Anda di halaman 1dari 72

GAMBARAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP)

PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT ISLAM


SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:
SHIBA ULFA RAFIDA
NIM: PO.71.34.1.19.029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2022
GAMBARAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP)
PADA PASIEN COVID-19 DI RUMAH SAKIT ISLAM
SITI KHADIJAH PALEMBANG TAHUN 2021

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya Kesehatan

Oleh:
SHIBA ULFA RAFIDA
NIM: PO.71.34.1.19.029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul:

Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada Pasien COVID-19


Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021

Yang Dipersiapkan Oleh:

SHIBA ULFA RAFIDA


NIM. PO.71.34.1.19.029

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Disidangkan


di Hadapan Dewan Penguji

iii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah dengan Judul :

Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada Pasien COVID-19


Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021

Yang Dipersiapkan dan Dipersembahkan Oleh:

SHIBA ULFA RAFIDA


NIM. PO.71.34.1.19.029

Telah diuji dan Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji


Pada Tanggal 13 Juni 2022
dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk Diterima

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah

engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah , 5-8)

Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk :

1. Orang tua tercinta, Bapak Eko Dwitikto dan Ibu Sumarni yang senantiasa

menjadi penyemangat dan selalu memberikan doa serta kasih sayangnya.

2. Kakak perempuan terkasih, Nur Nada Salsabilla yang menjadi pembangkit

semangat dan sumber inspirasi penulis.

3. Almamater kebanggaanku.

v
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2022

SHIBA ULFA RAFIDA


PO.71.34.1.19.029

GAMBARAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PASIEN


COVID-19 DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN 2021
xvi + 37 halaman, 3 gambar, 5 tabel, 8 lampiran

ABSTRAK
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, virus yang
menyerang sistem pernapasan dan dapat menular antar manusia melalui droplet
penderita. Pada pasien COVID-19 akan mengalami inflamasi. Selama proses
inflamasi, sel akan melepaskan sitokin seperti IL-6, TNF-α merangsang hepatosit
untuk memproduksi CRP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan
jumlah sampel 323 pasien. Pemeriksaan kadar CRP menggunakan metode IFCC
dengan alat Nycocard Reader. Hasil penelitian menunjukan frekuensi kadar CRP
normal (< 8 mg/dL) sebesar 25,7%, jumlah kadar CRP tidak normal (8 ≥ mg/dL)
sebesar 74,3%). Berdasarkan umur, kategori lansia (45-65 tahun) memiliki
frekuensi terbesar dengan kadar CRP tidak normal sebesar 35,6%. Berdasarkan
jenis kelamin, didapatkan kadar CRP pada kedua kategori cenderung tidak
normal, dengan frekuensi pada pasien laki-laki sebesar 40,6% dan pada pasien
perempuan sebesar 33,7%. Berdasarkan keberadaan penyakit komorbid,
didapatkan kadar CRP cenderung tidak normal pada pasien yang memilki
komorbid dengan frekuensi kadar CRP tidak normal sebesar 53,3%. Bagi pasien
COVID-19 disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar CRP selama
menderita COVID-19, karena COVID-19 dapat memicu peningakatan kadar CRP.

Kata kunci : CRP, COVID-19, inflamasi


Kepustakaan : 25 (2012-2022)

vi
MINISTRY OF HEALTH OF REPUBLICS OF INDONESIA
PALEMBANG HEALTH POLYTECHNIC
MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGY
Paper, June 2022

SHIBA ULFA RAFIDA


PO.71.34.1.19.029

DESCRIPTION OF C-REACTIVE PROTEIN (CRP) LEVELS IN COVID-19


PATIENTS AT ISLAMIC HOSPITAL SITI KHADIJAH PALEMBANG 2021
xvi + 37 pages, 5 table, 8 appendices

ABSTRACT
COVID-19 is an infectious disease caused by the SARS-CoV-2 virus, a virus that
attacks the respiratory system and can be transmitted between human through a
droplet. In patients COVID-19, it will become inflammatory. During the process
of inflammation, the cell will release cytokines such as IL-6, TNF-α stimulating
hepatocyte to produce CRP. The purpose of this study is to know the description
of CRP levels in a COVID-19 patients at Isalmic Hospital Siti Khadijah
Palembang 2021. The type of research is an observational description with a 323
sample patients. CRP level check uses the IFCC method using a NycoCard
Reader. Studies show that CRP levels are normal (<8 mg/dl) was 25,7% and
abnormal (8>mg/dl) was 74,3%. According to age, the elderly category (45-65
years) has the highest frequency with a frequency abnormal CRP levels of 35,6%.
Base on gender, CRP levels are obtained in both categories tend to be abnormal,
with frequency in male patients was 40,6% and in female patients was 33,7%.
Based on the presence of comorbidity, CRP levels tend to be abnormal in patients
who have comorbidities with a frequency of abnormal CRP levels of 55,3%. For
patients with COVID-19 it is recommended that CRP test during COVID-19,
because COVID-19 can trigger CRP level increase.

Keyword : CRP, COVID-19, Inflammation


References : 25 (2012-2022)

vii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Shiba Ulfa Rafida

NIM : PO.71.34.1.19.029

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 27 Maret 2021

Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Kadar C-Reactive Protein Pada Pasien

COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang Tahun 2022

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis ilmiah ini adalah benar

hasil karya sendiri dan bukan hasil penjiplakan dari hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak di kemudian hari terbukti

dalam karya tulis ilmiah ini ada unsur penjiplakan, maka saya bersedia

mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Palembang, 13 Juni 2022

Shiba Ulfa Rafida

PO.71.34.1.19.029

viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes Palembang, saya yang bertanda


tangan di bawah ini:

Nama : Shiba Ulfa Rafida


NIM : PO.71.34.1.19.029
Program Studi : D-III Teknologi Laboratorium Medis
Jurusan : Teknologi Laboratorium Medis

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Poltekkes Kemenkes Palembang Hak Bebas Royalti Non Eksklusif
(Non-exclusive Royalty-Free Right) atas Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul:
“Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada Pasien COVID-19 Di
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2022”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Poltekkes Kemenkes Palembang berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palembang
Pada tanggal : 13 Juni 2022
Yang Menyatakan,

ix
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul

”Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada Pasien COVID-19 Di

Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021”. Shalawat beriring

salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini,

terkhusus kepada:

1. Muhamad Taswin, S.Si, Apt., MM., M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.

2. Nurhayati, S.Pd., SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Teknologi

Laboratorium Medis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Palembang.

3. Drs. Refai, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu

serta memberikan dukungan dan pengarahan selama penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

4. Hamril Dani, AMAK., S.Pd., M.Kes selaku pembimbing pendamping

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan

dukungan, pengarahan serta motivasi selama pembelajaran di dunia

perkuliahan.

5. Seluruh dosen dan staff Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.

x
6. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moral

maupun material, kasih sayang dan doanya.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Palembang, Juni 2022

Penulis

xi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL LUAR ............................................................................. i


HALAMAN SAMPUL DALAM ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................. viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 5
1.4.2 Tujuan Khusus...................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 6
1.5.2 Manfaat Aplikatif ................................................................................. 6
1.6 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 C-Reactive Protein (CRP) ........................................................................... 8
2.1.1 Pengertian CRP .................................................................................... 8
2.1.2 Fungsi Biologis CRP ............................................................................ 9
2.1.3 Inflamasi dan Reaksi Fase Akut ......................................................... 10
2.2 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) .................................................. 10
2.2.1 Epidemiologi COVID-19 ................................................................... 10
2.2.2 Virologi COVID-19 ........................................................................... 11
2.2.3 Gejala COVID-19 .............................................................................. 12
2.2.4 Faktor Risiko COVID-19 ................................................................... 13
2.2.5 Transmisi COVID-19 ......................................................................... 14
2.3 Hubungan CRP dengan COVID-19 .......................................................... 15
2.4 Metode Pemeriksaan Laboratorium C-Reactive Protein (CRP) ............... 18
2.5 Kerangka Konsep ...................................................................................... 19
2.6 Definisi Operasional .................................................................................. 19

xii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 21
3.2.1 Tempat Penelitian............................................................................... 21
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................................ 21
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................. 21
3.3.1 Populasi Penelitian ............................................................................. 21
3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 21
3.4 Teknik Sampling ....................................................................................... 22
3.5 Jenis, Metode dan Instrumen Pengambilan Data ...................................... 22
3.5.1 Jenis Pengambilan Data ..................................................................... 22
3.5.2 Metode Pengambilan Data ................................................................. 22
3.5.3 Instrumen Pengambilan Data ............................................................. 22
3.6 Alur Penelitian........................................................................................... 23
3.7 Analisis Data ............................................................................................. 23
3.7.1 Pengolahan Data ................................................................................. 23
3.7.2 Analisis Data ...................................................................................... 24
3.8 Etik Penelitian ........................................................................................... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 26
4.1.1 Analisis Univariat ............................................................................... 26
4.1.2 Analisis Bivariat ................................................................................. 27
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 30
4.2.1 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 30
4.2.2 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 ............ 30
4.2.3 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Umur.............................................................................. 31
4.2.4 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................ 33
4.2.5 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19
di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Penyakit Komorbid ....................................................... 35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan .................................................................................................... 37
5.2 Saran .......................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................. 19

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 .............. 26

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Umur ................................................................................ 27

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................. 28

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Penyakit Komorbid .......................................................... 29

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan CRP dan COVID-19 ........................................................ 16

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 19

Gambar 3.1 Alur Penelitian................................................................................... 23

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Agenda Konsultasi ............................................................... 42

Lampiran 2. Instruksi Kerja Pemeriksaan Laboratorium ...................................... 44

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian........................................................................... 46

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian .................................................. 47

Lampiran 5 Rakapitulasi Hasil Penelitian ............................................................. 48

Lampiran 6 Pengolahan Data dengan SPSS.......................................................... 52

Lampiran 7 Dokumentasi ...................................................................................... 54

Lampiran 8 Sertifikat Etik Penelitian .................................................................... 55

xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Berdasarkan keputusan World Health Organization (WHO) pada tanggal 12

Maret 2020 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan sebagai

pandemi, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus

yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak

dikenal sebelum terjadinya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

Penularan virus yang sangat cepat menyebabkan virus menyebar ke hampir semua

negara hanya dalam waktu beberapa bulan, pandemi yang disebabkan telah

menjadi masalah kesehatan global dan mengancam kesehatan penduduk terkait

dengan kematian yang disebabkannya. (WHO, 2020)

Menurut data yang dirilis WHO, sejak 31 Desember 2019 hingga tanggal 11

Januari 2022 terdapat 308.458.509 kasus terkonfirmasi COVID-19, dengan

5.492.595 kasus kematian di seluruh dunia. Berdasarkan data yang ada di

Indonesia jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 telah mencapai 4.267.451

dengan 144.144 kasus kematian akibat COVID-19 (WHO, 2021).

Berdasarkan Jawetz et al., pada 2019 sebelum terjadinya wabah COVID-

19, virus ini utamanya menginfeksi hewan termasuk diantaranya adalah kelelawar

dan unta. Ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu

alphacorornavirus 229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43,

betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus

1
2

(SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV)

(Jawetz et al., 2019).

Coronavirus yang menjadi penyebab COVID-19 termasuk dalam genus

betacoronavirus, dengan subgenus yang sama dengan coronavirus yang

menyebabkan Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV) pada

2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Berdasarkan hal tersebut, International

Committee on Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2 untuk virus

penyebab COVID-19 (Susilo et al., 2020).

Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 sebagian memiliki gejala pernapasan

yang berat yang berpotensi mengancam nyawa dan banyak juga yang terinfeksi

tidak mengalami gejala atau hanya gejala ringan saja. Kelompok pasien yang

memiliki gejala berat dapat mengalami kegagalan multi organ yang

patofisiologinya disebabkan oleh gangguan pada jalur fisiologi termasuk

hemostasis dan fibrinolisis. Dari beberapa penelitian menunjukkan nilai

laboratorium yang tidak normal berperan penting untuk membantu

mengelompokkan membantu mengelompokkan dan menilai prognosis pasien

sehingga dapat memberikan terapi awal yang diharapkan bisa mencegah inflamasi

berlebihan yang dapat mengakibatkan kematian .

Inflamasi sebenarnya merupakan salah satu mekanisme tubuh yang

penting untuk melindungi dari benda asing. Selama proses ini, sel melepaskan

sebagian sitokin pro-inflamasi, termasuk protein fase aktif seperti C-Reactive

Protein (CRP) dan fibrinogen. Peningkatan kadar fibrinogen selanjutnya menjadi

faktor peningkatan kadar Laju Endap Darah (LED). Meskipun pemeriksaan CRP
3

dan LED diterapkan pada kejadian inflamasi yang sifatnya non spesifik, terdapat

perbedaan di kedua parameter tersebut. Dimana CRP memiliki pengaruh

sensitivitas yang tinggi dan keberadaannya muncul lebih cepat selama inflamasi

(Bedah & Sari, 2021).

Pada pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 akan mengalami

inflamasi. Untuk mencegah inflamasi dilakukan beberapa pemeriksaan

laboratorium yang berperan untuk mengelompokkan dan menilai prognosis pasien

sehingga dapat memberikan terapi awal yang diharapkan dapat mencegah

inflamasi berlebihan. Selama proses inflamasi, sel melepaskan sebagian sitokin

pro-inflamasi, termasuk protein fase aktif seperti CRP. Oleh karena itu, CRP

adalah biomarker yang paling kuat berelasi dengan perkembangan COVID-19,

CRP meningkat secara signifikan selama tahap awal peradangan dan juga sebelum

indikasi temuan krisis dengan Computed Tomography (CT).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (N. Chen et al., 2020) di china

bahwa pasien yang terkonfirmasi COVID-19 mengalami peningkatan kadar CRP

dengan persentase yang relatif signifikan. Pada 73 sampel pasien COVID-19 yang

diteliti didapatkan kadar CRP tinggi atau abnormal pada 86% pasien COVID-19

yang diteliti.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Khotimah & Amalia, 2021)

pada pasien lanjut usia terdapat peningkatan yang variatif pada pemeriksaan

C-Reactive Protein (CRP) berdasarkan usia, jenis kelamin dan penyakit komorbid

yang menyertai. Jenis kelamin laki-laki lebih mendominasi yaitu sebanyak 29

orang (51,8%) dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 27 orang (48,2%).


4

Kelompok lanjut usia dengan CRP tertinggi ada pada kelompok rentang umur

65-69 tahun sebanyak 22 orang (39,3%). Hipertensi sebagai komorbid klinis

lebih mendominasi dibandingkan dengan penyakit penyerta lainnya yaitu

sebanyak 18 orang (32,1%) dari total keseluruhan 56 pasien.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui lebih lanjut

mengenai kadar C-Reactive Protein (CRP) pada pasien COVID-19 untuk

mengetahui kondisi inflamasi yang terjadi berdasarkan umur, jenis kelamin dan

penyakit komorbid yang dimilikinya. Variabel umur hal ini dikarenakan semakin

bertambah usia seseorang maka kekebalan tubuhnya akan menurun, untuk

variabel jenis kelamin dan penyakit komorbid berdasarkan penelitian sebelumnya

menunjukkan perbedaan kadar CRP pada pasien perempuan dan laki-laki dan

pada pasien dengan komorbid memiliki nilai CRP yang meningkat. Sebelumnya

peneliti juga sudah melakukan survei dilakukan pada salah satu Rumah Sakit

Rujukan COVID-19 di Sumatera Selatan berdasarkan surat keputusan Gubernur

Sumatera Selatan Nomor : 201/KPTS/DINKES/2020 yaitu Rumah Sakit Islam

Siti Khadijah yang terakreditasi B dan melakukan pemeriksaan CRP pada pasien

COVID-19.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada

Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun

2021”.
5

1.2 Rumusan Masalah

Belum diketahuinya kadar C-Reactive Protein (CRP) pada pasien

COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.

1.3 Pertanyaan Penelitian

a. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein (CRP)

pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

tahun 2021?

b. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein (CRP)

pada pasien COVID- 19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

tahun 2021 berdasarkan umur?

c. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein (CRP)

pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

tahun 2021 berdasarkan jenis kelamin?

d. Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein (CRP)

pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

tahun 2021 berdasarkan penyakit komorbid?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahui gambaran kadar C-Reactive Protein (CRP) sebagai

penanda infeksi dan inflamasi pada pasien COVID-19

di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021.


6

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Diketahui Bagaimana gambaran distribusi frekuensi kadar

C-Reactive Protein (CRP) pada pasien COVID-19

di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021.

b. Diketahui gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein

(CRP) pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam

Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan umur.

c. Diketahui gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein

(CRP) pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam

Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan jenis kelamin.

d. Diketahui gambaran distribusi frekuensi kadar C-Reactive Protein

(CRP) pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam

Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan penyakit komorbid.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya di bidang

Imunoserologi serta sarana dalam memperluas dan mengaplikasikan ilmu

yang telah didapatkan selama proses belajar di Poltekkes Kemenkes

Palembang Jurusan Teknologi Laboratorium Medis

1.5.2 Manfaat Aplikatif

Memberi sumbagsih ilmiah bagi Jurusan Teknologi Laboratorium

Medis Poltekkes Kemenkes Palembang khususnya pada mata kuliah

Imunoserologi dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

pentingnya pemeriksaan CRP sebagai penanda infeksi dan inflamasi.


7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup bidang Imunoserologi yang bertujuan untuk

mengetahui, mendeteksi dan menegakkan diagnosa infeksi dan inflamasi pada

pasien COVID-19 berdasarkan umur, jenis kelamin dan penyakit komorbid. Jenis

penelitian yang digunakan deskriptif observasional. Populasi penelitian ini adalah

pasien COVID-19 yang melakukan pemeriksaan CRP di laboratorium

Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. Sampel penelitian adalah total

populasi berdasarkan rekam medis pasien tahun 2021 di Rumah Sakit Islam Siti

Khadijah Palembang kemudian data yang didapat akan diolah oleh peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 C-Reactive Protein (CRP)

2.1.1 Pengertian CRP

C-Reactive Protein (CRP) dinamakan demikian karena protein ini

bereaksi dengan polisakarida-C Streptococcus pneumoniae. CRP merupakan

sebuah indikator inflamasi yang sensitif, yang meningkat dengan pesat setelah

inflamasi dan dapat dengan cepat turun ketika inflamasi telah reda. Sebagai

penanda berperan dalam sistem imun pada berbagai tingkatan, CRP

merupakan sebuah opsonin yang mengaktifkan komplemen jalur klasik,

mengikat mikroorganisme dan meningkatkan efek-efek sitotoksin yang

diperantarai oleh sel pada patogen (K. G. Baratawidjaja & Rengganis, 2018).

CRP berperan dalam imunitas nonspesifik yang dengan bantuan

kalsium (Ca++) dapat mengikat berbagai molekul antara lain fosforikolin yang

ditemukan pada permukaan mikroba (G. K. Baratawidjaja & Rengganis,

2012). CRP merupakan suatu globulin yang dihasilkan oleh sel hepatosit,

produksi CRP dipengaruhi oleh interleukin-6 (IL-6), interleukin-1 (IL-1) dan

tumor necrosis factor α (TNF-α) kemudian dilepas ke dalam darah. Sintesis

CRP di hati berlangsung dengan cepat setelah ada rangsangan, konsentrasi

serum meningkat 5 mg/L selama 6-8 jam dan mencapai puncak sekitar 24-48

jam. Waktu paruh dalam plasma adalah 19 jam dan akan menetap dalam

semua keadaan sehat dan sakit, sehingga penentu konsentrasi adalah

menghentikan produksi IL-6 dengan itu menghambat secara langsung

8
9

intensitas proses patologi yang merangsang produksi (Rittenhouse-Olson &

Nardin, 2014).

CRP digunakan untuk memantau perubahan-perubahan dalam fase

inflamasi akut yang terkait dengan banyak penyakit infeksi dan penyakit

autoimun. Beberapa keadaan dimana CRP meningkat adalah radang sendi

(rheumatoid arthritis), demam rematik, kanker payudara, radang usus,

penyakit radang punggung (pelvic inflammatory disease, PID), penyakit

Hodgkin, SLE, dan infeksi bakterial. CRP juga meningkat pada kehamilan

trimester akhir, penggunaan alat kontrasepsi intrauterus dan obat kontrasepsi

oral (K. G. Baratawidjaja & Rengganis, 2018).

2.1.2 Fungsi Biologis CRP

C-Reactive Protein (CRP) mempunyai beberapa peranan dalam proses

peradangan dan mekanisme daya tahan tubuh terhadap infeksi. Beberapa

fungsi biologis CRP yang diketahui antara lain (K. G. Baratawidjaja &

Rengganis, 2018):

1) Mengikat C-polisakarida dari berbagai bakteri melalui reaksi aglutinasi

atau presipitasi.

2) Meningkatkan aktivitas dan motilitas sel fagosit.

3) Menghambat agregasi trombosit, baik ditimbulkan adrenalin, ADP

maupun kolagen.

4) Mengaktifkan komplemen baik melalui jalur klasik maupun jalur

alternatif.
10

5) Mempunyai daya ikat selektif terhadap limfosit T. Dalam hal ini diduga

CRP memegang peranan dalam pengaturan beberapa fungsi tertentu

selama proses inflamasi.

6) Mengenal residu fosforikolin dari fosfolipid, lipoprotein membran sel

rusak, kromatin inti dan kompleks DNA-histon.

7) Mengikat dan mendetoksifikasi bahan toksik endogen yang terbentuk

sebagai hasil kerusakan jaringan.

2.1.3 Inflamasi dan Reaksi Fase Akut

Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan yang terbatas terhadap

trauma atau invasi mikroba dengan reaksi yang menghancurkan atau

membatasi bahan yang berbahaya dan merusak jaringan Reaksi inflamasi

termasuk dalam respon imun nonspesifik. Bila terjadi inflamasi, sel-sel sistem

imun yang tersebar di seluruh tubuh akan bergerak ke lokasi infeksi berserta

produk yang dihasilkannya. Selama respon fase akut ini berlangsung terjadi 3

proses, yaitu :

1) Peningkatan aliran darah ke daerah infeksi

2) Peningkatan permeabilitas kapiler akibat reaksi sel-sel endotel yang

mengakibatkan makro molekul dapat menembus dinding vaskuler.

3) Migrasi leukosit ke vaskuler

2.2 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)

2.2.1 Epidemiologi COVID-19

Pada Desember 2019, kasus pneumonia dengan sumber penularan

yang belum diketahui pertama kali dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei,


11

China. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini menyebar di berbagai provinsi

lain di China, Thailand, Jepang , dan Korea Selatan. Sampel yang diteliti

menunjukkan etiologi coronavirus yang baru. Awalnya, penyakit ini

dinamakan 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO

mengumumkan nama baru pada Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease

(COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory

Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) (Susilo et al., 2020).

Berdasarkan data yang dirilis WHO, sejak 31 Desember 2019 hingga

tanggal 11 Januari 2022 terdapat 308.458.509 kasus terkonfirmasi

COVID-19, dengan 5.492.595 kasus kematian di seluruh dunia. COVID-19

pertama dilaporkan di Indonesia dengan 2 kasus pada tanggal 2 Maret 2020

yang berasal dari Jakarta. Terhitung hingga 11 Januari 2022 di Indonesia

jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 telah mencapai 4.267.451 dengan

144.144 kasus kematian akibat COVID-19 (WHO, 2021).

2.2.2 Virologi COVID-19

Virus ini utamanya menginfeksi hewan termasuk diantaranya adalah

kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis

coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacorornavirus 229E,

alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1,

Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East

Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) (Rittenhouse-Olson &

Nardin, 2014).
12

Coronavirus yang menjadi penyebab COVID-19 termasuk dalam

genus betacoronavirus, dengan subgenus yang sama dengan coronavirus

yang menyebabkan Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-

CoV) pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Berdasarkan hal tersebut,

International Committee on Taxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-

CoV-2 untuk virus penyebab COVID-19 (Susilo et al., 2020).

Coronavirus merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan,

dengan menggunakan sel epitel dan mukosa saluran nafas sebagai target awal

dan menyebabkan infeksi atau kerusakan organ. Coronavirus adalah virus

RNA rantai tunggal dan positif dengan ukuran partikel 120-160 nm, termasuk

dalam keluarga coronaviridae yang berdasarkan subfamili dibagi menurut

serotip dan genotip karakteristik yang meliputi α, β, γ dan δ (Susilo et al.,

2020). Coronavirus memiliki sampul (enveloped), dengan partikel bulat dan

seringkali berbentuk pleomorfik. Dengan dinding sel yang dilapisi oleh

protein S sebagai protein antigenik utama yang dapat berikatan dengan

reseptor pada host. Virus ini sensitif terhadap panas, dengan suhu 56C

selama 30 menit dinding lipit dapat hancur. Selain itu, alkohol 75%, klorin

mengandung desinfektan, asam peroksiasetat dan kloroform juga dapat

melarutkan lipid coronavirus (Wang, 2020).

2.2.3 Gejala COVID-19

Rata-rata inkubasi adalah 4 hari dengan rentang waktu 2 sampai 7

hari. Periode inkubasi tergantung pada usia dan status imunitas pasien.

Berdasarkan penelitian Huan pada 2 Januari 2020, 41 pasien rumah sakit

yang dirawat gejala umum COVID-19 adalah demam sebanyak 40 orang


13

(985), batuk kering sebanyak 31 orang (76%) dan kelelahan atau myalgia

sebanyak 18 orang (44%). Serta beberapa organ yang terlibat seperti

pernapasan (batuk 11 orang (28%) dari 39 orang, sesak napas, sakit

tenggorokan, hemoptisis atau batuk darah 2 orang (5%) dari 39 orang, nyeri

dada), gastrointestinal (diare 1 orang (3%) dari 38 orang, mual, muntah),

neurologis (kebingungan dan sakit kepala 3 orang (8%) dari 38 orang)

(Cao et al., 2020). Namun gejala yang paling umum dijumpai adalah demam

(83-98%), batuk (76-82%) dan sesak napas atau dyspnea (31-55%)

(Wu et al., 2020).

Pada pasien gejala ringan akan sembuh dalam waktu kurang lebih 1

minggu, sementara pasien dengan gejala berat akan mengalami gagal nafas

progresif karena virus telah merusak alveolar dan akan menyebabkan

kematian. Kasus kematian terbanyak ada pada pasien dengan penyakit

bawaan seperti kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus, dan parkinson.

Pada komplikasi serius dapat berupa aritmia, syok, cedera ginjal akut dan

acute respiratory distress syndrome (ARDS) (Yelvi, 2021).

2.2.4 Faktor Risiko COVID-19

Pasien COVID-19 dengan usia, status imunitas pasien, penyakit

komorbid, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif merupakan faktor risiko

dari infeksi SARS-Cov-2. Distribusi jenis kelamin yang lebih banyak pada

laki-laki dugaan terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi.

Pada perokok, dan pasien komorbid diduga terdapat peningkatan ekspresi

reseptor ACE2. Sedangkan pada pasien dengan usia lanjut pada umumnya

memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan usia muda, dan pasien dengan
14

gangguan imunitas pada umumnya memiliki risiko mortalitas yang lebih

besar . Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), faktor

risiko paling penting adalah kontak langsung dengan penderita COVID-19.

Baik itu tinggal serumah, atau memiliki riwayat bepergian ke tempat

pandemik. Tenaga medis merupakan satu resiko paling tinggi untuk tertular

SARS-CoV-2 (Susilo et al., 2020).

2.2.5 Transmisi COVID-19

Saat ini, transmisi SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi

sumber utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi virus

dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau

bersin. Kasus terkait karier asimtomatik umumnya memiliki riwayat kontak

dengan pasien terkonfirmasi COVID-19. Transmisi secara vertikal dari ibu

hamil ke janin belum terbukti, bila mungkin terjadi transmisi vertikal

tergolong kecil kemungkinannya. Dibuktikannya pemeriksaan virologi cairan

amnion, darah tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positif COVID-19

ditemukan negatif dari virus SARS-CoV-2 (H. Chen et al., 2020).

SARS-CoV-2 terbukti telah menginfeksi saluran cerna berdasarkan

hasil biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat

terdeteksi di feses, bahkan dilaporkan ada 23% pasien dengan virus yang

masih terdeteksi dalam feses walaupun sudah tidak terdeteksi pada saluran

napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan transmisi secara fekal-oral

(Xiao et al., 2020) .


15

Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati berdasarkan eksperimen

yang dilakukan van Doremalen, dkk 23 menunjukkan virus lebih bertahan

lama pada bahan plastik dan stainless steel (>72 jam) dibandingkan dengan

tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam) (Doremalen et al., 2020).

2.3 Hubungan CRP dengan COVID-19

Sama dengan SARS-CoV, pasien dengan COVID-19 menunjukkan kadar

sitokin plasma yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan keterlibatan inflamasi yang

dapat diukur secara rutin dan terkait dengan tingkat keparahan penyakit. Selama

proses inflamasi, sel akan melepaskan berbagai sitokin pro-inflamasi, termasuk

protein fase aktif seperti CRP. CRP memiliki pengaruh sensitivitas yang tinggi

terhadap inflamasi (Luo et al., 2020). Secara klinis, peningkatan kadar CRP

mungkin merupakan indikator awal infeksi nosokomial pada pasien COVID-19

yang pemulihannya lambat, dan mungkin membantu dokter untuk memberikan

pengobatan lebih awal untuk mencegah hasil yang lebih buruk

(W. Chen et al., 2020).

Peradangan berlebihan dianggap sebagai penyebab utama penyakit kritis

dan kematian pada pasien COVID-19. Kadar CRP serum jelas meningkat bila ada

peradangan akut, gangguan berat dan jantung koroner. Setelah peradangan

mereda, mungkin kadar CRP akan kembali ke kisaran normal. Stabil secara in

vivo dan tidak terpengaruh oleh trauma dan hormon, CRP dapat mengenali

beberapa patogen dan komponen sel yang terluka atau nekrotik dengan

menggabungkan C-polisakarida pada dinding sel bakteri. CRP dapat

meningkatkan fagositosis melalui reseptor CRP spesifik, dan mikroorganisme

patogen. Selama proses pneumonia COVID-19, badai respons sitokin dapat


16

dipicu, yang dikaitkan dengan kematian yang tinggi pada COVID-19. Sitokin

seperti IL-6, TNF-α merangsang hepatosit untuk memproduksi CRP. Oleh karena

itu, CRP adalah biomarker yang paling kuat berkorelasi dengan perkembangan

COVID-19, meningkat secara signifikan selama tahap awal peradangan dan juga

sebelum indikasi temuan krisis dengan CT (Luan et al., 2021).

Gambar 2. 1 Hubungan CRP dan COVID-19 (Luan et al., 2021)


a. Umur

Berdasarkan penelitian (Sari, 2021) memperlihatkan kadar CRP pada 70

pasien COVID-19, sebanyak 65 orang (92,85%) mengalami kenaikan kadar CRP

diatas nilai normal dengan dan hanya ada 5 orang (7,15%) dengan kadar CRP

normal. Kadar CRP yang tinggi sebanyak 60% paling banyak terjadi pada lansia

berusia 46-65 tahun. Pada rentang usia tersebut daya tahan tubuh atau imun tubuh

telah mulai berkurang ditambah lagi dengan dialaminya penyakit penyerta.

b. Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin menunjukkan efek hormonal. Steroid seks

termasuk testosteron, estrogen dan progesteron adalah regulator kuat dari respons
17

imun dan inflamasi karena adanya sekuens responsif hormon seks di masing-

masing gen. Estrogen selama pra-menopause memiliki efek anti-inflamasi,

disertai dengan penurunan kadar IL-6, IL-8, dan TNR-α. Sebaliknya, penurunan

fisiologis kadar estrogen selama menopause menyebabkan peningkatan kadar IL-

6, IL-8, dan TNR-α. Penurunan estrogen atau ooforektomi pada tikus yang

terinfeksi SARS-CoV-2 menyebabkan prognosis yang lebih buruk dibandingkan

dengan tikus yang memproduksi estrogen normal. Studi klinis menunjukkan

bahwa peradangan sembuh lebih cepat pada perempuan dibandingkan dengan

laki-laki, dan perbedaan ini dianggap karena efek hormon pada apoptosis neutrofil

dan produksi sumsum tulang (Haitao et al., 2020). Didukung dengan penelitian

(Khotimah & Amalia, 2021) terhadap 56 pasien COVID-19 didapatkan nilai kadar

CRP jenis kelamin laki-laki lebih mendominasi dengan 29 orang (51,8%)

sedangkan perempuan berjumlah 27 orang (48,2%). Pada pasien laki-laki dugaan

terkait dengan prevalensi perokok aktif yang lebih tinggi. Pada perokok, dan

pasien komorbid diduga terdapat peningkatan ekspresi reseptor ACE2.

c. Penyakit Penyerta (Komorbiditas)

Komorbiditas adalah penyakit penyerta atau bawaan. Dilansir dari

penelitian (Khotimah & Amalia, 2021) kadar CRP pada pasien lanjut usia dengan

komorbid klinis yang terkonfirmasi COVID-19 menunjukkan bahwa penyakit

Hipertensi sebanyak 18 orang (31,25), pneumonia 14 orang (25%), Diabetes

Melitus sebanyak 16 orang (28,6%), Tuberculosis 1 orang (1,8%), Penyakit

Jantung Koroner sebanyak 3 orang (5,4%), Gagal Ginjal Kronis 1 orang (1,8%)

serta Penyakit Obstruksi Kronik (PPOK) sebanyak 3 orang (5,4%).


18

2.4 Metode Pemeriksaan Laboratorium C-Reactive Protein (CRP)

Metode yang dapat digunakan untuk pemeriksaan CRP, antara lain :

a. Uji presipitasi tabung kapiler

Pemeriksaan ini melalui fase cair pada antigen yang larut dan bereaksi

dengan antibodi sehingga terjadi presipitasi. CRP yang akan ditentukan sebagai

antigen, sedangkan antibodi CRP tidak diketahui.

b. Uji aglutinasi

Metode ini digunakan secara kualitatif dan semi kuantitatif. Pemeriksaan

ini berdasarkan reaksi imunologi antara CRP dalam serum pendrita atau serum

kontrol dengan anti-CRP yang ada pada lateks.

c. Uji imunodifusi radial

Cara ini sangat sensitif tetapi memerlukan waktu inkubasi selama 48 jam.

d. Immunoturbidimetry assay

Pemeriksaan ini merupakan penentuan CRP secara kuantitatif dengan

reaksi ikatan antigen serum penderita dengan antibody anti-CRP membentuk

kompleks antigen-antibodi yang diukur secara turbidimetri.

e. Uji imunokromatografi

Pemeriksaan ini menggunakan antibodi monoklonal terhadap CRP yang

dimobilisasi pada membran selulosa nitrat di garis pengikat (capture line).


19

f. High Sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP)

Penentuan CRP secara kuantitatif, menggunakan reaksi imunologi antara

CRP dalam serum dengan antibodi anti-CRP yang terikat lateks.

2.5 Kerangka Konsep

Umur
Kadar CRP pada pasien
COVID-19di Rumah Sakit
Jenis Kelamin Islam Siti Khadijah
Palembang
Komorbid

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep

2.6 Definisi Operasional

Tabel 2. 1 Definisi Operasional

Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Kadar kadar CRP dalam International Nycocard 1. Normal Ordinal
CRP plasma pada pasien Federation Reader 2. Tidak
COVID-19 di RS of Clinical Normal
Islam Siti Khadijah Chemistry
yang diukur dengan and
hasil dalam satuan Laboratory
mg/L. Medicine
1. Normal : (IFCC)
< 8 mg/L
2. Tidak normal :
8 > mg/L
20

Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Umur Masa hidup pasien Observasi Rekam 1. Balita Ordinal
dihitung sejak lahir medik 2. Kanak-
hingga ulang tahun kanak
terakhir (DEPKES, 3. Remaja
2009). 4. Dewasa
1. Balita : 5. Lansia
0-5 tahun 6. Manula
2. Kanak-kanak :
6-11 tahun
3. Remaja :
12-25 tahun
4. Dewasa:
26-45 tahun
5. Lansia :
46-65 Tahun
6. Manula :
>65 tahun
Jenis Perbedaan biologis Observasi Rekam 1. Laki-laki Nominal
Kelamin antara laki-laki dan medik 2. Perempuan
perempuan yang dapat
dilihat dari alat
kelamin serta
perbedaan genetik.
Komorbid Istilah yang Observasi Rekam 1. Ada Ordinal
menunjukkan penyakit medik 2. Tidak
bawaan selain
penyakit utama yang
diderita. Pengukuran
berdasarkan ada atau
tidak nya
komorbiditas pada
pasien.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif observasional yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar CRP pada pasien COVID-19 di

Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang berdasarkan data sekunder (rekam medis) pasien COVID-19.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada 9 April – 22 April 2022

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien COVID-19

yang diperiksa kadar CRP di laboratorium Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang selama bulan Januari-Desember 2021.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah seluruh pasien COVID-19 yang diperiksa

kadar CRP di laboratorium Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

selama bulan Januari – Desember 2021.

21
22

3.4 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total

sampling, yaitu seluruh populasi pasien COVID-19 yang diperiksa kadar

CRP di laboratorium Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.

3.5 Jenis, Metode dan Instrumen Pengambilan Data

3.5.1 Jenis Pengambilan Data

Jenis Pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder (rekam medis) dari pasien COVID-19 yang diperiksa kadar

CRP di laboratorium Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.

3.5.2 Metode Pengambilan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan pola merekap hasil

pemeriksaan kadar CRP yang ada pada data rekam medis di Rumah Sakit

Islam Siti Khadijah Palembang.

3.5.3 Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah rekam medis yang digunakan sebagai data sekunder, yaitu berkas

berisikan data klinis dan data demografi pasien COVID-19 yang berkaitan

dengan penelitian di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.


23

3.6 Alur Penelitian

Data Rekam Medis

Data Pasien COVID-19

Pemeriksan
C-Reactive Protein (CRP)

Normal Tidak Normal

Pengelompokan Data :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Komorbiditas

Analisis Data

Gambar 3. 1 Alur Penelitian

3.7 Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data pada penelitian ini sebagai

berikut :

a. Memeriksa data (Editing), yaitu kegiatan untuk mengkaji dan

pengecekan data yang telah didapat.


24

b. Memberi kode (Coding), yaitu memisahkan data berdasarkan

kategori dan jenis masing-masing untuk memudahkan dalam

mengelola data maka setiap kategori diberi kode.

c. Entry Data, yaitu kegiatan memindahkan atau memasukkan data-

data yang ada ke Microsoft Excel dan melakukan analisa

menggunakan software penghitung SPSS.

d. Tabulating, yaitu menyusun data yang dibutuhkan dengan

mengelompokkan data sedemikian rupa sehingga data mudah

dijumlah dan disusun dalam bentuk tabel sesuai dengan tujuan

penelitian.

e. Pembersihan Data (Cleaning), Apabila semua data yang didapatkan

selesai dimasukkan, perlu dilakukan pemeriksaan kembali subyek-

subyek dari data yang kemungkinan adanya kesalahan kode dan

ketidaklengkapan, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

sehingga pada proses analisis data dapat dilakukan dengan benar.

3.7.2 Analisis Data

Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Dalam penelitian ini digunakan tabel :

a. Analisis Data Univariat

Analisis univariat yaitu analisa yang disajikan dalam bentuk tabel

yang menjelaskan karakteristik setiap variabel dari hasil penelitian yaitu

kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang.
25

b. Analisis Data Bivariat

Analisis Bivariat yaitu analisa yang disajikan dalam bentuk tabel

yang menjelaskan karakteristik setiap variabel dari hasil penelitian yaitu

kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang berdasarkan umur, jenis kelamin dan penyakit komorbid.

3.8 Etik Penelitian

Etika penelitian memiliki tujuan untuk melindungi hak dan kewajiban

partisipan penelitian maupun peneliti. Peneliti akan bertanggung jawab dalam

menjamin kerahasiaan data partisipan penelitian pada saat pengumpulan data dan

juga untuk hasil penelitian. Diajukannya ethical clearance ag didapat pada

tanggal 10 April 2022 dengan nomor NO : 0053/KEPK/Adm2/II/2022 dari

Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Poltekkes Palembang. Penelitian ini

menekankan pada masalah etika yang meliputi :

a Anonimity (tanpa nama), dilakukan dengan tidak mencantumkan nama asli

partisipan peneliti pada lembar pengumpulan data dan hanya menuliskan

kode.

b Confidentiality (kerahasiaan), menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah lainnya. Informasi yang telah didapatkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang

dilaporkan pada hasil penelitian.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 323 data status pasien COVID-19 yang

melakukan pemeriksaan CRP di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

berdasarkan dokumen rekam medik tahun 2021. Maka didapatkan hasil dalam

bentuk analisis sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Univariat

Berdasarkan analisis univariat terhadap hasil dari data-data CRP

pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang tahun

2021, yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut :

Tabel 4. 1
Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Hasil CRP Frekuensi Persentase (%)
Normal 83 25,7
Tidak Normal 240 74,3
Total 323 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas peneliti mendapatkan gambaran

distribusi frekuensi kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit

Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021, dengan frekuensi kadar CRP

normal sebanyak 83 (25,7%) dan frekuensi kadar CRP tidak normal

sebanyak 240 (74,3%).

26
27

4.1.2 Analisis Bivariat

4.1.2.1 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID- 19 di


Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Umur

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi yang telah dilakukan pada

kadar CRP pada pasien COVID-19 berdasarkan kategori umur diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 Berdasarkan Umur
Hasil CRP
Umur Total
Normal Tidak Normal
(Tahun)
n % n % N %
Balita (0-5) 10 3,1 6 1,9 16 5
Kanak-kanak (6-11) 3 0,9 1 0,3 4 1,2
Remaja (12-25) 7 2,2 6 1,9 13 4,1
Dewasa (26-45) 32 9,9 56 17,3 88 27,2
Lansia (46-65) 22 6,8 115 35,6 137 42,4
Manula (65>) 9 2,8 56 17,3 65 20,1
Jumlah 83 25,7 240 74,3 323 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui gambaran distribusi

frekuensi kadar CRP pada 323 pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam

Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan kategori umur, pada

kategori balita (0-5 tahun) frekuensi kadar CRP normal sebanyak 10

(3,1%) dengan frekuensi kadar CRP tidak normal sebanyak 6 (1,9 %). Dari

kategori kanak-kanak (6-11 tahun) didapatkan frekuensi kadar CRP

normal sebanyak 3 (0,9%) dan frekuensi kadar CRP tidak normal


28

sebanyak 1 (0,3%). Kemudian pada kategori remaja (12-25 tahun)

frekuensi kadar CRP normal sebanyak 7 (2,2%) dengan frekuensi kadar

CRP tidak normal sebanyak 6 (1,9%). Pada kategori dewasa (26-45 tahun)

didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebanyak 32 (9,9%) dan frekuensi

kadar CRP tidak normal sebanyak 56 (17,3%). Pada kategori Lansia (46-

65 tahun) didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebanyak 22 (6,8%)

dengan frekuensi kadar CRP tidak normal sebanyak 115 (35,6%).

Selanjutnya pada kategori manula (65> tahun) frekuensi kadar CRP

normal sebanyak 9 (2,8%) dan frekuensi kadar CRP tidak normal

sebanyak 56 (17,3%).

4.1.2.2 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi yang telah dilakukan pada

kadar CRP pada pasien COVID-19 berdasarkan jenis kelamin diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 3
Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil CRP
Total
Jenis Kelamin Normal Tidak Normal
n % n % N %
Laki-laki 35 10,8 131 40,6 166 51,4
Perempuan 48 14,9 109 33,7 157 48,6
Jumlah 83 25,7 240 74,3 323 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas peneliti dapat mengetahui gambaran

distribusi frekuensi kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit


29

Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan jenis kelamin,

pada pasien laki-laki frekuensi kadar CRP normal sebanyak 35 (10,8%)

dan frekuensi kadar CRP tidak normal sebanyak 131 (40,6%). Sedangkan

pada pasien perempuan frekuensi kadar CRP normal sebanyak 48 (14,9%)

dan frekuensi kadar CRP tidak normal sebanyak 109 (33,7%).

4.1.2.3 Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Penyakit Komorbid

Berdasarkan analisis distribusi frekuensi yang telah dilakukan pada

kadar CRP pada pasien COVID-19 berdasarkan keberadaan penyakit

komorbid diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 4
Distribusi Frekuensi Kadar CRP pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 Berdasarkan Penyakit
Komorbid
Hasil CRP
Penyakit Total
Normal Tidak Normal
Komorbid
n % n % N %
Ada 27 8,4 174 53,9 201 63,4
Tidak Ada 56 17,3 66 20,4 122 37,7
Jumlah 83 25,7 240 74,3 323 100

Berdasarkan tabel 4.4 diatas peneliti dapat mengetahui gambaran

dirtribusi frekuensi kadar CRP pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit

Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan keberadaan

penyakit komorbid, pada pasien yang disertai penyakit komorbid

didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebanyak 27 (8,4%) dan frekuensi

kadar CRP tidak normal sebanyak 174 (53,9%). Sedangkan pada pasien
30

yang tidak disertai penyakit komorbid frekuensi kadar CRP normal

sebanyak 56 (17,3%) dan frekuensi kadar CRP tidak normal sebanyak 66

(20,4%).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Keterbatasan Penelitian

Peneliti terbatas pada data rekam medik pasien yang tersedia,

yaitu data pasien COVID-19 tahun 2021 yang tersedia hanya pada bulan

Januari hingga Oktober.

Selain itu, Penelitian ini tidak melihat hubungan variabel dependen

dan independennya sehingga hanya sebatas gambaran distribusi frekuensi

kadar CRP pada pasien COVID-19 serta tidak membahas kadar CRP

selama pasien mendapatkan rawat inap di Rumah Sakit Islam Siti

Khadijah Palembang.

4.2.2 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021

Berdasarkan analisis dari penelitian terhadap 323 kadar CRP pada

pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun

2021, peneliti mendapatkan gambaran distribusi frekuensi kadar CRP

normal pada penderita COVID-19 sebesar 25,7% dan kadar CRP tidak

normal sebanyak sebesar 74,3% hal ini berkaitan dengan pasien yang

terkonfirmasi positif COVID-19 akan mengalami inflamasi dapat memicu

peningkatan kadar CRP menjadi tidak normal.


31

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Euis

Damayanti tahun 2021 di Rumah Sakit Hermina Kemayoran Jakarta Pusat

pada 86 pasien COVID-19 menyimpulkan kadar CRP tinggi atau abnormal

sebesar 72,1%.

Pada pasien COVID-19 akan menunjukkan kadar sitokin plasma

yang lebih tinggi, hal ini menunjukkan keterlibatan inflamasi yang dapat

diukur secara rutin dan terkait dengan tingkat keparahan penyakit. Selama

proses inflamasi, sel akan melepaskan sitokin seperti IL-6, TNF-α

merangsang hepatosit untuk memproduksi CRP. Oleh karena itu, CRP

adalah biomarker yang paling kuat berkorelasi dengan perkembangan

COVID-19, meningkat secara signifikan selama tahap awal peradangan

dan juga sebelum indikasi temuan krisis dengan CT (Luo et al., 2020).

Secara klinis, peningkatan kadar CRP mungkin merupakan

indikator awal infeksi nosokomial pada pasien COVID-19 yang

pemulihannya lambat, dan mungkin membantu dokter untuk memberikan

pengobatan lebih awal untuk mencegah hasil yang lebih buruk

(W. Chen et al., 2020).

4.2.3 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Umur

Berdasarkan analisis dari analisis dari 323 kadar CRP pada pasien

COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021

berdasarkan kategori umur. Peneliti mendapatkan distribusi frekuensi

kadar CRP pada pasien COVID-19, pada kategori balita


32

(0-5 tahun), frekuensi kadar CRP normal sebesar 3,1% dan frekuensi kadar

CRP tidak normal 1,9%. Dari kategori kanak-kanak (6-11 tahun)

didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebesar 0,9% dan frekuensi kadar

CRP tidak normal sebesar 0,3%. Kemudian dari pasien kategori remaja

(12-25 tahun) didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebesar 2,2% dan

frekuensi kadar CRP tidak normal sebesar 1,9%. Pada pasien kategori

dewasa (26-45 tahun) didapatkan frekuensi kadar CRP normal pada pasien

COVID-19 sebesar 9,9% dan kadar CRP tidak normal sebesar 17,3%. Dari

kategori lansia (46-65 tahun) didapatkan frekuensi kadar CRP normal

sebesar 6,8% dengan kadar CRP tidak normal sebesar 35,6%. Kemudian

pada 65 pasien kategori manula (65> tahun) frekuensi kadar CRP normal

sebesar 2,8% dan kadar CRP tidak normal sebesar 17,3%.

Dari data ini terlihat ada kecenderungan bahwa semakin tua umur

individu akan semakin besar risiko peningkatan kadar CRP tidak normal.

Khususnya pada kaegori lansia (46-65 tahun) didapatkan frekuensi kadar

CRP tidak normal sebesar 35,6%. (Puspasari, 2017) menyatakan bahwa,

batasan usia pada teori penuaan (aging) yang terjadi secara perlahan lahan

dan dibagi menjadi beberapa tahapan pengelompokan usia sesuai dengan

tahap transisi dan tahap klinik. Pada usia 30-45 tahun terjadinya tahap

transisi dimana mulai terjadinya tanda-tanda penurunan fungsi fisiologis

dalam tubuh yang dapat bermanifestasi pada berbagai penyakit. Sedangkan

pada usia >45 tahun tahap klinik yang terjadi ditandai dengan adanya

penurunan fungsi sistem tubuh, yakni sistem imun, kardiovaskuler,

metabolisme, gastrointestinal, endokrin, otot, syaraf dan seksual. Penyakit


33

degeneratif mulai terdeteksi, aktivitas dan kualitas hidup berkurang akibat

dari ketidakmampuan fisik maupun fisik yang sangat terganggu.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sumiati Bedah, dkk

pada 70 pasien COVID-19 di RSUD Koja Jakarta Utara periode

September 2020-Februari 2021 didapatkan sebanyak 60% pasien pada usia

45-65 memiliki kadar CRP yang tidak normal. Meskipun demikian, pada

kedua penelitian sama-sama mengalami peningkatan frekuensi kadar CRP

tidak normal pada kategori usia lansia yaitu 45-65 tahun.

4.2.4 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil analisis kadar CRP pada 323 pasien COVID-19

di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan

jenis kelamin, dengan frekuensi jumlah pasien laki-laki lebih banyak yaitu

sebesar 51,4% dan pasien perempuan sebesar 48,6%. Distribusi frekuensi

kadar CRP dari pasien laki-laki didapatkan sebesar 10,8% dengan kadar

CRP normal dan sebesar 40,6% dengan kadar CRP tidak normal.

Sedangkan pada pasien perempuan didapatkan frekuensi kadar CRP

normal sebesar 14,9% dan frekuensi kadar CRP tidak normal sebesar

33,7%.

Dari data tersebut terlihat peningkatan kadar CRP tidak normal

terjadi pada kedua jenis kelamin, namun pada pasien laki-laki frekuensi

peningkatan kadar CRP tidak normal lebih besar dengan didapatkan


34

sebesar 40,6% dengan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibandingkan

perempuan.

Didukung dengan pernyataan (Haitao et al., 2020) peningkatan

awal CRP lebih besar dari 15 mg/L memberikan penanda keparahan

penyakit dan tingkat yang lebih besar dari 200 mg/L memiliki faktor risiko

kematian 5 kali lipat. Pria dengan COVID-19 parah dilaporkan memiliki

konsentrasi CRP yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita, terlepas

dari usia dan penyakit penyerta. Perbedaan jenis kelamin menunjukkan

efek hormonal. Studi klinis menunjukkan bahwa peradangan sembuh lebih

cepat pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki, dan perbedaan ini

dianggap karena efek hormon pada apoptosis neutrofil dan produksi

sumsum tulang. Steroid seks termasuk testosteron, estrogen dan

progesteron adalah regulator kuat dari respons imun dan inflamasi karena

adanya sekuens responsif hormon seks di masing-masing gen. Kemudian

pada pasien laki-laki dugaan terkait dengan prevalensi perokok aktif yang

lebih tinggi. Pada perokok diduga terdapat peningkatan ekspresi reseptor

ACE2.

Dibutuhkan penelitian pendukung lebih lanjut mengenai kadar

CRP pada pasien COVID-19 berdasarkan jenis kelamin untuk melihat

hubungan antara jenis kelamin individu dengan kadar CRP individu

selama menderita COVID-19.


35

4.2.5 Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19


di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021
Berdasarkan Penyakit Komorbid

Berdasarkan analisis dari 323 kadar CRP pada pasien COVID-19

di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2021 berdasarkan

keberadaan penyakit komorbid. Peneliti mendapatkan gambaran distribusi

frekuensi kadar CRP pada pasien COVID-19 yang disertai penyakit

komorbid didapatkan frekuensi kadar CRP normal sebesar 8,4% dan kadar

CRP tidak normal sebesar 53,9%. Sedangkan pada pasien yang tidak

disertai penyakit komorbid frekuensi kadar CRP normal sebesar 17,3%

dan kadar CRP tidak normal sebesar 20,4%.

Dari data tersebut peningkatan kadar CRP tidak normal dapat

dipengaruhi dengan penyait komorbid yang dimiliki pasien ditunjukkan

dengan didapatkan frekuensi kadar CRP tidak normal sebesar 53,9% dari

total seluruh pasien.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Muhammad Fachri dkk

pada 167 pasien COVID-19 yang disertai dengan penyakit komorbid di

Rumah Sakit Islam Jakarta periode Agustus 2020-Agustus 2021

didapatkan hasil frekuensi kadar CRP tidak normal pada pasien dengan

komorbid sebesar 47,3%.

Pada pasien COVID-19 dengan pneumonia memeliki risiko 2,953

kali lipat untuk peningkatan kadar CRP dibandinggan dengan mereka yang

tidak menderita penumonia. Pasien dengan riwayat hipertensi 2 kali lebih

berisiko terkena COVID-19 dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat


36

hipertensi. Hal ini dikarenakan konsumsi obat ACE inhibitor dan ARB

sebagai intervensi obat hipertensi yang ternyata dapat memperparah

COVID-19. Sedangkan pasien dengan riwayat DM 1,8 kali lebih berisiko

terkena COVID-19 dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat DM. Hal ini

disebabkan oleh banyaknya sekresi hormon hiperglikemia dan menjadi

tidak terkontrol yang akan menyebabkan peradangan sitokin yang

berakibat kerusakan multiorgan (Siallagan, Gilbert., 2022).


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dari data-data penelitian, peneliti dapat

menyimpulkan Gambaran Kadar CRP pada Pasien COVID-19 di Rumah Sakit

Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2021 sebagai berikut :

1. Gambaran distribusi frekuensi kadar CRP pada pasien COVID-19 kategori

kadar CRP normal sebesar 25,7% dan tidak normal sebesar 74,3%. Hal ini

terkait dengan pasien COVID-19 akan mengalami inflamasi yang dapat

memicu peningkatan kadar CRP menjadi tidak normal.

2. Berdasarkan kategori umur, didapatkan frekuensi kadar CRP tidak normal

terbesar pada kategori umur lansia (45-65 tahun) sebesar 35,8%. Hal ini

dikarenakan semakin tua umur individu akan semakin besar risiko

peningkatan kadar CRP tidak normal yang disebabkan karena penurunan

fungsi fisiologis dalam tubuh.

3. Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan kadar CRP pada kategori

perempuan dan kategori laki-laki cenderung tidak normal. Khususnya

pada pasien laki-laki didapatkan frekuensi kadar CRP tidak normal sebesar

40,6%.

4. Berdasarkan keberadaan penyakit komorbid, didapatkan hasil pada pasien

COVID-19 dengan komorbid cenderung tidak normal dengan frekuensi

kadar CRP tidak normal sebesar 53,9%.

37
38

5.2 Saran

1. Bagi pasien COVID-19 disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar

CRP selama menderita COVID-19, dikarena COVID-19 dapat memicu

peningkatan kadar CRP.

2. Bagi individu yang belum pernah atau sudah pernah menderita COVID-19

disarankan untuk terus menjaga pola hidup sehat dan terus mematuhi

protokol kesehatan dengan selalu memakai masker saat keluar rumah,

mencuci tangan sebelum menyentuh makanan dan menjaga jarak saat di

keramaian serta melakukan vaksin COVID-19 sebagai pencegahan

inflamasi dan dampak yang berlebihan apabila terinfeksi COVID-19.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel tingkat

keparahan gejala dan luaran klinis.


DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, G. K., & Rengganis, I. (2012). Imunologi Dasar Edisi Ke-10 (10th
ed.). Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Baratawidjaja, K. G., & Rengganis, I. (2018). Imunologi Dasar.pdf.

Bedah, S., & Sari, I. N. (2021). Respons C-Reactive Protein ( CRP ) dan Laju
Endap Darah ( LED ) Sebagai Penanda Inflamasi Pada Pasien Covid-19.
7(2), 157–164. http://journal.thamrin.ac.id/index.php/anakes/article/view/660

Cao, M., Zhang, D., Wang, Y., Lu, Y., Zhu, X., Li, Y., Xue, H., Lin, Y., Zhang,
M., Sun, Y., Yang, Z., Shi, J., Wang, Y., Zhou, C., Dong, Y., Peng, L., Liu,
P., Dudek, S. M., Xiao, Z., & Lu, H. (2020). Clinical Features of Patients
Infected with the 2019 Novel Coronavirus (COVID-19) in Shanghai, China.
MedRxiv : The Preprint Server for Health Sciences.
https://doi.org/10.1101/2020.03.04.20030395

Chen, H., Guo, J., Wang, C., Luo, F., Yu, X., Zhang, W., Li, J., Zhao, D., Xu, D.,
Gong, Q., Liao, J., Yang, H., Hou, W., & Zhang, Y. (2020). Clinical
characteristics and intrauterine vertical transmission potential of COVID-19
infection in nine pregnant women: a retrospective review of medical records.
Lancet (London, England), 395(10226), 809–815.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30360-3

Chen, N., Zhou, M., Dong, X., Qu, J., Gong, F., Han, Y., Qiu, Y., Wang, J., Liu,
Y., Wei, Y., Xia, J., Yu, T., Zhang, X., & Zhang, L. (2020). Epidemiological
and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia
in Wuhan, China: a descriptive study. Lancet (London, England),
395(10223), 507–513. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30211-7

Chen, W., Zheng, K. I., Liu, S., Yan, Z., Xu, C., & Qiao, Z. (2020). Plasma CRP
level is positively associated with the severity of COVID-19. Annals of
Clinical Microbiology and Antimicrobials, 19(1).
https://doi.org/10.1186/S12941-020-00362-2

Damayanti, Euis. (2021). Gambaran hasil pemeriksaan C-Reactive protein (CRP)


pada penderita corona virus diease-19 (COVID-19) di rumah sakit hermina
kemayoran Jakarta Pusat. Repository Universitas Bakti Tunas Husada.
https://repository.universitas-bth.ac.id/eprint/1191

Doremalen, N. van, Bushmaker, T., Morris, D. H., Holbrook, M. G., Gamble, A.,
Williamson, B. N., Tamin, A., Harcourt, J. L., Thornburg, N. J., Gerber, S. I.,
Lloyd-Smith, J. O., Wit, E. de, & Munster, V. J. (2020). Aerosol and surface
stability of HCoV-19 (SARS-CoV-2) compared to SARS-CoV-1. MedRxiv.
https://doi.org/10.1101/2020.03.09.20033217

Fachri, M., Hatta, M., Widowati, E., Akaputra, R., Dwiyanti, R., Syukri, A.,
Junita, A., & Primaguna, M. R. (2022). Correlations between comorbidities,
chest x-ray findings, and C-Reactive protein level in patients with COVID-
19. Annals of medicine and surgery (2012),77, 103553.
https://doi.org/10.1016/j.amsu.2022.103553

Haitao, T., Vermunt, J. V., Abeykoon, J., Ghamrawi, R., Gunaratne, M.,
Jayachandran, M., Narang, K., Parashuram, S., Suvakov, S., & Garovic, V.
D. (2020). COVID-19 and Sex Differences: Mechanisms and Biomarkers.
Mayo Clinic Proceedings, 95(10), 2189.
https://doi.org/10.1016/J.MAYOCP.2020.07.024

Jawetz, Melnick, & Adelbergs. (2019). Medical Microbiology 28 Edition.


https://books.google.com/books?id=PumOCgAAQBAJ

Khotimah, E., & Amalia. (2021). Analisis Kadar C-Reactive Protein Pada Pasien
Lanjut Usia Dengan Komorbid Yang Terkonfirmasi Positif COVID-19 di
RSUD Pasar Rebo. 6(2), 78–84.

Luan, Y. Y., Yin, C. H., & Yao, Y. M. (2021). Update Advances on C-Reactive
Protein in COVID-19 and Other Viral Infections. Frontiers in Immunology,
12, 3153. https://doi.org/10.3389/FIMMU.2021.720363/BIBTEX

Luo, X., Zhou, W., Yan, X., Guo, T., Wang, B., Xia, H., Ye, L., Xiong, J., Jiang,
Z., Liu, Y., Zhang, B., & Yang, W. (2020). Prognostic Value of C-Reactive
Protein in Patients With Coronavirus 2019. Clinical Infectious Diseases,
71(16), 2174–2179. https://doi.org/10.1093/CID/CIAA641

Puspasari, M., Udiyono, A., & Yuliawati, S. (2017). Gambaran karakteristik


pasien komplikasi diabetes di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(3), 107-112.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/17176

Rittenhouse-Olson, K., & Nardin, E. D. N. (2014). Imunologi dan Serologi Klinis


Modern.pdf. Penerbit Buku Kedokteran.

Siallagan, Gilbert. (2022). Gambaran Tingkat Keparahan Gejala, Rasio Neutrofil-


Limfosit (RNL), C-Reactive Protein (CRP), D-Dimer dan CR-Scan pada
Penderita COVID-19 dengan COVID-19 dengan Komorbid Hipertensi yang
Dirawat di Murni Teguh Memorial Hospital pada Tahun 2020. Repository
Universitas HKBP Nommensen- Pendidikan Dokter.
http://repository.unh.ac.id/handle/123456789/6653

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45–67.
https://doi.org/10.7454/JPDI.V7I1.415
Wang, Z. (2020). A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevition
(W. K. Qiang (Ed.)). Hubei Science and Technology Press.
https://www.xjtlu.edu.cn/en/assets/files/novel_coronavirus/A Handbook of
2019 nCoV Pneumonia Control and Pre.pdf

WHO. (n.d.). WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard With Vaccination Data.


World Health Organization. Retrieved January 14, 2022, from
https://covid19.who.int/

WHO. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus Disease 2019 (


COVID-19 ). World Health Organization, 2019.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public

Wu, Y. C., Chen, C. S., & Chan, Y. J. (2020). The outbreak of COVID-19: An
overview. Journal of the Chinese Medical Association, 83(3), 217.
https://doi.org/10.1097/JCMA.0000000000000270

Xiao, F., Tang, M., Zheng, X., Liu, Y., Li, X., & Shan, H. (2020). Evidence for
Gastrointestinal Infection of SARS-CoV-2. Gastroenterology, 158(6), 1831-
1833.e3. https://doi.org/10.1053/J.GASTRO.2020.02.055

Yelvi, L. ; A. D. P. S. M. (2021). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) :


Patogenitas, ManIfestasi Klinis dan Pilihan Terapi. Jurnal Kedokteran Dan
Kesehatan, 17.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/viewFile/6340/4584
LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Agenda Konsultasi
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

AGENDA BIMBINGAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama Mahasiswa : Shiba Ulfa Rafida


NIM : PO.71.34.1.19.029
Pembimbing Utama : Drs. Refai, M.Kes
NIP : 19610751982021001
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada
Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti
Khadijah Palembang Tahun 2021
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

AGENDA BIMBINGAN
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama Mahasiswa : Shiba Ulfa Rafida


NIM : PO.71.34.1.19.029
Pembimbing Pendamping : Hamril Dani, AMAK., S.Pd., M.Kes
NIP : 197302061999031003
Judul Karya Tulis Ilmiah : Gambaran Kadar C-Reactive Protein (CRP) Pada
Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang Tahun 2021
Lampiran 2. Instruksi Kerja Pemeriksaan Laboratorium

Metode : International Federation of Clinical Chemistry and Laboratory

Medicine (IFCC)

Prinsip : Solid phase immunochemical assay

Alat : NycoCard CRP

Reagen :

 Perangkat uji/ Test device (TD) : stabil hingga tanggal kadaluarsa pada

suhu 2-8C atau 6 minggu pada suhu 15-25C

 R1/ Cairan pengencer : stabil hingga tanggal kadaluarsa pada lemari

pendingin atau suhu ruang, suhu 2-25C.

 R2/ Konjugat : stabil hingga tanggal kadaluarsa pada suhu 2-8C atau 6

minggu pada suhu 15-25C.

 R3/ Larutan pencuci : stabil hingga tanggal kadaluarsa pada suhu 2-8C

atau 6 minggu pada suhu 15-25C.

Sampel :

 Whole Blood (dengan antikoagulan : Heparin, sitrat, EDTA) : stabil

selama 3 hari pada suhu 2-8C

 Serum atau plasma (Heparin, sitrat, EDTA) : stabil selama 3 hari pada

suhu 2-8C. Untuk penyimpanan lama, simpan sampel beku (-20C)

 Sampel dengan pengencer R1 : analisis sampel yang diencerkan dalam

waktu 1 jam (darah atau plasma EDTA yang diencerkan dalam waktu 15

menit).
Prosedur Kerja :

1. Isi 5 µL kapiler dengan sampel pasien masukkan ke dalam tabung dengan

R1/cairan pengencer. Tutup tabung dan campurkan dengan baik selama 10

detik. Hindari terbentuknya gelembung udara dalam kapiler dan sampel

yang berlebihan di bagian luar kapiler.

2. Pipet 50 µL sampel yang diencerkan ke perangkat uji/TD. Biarkan sampel

meresap ke dalam membran. Jangan menyentuh membran dengan ujung

pipet (sekitar 30 detik).

3. Tambahkan 1 tetes R2/konjugat ke perangkat uji/TD. Biarkan reagen

meresap ke dalam membran (sekitar 30 detik).

4. Tambahkan 1 tets R3/larutan pencuci ke perangkat uji/TD. Biarkan reagen

meresap ke dalam membran (sekitar 20 detik).

5. Baca hasil dalam 5 menit dengan NycoCard. Gunakan menu “CRP whole

Blood” untuk membaca sampel darah dan menu “Serum/Plasma” untuk

sampel serum atau plasma dan kontrol.


Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 5 Rakapitulasi Hasil Penelitian

Kode Pasien Jenis Kelamin Umur (Th) Kadar CRP (mg/dl) Komorbid
1 P 21 9 -
2 P 29 64 -
3 L 62 102 Hipertensi
4 P 59 230 -
5 P 64 193 Anemia, Melena
6 P 61 30 DM 2, Hipertensi, CKD
7 L 56 20 -
8 P 53 14 -
9 L 62 35 -
10 P 45 17 Diare
11 L 44 96 -
12 P 67 186 Pneumonia, Dyspnoe
13 L 65 20 DM 2, Pneumonia
14 L 45 71 Dyspnoe
15 P 45 9 -
16 P 64 9 DM 2
17 L 45 183 CKD, Asam urat
18 L 32 98 Pneumonia
19 L 67 95 -
20 P 49 15 -
21 L 40 51 DM 2
22 L 71 17 -
23 L 71 92 Gagal hati
24 P 75 41 Anemia
25 P 59 24 -
26 P 64 74 -
27 P 76 193 AF. ARI, CUD
28 L 74 140 -
29 P 68 113 DM 2
30 P 58 46 DM 2, Hipertensi
31 P 66 25 -
32 L 67 Normal Hipertensi
33 L 71 Normal DM, CAD
34 L 52 122 -
35 P 81 195 ARDS, DM 2
36 L 61 Normal DM
37 L 68 Normal CAD
38 P 56 Normal -
39 P 35 Normal -
40 L 57 93 Pneumonia
41 L 54 62 -
42 P 46 Normal Hipertensi
43 L 27 Normal Anemia
44 P 37 10 DM
45 L 52 66 Anemia
46 L 74 41 -
47 L 15 14 -
48 L 56 219 Hipertensi
49 L 44 15 -
50 L 47 19 -
51 P 30 17 DM 1
52 P 57 60 DM 2, Pneumonia
53 P 58 94 DM
54 P 61 82 Pneumonia
55 L 29 22 -
56 P 19 16 -
57 L 76 128 Pneumonia
58 L 50 Normal Hipertensi
59 P 67 32 Hipertensi
60 L 42 Normal -
61 L 42 93 Dyspnoe
62 P 58 Normal DM, CKD
63 L 66 96 DM Akut
64 P 41 175 ARDS, Dyspnoe
65 L 0 Normal -
66 L 60 52 -
67 L 0 Normal -
68 P 38 Normal -
69 P 60 Normal -
70 L 71 Normal DM
71 L 81 189 ARDS
72 L 52 66 -
73 P 43 15 -
74 L 50 140 -
75 L 51 18 -
76 L 50 66 -
77 P 32 38 -
78 P 45 40 -
79 L 0 11 -
80 L 37 30 Asma, GERD
81 P 48 9 -
82 L 53 21 Hipertensi
83 P 59 8 Anemia
84 L 48 21 DM 2
Kode Pasien Jenis Kelamin Umur (Th) Kadar CRP (mg/dl) Komorbid
85 P 67 193 DM 2
86 P 39 12 -
87 P 59 28 CHF
88 L 64 44 Hipertensi
89 P 26 9 -
90 L 38 178 ISPA
91 P 53 10 Hipertensi
92 P 65 33 DM 2
93 P 50 12 Anemia
94 L 54 177 -
95 L 63 9 -
96 L 71 115 CHF
97 P 38 200 CHF
98 L 66 24 -
99 P 39 22 -
100 P 63 24 -
101 L 67 Normal -
102 P 69 113 Hipertensi
103 P 16 Normal -
104 L 52 20 Pneumonia
105 P 56 184 DM 2, Hiperkoagulasi
106 P 66 131 DM 2
107 L 68 209 Pneumonia
108 P 29 Normal Anemia
109 L 73 170 DM, Hipertensi, BPH
110 P 52 160 DM 2, ARDS
111 L 33 Normal -
112 P 35 Normal Hipertensi
113 P 47 14 Dyspnoe
114 P 40 Normal -
115 L 55 13 -
116 L 26 Normal -
117 P 63 Normal -
118 L 0 8 -
119 P 52 9 Hipertensi, GERD
120 P 49 38 Vertigo
121 L 0 Normal -
122 P 32 Normal -
123 L 67 16 -
124 L 66 Normal -
125 L 0 9 -
126 P 62 155 DM 2, Hipertensi
127 L 64 200 -
128 P 31 Normal -
129 P 25 Normal -
130 L 45 70 TB, Anemia
131 P 47 Normal -
132 L 4 Normal -
133 P 40 22 Tifus
134 P 31 14 Gerd
135 L 32 9 -
136 P 59 28 CKD
137 L 70 79 GERD, Hipertensi
138 L 80 37 Gerd, Anemia, Pneumonia
139 P 66 26 DLI, Hipertensi
140 L 75 15 Hipertensi, ISPA, LBP
141 L 64 15 Stoke, Tromboporesis
142 L 51 10 Pneumonia
143 P 6 Normal -
144 P 63 13 Kanker
145 L 47 96 DM 2
146 L 50 25 Pneumonia
147 P 54 27 DM, ARDS, Pneumonia
148 P 48 200 Pneumonia
149 L 21 16 Kanker
150 L 9 Normal -
151 L 39 17 Pneumonia
152 P 2 21 Faringitis
153 P 38 Normal -
154 L 54 19 GERD, ISPA
155 P 31 Normal -
156 L 88 109 Pneumonia, ARDS
157 P 56 41 DM 2
158 L 40 26 -
159 P 63 200 Dyspnoe, Pneumonia, ARDS
160 L 55 11 -
161 P 77 Normal -
162 P 27 Normal -
163 L 62 42 DM 2, Hipertensi
164 L 67 138 CHF, Dyspnoe
165 L 34 19 Dyspnoe
166 P 34 12 -
167 P 63 44 DLI, Pneumonia
168 L 50 12 Pneumonia
169 L 0 12 -
170 P 51 9 Pneumonia
171 L 68 54 Hipertensi
172 P 60 80 Pneumonia
173 P 37 Normal -
Kode Pasien Jenis Kelamin Umur (Th) Kadar CRP (mg/dl) Komorbid
174 P 18 Normal -
175 P 0 Normal -
176 L 67 88 GERD, Hepatitis,Hipertensi
177 L 46 Normal Gerd
178 L 72 152 Pneumonia
179 L 14 148 Pneumonia, TB Paru
180 L 58 49 Pneumonia
181 P 61 41 GERD, ISPA, Hipertensi
182 L 9 14 -
183 P 47 10 Hipertensi
184 P 47 29 DM 2, Pneumonia
185 L 55 24 DM 2
186 L 49 41 Hipertensi
187 P 35 Normal -
188 L 41 15 -
189 P 61 21 DM 2
190 L 56 71 Hipertensi, Pneumonia
191 P 63 23 Dypsnoe
192 L 63 200 DM 2, Pneumonia
193 P 15 Normal -
194 P 76 22 DM 2, Pneumonia
195 P 59 8 Hipertensi
196 P 42 Normal -
197 L 65 18 Stroke
198 L 47 58 Hipertensi, Pneumonia
199 P 45 74 Dypsnoe
200 L 33 96 DLI
201 L 60 46 Gerd
202 P 41 171 Anemia, Pneumonia
203 L 36 10 -
204 P 46 Normal Anemia
205 L 47 48 DM 2
206 L 59 95 CHF, Gagal Hati
207 P 26 Normal ISPA
208 P 39 14 -
209 L 42 Normal -
210 L 51 Normal -
211 L 57 14 Hipertensi
212 P 46 83 DM 2, Gerd, Trombopenia
213 P 48 42 Hipertensi
214 L 5 Normal -
215 L 57 65 Hipekoagulasi
216 P 21 Normal ISPA
217 L 77 37 Hipertensi, Pneumonia
218 L 40 25 GERD, Hipertensi
219 P 61 29 Pneumonia
220 P 45 23 -
221 L 71 82 CAD, Hiperkoagulasi
222 P 61 Normal DM 2
223 L 73 200 ARDS, Sendi
224 L 83 190 CKD, ARDS, Hipertensi
225 P 1 9 Gerd
226 P 40 Normal -
227 P 55 150 DM 2, Hiperkoagulasi
228 L 42 Normal Hipertensi
229 L 53 39 DM
230 L 47 12 SARS
231 P 60 30 Hipertensi
232 L 38 Normal Hipertensi
233 P 32 24 Hipertensi
234 L 26 Normal -
235 L 47 9 Gerd, ISPA
236 P 59 Normal DM 2
237 L 40 29 -
238 L 30 Normal -
239 P 41 15 GERD, Hipertensi
240 L 58 52 Hipertensi, Hiperkoagulasi
241 L 45 53 Hipertensi
242 P 76 29 DM, Hipertensi
243 L 31 125 CHF
244 L 67 Normal -
245 L 71 Normal DM 2, GERD, Hipertensi
246 L 68 10 ARDS, DM
247 L 55 8 HK, DRS
248 P 0 Normal BSC
249 L 36 Normal -
250 L 60 Normal -
251 P 54 179 CHF
252 L 47 Normal Hipokalsemia
253 P 30 87 Hipertensi
254 L 62 Normal Hipertensi
255 P 44 Normal -
256 P 41 Normal ARDS
257 L 68 12 CAD
258 P 68 193 Sepsis
259 P 47 Normal -
260 P 69 35 -
261 P 38 Normal DM 2
262 P 23 Normal -
Kode Pasien Jenis Kelamin Umur (Th) Kadar CRP (mg/dl) Komorbid
263 L 90 48 Gagal Hati
264 L 26 11 -
265 L 47 64 -
266 L 39 50 Hipertensi
267 P 68 58 GERD
268 P 29 Normal -
269 P 36 Normal -
270 L 36 Normal -
271 L 47 9 HHD
272 P 52 81 ARDS, Hipokalse
273 P 45 34 Asma
274 P 67 149 ARDS, DM 2
275 P 37 Normal -
276 P 0 Normal -
277 P 66 95 -
278 P 56 56 -
279 L 71 126 Hipertensi
280 P 80 117 ICH
281 L 0 Normal -
282 L 44 91 Hipertensi, ARDS
283 P 25 Normal -
284 L 51 123 DM 2, Dypsnoe
285 P 60 Normal -
286 P 59 Normal -
287 P 64 21 -
288 L 58 14 -
289 P 84 141 ARDS
290 P 65 Normal -
291 L 20 15 Pneumonia
292 P 59 144 DM 2
293 L 48 115 Hiperkoagulasi
294 L 53 79 Gagal Hati
295 P 37 23 Hipertensi, Pneumonia
296 P 47 Normal -
297 P 60 125 TB
298 L 37 172 Pneumonia
299 L 42 38 -
300 L 75 59 Pneumonia, Hiperkoagulasi
301 L 54 92 DM
302 P 67 152 Komplikasi, CAD, DM 2
303 L 68 200 CRD, DM 2
304 L 60 200 ARDS, Pneumonia
305 P 57 152 TB, DM 2
306 P 76 46 DM, Hiperkoagulasi
307 L 62 167 Pneumonia
308 L 62 188 Pneumonia
309 L 11 Normal Tromboporesis
310 L 79 132 Pneumonia, ARDS
311 P 79 155 Anemia, DM 2
312 L 43 22 -
313 P 59 59 DM 2, HHD
314 P 45 9 DM
315 L 54 43 CHK, GERD, ISK
316 L 56 150 Edema Paru, CAD
317 L 49 66 ARDS, Pneumonia, Hipertensi
318 P 43 47 -
319 P 0 Normal -
320 L 55 Normal ISPA
321 L 69 200 GERD, Pneumonia
322 P 51 57 AKI, Pneumonia
323 P 35 121 TB, Pneumonia, ARDS
Lampiran 6 Pengolahan Data dengan SPSS

KadarCRP

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Normal 83 25.7 25.7 25.7

Tidak normal 240 74.3 74.3 100.0

Total 323 100.0 100.0

usia * KadarCRP Crosstabulation

KadarCRP

Normal Tidak normal Total

Usia Balita Count 10 6 16

% within usia 62.5% 37.5% 100.0%

Kanak-kanak Count 3 1 4

% within usia 75.0% 25.0% 100.0%

Remaja Count 7 6 13

% within usia 53.8% 46.2% 100.0%

Dewasa Count 32 56 88

% within usia 36.4% 63.6% 100.0%

Lansia Count 22 115 137

% within usia 16.1% 83.9% 100.0%

Manula Count 9 56 65

% within usia 13.8% 86.2% 100.0%

Total Count 83 240 323

% within usia 25.7% 74.3% 100.0%


JenisKelamin * KadarCRP Crosstabulation

KadarCRP

Normal Tidak normal Total

JenisKelamin Laki-laki Count 35 131 166

% within
21.1% 78.9% 100.0%
JenisKelamin

Perempuan Count 48 109 157

% within
30.6% 69.4% 100.0%
JenisKelamin

Total Count 83 240 323

% within
25.7% 74.3% 100.0%
JenisKelamin

KOMORBID * KadarCRP Crosstabulation

KadarCRP

Normal Tidak normal Total

KOMORBID Ada Count 27 174 201

% within KOMORBID 13.4% 86.6% 100.0%

Tidak ada Count 56 66 122

% within KOMORBID 45.9% 54.1% 100.0%

Total Count 83 240 323

% within KOMORBID 25.7% 74.3% 100.0%


Lampiran 7 Dokumentasi
Lampiran 8 Sertifikat Etik Penelitian
BIODATA

Nama : Shiba Ulfa Rafida

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 27 Maret 2021

Alamat : Jl. Mayor Zen Lr. Sari No.08 RT.24 RW.07

Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni

Palembang

Agama : Islam

Alamat Email : shibaulfa@gmail.com

No Hp/WA : 0878-9345-8125

Nama Orang Tua

Ayah : Eko Dwitikto

Ibu : Sumarni

Anak Ke : Kedua dari Dua Saudara

Riwayat Pendidikan :

1. TK : MUSTABAQUL KHOIR PALEMBANG

2. SD : SD NEGERI 204 PALEMBANG

3. SMP : SMP NEGERI 8 PALEMBANG

4. SMA : SMA PUSRI PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai