Oleh :
152050
SKRIPSI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
ABSTRAK
i
ABSTRACT
The results showed that the communicator strategy based on discipline and
ethics was considered quite good, the message compilation strategy included
delivering messages through balioho / banners was still not optimal but for
electronic media it was considered the maximum, the best physical context strategy
was during raids because the effect is immediately felt, while the results of the
strategy to achieve the effect have been felt quite well by the message received by
the communicant. There is a need to improve message strategies through banner
and billboards, as well as increasing resources not only from the police but from
the Transportation Department officers.
ii
RINGKESAN
Komunikasi anu saé dina hiji lembaga / organisasi / agénsi penting. Aktivitas
komunikasi tiasa dilakukeun sacara lisan atanapi sacara tulisan. Komunikasi ngagaduhan
peran anu penting pisan pikeun pulisi dina sosialisasi ka masarakat supados langkung ati-
ati nalika nyetir, khususna Polda Lalu Lintas anu ngurus langsung sareng masarakat.
Panaliti ieu dilakukeun pikeun ngajelaskeun strategi komunikasi anu dianggo ku Polisi
Lalu lintas Polres Kota Bandung dina ningkatkeun tatanan patalimarga pikeun pengendara,
sedengkeun strategi komunikasi anu ditaliti kalebet strategi komunikator, strategi
pangiriman pesen, strategi waktu sareng tempat (kontéks fisik) sareng strategi pikeun
ngahontal épéktip.
Panaliti ieu ngagunakeun padika panaliti kualitatif déskriptif, informan primér dina
ieu pangajaran nyaéta Satlantas Polresta Kota Bandung. Padahal informan sekundér nyaéta
masarakat Kota Bandung anu cicing di daérah pagawéan Polrestabes Bandung.
Pangumpulan data dicandak dumasarkeun kana hasil wawancara, pangamatan sareng
kajian literatur. Samentara éta, pikeun nganalisa data ngagunakeun padika analisis
déskriptif déskriptif, ngajelaskeun data anu dipikolehi ngaliwatan kanyataan sareng
fénoména anu saleresna.
Hasilna nunjukkeun yén strategi komunikatif dumasar kana disiplin sareng étika
dianggap lumayan saé, strategi kompilasi pesen kaasup ngirim pesen ngaliwatan balioho /
spanduk masih henteu optimal tapi pikeun média éléktronik dianggap maksimal, strategi
kontéks fisik anu pangsaéna nalika serangan serangan sabab épékna langsung dirasa,
sedengkeun hasil tina strategi pikeun ngahontal épék parantos karasa lumayan ku pesen
anu ditampi ku komunikator. Aya peryogi ningkatkeun strategi pesen ngaliwatan spanduk
sareng papan iklan, ogé ningkatkeun sumberdaya sanés ngan ukur ti pulisi tapi ti para
patugas Dinas Angkutan.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah serta karunia dan segala nikmat yang selalu datang dari-NYA sehingga
S1 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
kekurangan, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan
Skripsi ini dapat diselesaikan juga tidak terlepas dari bantuan dan dorongan
berbagai pihak yang telah banyak membantu. Dalam kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dra. Hj. Yulia Segarwati,
M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran
iv
1. Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf SP., MSi., M. Kom. selaku Rektor Universitas
Pasundan.
2. Muh. Budiana, S.IP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
3. Dra. Hj. Yulia Segarwati, M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan
4. Dr. Sutrisno, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
5. Drs. RH. Sumardhani, M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan
6. H. Rasman Sonjaya S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Progam Studi Ilmu
7. Yanti Susila Tresnawati, S.Ag., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Progam Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan.
9. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
10. Serta seluruh karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pasundan.
Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan kerendahan hati penulis juga
orang tua tercinta Ibunda Hj. Ella Susilawati dan Ayahanda H. Edi Koswara (alm)
serta kakak tersayang Denti, Egi, Lisa. Tidak lupa juga kepada teman-teman
v
seangkatan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan. Tahun 2015 dan Allysa yang memberikan motivasi, saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh
dari sempurna, semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
proposal skripsi ini, semoga bermanfaat ilmunya bagi penulis dan pembaca.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Konteks Penelitian/Latar Belakang Penelitian .................................... 1
vii
2.2.5 Strategi Komunikasi dalam Pencapaian Efek ................................ 23
viii
4.1.5 Strategi Pencapaian Efek................................................................. 95
LAMPIRAN ......................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
ketidaksesuaian antara aturan dan pelaksanaan. Aturan dalam hal ini adalah piranti
hukum yang telah ditetapkan dan disepakati oleh Negara sebagai undang-undang
yang berlaku secara sah sedangkan pelaksananya adalah manusia atau masyarakat
suatu negara yang terikat oleh piranti hukum tersebut. Hal ini tertuang dalam UU
RI Nomor 22 tahun 2009 yang didalamnya berisi tentang lalu lintas dan angkutan
jalan.
penertiban terus diupayakan para polisi lalu lintas demi mewujudkan ketertiban lalu
lintas dan kenyamanan berkendara namun era modern seperrti sekarang ini
diimbangi dengan fasilitas, sarana, dan prasarana jalan dan juga tidak seimbangnya
pertambahan jaringan jalan serta bertambahnya fasilitas lalu lintas. Belum siapnya
fasilitas angkutan umum yang dapat menjadi prioritas untuk masyarakat, jika
jalan. Kondisi jalan yang sempit dan bertambahnya jumlah kendaraan serta kurang
tertibnya pengguna jalan merupakan pemicu terjadi kecelakaan lalu lintas. Artinya
kesadaran masyarakat Kota Bandung untuk tertib berlalu lintas masih rendah.
1
Selain itu untuk wilayah lain selain karena kurangnya kesadaran tertib berlalu
lintas, berkendara dengan melebihi batas kecepatan juga faktor yang dominan
penyebab kecelakaan lalu lintas. Dengan masih rendahnya kesadaran akan tertib
berlalu lintas.
Menyebutkan bahwa, hasil oprasi lodaya pada sepeda motor pada tahun 2019
tercatat sebanyak pada usia 0 - 15 tahun 725 orang, 16 - 20 tahun 2.642 orang, 21 -
Sementara itu, pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda empat sebanyak
1.271. Pelanggaran terbanyak karena tidak memakai safety belt, dan menggunakan
mahasiswa/pelajar 2.781 orang, sopir 1.180 orang, dan lainnya 1.387 orang.
mungkin terwujud tanpa adanya aturan yang disepakati dan ditaati bersama. Di era
demokratisasi, hak asasi manusia, transparansi, dan keadilan. Oleh karena itu, Polri
yang ideal dan profesiaonal. Polri ideal adalah polisi sipil professional dan
demokratis. Kata sipil menunjukkan arti bahwa polisi harus mengedepankan cara-
2
pendekatan personal, komunikasi, perundingan, dan sejenisnya. Sebaliknya, polisi
Polisi bekerja dengan semangat dan etos kerja yang tinggi sehingga dapat
merupakan hal yang penting. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis. Keduanya dapat dibagi lagi menjadi receptive (yang menerima,
pesan (massage) tersebut, menurut Wilbur Schramm didalam bukunya, The Process
4. Pesan merupakan kebutuhan yang dapat dipenuhi, sesuai dengan situasi dan
3
Pesan tersebut dapat berupa ide, pikiran, informasi, gagasan, dan perasaan.
Pikiran dan perasaan tersebut tidak mungkin dapat diketahui oleh komunikan jika
merupakan tindakan yang tangible, perbuatan yang konkret oleh organisasi untuk
mencapai tujuan. Strategi komunikasi akan berdampak positif apabila tujuan dari
dengan masyarakat. Dalam hal ini membina dan menyelenggarakan fungsi lalu
lintas yang meliputi pendidikan masyarakat. Seperti yang terdapat pada Pasal 1
angka 3 Perkapolri No. 5 tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan
Bermotor: “Korps Lalu Lintas Polri yang selanjutnya disebut Korlantas Polri adalah
kelancaran lalu lintas yang berada di bawah Kapolri serta bertugas membina dan
tantangan bagi polisi khususnya Polantas (polisi lalu lintas) untuk menjalankan
4
komunikasi, seperti penyuluhan dan pembinaan dilakukan untuk memberitahu
berkendara di jalan raya. Berhubungan dengan hal ini peneliti bermaksud untuk
2019.
Bandung?”
Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Bandung
Kota Bandung?
Kota Bandung?
5
1.3 Tujuan penelitian
Bandung.
Bandung
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Untuk dapat mempertegas peta dan posisi penelitian yang akan dilakukan
dari hasil tinjauan yang dilakukan , peneliti menemukan penelitian yang bisa
7
kinerja kota
Bandung. Mayoritas
pengguna media
sosial Instagram
adalah anak muda
yang jarang sekali
untuk membaca
berita dan sebagian
belum dapat
memilah informasi
dengan benar.
Sehingga
keterbatasan
tersebut perlu untuk
dipertimbangkan
dalam menetapkan
pesan-pesan yang
akan disampaikan
agar lebih menarik
8
Fisip Unpas yang
pernah mengadakan
seminar tentang
bahaya narkotika
kepada
mahasiswanya.
Selain melalui
sosialisasi secara
langsung BNN pun
melakukan cara agar
komunikasi mereka
berjalanb efektif dan
tepat sasaran yaitu
dengan cara
memasang iklan
layanan masyarakat
misalnya, kemudian
melalui media massa
dan media sosial
agar semua kalangan
bisa mendapat
informasi mengenai
bahaya narkoba.
Adapun contoh
sosialisai yang
dilakukan oleh BNN
melalui media massa
dan media sosial
seperti instagram,
facebook, website
resminya, twitter,
radio, youtube,
koran ,majalah dan
masih banyak lagi
media yang
digunakan untuk
mengkampanyeukan
tentang bahaya
penyalahgunaan
narkotika.
9
2.2 Kerangka Konseptual
adalah:
pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Jadi
yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi
10
Strategi Komunikasi adalah perencanaan dan manajemen
untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi kenyataan lain untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi bukan hanya berfungsi
seperti peta jalan yang hanya menunjukkan arah yang akan
dituju saja, untuk itu strategi harus dapat menunjukkan
teknik operasionalnya yang harus dilakukan. Dengan
maksud bahwa pendekatan bisa berbeda-beda sewaktu-
waktu tergantung pada keadaan dan kondisi yang sedang
dihadapi (Arifin, 1994:10)
komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan pada diri khalayak dengan
tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh yang negatif. Ada baiknya tujuan
berikut :
11
menyampaikan dan menciptakan pesan yang dapat diterima oleh
sasaran dari komunikasi, maka isi pesan harus sesuai dengan
kerangka referensi (frame of reference) dan kerangka pengalaman
(field of experience) yaitu merupakan kerangka psikhis yang
menyangkut pandangan, pedoman dan perasaan dari komunikan
yang bersangkutan.
12
memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan. Tanpa strategi komunikasi, bukan
tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh yang negatif. Ada baiknya tujuan
respon positif untuk menunjukkan komunikasi itu efektif. Banyak istilah yang
dasarnya berbagai definisi tersebut memiliki makna yang sama. H.A.W Widjaja
:“Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai
inti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba
Pesan yang akan kita komunikasikan harus ada unsur kepentingan bagi
13
3) Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan
dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan
tersebut
4) Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh
kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana
komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan
tanggapan yang dikehendaki (Effendy, 1998:41)
membidik dan menembak maka peluru yang keluar haruslah sesuai dengan
oleh sasaran dari komunikasi, maka menurut Effendy, “isi pesan harus sesuai
pernyataan atau pesan dari seseorang kepada orang lain dengan suatu tujuan
tertentu. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa komunikasi akan berhasil jika
timbul adanya saling pengertian antara kedua belah pihak, si pemberi informasi,
maupun si penerima informasi. Selain itu, agar pesan mengena tepat pada sasaran
a. Umum, yakni berisi hal hal umum yang dipahami oleh komunikan,
bukan hanya dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu
b. Jelas dan gamblang. Pesan haruslah jelas dan bukan samar-samar
agar tidak ditafsirkan menyimpang dari yang kita maksudkan
c. Bahasa yang jelas. Hindari penggunaan istilah-istilah yang tidak
dipahami oleh audiensi atau khalayak
d. Positif. Secara kodrati manusia selalu tidak ingin mendengar dan
hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena itu setiap
pesan agar diutarakan dalam bentuk positif. Kemukakan pesan
untuk lebih mendapatkan simpati dan menarik
14
e. Seimbang. Pesan yang disampaikan hendaklah tidak ekstrim dan
tidak mempertentangkan dua kutub yang berbeda karena
cenderung ditolak oleh komunikan.
f. Sesuaikan dengan keinginan komunikan. Sasaran dari komunikasi
yang kita lancarkan (komunikan) selalu mempunyai
keinginan/kepentingan tertentu. Dalam hal ini komunikator dapat
menyesuaikan dengan keadaan, waktu, dan tempat.
(Widjaja, 2000:33-34)
Pesan itu sendiri terdiri dari unsur isi pesan yakni perasaan dan pikiran
komunikator serta lambing baik verbal maupun non verbal sebagai alat
yang memudahkan penerimaan pesan, sementara wujud pesan adalah sesuatu yang
Dalam menentukan tema dan materi atau isi pesan yang dilontarkan kepada
yaitu yang bersifat one side issue (sepihak) dan both sides issue (kedua belah pihak).
One side issue dimaksudkan penyajian masalah yang bersifat sepihak, yaitu hanya
15
mengemukakan hal yang positif saja atau yang negatif saja kepada khalayak.Juga
One side issue lebih kepada komunikate yang telah mengenal informasi itu
Both sides issue adalah metode penyajian kedua belah pihak atau dua sisi
dengan memaparkan baik buruknya suatu permasalahan. Metode ini lebih cocok
kepada mereka yang lebih berpendidikan tinggi, dan mengetahui informasi namun
bersifat oposisi.Metode ini juga ini juga lebih cocok digunakan untuk hal-hal yang
Agar rasa ketertarikan itu timbul, maka pesan tersebut harus ada relevansinya
Selanjutnya, agar pesan yang disampaikan itu mengena pada sasaran atau
haruslah:
16
8. Dalam batas tampung penerima, tidak terlalu banyak pesan
(Mulyana, 2007:12)
sebab pesan inilah yang menjadi salahs atu faktor penentu keberhasilan
tata bahasa, karena bisa merusak arti dalam suatu kata. Dalam penyampaian pesan
itu sendiri, baik secara lisan, tatap muka, langsung, ataupun menggunakan metode
saluran, maka menurut Liliweri ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Tata Bahasa
Tata bahasa tidak lain antara lain aturan yang digunakan dalam
berbahasa sebagai alat berkomunikasi. Aturan-aturan itu
mengatur bagaimana setiap orang berbahasa secara baik dan
benar sehingga dapat terjalin komunikasi. Beberapa syarat yang
harus diperhatikan dalam berbahasa antara lain memilih kata dan
menyusun kalimat yang baik dan benar, menggunakan ejaan yang
tepat, memakai imbuhan yang beraturan.
17
Komunikator menurut Cangara adalah “pihak yang mengirim pesan kepada
perasaannya kepada orang lain” (Effendy, 1998:14). Karena itu komunikator biasa
pesan, faktor daya tarik dan kepercayaan sangat penting untuk keberhasilan
18
Berdasarkan kedua faktor tersebut, seorang komunikator dalam menghadapi
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dari definisi sumber daya tarik
Suatu hal yang sering dilupakan oleh komunikator sebelum memulai aktivitasnya
adalah bercermin pada diri sendiri apakah syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
seorang komunikator handal telah terpenuhi. Untuk itu komunikator harus memiliki
komunikate maka ia akan berhasil. Seperti yang dikemukakan oleh Effendy bahwa:
19
rohaniah (accepted) yang berarti sesuai dengan rencana,
sejalan dengan pengalamannya, selaras dengan aspirasinya
dan cocok dengan norma kehidupannya (Effendy, 2000:37)
dorongan pada diri komunikate untuk menjadi kegiatan yang nyata dan dirasakan
manfaatnya oleh komunikate. Selain itu, komunikator yang baik adalah orang yang
negatif.
dilancarkan komunikator. Umpan balik positif adalah tanggapan atau respon atau
berikut:
20
Seorang komunikator dituntut untuk dapat memahami dimensi
menarik karena kepentingan yang melekat pada dua unsur tersebut.Yang paling
bahwa:
Physical Context berkaitan dengan tempat atau lokasi (place) serta waktu
kesuksesan komunikasi. Pemilihan tempat dan waktu yang tidak tepat akan
membuat efek yang diinginkan susah untuk dicapai, bahkan mungkin akan merusak
diinginkan. Pemilihan waktu yang berbeda, apakah pagi hari, siang hari, malam
21
hari, dan juga lokasi yang berbeda, semuanya akan memberikan efek yang berbeda-
beda.
1. Place
Mempunyai hubungan dengan tempat di mana peristiwa
komunikasi itu berlangsung.Tempat memberikan pengaruh yang
tidak kecil artinya bagi keberhasilan atau kegagalan komunikasi
2. Time
Mempunyai hubungan dengan waktu dalam arti kapan peristiwa
komunikasi berlangsung, sebab manusia selalu berada di dalam
ruang dan waktu, dan komunikasi yang dilaksanakan selalu dibatasi
oleh ruang dan waktu dan komunikasi yang dilaksanakan selalu
dibatasi oleh ruang dan waktu itu dan tidak mungkin sesuatu itu
berlangsung dalam ruang hampa dan tanpa waktu. Jadi jelas bahwa
waktu memberikan batas kepada pelaku komunikasi. Walaupun
situasinya sama/dalam lingkungan yang sama tetapi waktunya
berbeda maka jelas akan berpengaruh” (Yulianita, 2007:114)
komunikasi sehingga dapat berjalan dengan efektif serta diperoleh hasil yang sesuai
dilakukan secara hati-hati dan dilakukan setelah melakukan survey kapan dan di
dalam menentukan waktu dan tempat yang akan dipakai. Komunikasi secara
langsung tatap muka dan yang tidak langsung dengan menggunakan media sebagai
saluran, tentu akan berbeda dalam hal pemilihan waktu dan tempatnya. Dan juga
22
kelompok kecil atau kelompok besar tentu berbeda pula dalam hal pemilihan tempat
“Pengaruh atau Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan
2002:163)
pada seseorang, melainkan kepada orang banyak atau masyarakat. Efek adalah
unsur penting dalam keseluruhan proses komunikasi. Efek bukan hanya sekedar
umpan balik.Efek adalah salah satu elemen komunikasi yang sangat penting untuk
adalah terjadinya perubahan pendapat atau sikap atau perilaku khalayak, akibat
pesan yang menyentuhnya. Hal ini menyangkut proses komunikasi yang asasi
adalah termasuk hal yang sulit.Efek hanya dapat dilihat pada phenomena sosial
individu dan kemudian menjadi sikap masyarakat. Dan efek suatu komunikasi pada
23
4. Ide tidak diterima
5. Ide ditolak bahkan memikirkan kemungkinan mengambil
saran/anjuran dari pihak lawan A, yaitu C
6. Menolak ide A dan mengambil/melaksanakan ide dari lawan A,
yaitu C
7. Menolak ide dari A, menerima ide dari C (lawan A) dan
menganjurkan penggunaan ide C kepada orang lain (Susanto,
1988:74)
Efek juga mempunyai pengaruh yang berbeda-beda untuk tiap orang dan
untuk tiap tingkatan dan juga untuk tiap waktu yang berbeda. Sesungguhnya suatu
ide yang menyentuh dan merangsang individu dapat diterima atau ditolak
Dapat dikatakan bahwa pengertian dan pengetahuan manusia itu lahir setelah
menjelaskan:
24
Efek suatu komunikasi adalah suatu perpaduan dari sejumlah kekuatan yang
golongan “Faktor-faktor psikologi dan fisik sebagai faktor internal dan faktor sosial
perhatian, atau sikapnya terhadap kita atau terhadap suatu masalah yang sedang
menjadi perhatian. Atau secara positif, efek tersebut bisa dilihat pada misalnya
gejala makin erat hubungannya dengan kita atau memperlihatkan sokongan ataupun
pembentukan opini adalah merupakan salah satu dari efek komunikasi. Tentunya
pengaruh efek akan terasa berbeda-beda bagi tiap orang. Sedikit banyak akan
Bagi sebagian orang mungkin saja akan cepat terlihat efek dari komunikasi.
Tapi bagi sebagian orang lain mungkin akan makan waktu yang lama. Dan bagi
sebagian orang lagi butuh komunikasi berulang-ulang kali agar tercapai efek
25
haruslah menghasilkan efek yang cepat prosesnya tapi lama bertahan sebagai opini
individu.
berikut :
26
komunikasi. Tentunya pengaruh efek akan terasa berbeda-beda
bagi tiap orang. Sedikit banyak akan dipengaruhi oleh faktor
dalam diri sendiri khalayak. Efek dari komunikasi dapat diketahui
dari pergeseran pandangan atau perhatian, atau sikapnya
terhadap kita atau terhadap suatu masalah yang sedang menjadi
perhatian. Atau secara positif, efek tersebut bisa dilihat pada
misalnya sebuah negara setelah melalui proses komunikasi yang
terencana, menunjukkan gejala makin erat hubungannya dengan
kita atau memperlihatkan sokongan ataupun kerjasamanya
dengan kita.
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Pemikiran
Polres Bandung
Masyarakat
27
BAB III
Subjek penelitian ini adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga
subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam melekat atau terkandung objek
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti telah memilih sepuluh masyarakat yang
memilih informan yang sesuai dengan pemilihan informan dalam penelitian ini,
kriterianya antara lain: Subjek penelitian ini adalah sesuatu, baik orang, benda
ataupun akun media sosial yang sifatnya adalah masyarakat maupun petugas
kepolisian yang berkaitan dengan ketertiban berlalulintas. Dengan kata lain subjek
penelitian adalah suatu yang di dalam melekat atau terkandung objek penelitian.
narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi tentang masalah yang
generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak
dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam
fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan
28
penelitian, informan penelitian ini meliputi beberapa macam seperti: (1) informan
kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang
diperlukan dalam penelitian; (2) informan utama, yaitu mereka yang terlibat
langsung dalam interaksi sosial yang diteliti; (3) informan tambahan, yaitu mereka
yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi
Dalam penelitian ini peneliti telah memilih sepuluh warga yang menaati dan
untuk memilih informan yang sesuai dengan pemilihan informan dalam penelitian
pandang orang pertama, ini merupakan kriteria utama dan merupakan sesuatu
tidak bisa dijadikan informan, syarat inilah yang akan mendukung sifat
terutama dalam sifat alamiah dan maknanya, hasilnya akan diperoleh data yang
29
5. Memberikan persetujuan untuk mempublikasikan hasil penelitian, dan sebelum
Ini diperlukan agar penelitian dapat berjalan dan menghasilkan hasil yang
terbaik, peneliti merasa sepuluh informan yang dipilih telah sesuai dengan ciri-ciri
dialaminya.
informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, pada penelitian ini
menarik mahasiswa yang menaati dan melanggar lalu lintas. yang terdiri dari
jurusan ilmu komunikasi yang ada di Kota Bandung. Jumlah sepuluh orang ini
berdasarkan pra riset sebelumnya yang berbentuk wawancara dan observasi dimana
informan yang akan diwawancara adalah mahasiswa yang mengetahui dari media
30
Gambar 3.1
Model Komunikasi Interaksional
Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan. Semua sistem
bahwa orang-orang sebagai peserta komunikasi bersifat aktif, kreatif dan reflektif,
31
Kemudian, feedback atau umpan balik adalah: “Salah satu elemen penting atau
vital dalam komunikasi model interaksional. Menurut model ini juga, peserta
32
Model interaksional menganggap manusia jauh lebih aktif. Komunikasi di
sini digambarkan sebagai pembentukan makna, yaitu penafsiran atas pesan atau
perilaku orang lain oleh para peserta komunikasi. Beberapa konsep penting yang
digunakan adalah diri sendiri, diri orang lain, simbol, makna, penafsiran, dan
tindakan. Interaksi yang terjadi antar individu tidak sepihak. Antar individu saling
aktif, reflektif, dan kreatif dalam memaknai dan menafsirkan pesan yang
Bandung.
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan subjek penelitian yang
digunakan.
33
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian
34
adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah
penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. (2011: 73)
Penelitian kualitatif mempunyai sifat natural atau alami, apa adanya dan
lebih menekankan pada kedalaman informasi sampai pada tingkat pemaknaan. Pada
analisis kualitatif, tanda yang akan diteliti tidak dapat diukur secara sistematis.
Analisis ini seringkali terpusat kepada masalah yang berkaitan dengan arti atau arti
instrumen sebagai alat pengumpulan data adalah penelitian itu sendiri. Sedangkan
hasil penelitian kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Atau
diterapkan ke situasi sosial (tempat) lain, apabila situasi sosial lain tersebut
memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti, artinya
Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan
menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna adalah hubungan antara
35
3.3.2 Desain/Paradigma Penelitian
kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut
dan praktisinya. Paradigma menunjukan pada mereka apa yang penting, abash, dan
masuk akal. Paradigma juga bersifat normative, menunjukan pada praktisinya apa
saja yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau
post-positivisme adalah:
tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itu, bukti yang
dibangun dalam penelitian seringkali lemah dan tidak sempurna. Karena itu,
hipotesisnya.
lebih kuat.
36
4. Penelitian harus mampu mengembangkan pernyataan yang relevan dan
5. Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif. Para peneliti harus
standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting yang wajib
tetapi teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
wawancara.
1. Studi Kepustakaan
literatur dan referensi dari berbagai data sekunder yang bersumber dari buku-buku,
artikel, dokumen dan laporan yang berupa jurnal atau hasil catatan penting lainnya
tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik ini dibutuhkan
untuk memperkuat data, terutama sebagai acuan pengecekan ulang untuk kebenaran
37
terkait dengan upaya penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh
2. Studi Lapangan
a. Observasi
Dalam lembaran ini dicatat hal – hal penting yang terjadi selama observasi.
Catatan in iberisikan deskripsi tentang hal – hal yang diamati yang dianggap
b. Wawancara Mendalam
penelitian ini. Wawancara semiterstuktur ini sudah termasuk dalam kategori in-dept
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai
38
pendapat dan ide-idenya. Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan sesi tanya jawab terhadap orang – orang yang erat kaitannya dengan
informasi mengenai masalah yang sedang di teliti oleh peneliti. Adapun narasumber
pengendara kendaraan bermotor. Dari analisis datanya maka penelitian ini bersifat
kualitatif yang melibatkan data yang bersifat non matematis. Dengan pemakaian
penelitian kualitatif terdapat tiga tahap utama yang harus ditempuh diantaranya
adalah :
Pada tahap pra lapangan ini ada beberapa proses yang dilakukan oleh
peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi
39
2. Memilih Lapangan
3. Mengurus Perizinan
hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan
sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya
menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
40
5. Memilih dan Memanfaatkan Informan
penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja
yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara
kepentingan penelitian.
berikut :
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus
c. Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau
pengetahuan semata-mata;
diperoleh;
41
f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari
merasakan serta menghayati bersama tata cara dan tata hidup dalam suatu
latar penelitian.
netral dengan peran serta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan
42
2. Aktif dalam Kegiatan (Pengumpulan Data)
diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
diperoleh dari hasil wawancara dengan memilih mana yang menjadi hal penting
kesimpulan dapat dengan mudah dipahami oleh diri sendiri dan juga oleh orang
lain.
periode tertentu. Analisis menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika
mengemukakan bahwa :
conclusiondrawing/verivication. (2010:10)
Data dalam penelitian kualitaif ini diperoleh dari berbagai sumber, sehingga
teknik analisa data yang digunakan belum ada pola yang jelas. Menjadi hal yang
43
sulit dalam menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena metode analisis
belum di rumuskan dengan baik, jadi analisis data dapatt diartikan sebagai proses
Gambar 3.1.1
Tiga Jalur Analisa Jalur Kualitatif
Terdapat tiga jalur analisa jalur kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan reduksi data yang telah banyak di dapatkan. Proses ini
merangkum, mengfokuskan dengan hal yang penting. Dengan demikian, data yang
telah direduksi akan memberikan data sesuai dengan tujuan utama, serta
mencari lagi bila ada yang diperlukan dan dianggap masih kurang.
2. Penyajian Data ialah melakukan pendisplayan data, baik berupa bentuk uraian
44
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi merupakan temuan yang berupa deskripsi
Gambar 3.1.2
Pengumpulan dan Analisis Data
reduksi data. Sesungguhnya antara pengumpulan data dan analisis data tidak bisa
(Sugiyono, 2010:91)
dalam tertib lalulintas untuk pengolahan data adalah dengan mereduksi fenomena
sosial yang diangkat dalam penegakkan tertib lalulintas oleh satuan lalulintas
45
sebaiknya dilakukan dengan kalimat yang mudah dimengerti dan dilakukan secara
berulang kali, agar kebenaran dari suatu kesimpulan akan semakin jelas dan terlihat.
Keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat
triangulasi sebagai metode keabsahan datanya. Ada dua triangulasi yang diambil,
yakni:
sebagai berikut:
meminjam peristilahan dari dunia navigasi dan militer, yang merujuk pada
penggabungan berbagai metode dalam suatu kajian tentang satu gejala tertentu.
Keandalan dan kesahihan data dijamin dengan membandingkan data yang diperoleh
dari satu sumber atau metode tertentu dengan data yang di dapat dari sumber atau
kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui waktu dan cara yang
46
A. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
B. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
bebrbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi dalam
pengujian kredibilitas ini dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
Salah satu cara agar hasil dapat dipercaya adalah dengan menggunakan
teknik triangulasi. Tujuan triangulasi ialah untuk melihat lebih tajam hubungan
47
Peneliti menguji data-data yang ada dengan menggunakan triangulasi
sumber pada penelitian ini, yakni mengumpulkan dan menguji data yang diperoleh
dari narasumber.
subjek penelitian pendekatan tersebut dilakukan dua tahapan yaitu membuka akses
akses kepada informan peneliti maupun dokumen data pendukung lainnya yang
penting untuk penelitian ini. Sementara untuk informan inti, peneliti juga beberapa
bahasan dan memberikan catatan tertentu pada beberapa pernyataan signifikan yang
tidak terlalu lama setelah wawancara berlangsung, hal ini dilakukan untuk menjaga
lebih akurat setelah mealalui verifikasi sehingga data yang didapatkan valid.
48
Validitas data dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih merujuk pada
tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara akurat mewakili realitas atau
Uji validitas atau keabsahan data dalam penelitian kualitatif dikenal dengan
sebagai berikut:
b) Keteralihan (transferability),
d) Kepastian (confimality)
adalah wawancara dengan pihak lain selain informan, hasil pengamatan, sumber-
sumber tertulis seperti buku, dokumen ataupun sumber data ilmiah lainnya.
49
Pada penelitian ini menggunakan validitas internal, ini dikarenakan pada
penelitian ini berkaitan dengan hasil yang ingin dicapai, bukan pada penelitian yang
terus diambil.Penelitian ini dirancang untuk meneliti para masyarakat yang menjadi
mengulangi atau mereplikasi dengan menggunakan objek dan metode yang sama
berubah-ubah, sehingga tidak ada yang konsisten ini dikarenakan setiap data yang
Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi kebenaran realitas data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi
manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu
Satlantas Polrestabes Kota Bandung yaitu di lokasi yaitu di Jl. Merdeka No.20,
50
3.4.2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penyusunan dan Penelitian
DESEMBER-
N
JANUARI
o KEGIATAN
(PER MINGGU)
1 2 3 4 5 6
1 Identifikasi Masalah Dan Tujuan Penelitian
2 Studi Kepustakaan
3 Studi Lapangan
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Analisis Dan Kesimpulan
7 Penulisan Laporan Akhir
bertempat di Jl. Merdeka No. 16, 18 dan 20 Bandung ini didirikan pada tahun
51
1. Seksi I di Jl. Dalam Kaum, Alun-alun Bandung
hukum pada saat itu terdiri dari 16 (enam belas) Polsekta (Kepolisian Sektor
Kota), yaitu:
1. Bandung Kulon
2. Babakan Ciparay
3. Bojong Loa
4. Astana Anyar
5. Andir
6. Cicendo
7. Sukajadi
8. Sukasari
9. Cidadap
10. Cihapit
11. Coblong
12. Regol
13. Lengkong
14. Batununggal
15. Kiaracondong
16. Cibeunying
52
Delapan belas tahun kemudian tepatnya tahun 1998, dimana kotamadya
1. Polsekta Andir
2. Polsekta Cicendo
3. Polsekta Sukasari
1. Polsekta Regol
2. Polsekta Cidadap
3. Polsekta Coblong
4. Polsekta Lengkong
5. Polsekta Kiaracondong
53
8. Polsekta Cibeunying Kaler
1. Polsekta Cibiru
2. Polsekta Rancasari
3. Polsekta Antapani
4. Polsekta Arcamanik
28 Agustus 2007 tentang Perubahan Nama Polsek Jajaran Polda Jabar, sebagai
nama Polsek Kota Cicadas berubah menjadi Polsek Kota Antapani.Nama Polsek
menjadi Polisi Resort Kota Besar Bandung atau Polrestabes Bandung yaitu
54
A. Jabatan fungsional Kepala Seksi Keuangan yang merupakan unsur
dan Polsek.
55
B. HTCK Kepala Seksi Keuangan dengan KPPN :Kepala Seksi
pajak.
e. Penerimaan SP2D.
56
c. Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Instansi ( SAI ) serta
pertanggungjawaban keuangan.
dilayaninya
4. Sikeu dipimpin oleh Kasikeu yang bertanggung jawab kepada kapolres dan
1. Kasubsi gaji bertugas melakukan pembayaran gaji personel Polri dan PNS.
Kasikeu.
57
Pertelaan Tugas Kasubsiakunver (Kepala Sub Bidang Akuntansi dan Verifikasi)
satker.
Kasikeu
data akuntansi, cetak register transaksi, copy data dan melaksanakan back up
Kasikeu.
Bag Ops (Bagian Operasional), merupakan salah satu unsur pelaksanaan pada
melalui komputer.
operasonal.
58
3. Memonitor secara aktif dan terus menerus situasi keamanan dan ketertiban
bersifat terpadu baik antar fungsi Opsnal maupun yang secara bersama
Bagian Administrasi
Bag Min (Bagian Administrasi), merupakan salah satu Fungsi Pembinaan dan
59
1. Subbag Personalia
Polri.
pengendalian karier.
60
J. Membantu penyelenggarakan dan pelaksanaan administrasi penggajian
2. Subbag Logistik
Mapolwiltabes Bandung.
perundang- undangan.
Bandung.
3. Subbag Latihan
61
daerah serta menyelenggarakan pembinaan tenaga pelatihan yang
Bandung.
4. Subbag Rencana
62
E. Menyiapkan dan menyusun laporan tentang pelaksanaan tugas serta
Urusan Kedokteran dan Kesehatan (Ur Dokkes) merupakan salah satu unsur
kesehatan baik yang ada dilingkungan Polri maupun diluar instansi Polri.
sebagai berikut :
63
arahan dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas unit P3D pada satuan
Polwiltabes Bandung.
Tata Usaha dan Urusan dalam, disingkat Taud, mempunyai tugas dan tanggung
Polwiltabes Bandung.
64
D. Menyelenggarakan urusan dalam yang meliputi penegakan ketertiban
Polwiltabes Bandung.
H. Membuat laporan bulanan surat masuk dan surat keluar ke Kapolda Jabar.
adalah :
pelayanan Multimedia.
65
D. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada anggota Polri dengan
menggunakan alkom.
Bagian Binamitra
statis dinamis).
66
Detasemen Satuan pengamanan Obyek Vital adalah unsur pelaksana tingkat
meliputi wisata alam. Wisata budaya, wisata rohani serta obyek wisata
obyek vital dan obyek wisata secara secara periodik dan berkesinambungan.
tugas unit Pam Obsus dari Sat Samapta Polres Kota Jajaran Polwiltabes
Bandung.
Satuan Itelijen-Keamanan
surat ijin keterangan yang menyangkut orang asing, senpi & bahan peledak,
67
B. Penginderaan dini setiap Indikasi terjadinya gangguan Kamtibmas,
sebagai bahan masukan bagi fungsi lain dalam rangka pengendalian Crime
total.
Polri/TNI.
Linsek terkait.
68
Aspek pembinaan maupun pelaksanaan fungsi Intelejen.Meningkatkan &
Secara umum, tugas dan fungsi serta peranan Reserse Kriminal adalah
sebagai berikut :
pidana.
lainya.
69
A. Satuan Reserse Narkoba bertugas menyelenggarakan / membina fungsi
B. Satuan Reserse Narkoba dipimpin oleh Kepala Satuan Res Narkoba disingkat
C. Satuan Resserse Narkoba terdiri dari urusan administrasi dan ketata usahaan
berikut:
70
Gambaran Satlantas Polrestabes Bandung
dan pelaksanaan tugas sehari - hari dikoordinasikan oleh Kabag Ops maupun
Wakapolres.
yang bersifat terpusat pada tingkat wilayah / antar Polsek dalam rangka
tugas dan kewajiban dibantu oleh kanit Patroli, Kanit Dikyasa, dan kanit
2. Kanit Patroli Sat Lantas disingkat kepala Unit Patroli bertanggung jawab
kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas dalam
Patmor dan Unit Gaktur. Kanit Patroli membawai tentang urusan unit
71
3. Kanit Laka Sat Lantas disingkat Kepala Unit Laka yang membawahi
tentang urusan unit Laka dan Administrasi Laka serta bertangung jawab
kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas dalam
pelaksanaan tugas sehari - hari dibawah kendali Kasat Lantas. Kanit Laka
jawab kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas,
Sebagai Berikut :
Visi :
Misi :
72
1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah,
keadilan.
pembangunann
sebagai berikut :
73
registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi,
lalu lintas.
menyelenggarakan fungsi:
serta pengemudi;
74
BAB IV
studi kasus tentang Meningkatkan Ketertiban Lalu Lintas Kepada Masyarakat Kota
dan strategi dalam pencapaian efek ketertiban lalu lintas kepada masyarakat Kota
Bandung.
informan dalam bentuk observasi langsung dan apabila datanya sudah terkumpul
Polrestabes Kota Bandung yang yang menjadi informan untuk memenuhi data dari
penelitian ini yang di kaitkan kepada beberapa unsur atau identifikasi masalah.agar
peneliti lebih objektif dan akurat. Peneliti mencari informasi informasi tambahan
ini dilakukan pada saat ada pelanggran dan petugas yang sedang bertugas di jalan.
alami dari suatu ketertiban lalu lintas. Pendekatan ini bertujuan untuk memperoleh
75
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data data deskriptif melalui
kata kata tulisan atau lisan didasari oleh orang atau prilaku yang diamati.
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data data deskriptif berupa kata
kata tertulis atau lisan yang didasari oleh orang atau prilaku yang diamati.
Jadi, tidak dilakukan secara isolasi pada objek penelitian kedalam variable atau
kendaraan seperti helm, spion dan lampu pada saat siang dan malam hari. hal ini
tentu menjadi salah satu bagian dari ketertiban mulai dari kelengkapan sepeda
motor atau kendaraan bermobil. Dan penelitipun ingin mencari para pengguna yang
melanggar. Untuk tahap analisis, yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat
daftar pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data, dan analisis data yang
dilakukan sendiri oleh peneliti. Untuk mengetahui sejauh mana informasi yang
informan
76
3. Ketiga, melakukan dokumentasi langsung di lapangan saat bertugas
2. Pembahasan
Tabel 4.1
77
9 Tia Agustin Perempuan Pelanggar
Kota Bandung.
Inggris sender dan enconder. Istilah-istilah ini diberi makna sama ketika
manusia, komunikator tidak bisa lepas dari proses komunikasi. Disini peran yang
78
Salah satu elemen kunci dari setiap aktivitas komunikasi ialah mampu
mengenali sasaran yang hendak dituju dan pandai membaca situasi. Selain itu,
kegiatan komunikasinya tentu diperlukan nilai dan etika yang diterapkan dalam
setiap individu dalam menjalankan tugas dan menentukan keputusan. Nilai dan
etika yang dimaksud adalah prinsip atau pandangan yang dianggap penting dan
diyakini oleh setiap individu yang berada dilingkup organisasi tersebut. Adanya
nilai dan etika yang ditamankan dalam sebuah lembaga instansi/organisasi sangat
79
harus diberi hukuman sesuai pelanggaran yang mereka
lakukan”.
Nilai dan etika tersebut haruslah diterapkan dalam wujud nyata, bukan
hanya sekedar diucapkan dan pajangan semata. Karena sebagai Aparat penegak
terkait dengan peran dan posisinya sebagai prajurit Negara. Kemudian yang
seharusnya, sikap dan pola tindakan seorang polisi harus mencerminkan aparat
sejati yang sesungguhnya dalam artian aparat yang benar-benar bekerja dan
nilai dan etika sangat penting dibutuhkan sebagai acuan dalam menjalankan
penyimpangan negatif pada lembaga kepolisian. Dengan adanya nilai dan etika
Nilai dan etika ini merupakan hal yang wajib diterapkan kepada satuan
berlalulintas. Hal ini dibuktikan dalam wawancara peneliti terhadap Pak Dewa
“Waktu itu pernah, saya lagi tugas razia di daerah Merdeka dan
saya itu paham betul sama pengendara kalau dilihatnya lagi ada
razia, ada yang menghindar (putar-balik arah), ada memang
yang melewati. Nah waktu itu ada anak namanya Eka
boncengan berdua sama temennya, ya udah besarlah sebaya
kalian, bawa motor dilihatnya ada banyak polisi yang lagi razia
pengendara, dia ini bawa motor ngebut, gugup nggak terarah.
Jadi nabrak pengendara di depannya, motornya ringsek ringan
tapi orangnya luka-luka. Ternyata dia itu gugup takut kena
80
razia, karna dia itu nggak punya SIM dan nggak bawa STNK.
Jadi saya tolonglah dia, saya bawa ke klinik pake mobil
operasional, saya urus itu sampe selesai, sampe sekarang dia
inget sama saya. Kalau setiap apel pagi juga saya jarang telat
dek, boleh ditanya sama rekan yang lain. Kerena saya kan
menjabat sebagai Kbo ya sebagai kepala/atasan nggak boleh
punya perilaku yang nggak baiklah, nanti kalau atasannya saja
perilakunya buruk lah gimana dengan bawahannya nanti, bisa-
bisa ancur nanti”.
Tino Maulana selaku Anggota PPL dari dishub, terkait dengan mengidentifikasi
menambahkan:
Dari hasil wawancara di atas tergambar jelas bahwa nilai dan etika yang
ditanamkan pada Polresta Bandung telah diwujudkan dalam kerja nyata. Karena
81
4.1.3 Strategi penyusunan pesan komunikasi ketertiban lalu lintas kepada
kebutuhan emosi, pesan dapat memuaskan kebutuhan harapan yang logis bagi
penerima pesan.
keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap, dan perilaku orang
lain. Meskipun seseorang melakukan kegiatan komunikasi setiap hari, akan tetapi
jarang sekali orang yang tahu sejauh mana efektifitas komunikasinya. Setelah
diperlukan, pada bagian inilah seluruh dari langkah penentuan tujuan tersebut
82
“Tipe pesan yang digunakan pada Satlantas Polresta
Bandung ada dua yaitu, informatif dan persuasif. Informatif
maksudnya pesan yang disampaikan, melalui tanda-tanda
contohnya informasi mengenai penerangan seperti rambu-
rambu lalu lintas di marka jalan, sedangkan persuasif yakni
mengajak masyarakat untuk merubah perilaku berlalu lintas
mereka untuk selalu mentaati aturan-aturan lalu lintas.
Kalau untuk gaya penyampaian pesan yang digunakan bisa
menggunakan pengeras suara (HardSound), tetapi kami
lebih sering menggunakan HandyTalking (HT) ada dua HT
yang dipakai HT lalu lintas tersendiri HT ini hanya khusus
terhubungkan pada Pos-pos penjagaan Polantas, dan satu
lagi menggunakan HT Tranking, HT ini bersifat menyeluruh
terhubung keseluruh koordinasi gabungan wilayah mulai
dari Polsek dan Polresta lainnya. Isi pesan-pesan yang
disampaikan kepada masyarakat tersebut antara lain;
tentang tata tertib berkendara di lalu lintas, tentang
keselamatan berlalu lintas di jalan raya, dan kepatuhan
terhadap rambu- rambu lalu lintas dan marka jalan”.
pada pelaksanaan kegiatan komuikasinya. Setelah menentukan tipe pesan dan gaya
penyampaiannya, tidak akan lengkap dan efektif rasanya apabila pesan dan
dan informasi yang dimiliki Satlantas Polresta Bandung disiarkan melalui media
informasi terkait dengan tata tertib lalu lintas, sehingga dengan hal ini diharapkan
83
dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Adapun media-media
yang digunakan dan bekerja sama dengan Satlantas Polresta Bandung ialah sebagai
berikut:
a. Media Cetak
Media cetak yang dimaksud ialah informasi pesan yang disiarkan dengan
cara dicetak atau biasa dikenal dengan koran (surat kabar), baliho, dan spanduk.
Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya bisa dinikmati oleh mereka yang
melek huruf, serta lebih banyak disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan
anak-anak. Salah satu kelebihan surat kabar ialah mampu memberi informasi yang
pada baliho dan spanduk lebih terarah dan juga pada tulisannya memiliki warna
dengan hal ini Satlantas Polesta Bandung menyampaikan pesannya bekerja sama
dengan berbagai media cetak antara lain, dan beberapa contoh penyuluhan dengan
84
a. Media Elektronik dan Media Online
dari sumber kepada khalayak (masyarakat). Media elektronik ini banyak digunakan
pada lembaga/organisasi baik dibidang hukum, niaga atapun jasa. Karena sifatnya
terbuka dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, untuk
itu dalam hal ini bahwa Satlantas Polresta Bandung juga menggunakan berbagi
a) Radio
Salah satu kelebihan radio dibanding dengan media lainnya ialah cepat dan
dalam hal ini terkait dengan suatu kegiatan komunikasi tentang ketertiban lalu lintas
bekerjasama dengan berbagai media radio yang ada di Kota Bandung baik radio
negeri maupun swasta, salah satunya antara lain seperti gambar dibawah ini;
Gambar 4.3 Anggota Lantas Ketika usai Melakukan siaran tentang Kamseltibcar Lantas
di RRI Radio
85
Satlantas Polresta Bandung bekerjasama dengan untuk memberikan dan
menjelaskan penyuluhan seputar ketertiban lalu lintas. Seperti yang ada pada
gambar diatas (Kanit Dikyasa) ketika diundang untuk melakukan talkshow dan
tanya jawab kepada pendengar dengan durasi berbincang 45 menit di RRI yang
mebicarakan seputar perkembangan lalu lintas saat ini dan menyampaikan pesan
kepada masyarakat khususnya bagi para pengendara untuk selalu tertib dan
b) Televisi
Televisi adalah salah satu media komunikasi diantara media yang lain, yang
cukup efektif. Hal ini disebabkan karena televisi memiliki sejumlah kelebihan,
c) Internet
bagi suatu lembaga dalam menyiarkan informasinya dengan internet adalah karena
internet dapat diakses oleh seluruh masyarakat baik lokal maupun interlokal, baik
tua maupun muda. Terlebih lagi sekarang ini telah diciptakan handphone-
masyarakat bisa mengakses internet dan mempunyai akun media sosial dengan
86
menggunakan smartphone sehingga pesan yang disampaikan akan lebih mudah
dibaca. Adapun media sosial dan website yang dimiliki Satlantas Polresta Bandung,
antara lain:
https://www.instagram.com/tmcpolrestabesbandung/
https://www.facebook.com/tmcpolrestabesbandung/
https://twitter.com/tmc_restabesbdg
Gambar 4.6 Media internet dan akun sosial Satlantas Polresta Bandung
87
b. Media Kelompok (Seminar)
Pada aktivitas komunikasi yang melibatkan lebih dari 15 orang, maka media
oleh khalayak tidak lebih dari 250 orang. Tujuannya, ialah membicarakan suatu
tanggapan dari peserta seminar yang biasanya dari kalangan pakar sebagai
dengan hal ini biasanya Satlantas Polresta Bandung menggelar seminar di berbagai
pentingnya tertib pada aturan lalu lintas khususnya mahasiswa, karena dilihat
sekarang ini banyak mahasiswa mengendarai motor atapun mobil sesukanya saja
88
komunikasi terkhusus dalam suatu lembaga/organisasi apalagi lembaga
Kepolisian yang sangan menjunjung tinggi moral dan etika dalam berperilaku.
Penting sekali menanamkan suatu nilai-nilai dan etika. Hal ini tentunya sebagai
berfikiran buruk sehingga akan menimbulkan opini negatif, dan tentu saja akan
Setelah mengetahui nilai dan etika yang dipegang teguh pada Polresta
tersebut tentu akan dipelukannya sumber daya. Karena dengan adanya sumber
daya yang mendukung, maka suatu kegiatan akan berjalan lancar. Adanya sumber
daya merupakan hal penting dalam suatu kegiatan karena salah satu faktor
89
Polresta Bandung juga menyampaikan pesannya melalui mobile dengan
suara. Selain itu juga, mereka para Polisi Lalu Lintas turun langsung kelapangan
didapati pengendara yang melanggar aturan lalu lintas para Polantas segera
memberi sanksi sesuai dengan apa yang dilanggar pengendara tersebut, hal ini
terciptanya masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi akan tata tertib lalu
lintas.
Physical Context berkaitan dengan tempat atau lokasi (place) serta waktu
(time). Penetapan tempat dan waktu memiliki pengaruh yang besar dalam
kesuksesan komunikasi. Pemilihan tempat dan waktu yang tidak tepat akan
membuat efek yang diinginkan susah untuk dicapai, bahkan mungkin akan
efek yang diinginkan. Pemilihan waktu yang berbeda, apakah pagi hari, siang
hari, malam hari, dan juga lokasi yang berbeda, semuanya akan memberikan efek
yang berbeda-beda.
menentukan strategi yang jelas dan tepat maka lembaga/organisasi akan mencapai
90
keberhasilan dan tujuan yang dicapai sesuai dengan harapan. Dalam hal ini
91
Selain itu dalam wawancara selanjutnya kepada Aak Adi Revaldi selaku
lintas. Berdasarkan pernyataan Bripda Adi Revaldi pada wawancara peneliti beliau
menuturkan :
92
Selain itu dalam wawancara dengan pihak kepolisian selanjutnya kepada
Tino Maulana selaku Anggota PPL dari dishub, terkait dengan mengidentifikasi
menambahkan:
Jika dilihat dari hasil wawancara di atas, strategi yang digunakan oleh
turun lapangan, sampai ada melalui media. Ketertiban dan kelancaran lalu lintas
merupakan tugas nomor satu bagi Satlantas Polresta Bandung, berbagai upaya terus
lalu lintas dan pentingnya patuh pada aturan dan rambu-rambu lalu lintas, baik
Bandung raya. Hal ini bisa dilihat dari plat nomor kendaraan yang terpasang di
Selain itu juga harus adanya kerja sama atau komitmen yang dibangun
antara Polisi Lalu Lintas dan masyarakat pengguna jalan sehingga dapat terciptanya
keselamatan, keamanan, dan kelancaran pada lalu lintas jalan. Karena komunikasi
yang efektif dan sukses terjalin dengan adanya kesepakatan antar kedua pihak yakni
93
komunikator dan komunikan. Pada pelaksanaan kegiatan komunikasi terkait
dengan ketertiban dan kelancaran lalu lintas mempersiapkan seluruh keperluan alat
memperkirakan semuanya lebih awal, rencana dan kegiatan dapat tersusun secara
Kota Bandung.
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi. Perubahan sikap dan
pembentukan opini adalah merupakan salah satu dari efek komunikasi. Tentunya
pengaruh efek akan terasa berbeda-beda bagi tiap orang. Sedikit banyak akan
dipengaruhi oleh faktor dalam diri sendiri khalayak. Efek dari komunikasi dapat
diketahui dari pergeseran pandangan atau perhatian, atau sikapnya terhadap kita
atau terhadap suatu masalah yang sedang menjadi perhatian. Atau secara positif,
efek tersebut bisa dilihat pada misalnya sebuah negara setelah melalui proses
94
Strategi komunikasi perlu disusun secara luwes, sehingga taktik
secara efektif, perlu memahami sifat-sifat komunikasi dan pesan. Tanpa strategi
dilancarkan.
melanggar dari rambu rambu lalu lintas berikut penuturan dari ketiga masyarakat,
merupakan pekerja di salah satu perusahaan swasta yang bertempat tinggal di jalan
95
karna lampu merah mati. Jadi sesukanya orang aja
lewat, namanya lampu pengatur jalan mati, jadi nggak
terarah kan. Nah padahal ada dek polisi yang berjaga di
pos itu saya lihat sendiri, bukannya aturlah jalan nih
supaya lancar, kan tugas utama dia berjaga di pos itu kan
mengatur lalu lintas jikalau terjadi kekacauan. Ini malah
duduk diam saja di pos tanpa gerakan, sampe klakson
orang itu bunyi berkali-kali masih aja kayak nggak
perduli. Ehh, giliran tertangkap dimatanya ada saja
pengendara yang tidak lengkap atau nggak pake spion,
langsung cepat ditilang. Ditilang juga bukannya diberi
nasehat dulu, atau dikasih pengertianlah toleransi. Ini
malah langsung benego duit tilang itu. Kalo saya dek
jujur ya, belum lah mencerminkan pengendara yang
bener-bener taat peraturan lalu lintas. Tapi sebagian
banyak dari peraturan lalu lintas itu sudah saya patuhi,
misal ya pake helm, ada spion lengkap, di lampu merah
jarang nerobos, surat-surat lengkap saya SIM, STNK
ada terus didompet. Cuma kalo buru-buru telat masuk
kerja paling lampu merah saya terabas mau gimana lagi
mepet waktu”.
di salah satu Rumah Sakit di Bandung yang bertempat di jln cimuncang no 345
96
menjelaskan pesan-pesan tentang aturan-aturan lalu
lintas, isinya kalo mau nyalip pake jalur sebelah kanan,
terus pakailah helm SNI. Itukan upaya-upaya polisi
untuk memberi tahu kepada masyarakat tentang
peraturan lalu lintas, supaya masyarakat itu mengerti.
Cuma ndak senengnya aku, mereka itu ganas kalo nilang
orang, itu aja. Terkadang menilang orang nggak ada
sebab, orang lengkap tau-tau di stopin”.
tertib lalu lintas. Namun pada kenyataannya dari berbagai pendapat narasumber di
atas, aparat polisi khususnya yang bertugas di lalu lintas banyak berdiam diri di Pos
penjagaan, tidak benar-benar bekerja untuk mengatur lalu lintas. Terlepas dari
telah banyak yang mematuhi aturan lalu lintas. Hanya saja sebagian kecil
dan pesan yang telah disampaikan oleh Satlantas Polresta Bandung dalam
data yang telah di peroleh dan hasil wawancara dengan informan dengan melakukan
untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
97
berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arah saja, melainkan harus
pesan yang dikomunikasikan oleh Petugas lalu lintas kota bandung yang dalam hal
menunjukkan bahwa peran serta petugas kepolisian lalu lintas dilihat dari segi etika
serta tanggung jawab dalam penyampaian pesan terhadap penguna jalan. Hal ini
sebuah pesan kepada komunikan, apabila etika tidak baik maka pesan tidak akan
Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Soleh Smirat dalam bukunya yang
manusia, komunikator tidak bisa lepas dari proses komunikasi. Disini peran yang
98
seorang komunikator sudah beretika dengan baik dengan dimulainya mengikuti
kegiatan apel pagi, serta beberapa kegiatan brieffing sebelum turun kelapangan
dalam hal bertugas. Selain itu penampilan komunikator sudah harus ditunjukkan
dengan kepribadian yang baik. Namun denga demikian, permasalahan yang muncul
adalah masih kurangnya petugas ketertiban lalu lintas diluar instansi kepolisian
seperti Dinas Perhubungan, karna dalam hal ini komunikator penyampaian pesan
angkutan kota, Bus, mobil Box dan kendaraan-kendaraan lainnya yang merupakan
Dalam hal strategi penyampaian pesan, Isi pesan dalam strategi komunikasi
Effendy) mengatakan bahwa agar komunikasi yang dilancarkan dapat lebih efektif,
dimengerti.
99
4. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi,
yang layak bagi situasi kelompok di mana sasaran berada pada saat ia
pada daerah yang dilakukan penelitian secara langsung. Hal ini terlihat masih
adanya media penyaluran pesan seperti baliho serta spanduk yang isi dari pesan
keselamatan berlalulintas hanya sebagian kecil dari isi baliho secara keseluruhan,
walaupun sudah ada beberapa baliho atau spanduk yang dikeluarkan secara
keseluruhan oleh petugas kepolisian. Namun demikian hal ini dibantu oleh adaya
penyampaian secara verbal yang telah dilakukan melalui media elektronik secara
rutin setiap hari, sehingga setiap pesan komunikasi diharapkan lebih efektif
tersampaikan kepada komunikan. Hal ini bisa disimpuljkan sudah sesuai dengan
yang baik harus memperhatikan tepat dan waktu yang paling efektif. Dalam hal ini
pada saat dengen kegiatan razia sehingga efeknya lebih sangat dirasakan. Terlebih
pada saat keadaan-keadan yang tidak tentu seperti adanya bencana alam, adanya
pandemi yang terjadi khususnya dalam keadaan pandemi covid-19, hal ini perlu
dilakukan kepada narasumber yang dalam hal ini adalah pengguna jalan
100
menuturkan bahwasannya semua sudah tersampaikan dengan baik, namun
demikian hal ini bisa saja berubah dikarenakan perubahan perilaku seseorang
tidaklah mudah.
dengan ketertiban lalu lintas sudah tentu akan mengalami kelancaran dan hambatan
dalam proses komunikasinya. Berdasarkan hal ini yang menjadi faktor pendukung
Strategi Komunikasi Satlantas Polresta Kota Bandung ialah Sumber Daya yang
Operasional bahwa:
salah satu hal penentu dalam pelaksanaan kegiatan komunikasinya. Karena sumber
daya yang ada dan lengkap akan memperlancar suatu kegiatan khususnya dalam
101
Berdasarkan pernyataan dalam wawancara peneliti, yang menjadi
ialah:
menyatakan:
102
berhasil atau tidaknya suatu proses dari kegiatan komunikasi. Dalam hal ini
sepeleh mengenai tata tertib lalu lintas yang disampaikan oleh komunikator
sangat penting bagi keselamatan pengendara roda dua dan roda empat. Maka
dari itu, pihak Satlantas Polresta Bandung dalam hal ini dituntut untuk
ketertiban lalu lintas kepada masyarakat. Sehingga kecelakaan lalu lintas dan
103
BAB V
5.1 Kesimpulan
Ketertiban Lalu Lintas Kepada Masyarakat Kota Bandung maka dapat disimpulkan
bahwa :
dari nilai etika seorang komunikan, hal ini dirasa sudah sangat tepat,
dikarenakan komunikan akan menjadi contoh yang baik untuk para masyarakat
pengguna jalan.
masyarakat), dan Himbauan lalu lintas sebagian besar telah efektif. Hal ini
dapat dilihat dari realita yang ada sekarang pada masyarakat pengendara sudah
rambu lalu lintas. Selain itu juga telah banyak upaya Polresta Kota Bandung
tata tertib lalu lintas tetapi juga pentingnya mengutamakan keselamatan pada
saat berkendara bagi masyarakat khususnya Kota Bandung. Selain itu juga ada
104
beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan komunikasi
yang digunakan, anggaran yang lancar, dan kerjasama tim personil gabungan
3. Dalam hal physical context, Polresta Bandung telah baik dalam melakukan
bermotor, hal ini sudah dinilai cukup baik karna pada saat mendapatkan
mengenai tindakan KKN yang pernah disoroti oleh berbagai media, namun hal
tersebut memang kurang tepat karna pada saat penelitian berlangsung hal tersebut
5.2 Saran
bisa penyuluhan tersebut diadakan dan disampaikan empat kali dalam satu
105
2. Sebaiknya pihak Satlantas Polresta Kota Bandung harus lebih mendekatkan diri
Agar dapat selalu menjaga citra Polri dengan baik. dan tetap dalam prosedur
yang dimiliki.
batasan dan mematuhi peraturan lalu lintas demi keamanan dan keselamatan
dalam berkendara. Sehingga tidak banyak terjadi korban kecelakaan. Selain itu,
di jalan raya.
106
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2015. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung PT.
Remaja Rosda Karya
107
dari https://digilib.uinsuka. ac.id/14690/2/09730043_bab-i_iv-
atau-v_daftar-pustaka.pdf. pada tanggal 28 Desember 2019
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Nugraha, Rama. 2015. Strategi Komunikasi Unit Pendidikan Dan Rekayasa Satuan
Lalu Lintas Kepolisian Resor Subang Melalui Program
Keselamatan Lalu Lintas. Skripsi. (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik: Universitas Komputer Indonesia, 2015). Diakses dari
elib.unikom.ac.id/files/disk1/666/jbptunikompp-gdl-ramanugrah-
33287- 10unikom_rl.pdf. Pada tanggal 16 November 2019.
Richard West, Lynn H.Turner. 2008 Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi (Buku 2) (Edisi 3) Jakarta: Salemba Humanika
Ruslan, Rosady. 2000. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation. Jakarta. PT.
Raja Grafindo Persada
Saeful, Asep Muhtadi. 2012. Komunikasi Dakwah Teori Pendekatan dan Aplikasi.
Bandung. Simbiosa Rekatama Media.
108
Susanto, A. 1988. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Bina Cipta. Jakarta.
Tondowijodjo, John. 2002. Dasar dan Arah Public Relations. Jakarta. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. PT. Rineka Cipta.
Jakarta..
109
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Pengguna Jalan
PERTANYAAN :
anggota?
berlalulintas?
6. Apa saja tipe pesan yang diupayakan dalam komunikasi tertib berlalulintas?
7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam strategi komunikasi yang
110
9. Menurut saudara apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
kegiatan berkomunikasi
111
LAMPIRAN 2
Foto-Foto Kegiatan
Salah satu Wawancara Narasumber
112
Salah satu Media Komunikasi
113