Anda di halaman 1dari 15

g a m a n u a

e n n gr
p u
r
u

p
s

ia
Un

h
SYAKIRA, AISYAH, RAIHAN A, YUVIRO,
NAFISAH N, AILA D, RAZZAQ, ANDREAN.
1. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features).
rata-rata unsur pengaman yaitu yang terbuka dan
gampang dilihat oleh masyarakat sekitar, cara
mendeteksi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu dilihat,
diraba, dan diterawang. contohnya masyarakat dapat
mengetahui dengan mudah.
2. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features)

Pendeteksian unsur pengaman yang tidak terbuka hanya dapat dilakukan dengan mesin yang memiliki
sensor dengan tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman
tersebut.

Unsur pengaman ini hanya dapat dideteksi dengan menggunakan mesin sortasi yang dimiliki oleh Bank
Sentral atau peralatan laboratorium/forensik.

Umumnya unsur pengaman tidak terbuka memiliki ciri khusus yang bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh
bank sentral / institusi penerbit uang.

Alat yang biasa digunakan untuk mendeteksi unsur pengaman tersebut adalah Money detector. Alat ini
bekerja untuk memeriksa apakah secarik uang itu asli atau palsu. Alat ini akan memancarkan sinar ultra violet
untuk menentukan keaslian uang.
n k e u a n g
l a a a n
l o n e
e
ng

ga
pe

ra
1. PENGERTIAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA :

BERDASARKAN PASAL 1 AYAT 1 UU NO. 17 TAHUN 2003, PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA ADALAH SEMUA
HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG, SERTA SEGALA SESUATU BAIK
BERUPA UANG MAUPUN BERUPA BARANG YANG DAPAT DIJADIKAN MILIK NEGARA BERHUBUNG DENGAN
PELAKSANAAN HAK DAN KEWAJIBAN TERSEBUT.
2. PRESIDEN SEBAGAI KEPALA PEMERINTAHAN DAN PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA :

DALAM PENGELOLAANNYA, BERDASARKAN AYAT (2) PASAL 6 UUD NO. 17 TAHUN 2013, PRESIDEN
MENGUASAKANNYA KEPADA :

A. MENTERI KEUANGAN SELAKU PENGELOLA FISKAL DAN WAKIL PEMERINTAH DALAM KEPEMILIKAN
KEKAYAAN NEGARA,

B. MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/PENGGUNA BARANG KEMENTERIAN


NEGARA/LEMBAGA YANG DIPIMPINNYA, DAN

C. GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA SELAKU KEPALA PEMERINTAHAN DAERAH UNTUK MENGELOLA KEUANGAN


DAERAH DAN MEWAKILI PEMERINTAH DAERAH DALAM KEPEMILIKAN KEKAYAAN DAERAH YANG
DIPISAHKAN.

No 3.

APBN sebagai dasar pengelolaan keuangan negara


mengusulkan kepada pemerintah dan ditetapkan dengan
undang-undang setelah mendapat persetujuan DPR. Hal itu
sesuai dengan ketentuan pada UUD
1945 pasal 23. Apabila DPR tidak menyetujui Rancangan APBN
(RPBN), maka
untuk pengelolaan keuangan negara digunakan APBN tahun
sebelumnya.

Pemerintah pusat berkewajiban mengalokasikan dana


perimbangan kepada pemerintah daerah. Pinjaman luar negeri
harus mendapat persetujuan DPR. Hubungan dengan
perusahaan swasta, perusahaan daerah, dan badan pengelola
dana masyarakat, dalam hal keuangan harus mendapat
persetujuan DPR/DPRD.
No4.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Keberadaan BPK sesuai dengan amanat UUD
1945 pasal 23 E setelah amandemen yang menyatakan bahwa untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
diselenggarakan Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

Laporan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah pusat disampaikan


oleh BPK kepada DPR. Hasil pemeriksaan laporan keuangan daerah
disampaikan kepada DPRD. Laporan tersebut juga disampaikan kepada
presiden. Apabila dalam pemeriksaan terdapat hal-hal yang merugikan
keuangan negara, maka pelakunya akan diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan juga akan diupayakan agar kerugian
pengelolaan keuangan negara dapat dipulihkan.
r p e n g a m
s u a n
u n
- r u
r
su

pi
Un

ah
Unsur pengaman - Dilihat

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah kertas pecahan
Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000
akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.
Gambar perisai yang didalamnya berisi logo Bank Indonesia yang akan berubah
warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.
Gambar Tersembunyi Multiwarna (Multicolour Latent
Image) yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu​.
Unsur pengaman - Diraba
Kode Tuna Netra (Blind Code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang
yang akan terasa kasar bila diraba (Tactile).

Hasil cetak yang terasa kasar


apabila diraba.
Unsur pengaman - Diterawang

​Tanda Air (Watermark) berupa gambar pahlawan dan Electrotype (ornamen) pada
pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.
​Gambar Saling Isi (Rectoverso) dari logo BI yang dapat
dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

​ultraviolet
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai