a b
Gambar 2. Generator 3 Phasa a. hubungan bintang dan b hubungna delta
Generator Sinkron 3 phasa dapat bekerja sendiri melayani beban disebut Alternator berbeban
bekerja sendiri ( Alternator bekerja Sendiri) ataupun bekerja sama lebih dari 1 generator
melayani beban yang disebut Alternator berbeban bekerja Paralel ( Generator bekerja
Paralel).
Alternator berbeban kerja sendiri
Kumparan jangkar merupakan konduktor yang dililitkan pada inti jangkar sehingga
mempunyai tahanan jangkar Ra, Induktansi L dan Inti jangkar merupakan bahan magnetik
yang dapat bersifat magnit yang menghasilkan fluksi.
Dalam keadaan berbeban berarti ada arus yang mengalir pada kumparan jangkar sehingga
terjadi reaksi jangkar juga terjadi tegangan jatuh karena tahanan jangkar dan reaktansi
jangkar.
Pada keadaan berbeban Ea = Vt + Ia. Ra + Ia.j XL + Ia.jXa
Ea = Vt + Ia. Ra + Ia.j( XL + Xa) = Vt + Ia. Ra + Ia. jXs = Vt + Ia. (Ra + j Xs )
Ea = Vt + Ia.Zs .
Jadi kumparan (belitan) jangkar mempunyai Impedansi Z yang disebut Impedansi Sinkron Zs
yang terdiri dari Tahanan murni jangkar ( tahanan jangkar) Ra, Reaktansi Bocor Jangkar
( Reaktansi Jangkar) XL dan Reaktansi Karena Reaksi Jangkar (Reaktansi Reaksi Jangkar) X a
Reaktansi jangkar dan Reaktansi Reaksi Jangkar di gabung disebur Reaktansi Sinkron Xs.
Karena ke 3 kumparan jangkar adalah indentik maka rangkaian ekivalen dari kumparan
jangkar dapat di gambar/dianalisa 1 phasa saja seperti gambar 3
Gambar 3 Rangkaian ekipalen per phasa dari Generator 3 phasa untuk
Maka pada keadaan berbeban untuk beban resitif dan induktif, tegangan terminal (V t)
akan berkurang jika beban bertambah, sedangkan jika beban bersifat kapasitif maka
tegangan terminal bertambah, umumnya beban bersifat induktif tak murni. Generator
diinginkan bekerja mempunyai tegangan terminal dan frekuensi yang tetap walaupun
bebannya berubah.
Generator berbeban tanpa pengaturan maksudnya setelah Generator di jalankan , sampai
mempunyai tegangan dan putaran (frekuensi) yang nominal. Generator dibebani dengan
beban yang berubah besarnya lalu dilihat pengaruhnya terhadap tegangan dan frekuensi
Generator, baik untuk hubungan bintang maupun hubungan delta tanpa melakukan
pengaturan untuk menjaga/mempertahankan tegangan dan putaran tetap. Pembebanan yang
dilakukan adalah pembebanan dengan beban seimbang ( beban pada setiap phasa di buat
sama sehingga pada tabel dibuat 1 saja ).
+ A
V V V
n A
400 V V
50 A
M A Beban
Motor DC
Mesin Sinkron
A
-
Rf
Tahanan
geser
A
440V
220V 1,5 A
10 A
Regulator
+ - tegangan
+ -
c
Gambar 4a,b dan c.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan bintang berbeban
V. Tabel data
Tabel data diisi dari hasil percobaan dengan berpedoman pada data di plat nama (data di
plat nama jangan dilewati)
Tabel data Generator 3 phasa hubungan bintang dan 3 genarator 1 phasa dengan 1 poros
beban resistif seimbang.
Beban Resitif yang digunakan merupakan Resistor bank yang variabel ( besar R dapat
diatur), yang di laboratorium pengaturannya dengan merubah slektor dari posisi 0 s-d 6
posisi 0 besar R = ~ (belum berbeban) dan posisi 1 dan seterusnya mulai berbeban
dengan beban bertambah ( hambatan R berkurang).
V.1. Tabel data Generator 3 phasa hubungan bintang berbeban
1. Vt = Vt (Ia), If dan. n = n (Ia),If dapat juga diukur tegangan phasa ke phasa ( VL)
Motor ( penggerak) Generator ( pembangkit Ggl) Beban
IaG [A] VtG [V] R [Ώ]
No VtM IaM VfM IfM IfG Iu Iv Iw Vu Vv Vw n Posisi
[V] [A] [V] [A] [A] [rpm] R
1 220 220 220 0
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6
Beban dapat juga diganti dengan beban reaktif induktif atau reaktif kapaitif