0 10 20 30 40 50
-10.000
-20.000
kecepatan
-30.000
-40.000 Series1
-50.000
-60.000
-70.000
-80.000
Ra
Berikut grafik pada saat nilai Rf = 15 dan 25, serta nilai VA = 120
Gambar 1.9 grafik saat nilai RF = 15
Berikut grafik pada saat nilai Rf = 35 dan 45, nilai speed nya -227.8918 dan -
533.13391, serta nilai VA = 120
Rf-Kecepatan
100
0
0 1 2 3 4 5
-100
-200
Speed
-300 Series1
-400
-500
-600
Rf
Maka grafik pada Va, dengan RA dan RF = 15 dapat dilihat seperti berikut
Va - Kecepatan
700
600
500
Kecepatan
400
300
Series1
200
100
0
0 100 200 300 400 500 600
Va
Untuk menghitung nilai Vf agar kecepatan nya sesuai dengan rating dapat dilakukan
seperti persamaan 1.1 berikut :
𝑉𝐹
𝐼𝐹 = 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑉𝐹
𝑅𝐹
𝑉𝐹 = 𝑅𝐹 × 𝐼𝐹 (1.1)
Diketahui dari parameter bahwa nilai RF = 15 dan IF = 1 maka nilai VF nya adalah 15V
Maka kita dapat menghitung nilai RA seperti persamaan 1.2 berikut :
VT = VA
𝑉𝑡−𝐸𝑎
𝑅𝐴 = 𝐼𝑎
(1.2)
Sebelumnya dicari nilai EA terlebih dahulu nilai EA didapatkan dengan menggunakan
persamaan 1.3 berikut
𝐸𝑎 = 𝑉𝑡 − 𝐼𝑎 (𝑅𝑎) (1.3)
𝐸𝑎 = 380 − 15.54 (15)
= 146.9 V
Maka nilai Ra dapat dihitung menggunakan persamaan 1.2
𝑉𝑡−𝐸𝑎
𝑅𝐴 = 𝐼𝑎
380−146.9
=
15.54
= 15
Dapat dilihat bahwa nilai pada Ra di simulasi maupun perhitungan hasilnya sama.
Nilai pada Va dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 1.3
146.9 = 𝑉𝑎 − 15.54 (15)
146.9 = 𝑉𝑎 − 233.1
𝑉𝑎 = 146.9 + 233.1
𝑉𝑎 = 380
Dapat dilihat bahwa nilai pada Va disimulasi maupun perhitungannya hasilnya sama.
2. MOTOR DC SERI
2.1. MOTOR DC SERI Dengan Metode Field Divertes
Untuk mensimulasikan motor dc dengan metode field divertes dapat digunakan
parameter seperti gambar 1.2 diatas, dan kemudian dirangkai pada PSIM seperti
pada gambar 2.1 berikut:
Saat hambatan diverters = 25 dan speed nya = =109,9825 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Gambar 2.3 saat hambatan diverters 25
Dapat dilihat pada gambar 2.3 grafik diatas bahwa torsi yang dihasilkan konstan dan
kecepatan nya makin besar diverters nya maka semakin turun
Saat hambatan diverters = 35 dan speed nya = -1156.7348 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Saat hambatan diverters = 45 dan speed nya = -1195.8305maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Saat armature diverters = 15 dan speed nya = -177.30427 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Saat armature diverters = 25 dan speed nya = -222.19914 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Gambar 2.8 Saat armature diverters = 25
Dapat dilihat bahwa pada gambar 2.8 pada grafik torsi menghasilkan konstan, namun pada
tegangan pararel mengalami kenaikan di -210 rpm.
Saat armature diverters = 35 dan speed nya = -251.80973 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Saat armature diverters = 45 dan speed nya = -273.13204 maka grafik pada hambatan seperti
berikut:
Field Divertres
0
0 10 20 30 40 50
-200
-400
speed (rpm)
-600
-800 Series1
-1.000
-1.200
-1.400
hambatan diverters
Gambar 2.11 plot grafik pada motor dc seri dengan metode field diverters
Maka plot pada motor dc seri dengan metode armature diverters seperti berikut:
Armature Diverters
0
0 10 20 30 40 50
-50
-100
speed
-150
Series1
-200
-250
-300
armature diverters
Gambar 2.12 plot grafik pada motor dc seri dengan metode armature diverters