PELUKIS-PELUKIS PEMANDANGAN,
IMPRESSIONISME, DAN EKSPRESIONISME
Dosen pengampu :
Dr. Syamsiar, S.sn., M.Sn
Disusun oleh Kelompok 6:
Tahnia Ahista Nareswari (221491043)
Muhammad Zaki (221491044)
Wisneni Annissa Nursafitri (221491045)
Dinanta Ridho’a (222491046)
Ulil Abshor (221491047)
Adhika Sayoga (221491048)
Muhammad Noor Abyoso (221491049)
Hafsah Imani Maisaroh (221491051)
Gambar 1. Rembrandt Harmenszoon Van Rijn, Lukisan Jembatan Batu, Ukuran lukisan
29,5cm x 42,5cm, Media Kayu, Cat Minyak
(Sumber https://in.painting-planet.com/jembatan-batu-rembrandt-harmenszoon-van-rijn/ ,
https://id.wikipedia.org/wiki/Rembrandt_van_Rijn )
1.2 Basuki Abdullah
Fransiskus Xaverius Basuki Abdullah (ejaan lama: Basoeki Abdullah; 25 Januari 1915 – 5
November 1993)[1][2] adalah salah seorang maestro pelukis Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis
aliran realis dan naturalis. Ia pernah diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai pelukis Istana
Merdeka, Jakarta,[3] dan karya-karyanya menghiasi istana-istana negara dan
kepresidenan Indonesia, di samping menjadi barang koleksi di penjuru dunia. endidikan formal
Basuki Abdullah diperoleh di HIS Katolik dan MULO Katolik di Solo. Berkat bantuan Pastur
Koch SJ, Basuki Abdullah pada tahun 1933 memperoleh beasiswa untuk belajar di Akademik
Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan
studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of
Art (RIA). Setelah dari Den Haag, Belanda, Basoeki Abdullah juga mengikuti studi banding di
sejumlah sekolah seni rupa di Paris dan Roma.[1]
Gambar 2.Basuki Abdullah, "Sungai Tak Pernah Kembali",Ukuran 125cm x 100cm, Media
Cat Minyak di Atas Kanvas
(Sumber https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mba/sungai-tak-pernah-kembali/ ,
https://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Abdullah )
1.3 Ruslan
Ruslan adalah salah satu pelukis yang ada di Kediri yang beraliran realis yang namanya
tidak asing lagi bagi para pecinta lukisan dan kolektor. Hobi dan pekerjaan melukis ini telah
beliau tekuni sudah puluhan tahun. Beliau tinggal di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo,
Kabupaten Kediri. Dan saat ini beliau telah di karunia berupa 3 orang anak. Beliau telah
membuat ratusan lukisan yang telah tersebar di nusantara. Keseharian beliau hanya mencari
obyek dan kemudian dilukis saat sudah mendapatkan ide. Sayangnya banyak karyanya yang
di repro (dilukis ulang oleh orang lain atau dengan kata lain di jiplak) oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. Padahal untuk membuat sebuah lukisan dengan ukuran 120 x 200 cm
waktu kurang lebih 3 minggu.
Gabar 3. Ruslan, Mandiin Kebo, Ukuran 120cm x 200cm, Media Acrilik on kanvas.
(Sumberhttps://id.pinterest.com/pin/649222102531650759/ ,
http://ariyadin.blogspot.com/2019/05/pelukis-ruslan-dari-kediri.html
2. Impressionisme
Academie secara rutin mengadakan pameran seni tahunan di mana majelis hakim menilai lukisan
seniman dan memberi hadiah pada lukisan yang menjadi pemenang. Para hakim menolak dengan
tegas lukisan yang keluar dari pakem sehingga menekan kebebasan berekspresi sebagian
seniman muda. Pada tahun 1863, banyak lukisan seniman muda ditolak yang membuat Kaisar
Napoleon III mesti turut campur. Itu sebab, sang kaisar lantas mensponsori pameran yang
menampung lukisan yang ditolak.
Pemeran tersebut dikenal sebagai Salon des Refuses yang menarik minat banyak orang dan
mengarahkan lahirnya tren baru. Pameran pertama diselenggarakan pada bulan April tahun 1874
yang menampilkan karya tiga puluh seniman. Pissarro adalah satu-satunya pelukis yang
berpartisipasi dalam semua pameran impresionisme yang berlangsung delapan kali. Selain
Renoir, Pissarro, Monet dan Sisley yang dapat dianggap sebagai pelopor impresionisme, seniman
lain seperti Berthe Morisot, Armand Guillaumin, dan Frederic Bazille juga berkontribusi
terhadap perkembangan impresionisme.
2.2 Ciri-ciri Karya Impressionisme
Tahnia Ahista Nareswari (221491043)
Beberapa ciri atau kehadiran suatu hal yang membuat karya seni rupa menjadi aliran
impresionisme adalah sebagai berikut.
1. Gambar pada lukisan tidak detail, hanya impresi saja yang tampak mirip jika dilihat
dari jauh saja.
2. Palet warna yang cerah dan kontras berdasarkan teori pengelompokan lingkaran
warna.
3. Fokus melukis pantulan cahaya pada subjeknya, dibandingkan subjeknya sendiri.
4. Menggunakan sapuan kuas kecil yang disebut dab yang merupakan istilah luar untuk
“cocolan”.
5. Marka kuas pada lukisan cenderung tampak dan tidak ditutup-tutupi.
6. Tidak menggunakan warna atau pigmen hitam.
2.3 Tokoh dan Karya Seniman Impressionism
Hafsah Imani Maisaroh (221491051)
3. Ekspressionisme
Aliran ini lahir dan menyeruak ke seluruh Jerman sebagai suatu bentuk tanggapan terhadap
kecemasan yang tersebar luas tentang hubungan manusia yang semakin “tidak harmonis” dengan
alam dunia.Hal ini diakibatkan oleh berbagai konflik dan revolusi yang sedang terjadi di
berbagai Negara di daratan Eropa pada abad ke-19.
Ekspresionisme sendiri sangat diilhami oleh aliran Simbolisme pada seni abad ke-19. Vincent
Van Gogh, Edvard Munch, dan James Ensor adalah seniman-seniman yang sangat berpengaruh
pada munculnya aliran ini. Gerakan aliran Ekspresionisme berlangsung dari sekitar 1905 hingga
1920 dan menyebar ke seluruh Eropa bahkan dunia.
Asal Mula Istilah Ekpresionisme tidak merujuk pada suatu pergerakan tertentu. Istilah tersebut
digunakan oleh Herwald Walden dalam majalahnya Der Stum tahun 1912. Istilah ini biasa
dihubungkan dengan karya lukisan dan grafis Jerman pada perpindahan abad dan pertentangan
terhadap tradisi akademik-khususnya oleh kelompok Der Bleau Reiter. Friedrich Nietzsche,
seorang filsuf, memegang peran penting dalam menciptakan ekpresioisme modern dengan
mengklarifikasi dan menghidupkan aliran seni kuno yang dulu diacuhkan.
pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bebas, karna tidak didikat oleh aturan-aturan
yang menghalangi kebebasan. Pada akhirnya aliran aliran ini memunculkan eksprasi
subyektivitas manusia, dan hak-haknya yang bebas dan berpikir sebagaimana yang disukai
Ekpresionis figuratif Boston antara lain Karl Zerbe, Hyman Bloom, Jack Levine, David Aronson,
Philip Guston.Ekpresionis figuratif Boston pasca Perang Dunia II kian tersingkir oleh
perkembangan aliran ekpresionisme abstrak yang berpusat di New York City. Selanjutnya, pada
abad 20 (pasca perang dunia II) ekpresionisme figuratif memberikan pengaruh besar pada
seniman dan gerkan (seni) di seluruh dunia. Ekpresionisme Figuratif New York, tahun 50an
mewakili seniman figuratif Amerika seperti Robert Beauchamp, Elaine de Kooning, Willem de
Kooning, Robert Goodnough.
Ekspresionisme memiliki ciri yang cukup jelas jika dibandingkan dengan aliran seni rupa
lainnya. Karena Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni
merupakan sesuatu yang keluar dari diri seniman sendiri, bukan dari peniruan benda-
benda alam. Seniman memiliki ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah
dilihatnya di alam, lalu diekspresikan pada karyanya. Beberapa ciri dari aliran
ekspresionisme adalah sebagai berikut:
The Scream adalah sebutan untuk empat buah versi lukisan ekspresionis oleh seniman Norwegia
Edward Munch yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak pelukis lainnya dalam aliran ini.
Gambar 1. Ernst Ludwig, Fränzi in front of Carved Chair, 1910, Oil on Canvas)
(Sumber : https://www.museothyssen.org/en/collection/artists/kirchner-ernst-ludwig/franzi-front-
carved-chair)
(wikipedia.org/wiki/Affandi)
Karya Affandi :
DAFTAR PUSTAKA
Gamal Tharbroni, 2018. “Impresionisme : Pengertian,Ciri,Tokoh, Contoh Karya &
Analisis” https://serupa.id/impresionisme/
https://serupa.id/ekspresionisme-pengertian-ciri-tokoh-contoh-analisis/
https://roboguru.ruangguru.com/forum/ciri-ciri-dari-lukisan-ekspresionisme-adalah-a-
objek-menggambarkan-alam-mimpi-b_FRM-NTJCUA7W
https://id.wikipedia.org/wiki/Edvard_Munch
https://www.museothyssen.org/en/collection/artists/kirchner-ernst-ludwig/franzi-
front-carved-chair)
http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/affandi/page:7
https://www.gramedia.com/literasi/aliran-impresionisme/
https://www.amazine.co/22352/apa-itu-impresionisme-sejarah-seni-lukis-
impresionisme/
https://haloedukasi.com/seni-lukis-ekspresionisme
https://www.slideshare.net/surianis1/ekspresionisme