Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA HINDU

UPAVEDA

NAMA : I GEDE SURYA SANJAYA


KELAS : X MIPA 3
NO : 08

SMA NEGERI 2 SUKAWATI


KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji Astungkara kami ucapkan kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Banyak nikamat yang diberikan , tetapi
hanya sedikit yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk
kepada Sang Hyang Widhi Wasa serta anugrah yang tiada
terkira besarnya , sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “UPAVEDA'
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu kami mengucapkan
terima kasih , semoga semua diberikan sedikit kebahagiaan ,
dan semoga menuntun langkah yang lebih baik. Meskipun
kami berharap isi dari makalah ini tidak ada kekurangan dan
kesalahan. Akhir kata ini semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Om Santih , Santih , Santih Om

Id.scribd.com
Latar Belakang

SUMBER AJARAN AGAMA HINDU YANG TERTUA ADALAH VEDA.


SEMUA AJARAN AGAMA HINDU DIJIWAI OLEH AJARAN VEDA,
WALAUPUN SERING DALAM BENTUK YANG BERBEDA. SEMANGAT
AJARAN VEDAMERESAPI SELURUH AJARAN AGAMA HINDU. IA
LAKSANA SUMBER AIR YANG TERUS-MENERUS MENGALIR MELALUI
SUNGAI-SUNGAI YANG PANJANG, SEPANJANG ABAD DAN MELALUI
DAERAH-DAERAH YANG LUAS. KARENA PANJANGNYA MASA DAN
LUASNYA YANG DILALUI, WAJAHNYA DAPAT BERUBAH, NAMUN
INTI AJARANNYA SELALU DAN DIMANA-MANA SAMA.VEDA
ADALAH WAHYU TUHAN ATAU SABDA SUCI TUHAN YANG
DITERIMA OLEN PARA MAHARESI. HAL INI DISEBUTKAN
DALAMKITAB BHUMIKABHASYA, KARYAMAHARESI SAYANA.
DIKATAKAN MAHARESI ITUMANTRA DRESTAH, MAKSUDNYA
ORANG-ORANG YANG DAPAT MELIHAT MANTRA-MANTRA
ITU.KITAB SUCI VEDA DIKENAL DENGAN NAMA-NAMA SEBAGAI
BERIKUT :
1.KITAB SRUTI, ARTINYA KITAB VEDA ADALAH WAHYU TUHAN
YANG DITERIMA MELALUI PENDENGARAN ATAS KEMEKARAN
INTUISI PARA MAHARESI.
2.KITAB RAHASYA, ARTINYA KITAB VEDA MENGANDUNG AJARAN
YANG AMAT RAHASIA, YAKNI MENYANGKUT TENTANG TUJUAN
HIDUP YANG TERTINGGI BERUPA MOKSA.
3.KITAB MANTRA, ARTINYA VEDA MEMUAT NYANYIAN-NYANYIAN
PUJAAN.BERDASARKAN URAIAN DI ATAS MAKA VEDa MEMPUNYAI
PENGERTIAN YANG LUAS, YAKNI SEBAGAI SUMBER AJARAN
AGAMA HINDU.
1. Memahami pengertian dari Upaveda

2. Memahami bagian bagian dari Upaveda

3. Memahami penjelasan bagian bagian

Dari Upaveda
1. Pengertian Upaveda

Upaveda adalah kelompok kedua dari Weda Smrti yang


sama pentingnya dengan Wedangga. Kata Upaweda berasal
dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari 2 kata yaitu “upa”
yang artinya “dekat”dan “Weda” yang artinya “pengetahuan
suci atau kitab suci”. Upaweda berarti dekat dengan
pengetahuan suci.Upaveda adalah kitab-kita yang menunjang
pemahaman Veda, disebut juga sebagai Veda tambahan
sebagai bagian yang menjelaskan weda dengan bahasa yang
lebih mudah dimengerti.

2. bagian bagian dari Upaveda

Kelompok Upaveda terdiri dari beberapa jenis,


diantaranya adalah sebagai berikut:

- Kitab Itihasa
- Kitab Purana
- Arthasastra
- Kitab Ayurweda
- KitabGandharwa Weda
- Kitab Kama Sastra
- Kitab Agama

Ketujuh kitab Upaveda di Atas akan dijelaskan sebagai


berikut:

Penjelasan Kitab Upaveda

- Kitab Itihasa adalah sebuah epos yang isinya


meneceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan
kerajaan Hindu pada masa lampau. Kitan ini
dikelompokkan menjadi dua yakni kitan Ramayana
dan Mahabharata. Adapun penyusunnya adalah
Bhhagawan Wyasa.

- Kitab Purana Adalah kitab kedua dari Upaveda. Ada


pun isinya adalah menceritakan tentang kebiasaan
yang berlaku pada zaman dahulu alias saman kuno.

- Kitab Arthasastra adalah kitab yang berisi tentang


pokok-pokok pemikiran pada bidang ilmu politik salah
satu kitabnya yakni nitisastra/Rajadharma (dandaniti).
Kitab ini ditulis oleh B.Brhaspati U MR. Kautilya.

- Kitab Ayurweda adalah kitab yang berisi tentang ilmu


kesehatan atau kedokteran baik secara rohani
maupun jasmani.
- Kitab Kama Sastra adalah kitab yang berisi tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan asmara,
cinta, seni atau rasa indah.

- Kitab Agama adalah kitab yang berisi tentang segala


sesuatu yang berhubungan dengan ritual upacara
keagamaan dan aturan atau tatacara dalam
melaksanakan upacara keagamaan.

Penjelasan Bagian Bagian Kitab Upaveda

1. Kitab Itihasa

Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam


yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kitab Ramayana
ditulis oleh Rsi Walmiki. Seluruh isinya dikelompokkan
kedalam tujuh Kanda dan berbentuk syair. Jumlah
syairnya sekitar 24.000 syair. Adapun ketujuh kanda
tersebut adalah Bala Kanda ,Ayodhya Kanda,
Aranyaka Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara Kanda,
Yudha Kanda dan Utara Kanda. Itihasa berasal dari
kata “Iti”, “ha” dan “asa” artinya adalah
“sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya” maka
Mahabharata itu gambaran sejarah, yang memuat
mengenai kehidupan keagamaan, sosial dan politik
menurut ajaran Hindu.
2. Kitab Purana

Merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang


menyangkut penciptaan dunia, Pralaya, cerita
mengenai zaman Manu atau Manwantara,dan silsilah
para raja yang memerintah di dunia, juga mengenai
silsilah dewa-dewa dan bhatara, cerita mengenai
silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti
Suryawangsa dan Candrawangsa serta memuat ceitra-
ceritra yang menggambarkan pembuktian-
pembuktian hukum yang pernah di jalankan. Kitab
Purana juga memuat pokok-pokok pemikiran yang
menguraikan tentang ceritra kejadian alam semesta,
doa-doa dan mantra untuk sembahyang, cara
melakukan puasa, tatacara upacara keagamaan dan
petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra atau
berziarah ke tempat-tempat suci
Pengertian dan Bagian-Bagian Upaweda / Upaveda
Serta Penjelasannya Lengkap

Kitab Upaweda adalah kelompok kedua dari Weda


Smrti yang sama pentingnya dengan Wedangga. Kata
Upaweda berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri
dari 2 kata yaitu “upa” yang artinya “dekat”dan
“Weda” yang artinya “pengetahuan suci atau kitab
suci”. Upaweda berarti dekat dengan pengetahuan
suci.

Seperti kita ketahui bahwa Weda Smrti dibagi menjadi


dua golongan besar yakni kelompok Wedangga
(Sadangga), dan kelompok Upaweda. Ada juga yang
mengartikan Upaweda sebagai Veda yang lebih kecil,
sekitar hal-hal yang bersumber dari Veda. Upaveda
adalah kitab-kita yang menunjang pemahaman Veda,
disebut juga sebagai Veda tambahan sebagai bagian
yang menjelaskan weda dengan bahasa yang lebih
mudah dimengerti.

Pengertian dan Bagian-Bagian Upaweda / Upaveda


Serta Penjelasannya Lengkap
Bagian Bagian Upaweda atau Upaveda

Kelompok Upaweda terdiri dari beberapa jenis,


diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kitab Itihasa
- Kitab Purana
- Kitab Arthasastra
- Kitab Ayurweda
- KitabGandharwa Weda
- Kitab Kama Sastra
- Kitab Agama

Ketujuh kitab Upaveda di Atas akan dijelaskan sebagai


berikut:

Penjelasan Kitab Upaveda


Kitab Itihasa adalah sebuah epos yang isinya
meneceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan
kerajaan Hindu pada masa lampau. Kitan ini
dikelompokkan menjadi dua yakni kitan Ramayana
dan Mahabharata. Adapun penyusunnya adalah
Bhhagawan Wyasa.
Kitab Purana Adalah kitab kedua dari Upaveda. Ada
pun isinya adalah menceritakan tentang kebiasaan
yang berlaku pada zaman dahulu alias saman kuno.
Kitab Arthasastra adalah kitab yang berisi tentang
pokok-pokok pemikiran pada bidang ilmu politik salah
satu kitabnya yakni nitisastra/Rajadharma (dandaniti).
Kitab ini ditulis oleh B.Brhaspati U MR. Kautilya.
Kitab Ayurweda adalah kitab yang berisi tentang ilmu
kesehatan atau kedokteran baik secara rohani
maupun jasmani.
Kitab Gandharwa Weda adalah kitab yang berisi
tentang berbagai aspek ilmu seni.
Kitab Kama Sastra adalah kitab yang berisi tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan asmara,
cinta, seni atau rasa indah.
Kitab Agama adalah kitab yang berisi tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan ritual upacara
keagamaan dan aturan atau tatacara dalam
melaksanakan upacara keagamaan.

Penjelasan Bagian Bagian Kitab Upaveda

1. Kitab Itihasa
Merupakan jenis epos yang terdiri dari dua macam
yaitu Ramayana dan Mahabharata. Kitab Ramayana
ditulis oleh Rsi Walmiki. Seluruh isinya dikelompokkan
kedalam tujuh Kanda dan berbentuk syair. Jumlah
syairnya sekitar 24.000 syair. Adapun ketujuh kanda
tersebut adalah Bala Kanda ,Ayodhya Kanda,
Aranyaka Kanda, Kiskinda Kanda, Sundara Kanda,
Yudha Kanda dan Utara Kanda. Tiap-tiap Kanda itu
merupakan satu kejadian yang menggambarkan cerita
yang menarik. Di Indonesia cerita Ramayana sangat
populer yang digubah ke dalam bentuk Kekawin dan
berbahasa Jawa Kuno. Kekawin ini merupakan
kakawin tertua yang disusun sekitar abad ke-8.
Disamping Ramayana, epos besar lainnya adalah
Mahabharata. Kitab ini disusun oleh maharsi Wyasa.
Isinya adalah menceritakan kehidupan keluarga
Bharata dan menggambarkan pecahnya perang
saudara diantara bangsa Arya sendiri.

Ditinjau dari arti Itihasa berasal dari kata “Iti”, “ha”


dan “asa” artinya adalah “sesungguhnya kejadian itu
begitulah nyatanya” maka Mahabharata itu gambaran
sejarah, yang memuat mengenai kehidupan
keagamaan, sosial dan politik menurut ajaran Hindu.
Kitab Mahabharata meliputi 18 Parwa, yaitu
Adiparwa, Sabhaparwa, Wanaparwa, Wirataparwa,
Udyogaparwa, Bhismaparwa, Dronaparwa,
Karnaparwa, Salyaparwa, Sauptikaparwa, Santiparwa,
Anusasanaparwa, Aswamedhikaparwa,
Asramawasikaparwa, Mausalaparwa,
Mahaprastanikaparwa, dan Swargarohanaparwa.
Diantara parwa-parwa tersebut, terutama di dalam
Bhismaparwa terdapatlah kitab Bhagavad Gita, yang
amat mashyur isinya adalah wejangan Sri Krsna
kepada Arjuna tentang ajaran filsafat yang amat
tinggi.

2. Kitab Purana

Merupakan kumpulan cerita-cerita kuno yang


menyangkut penciptaan dunia, Pralaya, cerita
mengenai zaman Manu atau Manwantara,dan silsilah
para raja yang memerintah di dunia, juga mengenai
silsilah dewa-dewa dan bhatara, cerita mengenai
silsilah keturunaan dan perkembangan dinasti
Suryawangsa dan Candrawangsa serta memuat ceitra-
ceritra yang menggambarkan pembuktian-
pembuktian hukum yang pernah di jalankan. Selain itu
Kitab Purana juga memuat pokok-pokok pemikiran
yang menguraikan tentang ceritra kejadian alam
semesta, doa-doa dan mantra untuk sembahyang,
cara melakukan puasa, tatacara upacara keagamaan
dan petunjuk-petunjuk mengenai cara bertirtayatra
atau berziarah ke tempat-tempat suci. Dan yang
terpenting dari kitab-kitab Purana adalah memuat
pokok-pokok ajaran mengenai Theisme (Ketuhanan)
yang dianut menurut berbagai madzab Hindu. Adapun
kitab-kitab Purana itu terdiri dari 18 buah, yaitu
Wisnu Purana, Narada Purana ,Bhagawata Purana,
Garuda Purana, Padma Purana, Waraha Purana
Bhrahmanda Purana, Brhrahmawaiwarta Purana,
Markandenya Purana, Bhawisya Purana, Waruna
Purana, Brahma Purana, Matsya Purana, Kurma
Purana, Lingga Purana, Siwa Purana, Skanda Purana
dan Agni Purana.

Berdasarkan sifatnya, ke delapan belas purana


tersebut dibagi tiga kelompok yaitu :

1. Satwika Purana : Wisnu, Narada , Bhagawata,


Garuda, Padma, dan Waraha
2. Rajasika Purana : Bhrahmanda,
Brhrahmawaiwarta, Markandenya Bhawisya,
Waruna, dan Brahma
3. Tamasika Purana : Matsya, Kurma, Lingga, Siwa,
Skanda, dan Agni

3. Kitab Arthasastra

Adalah jenis ilmu pemerintahan negara. Isinya


merupakan pokok-pokok pemikiran ilmu politik.
Sebagai cabang ilmu, jenis ilmu ini disebut Nitisastra
atau Rajadharma atau pula Dandaniti. Ada beberapa
buku yang dikodifikasikan ke dalam jenis ini adalah
kitab Usana, Nitisara, Sukraniti dan Arthasastra. Ada
beberapa Acarya terkenal di bidang Nitisastra adalah
Bhagawan Brhaspati, Bhagawan Usana, Bhagawan
Parasara dan Rsi Canakya.

4. Kitab Ayur Weda

Adalah kitab yang menyangkut bidang kesehatan


jasmani dan rohani dengan berbagai sistem sifatnya.
Ayur Weda adalah filsafat kehidupan, baik etis
maupun medis. Oleh karena demikian, maka luas
lingkup ajaran yang dikodifikasikan di dalam Ayur
Weda meliputi bidang yang amat luas dan merupakan
hal-hal yang hidup.

5. Kitab Gandharwaweda

Adalah kitab yang membahas berbagai aspek cabang


ilmu seni. Ada beberapa buku penting yang termasuk
Gandharwaweda ini adalah Natyasastra (yang
meliputi Natyawedagama dan Dewadasasahasri),
Rasarnawa, Rasaratnasamuscaya dan lain-lain
6. Kitab Kama Sastra

Kitab Kama Sastra sebagai bagian dari jenis Kitab


Upaweda yang menguraikan tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan asmara, seni atau rasa
indah.

7. Kitab Agama.

Kitab agama itu baru ada setelah agama Hindu itu ada
dan berkembang di dunia. Menurut Weda, agama
hindu boleh dan dapat dipelajari oleh seluruh umat
manusia. Hal ini termuat dalam kitab Yajur Weda
XVI.18 sebagai berikut :

“Yaatkeram wacam kalyanin awadoni janebhyah


Brahma Rajanyabhyam cudraya ca siwaya
caranayaca”

Terjemahan:

Biar kunyatakan disini kitab suci ini kepada orang-


orang banyak, kepada kaum Brahmana , kaum
Ksatrya, kaum Sudra, dan kaum Waisya dan bahkan
kepada orang-orangKu dan kepada mereka (orang-
orang asing) sekalipun.

Anda mungkin juga menyukai