Anda di halaman 1dari 5

Widy Aulyda

20190410170

Resume Webinar ‘Idea and Business Development’

Narasumber:

Arya Shani Pradhana, BBA (Chief Executive Officer & Founder at Tekape Workspace)

Memiliki Bisnis di Bidang:


a. Jasa Layanan (Tekape)
Penyedia “One Stop Business Services” untuk UKM
b. Kuliner (DIMSUM.EUY, The Gourment Burger Club, Yujajan)

Design Thinking for Business Development

Tema 1: Pintar memilih ide bisnis.


Sebelum memulai bisnis, kita harus menentukan dulu ide bisnisnya. Ide bisnis tersebut
harus dibuat dari hasil melihat kondisi pasar. Banyak star-up yang mengalami kegagalan
karena ide bisnisnya tidak sesuai keinginan pasar, kehabisan dana, tidak dapat menyusun
tim yang tepat, dan sulit berkompetisi.
Setelah mengimplementasikan ide bisnis, selanjutnya kita harus menentukan atau
mencari peluang usaha.

Menentukan ide bisnis dengan Design Thinking


a. Sejarah Design Thinking,
1. Dipopulerkan oleh Perusahaan Konsultan Desain (IDEO) berbasin di Amerika Serikat
dari tahun 1978
2. Pencetusnya adalah CEO IDEO Tim Brown

b. Definisi Design Thinking, adalah suatu metode berfikir atau pendekatan yang dipakai
untuk melakukan pemecahan masalah dengan Praktis dan Kreatif.
Tahapan Pembuatan Design Thinking:
1. Empati, cara untuk melihat, memahami dan berinteraksi dengan dunia orang dan
subjek. Selain itu, kemampuan untuk melihat dunia dari sisi orang lain (user/market)

Metode:
a. Ask the 5 WHY
b. Ask What-How-Why
c. Interview by empathy method

2. Definisi Masalah, kemampuan dalam mendefinisikan suatu pemasalahan yang


berorientasi kepada customer atau user.

Metode:
a. Peryataan Masalah (Problem Statement)
b. Analisis (Create Masalah)
c. Sintesis (Bagaimana masalah jadi solusi)

3. Mencari Solusi, kemampuan dalam memecahkan masalah dengan ide, cara atau
strategi yang inovatif.

Metode:
a. Brainstorming
b. Fokus membuat ide-ide bisnis kepada kuantitas
c. Post it Voting Do It Voting
d. SCAMPER

4. Prototype atau Ide, kemampuan untuk melihat dan mencoba protitipe yang sudah
dibuat kepada user untuk pemecahan masalah.

a. Low Fidelity Prototyping= tahap sketsa


b. High Fidelity Prototyping= logo yang sudah jadi

Metode:
a. Random/Selected user
b. Pengambilan data dengan kuestioner

5. Testing

3 Elemen Penting Design Thingking

a. People (Desirability)
1. Solusi dari masalah yang ada
2. Berorientasi kepada customer/pasar
b. Business (Viability)
1. Adanya peluang usaha
2. Kesinambungan keuntungan jangka panjang
c. Technology (Feasibility)
1. Kemampuan sumber daya
2. Teknologi yang digunakan

Design Thinking,

Ketika sudah melakukan Analisis Desirability + Viablity + Feasibility = Ide Bisnis = Produk dan Layanan

Narasumber:

Reza Haryo, BBA, MM, CFP (CFO Floaton Grup)

Business Model and Market Development

Hal yang perlu dalam berbisnis:

1. Ilmu
2. Network
3. Skill
4. Attitude
5. Fulus (uang)
A. Selalu memulai (bisnis) dengan kata “Why?”
“5 Why” untuk mengetahui akar masalah.
B. Market Fit
- Kenapa market fit penting?
Karena membuat kerangka bisnis itu sangat penting untuk mengetahui informasi
dan kebutuhan pasar ataupun perusahaan.

Salah satunya, Metode Lean Canvas sangat penting untuk dilakukan untuk memulai bisnis
atau menjadi jalan keluar saat bisnis gagal. Cara membuat lean canvas:
1. A, Problem
- 5W1H (Analisis Masalah)

B, Customer Segment:

1. Demografis
2. Psiografis
3. Perilaku
4. Geografis
5. Teaster (mau dan mampu)

2. Unique Value Proposition

Pertanyaan??
- Produk fitur
- Value yang ditawarkan
- Branding, Memories

3. Solution
- Prototipe, agar dapat feedback yang bisa dijadikan solusi

4. Channels
- Channels:
a. Daya jangkau
b. Semakin luas semakin besar
c. Lebih ke logistik
- Funnels:
a. Proses pembelian
5. Revenue and Cost Structure
- Carilah faktor x
- Target omzet
6. Key Matricks Marketing
- Sales
- Branding
- Digital Marketing (ads)

7. Unfair Advantage
- Mencari sesuatu pembeda dari pesaing
- Yang membedakan atau tidak bisa ditiru :
a. Impact
b. Focus
c. Create Trend
d. Collaborate

Selain itu melakukan Ekspansi.


- Penetrasi pasar
- Market Development
- Product Development
- Diversifikasi

And the result is Market Fit

Anda mungkin juga menyukai