Anda di halaman 1dari 6

Modul Basis Data SMK Kelas XI

MODUL I
KONSEP DASAR DATABASE

A. Standar Kompetensi
Menerapkan Bahasa Pemrograman SQL Tingkat Dasar

B. Kompetensi Dasar
Memahami Administrasi Pemakaian Database

C. Indikator
Menjelaskan dan menyebutkan macam pemakai/pengguna database.

D. Materi Pembelajaran
Konsep Dasar Basis Data
Gambar di samping ini adalah gambar sebuah
pesawat telepon seluler atau lebih dikenal sebagai
handphone yang sedang menjalankan salah satu
aplikasi yaitu Contact List. Aplikasi ini menyimpan
nama teman, orang tua atau yang lainnya lengkap
dengan nama dan nomor teleponnya. Bahkan kadang-
kadang dilengkapi dengan alamat email, alamat kantor,
nomor fax dan data-data lainnya.
Perhatikan aplikasi Contact List ini. Ketika
memasukkan nama dan nomor telepon seseorang maka
nama dan nomor telepon tersebut tidak akan tertukar
dengan nama atau nomor telepon orang lain. Semuanya
teratur rapi. Kita juga bisa mencari nama orang tertentu
hanya dengan mengetikkan beberapa huruf yang ada
hubungannya dengan nama.
Perhatikan juga bahwa nama yang tersimpan
selalu urut abjad, meskipun saat memasukkannya tidak
Gambar 1. Fasilitas contact list berdasarkan urutan. Data nama, nomor telepon dan
pada pesawat telepon seluler data-data lainnya pada aplikasi Contact List
menggunakan konsep pengaturan data yang lebih
dikenal sebagai basis data.

Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen utama dalam
sistem informasi, karena merupakan basis dalam penyediaan informasi bagi para pemakai
(Fathansyah, 1999; Post, 1999). Jika dibayangkan, basis data mirip dengan lemari di ruang
administrasinsekolah yang menyimpan berbagai arsip. Masing-masing
Rekayasa Perangkat Lunak
SMK Negeri 1 Muara Uya 1
Modul Basis Data SMK Kelas XI

jenis arsip dikelompokkan, diatur dan disimpan pada tempat yang telah ditentukan.
Sehingga akan ada kelompok arsip siswa, arsip guru, arsip mata pelajaran, arsip keuangan,
dan lain-lain.
Perbedaannya hanya pada media penyimpanannya. Kalau lemari arsip
menggunakan lemari dari kayu, besi atau plastik, sedangkan basis data menggunakan
media penyimpan elektronis seperti disk (hard disc, CD, atau tape). Gambar 2 memberikan
ilustrasi tentang kesamaan lemari arsip dan basis data.
Satu hal penting yang harus diperhatikan, basis data bukan hanya sekedar
penyimpanan data secara elektronis. Tidak semua penyimpanan data elektronis bisa disebut
basis data. Apabila penyimpanan itu tidak menggunakan prinsip pengaturan, pemisahan
atau pengorganisasian maka kita tidak dapat menyebut penyimpanan data tersebut sebagai
basis data. Pada Gambar 2 terlihat penerapan prinsip pengaturan, pengorganisasian atau
pemisahan, baik pada lemari arsip atau pada basis data.

Gambar 2. Lemari arsip dan basis data.

Basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :


a. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis
datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Secara bertingkat, operasi dasar basis data dapat digambarkan dalam skema pada
Gambar 10.4. Operasi-operasi tersebut meliputi:
 Pembuatan basis data baru (create database). Operasi ini sama dengan pembuatan
atau pembelian lemari arsip yang baru.
 Penghapusan basis data (drop database). Operasi ini sama dengan pengrusakan atau
penghancuran lemari arsip.

Rekayasa Perangkat Lunak


SMK Negeri 1 Muara Uya 2
Modul Basis Data SMK Kelas XI

 Pembuatan tabel baru (create table). Operasi ini sama dengan penambahan kelompok
arsip baru. Operasi ini baru bisa dijalankan jika basis data telah dibuat.
 Penghapusan tabel (drop table). Operasi ini sama dengan pengrusakan kelompok arsip
lama. Operasi ini baru bisa dijalankan jika tabel telah ada pada suatu basis data.

Gambar 3. Operasi-operasi dasar pada basis data

 Pengisian atau penambahan data baru (insert data) pada suatu tabel. Operasi ini mirip
dengan penambahan lembaran arsip baru pada kelompok arsip. Operasi ini baru bias
dijalankan jika tabel telah dibuat.
 Pengambilan data dari suatu tabel (retrieve data). Operasi ini mirip dengan pencarian
lembaran arsip yang tersimpan dalam kelompok arsip.
 Pengubahan data dari suatu tabel (update data). Operasi ini mirip dengan perbaikan isi
lembaran arsip dari suatu kelompok arsip
 Penghapusan data dari suatu tabel (delete). Operasi ini mirip dengan penghapusan
sebuah lembaran arsip dari suatu kelompok arsip.

Basis data dibangun untuk memenuhi tujuan dalam pengorganisasian data, yang
antara lain sebagai berikut :
a. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Basis data memungkinkan untuk menyimpan dan melakukan perubahan/ manipulasi
data dan menampilkannya kembali dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan
dengan cara yang masih manual.
b. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Karena adanya keterkaitan antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka
redundancy (pengulangan) data dapat dikurangi.
Rekayasa Perangkat Lunak
SMK Negeri 1 Muara Uya 3
Modul Basis Data SMK Kelas XI

c. Keakuratan (Accuracy)
Pembentukan relasi antar data dan penerapan aturan tipe data, domain data, keunikan
data dan sebagainya yang diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menekan
ketidakakuratan penyimpanan data.
d. Ketersediaan (Availability)
Dengan pemanfaatan teknologi jaringan computer, data yang berada di suatu lokasi
yang terpisah tetap dapat diakses.
e. Kelengkapan (Completeness)
Untuk mengakomodasi kelengkapan kebutuhan data yang semakin berkembang, maka
pada basis data dapat dilaukan penambahan record-record data, penambahan objek
baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada table.
f. Keamanan (Security)
Dengan basis data dapat ditentukan pemakai yang boleh menggunakan basis data
beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang
boleh dilakukan.
g. Kebersamaam Pemakaian (Sharability)
Basis data yang dikelola oleh system (aplikasi) mendukung lingkungan multiuser
(banyak pemakai). Dengan menerapkan prinsip jaringan computer maka basis data
dapat diakses oleh lebih dari satu orang di tempat yang berbeda dan pada waktu yang
bersamaan.

Sistem Basis Data


Basis data hanyalah sebuah objek yang bersifat pasif/mati, dan tidak akan pernah
berguna jika tidak ada pengelola atau penggeraknya. Yang menjadi pengelola/penggerak
secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya (basis data dan
pengelolanya) menghasilkan sebuah system.
Secra lengkap, komponen system basis data terdiri dari :
a. Perangkat Keras (Hardware)
b. Sistem Operasi (Operating System)
Contoh : MS-DOS, Windows, Unix/linux, dll.
c. Basis data (Database)
d. Sistem Pengelola Basis Data (DBMS/ Database Management System)
Contoh : Microsoft Access, MySQL, Microsoft SQL Server, PosgreSQL, dan Oracle.
e. Pemakai (User)
f. Aplikasi/ software tambahan yang bersifat operasional.

Macam-macam Pemakai (User):


a. Programmer Aplikasi : pemakai yang berinteraksi dengan basis data melaui Data
Manipulation Language (DML).
b. User Mahir (Casual User) : pemakai yang berinteraksi dengan system tanpa
menuliskan modul program. Untuk mengakses basis data menggunakan query yang
telah disediakan oleh DBMS.

Rekayasa Perangkat Lunak


SMK Negeri 1 Muara Uya 4
Modul Basis Data SMK Kelas XI

c. User Umum (End User) : pemakai yang berinteraksi dengan system basis data
melalui panggilan suatu program aplikasi yang telah disediakan.
d. User Khusus (Specialized User) : pemakai yang menulis aplikasi basis data non-
konvensional, tetapi untuk keperluan khusus.

Abstraksi Data
Salah satu tujuan DBMS adlah menyediakan interface untuk user dalam melihat
data, sehingga system menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan
dipelihara. Abstraksi data merupakan tingkatan/ level dalam bagaimana melihat data dalam
sebuah system basis data. Level dalam abstraksi data dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Level Fisik (Physical Level)
Merupakan level terendah dalam abstraksi data yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya data disimpan. Pada level ini kita berurusan dengan data sebagai teks,
sebagai angka, atau sebagai himpunan bit data.
2. Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level)
Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dan hubungan antar data yang
terdapat dalam basis data. Pemakai pada level ini misalnya mengetahui bahwa data
pegawai disimpan dalam beberapa file/table, missal file pendidikan, file pekrjaan, file
keluarga, dll.
3. Level Penampakan (View Level)
Merupakan level tertinggi dalam abstraksi data yang menunjukkan sebagian dari data.

View 1 View 2 View 3

Level Konseptual

Level Visik

Bahasa Basis Data


DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara
berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu
bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan yang membuat DBMS. Bahasa tersebut
dapat disebut Bahasa Basis Data (Database Language) yang terdiri atas sejumlah perintah
(statement) yang dapat dikenali oleh DBMS. Contoh bahasa basis data ada SQL, dBase,
QUEL, dsb.

Rekayasa Perangkat Lunak


SMK Negeri 1 Muara Uya 5
Modul Basis Data SMK Kelas XI

Bahasa basis data dapat dikelompokkan menjadi 3 bentuk yaitu :


a. Data Definition Language (DDL)
b. Data Manipulation Language (DML)
c. Data Control Language (DCL)
Struktur Sistem DBMS
Sebuah system pengelola basis data (DBMS) terbagi atas modul-modul yang masing-
masing memiliki tanggung jawab dalam membentuk struktur system keseluruhan.
Umumnya DBMS memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) :
a. File Manager
Mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk
merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
b. Database Manager
Menyediakan interface antara data low level yang ada di basis data dengan program
aplikasi dan query yang diberikan ke system.
c. Query Processor
Menerjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low level yang
dapat dimengerti oleh database manager.
d. DML Precompiler
Mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam suatu program aplikasi ke
pemanggilan prosedur dalam bahasa induk.
e. DDL Compiler
Mengkonversi perintah-perintah DDL kedalam sekumpulan table yang mengandung
metadata. Table-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.

E. Latihan Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan basis data? Dan berikan contoh penggunaan basis data
dalam kehidupan sehari-hari!
2. Apa kelebihan sistem basis data dibandingkan dengan penyimpanan manual!
3. Sebutkan kreteria penting dalam basis data!
4. Sebutkan dan jelaskan operasi-operasi dasar yang ada pada basis data!
5. Apa yang dimaksud dengan DBMS? Berikan 5 contoh DBMS!

Rekayasa Perangkat Lunak


SMK Negeri 1 Muara Uya 6

Anda mungkin juga menyukai