Terdapat banyak sekali tokoh-tokoh yang menganut aliran impresionisme, namun yang akan di
bahas pada makalah ini adalah tokoh-tokoh yang berperan dalam Aliran Impresionisme adalah sebagai
berikut :
1.
Frederic Bazille
Paul Cessane
Edgar Degas
Claude Monet
Claude
Monet dikenal
juga
dengan
nama Oscar-Claude
Monet atau Claude
Oscar
Monet (lahir
di
Paris,
14
November
1840 meninggal di Giverny, 5 Desember 1926 pada umur 86 tahun) adalah
pelukis Perancis dengan aliran impresionisme. Lukisannya Impression,
Sunrise adalah asal nama penamaan aliran impresionisme.
Monet lahir dari pasangan Adolphe dan Louise-Justine Monet di 45 Rue
Laffitte. Keluarganya kemudian pindah ke Le Havre pada 1845 di Normandia
saat ia baru berumur lima tahun. Nama baptisnya Oscar-Claude di NortreDame-de-Lorette. Ayahnya sangat menginginkan ia meneruskan usaha
keluarga.
Awal April 1851 Monet memasuki sekolah Le Havre. Ia segera terkenal
dengan karikatur-karikatur carchoalnya, yang sering dipajang dan dijual
seharga 10 hingga 12 francs. Monet pertama kali mendapat pelajaran
drawing dari Jean-Francois Ochard, sebelumnya murid dari Jacques-Louis
David (1748 - 1825). Di pantai Normandia, ia bertemu Eugne Boudin, yang
Apa pengertian impresionisme? Impresionisme mungkin bukan kata asing bagi para
pecinta seni. Namun, bagi orang awam, kata impresionisme ini masih merupakan
tanda tanya. Kata impresionisme sendiri akrab disebut sebagai sebuah aliran dalam
melukis. Pengertian impresionisme sendiri jika dilihat dari sudut pandang seni
melukis adalah sebuah aliran lukisan yang tidak menekankan pada bentuk dalam
obyek dalam lukisan, melainkan menekankan kesan pencahayaan dan warna yang
kuat.
Namun, seiring berjalannya waktu, para seniman dan akademisi saat ini malah tidak
menekankan faktor pencahayaan dan warna seperti yang disebutkan pada
pengertian di atas, tapi lebih menekankan pada garis lukisan yang kuat.
Selain itu, pengertian impresionisme juga merujuk pada komposisi lukisan yang
terbuka dengan subyek-subyek lukisan yang biasanya tak terlalu menonjol dan
diambil dari sudut pandang yang lazim.
Ciri-ciri Impresionisme
Lukisan aliran impresionisme dalam lukisan ini juga tak jauh beda dari karakternya
yang telah dijelaskan pada pengertian impresionisme di paragraf di atas, yakni
menekankan pencahayaan dan warna yang kuat. Lukisa aliran impresionisme
biasanya menggunakan gaya goresan kuas yang tebal tapi pendek dan
membuatnya seperti sebuah sketsa berwarna, hal ini digunakan pelukis untuk
menangkap esensi dan detail subyek lukisannya.
Lukisan beraliran impresionisme ini tidak pernah menggunakan warna hitam yang
dianggap bukan bagian dari cahaya. Lalu bagaimana para pelukis impresionisme
menampilkan obyek gelap atau bayangan? Pelukis aliran impresionisme ini
biasanya menggunakan warna komplementer selain warna hitam untuk melukis
obyek gelap, seperti bayangan.
Pelukis aliran impresionisme ini juga biasanya tak menunggu kering cat pada
kanvas untuk kemudian menimpanya dengan kombinasi warna berikutnya. Metode
ini akan membuat cat bercampur dengan sendirinya. Pelukis aliran impresionisme
ini juga biasanya menghindari pengolahan yang bersifat transparansi cat.
Tak hanya itu, pelukis atau seniman beraliran impresionisme ini biasanya juga
menyediakan cukup waktu untuk meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya
dari suatu obyek untuk memudahkan pelukis atau seniman impresionisme dalam
menuangkannya dalam sebuah lukisan. Ciri-ciri terakhir dari aliran impresionisme
ini, biasanya pelukis atau seniman aliran impresionisme mengerjakan lukisan di luar
ruangan atau outdoor agar lebih memahami karakter pencahayaan, pantulan
cahaya, dan warna.
Sejarah Impresionisme
Aliran impresionisme pertama kali muncul di Perancis di era Napoleon III. Pelukis
bernama Claude Monet diyakini sebagai salah satu pelopor aliran lukisan
impresionisme asal Perancis.
Aliran impresionisme ini lahir ketika Academi des Beaux-Arts tengah mendominasi
dunia seni lukis di Perancis pada abad 19 lalu. Karya lukisan yang banyak muncul
saat itu jauh dari karakter impresionisme dan seperti tak memiliki semangat dan
kecerahan warna dan pencahayaan. Academie des Beaux-Arts sendiri menerapkan
aturan yang cukup ketat dalam gaya dan aliran melukis. Academie tersebut enggan
mempromosikan seniman atau pelukis muda yang mengusung gaya atau aliran
baru dalam melukis.
Sesuai dengan peraturan kolot akademi tersebut, majelis hakim pameran karya seni
tersebut selalu menolak lukisan atau karya seni dari seniman muda yang keluar dari
pakem yang ada saat itu dan membuat para seniman muda tak bebas menuangkan
ide dalam sebuah karya seni lukisan.
Semakin banyaknya karya lukisan yeng berkualitas ditolak oleh majelis hakim dari
akademi tersebut ternyata menyulut amarah raja yang berkuasa di Perancis saat
itu, yakni Napoleon III. Setelah Raja Napoleon III turun tangan, kemudian muncul
pameran karya seni lukisan dengan konsep yang berbeda dari biasanya, yakni
Salon des Refuses. Dalam pemaran ini penilaian tidak lagi di tangan majelis hakim,
melainkan masyarakat umum.
Pada 1873, beberapa tokoh yang kini dikenal sebagai pelopor aliran impresionisme,
yakni Claude Monet, Pierre-Auguste Renoir, Alfred Sisley, dan Camille Pissarro
membentuk asosiasi pelukis yang dan menampilkan karya seni lukisan dan pahatan
yang dikenal dengan aliran impresionisme pada 1874. Meski pada akhirnya
beberapa orang pelukis yang tergabung dalam asosiasi tersebut ada yang
menentang aliran impresionisme, namun aliran impresionisme ini terus tumbuh dan
berkembang berkat kontribusi dari banyak seniman dan pelukis.
Salah satu tokoh aliran impresionisme adalah Paul Cazzane yang merupakan pelukis
asal Perancis dari era post-impresionisme. Beberapa karya pelukis Paul Cazzane
memang menggambarkan pemberontakan dari pakem aliran impresionisme yang
saat itu tengah populer.
Gaya pelukis Paul Cazzane ini cukup memberikan kontribusi bagi perkembangan
aliran impresionisme saat itu. Karya-karya besar Paul Cazzane ini menggunakan
pendekatan geometri yang khas, dan ternyata memberikan pengaruh cukup besar
dengan gaya kubisme pelukis besar lain, seperti Pablo Picasso, Juan Gris, dan
Georges Braque.
Selain Paul Cazzane, juga ada Edgar Degas yang merupakan seorang pelukis dan
pematung asal Perancis. Edgar Degas ini disebut-sebut sebagai salah satu pendiri
aliran impresionisme yang saat itu tengah populer. Uniknya, Edgar Degas ini
menolak istilah impresionisme dan lebih suka menyebutnya sebagai aliran realis.
Sebagian besar karya lukisan Edgar Degas ini menggunakan subyek penari, wanita
telanjang, dan potretnya juga dikenal dengan penggambaran isolasi manusia
dengan kompeksitas psikologis.
Claude Monet juga merupakan salah seorang pelukis asal Perancis yang dikenal
sebagai salah satu pendiri aliran impresionisme. Karya yang paling menonjol dari
Claude Monet ini adalah lukisannya berjudul Impression, Sunrise yang kemudian
menjadi asal dari kata impresionisme dan menjadi sebuah aliran yang populer.
Claude Monet ini termasuk salah satu tokoh impresionisme yang prihatin dengan
seniman muda yang lebih banyak meniru lukisan yang sudah lebih dahulu populer
daripada menggunakan idenya sendiri. Claude Monet ini dengan gigih untuk tidak
mengikuti karya seni atau lukisan yang lebih dahulu populer dan lebih memilih
untuk menggunakan tekniknya sendiri.
Claude Monet ini akhirnya bergabung dengan pelukis lainnya yang juga beraliran
impresionisme, yakni Charles Glevre, Pierre Auguste Renoir, Frederic Bazille, dan
Alfren Sisley. Mereka akhirnya mengembangkan efek-efek pantulan cahaya yang
ditangkap oleh mata yang kini menjadi ciri khas aliran impresionisme.
Pengertian impresionisme sendiri pada akhirnya tidak lepas pengaruh dari para
tokoh yang hidup di dalamnya. Aliran impresionisme ini menjadi salah satu
kekayaan aliran seni yang dimiliki oleh peradaban manusia. Hingga saat ini, aliran
tersebut masih tetap menjadi acuan bagi banyak seniman, terutama pelukis.
Bridge at Villeneuve-la-Garenne
Pelukis British Impressionist Alfred Sisley mencipta kerja-kerja beliau yang bertajuk 'Jambatan
di Villeneuve-la-Garenne' pada tahun 1872. Sisley tinggal dan bekerja di Perancis dan diikuti
keinginan banyak melukis pada tahun 1862 untuk belajar di Atelier Gleyre. Di sini beliau telah
bertemu dengan rakan-rakan artis Claude Monet dan Pierre-Auguste Renoir. Bersama-sama,
mereka menghasilkan catan "en plein air", satu pendekatan yang inovatif pada masa itu yang
menghasilkan lukisan-lukisan berwarna-warni yang menangkap kesan awan, cahaya, dan alam
semulajadi itu sendiri.
Alfred Sisley berminat melukis langit sehingga menjadi salah satu dari ciri-ciri karya beliau.
'Jambatan di Villeneuve-la-Garenne' adalah satu contoh yang menunjukkan kemahiran beliau
bukan sahaja dalam mengambrkan kesan cahaya pada waktu siang pada catan landskap, tetapi
juga dalam membayangkan langit biru yang cerah dan awan-awan yang di dalam air. Dia
mengaplikasikan sapuan berus yang cepat dan pendek selari dengan aliran Impressionisme, satu
teknik yang beliau digunakan sepanjang kerjaya hidupnya.
Artist:
Created:
Alfred Sisley
1872
Dimensions (cm):
Format:
65.4 x 49.5
Oil on canvas
Di dalam lukisan itu di atas, boleh dilihat' kesan cahaya sementara' dimana ia selari dengan
matlamat pelukis aliran imprressionisme iaitu untuk menamgkap pengamatan audien. Sapuan
berus secara berselerak dan tebal memberikan kesan terutama di dalam air,. Bayang-bayang
jambatan yang kelihatan di dalam air juga menggunakan teknik sapuan yang sama
http://www.aaronartprints.org/sisley-bridgeatvilleneuvelagarenne.php
http://en.wikipedia.org/wiki/Alfred_Sisley
http://id.wikipedia.org/wiki/Alfred_Sisley