Anda di halaman 1dari 8

I.

Judul Percoban : Generator Sinkron 3 Phasa BerbebanTanpa


Pengaturan

II. Tujuan Percobaan :

1. Dapat menjalankan Generator Sinkron berbeban


2. Dapat menggambarkan karakteristik berbeban tanpa pengaturan:
a. Pengaruh perubahan arus phasa beban Ia (beban) terhadap tegangan phasa Vp
terminal/beban Vt pada arus penguat konstan  Vt = Vt ( Ia), IfG . Vp = Vt
b. Pengaruh perubahan arus phasa beban Ia (beban) terhadap putaran n pada arus
penguat konstan  n = n (Ia), IfG
III. Teori dasar.
Mesin Sinkron merupakan mesin listrik dinamis, dimana Kumparan Jangkar berada pada
Stator dan Bahan magnit dan Kumparan Penguatnya berada pada Rotor. Mesin Sinkron dapat
beroperasi/digunakan sebagai Generator maupun Motor Kapasitor. Umumnya Mesin Sinkron
digunakan sebagai Generator disebut juga Alternator baik untuk skala kecil maupun besar.
Prinsip kerja Generator adalah jika suatu konduktor/kumparan mengalami perubahan fluksi
maka pada konduktor/kumparan tersebut akan terjadi/dibangkitkan tegangan ( hukum M
𝑑Ф
Faraday). Dalam bentuk matematik dituliskan Ggl induksi = e = - N [ Volt atau
𝑑𝑡
𝑃.𝑛
E = E = 4,44. Kd. Kp. Nph.120 .Фm = C. n. Фm [V] . Jadi pada Generator Sinkron tegangan

yang dibangkitkan adalah sebanding dengan fluksi dan putarannya


Pada Generator agar Konduktor/kumparan mengalami perubahan fluksi maka dilakukan
dengan memutar kumparan pada magnit yang diam atau memutar magnit pada kumparan
yang diam. Pada Generator 3 phasa belitan/kumparan statornya terdiri dari tiga bagian yang
terpisah yang masing-masing mempunyai besaran yang sama seperti gambar 1.

Gambar 1. Generator 3 phasa


Ke3 kumparan stator tersebut dalam kerja/operasionalnya selalu dibuat/dirangkai menjadi
hubungan bintang sehingga Genartor ini disebut Generator 3 phasa hubungan bintang seperti
gambar 2a atau menjadi hubungan delta sehingga disebut Generator 3 phasa hubungan delta
seperti gambar 2b.

a b
Gambar 2. Generator 3 Phasa a. hubungan bintang dan b hubungna delta

Generator Sinkron 3 phasa dapat bekerja sendiri melayani beban disebut Alternator berbeban
bekerja sendiri ( Alternator bekerja Sendiri) ataupun bekerja sama lebih dari 1 generator
melayani beban yang disebut Alternator berbeban bekerja Paralel ( Generator bekerja
Paralel).
Alternator berbeban kerja sendiri
Kumparan jangkar merupakan konduktor yang dililitkan pada inti jangkar sehingga
mempunyai tahanan jangkar Ra, Induktansi L dan Inti jangkar merupakan bahan magnetik
yang dapat bersifat magnit yang menghasilkan fluksi.
Dalam keadaan berbeban berarti ada arus yang mengalir pada kumparan jangkar sehingga
terjadi reaksi jangkar juga terjadi tegangan jatuh karena tahanan jangkar dan reaktansi
jangkar.
Pada keadaan berbeban Ea = Vt + Ia. Ra + Ia.j XL + Ia.jXa
Ea = Vt + Ia. Ra + Ia.j( XL + Xa) = Vt + Ia. Ra + Ia. jXs = Vt + Ia. (Ra + j Xs )
Ea = Vt + Ia.Zs .
Jadi kumparan (belitan) jangkar mempunyai Impedansi Z yang disebut Impedansi Sinkron Zs
yang terdiri dari Tahanan murni jangkar ( tahanan jangkar) Ra, Reaktansi Bocor Jangkar
( Reaktansi Jangkar) XL dan Reaktansi Karena Reaksi Jangkar (Reaktansi Reaksi Jangkar) X a
Reaktansi jangkar dan Reaktansi Reaksi Jangkar di gabung disebur Reaktansi Sinkron Xs.
Karena ke 3 kumparan jangkar adalah indentik maka rangkaian ekivalen dari kumparan
jangkar dapat di gambar/dianalisa 1 phasa saja seperti gambar 3
Gambar 3 Rangkaian ekipalen per phasa dari Generator 3 phasa untuk
Maka pada keadaan berbeban untuk beban resitif dan induktif, tegangan terminal (V t)
akan berkurang jika beban bertambah, sedangkan jika beban bersifat kapasitif maka
tegangan terminal bertambah, umumnya beban bersifat induktif tak murni. Generator
diinginkan bekerja mempunyai tegangan terminal dan frekuensi yang tetap walaupun
bebannya berubah.
Generator berbeban tanpa pengaturan maksudnya setelah Generator di jalankan , sampai
mempunyai tegangan dan putaran (frekuensi) yang nominal. Generator dibebani dengan
beban yang berubah besarnya lalu dilihat pengaruhnya terhadap tegangan dan frekuensi
Generator, baik untuk hubungan bintang maupun hubungan delta tanpa melakukan
pengaturan untuk menjaga/mempertahankan tegangan dan putaran tetap. Pembebanan yang
dilakukan adalah pembebanan dengan beban seimbang ( beban pada setiap phasa di buat
sama sehingga pada tabel dibuat 1 saja ).

IV. Rangkaian Percobaan.


Gambar percobaan Generator Sinkron, dapat dengan menambahkan beban pada gambar
Generator 3 phasa tanpa beban pada materi ke 2, Beban yang ditambahkan sesuai dengan
bentuk hubungan Generatornya ( Generator 3Ф hubungan bintang maka bebannya juga
hubungan bintang dan Generator 3Ф hubungan delta maka bebannya juga hubungan delta.
1. Generator 3 phasa hubungan bintang 𝛾 seperti gambar 4,pada gambar ini tidak
ditunjukkan saklar (saklar = penghubung/pemutus arus rangkaian)
2. Tiga Generator 1 phasa dengan 1 poros seperti gambar 5 ( lengkapi bebannya)
3. Generator 3 phasa hubungan delta ∆ seperti gambar 6 lengkapi bebannya)
a
Gambar Rangkaian Percobaan Generator Sinkron Berbeban

+ A
V V V
n A
400 V V
50 A
M A Beban
Motor DC
Mesin Sinkron

A
-
Rf

Tahanan
geser

A
440V
220V 1,5 A
10 A
Regulator
+ - tegangan
+ -

c
Gambar 4a,b dan c.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan bintang berbeban

Gambar 5 Rangkaian Percobaan 3 Generator 1 phasa dengan 1 poros berbeban


Gambar 6.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan delta

V. Tabel data

Tabel data diisi dari hasil percobaan dengan berpedoman pada data di plat nama (data di
plat nama jangan dilewati)
Tabel data Generator 3 phasa hubungan bintang dan 3 genarator 1 phasa dengan 1 poros
beban resistif seimbang.
Beban Resitif yang digunakan merupakan Resistor bank yang variabel ( besar R dapat
diatur), yang di laboratorium pengaturannya dengan merubah slektor dari posisi 0 s-d 6
posisi 0 besar R = ~ (belum berbeban) dan posisi 1 dan seterusnya mulai berbeban
dengan beban bertambah ( hambatan R berkurang).
V.1. Tabel data Generator 3 phasa hubungan bintang berbeban
1. Vt = Vt (Ia), If dan. n = n (Ia),If dapat juga diukur tegangan phasa ke phasa ( VL)
Motor ( penggerak) Generator ( pembangkit Ggl) Beban
IaG [A] VtG [V] R [Ώ]
No VtM IaM VfM IfM IfG Iu Iv Iw Vu Vv Vw n Posisi
[V] [A] [V] [A] [A] [rpm] R
1 220 220 220 0
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6

V.2. Tabel data tiga Generator 1 phasa dengan 1 poros berbeban


2. Vt = Vt (Ia), If dan. n = n (Ia),If
Motor ( penggerak) Generator ( pembangkit Ggl) Beban
IaG [A] VtG [V] R [Ώ]
No VtM IaM VfM IfM IfG Iu Iv Iw Vu Vv Vw n Posisi
[V] [A] [V] [A] [A] [rpm] R
1 220 220 220 0
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6

Beban dapat juga diganti dengan beban reaktif induktif atau reaktif kapaitif

VI. Peralatan yang digunakan


1. Generator Sinkron 3 phasa
2. Motor DC penguat bebas
3. Beban Resistif
4. Reostart
5. Tahanan Geser
6. Amper meter
7. Volt meter
8. Tacho meter
9. Sumber tegangan DC
10. Kabel

VII.. Langkah Percobaan


Pada Gambar 4 dan 5.Rangkaian Percobaan Generator Sinkron hubungan bintang berbeban
dan tiga generator 1 phasa dengan 1 poros akan terdapat 4 saklar yaitu :
 Saklar 1 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Motor dengan Kumparan Penguatnya (arus ke/dari
kumparan penguat Motor DC Penguat Bebas)
 Saklar 2 ( S2) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Jangkar Motor dengan Kumparan Jangkarnya (arus ke/dari
kumparan Jangkar Motor DC Penguat Bebas)
 Saklar 3( S3) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Sumber
Tegangan Kumparan Penguat Generator Sinkron dengan Kumparan Penguatnya
(arus ke/dari kumparan penguat Generator Sinkron)
 Saklar 4 ( S1) saklar ini berfungsi untuk menghubungkan/memutuskan Tegangan yang
dibangkitkan Generator (Terminal Kumparan Jangkar Generator) dengan Beban 3
phasa (Generator dengan Bebannya).
 Saklar menghubungkan jika di tutup dan memutuskan jika di buka.
Sehingga pada Langkah Percobaannya terdapat/disebut Saklar-saklar.
Atau bisa juga Langkah 2,3 dan 4 disebut menjalankan motor sampai putaran nominal,
langkah 5 dan 6 mengatur asrus penguat Generator sampai tegangannya nominal, dan
langkah berikutnya pengambilan data dengan merubah beban.

Vt = Vt (Ia) dan n = n (Ia) dicatat/dilakukan bersamaan.


1. Membuat rangkaian seperti gambar sesuaikan dengan tabel datanya
2. Tutup saklar 1 (S1) pada saat ini dipastikan tahanan depan(geser) maksimum Atur
tahanan depan sehingga arus penguat Motor nominal sesuai di plat nama
3. Tutup saklar 2 (S2) pada saat ini dipastikan tahanan start maksimum kemudian
tahanan start diminimumkan.
4. Atur tahanan depan sehingga putaran nominal sesuai di plat nama
5. Tutup saklar 3 (S3) pada saat ini pengatur tegangan pada posisi minimum
6. Naikkan arus penguat Generator secara bertahap sampai tegangannya nominal (sesuai
data pada plat nama ).
7. Tutup Saklar 4 (S4), pada saat ini besar beban dari tak terhingga ( tanpa beban).
Kemudian naikkan beban secara bertahap sampai nominal (disesuaikan dengan besar
beban yang tersedia tapi tidak boleh melewati arus nominal) baca besar tegangan
terminal (beban) Vt pada Voltmeter, baca besar putaran Generator n pada
Tachometer dan arus jangkar Ia pada Ampermeter dan catat ke tabel data. Setelah
beban nominal maka dapat juga diambil data untuk penurunan beban sampai beban
nol (Ia = 0) di tabel belum dibuat .
8. Percobaan selesai, Jika beban telah minimum (beban diminimumkan) S4 dibuka,
Arus penguat Generator diminimumkan S3 dibuka, tahanan start dimaksimumkan S2
dibuka kemudian tahanan depan dimaksimumkan S1 dibuka
9. Peralatan alat ukur di buka dan dikembalikan ke tempatnya

VIII. Analisa data dan buat gambar karakteristik


IX. Simpulan dan saran
X. Refrensi (daftar pustaka)

Anda mungkin juga menyukai