Anda di halaman 1dari 46

Budi Daya Ikan Konsumsi

Nama: Ady Jaya Saputra

Kelas: IX - F

SMP NEGERI 2 ARUT SELATAN


Ikan Mas

Ikan Mas atau Ikan Karper dengan nama ilmiah Cyprinus Carpio merupakan ikan air tawar dana salah
satu jenis yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia, Ikan Mas sudah dipelihara
sejak tahun 1920-an. Ikan Mas atau Ikan Karper ini berasal dari Eropa serta Tiongkok dan kemudian
berkembang hingga menjadi salah satu ikan yang dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomis.
Menurut beberapa sumber Ikan Mas yang ada di Indonesia merupakan Ikan Mas yang berasal dari
Tiongkok Selatan dan telah berkembang di daerah Ciamis, Jawa Barat pada abad ke 19. Ikan air
tawar satu ini berada di habitat air tawar dan airnya tidak terlalu dalam serta tidak memiliki aliran
yang terlalu deras. Ikan Mas dinilai dapat hidup pada ketinggian 150 hingga 600 meter di atas
permukaan air laut serta suhu 25-30 derajat celcius. Sama halnya seperti Ikan Nila, Ikan Mas ini
dapat ditemui pula pada perairan payau maupun muara sungai yang memiliki kadar garam atau
salinitas sebesar 25 hingga 30 persen. Ikan Mas merupakan omnivora atau pemakan segala baik
tumbuhan maupun binatang-binatang renik, namun makanan utama Ikan Mas adalah tumbuhan
serta binatang yang berada di dasar dan tepi perairan tempat Ikan Mas tersebut hidup. Ikan Mas
memiliki beberapa jenis, ada yang biasa dikonsumsi adapula yang menjadi ikan hias seperti Ikan Mas
koki. Pada artikel sebelumnya penulis telah membahas mengenai jenis serta cara budidaya Ikan Mas
koki. Kali ini penulis akan membahas mengenai jenis atau macam-macam Ikan Mas yang biasa
dikonsumsi serta bagaimana cara membudidayakan Ikan Mas konsumsi ini. Perawatan serta
budidaya Ikan Mas untuk konsumsi dengan Ikan Mas hias tentu saja berbeda. Agar Anda tidak salah
dalam menerapkan pembudidayaannya, Anda perlu mengetahui jenis atau macam dari Ikan Mas
terlebih dahulu.

Table of Contents

Jenis-Jenis Ikan Mas Untuk Konsumsi

1. Ikan Mas Majalaya


2. Ikan Mas Sinyonya
3. Ikan Mas merah Najawa
4. Ikan Mas Mantap
1. Kelebihan Budidaya Ikan Mas
1. Memiliki potensi harga jual
2. Perawatan yang mudah
2. Rekomendasi Buku Budidaya Ikan Hias
3. Cara Membudidayakan Ikan Mas
1. Persiapkan kolam untuk Ikan Mas
2. Memilih bibit
3. Merawat bibit Ikan Mas
4. Memberi makanan Ikan Mas
5. Mengendalikan hama serta penyakit
6. Memberikan probiotik pada Ikan Mas
7. Memanen ikan hasil budidaya

Jenis-Jenis Ikan Mas Untuk Konsumsi

1. Ikan Mas Majalaya

Ikan Mas Majalaya

Jenis Ikan Mas untuk konsumsi yang pertama adalah ikan Majalaya. Sesuai dengan Namanya, Ikan
Mas ini berasal dari daerah Majalaya, Ikan Mas Majalaya memiliki badan yang berbentuk lancip ke
arah punggung dengan moncong yang berbentuk pipih. Siisik dari Ikan Mas Majalaya sendiri
berwarna hijau dengan sedikit warna abu serta pada bagian tepi sirip berwarna lebih gelap. Pada
bagian bawah yaitu di sekitar insang serta sirip Ikan Mas Majalaya berwarna sedikit kuning. Ikan Mas
Majalaya memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan jenis Ikan Mas lain serta apabila dikonsumsi memiliki cita rasa yang gurih. Selain dua
keunggulan tersebut, Ikan Mas Majalaya mampu bertahan terhadap infeksi dari bakteri Aeromonas
hydrophila. Ikan Mas jenis ini juga dapat menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu
sekitar 84.000 hingga 110.000 butir per kilogram dari induk ikan.

2. Ikan Mas Sinyonya


Ikan Mas Sinyonya

Ikan Mas satu ini pertama kali ditemukan di daerah sekitar Tasikmalaya, Jawa Barat. Nama Sinyonya
dinilai memiliki makna karena ikan satu ini mudah untuk bertelur, namun arti dari penamaan
Sinyonya belum ada yang tahu pasti. Ikan Mas Sinyonya memiliki tubuh dengan bentuk panjang dan
pada bagian punggung ikan bentuknya lebih rendah dibandingkan dengan Ikan Mas punten,
sehingga terlihat seperti sedikit bungkuk. Sisik Ikan Mas Sinyonya berwarna kuning muda dan sedikit
menyerupai warna jeruk. Mata Ikan Mas Sinyonya akan terlihat sedikit menonjol, apabila umur Ikan
Mas Sinyonya masih muda. Namun mata tersebut akan menjadi sipit seiring pertumbuhan atau
semakin tua umur Ikan Mas Sinyonya. Kebiasaan dari Ikan Mas Sinyonya adalah berkumpul di atas
permukaan air, serta dinilai lebih jinak dibandingkan Ikan Mas punten. Sedangkan jumlah telur dari
Ikan Mas Sinyonya dapat mencapai 85.000 hingga 125.000 dengan diameter telur 0,3 sampai 1,5
mm. Induk jantan dari Ikan Mas Sinyonya akan matang pada usia 8 bulan, sedangkan induk betina
Ikan Mas Sinyonya matang pada usia 18 bulan. Ikan Mas ini mampu bertahan terhadap parasit
Myxosporea.

3. Ikan Mas merah Najawa

Jenis Ikan Mas yang ketiga merupakan Ikan Mas yang berasal dari Cangkringan, Yogyakarta. Ikan Mas
Najawa atau biasa disebut sebagai Ikan Mas Cangkringan ini merupakan hasil pengembangan Balai
Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Najawa
merupakan kependekan dari Mina Jogja Istimewa, nama ini diberikan langsung oleh gubernur
Yogyakarta. Sisik Ikan Mas Najawa berwarna merah menyala dengan bentuk tubuh yang panjang
namun bulat. Bentuk Ikan Mas Najawa ini dapat tumbuh hingga 4 kg dan mencapai panjang 50 cm.
Ikan Mas Najawa mendapatkan legalitas pemerintah sebagai ikan varietas unggul nasional.
4. Ikan Mas Mantap

Ikan Mas jenis keempat merupakan Ikan Mas yang ditemukan pertama kali di Sukabumi. Ikan ini
merupakan hasil budidaya dari BBPBAT Sukabumi, Jawa Barat. Ikan Mas Mantap memiliki tubuh
yang lebih bulat dibandingkan dengan ketiga jenis Ikan Mas untuk konsumsi sebelumnya. Warna dari
tubuh Ikan Mas Mantap sedikit abu-abu dengan bagian bawah perut berwarna putih. Selain itu sisik
Ikan Mas mantap sedikit berwarna hitam pada bagian ujungnya. Bentuk kepala Ikan Mas mantap
sendiri seperti segitiga, dengan ekor pendek berwarna abu-abu sedikit hitam. Ikan Mas mantap
memiliki daging yang bertekstur lembut serta memiliki nilai gizi. Secara umum, menurut
dokumentasi dari Sistem Informasi Benih dan Induk Unggul Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia (KKP) varietas unggul ikan nila untuk konsumsi di Indonesia hanya ada empat
jenis. Namun ada beberapa sumber lain yang menyebutkan jenis-jenis ikan nila untuk konsumsi lain.

Kelemahan Budidaya Ikan Mas:

 Mahalnya harga pakan.


 Susahnya Ketersedian benih yang berkualitas.
 Besarnya biaya pembuatan kolam.
 Waktu pengontrolan setiap saat.
 Pemberian pakan harus tepat waktu.
 Susah untuk beradaptasi dengan lingkungan.
 Tingginya tingkat mortalitas.

Kelebihan Budidaya Ikan Mas

Setelah Anda mengetahui jenis-jenis Ikan Mas konsumsi yang ada di Indonesia, Anda dapat
membudidayakan Ikan Mas sesuai dengan kebutuhan Anda. Contohnya, sebagai konsumsi pribadi
maupun untuk dijual, karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain memiliki nilai
ekonomis tinggi, membudidayakan Ikan Mas juga memiliki kelebihan lain. Simak penjelasan berikut
ini.

1. Memiliki potensi harga jual

Berdasarkan data dari kkp.go.id harga Ikan Mas mengalami kenaikan sebesar 0,6% yang disebabkan
oleh naiknya IT. Harga jual tentu menjadi salah satu alasan, bahkan alasan utama seseorang
membudidayakan Ikan Mas. Harga Ikan Mas di pasaran terus mengalami kenaikan dan terlihat
menjanjikan, terlebih lagi data dari Nilai tukar usaha pembudidaya ikan (NPTi) tumbuh sebanyak
1,43% tahun 2019.

2. Perawatan yang mudah

Ikan air tawar satu ini mudah dipelihara, sehingga tidak membutuhkan banyak modal apabila Anda
ingin memulai membudidayakan Ikan Mas. Ikan Mas dapat hidup di kolam dengan air dangkal dan
mengalir serta suhu yang dibutuhkan berkisar 20 derajat celcius hingga 25 derajat celcius. Selain
suhu serta habitat kolam Ikan Mas yang mudah, Ikan Mas dinilai memiliki pertumbuhan yang cukup
serta tahan terhadap penyakit seperti parasite. Kedua keunggulan tersebut merupakan kemudahan
serta keuntungan yang dapat Anda dapatkan apabila mencoba memulai membudidayakan Ikan Mas.
Walaupun terbilang mudah, Anda tetap perlu memperhatikan cara budidaya Ikan Mas mulai dari
mempersiapkan kolam ikan, bibit dan lain sebagainya. Simak penjelasannya lebih lanjut.

Cara Membudidayakan Ikan Mas

1. Persiapkan kolam untuk Ikan Mas

Seperti halnya ikan nila, Anda dapat memanfaatkan lahan di rumah Anda sebagai kolam untuk
membudidayakan Ikan Mas. Ada beberapa pilihan kolam yang dapat persiapkan untuk Ikan Mas.

 kolam tanah
Kolam tanah, kolam tanah merupakan kolam dengan biaya pengerjaan yang cukup murah serta
mudah untuk dibuat. Untuk dapat membuat kolam Anda perlu melakukan proses pengolahan lahan
serta pengeringan, mengecek pH tanah, serta menambahkan ketinggian kolan sekitar 30 cm dan
membiarkannya untuk 5 hari agar makanan alami Ikan Mas dapat tumbuh di sekitar kolam. Kolam
air deras.Kolam air deras, jenis kola mini cocok untuk Anda yang berada di sekitar lingkungan yang
memiliki irigasi atau sumber air yang baik. Sehingga Anda perlu memerhatikan kondisi lingkungan
Anda sebelum memilih jenis kolam satu ini

 Kolam terpal

Kolam terpal, sama seperti dengan kolam tanah kolam satu ini membutuhkan beberapa tahapan
untuk akhirnya ideal Anda taruh bibit Ikan Mas untuk budidaya. Kolam satu ini memakan biaya yang
cukup mahal dibandingkan dengan kolam tanah, namun tidak memakan banyak tempat. Anda dapat
menggunakan kolam dengan ukuran 7 x 10 cm dengan kedalaman 120 cm.

 Kolam KJA

Kolam KJA, kolam keempat ini merupakan kolam apung yang dapat Anda gunakan di [eriaran umum
seperti waduk, danau, embung dan lain sebagainya. Anda dapat menggunakan kolam KJA dengan
ukuran 7 x 7 x 3 m serta 6 x 6 x 3 m.

2. Memilih bibit
Setelah Anda memilih serta menyiapkan jenis kolam ikan sebagai tempat untuk membudidayakan
Ikan Mas Anda, maka langkah selanjutnya adalah memilih bibit Ikan Mas. Anda perlu memerhatikan
pemilihan bibit Ikan Mas, agar hasil panen memuaskan. Sebaiknya Anda memilih bibit Ikan Mas yang
siap untuk dibudidayakan agar Anda fokus pada peningkatan berat serta besar tubuh Ikan Mas. Anda
dapat membeli bibit Ikan Mas yang memiliki ciri-ciri seperti berikut ini.

 Kulit ikan terlihat mulus tanpa jamur atau luka.


 Bergerak dengan gesit.
 Nafsu makan besar.
 Berasal dari indukan berkualitas serta bersertifikasi.

Untuk mendapatkan bibit Ikan Mas yang bagus serta unggul Anda dapat membeli bibit Ikan Mas
melalui UPT Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPPI serta kelompok peternak bibit ikan dengan
sertifikasi.

3. Merawat bibit Ikan Mas

Seperti yang telah penulis jelaskan, bahwa Ikan Mas merupakan salah satu ikan air tawar yang sering
dibudidayakan karena kemudahannya untuk dibudidayakan.. namun Anda tetap perlu
memerhatikan cara perawatan Ikan Mas agar Anda dapat memeroleh hasil panen yang berkualitas.
Kualitas Ikan Mas tentu bergantung pada cara perawatannya. Anda perlu memerhatikan hal-hal
berikut ini.

4. Memberi makanan Ikan Mas

Anda dapat menghitung kebutuhan pangan Ikan Mas dengan rumus sebagai berikut :

3-5% x bobot rata-rata per ekor x (jumlah tebar – kematian)


Keterangan:

3 hingga 5% dari bobot biomassa, maka Anda perlu melakukan sampling atau pengecekan setiap
seminggu hingga 10 hari.

Anda dapat melakukan perhitungan menggunakan rumus tersebut atau memberikan pakan yang
berupa pelet yang memiliki kadar protein 26 hingga 28% dan berikan pakan dengan frekuensi 5 kali
dalam 1 hari.

5. Mengendalikan hama serta penyakit

Anda tentu ingin memanen Ikan Mas dengan kualitas yang baik, oleh karena itu Anda perlu
mengetahui gejala apabila Ikan Mas budidaya Anda terserang penyakit atau hama. Mengenali gejala
penyakit atau hama ini akan membantu Anda untuk dapat menghambat pertumbuhan penyakit atau
hama. Terdapat dua jenis hama dengan ukuran kecil yang dapat menyerang Ikan Mas budidaya
Anda, seperti kutu, larva dan serangga. Untuk hama seperti larva dapat Anda atasi dengan menjaring
larva serta memberi tambahan nutrisi untuk Ikan Mas Anda. Anda dapat menggunakan suplemen
untuk ikan ternak yang memiliki bakteri premium, sehingga dapat mencegah pertumbuhan larva,
kutu maupun serangga. Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan Ikan Mas Anda terkena hama
adalah kemungkinan salah satu bibit ikan telah membawa penyakit atau hama tersebut, Ikan Mas
Anda kekurangan nutrisi, kualitas air kolam tidak baik, ada zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam
kolam ikan Anda. Sedangkan, adapula penyakit seperti jamur, kutu ikan, bintik putih hingga cacing
insang yang dapat menyerang Ikan Mas Anda. Untuk keempat penyakit tersebut Anda perlu
melakukan pencegahan lebih awal.

6. Memberikan probiotik pada Ikan Mas

Anda perlu memberikan probiotik pada Ikan Mas budidaya Anda, pemberian probiotik akan
menunjang kualitas dari pertumbuhan ikan. Selain itu pemberian probiotik memiliki manfaat,
sebagai berikut.

 Dapat menanggulangi penyakit pada sistem budidaya ikan.


 Dapat menjaga kelanjutan usaha budidaya ikan.
 Dapat meningkatkan produktivitas budidaya ikan.
 Menjamin keamanan produk budidaya, yaitu Ikan Mas.
 Memberikan jaminan mutu, seperti bebas kontaminan, bebas residu, bebas antibiotik.
 Dapat memperbaiki kualitas air kolam.
 Dapat mengendalikan infeksi bakteri yang ada di habitat budidaya ikan.
 Dapat memperbaiki rasio dari konversi pakan.

Anda dapat menggunakan probiotik organic untuk menjaga kualitas ekosistem air serta
memproduksi kualitas ikan agar aman dikonsumsi.

7. Memanen ikan hasil budidaya

Anda membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 hingga 3 bulan untuk dapat memeroleh berat ikan
yang baik, siap konsumsi serta memiliki nilai jual yang bagus. Hasil Ikan Mas yang baik adalah Ikan
Mas dengan berat yang memenuhi permintaan pasar yaitu sekitar 400 gram per ekor.Ketika
membudidayakan Ikan Mas, Anda dapat fokus pada pembesaran berat Ikan Mas agar mampu
mencapai target atau keinginan pasar. Agar mencapai berat target tersebut anda perlu
memerhatikan persiapan kolam yang matang serta memberikan probiotik ikan yang tepat sesuai
dengan kebutuhan. Mengapa perlu memerhatikan probiotik? Untuk mencapai berat tertentu Anda
perlu memerhatikan nutrisi yang masuk atau dimakan oleh ikan budidaya Anda, sehingga ikan Anda
akan memiliki kualitas serta harga jual di pasaran. Keempat tahapan budidaya Ikan Mas untuk
konsumsi tersebut perlu Anda lakukan dengan tekun, apalagi pada tahap merawat ikan.

Ikan Nila

Ikan nila atau Oreochromis niloticus merupakan ikan air tawar yang biasa dikonsumsi di Indonesia.
Namun siapa sangka ternyata ikan nila merupakan hama di sungai maupun danau, hal ini karena
pertumbuhan ikan nila yang cepat, sehingga dapat menyebabkan populasi asli ikan di danau
tersebut hilang. Walaupun begitu tetap banyak masyarakat Indonesia yang membudidayakan ikan
nila, karena mudah serta memiliki nilai gizi apabila dikonsumsi. Ikan nila merupakan pemakan segala
atau omnivora. Ikan nila biasa memakan plankton serta tumbuhan, selain itu ikan nila sangat mudah
berkembang biak dan telurnya berbentuk bulat serta berwarna kuning dengan ukuran diameter
sekitar 2,8 mm. Dalam sekali bertelur, ikan nila betina akan mengeluarkan 300 hingga 1.500 butir
telur. Karena kemudahannya berkembang biak serta pemeliharaan yang mudah, ikan nila menjadi
salah satu ikan yang dibudidayakan serta dikonsumsi. Namun, karena rasanya tidak spesial dan
mudah ditemui ikan nila tidak memiliki harga yang tinggi di pasaran. Tubuh ikan nila berwarna hitam
keabuan dengan sedikit belang yang akan semakin memudar ketika ikan nila dewasa. Umumnya ikan
nila yang dibudidayakan berukuran 30 cm dengan bentuk ekor yang tegak. Ikan nila memiliki
beragam jenis, berikut beberapa jenis ikan nila yang unggul serta telah mendapatkan sertifikasi.

Table of Contents

1. Jenis-Jenis Ikan Nila Unggul


1. Ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia)
2. Ikan nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa)
3. Ikan nila Srikandi (Salinity Resistant Improvement from Sukamandi)
4. Ikan nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia)
5. Ikan nila Larasati ( Nila Merah Strain Janti)
6. Ikan nila Jatimbulan
7. Ikan nila Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia)
8. Ikan nila Salina (Saline Indonesia Tilapia)
9. Ikan nila JICA ( Japan for International Cooperation Agency)
10. Ikan nila Kunti
2. Rekomendasi Buku Budidaya Ikan Nila
3. Cara Budidaya Ikan Nila
1. Memilih benih ikan
2. Mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan nila
3. Menebarkan benih-benih ikan nila
4. Memelihara ikan nila
5. Mengelola air
6. Memberi pakan ikan nila
7. Mengendalikan hama serta penyakit dari ikan nila
8. Memanen ikan nila

Jenis-Jenis Ikan Nila Unggul

1. Ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia)

Ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia)Ikan nila jenis BEST ini merupakan hasil dari pemuliaan
menggunakan karakter unggulan pertumbuhan ikan. Dari hasil riset ikan nila jenis BEST dinilai
memiliki ketahanan terhadap penyakit sebesar 140% dan mencapai angka lebih tinggi 8%
dibandingkan ikan nila lokal. Ikan nila BEST ini juga dapat hidup dengan baik pada media dengan
salinitas 15 ppt, serta bertumbuh lebih cepat sebanyak 300 hingga 500g dalam waktu sekitar 4
bulan.

Ikan nila BEST memiliki keunggulan lain yaitu,

 Ikan nila BEST lebih hemat pakan yaitu 1,1.


 Pertumbuhan yang cepat mencapai 4,85%.
 Ketahanan hidup yang tinggi mencapai 90%.
 Tahan penyakit 140% dari hasil uji ketahanan penyakit.
 Memiliki ukuran benih yang lebih besar.
2. Ikan nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa)

Ikan nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa) Ikan nila nirwana merupakan hasil dari persilangan serta
rekayasa genetika dari ikan nila GIFT serta ikan nila GET dari Filipina. Persilangan serta rekayasa
tersebut merupakan hasil Kerjasama antara Balai Pengembangan Benih Ikan atau BPBI dengan IPB.
Ikan nila Nirwana 2 merupakan generasi kedua dari ikan nila Nirwana 1 yang telah disahkan pada
bulan April tahun 2012.Nirwana 2 memiliki ciri-ciri pada warna punggungnya, yaitu berwarna abu-
abu serta kehijauan dan perutnya berwarna putih keabu-abuan. Nirwana 2 memiliki bentuk tubuh
yang lebih besar dibandingkan kepalanya serta memiliki pertumbuhan lebih tinggi sebanyak 15%
dibandingkan dengan Nirwana generasi sebelumnya.

3. Ikan nila Srikandi (Salinity Resistant Improvement from Sukamandi)


Ikan nila Srikandi (Salinity Resistant Improvement from Sukamandi) Ikan satu ini berasal dari
Sukamandi dan sengaja dibudidayakan di perairan payau yang memiliki kadar garam tinggi atau
salinitasnya tinggi. Ikan nila Srikandi memiliki beberapa keunggulan yaitu,

 Memiliki ketahanan air dengan kadar salinitas yang tinggi.


 Memiliki rasa lebih yang enak.
 Lebih cepat berkembang atau tumbuh.
 Memiliki protein lebih tinggi dengan kadar 17,6% dibandingkan dengan ikan nila lokal.
 Pengeluaran untuk pakan ikan nila Srikandi lebih rendah, karena ikan nila Srikandi memakan
pakan alami yang ada di tambak.
 Ikan nila Srikandi menjadi salah satu solusi untuk memanfaatkan lahan sub optimal yang ada
di sepanjang pesisir Sukamandi.

4. Ikan nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia)

Ikan nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia)

Ikan nila Gesit tumbuh dengan cepat dalam waktu lima hingga enam bulan ikan nila Gesit bisa
mencapai berat sebanyak 600 gram. Ikan nila Gesit mempunyai kromosom YY, sehingga 98 hingga
100% turunan ikan nila Gesit adalah jantan. Ikan nila Gesit juga merupakan hasil dari rekayasa
genetika ketiga dari turunan ikan nila GIFT.

Ikan nila Gesit memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut.

1. Benih yang dihasilkan 90% nila jantan.


2. Tumbuh 30% lebih cepat dibanding jenis lain.
3. Suhu ikan 25 derajat celcius.
4. Tahan terhadap penyakit.
5. Lebih aman dikonsumsi.

5. Ikan nila Larasati ( Nila Merah Strain Janti)

Ikan nila Larasati ( Nila Merah Strain Janti)

Ikan nila jenis yang kelima ini merupakan hasil dari rekayasa genetik oleh PBIAT Janti, Klaten. Ikan
nila Larasati adalah hasil persilangan antara nila hitam dengan nila merah. Ikan nila ini disahkan pada
tahun 2009 dan dinilai menyita perhatian, karena memiliki ketahanan daya hidup yang mencapai
90% serta dianggap cepat tumbuh. Ikan nila Larasati memiliki food conversion ratio lebih rendah dari
ikan nila lokal. Pemeliharaan ikan nila Larasati lebih cepat dan ikan ini memiliki daging lebih banyak.
Ikan nila Larasati biasa disebut juga sebagai ikan nila janti.

6. Ikan nila Jatimbulan

Ikan nila Jatimbulan Ikan nila Jatimbulan memiliki keunggulan pada pertumbuhannya yang cepat
dibandingkan ikan nila lain dan memiliki struktur daging yang lebih kenyal.Nama Jatimbulan berasal
dari kata umbulan dari Jawa Timur serta memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut.

 Tumbuh lebih cepat dan lebih besar.


 Memiliki tingkat ketahanan hidup mencapai 85%.
 Dapat hidup di air tawar serta payau.
 Mampu hidup di perairan dengan kadar garam tinggi.
 Tahan pada bakteri Aeromonas hydrophila.

7. Ikan nila Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia)

Ikan nila Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia) Jenis ikan nila yang ketujuh merupakan pembiakan
dari Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar atau BPBIAT dari Lombok Timur. Ikan nila Anjani
ini menjadi salah satu ikan andalan NTB, dan memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

 Tumbuh cepat dengan rata-rata 1,2 gram per hari.


 Memiliki ketahanan terhadap bakteri Streptococcus iniae.
 Memiliki tubuh tinggi.Memiliki tekstur daging yang tebal.

8. Ikan nila Salina (Saline Indonesia Tilapia)

Ikan nila Salina (Saline Indonesia Tilapia)Ikan nila Salina merupakan ikan nila unggulan yang
dibudidayakan oleh BPPT dan disahkan pada tahun 2013. Ikan nila Salina merupakan ikan nila asli
dari Indonesia serta memiliki beberapa keunggulan yaitu, sebagai berikut.

 Memiliki ketahanan hidup dari dampak global warming.


 Dapat hidup di perairan dengan salinitas tinggi yang mencapai 20 hingga 25 Ppt.
 Dapat hidup dekat perairan laut atau payau.
 Memiliki feed conversion ratio yang rendah atau lebih hemat pakan.

9. Ikan nila JICA ( Japan for International Cooperation Agency)

Ikan nila JICA ( Japan for International Cooperation Agency) Ikan nila jenis kesembilan merupakan
hasil dari donor dari Lembaga donor Jepang, yaitu JICA yang bekerjasama pada tahun 2002 dengan
balai budidaya air tawar yang berasa di Jambi, Indonesia. Ikan nila JICA telah disahkan pada tahun
2004 dan diklaim memiliki pertumbuhan lebih cepat 20% daripada ikan nila GIFT serta memiliki
konversi pakan yang rendah. Ikan nila JICA bertubuh hitam dengan sedikit abu-abu serta berwarna
putih kekuningan atau putih kehitaman pada bagian bawah sekitar insang.

10. Ikan nila Kunti

Ikan nila KuntiIkan nila Kunti berasal dari Klaten pada tahun 1997, benih ikan nila satu ini berasal dari
BBIS Ngrajek. Ikan nila Kunti memiliki warna punggung hitam serta warna putih pada bagian perut.
Ikan nila Kunti mampu mencapai berat 760 gram dan telah disahkan oleh kementrian perikanan dan
kelautan pada tahun 2012.

Kekurangan Budi Daya Ikan Nila:

Hal ini berkaitan dengan kondisi air di dalam kolam pemeliharaan yang harus berada dalam kondisi
yang bersih, sehingga kita harus sesering mungkin untuk melakukan pergantian air. Karena akan
menjadi tidak ekonomis lagi jika memeliharanya di dalam kolam yang hanya mengandalkan air
sumur saja, karena biaya listrik dari pompa air juga akan menjadi sangat besar.
Yang menjadi masalah kedua saat kami akan mengembangkan ikan nila di tempat kami adalah dari
segi kemampuan ikan nila dalam mentoleransi kepadatan di dalam kolam. Jadi, ikan nila tidak
memiliki kemampuan seperti ikan lele yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sangat
padat. Jadi, dengan ukuran kolam yang sama kami bisa mengisi ikan lele dengan jumlah yang lebih
banyak bila dibandingkan dengan ikan nila. Misalkan saja seperti di daerah kami, yaitu untuk kolam
ukuran 2x3m bisa kami isi dengan 3.000 ekor bibit ikan lele, tetapi dengan ukuran yang sama kami
hanya bisa mengisi dengan 500 ekor bibit ikan nila.

Yang menjadi masalah ketiga dalam pengembangan ikan nila di daerah kami, yaitu dari segi waktu
panennya. Biasanya untuk ikan lele sejak tebar bibit sampai panen bisa memakan waktu mulai 2,5
bulan sampai 3 bulan. Tetapi jika beternak ikan nila, dari mulai menebar bibit sampai panen bisa
memakan waktu hingga 6 bulan. Jadi, jika membudidayakan ikan lele kami sudah bisa panen sampai
dua kali, maka jika kami membudidayakan ikan nila baru sekali panen.

Itu adalah beberapa kendala yang ada di daerah kami dalam melakukan pengembangan untuk
budidaya ikan nila, tetapi saya tidak menutup kemungkinan bahwa untuk di daerah lain di tempat
para pembaca, ada yang memiliki kondisi lahan yang lebih menguntungkan, bila dibandingkan
dengan kondisi di daerah kami ini, sehingga bisa lebih sukses dalam mengembangkan ikan nila ini.
Cara Budidaya Ikan Nila

Setelah mengetahui jenis-jenis ikan nila unggul yang ada di Indonesia, Anda siap untuk memulai
budidaya ikan nila. Seperti yang telah penulis jelaskan, ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat
serta mudah berkembang biak, sehingga akan lebih mudah untuk membudidayakan ikan nila.

1. Memilih benih ikan

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih jenis benih dari ikan nila yang akan Anda
budidayakan. Pemilihan benih yang tepat merupakan salah satu faktor penentu yang dapat
menentukan tingkat keberhasilan dari budidaya ikan nila Anda. Sebagai pemula, Anda dapat memilih
benih ikan nila jantan, karena pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat 40% daripada ikan nila
betina. Salah satu jenis ikan nila yang memiliki kemungkinan 90% menghasilkan nila jantan adalah
ikan nila Gesit. Membudidayakan ikan nila berjenis kelamin sama semua atau monosex dinilai lebih
produktif dibandingkan dengan membudidayakan campuran. Hal ini karena ikan nila memiliki sifat
mudah melakukan perkawinan, sehingga apabila dicampur dikhawatirkan ikan akan kelelahan akibat
sering melakukan perkawinan dan pertumbuhan berat ikan menjadi terhambat.

2. Mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan nila

Setelah mencari tahu serta memilih benih ikan nila yang akan Anda budidayakan, selanjutnya Anda
perlu mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan nila. Untuk budidaya ikan nila, berbagai macam
kolam dapat digunakan seperti kolam tanah, kolam semen, kolam terpal hingga jaring terapung di
tambak air payau. Pilihlah salah satu dari kolam di atas, sebaiknya Anda menggunakan kolam tanah
karena biaya pembuatannya cukup murah serta mudah untuk dibuat. Selain itu kolam tanah dapat
menjadi salah satu media tumbuhan serta hewan lain yang dapat menjadi pakan alami untuk ikan
nila, sehingga biaya pakan yang Anda keluarkan akan lebih murah. Anda perlu mempersiapkan
beberapa hal untuk membuat kolam tanah seperti proses jemur, membajak tanah, pengapuran
tanah, memupuk hingga pengairan untuk kolam ikan.

3. Menebarkan benih-benih ikan nila

Setelah kolam untuk budidaya ikan nila telah siap, Anda dapat mengisi air dengan kedalaman sekitar
60 hingga 75 cm untuk menebarkan benih ikan nila. Anda dapat menebar benih ikan nila sebanyak
15 hingga 30 ekor dengan ukuran benih kira-kira sebesar 10 sampai 20 gram per ekor pada kolam,
nantinya apabila berhasil kemungkinan nila yang akan Anda panen akan mencapai ukuran 300 gram
per ekor. Anda perlu mengingat bahwa sebelum menebar benih, sebaiknya benih ikan nila telah
beradaptasi dengan air kolam Anda. Tahap adaptasi ini berguna agar benih ikan nila Anda terbiasa
dengan keadaan atau kondisi kolam, sehingga resiko dari kematian ikan nila Anda akan lebih kecil.
Untuk tahap adaptasi Anda dapat memasukan wadah yang telah berisi benih ikan nila ke dalam air
kolam dan mendiamkan benih tersebut dalam wadah selama beberapa jam. Setelah selesai, Anda
dapat melepaskan benih dengan cara memiringkan wadah dan membiarkan benih ikan nila
berenang atau lepas dengan sendirinya.

4. Memelihara ikan nila

Setelah ketiga tahapan sebelumnya Anda lakukan, langkah keempat adalah merawat ikan nila yang
akan Anda budidayakan hingga usia panen ikan nila. Ada tiga hal penting yang perlu Anda perhatikan
selama memelihara budidaya ikan nila. Simak penjelasan berikut ini.

5. Mengelola air

Anda harus memantau kualitas air dari kolam ikan nila Anda agar pertumbuhan ikan nila maksimal
dan tidak terhambat. Ukurlah kandungan oksigen serta pH air kolam menggunakan parameter. Anda
dapat pula memantau kadar CO2, NH3 serta H2S apabila hal tersebut memungkinkan. Apabila
kandungan oksigen di kolam ikan Anda menurun, maka Anda perlu memperderas sirkulasi air
dengan cara memperbesar aliran dari debit air. Apabila kolam Anda berbau busuk, maka artinya
kolam tersebut banyak mengandung NH3 serta H2S Anda perlu segera mengganti air kolam.

6. Memberi pakan ikan nila


Mengelola makanan dari budidaya ikan nila Anda sangatlah penting. Anda dapat memberikan ikan
nila Anda pelet yang memiliki kadar protein sekitar 20 hingga 30%. Ikan nila membutuhkan makanan
sebanyak 3% dari berat tubuhnya setiap hari. Anda dapat memberikan makan nila setiap pagi serta
sore hari. Kemudian setiap dua minggu sekali, Anda dapat mengambil sampel dari ikan nila dan
menimbang beratnya, lalu sesuaikan jumlah makanan yang perlu diberikan pada ikan nila Anda.

7. Mengendalikan hama serta penyakit dari ikan nila


Ikan nila dengan kesepuluh jenis yang telah penulis jelaskan sebelumnya merupakan jenis ikan nila
yang tumbuh dengan cepat serta memiliki ketahanan terhdap penyakit yang tinggi. Namun, apabila
Anda melakukan budidaya secara massal Anda tetap perlu memerhatikan penyakit yang
kemungkinan akan menyerang ikan nila Anda.Walaupun ikan nila memiliki daya tahan terhadap
penyakit serta hama, namun apabila terkena penyakit maka penyebaran penyakit ikan akan terjadi
sangat cepat khususnya penyakit-penyakit infeksi menular. 8. Memanen ikan nila

Tahapan keempat ini tentu saja tahap terakhir dari pembudidayaan ikan nila dan menjadi tahapan
yang akan Anda tunggu-tunggu. Untuk dapat memanen ikan nila Anda perlu memperhatikan
kebutuhan pasar. Umumnya, ikan nila yang dijual di pasaran memiliki berat sekitar 300 hingga 500
gram per ekornya. Untuk mencapai berat tersebut, Anda membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6
bulan sebelum memanen.

Ikan Lele

Anda termasuk penggemar kuliner pecel Lele? Sadar atau tidak, berbagai inovasi kuliner boleh saja
bermunculan sampai tahun 2021 ini, tapi tenda – tenda pecel Lele di pinggir jalan tidak pernah sepi
pengunjung bahkan terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Apa yang terbesit di benak anda
sekarang? Tunggu dulu, jangan terburu- buru melirik bisnis kulinernya. Bagaimana jika Anda melihat
lebih jauh dari Lele goreng yang mungkin ada di piring Anda sekarang. Sudah mulai tersadar? Ya,
peluang bisnis budidaya ikan Lele terasa lebih menggiurkan karena target market yang tidak pernah
sepi. Budidaya Ikan Lele juga bisa menjadi pilihan jika anda seorang pemula yang ingin terjun ke
dunia bisnis budidaya ikan. Hal itu dikarenakan lele termasuk jenis ikan yang tidak memerlukan
perawatan yang sulit. Namun dalam memulai budidaya Ikan Lele anda tetap perlu memperhatikan
tahapan – tahapan yang perlu dilakukan agar Ikan Lele anda dapat mengalami tumbuh kembang
dengan baik dan tidak merugikan anda ketika masa panen tiba. Jika anda mulai melirik bisnis
budidaya Ikan Lele tapi bingung harus mulai dari mana, apa yang akan dibahas di bawah ini
barangkali bisa membantu Anda:

Table of Contents

1. Tahap Pertama: Siapkan Kolam


1. Kolam terpal
2. Kolam semen (beton)
3. Kolam tanah
4. Kolam Keramba (Jaring apung)
5. Kolam Drum
6. Kolam Fiber
7. Kolam Plastik
2. Tahap Kedua: Pilihlah Hanya Benih Yang Unggul
1. Perhatikan tempat penjualan bibit
2. Perhatikan ukuran bibit.
3. Perhatikan gerakkan bibit.
4. Perhatikan warna pada bibit.
3. Tahap Ketiga: Penebaran Benih
4. Tahap Keempat: Pemeliharaan
1. Cek dan tambahkan air secara bertahap
2. Tambahkan dedaunan hijau
3. Perhatikan tingkat kejernihan air
4. Perhatikan Pola Makan Ikan Lele
5. Perhatikan Kemungkinan adanya hama dan virus penyebab penyakit
5. Buku Rekomendasi Budidaya Ikan Lele
6. Semua Bisa Budidaya Lele
7. Budiaya Lele Sistem Air Lift Biogreen
8. Lele Organik Hemat Pakan
9. Panduan Komplet Budidaya Lele Di Lahan Sempit
10. Tahap Kelima: Masa Panen
11. Kesimpulan:

Tahap Pertama: Siapkan Kolam

Sebelum memulai budidaya Ikan Lele, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah
mempersiapkan kolam yang akan digunakan. Ada beberapa jenis kolam dengan keunggulannya
masing-masing yang bisa anda gunakan, pilihlah jenis kolam yang sesuai dengan lingkungan, budget
dan kemampuan perawatan anda. Jenis – jenis kolam tersebut diantaranya adalah kolam terpal,
kolam semen, kolam tanah, kolam keramba (jaring apung), kolam drum, kolam fiber, dan kolam
plastik.

1. Kolam terpal

Kolam terpal merupakan kolam yang dapat dibangun di atas lahan yang sempit dengan lapisan terpal
di bagian dasar dan dindingnya. Bentuknya bisa berupa persegi atau bulat dengan kerangka dari
bambu, besi, atau kayu. Kolam terpal merupakan pilihan tepat bagi anda yang ingin memulai
budidaya Ikan Lele dengan budget yang seminimal mungkin. Saat akan membeli terpal, pilihlah jenis
terpal yang memiliki kerapatan tinggi agar tahan lama. Jika kolam sudah jadi, cuci kolam terpal
menggunakan sabun terlebih dulu guna menghilangkan sisa – sisa bahan kimia dari konstruksi kolam
seperti lem dan lain – lain. Bilas kolam hingga bersih dan keringkan selama satu hari. Setelah
memastikan kebersihan kolam, anda bisa mengisi kolam terpal dengan air secukupnya (idealnya 20 –
30 cm). Diamkan kolam yang sudah terisi air selama 4 – 7 hari untuk memberikan waktu bagi
pembentukan fitoplankton dan lumut di dalam kolam. Jika jumlah lumut dan fitoplankton dirasa
sudah cukup, anda bisa menambahkan kembali air setinggi kurang lebih 80 cm. Penguapan air kolam
biasanya menimbulkan bau, karenanya jangan lupa untuk menaruh berbagai jenis dedaunan seperti
daun singkong, daun pepaya dan jenis dedaunan hijau lainnya agar kolam berwarna hijau. Warna
hijau kolam akanmencegah bau yang ditimbulkan dari proses penguapan air. Pastikan untuk selalu
mengganti air kolam minimal satu bulan sekali.

2. Kolam semen (beton)

Kolam semen atau kolam beton adalah kolam yang 90% sisi – sisinya dilapisi semen atau beton.
Bagian dasar kolam juga dilapisi semen agar tidak mudah bocor dan rusak. Diantara keunggulan
kolamsemen adalah struktrunya yang kokoh sehingga bisa lebih tahan lama dibandingkan kolam
terpal. Suhu pada air di dalam kolam semen juga lebih stabil sehingga kemungkinan ikan stress atau
terserang penyakit lebih kecil. Sifat kolam semen yang lebih tahan lama membuat anda tidak perlu
pusing memikirkan biaya perbaikan yang biasa terjadi pada kolam lainnya. Namun kolam semen juga
memiliki kekurangan, yakni biaya pembuatan yang relatif besar, mudah dihinggapi lumut, dan bau
semen yang harus disterilkan terlebih dulu agar ikan tidak stress atau mati.

3. Kolam tanah

Jika kolam semen dilapisi oleh semen, maka sesuai namanya, kolam tanah didominasi oleh tanah.
Kolam mini juga dikenal dengan istilah Balong, Blumbang, atau Empang. Keunggulan kolam tanah
adalah kaya akan organisme seperti cacing tanah yang bermanfaat sebagai pakan Lele. Selain itu
penggantian air kolam dapat jarang dilakukan atau bahkan air dipertahankan hingga masa panen
tiba. Itu semua karena tanah merupakan unsur alami yang aman untuk Ikan Lele. Sayangnya, Anda
tentu harus memiliki bidang tanah yang cukup luas jika ingin melakukan budidaya Ikan Lele dengan
menggunakan kolam tanah. Selain itu kolam tanah juga rentan terhadap serangan hama dan
penyakit yang tentunya berbahaya bagi kesehatan Ikan Lele. Yang paling berisiko, jika air terlalu
berlumpur dapat berimbas pada kualitas Ikan Lele sehingga menurunkan harga jual ikan.

4. Kolam Keramba (Jaring apung)

KerambaKolam keramba (jaring apung) adalah jenis kolam yang memanfaatkan jaring sebagai
penopang di atas kolam. Kolam ini biasanya dibuat di pinggir danau, waduk atau sungai. Nama
lainnya adalah kolam tambak dan penerapannya sedikit banyak mirip dengan penerapan pada kolam
tanah. Keunggulan kolam keramba (jaring apung) ini adalah lahan pembudidayaan yang luas dan
kesempatan ikan untuk dapat hidup di habitat alaminya sehingga tidak mudah terserang stress atau
penyakit. Anda juga dapat lebih muda mengontrol ikan dengan jenis kolam ini. Yang harus
diperhatikan dalam budidaya ikan lele dengan kolam keramba adalah jarring yang bisa saja bolong
atau putus dan menyebabkan ikan lepas dan berkurang. Cuaca juga dapat memperburuk keadaan
jika terjadi hujan dan banjir yang menyebabkan kolam rusak dan ikan hanyut ke sungai.

5. Kolam Drum

Sebagian besar kolam drum terbuat dari plastik dan besi sehingga awet dan tahan lama. Kolam ini
banyak dipilih karena mudah di tata dan memiliki kualitas yang lebih bagus dari kolam tanah dan
kolam terpal. Dengan kolam drum, ikan jadi lebih terlindungi dari hama penyakit, air dan suhu juga
dapat lebih mudah dikontrol. Namun biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi kolam drum biasanya
lebih mahal dengan daya tampung ikan yang sedikit. Pergantian air kolam juga harus sering
dilakukan agar ikan tidak gampang stress.

6. Kolam Fiber

kolam fiberDesain yang kekinian dan mudah digunakan membuat kolam fiber banyak diminati.
Sesuai bahannya, kolam mini bersifat tahan lama dan mudah dalam perawatan. Namun sayangnya
harga kolam ini masih dinilai terlalu tinggi bagi sebagian kalangan. Selain itu jumlah ikan yang dapat
ditampung dalam satu kolam fiber juga sangat terbatas dan memungkinkan pergantian air yang
harus sering dilakukan agar ikan tidak mudah stress.

7. Kolam Plastik

kolam plastikPada dasarnya konsep kolam plastik sedikit banyak mirip dengan kolam terpal. Hanya
saja kolam plastik memerlukan perhatian ekstra karena sifatnya yang gampang sobek dan bocor.
Anda bisa mengatasi masalah tersebut dengan melapisi kolam plastik dengan plastik bekas, karpet
bekas ataupun karung bekas.

Tahap Kedua: Pilihlah Hanya Benih Yang Unggul

bibit leleTahapan kedua dalam proses budidaya ikan lele adalah proses pemilihan bibit lele. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini:

1. Perhatikan tempat penjualan bibit

Belilah bibit Ikan Lele hanya di tempat penjualan bibit ikan yang resmi dan sudah tersertifikasi. Selain
menunjukkan profesionalitas, tempat penjualan bibit ikan lele yang sudah tersertifikasi juga
menjamin kualitas dari bibit yang ditawarkan.

2. Perhatikan ukuran bibit.

Pastikan jika ukuran bibit sama rata, artinya tidak ada bibit lele yang lebih besar atau lebih kecil dari
yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada Lele yang mendominasi tempat dan pakan ketika
sudah dimasukkan ke kolam nantinya. Karena jika ada yang mendominasi, bisa dipastikan ikan yang
lebih kecil akan sulit berkembang atau bahkan mati. Anda tentu tidak mau hal ini terjadi, bukan?

3. Perhatikan gerakkan bibit.

Bibit Lele yang sehat akan senantiasa bergerak aktif dan berkerumun. Jika anda melihat ada satu
atau lebih bibit lele yang cenderung pasif bahkan diam, kemungkinan besar bibit lele tersebut
terganggu kesehatannya.

4. Perhatikan warna pada bibit.

Ikan lele merupakan salah satu ikan ekonomis penting, khususnya dalam produksi budi daya air
tawar di Indonesia. Ikan berkumis keluarga catfish ini menduduki urutan ketiga dalam produksi budi
daya ikan air tawar, setelah ikan nila dan ikan mas. Lele memiliki banyak keunggulan, antara lain
dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, tahan penyakit, dan memakan apa saja, sehingga
mudah di budi dayakan dengan biaya produksi yang murah. Selain itu risiko mengalami kerugian
karena kematian sangat kecil. Karena itu, lele dapat dibudi daya di berbagai lahan, dari lahan luas
hingga lahan sempit di pekarangan rumah. Jenis lele yang paling banyak dipelihara adalah lele
dumbo (C. gariepinus). Lele dumbo merupakan jenis yang berukuran besar dan tumbuh lebih cepat.
Namun akhir-akhir ini lele dumbo juga mengalami penurunan keunggulan yang ditandai dengan
pertumbuhan yang menurun dan tingginya kematian benih. Penurunan pertumbuhan lele dumbo
disebabkan oleh menurunnya kualitas genetik. Menghadapi kondisi tersebut para peneliti dan
praktisi mengupayakan perbaikan mutu genetik lele untuk menghasilkan lele unggul. Dua jenis lele
unggul baru yang kini telah beredar adalah lele sangkuriang dan lele phiton. Kedua jenis lele tersebut
tumbuh lebih cepat

dengan konversi pakan yang lebih rendah. Sehingga saat ini di Indonesia terdapat tiga jenis lele
unggul, yaitu lele dumbo, lele sangkuriang, dan lele phiton. Dengan menggunakan bibit lele unggul,
maka budi daya menjadi lebih ekonomis. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lele ukuran
konsumsi hanya 50-70 hari.

Tahap Ketiga: Penebaran Benih


Setelah membuat kolam dengan ukuran masing – masing 2x1x1 meter, anda perlu menyiapkan
kurang lebih 1000, benih lele dumbo ataupun lele sangkuriang yang berukuran 1.5 – 2 inchi (bisa
juga kelipatan dari perkiraan ukuran ideal di atas). Jangan terburu-buru menebar bibit ke dalam
kolam. Lakukan tahap perendaman terlebih dulu dengan cara memiringkan wadah dan membiarkan
benih tetap berada di dalamnya sampai beberapa saat sebelum dilepas ke air kolam. Hal ini
bertujuan untuk membiarkan benih beradaptasi dengan suhu dan kondisi air pada kolam.

Tahap Keempat: Pemeliharaan

Pada tahap ini, kita hanya akan membahas tahap pemeliharaan pada kolam terpal, karena kolam
inilah yang banyak digunakan dalam pembudidayaan ikan lele.

1. Cek dan tambahkan air secara bertahap

Tidak perlu kaget jika Anda melihat air dalam kolam terpal anda alami pengurangan, hal itu wajar
karena proses penguapan pada air. Yang perlu anda lakukan adalah mengecek air secara berkala dan
menambahkannya ketika terjadi pengurangan. Ketinggian ideal air kolam terpal baik kotak maupun
bulat bervariasi terutama pada 3 bulan pertama. Yakni 20 cm pada bulan pertama, 40 cm pada bulan
selanjutnya, dan 80 cm ketika telah mencapai bulan ketiga. Pastikan untuk selalu mengecek dan
mengatur kedalaman air kolam karena jika tidak diperhatikan ikan Lele Anda bisa mati

2. Tambahkan dedaunan hijau

Ikan Lele menyukai warna hijau. Warna hijau pada kolam terpal anda pun bisa saja berubah jadi
merah ketika ikan Lele telah dewasa. Anda bisa menambahkan dedaunan hijau secukupnya untuk
membuat air tetap hijau. Selain untuk menciptakan warna hijau, tumbuhan air seperti enceng
gondok, kangkung, atau daun alas juga berguna untuk menyerap racun di dalam kolam sehingga ikan
lele anda bebas dari segala penyakit maupun virus.

3. Perhatikan tingkat kejernihan air


Walaupun pada dasarnya Lele bukanlah jenis ikan yang suka berada di air yang jernih, namun anda
tidak boleh memberikan sembarang air untuk kolam lele anda, karena bisa jadi jika air terlalu keruh
virus dan bakteri penyakit mudah menjangkiti ikan Lele Anda.

4. Perhatikan Pola Makan Ikan Lele

Sama seperti manusia, ikan Lele juga memiliki pola makan yang perlu dijaga jika ingin ikan anda
berkembang dengan baik. Ikan Lele biasanya memiliki jadwal pakan pada jam 7 pagi, jam 5 sore dan
jam 10 malam (jika anda agak berat memberikan jam 10 malam, bisa dimajukan beberapa jam
sebelumnya). Dulu, banyak orang merasa jijik untuk memakan ikan lele karena Lele dikenal terbiasa
memakan kotoran. Tapi tidak dengan saat ini. Ikan Lele telah banyak dibudidayakan dengan
pemberian nutrisi alami maupun buatan yang tepat dan sehat sehingga memiliki kandungan gizi
yang baik untuk dikonsumsi. Belatung lalat, ikan rucah, fermentasi ampas tahu hingga pelet Ikan Lele
dapat Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ikan Anda. Yang jelas Ikan Lele memerlukan
minimal 35% lemak, 10-16% karbohidrat dan 15-25% vitamin serta mineral. Jangan memberikan Ikan
Lele anda pakan yang berlebihan karena pakan yang tidak termakan dapat mengendap di dasar
kolam dan akhirnya menjadi racun yang membahayakan Ikan Lele anda.
5. Perhatikan Kemungkinan adanya hama dan virus penyebab penyakit

Hama pada kolam Ikan Lele biasanya berupa kucing, burung ikan ular, ikan lain, dan sebagainya yang
bisa merugikan Anda dengan berkurangnya jumlah ikan saat panen. Begitu juga dengan virus dan
kuman penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada satu ikan atau lebih. Oleh karenanya
menjaga kolam agar terbebas dari hama – hama tersebut adalah hal yang perlu anda lakukan,
caranya bisa dengan memberikan penutup pada kolam dan tidak memberikan ikan pakan yang
berlebihan. Anda juga dapat mengatasi penyakit dengan menambahkan tumbuhan air pada kolam
serta pemberian obat-obatan yang bisa dibeli di toko ikan. kelemahan atau kekurangan pada sistem
kolam lele yang diterapkan oleh pembudidaya lele, terutama kolam yang tidak menerapkan sirkulasi
dan pengolahan air. Di antaranya, penumpukan sisa pakan dan kotoran lele di dasar kolam yang
tidak dapat terbuang sempurna, minimnya pakan alami di dalam kolam, dan besarnya daya listrik
yang dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut. Apalagi, air banyak terbuang
setiap hari. Melalui sistem air lift biogreen, penulis menciptakan budi daya lele yang minim biaya
pakan, minim pemeliharaan dan perawatan, sekaligus meningkatkan keberhasilan budi daya karena
kondisi air kolam senantiasa terjaga dengan baik. Dengan begitu, ikan lele dapat tumbuh baik
dengan potensi serangan penyakit dan tingkat kematian yang sangat kecil. Permasalahan lahan
menjadi salah satu kendala dalam usaha budi daya ikan lele. Dalam beberapa kasus banyak
pembudidaya beranggapan jika ingin memulal budi daya lele harus mampu menyiapkan lahan yang
IAS. Namun, kini anggapan tersebut terbantahkan. Buku ini menjelaskan usaha budi daya lele tak
selamanya membutuhkan Iahan yang luas. Dengan konsep budi daya yang telah dijalankan penulis,
budi daya lele ternyata bisa diaplikasikan di lahan sempit. Bahkan, dengan memanfaatkan lahan
tidur atau ruang kosong di rumah, usaha budi daya lele tetap bisa dijalankan. Tak hanya masalah
lahan, dalam buku ini penulis pun memberi solusi berupa pakan yang hemat dan berkualitas. Sudah
menjadi rahasia umum bahwa pakan berkontribusi paling besar dalam biaya produksi. Dengan
menerapkan konsep pakan yang ada di dalam buku ini, pembudidaya tak perlu Iagi khawatir akan
kebutuhan pakan pada usaha budi daya lele. Penulis memberikan cara-cara membangun usaha budi
daya lele dengan hemat pakan dan lele tetap berkualitas, sehingga memberikan solusi pembudidaya
untuk tetap mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tahap Kelima: Masa Panen

Masa panen adalah masa yang paling ditunggu oleh semua peternak, tidak terkecuali peternak Lele.
Namundi saat akan panen Lele ada baiknya Anda berhati – hati agar tidak melakukan kesalahan yang
dapat merugikan anda sendiri. Masa panen ikan lele biasanya setiap 3 – 4.5 bulan sekali dengan
ukuran layak konsumsi di panjang 20 – 35 cm dan bobot kurang lebih 100 gram. Seringkali anda akan
mendapati ukuran Lele yang tidak sama persis ketika dipanen, karenanya diperlukan penyortiran
terlebih jika anda ingin mendulang keuntungan yang optimal. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
waktu yang digunakan untuk memanen Lele. Hindari waktu siang hari ketika matahari sedang terik
karena Ikan Lele yang terlalu lama dihadapkan pada sinar matahari dapat stress dan mengalami
penyusutan dalam bobot tubuhnya. Oleh karena itu usahakan tengkulak Anda datang di pagi atau
sore hari agar Ikan Lele anda tidak mengalami penyusutan bobot tubuh dan pendapatan anda
berkurang.

Kesimpulan:

Ikan Lele tergolong ikan yang mudah untuk dibudidayakan, namun dibutuhkan perawatan yang baik
dan tidak asal – asalan agar hasil panen anda memberikan keuntungan yang maksimal. Ada banyak
kolam yang bisa anda gunakan untuk budidaya Lele, anda bisa menyelesaikannya sesuai dengan
budget, kemampuan dan kondisi lingkungan anda.
Ikan Patin

Ikan Patin atau Pangasius merupakan ikan sejenis lele, yaitu ikan berkumis yang memiliki daging
bertekstur lembut serta ringan dan tidak terlalu hambar. Ikan Patin merupakan ikan air tawar yang
biasa dikonsumsi karena memiliki harga yang cukup terjangkau namun bernilai gizi baik. Ikan Patin
memiliki kandungan nutria asam amino, glisin, leusin, isoleusin, histidine, serin, treonin serta prolin
yang tinggi. Ikan Patin siam merupakan salah satu jenis ikan Patin yang memiliki kandungan gizi yang
telah disebutkan lebih tinggi dibandingkan dengan ikan Patin jenis lain. Karena nilai gizi dari ikan
Patin tersebut, ikan Patin pernah dikampanyekan oleh mantan Menteri Kelautan dan Periklanan ,
Susi Pudjiastuti untuk dikonsumsi terutama ikan Patin lokal. Dari kandungan ikan Patin tersebut,
ikan Patin dapat bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah penyakit kardiovaskular, menurunkan
kolesterol, menyehatkan otot, dapat menjaga kesehatan tulang hingga menyehatkan janin serta
bayi, Memiliki nilai ekonomis yang cukup serta nilai gizi tinggi ikan Patin menjadi salah satu ikan yang
paling umum serta sering dibudidayakan. Sebagai salah satu jenis

produk ikan unggulan yang menguntungkan, Grameds dapat mempelajari berbagai kiat-kiat yang
bisa diterapkan dalam membudi dayakan ikan patin melalui buku Kiat Sukses Bisnis Ikan Patin.

Table of Contents
1. Jenis-Jenis Ikan Patin
1. Pangasius Sutchi (Pangasius Djambal)
2. Ikan Patin Pasupati (Pangasius sp)
2. Buku Rekomendasi Panduan Cara Budidaya Ikan Patin
3. Panduan Praktis Budidaya Patin Perkasa | S01231
4. Sukses Budi Daya Ikan Patin Secara Intensif
5. Cara Mudah Membuat Kolam Ikan Patin
6. Cara Membudidayakan Ikan Patin
1. Mempersiapkan kolam untuk budidaya
2. Memilih bibit ikan Patin
3. Memberi pupuk sebelum menebar benih ikan
4. Mengisi air berkualitas baik
5. Menyebarkan benih ikan Patin
6. Memberikan pakan berkualitas serta rutin
7. Merawat ikan Patin
8. Masa panen
7. Manfaat Ikan Patin Lokal
1. Mencegah kardiovaskular
2. Menurunkan kolesterol
3. Menyehatkan janin serta bayi

Jenis-Jenis Ikan Patin

Ada 10 jenis ikan Patin yang biasa ditemukan di Indonesia. Masing-masing jenis ikan Patin tersebut
tentu memiliki keunggulan yang berbeda, bentuk hingga tekstur daging yang sedikit berbeda.
Namun kali ini penulis akan membahas mengenai dua jenis ikan Patin lokal yang telah masuk dalam
sistem informasi benih KKP.

1. Pangasius Sutchi (Pangasius Djambal)

Pangasius Sutchi (Pangasius Djambal) Ikan Pangasius Djambal merupakan produk unggulan yang
berasal dari sungai Batanghari, Provinsi Jambi, Indonesia. Ikan Patin Djambal memiliki potensi untuk
dijadikan sebagai komoditas ekspor, hal ini dikarenakan ikan Patin jambal memiliki warna daging
yang putih serta terlihat hampir sama seperti Pangasius bocourti. Pangasius Djambal ini memiliki
nilai ekonomis yang cukup tinggi, sehingga mendapatkan banyak perhatian serta diminati oleh
pembudidaya ikan. Pangasius Djambal memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut ini.

 Responsif terhadap makanan tambahan.


 Memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, dalam kurun waktu enam bulan Pangasius
Djambal dapat mencapai panjang 35 cm hingga 40 cm.
 Tidak membutuhkan air mengalir untuk dapat tumbuh.
 Dapat bertahan hidup walaupun habitat memiliki kandungan oksigen yang rendah.

Ikan Patin Djambal memiliki ukuran kepala yang cukup panjang serta melebar ke arah punggung.
Mata ikan Patin jambal berukuran sedang dengan mulut subterminal yang kecil serta melebar ke
arah samping. Gigi ikan Patin jambal cukup panjang serta ikan ini memiliki sungut yang memanjang
sampai ke belakang tubuh ikan. Tubuh ikan Patin jambal berwarna abu-abu sedikit hitam, sedangkan
pada bagian perut berwarna pucat dengan sirip transparan.

2. Ikan Patin Pasupati (Pangasius sp)

Ikan Patin Pasupati (Pangasius sp)Ikan Patin pasupati merupakan hasil persilangan antara Patin siam
betina dengan Patin jambal. Persilangan tersebut memiliki tujuan agar terlahir ikan Patin yang
memiliki daging berwarna putih, berbobot besar seperti ikan Patin jambal serta memiliki
produktivitas telur tinggi dengan jumlah telur 100.000 per kgnya. Pangasius sp merupakan ikan Patin
yang berasal dari Sukamandi, Subang, Jawa Barat dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006
oleh Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBAT). Pasupati sendiri
merupakan akronim dari kalimat Patin Super Harapan Pertiwi. Ikan Patin Pasupati merupakan salah
satu komoditi ekspor, karena banyaknya permintaan ikan Patin berdaging putih di luar negeri.
Namun, ikan Patin pasupati memiliki sifat kurang baik yang dibawa oleh indukannya yaitu Patin
Djambal dan Patin Siam. Ikan Patin Pasupati tidak dapat bertahan terhadap kondisi perairan kurang
baik seperti ikan Patin jambal, larva ikan Patin pasupati bersifat kanibal seperti ikan Patin siam.
Rentannya ikan Pasupati terhadap kondisi lingkungan serta perubahan suhu membuat ikan ini
memiliki ketahanan hidup yang relatif rendah, namun Anda dapat mengatasi hal tersebut dengan
cara memelihara suhu air hangat berkisar 28 derajat celcius hingga 32 derajat celcius. Kestabilan
suhu tersebut dapat dicapai dengan membudidayakan ikan pasupati di green house, Anda perlu
mengingat bahwa ikan pasupati membutuhkan air keruh agar Anda dapat memanen ikan pasupati
berdaging putih, semakin bening air tempat ikan pasupati tersebut dibudidayakan maka warna
daging ikan Pasupati akan semakin keruh atau gelap. Permintaan suplai ikan patin skala nasional
terus meningkat setiap tahun. Dari periode 2014-2018 terjadi peningkatan serapan ikan patin
nasional hingga lebih dari 20% Tentunya ini membuat prospek budidaya patin tetap menjanjikan. Hal
itu harus diiiringi dengan pasokan benih yang memadai dan berkualitas. Namun, sebagian
pembudidaya masih mengeluhkan benih patin yang ditebar tidak baik kualitasnya. patin perkasa
hadir sebagai solusinya. Patin Perkasa merupakan patin siam unggul hasil seleksi di balai riset
pemuliaan. Bobot tubuhnya lebih besar dan tumbuh lebih cepat daripada patin jenis lainnyaIkan
patin menjadi sangat populer karena mudah dibudidayakan, pertumbuhannya cepat, dan mudah
beradaptasi dengan berbagai lingkungan, mulai dari kolam air tawar hingga Keramba Jaring Apung
(KJA) di perairan umum, seperti waduk, sungai, dan danau. Keunggulan ikan patin antara lain
ukurannya besar, pertumbuhannya cepat, mampu merespons pakan buatan, dagingnya lezat,
mengandung protein tinggi, dan kolesterol rendah,

Teknologi budi daya ikan patin berkembang kegiatan pembenihan dan pembesaran. Di Indonesia,
terdapat tiga jenis ikan patin, yaitu patin lokal atau jambal, Bangkok atau siam, dan pasupati. Ketiga
jenis ikan patin tersebut mempunyai prospek yang cerah, baik untuk pasar domestik dan ekspor.
Oleh sebab itu, budi daya dan pengolahan perlu lebih ditingkatkan dengan memerhatikan faktor isu
pasar global dan wawasan wirausaha. Wirausaha ikan patin diwujudkan dalam empat prinsip bisnis,
yaitu berorientasi pasar (market oriented) dalam prospek wirausaha komoditas, menguntungkan
(profitalitas) dalam perspektif analisis usaha, efisien memfokuskan fasilitas budi daya ikan yang
tersedia, dan berteknologi maju untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna mulai dari budi daya,
pascapanen, hingga pengolahan hasil. Pada proses budi daya ikan, pembudidaya sering kali hanya
memusatkan perhatian pada unsur-unsur yang bersifat krusial seperti pakannya. Pakan memang
merupakan unsur yang cukup dominan dalam kesuksesan budi daya ikan. Namun, ada yang tak kalah
penting yaitu pembangunan kolam. Kolam ikan patin berfungsi sebagai tempat dalam pendederan
hingga proses pembesaran. Selain itu, kolam juga memiliki pengaruh yang cukup besar terutama
dalam kelancaran proses pembesaran ikan, yakni kolam yang sesuai ketentuan akan berdampak
pada kualitas ikan baik dari segi bobot maupun kesehatan ikan itu sendiri. Untuk itu, perlu sekali kita
mengetahui cara mudah membuat kolam ikan patin.

Cara Membudidayakan Ikan Patin

1. Mempersiapkan kolam untuk budidaya

Seperti halnya membudidayakan ikan varietas lain, Anda perlu mempersiapkan kolam sebagai
tempat untuk ikan budidaya Anda. Untuk ikan Patin, Anda dapat menggunakan beberapa media
seperti kolam, kolam terpal maupun jaring apung atau terpal. Apabila Anda menggunakan keramba,
Anda perlu memerhatikan kondisi air pada danau maupun waduk untuk membesarkan benih ikan
Patin. Ada dua jenis keramba yang biasa digunakan yaitu keramba dasar yang dipasang di dasar
perairan, keramba bawah permukaan air. Keramba sebagai media pembesaran bibit ikan Patin juga
perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Anda perlu menentukan tempat di mana keramba akan
dipasang. Kemudian Anda perlu memerhatikan kondisi keramba yang akan dipasang, selanjutnya
Anda perlu memastikan bahwa konstruksi dari keramba yang akan dipasang dapat menahan arus
serta kuat. Namun, apabila Anda akan menggunakan media kolam terpal sebagai tempat budidaya
ikan Patin, Anda perlu memerhatikan tata ruang, saluran air, kualitas air, suhu air, pH air dan
sebagainyan. Mempersiapkan kolam untuk tempat budidaya sangatlah penting, karena akan
menunjang proses perawatan bibit serta perkembangan bibit hingga masa panen.Apabila kolam
yang Anda miliki tidak cukup baik, maka akan memungkinkan membawa penyakit kepada ikan Patin
serta menyebabkan hasil panen yang tidak baik. Pahami segala unsur pembangunan kolam yang baik
dalam membudidayakan ikan patin melalui buku Cara Mudah Membuat Kolam Ikan Patin.

2. Memilih bibit ikan Patin

Setelah proses persiapan kolam atau media sebagai tempat budidaya ikan selesai, tahapan
selanjutnya adalah memilih bibit ikan Patin. Anda perlu memilih bibit ikan Patin yang memiliki
kualitas terbaik, agar resiko terkena penyakit lebih sedikit. Selain itu Anda perlu menentukan jenis
ikan Patin yang mana yang akan Anda budidayakan. Sebaiknya sebagai pemula Anda memilih salah
satu jenis dari ikan Patin, apabila Anda sudah terlatih atau ahli Anda dapat menambah jenis ikan
Patin lain.

Berikut beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari bibit ikan Patin yang memiliki kualitas baik.

 Ukuran kepala serta badan bibit seimbang, tidak terlalu besar maupun terlalu kecil.
 Bibit ikan bergerak dengan lincah.
 Memiliki warna tubuh yang cerah.
 Pastikan bibit ikan berasal dari indukan ikan yang berkualitas atau memiliki sertifikasi.
 Menanyakan penggunaan antibiotic, vitamin hingga probiotik dari bibit ikan agar Anda dapat
mengenali penyebab terjangkitnya hama maupun penyakit apabila menyerang ikan Patin
Anda.

3. Memberi pupuk sebelum menebar benih ikan

Pemberian pupuk ini perlu Anda lakukan apabila Anda memilih menggunakan kolam lumpur atau
tanah sebagai media pembudidayaan ikan Patin. Pemberian pupuk bertujuan untuk merangsang
pertumbuhan makanan alami ikan, sehingga meningkatkan produktivitas kolam.

Seperti yang telah penulis jelaskan sebelumnya, ikan Patin merupakan ikan air tawar omnivora,
sehingga apabila Anda tumbuh pakan alami di kolam budidaya ikan, maka dapat mengurangi biaya
pakan. Anda dapat menebarkan pupuk hijau bahkan pupuk kendang sebanyak 500 gr hingga 700 gr
untuk merangsang pertumbuhan pakan alami seperti tumbuh-tumbuhan.

3. Mengisi air berkualitas baik


Ikan Patin memang sedikit ‘rewel’ dibandingkan dengan ikan air tawar yang biasa dibudidayakan
lainnya. Anda perlu mengontrol kualitas air agar ikan Patin merasa nyaman dan tidak sakit. Anda
dapat menambahkan emolin atau blitzich ke dalam kolam agar menghambat pertumbuhan jamur,
selain itu Anda perlu memerhatikan suhu air yang berkisar 26-28 derajat celcius serta memeriksa pH
air, pH air yang baik untuk ikan Patin adalah 6,5 sampai 7 tidak terlalu asam serta tidak terlalu basa.

4. Menyebarkan benih ikan Patin

Setelah keempat tahapan Anda lakukan, serta seluruh set kolam telah selesai Anda dapat
menyebarkan benih ikan Patin ke dalam kolam. Untuk kolam berukuran 1 m Anda dapat menebar
benih sebanyak 20 hingga 30 ekor saja, sebaiknya Anda tidak menyebar terlalu banyak benih agar
kondisi kolam tidak terlalu padat, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ikan. Anda perlu
memberikan treatment aklimatisasi serta memastikan bahwa pakan alami seperti plankton telah
tumbuh dalam kolam. Berikut beberapa tahapa treatment aklimatisasi untuk benih ikan Patin.

 Memastikan kolam memiliki kedalaman sekitar 50 cm.


 memasukan plastic yang berisi benih ikan Patin ke dalam kolam selama 20 menit untuk
menyesuaikan suhu.
 Anda dapat melakukan proses penebaran benih pada sore atau pagi ketika suhu air tidak
terlalu panas.
 Menyesuaikan kepadatan benih dengan ukuran kolam.

5. Memberikan pakan berkualitas serta rutin

Pemberian pakan tentu akan memengaruhi pertumbuhan ikan, apabila Anda memberikan pakan
yang berkualitas maka ikan Patin dapat tumbuh dengan maksimal serta mencapai target berat sesuai
dengan permintaan pasar. Menumbuhkan pakan alami di kolam budidaya ikan akan membuat ikan
Patin merasa tidak bosan serta Anda dapat menghemat biaya pakan. Selain pakan alami tentu Anda
perlu menambah pakan ikan dengan menggunakan pelet. Pilihlah pelet yang memiliki kandungan
protein tinggi, Anda dapat memberikan pakan lain seperti kerrang, keong dan lain-lain. Anda perlu
memerhatikan kandungan pakan yang akan Anda berikan. Usahakan bahan baku pakan ikan tidak
mengandung karoten yang terlalu tinggi, serta proses produksi pakan ikan higienis. Gunakan pakan
dengan kandungan yang sudah sesuai dengan SNI serta tekstur pakan tidak mudah hancur dalam air.
Buku Memberikan Pakan Unggulan untuk Ikan Patin dibawah ini membahas jenis pakan yang baik
untuk diberikan pada ikan patin.

6. Merawat ikan Patin

Proses perawatan atau pemeliharaan ini perlu Anda lakukan dengan tekun dan rajin setiap hari
hingga masa panen tiba. Selama masa perkembangan ikan, yaitu dari bibit hingga layak panen Anda
perlu melakukan pergantian air selama 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Cara pengurasan air tersebut
harus Anda lakukan secara bertahap, jangan kosongkan seluruh air dalam kolam, agar ikan tidak
kaget. Anda perlu segera menambahkan air setelah volume serta debit air berkurang. Selain
mengganti air kolam secara berkala, Anda juga perlu memerhatikan ikan apabila terjangkit penyakit
atau hama. Anda perlu mengetahui gejala awal ketika ikan sakit agar tidak terjadi penyebaran.

7. Masa panen

Ikan Patin hasil budidaya dapat Anda panen setelah 5 hingga 6 bulan setelah penyebaran benih.
Dibandingkan jenis ikan air tawar lain seperti lele dan nila, ikan Patin memang membutuhkan waktu
yang cukup lama agar bisa dipanen. Selama proses panen, Anda perlu melakukan panen dengan
hati-hati serta memerhatikan beberapa hal berikut ini.

 Menguras kolam sebanyak 1/3 bagian dari kolam.


 Memanen dengan menggunakan jaring.
 Memanen dengan hati-hati, karena ikan Patin memiliki patil.
 Memasukan ikan hasil panen dalam air bersih dengan temperatur air 20 derajat celcius.
 Memanen pada pagi atau sore hari.
 Memuaskan ikan Patin sehari sebelum masa panen.
 Memanen dengan menggiring ikan ke salah satu sisi kolam menggunakan jaring.
 Sebelum mengemas hasil panen, cuci ikan hingga bersih dan beri es selama pengiriman ikan.
 Hindari memanen ikan Patin ketika matahari terik.
 Hindari pula melakukan pengangkutan ikan pasca panen pada siang hari atau ketika
matahari terik.
 Berikanlah es yang cukup agar tidak terjadi pembusukan pada ikan Patin yang telah dipanen.
Harga ikan Patin di pasaran dapat mencapai Rp 30.000 per ekornya bergantung seberapa berat ikan
Patin. Selain menjual per-ekor Anda dapat menjual ikan Patin menjadi hasil olahan ikan. Idealnya,
ikan Patin yang layak panen memiliki berat sekitar 500 gr hingga 1kg. Untuk mencapai berat tersebut
dalam sekali panen, Anda perlu memerhatikan pakan, nutrisi tambahan yang dimakan oleh ikan
Patin hingga kondisi lingkungan. Ikan Patin adalah jenis ikan yang mudah panik, sehingga

Anda perlu memilih tempat budidaya yang tenang dan tidak berisik agar tidak membuat ikan stress,
sehingga memengaruhi perkembangan ikan.

Manfaat Ikan Patin Lokal

Kedua ikan Patin lokal yang dimiliki oleh Indonesia yaitu ikan Patin Djambal serta ikan Patin Pasupati
merupakan komoditi ekspor yang banyak diminati oleh masyarakat luar negeri. Selain karena warna
serta tekstur dagingnya, ikan Patin jambal serta pasupati digemari karena memiliki nilai gizi
walaupun harganya cukup terjangkau di pasaran. Berikut beberapa manfaat yang dapat Anda
dapatkan apabila mengkonsumsi ikan Patin.

1. Mencegah kardiovaskular

Ikan Patin atau Pangasius memiliki kandungan lemak tak jenuh mencapai 50% dari total keseluruhan
gizinya. Lemak tak jenuh tersebut dapat mengurangi kandungan lemak jenuh yang telah menumpuk
serta menyumbat pembuluh darah, sehingga dapat mencegah penyakit kardiovaskular seperti
penyakit jantung serta stroke.

2. Menurunkan kolesterol

Selain mencegah penyakit kardiovaskular, lemak tak jenuh pada ikan Patin juga dapat menurunkan
kolesterol.

3. Menyehatkan janin serta bayi

Selain kandungan lemak tak jenuh yang baik bagi tubuh, ikan Patin juga baik apabila dikonsumsi oleh
ibu hamil. Hal ini karena ikan Patin mengandung DHA serta asam omega-3 yang dapat menjaga
Kesehatan ibu hamil serta menurunkan resiko bayi lahir dengan kelainan bawaan. Setelah Anda
mengetahui jenis-jenis ikan Patin dari Indonesia serta manfaatnya, apakah Anda tertarik untuk mulai
mencoba membudidayakan ikan Patin lokal? Apabila Anda dapat merawat serta membudidayakan
dengan baik, Anda dapat meraup keuntungan yang cukup besar terlebih lagi apabila Anda berhasil
mengekspor ikan Patin. Simak cara membudidayakan ikan Patin berikut ini agar Anda dapat
membudidayakan ikan Patin dengan baik.

Ikan Gurame
Cara Budidaya Ikan Gurami Unggul yang Berkualitas – Ikan gurame menjadi salah satu ikan
favorit masyarakat Indonesia. Ikan air tawar satu ini ternyata juga memiliki harga yang lebih
mahal dibanding ikan tawar jenis lainnya. Tak lain pastinya karena gurame bisa menjadi
hidangan yang lezat. Maka dari itu, tak heran jika kemudian banyak orang yang melakukan
Budidaya ikan gurame.Dalam jangka waktu yang cukup lama, ikan gurame ini bisa tumbuh
menjadi ikan yang cukup besar. Tentu saja peluang budidayanya masih sangat lebar. Jadi bagi
Anda yang ingin memulai budidaya dari sekarang, tak usah ragu. Di artikel ini akan dibahas
peluang dan juga langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memulai Budidaya.

Table of Contents

1. Peluang Usaha Budidaya Ikan gurame


2. Keunggulan Budidaya Ikan gurame dibanding Ikan lainnya
3. Ikan gurame Memiliki Harga Jual Tinggi
4. Memiliki Pangsa Pasar yang Premium
5. Memiliki Kompetitor yang Sedikit
6. Langkah-Langkah untuk Budidaya Ikan gurame
7. Siapkan Kolam Ikan gurame
8. Memilih Bibit yang Unggul
9. Memberi Pakan Ikan gurame
10. Memelihara Ikan gurame
11. Proses Panen dan Pemasaran
12. Kategori Ilmu Berkaitan Usaha / Bisnis

Ikan gurame selain enak dan lezat juga mengandung gizi yang bagus untuk tubuh sehingga
permintaan pasar terhadap ikan ini juga cukup tinggi. Apalagi ditambah harga jualnya yang juga
cukup tinggi. Tentu bisnis ikan gurame ini menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Jika Anda
hendak melakukan Budidaya, setidaknya Anda membutuhkan uang sebagai modal sebanyak 10 juta
rupiah.

Uang tersebut akan dipakai untuk beberapa kebutuhan Budidaya, seperti membeli pakan, membeli
bibit, juga untuk membeli obat ikan. Mungkin angka tersebut terdengar cukup banyak, namun jika
sudah saatnya panen nanti, tentu hasilnya tidak akan mengecewakan. Modal yang cukup besar itu
akan sebanding dengan hasil yang akan diperoleh.

Peluang usaha ikan gurame yang masih terbuka lebar ini tentu memberikan kesempatan yang besar
bagi para pemula. Jika Anda termasuk pemula, tak usah takut untuk memulai. Anda hanya perlu
mempelajari bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam memulai bisnis ini. Sebab, di pasaran,
permintaan akan ikan gurame juga masih cukup tinggi. Selama restoran, swalayan, dan warung-
warung makan masih buka, tentu peluang Anda untuk Budidaya ikan gurame ini masih terbuka
sangat lebar. Apalagi saat ini sudah ada berbagai jenis bisnis, jadi Anda pun bisa memasarkan produk
ikan gurame melalui online. Pangsa pasarnya tentu akan lebih luas lagi.
Keunggulan Budidaya Ikan gurame dibanding Ikan lainnya

Ketika hendak memulai bisnis, tentu Anda perlu mengetahui seluk beluk bisnis tersebut. Termasuk
ketika Anda hendak memulai budidaya ikan. Anda perlu mempelajari lebih dulu apa saja keuntungan
atau keunggulan yang kira-kira akan didapatkan. Tak hanya itu, Anda juga perlu mengetahui
kelemahan apa saja yang akan muncul. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan banyak hal. Mulai
dari apa yang perlu Anda siapkan dan apa saja yang perlu diantisipasi supaya di kemudian hari, bisnis
budidaya yang sedang dijalankan tidak mengalami kendala. Nah, untuk itu berikut akan dibahas
mengenai keunggulan dari budidaya ikan gurame.

Ikan gurame Memiliki Harga Jual Tinggi

Keunggulan pertama yang paling penting adalah seberapa bernilai ikan di pasaran. Ternyata, ikan
gurame ini memiliki harga jual yang cukup tinggi jika dibanding ikan lainnya, seperti ikan mas atau
ikan nila. Maka dari itulah, Anda bisa memperkirakan keuntungan yang besar dari bisnis ini. Apalagi
jika Anda melakukan bisnis dengan sungguh-sungguh serta selalu konsisten menjaga kualitas
budidaya.

Memiliki Pangsa Pasar yang Premium

Ikan gurame memiliki harga yang cukup mahal. Jadi pangsa pasar atau banyaknya permintaan juga
berasal dari kalangan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Meski begitu, permintaan
ikan gurame di pasar juga selalu tinggi. Dan semakin hari permintaan di pasar juga terus meningkat.
Karena budidaya ikan gurame bisa dibilang cukup berat dan lama, jadi tak banyak orang yang melirik
bisnis ini. Namun, hal ini tentu memberikan dampak positif bagi Anda yang ingin berbisnis di bidang
ini. Saingan atau kompetitor di pasaran pun jadi tidak terlalu banyak. Meskipun di satu daerah
dengan daerah lainnya pastilah tidak sama. Jadi Anda sendiri perlu lebih teliti dan peka dalam
melihat peluang yang ada di daerah atau wilayah masing-masing. Nah, itulah tadi beberapa
keunggulan atau keuntungan yang bisa didapat dari budidaya ikan gurame. Tentu dengan
keunggulan tersebut bisa menguatkan Anda untuk lebih serius dalam memulai dan menjalankan
budidaya satu ini. Setelah mengetahui keunggulannya, tentu Anda juga perlu memahami
kekurangan atau kelemahannya. Berikut adalah beberapa kelemahan Budidaya ikan gurame. Untuk
sampai ke proses panen, ikan gurame ini bisa dibilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Jadi
Anda perlu lebih bersabar untuk menunggu proses panen. Kolam yang dibuat untuk ikan gurame
haruslah luas. Hal ini untuk memastikan bahwa ikan Gurame memiliki cukup ruang untuk tumbuh
dan bernapas. Pemasaran bisa gampang-gampang sulit dilakukan. Sebab, pihak yang menjual produk
ikan gurame dengan harga premium masih cukup sedikit dibanding yang menjualnya dengan harga
terjangkau. Ikan gurame ternyata termasuk jenis ikan yang rentan terserang penyakit. Sehingga
Anda harus lebih waspada dan memperhatikan kesehatan ikan. Begitu juga dengan ketersediaan
obat. Anda harus selalu menyediakan obat untuk ikan gurame. Membudidayakan ikan gurame
bukanlah hal yang gampang. Untuk bisa menghasilkan ikan gurame yang berkualitas, Anda harus
telaten, sabar dan gigih dalam menjalankan usaha ini. Terutama dalam proses pemeliharaannya. Jika
tidak telaten, tentu akan ada banyak ikan yang tak terawat. Nah, jika Anda sudah merasa yakin
untuk memulai budidaya, simak langkah-langkah Budidayanya berikut ini ya.

1. Siapkan Kolam Ikan gurame


Langkah pertama tentu saja adalah menyiapkan kolam untuk Budidaya. Untuk membuat kolam,
terlebih dahulu Anda harus menentukan dulu lokasinya. Pemilihan lokasi yang tepat akan
berpengaruh terhadap kualitas tumbuh kembang ikan gurame. Jadi, yang harus diperhatikan adalah
adanya cahaya matahari langsung ke kolam ikan. Selain itu, habitat asli ikan Gurame ini berada di
suhu sekitar 26 – 28 derajat Celcius. Lalu, ikan Gurame juga bisa berkembang dengan baik jika
berada di ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Sebelum membuat kolam, Anda juga harus
menentukan bentuk kolamnya dulu. Anda bisa menyesuaikan bentuk kolam dengan jumlah bibit
yang ingin dibudidayakan dan ketersediaan lahan yang ada.
Umumnya kolam ikan dibuat dengan ukuran 7x10x1 meter. Sementara jenisnya ada tiga, yaitu kolam
terpal, kolam tanah, atau kolam semen. Anda bisa memilih sendiri kolam jenis mana yang ingin
dibuat. Jika ingin membuat kolam dari terpal, belilah terpal yang berkualitas di toko alat pertanian.
Atau bisa juga Anda memakai plastik yang tebal dan transparan. Ketika memakai terpal atau plastik
maka Anda juga harus membuat dinding kolam. Dinding ini bisa dibuat memakai batu bata yang
ditata, ukurannya bisa 4x2x1. Setelah dibuat dinding sebagai penopang, barulah Anda bisa
meletakkan terpalnya. Setelah selesai membuat kolam, masih ada beberapa hal yang perlu
dilakukan. Yaitu membersihkan kolam sebelum diisi bibit ikan Gurame. Hal ini bertujuan untuk
mencegah adanya penyakit pada ikan. Sebab jamur dan kuman akan sangat banyak jika berada di
kondisi lembab. Cobalah untuk melakukan pengeringan kolam lebih dulu sekitar 10 hari. Setelah itu,
Anda juga masih perlu menuangkan kapur pertanian sebanyak 200 gram setiap meter. Pastikan Anda
melakukan langkah ini ya, sebab jika dilewatkan dapat mengganggu proses budidaya.
Persiapan kolam yang terakhir adalah mengisi air ke kolam. Untuk ketinggian airnya tak boleh kurang
dari 50-75 cm. Setelah mengisi air, jangan langsung memasukkan ikan Gurame. Diamkan duku
kolamnya sekitar satu minggu. Baru kemudian, bibit ikan Gurame yang paling tidak berusia 2 bulan
boleh dimasukkan.

2. Memilih Bibit yang Unggul

Langkah kedua adalah memilih bibit ikan gurame yang unggul. Bibit menjadi salah satu penentu,
apakah ikan Gurame yang akan dibudidayakan dapat berkembang dengan baik atau tidak. Maka
Anda juga harus memilih bibit yang sehat. Sehingga bibit akan berkembang menjadi ikan Gurame
yang berkualitas saat panen tiba. Namun, tentu saja hal ini juga harus dibarengi dengan perawatan
yang baik. Adapun bibit yang sehat ciri-cirinya memiliki berat kisaran 100 gram. Untuk mendapat
bibit yang sesuai dengan lingkungan Anda, maka disarankan untuk mencari bibit tidak terlalu jauh
dari tempat Anda tinggal. Untuk ukuran bibitnya juga bervariatif. Namun, usahakan untuk membeli
bibit dengan ukuran 2 cm. Jadi langsung saja beli bibit, sebab jika membeli telurnya, maka akan
memakan waktu lama dalam pemeliharaannya.

3. Memberi Pakan Ikan gurame

Langkah ketiga untuk budidaya ikan gurame adalah pemberian pakan. Proses ini akan sangat
berpengaruh terhadap hasil panen Anda. Jadi usahakan untuk memberi pakan yang mengandung
protein nabati dan hewani yang cukup bagi gurame. Pemilihan jenis pakan juga perlu dilakukan.
Jangan memberi makanan kepada ikan secara sembarangan, karena dapat mengganggu
pertumbuhan ikan.
Dengan pemberian pakan yang tepat, ikan gurame pun akan tumbuh besar dengan cepat. Selain
pemberian pakan yang tepat, waktu pemberiannya juga harus diperhatikan. Jangan sampai telat
memberi pakan atau malah memberi pakan jarang-jarang. Untuk pakan yang mudah didapatkan,
Anda bisa memakai sayuran hijau, seperti daun singkong, selada air, atau daun talas.

4. Memelihara Ikan gurame

Adapun langkah keempat yang wajib diperhatikan adalah pemeliharaan. Setelah selesai membuat
kolam dan menyebar bibit, Anda wajib memelihara ikan dengan sungguh-sungguh. Cobalah untuk
meletakkan eceng gondok di permukaan kolam. Eceng gondok ini cukup bermanfaat bagi ikan,
seperti mencegah sinar matahari secara berlebihan langsung ke kolam. Selain itu, sirkulasi air juga
sangat penting. Buatlah sirkulasi yang bagus, sehingga air selalu terganti dan tidak terlalu kotor. Jaga
pula kebersihan air dari sisa-sisa pakan yang diberikan. Sebab jika air tidak memiliki sirkulasi yang
baik atau kotor, ikan gurame bisa dengan mudah terkena penyakit. Dalam pemeliharaan, Anda juga
harus memperhatikan kesehatan ikan. Karena ikan gurame ini cukup mudah terserang penyakit.
Apalagi jika air kotor dan sirkulasinya tidak ada. Untuk menjaga dari penyakit, Anda bisa
menuangkan sanitizer setiap dua minggu sekali. Lalu membersihkan kolam dari sisa-sisa makanan
dan kotoran lainnya. Pastikan Anda selalu mengamati ikan gurame ya, sebab jika satu ikan sakit, ikan
lainnya dapat dengan mudah tertular.

5. Proses Panen dan Pemasaran


Langkah terakhir untuk proses Budidayanya adalah melakukan pemanenan dan pemasaran. Sebelum
memanen, Anda juga harus memastikan beberapa hal. Ikan ini bisa dipanen jika bobotnya kira-kira
sudah ada 7 ons. Sebagai contoh untuk memperkirakan bobot, misal Anda menaruh bibir 2,5 ons di
awal, Anda mungkin bisa panen sekitar 5 bulan setelah bibit disebar. Ini pun jika pemeliharaan
termasuk pemberian pakan Anda lakukan dengan rutin dan teratur. Jadi jangan sampai terlalu dini
untuk memanen ikan gurame ya. Adapun proses pemasaran adalah akhir dari proses Budidaya.
Tahapan inilah yang akan menentukan apakah panen Anda berhasil atau tidak. Lakukan proses
pemasaran yang tepat supaya apa yang sudah Anda kerjakan dan lakukan bisa terbayar dengan
keuntungan yang berlipat. Biasanya masalah di pemasaran adalah produk atau ikan yang tidak sesuai
dengan permintaan pasar. Jadi usahakan untuk melakukan budidaya dengan baik supaya hasilnya
ketika panen juga berkualitas. Dengan begitu, ikan gurame dapat terserap dengan mudah di
pasaran.

Untuk mengantisipasi gurame tidak laku, Anda juga perlu melihat situasi dan kondisi pasar. Cobalah
untuk mencari tahu ikan gurame seperti apa yang diinginkan pasar sebelum masuk masa panen.
Berapa besar ukuran gurame yang dicari di pasaran juga sangat penting. Jangan sampai Anda sudah
memanen namun tidak sesuai dengan yang diinginkan para konsumen. Hal ini terutama jika ikan
yang dipanen terlalu besar. Padahal di pasar yang sedang laku adalah ikan gurame dengan ukuran
lebih rendah. Terutama bagi Anda yang masih pemula. Melihat peluang pasar adalah hal yang amat
penting. Jika permintaan pasar tidak sesuai dengan stok yang ada, maka ikan gurame pun akan lama
laku dijual.
Adapun yang membutuhkan ikan ini biasanya adalah swalayan atau usaha-usaha kuliner seperti
restoran. Bagi pemula, Anda juga harus mengetahui teknik dan strategi yang perlu dilakukan saat
proses budidaya. Dengan begitu, Anda bisa menghasilkan ikan gurame yang sesuai dengan

pasar. Karena proses budidaya ikan ini memang tidak bisa dianggap enteng, jadi supaya tidak
merugi, Anda harus mengetahui strategi yang tepat, baik strategi pemeliharaan maupun strategi
pemasarannya.

Kekurangan usaha budidaya ikan gurame:

1. Proses panen ikan gurame

Salah satu kekurangan budaya ikan gurame adalah dari proses panen yang lebih lama di banding
ikan air tawar lainnya. Usaha budidaya yang harus diperhatikan adalah waktu panen. ketika panen
lebih cepat maka terdapat perputaran modal dan keuntungan yang didapatkan lebih cepat, namun
ketikan panen lebih lama maka perputaran modal yang lama dan keuntungan yang didapatkan juga
lama. kecepatan perputaran modal sangat penting mengingat proses usaha bisa berjalan dengan
baik.

Dalam posisi tersebut, proses dan waktu panen ikan gurame lebih lama, berapa lama??? mungkin
sekitar hampir 1 tahun ikan gurame baru bisa dipanen. Jadi sebagai pelaku usaha harus menyiapkan
modal yang cukup besar agar dapat membiayai operasional selama menunggupanen ikan gurame.

2. ukuran kolam ikan gurame


Kekurangan lainnya dalam budidaya ikan gurame adalah pelaku usaha budidaya harus menyediakan
kolam dengan ukuran yang cukup laus agar dapat memberi ruang bernafas bagi ikan gurame sendiri.

Apalagi jika digunakan dalam skala bisnis, harus lebih luas lagi.

Jika dibandingkan dengan ikan lele yang bisa memuat ribuan ekor lele permeter persegi, ikan
gurame dalam luas kolam yang sama hanya muat sekitar 20 an ekor.

3. pemasaran ikan gurame

Jika dibandingkan dengan pemasaran ikan lele, ikan gurame lebih sulit, mengingat warung yang
menjual makanan dari ikan gurame lebih sedikit.

Dilihat dari harga ikan, ikan gurame lebih mahal maka dari itu yang mengkonsumsi ikan gurame
hanya untuk kalangan masyarakat menengah atas, sedangkan masyarakat mengenah bawah lebih
memilih ikan tawar yang lain yang lebih terjangkau.

4. penyakit ikan gurame


Tentunya setiap ikan memiliki potensi berpenyakit, untuk ikan gurame sendiri ternyata rentan
terhadap penyakit dan juga termasuk ikan yang mudah stress.

Biasanya ikan gurame mudah terserang penyakit jamur atau parasit yang menempel pada tubuh
ikan. dan jika sudah mengalami hal tersebut, maka siap siap untuk melakukan penanganan agar
tidak menyebar kepada ikan ikan lainnya.

Ikan Bandeng

Ikan bandeng adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies
yang masih ada dalam suku Chanidae. Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu,
dan dalam bahasa Inggris milkfishBiasa di-presto, sebagian besar dari pecinta ikan, pasti tahu ikan
bandeng bukan? Memiliki rasa yang lezat dan bergizi, permintaan ikan bandeng kini disebut-sebut
terus mengalami peningkatan. Ikan bandeng mempunyai ciri-ciri morfologi badan memanjang, agak
pipih, tanpa skut pada bagian perutnya, mata diseliputi lendir mempunyai sisik besar pada sirip dada
dan sirip perut, sirip ekor Page 2 11 panjang dan bercagak, sisik kecil dengan tipe cycloid, tidak
bergigi, sirip dubur jauh di belakang sirip punggungNah, untuk memanfaatkan peluang, kamu juga
bisa loh menjadikan budidaya ikan bandeng sebagai ladang usaha yang menguntungkan.

Cara Budidaya Ikan Bandeng Terlengkap dan Termudah Untuk Pemula


Pasalnya, ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan air payau, yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi.

Hal tersebut juga dikarenakan, budidaya ikan bandeng sangat mudah untuk dilakukan, bahkan untuk
pemula sekalipun.

Sehingga, produksi ikan bandeng bisa terus memenuhi kebutuhan pasar dan permintaan konsumen.

Ikan bandeng yang memiliki nama latin Chanos chanos Forskal ini, juga termasuk jenis ikan yang
memiliki tingkat adaptasi lebih tinggi, dengan perubahan salinitasnya, yakni sekitar 0 sampai dengan
60 mil.

Tidak hanya itu, ikan bandeng juga lebih tahan pada perubahan suhu yang tinggi, yakni sampai 40
derajat Celcius.

Klasifikasi Ikan Bandeng

Ikan bandeng juga dapat diklasifiksasikan secara taksonomi, yakni sebagai berikut;

Class: Pisces

Sub Class: Teleostei

Ordo: Copterygii

Family: Chanidae

Genus: Chanos

Spesies: Chanos chanos Forskal

Ciri-Ciri Ikan Bandeng

Di Indonesia sendiri, ikan bandeng termasuk ikan yang sangat populer, bahkan beberapa daerah
mengenalnya dengan nama bandang, Bolu, Muloh, dan Agam.

Namun, bagi kamu yang belum pernah melihat wujud ikan ini, yuk simak ciri-ciri dari ikan bandeng
berikut ini:

 Bentuk badan langsung berbentuk torpedo


 Sirip ekor bercabang (tanda ikan yang memiliki kemampuan renang cepat)
 Berwarna keperak-perakan
 Mulut terdapat di ujung kepala, dengan rahang tanpa gigi
 Lubang hidung terletak di depan mata
 Mata diselimuti selaput bening (subcutaneous)
 Panjang badan di laut, bisa mencapai 1 meter, namun jika di dalam tambak, panjangnya
tidak lebih dari 50 cm
 Nah, untuk metode budidaya ikan bandeng, kamu bisa menggunakan metode budidaya
secara tradisional, metode progresif, metode modular, dan metode penebaran berganda.
Dari berbagai metode ikan bandeng tersebut, untuk cara budidayanya pun terbilang sama, yakni
meliputi pemilihan lokasi, persiapan tambak, penebaran ikan, perawatan selama pemeliharaan,
pengendalian hama dan penyakit, pemberian pakan tambahan, hingga mempertahankan kualitas air.

Cara Budidaya Ikan Bandeng

Namun, untuk lebih jelasnya lagi, kamu bisa intip cara budidaya ikan bandeng terlengkap dan
termudah berikut ini, bahkan bisa dilakukan juga untuk pemula:

1. Menentukan Lokasi Tambak atau Kolam


Langkah awal dalam melakukan budidaya ikan bandeng adalah menentukan lokasi tambak atau
kolam (sesuai jenis ikan bandeng, tawar atau payau).

Jika daerah tempat tinggalmu dekat dengan sumber perairan, seperti sungai, danau, bahkan laut,
kamu bisa membuat tambak di sana.

Namun, jika lokasimu jauh dengan sumber air yang luas dan besar, kamu bisa membuat kolan
sendiri.

Tidak asal membuat tambak atau kolam, dalam hal ini kamu juga disarankan untuk perhatikan
beberapa hal penting ini:

Jika kamu budidaya ikan bandeng air tawar, maka sebaiknya kolam yang dibuat adalah kolam air
tawar.

Kamu bisa memanfaatkan genangan air sawah ataupun air dalam tanah

Pastikan tinggi kedalaman air kolam, tak terlalu dalam.

Tidak hanya kedalaman kolam, tentukan juga panjang dan lebar kolam, karena hal ini bertujuan
untuk memperhitungkan, berapa banyak bibit yang akan digunakan.

Tumbuhkan plankton alami, agar calon benih ikan bandeng bisa mencari makan secara alami.

2. Melakukan Persiapan Tambak atau Kolam

Langkah budidaya ikan bandeng selanjutnya adalah melakukan persiapan tambak atau kolam.

Pasalnya, persiapan tambak atau kolam juga akan mempengaruhi keberhasilan budidaya, yakni
sebagai berikut:

Membuat sarana prasarana tambak atau kolam, mulai dari pintu air, caren, saringan, saluran
pemasukan, saluran pengeluaran, pompa air, jala lingkar dan lain-lain.
Membersihkan endapan lumpur, bekas pemeliharaan ternak ikan sebelumnya. Pasalnya, endapan
lumpur tersebut biasanya mengandung racun yang berbahaya bagi benih baru.
Memberikan kapur ke dalam tambak atau kolam. Dimana kapur yang digunakan adalah kapur
pertanian (CaCO3), untuk meningkatkan pH tanah dan membunuh bakteri pathogen.

Setelah itu, baru kamu bisa melakukan pengisian air sebelum tebar benih.
3. Menyiapkan Benih

Tahapan berikutnya dalam budidaya ikan bandeng adalah menyiapkan benih. Persiapan benih di sini
juga tidak asal, demi bisa menghasilkan ikan bandeng yang berkualitas.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu wajib memperhatikan beberapa hal berikut ini, agar hasil panen
bisa menghasilkan kualitas prima.

 Pilih benih yang tidak cacat


 Benih yang berkualitas akan banyak gerak dan aktif
 Benih harus sehat dan bebas dari hama penyakit
 Jangan salah pilih benih ikan bandeng, antara benih khushs air tawar dan air payau.
 Idealnya, ukuran benih yakni sekitar 1-2 inch
 Letakan benih di sebuah bak atau wadah plastik bersih, dan jangan lupa diberi udara

4. Penebaran Benih
Tidak asal, penebaran benih dalam budidaya ikan bandeng, juga harus sesuai faktor-faktor berikut
ini:

Padat Tebar: Sebelum penebaran, setidaknya kamu harus memperhitungkan yang disesuaikan
dengan ukuran konsomsi dengan metode pembesaran ikan. Untuk metode tradisional yang
disempurnakan, biasa padat tebarnya adalah 2-3 ekor / m2. Untuk lama pemeliharaannya adalah
kurang lebih 4 bulan.

Waktu penebara: Waktu penebaran alangkah baiknya dilakukan sore hari, sekitar pukul 16.00-18.00.
Penebaran juga bisa dilakukan pagi hari, yakni sekitar pukul 07.30, karena pada waktu tersebut.
kondisi fluktuasi suhu tidak mencolok, parameter air dan lingkungan tidak banyak berubah.

5. Pemberian Pakan

Tidak hanya manusia, ikan pun butuh makanan. Pemberian pakan di sini juga sebagai salah satu
langkah penting dalam budidaya ikan bandeng.

Bahkan, pakan juga akan memengaruhi pertumbuhab ikan, lingkungan budaya, hingga memiliki
dampak fisiologis dan ekonomis.

Namun, kelebihan pemberian pakan juga bisa mengakibatkan kualitas air menjadi kurang bagus,
karena menyebabkan bahan organik yang mengendap terlalu banyak.
Selain itu, jenis pakan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan alami. Untuk pakan buatan,
biasanya berbentuk pellet dengan berbagai ukuran, dimana ukurannya bisa disesuaikan dengan
ukuran ikan. Pakan ikan bandeng sendiri harus mengandung protein, karbohudrat, lemak, asam
lemak, vitamin serta mineral.

Pakan utama Bandeng sebagai berikut:

 Serpih.
 Butiran.
 Tablet.
 Stik.
 Pakan Beku Kering.
 Keong Sawah.
 Cacing Tanah.
 Azola.

6. Perawatan dan Pemeliharaan

Tidak hanya memberi pakan, untuk menghasilkan budidaya ikan bandeng yang berkualitas, kamu
juga harus melakukan perawatan dan pemeliharaan.

Perawatan dan pemeliharaan ikan bandeng di sini, kamu bisa melakukannya dengan pengendalian
hama.

Pasalnya, di dalam sebuah sekosistem, biasanye terdapat hama dan penyakit yang bisa saja
menyerang benih ikan bandeng.

Jenis-jenis hama tersebut bisa berupa ikan pemangsa, kepiting, belut, ular air, burung dan masih
banyak lagi.

Untuk mencegahnya, kamu bisa menggunakan 1 metode pengendalian hama, yakni secara fisik
(pemasangan tali-tali tidak berwarna, pemasangan perangkap, pemasangan saringan pada pintu air),
dan secara kimiawi, yakni dengan pestisida (bisa menggunakan bungkil biji teh, rotenn, akar tuba,
brestan, basudin, sumition, dan masih banyak lagi.

7. Panen

Nah, untuk langkah yang paling ditunggu-tunggu ketika budidaya ikan bandeng adalah panen.

Dimana setelah ikan bandeng mencapai ukuran konsumtif, maka ikan bandeng sudah bisa dilakukan
pemanenan. Biasanya, pemanenan ikan dilakukan secara bertahap (selektif), atau bisa juga secara
total atau sekaligus.
Nah, itu dia beberapa langkah mudah melakukan budidaya ikan bandeng. Untuk bisa membangun
bisnis budidaya ikan bandeng yang besar, tentunya kamu harus mengeluarkan modal yang tidak
sedikit.

Meski begitu, hasil yang akan kamu dapatkan, bisa jauh lebih besar bukan?

Bandeng memiliki kandungan sebagai berikut:

 Kandungan Gizi Ikan Bandeng


 123 kalori.
 5 gram lemak.
 150 miligram fosfor.
 270 miligram kalium.
 67 miligram natrium.
 20 miligram kalsium.
 2 miligram zat besi.
 45 mikrogram (mcg) vitamin A.

Udang Windu

Ciri Ciri Udang Windu

Udang windu yang sudah dewasa dan hidup di laut, memiliki ciri- ciri warna kulit merah muda
kekuning- kuningan dengan ujung kaki renang yang berwarna merah, sedangkan udang windu yang
masih muda memiliki ciri khas berwarna merah muda dengan bintik- bintik hijauManfaat Udang
Windu

Berikut adalah manfaat dari udang windu menurut kandungan nutrisi yang dimiliknya:

Protein

Udang windu memiliki kandungan protein yang sangat tinggi namun rendah kolesterol sehingga
aman apabila dikonsumsi semua kalangan.

Lemak

Kandungan lemak pada udang windu sangatlah rendah. Hal ini tentunya menjadikan udang windu
menjadi menu protein tinggi yang aman meski dalam mode diet.

Vitamin B1
 Berperan penting dalam menjaga kebugaran tubuh, salah satunya adalah menjaga daya
tahan tubuh agar tetap optimal.
 Mencegah tubuh dari penyakit anemia atau kekurangan sel darah merah.
 Membantu tubuh dalam proses metabolisme glukosa.
 Mengoptimalkan fungsi otak.
 Melancarkan sistem pencernan.
 Mencegah neuropati.
 Mengobati penyakit beri-beri.

Mineral

 Membantu tubuh agar lebih langsing.


 Melawan osteoporosis pada usia lanjut.
 Menghambat pertumbuhan sel kanker pada tubuh.
 Menjaga kesehatan jantung agar tetap optimal.

Chitosan

Chitosan pada kepala udang berguna dalam industri kain karena sifatnya yang tahan api, menambah
kekuatan zat pewarna, serta tidak mudah larut dalam air. Chitosan memiliki ion positif serta
mengandung berbagai nutrisi dan merupakan salah satu serat makanan yang baik untuk tubuh.

Berdasarkan Manfaat Dari Limbahnya

Daging di pangkal kepala (jengger) dapat digunakan untuk membuat hidrolisat protein dan pasta
udang. Bagian kepala dan kaki dapat dijadikan terigu untuk pakan udang budidaya. Di negara maju,
kulit udang dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti farmasi, bioteknologi, kometik, tekstil,
kertas, pangan, dan lainnya karena pada kulit udang mengandung sekitar 25% chitin.

Udang windu dapat diolah menjadi berbagai bahan pangan seperti kerupuk dan terasi dengan cara
pengolahannya dibekukan, dikeringkan, atau dimasukan ke dalam kaleng.

Kelemahan

Sulit mendapatkan benihhnya

Penyakit hama yang dapat menyebabkan kegagalan panen

Tempat budi daya Udang Windu

Tambak Ekstensif Tradisional

Biasanya dilakukan di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Untuk budidaya
menggunakan tipe ini, ukuran dan bentuk petakan tidak teratur.

Tambak Semi Intensif


Dalam budidaya menggunakan metode ini, lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk
petakan teratur tetapi masih berupa petakan yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih
rendah, dan penggunaan pakan buatan masih sedikit.

Tambak Intensif

Dalam metode ini, lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran
petakan dibuat kecil untuk sehingga memudahkan pengawasan udang dan pengelolaan air.

Pilihlah lokasi yang tepat untuk membuat tambak budidaya. Udang windu berkembang biak dengan
baik dalam kondisi air payau, maka lokasi yang paling cocok untuk membudidayakan udang windu
adalah di dekat pantai, karena umumnya di lokasi tersebut memiliki sumber daya air payau yang
melimpah sehingga tidak menyulitkan kita untuk membangun saluran air menuju ke dalam tambak.
Dengan demikian, suplai air yang masuk dan keluar dari tambak dapat terjadi secara teratur seperti
di alam.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi adalah sebagai berikut :

Udang windu cocok dibudidayakan pada daerah sepanjang pantai atau beberapa meter dari
permukaan laut pantai yang memiliki suhu rata-rata 26 hingga 32 derajat Celcius.

Tanah yang digunakan untuk lokasi tambak haruslah memiliki tekstur liat berpasir, dengan
kandungan pasir kurang dari 20%, namun mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air.

Air dan lingkungan di sekitaran tambak yang digunakan untuk budidaya udang windu harus cukup
baik agar udang bisa tumbuh dengan normal dari saat ditebarkan sampai dipanen dan pastikan
tanggul yang dibangun kuat serta padat dan tidak bocor serta tahan erosi air. Air yang baik
digunakan untuk budidaya udang windu adalah air payau dengan salinitas 15-35 ppt, dengan pH
sekitar 7,5 hingga 8,5, kadar oksigen terlarut minimal 3 ppm, serta harus terbebas dari pencemaran.

Kakap Putih

Ciri ciri Ikan Kakap Putih yang Bisa Diketahui

1. Warna ikan
Ciri ciri ikan kakap putih selanjutnya adalah di usia 1 sampai 3 bulan ikan kakap putih memiliki warna
gelap. Namun, ketika menginjak usia 3 sampai 5 bulan warnanya mengalami perubahan menjadi
lebih terang. Punggungnya berwarna coklat kebiru-biruan, namun selanjutnya akan berubah lebih
keabu-abuan.

2. Bentuk tubuh

Ciri Kakap putih memiliki tubuh yang memanjang dan ramping. Jika dilihat dari posisi melintang, ikan
ini terlihat gepeng dan bagian kepalanya terlihat cekung. Sedangkan di batang sirip ekornya
berbentuk lebar.

3. Memiliki insang berduri

ciri ciri ikan kakap putih selanjutnya dilihat dari insang. Ikan kakap putih merupakan hewan air yang
bernafas dengan insang. Keunikan dari insang ini terletak di bagian tutup insangnya yang
mempunyai duri kecil. Tidak hanya itu, tutup insang ini juga memiliki gerigi yang terletak di bagian
atasnya.

4. Sisik ikan

Ikan kakap putih bisa dikenali dengan melihat ciri sisiknya. Kakap putih memiliki sisik tipe sisir yang
berwarna terang dan gelap. Warna sisik ikan ini bisa menyesuaikan dengan habitat yang ia tinggali.
Bagian sirip ekornya yang berbentuk bulat terdapat sisik yang jumlahnya bisa mencapai 60 sisik.
Sedangkan sisik transversal yang berada di atas rusuk berjumlah 6 buah dan di bawah rusuknya
sekitar 6-13 buah.

5. Bentuk Mulut

Ciri ciri ikan kakap putih di bagian mulut hampir sama dengan kakap pada umumnya. Memiliki mulut
besar dan agak moncong. Mulut bagian rahang atas agak memanjang hingga bagian belakang mata.
Ikan ini juga memiliki gerigi yang berduri tajam berada di sudut tepi bawah bagian mukanya

6.Ukuran ikan kakap putih

Ukuran ikan satu ini bisa mencapai 1,2 meter dengan berat maksimal sekitar 60 kg. Namun, ada juga
kakap putih yang memiliki panjang mencapai 1,8 meter. Meski sangat jarang sekali ditemukan kakap
putih dengan ukuran sepanjang ini. Umumnya yang bisa dijumpai sekitar 0,6 hingga 1 meter.

7. Habitat

Habitat kakap putih umumnya di sekitar muara sungai, perairan pesisir, sungai ataupun laguna. Ikan
ini bisa beradaptasi dengan daerah perairan yang keruh sekalipun dengan suhu air 26-30°C. Kakap
putih adalah ikan demersal yaitu ikan yang senang berada di dasar laut atau sungai. Selain itu, kakap
putih bukan termasuk yang suka berimigrasi sehingga lebih suka menetap di suatu daerah perairan.

8. Bentuk sirip

Ciri ciri ikan kakap putih berikutnya bisa dilihat dari siripnya punggung dan perutnya yang berduri
tajam. Sedangkan sirip di bagian dada dan pinggulnya tidak memiliki duri. Bentuk sirip pada ekornya
bulat dan pendek. Sirip pada bagian punggungnya terdapat sekitar 7 hingga 9 buah. Dimana sirip
tersebut memiliki jari-jari keras dan jari-jari lemah yang berjumlah 10 hingga 11 buah. Sedangkan
sirip duburnya memiliki 3 jari-jari keras dan 7 hingga 8 jari-jari lemah.
Manfaat

Mampu mengatasi kelumpuhan ringan

Tahukah kamu apabila konon sirip pada ikan barramundi ternyata dapat bermanfaat dalam
mengatasi kelumpuhan ringan? Hal itu ternyata berdasarkan kandungan manfaat dalam sirip ikan
barramundi yang mengandung kalsium dan forsfor yang mana biasa digunakan sebagai pengobatan
alternatif untuk pemulihan tulang.

Antioksidan alami

Ikan barramundi mengandung taurin dan selenium yang mana sangat bermanfaat sebagai salah satu
antioksidan. Tentunya bagi kamu yang tidak mau melewatkan antioksidan alami, jangan ragu untuk
mengonsumsi ikan jenis ini karena kandungan antioksidan alami didalamnya.

Bermanfaat bagi kecerdasan kognitif

Seperti halnya beberapa jenis ikan lain yang sangat bermanfaat untuk kecerdasan kognitif, maka
ikan barramundi juga dapat menjadi salah satu pilihan. Kandungan taurin dan selenium mampu
bermanfaat tidak hanya sebagai antioksidan, namun juga untuk kecerdasan kognitif sehingga sangat
cocok dikonsumsi oleh anak kecil.

Menjaga kesehatan mata

Memiliki mata yang sehat tentu saja menjadi idaman bagi semua orang. Kandungan vitamin A
memiliki posisi yang utama dalam menjaga kualitas kesehatan pada mata sehingga sangat
disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin A. Tidak hanya ditemukan dalam
buah dan sayuran, vitamin A juga dapat ditemukan pada beberapa jenis ikan seperti barramundi.

5. Menjaga kesehatan jantung


Barramundi memiliki kandungan omega-3 yang sangat baik bagi kesehatan jantung sehingga sangat
disarankan untuk mengonsumsinya. Perpaduan antara omega-3 dan asam lemak omega-6 tentunya
sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jantung dan juga fungsi pada kardiovaskular

Dalam sirip ikan kakap putih ternyata mengandung kalsium, fosfor, dan protein yang cukup tinggi
sehingga mampu membantu memulihkan tulang dan saraf otot. Kandungan omega-3 dalam ikan
kakap putih yang mengandung sifat antiinflamasi juga mampu mengurangi gejala sendi yang terasa
kaku.

Salah satu manfaat ikan barramundi adalah bisa mengontrol berat badan sehingga cocok dikonsumsi
bagi orang yang sedang berdiet.Kandungan lemak dan kalori pada ikan kakap putih sangat rendah
jika dibandingkan dengan jenis ikan laut lainnya seperti ikan salmon. Dengan begitu, ikan ini sangat
aman dikonsumsi setiap hari karena tidak menimbulkan penumpukan lemak yang berlebihan. Ikan
barramundi bisa dijadikan sebagai pengganti daging merah karena dinilai kandungan nutrisinya
hampir sama dengan daging sapi.
Manfaat lain dari ikan barramundi adalah bisa membantu menjaga kadar gula darah supata tetap
stabil.

Dengan begitu, bagi para penderita diabetes, ikan kakap putih ini sangat bagus untuk dikonsumsi.
Dalam ikan kakap putih terdapat kandungan minyak ikan alami sehingga bisa membantu menjaga
kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini diperkuat dalam sebuah penelitian di jurnal Nutrition Research
yang menjelaskan kalau minyak ikan bisa bermanfaat untuk penderita penyakit diabetes. Tak hanya
itu saja, dalam ikan barramundi juga ada kandungan sifat antiradang dan antioksidan dari emulsi
minyak ikan yang akan menjaga kestabilan gula darah.

Menjaga Sel Tubuh Tetap Sehat

Dalam ikan barramundi terdapat kandungan protein yang cukup tinggi sehingga mampu menjaga
pertumbuhan dan perkembangan sel-sel dalam tubuh.Kandungan protein dalam ikan kakap putih
juga bisa memperbaiki jaringan tubuh, otot, dan tulang.

Selain protein juga ada kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang mengandung asam
docosahexaenoic dan asam eicosapentaenoic yang menjadi senyawa penting dalam menjaga
membran sel tubuh.

Kelemahan

Terlepas dari manfaat kesehatan yang potensial, ikan kakap dapat mengandung merkuri yang tidak
aman jika dikonsumsi oleh wanita hamil dan anak kecil. Merkuri merupakan bahan berbahaya yang
dapat mengkontaminasi makanan laut. Merkuri diketahui dapat mempengaruhi fungsi kognitif.

Untuk itu, wanita hamil harus menghindari spesies ikan tertentu, seperti kakap merah, yang
mengandung merkuri lebih tinggi dari yang lain. Selain itu, agar aman makanlah ikan ini dalam
jumlah yang sedang

Tempat Budi Daya

Salah satu cara budidaya kakap putih yaitu memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan habitat
kakap putih. Budidaya kakap putih biasa berlokasi di tambak yang bebas dari banjir dan pencemaran
limbah entah itu dari sampah rumah tangga hingga limbah pabrik yang dapat mengganggu
pertumbuhan kakap putih. Ikan kakap putih sangat cocok berada di tambak yang memiliki dasar
tanah liat. Pada budidaya kakap putih kondisi tambak juga harus dipersiapkan guna menunjang
pertumbuhan kakap dengan hasil yang diinginkan. Dengan mengatur tingkat salinitas, suhu hingga
pH pada air sesuai dengan yang diharapkan. Cara yang digunakan yaitu dengan proses pengeringan,
pengapuran dasar agar pH tanah stabil dan pemupukan. Selain air yang diperhatikan, konstruksi
tambak juga harus diperhatikan. Petakan tambak harus dalam keadaan yang kuat sehingga mampu
menampung ikan kakap putih sampai tahap panen (sekitar 6 sampai dengan 1 bulan). Maksimal
besar petakan pada tambak yaitu 3.000 meter dengan kedalaman 1 sampai 1,5 meter.
Ikan Kerapu

Ikan kerapu (Groupers) merupakan salah satu jenis ikan laut bernilai ekonomis tinggi yang terdapat
di perairan Indonesia. Tingginya harga komoditas ini juga karena ketersediaannya di alam bebas
mulai berkurang. Di Indonesia, dewasa ini kegiatan perikanan ikan kerapu semakin digalakkan
sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan kerapu, baik untuk memenuhi dalam negeri
khusunya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran bertaraf internasional, maupun
sebagai komoditas ekspor yang akhir-akhir ini semakin besar permintaannya dalam bentuk hidup.
Negara tujuan ekspor kerapu adalah Hongkong, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, Vietnam,
Thailand, Filipina, USA, Australia, Singapura, Malyssia dan Perancis (Anonim, 2011).

Sedikitnya ada tiga alasan mengapa ikan kerapu perlu dikembangkan sebagai komoditas unggulan di
Indonesia yaitu :

Kerapu merupakan komoditi perikanan yang memiliki peluang ekspor yang sangat menarik yang
selama ini belum dimamfaatkan secara penuh.

Pertumbuhan bisnis kerapu secara keselurtuhan diharapkan akan membawa dampak peningkatan
devisa Negara dan kesejahteraan lapisan bawah masyarakat yang hidup dengan mata pencarian
bidang perikanan.

Modernisasi penangkapan dan budidaya ikan kerapu akan mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan laut khususnya rusaknya terumbu karang.

Alasan tersebut menunjukkan bahwa betapa pentingnya pengembangan perikanan ikan kerapu yang
nantinya diharapkan tidak hanya memberikan dampak terhadap sektor perikanan secara luas
mel;ainkan juga terhadap pengembangan wilayah, pariwisata dan pemberdayaan masyarakat.
Sebagai tindak lanjut dari tekad tersebut maka pengembangan ikan kerapu melalui budidayanya
merupakan bisnis yang menjanjikan

Berbudidaya Ikan Kerapu

Beberapa jenis ikan kerapu alam di Indonesia adalah: kerapu tikus/bebek, kerapu pasir, kerapu
macan, kerapu lumpur, kerapu sunu, kerapu kertang. Setiap ikan kerapu memiliki keunggulan dan
kelemahan yang berbeda. Saat ini telah dikembangkan beberapa jenis kerapu hibrida hasil dari
perkawinan silang dari dua atau lebih jenis kerapu, hal ini bertujuan untuk meciptakan ikan kerapu
jenis baru yang memiliki keunggulan dan dapat dibudidayakan di keramba jaring apung.
Ikan kerapu alam dan hibrida yang marak dibudidayakan di Indonesia adalah: kerapu lumpur, kerapu
tikus/bebek, kerapu macan, kerapu cantik (persilangan kerapu macan dan tikus), kerapu cantang
(persilangan kerapu macan dan kertang), kerapu sirtang (persilangan kerapu pasir dan cantang).

Dari enam jenis kerapu yang dibudidayakan, kerapu cantang dan kerapu cantik lah yang dominan.
Hal ini dikarenakan keduanya memiliki masa budidaya yang relative pendek, sehingga dirasa lebih
menguntungkan bagi pembudidaya ikan kerapu di KJA.

Di Kabupaten SItubondo, Jawa Timur, tercatat ada sekitar 43 pembudidaya ikan kerapu dan terdapat
sedikitnya 4000 lobang produksi di keramba jarring apung. Sehingga Kabupaten SItubondo saat ini
telah dikenal sebagai penghasil kerapu terbanyak di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan adanya
pengembangan bibit ikan kerapu secara massal oleh BBAP Kabupaten Situbondo.

Pangsa pasar nan besar dan harga yang mahal membuat budidaya ikan kerapu menghasilkan
keuntungan menggiurkan. Namun, jangan salah, berbagai kendala mulai dari benih, tempat, dan
penyakit, membuat budidaya ini membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Walau memiliki potensi ekonomi besar, budidaya kerapu bebek dan kerapu macan tak sederhana.
Tidak banyak pembudidaya lokal yang mau terjun berternak ikan karang ini. Selain susah mencari
tempat yang tepat, petani juga terkendala penyediaan bibit.
Lahidima, pembudidaya kerapu macan dan bebek di Belitung, menjelaskan bahwa ada beberapa
persiapan yang perlu dilakukan sebelum menebar benih kerapu. Selain pengecekan keramba jaring
apung, perlengkapan lain seperti tali jangkar, jaring, dan pelampung jaring juga harus dipersiapkan
dengan baik.
Lokasi budidaya yang berada di laut, memerlukan kehati-hatian lebih besar. Petani perlu melakukan
pengecekan lebih detail soal sambungan balok, baut penyangga, papan jalan, dan rumah jaga.
"Pelampung yang rusak harus diperbaiki atau diganti," kata Lahidima
Setelah tempat selesai, proses selanjutnya adalah penyebaran benih. Kualitas benih yang bagus
diperlukan untuk menghasilkan ikan kerapu yang bagus pula. Untuk lahan budidaya seluas 3 m x 1,5
m x 1,5 m diperlukan kurang lebih 200 ekor hingga 250 ekor benih kerapu ukuran 10 cm.
Harga benih yang baik bervariasi mulai dari Rp 12.000 hingga Rp 14.000 per ekor. Benih-benih ini
bisa didapatkan penjual benih kerapu yang banyak terdapat di Belitung. "Jika di Belitung tidak ada,
kita ambil dari Batam," katanya.
Menurut Lahidima, benih yang disebar untuk pertama kalinya tidak akan hidup semua. Budidaya
baru akan menghasilkan kerapu yang bagus setelah penebaran benih ke dua atau ke tiga. Inilah yang
membuat petani biasanya kapok membudidayakan kerapu.
Selain berhadapan dengan cuaca dan benih yang tak mendukung, pembesaran kerapu juga
membutuhkan pakan yang tidak sedikit. Untuk bisa tumbuh mencapai ukuran sesuai permintaan
pasar, beberapa asupan pakan berenergi tinggi sangat dibutuhkan.
Contoh pakan yang bagus untuk ikan kerapu macan adalah ikan runcah yang dipotong kecil-kecil.
Selain runcah, kerapu juga doyan dengan jenis ikan beseng, ikan cendro, ikan pisang-pisang, dan ikan
kakatua.
Lahidima mengatakan, selama masa pemeliharaan kerapu, sering ditemukan berbagai macam
parasit di tubuh ikan. Untuk itu, petani harus melakukan pengobatan dengan penyiraman ikan
dengan air tawar selama kurang lebih 5 menit sampai 10 menit. Untuk pencegahan penyakit, yang
paling penting menurut Lahidima adalah penjagaan kualitas air.
Jika seluruh kendala bisa diatasi, petani bisa panen kerapu macan setelah pembesaran selama satu
tahun tujuh bulan. Adapun kerapu bebek butuh waktu lebih singkat, yakni selama 10 bulan.
Badrun, juga pembudidaya kerapu di Belitung, menyatakan hal yang sama. Menurut Badrun, modal
memulai bisnis ini cukup besar. Selain harga benih mahal, dia juga menyediakan dua jenis pakan ikan
berupa ikan kecil dan pelet.
Dua jenis pakan ikan ini tak murah. Ikan kecil berharga Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kg, sedangkan
pelet ikan mencapai Rp 55.000 per kg. Menurut Badrun, dengan 250 kerapu untuk tiap keranjang
jaring apung (KJA) , dia membutuhkan rata-rata 3 kg hingga 6 kg pakan tiap hari di luar pakan pelet.

Habitat kerapu meliputi berbagai jenis jenis perairan, mulai dari muara sungai, laut dangkal, hingga
laut dalam. Ikan kerapu banyak ditemukan di laut tropis. Di Indonesia, ikan ini banyak terdapat di
pesisir Jawa Timur, Aceh, Sumatra bagian utara, Lampung, Bali bagian selatan dan utara, dan Berau.

Kebiasaan makan kerapu dapat dilihat dari isi perutnya. Isi perut kerapu yang masih kecil atau muda
didominasi krustacea (udang-udangan dan kepiting) sebanyak 83% serta ikan-ikanan sebanyak 17%.
Semakin besar, isi perutnya didominasi oleh ikan-ikanan. Jenis udang-udangan yang banyak dijumpai
di perut kerapu adalah udang krosok (Parapeneus sp.), udang jerbung (Penaeus marguiensis),
dan udang dogol (Metapenaeus sp.).

Sementara itu, untuk jenis ikan-ikanan yang digemari kerapu adalah belanak (Mugil sp.), ikan
teri (Stelopterus sp.), tembang (Sardinella sp.), beronang (Siganus sp.), cumi-cumi (Lolligo sp.)
dan Jenaha (Lutjanus sp.). Karena makanannya tersebut, kerapu tergolong karnivora dengan
kandungan protein tinggi.

Anda mungkin juga menyukai