Anda di halaman 1dari 9

Nama : Rania Yasmin Maghriza

NRP : 0920040051/D4TO4B

ETS Instrumentasi (p)

1. Beberapa pengukuran yang ada di pasaran antara lain ;

Voltage (Tegangan) AC dan DC satuan pengukuran Volt

Current (Arus Listrik) satuan pengukuran Ampere

Resistance (Hambatan) satuan pengukuran Ohm

Capacitance (Kapasitansi) satuan pengukuran Farad

Frequency (Frekuensi) satuan pengukuran Hertz

Inductance (Induktansi) satuan pengukuran Henry

Pengukuran atau Pengujian Dioda

Pengukuran atau Pengujian Transistor

2. Penjelasan dari gambar multimeter analog ;

1.Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur
kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.

2.Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi
untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya :saklar pemilih diputar pada posisi W
(Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur
kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 W.

3.Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas
ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :

a. Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas
ukur : x 1; x 10; dan K W

b.Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima
batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari
lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.

d. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC
yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.

Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas
ukurannya belum tentu sama

4. Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang
berwarna merah.

5. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub
– yang berwarna hitam.

6. Saklar pemilih polaritas, berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.

7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.

8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang
diukur

9. Skala, berfungsi sebagai skala pembacaan meter

3. Untuk melakukan pengukuran tegangan searah (DCV) perlu kalian perhatikan adanya kutub
positif dan negatif dari sumber tegangan. Untuk Kutub Positif gunakan kabel probe berwarna
merah atau kabel positif dan untuk Kutub Negatif gunakan kabel probe warna hitam atau kabel
negatif.

4. 1. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya tetap. Nilai resistansi jenis resistor
ini biasanya ditandai dengan kode warna atau kode angka.

Adapun yang tergolong dalam kategori fixed resistor berdasarkan komposisi bahan
pembuatnya ada tiga, yakni:

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis carbon composition terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan
bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang
diinginkan.

Makin banyak bahan karbonnya makin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai
resistansi untuk resistor jenis ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W
sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Jenis carbon fim resistor ini terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator
kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan
resistor dengan toleransi yang lebih rendah.

Nilai resistansi carbon film resistor berkisar di antara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W
hingga 5W. Rendahnya kepekaan terhadap suhu membuat jenis fixed resistor ini dapat bekerja di
suhu berkisar dari -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal film resistor adalah jenis resistor yang dilapisi dengan film logam yang tipis ke subtrat
keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar, dan
ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, resistor jenis metal film ini merupakan yang terbaik di antara jenis-jenis
resistor yang ada di atas.

2. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai
keinginan. Pada umumnya, variable resistor terbagi menjadi potensiometer, rheostat, dan
trimpot.

Potensiometer

Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah
dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas. Nilai resistansi potensiometer biasanya
tertulis di badan potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat

Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang
tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan nilai resistansi dilakukan dengan
penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid.

Preset Resistor (Trimpot)

Preset resistor atau sering juga disebut dengan trimpot adalah jenis variable resistor yang
berfungsi seperti potensiometer, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.

Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil, untuk dapat
memutar porosnya.

3. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu. Thermistor
merupakan singkatan dari Thermal Resistor.

Thermistor ada dua jenis, yaitu thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan
thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh
intensitas cahaya yang diterimanya.
5. - Gambar 1

Gelang 1 kuning :4

Gelang 2 biru :5

Gelang 3 hitam :0

Gelang 4 orange :3

Gelang 5 emas : Toleransi 5 %

Maka nilai resistor tersebut adalah 450 x 〖10〗^3 = 450.000 Ohm

- Gambar 2

Gelang 1 merah :2

Gelang 2 hijau :5

Gelang 3 orange :3

Gelang 4 emas : Toleransi 5 %

Maka nilai resistor tersebut adalah 25 x 〖10〗^3 = 25.000 Ohm

6.

Jelaskan kondisi jika sebuah rangkaian disebut jembatan wheatstone! gambarkan rangkaian
sederhananya. ?

Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu
tahanan yang tidak diketahui besarannya. Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk
mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama
dengan nol

7. Diketahui : R = 120 ohm

AD = 60 cm

AC = 3/2 AD = 90 cm
Ditanya = Rx

Jawab =

RxI1 = R.I2

RX = R12/I1

RX = 120.90/60

RX = 180 ohm
8. Osiloskop merupakan alat ukur elektronika yang fungsinya memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat
dilihat dan dipelajari. Pada osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Kemudian peranti pemancar elektron

akan memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar kato de.

9. Jenis jenis Gelombang listrik


Gelombang sinus

Gelombang sinus (sine waveform) atau yang juga biasa disebut sebagai sinusioda waveform
merupakan salah satu bentuk gelombang listrik yang banyak dijumpai dalam rangkaian elektronika
terutama di berbagai sinyal analog seperti sinyal audio, sinyal tegangan AC dan sinyal RF.
Gelombang kotak ( square Waveform )
Sesuai namanya, gelombang kotak (square waveform) mempunyai bentuk seperti kotak dan
biasa digunakan dalam rangkaian mikro elektronik sebagai pengendali waktu atau timing control.
Hal tersebut karena gelombang kotak mempunyai bentuk gelombang simetris yang memiliki durasi
sama pada siklus setengah kota dengan setengah kotak yang lainnya (mempunyai interval secara
teratur).
Dalam gelombang kotak ini untuk tegangannya adalah dari nol yang mengalami perubahan
ke level paling tinggi +X volt tanpa pewaktuan, kemudian bertahan dalam level tersebut selama
waktu yang tertentu (kurva bagian atas memiliki bentuk lurus). Selanjutnya berubah langsung
menuju level paling rendah +X volt tanpa pewaktuan pula dan bertahan dalam level paling rendah
tersebut hingga beberapa waktu tertentu (kurva di bagian bawah juga memiliki bentuk lurus), yang
akhirnya berubah menjadi nol kembali.
Gelombang persegi ( Rectanguler Waveform )

Gelombang persegi atau rectanguler waveform mempunyai bentuk yang hampir sama
seperti gelombang kotak. Tetapi untuk interval waktu kondisi high dan low bisa dibilang tidak
teratur atau tidak mempunyai panjang waktu yang sama.
Gelombang gigi gergaji
Gelombang gigi gergaji atau saw tooth waveform merupakan gelombang yang memiliki
bentuk seperti gigi gergaji. Pada bentuk gelombang yang satu ini, tegangan akan naik secara linear
mulai dari titik 0 sampai dengan titik paling tinggi (+V) lalu jatuh langsung menuju titik paling
rendah (0) tanpa atau pewaktuan.
Gelombang Segetiga

Gelombang segitiga atau triangular waveform merupakan gelombang yang memiliki bentuk
segitiga. Tegangan akan naik secara linear mulai dari Nol (0V) sampai bisa mencapai titik paling
tinggi (+V). Tegangan paling tinggi ini umumnya hanya bisa bertahan dalam waktu yang terbilang
singkat pada bagian puncaknya (memiliki bentuk lancip) lalu turun secara linear sampai titik paling
rendah (-V).

Pada titik paling rendah, tegangan ini akan berada dalam waktu yang terbilang sangat singkat
sehingga memiliki bentuk kurva lancip.
Gelombang Trapesium

Dalam gelombang trapesium atau trapezoid wave ini tegangan naik secara linier mulai dari
nol sampai level paling tinggi +X volt dan bertahan dalam level tersebut selama waktu tertentu
(kurva dengan bentuk lurus) yang langsung berubah menuju level paling rendah +X volt tanpa
pewaktuan dan bertahan dalam level tersebut dalam waktu tertentu, kem udian akan naik kembali
secara linier menuju level nol volt.
10. Penyearah gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah
sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Kompon en utama dalam

penyearah gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias

Anda mungkin juga menyukai