Anda di halaman 1dari 26

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

Tumbuh atau Pertumbuhan adalah pertambahan volume dan berat


(kuantitas) tanaman sebagai akibat terjadinya
pembelahan, perpanjangan dan pengelompokan
sel tanaman tersebut.
Peningkatan volume dan berat ini tidak dapat kembali (irreversible).

Perkembangan atau Produksi adalah suatu proses perubahan-


perubahan kualitatif mulai dari diferensial sampai
membentuk jaringan khusus.

@ Tumbuh dan Berproduksinya tanaman bukanlah peristiwa yang


identik melainkan merupakan 2 proses yang sangat erat
hubungannya.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


Pertumbuhan dan Produksi tanaman dapat
dibedakan 2 tipe :

1. Determinet adalah suatu tipe pertumbuhan


dimana sesudah periode tertentu dari pertumbuhan
vegetatif, kuncup-kuncup bunga terbentuk pada
pucuk terminal sehingga pertumbuhan vegetatif
terhenti.

1. Indeterminet adalah suatu tipe pertumbuhan


tanaman dimana kuncup-kuncup bunga terbentuk
secara lateral sepanjang ujung-ujung batang atau
ketiak daun sehingga pucuk terminal tetap
vegetatif dan terus tumbuh sampai hampir
pertumbuhan akhir.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


Pertumbuhan tanaman dapat diukur dan dalam teori kita dapat
mengukur jumlah sel dan jumlah protoplasma. Ada 2 prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pengukuran peningkatan volume dan
berat.

1. Peningkatan volume sering diukur melalui pertambahan satu atau


dua arah seperti : panjang, tinggi, lebar, diameter dan luas.
Pengukuran volume mempunyai keuntungan karena tanaman tidak
harus dirusak, sehingga tanaman yang sama dapat diukur pada
waktu yang berbeda.

2. Peningkatan berat sering ditentukan oleh panen seluruh tanaman


atau yang diinginkan dengan menimbangnya segera sebelum
kandungan airnya banyak menguap. Disini kita peroleh berat basah
yang bervariasi sesuai dengan status air tanaman tersebut.
Contoh : daun pada pagi hari mempunyai berat basah yang lebih
tinggi.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN TANAMAN

A. Faktor Genetis
Salah satu peranan penting dari faktor genetis
adalah kemampuan suatu tanaman hibrida (hasil
silangan dari induk-induk yang potensial) untuk
berproduksi tinggi.

Potensial hasil tinggi dan sifat-sifat lainnya seperti :


kualitas, ketahanan terhadap hama dan penyakit
serta kekeringan berhubungan erat dengan susunan
genetika tanaman.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
B. Faktor Lingkungan

1. Suhu
Kisarannya 15º–40ºC. Dibawah 15ºC atau diatas 40ºC,
maka pertumbuhan tanaman pertanian akan menurun
drastis. Secara langsung suhu akan mempengaruhi
fotosintesis tanaman, respirasi, permeabilitas dinding
sel, serapan air dan unsur hara, transpirasi dan
aktivitas enzim.

2. Ketersediaan Air
Pertumbuhan tanaman akan dibatasi oleh kandungan air
sangat rendah maupun sangat tinggi. Air dibutuhkan
tanaman untuk sintesis karbohidrat di daun, untuk
menjaga hidrasi protoplasma dan pengangkut makanan
dan unsur-unsur mineral.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
3. Energi Surya
Faktor penting bagi pertumbuhan tanaman. Kualitas,
intensitas dan lama penyinaran berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman.

4. Mutu Atmosfir
Kandungan CO2 atmosfir berperanan besar dalam dunia
biologis melalui aktifitas fotosintesa CO2 yang secara kimia
dirubah menjadi molekul-molekul organik tanaman.
CO2 secara berkesinambungan dikembalikan ke udara
sebagai hasil pernafasan tanaman dan hewan serta
dekomposisi bahan organik oleh mikroba.
Normal CO2 0,03%.

Gas-gas : SO2 (sulfur dioksida), CO (karbon monoksida) dan


HF (asam florida) dalam jumlah yang banyak akan
meracun tanaman.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


5. Struktur dan Komposisi Udara Tanah
Pori-pori tanah diisi oleh udara dan sejumlah air
sehingga struktur tanah akan mempengaruhi
kandungan oksigen dan air di dalam tanah.

6. Reaksi Tanah
Dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman oleh karena peranannya
langsung terhadap ketersediaan unsur hara
dalam tanah.
Contoh : rendahnya P pada tanah masam
karena kandungan Al, Fe dan Mn yang
tinggi.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
7. Jasad atau Organisme
Membatasi pertumbuhan dan produksi tanaman.
Nematoda terhadap akar dimana dapat membatasi
penyerapan unsur hara. Hama dan penyakit serta gulma
akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman.

8. Zat Pengatur Tumbuh


Kelompok hormon, baik hormon tumbuhan yang alamiah
maupun sintetis (buatan) dan bahan kimia yang bukan
hara tanaman yang tidak dijumpai pada tanaman, tetapi
bila diberikan kepada tanaman akan mempengaruhi
pertumbuhan dan produksinya.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


FOTOSINTESA

Fotosintesa adalah suatu proses metabolisme


dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat
yang menggunakan karbon dioksida (CO2),
udara dan air dari dalam tanah dengan bantuan
sinar matahari dan khloropyl.

Perubahan tanaman yang paling menakjubkan


adalah perubahan energi cahaya menjadi energi
kimia yang tersimpan dalam sel berupa gula.
Proses ini yang membedakan tumbuhan dengan
hewan dan manusia.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Reaksi kimianya : energi cahaya
12H2O + 6 CO2 + C6H12O6 + 6 O2
khloropyl

RESPIRASI

Respirasi adalah suatu proses metabolisme tanaman


dengan cara menggunakan oksigen dalam pembakaran
senyawa makro molekul seperti : karbohidrat, protein dan
lemak. Hasil respirasi adalah tenaga dan sisanya karbon
dioksida, air dan sejumlah elektron.
Reaksi kimianya : enzim
C6H12O6 6 H2O + CO2

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


Respirasi dalam sel tanaman dibedakan atas 2
macam :

1. Respirasi Aerob yaitu proses respirasi yang


membutuhkan oksigen dari udara bebas.

1. Respirasi Anaerob yaitu proses respirasi yang


tidak membutuhkan oksigen dari udara bebas
tetapi dapat diperoleh dari oksigen dalam
jaringan tanaman atau dari proses metabolisme
lainnya.
Contoh : fermentasi, walaupun tidak semuanya
anaerob.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
METABOLISME
Fotosintesa dan respirasi dalam jaringan tanaman
dapat dipandang sebagai bagian dari
metabolisme tanaman hijau.

Sintesa bahan organik pada fotosintesa yang


melibatkan air, hara dan energi cahaya matahari
anabolisme.
Perombakan bahan organik yang terbentuk pada
proses fotosintesa katabolisme.

Anabolisme dan Katabolisme Metabolisme.


oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Ada 2 metabolisme :
1. Nitrogen dipengaruhi oleh lingkungan
tanaman, seperti : kesuburan tanah dan pemupukan
serta pengikatan dan simbiose dengan tanaman
leguminosa.
2. Karbohidrat pada tanaman hijau yang
autotrop, pada pembentukan karbohidrat dan
perombakannya.

Ke 2 metabolisme tersebut berhubungan erat dan


sangat dipengaruhi perubahan besar pada
lingkungan seperti : pemupukan berat, kurangnya
intensitas cahaya dan kekeringan.

Pengaruhnya tercermin pada perubahan pola


pertumbuhan dan produksi tanaman.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
PRODUKSI BAHAN KERING
Produksi suatu tanaman merupakan hasil dari proses
fotosintesa, penurunan asimilat akibat respirasi dan
translokasi bahan kering ke dalam hasil tanaman.
Peningkatan produksi berbanding lurus dengan
peningkatan pertumbuhan relatif dan hasil bersih
fotosintesa. Pertumbuhan berhubungan langsung
dengan rasio luas daun, berat daun spesifik dan asimilat
per unit daun.Peningkatan komponen tersebut akan
meningkatkan pula hasil yang diperoleh. Peningkatan
total bahan kering dapat dicapai dengan
mengoptimumkan indeks luas daun (LAI) dan derajat
fotosintesa setiap satuan luas daun.

LAI adalah jumlah luas daun setiap satuan luas lahan.


oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Derajat fotosintesa adalah tingkat (level)
fotosintesa. Pertambahan luas daun sangat
penting karena pengaruhnya terhadap total
produksi bahan kering mendekati 70%
sedangkan derajat fotosintesa hanya 30%.

Hasil bahan kering meningkat sejalan dengan


meningkatnya LAI sampai LAI optimum.
Selanjutnya hasil bahan kering menurun dengan
meningkatnya LAI kalau kegiatan fotosintesa
berjalan pada kecepatan yang sama. Lain halnya
dengan respirasi, kegiatan respirasi terus naik
walaupun hasil bahan kering menurun.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Hubungan luas daun dan tingkat fotosintesa
dijelaskan Ohno (1976) dalam bentuk
persamaan regresi :

Kelemahan dari persamaan ini adalah tidak


diperhatikannya saling menaungi, sehingga tidak
berlaku untuk populasi tanaman.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Indeks panen adalah perbandingan antara bagian
ekonomis tanaman dengan seluruh bagian
tanaman. Untuk padi indeks panen dihitung
dengan membandingkan antara berat kering
gabah dengan total berat bahan tanaman.

Dengan demikian hasil gabah kering adalah


hasil kali indeks panen dengan total berat
bahan kering tanaman.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


EFISIENSI FOTOSINTESA

Hasil bahan kering tanaman hijau hampir 90% dibentuk dari


fotosintesa. Peningkatan hasil dapat dicapai dengan meningkatkan
NAR (Net Assimilation Rate), menurunkan derajat respirasi dan
meningkatkan efisiensi translokasi asimilat. Peningkatan efisiensi
fotosintesa berarti meningkatkan nilai NAR. Dalam usaha
meningkatkan hasil suatu tanaman selain menerapkan panca usaha,
pemilihan dan penerapan varietas yang mempunyai NAR tinggi perlu
mendapat perhatian.
Contoh : nilai NAR varietas padi IR 8 ( 97 mg/dm²/hari) dan Peta
(122 mg/dm²/hari), daya hasil 4,1 ton/ha dan 4,3 ton/ha pada
kondisi yang sama.
Oleh karena itu dalam pemilihan varietas sebagai sumber genetik,
varietas yang mempunyai nilai NAR tinggi dapat dijadikan tetua.
Peningkatan efisiensi fotosintesa dapat diduga dengan
menduga hasil bahan kering tanaman.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
Efisiensi fotosintesa digambarkan dengan jelas dalam persamaan
di bawah ini :

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


Parameter yang digunakan menghitung efisiensi fotosintesa adalah
NAR, RGR(Relatif Growth Rate) dan SLW(Specific Leaf Weight).
Peningkatan NAR akan mengakibatkan RGR juga meningkat karena
kegiatan fotosintesa, keduanya mempunyai hubungan yang positif.
Demikian juga NAR dan SLW, varietas yang mempunyai NAR tinggi,
juga mempunyai SLW yang tinggi.SLW merupakan sifat yang stabil
pada berbagai kondisi iklim dan relatif konstan pada berbagai musim.

Nilai SLW yang tinggi dapat dipakai untuk menduga besarnya


kandungan nitrogen total setiap satuan luas daun. Karena beberapa
penelitian menunjukkan bahwa SLW yang tinggi, kandungan nitrogen
total juga tinggi. Hal yang sama kandungan nitrogen total per satuan
luas daun dan SLW dapat dianggap stabil, selama bahan-bahan
organik yang diperlukan tidak merupakan faktor pembatas.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


HUBUNGAN SOURCE DAN SINK

Istilah source(sumber) dan sink (lumbung/penyimpanan) secara luas


menunjukkan penangkapan dan pelepasan hasil fotosintesa.

Dalam hubungannya dengan asimilat ada 3 kriteria yang dapat digunakan


untuk mendefinisikan sumber dan penyimpanan yaitu :

1. Transportasi
Source merupakan daerah yang mengekspor asimilat, sementara itu sink
yang mengimpornya.

2. Morfologi
Karena daun-daun tua cendrung untuk dihubungkan dengan produksi dan
ekspor (suplai) asimilat, sedangkan bagian-bagian lain seperti akar, jaringan
meristem, buah dan organ-organ penyimpanan selama fase
penumpukannya cendrung untuk dihubungkan dengan impor
(menggunakan) dan penggunaan asimilat.
oleh SRI YOSEVA, SP.MP
3. Metabolisme

Source menghasilkan asimilat melalui fotosintesa atau


melalui mobilisasi bahan-bahan yang disimpan,
sedangkan sink menggunakan asimilat dalam respirasi
dan pertumbuhan.

Kemampuan source ditentukan oleh ukuran dan aktifitas


source demikian juga dengan kemampuan sink
ditentukan oleh ukuran dan aktifitas sink.

oleh SRI YOSEVA, SP.MP


CO2,dan lain-lain
dari lingkungan

Anabolis Kecepatan asimilasi


( Source ) bersih

Asimilat-asimilat yang tertumpuk


(penyimpanan)

Katabolis Kecepatan pertumbuhan


( Sink ) struktural

Bahan mentah struktural


(pertumbuhan)

Gambar . Keseimbangan antara Source dan Sink

oleh SRI YOSEVA, SP.MP

Anda mungkin juga menyukai