Anda di halaman 1dari 6

LKPD 1

Guru Mapel

Andi Sulmiati, S.Pd

PETUNJUKNYA :

1. Tulislah nama peserta didik


sesuai kelompok yang telah Mata Pelajaran : Biologi
ditentukan Kelas/Semester : XII IPA 3/VI
2. Diskusikan dengan teman
Hari/Tanggal : Kamis, 09/03/2023
kelompokmu tentang masalah
Kelompok :1
yang diberikan
Nama Anggota :
3. Kajilah berbagai literatur
1. Nurdiyanah
(buku atau internet) untuk
2. Musdalifah
memecahkan masalah yang
3. Lira Firna
diberikan
4. Yusrifar Rahman
4. Kalau ada hal-hal yang kurang
5. Andi Abyan Fatih
dipahami silahkan bertanya
kepada guru
LKPD BIOTEKNOLOGI

Satuan Pendidikan : UPT SMA Negeri 2 Wajo

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Semester : XII / GENAP

Materi Pokok : Bioteknologi

Sub Materi : Macam-macam Bioteknologi

A. KOMPETENSI DASAR
Komptensi Dasar Indikator Pecampaian Kompetensi

3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan 3.10.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi


penerapannya sebagai upaya peningkatan 3.10.2 Menjelaskan prinsip bioteknologi
kesejahteraan manusia 3.10.3 Menjelaskan macam-macam
bioteknologi
3.10.4 Memberikan contoh produk
bioteknologi
4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi
konvensional berdasarkan scientific method

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Based Learning Peserta didik
mampu menjelaskan pengertian bioteknolog, menjelaskan prinsip bioteknologi, menjelaskan
macam-macam bioteknologi, memberikan contoh produk bioteknologi, sehingga peserta didik
memiliki karakteristik religious, disiplin, jujur, percaya diri, memiliki sikap responsive (berfikir kritis)
dan pro-aktif (kreatif), serta mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik
C. URAIAN MATERI

Secara umum bioteknologi dapat di bagi menjadi dua kelompok ,yaitu bioteknologi konvensional dan modern.
Pada bioteknologi konvensional penerapan teknik-teknik biologi, biokimia dan rekayasa genetika masih
sangat terbatas. Organisme yang digunakan masih bersifat alamiah. Bahkan dapat dikatakan bioteknologi
konvensional belum ada rekayasa genetika. Pada bioteknologi modern , manipulasi tidak hanya dilakukan
pada kondisi lingkungan serta media kultur, tetapi pada susunan gen dalam kromosom.
KEGIATAN 1.

Stimulasi

Perhatikan gambar dibawah ini.

Identifikasi masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Produk apa saja yang dihasilkan oleh bioteknologi?
3. Apakah perbedaan bioteknologi konvensional dan modern?
4. Jenis mikroorganisme apakah yang dipergunaakan untuk membuat tempe, dan roti?
5. Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
6. Bagaimana teknik dalam rekayasa genetika!
7. Apa contoh hasil dari rekayasa genetika?
8. Apa yang dimaksud dengan teknik kultur jaringan?
9. Bagaimana teknik kultur jaringan?
10. Bagaimana teknik kloning yang menghasilkan domba Dolly?
11. Apa yang dimaksud dengan tanaman transgenik?
Pengolahan Data
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI DAN PRODUKNYA
Bioteknologi adalah penggunaan teknologi untuk memanipulasi makhluk hidup atau komponen-komponen mereka
untuk membuat produk yang bermanfaat bagi manusia. Ini melibatkan penerapan prinsip-prinsip biologi, kimia, fisika,
dan matematika untuk memodifikasi organisme hidup atau bahan-bahan mereka untuk memproduksi produk dan
layanan yang berbeda.
Bioteknologi meliputi berbagai bidang, termasuk bioteknologi medis, pertanian, lingkungan, makanan, dan energi.
Beberapa contoh teknologi bioteknologi termasuk rekayasa genetika, kloning, kultur jaringan, dan teknik pengolahan
bahan pangan.
B. PERBEDAAN BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
Bioteknologi konvensional dan modern memiliki beberapa perbedaan utama:
NO. ASPEK KONVENSIONAL MODERN
Melibatkan teknologi yang lebih
Umumnya melibatkan teknik
canggih dan kompleks, seperti
pengolahan makanan, fermentasi,
Metode dan teknologi yang genomik, proteomik,
1 pemuliaan tanaman dan hewan,
digunakan bioinformatika, dan teknologi
serta teknik rekayasa genetika yang
rekayasa genetika yang lebih
lebih sederhana.
maju.
NO. ASPEK KONVENSIONAL MODERN
Umumnya digunakan dalam sektor
Memiliki aplikasi yang lebih luas,
pertanian, pangan, dan kesehatan,
termasuk dalam sektor energi,
2 Lingkup dan aplikasi dan berfokus pada pengembangan
lingkungan, dan teknologi
produk dan proses yang lebih baik
informasi.
dan lebih efisien.
Sering menjadi perdebatan dalam
konteks keamanan dan etika
Cenderung dianggap lebih aman
karena melibatkan teknik
3 Keamanan dan etika dan lebih dapat diterima secara
rekayasa genetika yang lebih
sosial.
canggih dan potensial dalam
memodifikasi organisme hidup.
Diharapkan dapat memberikan
dampak yang lebih signifikan
Cenderung memberikan kontribusi
dalam memecahkan masalah
4 Dampak dan kontribusi yang lebih spesifik dalam sektor
global, seperti masalah
tertentu.
kesehatan, energi, dan
lingkungan.

C. JENIS MIKROORGANISME YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN TEMPE DAN ROTI


Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat tempe adalah spesies jamur Rhizopus oryzae, sedangkan untuk
membuat roti adalah ragi (Saccharomyces cerevisiae).
1. Dalam pembuatan tempe, spora jamur Rhizopus oryzae ditambahkan ke biji kedelai yang telah direndam dan
dikukus. Jamur tersebut akan tumbuh dan membentuk miselium yang menutupi biji kedelai, membentuk massa
padat yang disebut tempe.
2. Dalam pembuatan roti, ragi (Saccharomyces cerevisiae) ditambahkan ke adonan tepung terigu, air, gula, garam,
dan bahan lainnya. Ragi akan mengubah gula dalam adonan menjadi gas karbon dioksida dan alkohol, yang
membuat adonan mengembang dan menghasilkan roti yang empuk dan berongga.
D. REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah teknologi yang digunakan untuk memodifikasi atau memanipulasi informasi genetik
organisme hidup dengan cara memasukkan atau menghilangkan gen tertentu dari DNA organisme tersebut. Teknologi
rekayasa genetika memungkinkan peneliti untuk memodifikasi sifat-sifat genetik suatu organisme dengan cara
memasukkan gen dari organisme lain atau menghilangkan gen tertentu yang tidak diinginkan.
Ada beberapa teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika, di antaranya:
1. Isolasi DNA: Teknik ini digunakan untuk memisahkan DNA dari sel atau jaringan organisme. DNA kemudian
dipotong menjadi fragmen yang lebih kecil menggunakan enzim pemotong DNA tertentu.
2. Rekombinasi DNA: Teknik ini melibatkan penyatuan fragmen DNA yang berbeda untuk membentuk molekul DNA
yang baru dan diinginkan. Proses ini dilakukan dengan menggunakan enzim ligase untuk menyatukan fragmen
DNA yang berbeda.
3. Vektor DNA: Vektor DNA adalah molekul DNA yang digunakan untuk membawa fragmen DNA yang diinginkan
ke dalam sel organisme. Vektor DNA dapat berupa virus atau plasmid bakteri.
4. Transfeksi: Teknik ini melibatkan pengiriman fragmen DNA yang diinginkan ke dalam sel menggunakan metode
kimia atau elektroporasi.
5. Pengujian genetik: Teknik ini digunakan untuk memeriksa sifat-sifat genetik organisme. Contohnya adalah teknik
PCR (polymerase chain reaction) yang digunakan untuk membuat banyak salinan dari fragmen DNA tertentu,
dan teknik Southern blotting yang digunakan untuk mendeteksi fragmen DNA tertentu dalam sampel.
6. Pengeditan gen: Teknik ini melibatkan penghilangan atau penambahan sekuens DNA yang diinginkan ke dalam
genom organisme. Contohnya adalah teknik CRISPR-Cas9 yang memungkinkan untuk memotong,
menonaktifkan, atau mengganti sekuens DNA tertentu dalam genom organisme.
7. Pembuatan organisme transgenik: Teknik ini melibatkan pengenalan DNA asing ke dalam genom organisme,
sehingga organisme tersebut menjadi mengandung sifat-sifat baru yang diinginkan. Contohnya adalah
pembuatan tanaman transgenik, yaitu tanaman yang telah dimodifikasi genetik untuk menghasilkan sifat-sifat
baru, seperti ketahanan terhadap hama, gulma, penyakit, kekeringan, atau menghasilkan hasil panen yang lebih
banyak atau berkualitas lebih baik
Adapun contoh lain dari hasil dari rekayasa genetika di antaranya, yaitu
1. Hewan transgenik: Hewan yang telah dimodifikasi genetik untuk menghasilkan sifat-sifat baru, seperti produksi
susu atau daging yang lebih banyak atau berkualitas lebih baik.
2. Obat-obatan bioteknologi: Obat-obatan yang diproduksi menggunakan teknologi rekombinan DNA, seperti insulin
manusia atau vaksin hepatitis B.
3. Terapi genetik: Pengobatan yang melibatkan penggantian atau penyisipan gen yang cacat dalam sel manusia
untuk mengobati penyakit genetik, seperti distrofi otot atau hemofilia.
4. Enzim rekombinan: Enzim yang diproduksi menggunakan teknologi rekombinan DNA untuk digunakan dalam
produksi industri, seperti enzim amilase untuk menghasilkan gula dari pati.
5. Hewan kloning: Hewan yang dihasilkan dengan teknik kloning, seperti kambing atau domba.
6. Organisme yang dihasilkan dengan teknik pengeditan gen seperti CRISPR-Cas9, seperti tikus tanpa bulu atau
tanaman yang lebih tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.
E. KULTUR JARINGAN
Teknik kultur jaringan adalah suatu metode untuk membudidayakan sel atau jaringan tumbuhan atau hewan dalam
kondisi aseptik dan terkontrol di laboratorium. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menghasilkan massa sel atau
jaringan yang homogen dan terkontrol, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti reproduksi
tanaman, produksi bahan kimia, dan penelitian.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam teknik kultur jaringan:
1. Persiapan bahan
Persiapan bahan mencakup pemilihan jaringan yang akan dikultur, sterilisasi alat-alat yang digunakan, serta
persiapan media kultur jaringan. Media kultur jaringan harus mengandung nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan
dan diferensiasi sel, seperti gula, vitamin, mineral, dan asam amino, serta hormon tumbuhan yang diperlukan.
2. Sterilisasi sampel jaringan
Sampel jaringan yang akan dikultur harus disterilkan terlebih dahulu menggunakan bahan kimia seperti etanol
atau natrium hipoklorit, dan kemudian dipanaskan dengan menggunakan teknik sterilisasi seperti autoclave atau
oven.
3. Penanaman sampel
Sampel jaringan kemudian ditanamkan ke dalam media kultur jaringan dan ditempatkan dalam kondisi yang
sesuai dengan kebutuhan tanaman atau hewan yang dikultur. Kondisi seperti suhu, kelembapan, dan intensitas
cahaya harus dijaga agar sampel jaringan dapat tumbuh dengan baik.
4. Perawatan dan subkultur
Sampel jaringan harus dipelihara dan diberi nutrisi yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhannya.
Subkultur harus dilakukan secara teratur untuk mencegah kontaminasi dan menghasilkan massa sel atau
jaringan yang cukup untuk tujuan yang diinginkan.
5. Diferensiasi dan pemeliharaan sel
Sel atau jaringan yang diperoleh dari teknik kultur jaringan dapat dikelompokkan atau dipisahkan menjadi jenis
sel yang berbeda dan kemudian diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. Sel atau jaringan dapat digunakan untuk
tujuan seperti regenerasi tanaman, produksi obat-obatan, dan penelitian.
F. TEKNIK CLONING DOMBA DOLLY
Teknik kloning yang digunakan untuk menghasilkan domba Dolly adalah somatic cell nuclear transfer
(SCNT), yang melibatkan transfer inti sel somatik dewasa ke dalam sel telur yang telah dienukleasi
(dihilangkan inti selnya). Berikut adalah langkah-langkah umum dalam teknik SCNT:
1. Pengambilan sel somatik: Sel somatik dewasa diambil dari jaringan mamalia yang diinginkan, dalam
kasus Dolly adalah sel susu dari domba betina dewasa.
2. Pematriksan dan kultur sel somatik: Sel somatik diisolasi dan dipatriksan untuk mempersiapkannya
untuk transfer inti.
3. Pengambilan sel telur: Sel telur yang diambil dari domba betina dibiarkan matang secara in vitro dan
dienukleasi dengan menggunakan teknik mikromanipulasi.
4. Fusion sel somatik dan sel telur: Sel somatik yang telah dipersiapkan kemudian dimasukkan ke
dalam sel telur yang telah dienukleasi dan diaktivasi secara kimiawi atau listrik sehingga menghasilkan
embrio.
5. Transfer embrio ke domba betina: Embrio yang telah terbentuk kemudian ditransfer ke rahim domba
betina pengganti yang siap menerima embrio.
6. Kelahiran anak: Embrio yang telah ditransfer ke domba betina pengganti kemudian diharapkan untuk
berkembang dan tumbuh menjadi bayi yang sehat.
Dolly merupakan domba pertama yang berhasil dihasilkan dengan teknik kloning SCNT. Keberhasilan
teknik ini sangat bergantung pada pemilihan sel somatik yang baik dan kematangan sel telur yang tepat,
serta penggunaan teknik mikromanipulasi yang cermat. Teknik ini memiliki potensi besar untuk
menghasilkan hewan dengan karakteristik khusus atau tanaman dengan sifat yang diinginkan, tetapi juga
memiliki implikasi etis dan sosial yang perlu diperhatikan.

Menarik kesimpulan
Membuat kesimpulan tentang bioteknologi !
Bioteknologi adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan ilmu biologi, kimia, fisika, dan teknologi untuk
mengembangkan produk dan layanan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Teknologi yang dikembangkan dalam
bidang bioteknologi sangat beragam dan meliputi rekayasa genetika, teknik kultur jaringan, pengolahan limbah, produksi
bahan bakar dan bahan kimia dari biomassa, dan lain sebagainya.
Bioteknologi telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesehatan manusia melalui pengembangan obat-
obatan, vaksin, dan terapi gen. Selain itu, bioteknologi juga telah membantu dalam meningkatkan produksi pangan dan
keamanan pangan melalui pengembangan varietas tanaman yang lebih produktif, penggunaan probiotik dalam pakan ternak,
dan teknologi pengawetan makanan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bioteknologi memiliki potensi besar untuk memberikan solusi
dan manfaat bagi manusia dan lingkungan. Dalam perkembangannya, teknologi bioteknologi juga telah mengalami
perubahan dari konvensional menjadi modern dengan penggunaan teknik-teknik yang lebih canggih seperti rekayasa
genetika dan kultur jaringan. Hasil-hasil bioteknologi seperti obat-obatan, makanan, minuman, energi, dan bahan kimia dapat
dihasilkan dengan lebih efektif dan efisien melalui teknologi ini. Meskipun begitu, perlu diperhatikan aspek etis dan sosial
dalam penggunaan teknologi bioteknologi untuk memastikan kebaikan manusia dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai