Bukti pendukung:
“Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk
putriku,” kata Prabu. “Dengan senang hati, Yang
Mulia,” sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja sebaik
mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin
menciptakan kalung yang paling indah di dunia,
karena ia sangat menyayangi Putri. (Paragraf 5)
Bukti pendukung:
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung
itu sekilas. “Aku tak mau memakainya. Kalung ini
jelek!” seru Putri. Kemudian ia melempar kalung
itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan
permatanya tersebar di lantai. (Paragraf 7)
Bukti pendukung:
Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana
sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak.
Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka
terkabul. Ratu pun mulai hamil. (Paragraf 2)