Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKNOLOGI PROSES FABRIKASI

SOLDER/PATRI

DI SUSUN:
M. FADHIL

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2022/2023
SOLDER / PATRI
Solder adalah suatu penyambungan antara dua logam atau lebih dengan menggunakan panas
untuk mencairkan bahan tambah sebagai penyambung dan bahan pelat yang disambung tidak
turut mencair. Ditinjau dari segi penggunaan panas maka penyolderan ini dibagi dalam dua
kelompok, yaitu: solder lunak dan solder keras. Penggunaan solder dari berbagai jenis bahan,
biasanya dititik beratkan pada kerapatan sambungan, bukan pada kekuatan sambungan terutama
pada solder lunak. Dalam melakukan penyolderan ini dibutuhkan fluks yang berfungsi untuk
membersihkan bahan serta sebagai unsur pemadu dan pelindung sewaktu terjadinya penyolderan.
Pemanasan pada daerah sambungan harus dilakukan secara merata, agar cairan solder dapat rata
masuk pada celah–celah sambungan

1. Solder lunak
Solder lunak dapat digunakan untuk menyambungkan plat dengan cara soldering, yaitu
dengan cara melelehkan solder pada permukaan logam yang ingin disambungkan. Namun,
penggunaan solder lunak untuk penyambungan plat harus dipertimbangkan dengan baik,
karena solder lunak memiliki titik leleh yang rendah sehingga sambungan yang dihasilkan
mungkin tidak cukup kuat untuk menahan beban tertentu.
Jika ingin menggunakan solder lunak untuk penyambungan plat, beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain:

 Pastikan plat yang akan disambungkan bersih dan bebas dari kotoran atau karat,
karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas sambungan yang dihasilkan.
 Gunakan solder lunak dengan ukuran yang tepat, dan pastikan solder tersebut
menyebar dengan baik pada permukaan logam yang ingin disambungkan.
 Gunakan fluks yang tepat untuk membersihkan permukaan logam dan mencegah
terjadinya oksidasi selama proses soldering.
 Pastikan suhu soldering tidak terlalu tinggi, karena hal ini dapat membuat plat terlalu
panas dan menyebabkan deformasi atau kerusakan pada plat.
Setelah proses soldering selesai, pastikan sambungan yang dihasilkan cukup kuat dan tahan
terhadap beban tertentu. Jika sambungan terasa lemah atau tidak cukup kuat, maka harus
dipertimbangkan untuk menggunakan teknik penyambungan lain yang lebih cocok untuk
plat.
Secara keseluruhan, penggunaan solder lunak untuk penyambungan plat harus dilakukan
dengan hati-hati dan dipertimbangkan dengan baik, terutama jika plat yang akan
disambungkan akan dipakai untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan atau tahan terhadap
beban tertentu.
A. Pengunaan
Solder lunak dapat digunakan untuk konstruksi sambungan plat, terutama pada aplikasi
yang tidak membutuhkan kekuatan yang terlalu besar. Penggunaan solder lunak pada
sambungan plat dapat memudahkan proses penyambungan dan menghasilkan sambungan
yang rapi dan halus.

Penggunaan solder lunak pada sambungan plat memiliki beberapa keuntungan, antara
lain:
 Kemudahan penggunaan: Solder lunak sangat mudah digunakan pada plat,
terutama pada plat yang berukuran kecil atau tipis. Solder lunak cukup dipanaskan
dengan soldering iron dan ditempelkan pada permukaan plat yang ingin
disambungkan, dan setelah mendingin, sambungan akan terbentuk.
 Kualitas sambungan yang baik: Solder lunak dapat menghasilkan sambungan
yang rapi dan halus pada plat, sehingga cocok untuk digunakan pada aplikasi
yang membutuhkan estetika yang baik, seperti pada pembuatan perhiasan atau
dekorasi.
 Ketahanan terhadap oksidasi: Solder lunak mengandung bahan kimia yang dapat
mencegah terjadinya oksidasi pada permukaan plat selama proses soldering,
sehingga sambungan yang dihasilkan menjadi lebih kuat dan tahan lama.

Namun, penggunaan solder lunak pada sambungan plat juga memiliki beberapa
kelemahan, antara lain:

 Kekuatan yang terbatas: Sambungan yang dibentuk dengan solder lunak tidak
cukup kuat untuk menahan beban tertentu pada plat yang berukuran besar atau
tebal. Oleh karena itu, penggunaan solder lunak pada sambungan plat harus
dipertimbangkan dengan baik dan harus disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi.
 Keterbatasan pada aplikasi tertentu: Solder lunak tidak cocok untuk digunakan
pada aplikasi yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan yang tinggi, seperti
pada konstruksi bangunan atau kendaraan. Pada aplikasi tersebut, diperlukan
teknik penyambungan yang lebih kuat dan tahan terhadap beban tertentu.

Secara keseluruhan, penggunaan solder lunak pada sambungan plat dapat menjadi
alternatif yang baik dan efisien terutama pada aplikasi yang tidak membutuhkan kekuatan
yang terlalu besar. Namun, pemilihan teknik penyambungan harus disesuaikan dengan
kebutuhan aplikasi dan harus dipertimbangkan dengan baik agar menghasilkan
sambungan yang kuat dan tahan lama.
B. Fluks
Fluks yang digunakan pada solder lunak untuk penyambungan plat adalah jenis fluks
organik yang dapat membantu memperbaiki kualitas sambungan dan mencegah
terjadinya oksidasi pada permukaan plat selama proses soldering. Fluks organik ini dapat
berupa pasta atau cairan yang diterapkan pada permukaan plat sebelum soldering
dilakukan.

Fluks pada solder lunak memiliki beberapa fungsi, antara lain:


 Membersihkan permukaan plat: Fluks dapat membersihkan permukaan plat dari
kotoran, minyak, atau oksida yang dapat menghambat adhesi antara solder dan
permukaan plat.
 Meningkatkan kualitas sambungan: Fluks dapat membantu menyebarkan solder
secara merata pada permukaan plat, sehingga membentuk sambungan yang kuat
dan rapi.
 Mencegah terjadinya oksidasi: Fluks dapat membantu mencegah terjadinya
oksidasi pada permukaan plat selama proses soldering, sehingga sambungan yang
dihasilkan menjadi lebih kuat dan tahan lama.

Fluks organik pada solder lunak memiliki sifat yang mudah terbakar dan dapat
menghasilkan asap yang berbahaya jika dipanaskan terlalu lama atau terlalu tinggi. Oleh
karena itu, penggunaan fluks pada solder lunak harus dilakukan dengan hati-hati dan
sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan produk fluks tersebut.
Selain itu, penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan juga
disarankan untuk menghindari terhirupnya asap dan kontak langsung dengan bahan kimia
pada fluks

C. Panas pembakaran
Panas yang dibutuhkan untuk penyolderan dengan temperatur rendah ini dapat diperoleh
dari beberapa sistem pemanasan diantaranya :
Sistem pemanasan menggunakan arus listrik sebagai sumber panas untuk solder lunak
pada penyambungan plat umumnya menggunakan solder listrik atau electric soldering.
Pada proses ini, arus listrik dialirkan melalui elemen pemanas, yang kemudian
menghasilkan panas yang digunakan untuk melelehkan solder.

Berikut adalah langkah-langkah dalam menggunakan sistem pemanasan dengan solder


listrik untuk penyambungan plat:
 Persiapkan permukaan plat yang akan disambungkan dengan membersihkannya
dari kotoran, minyak, atau oksida yang dapat menghambat adhesi antara solder
dan permukaan plat.
 Tempatkan solder pada area yang akan disambungkan dan oleskan sedikit fluks
pada permukaan plat di sekitar area tersebut.
 Nyalakan solder listrik dan biarkan elemen pemanas memanaskan hingga
mencapai suhu yang cukup untuk melelehkan solder.
 Tempatkan ujung elemen pemanas pada area yang akan disambungkan dan
biarkan solder meleleh dan terdistribusi dengan merata pada permukaan plat.
 Biarkan sambungan pendingin terlebih dahulu sebelum diuji untuk memastikan
kualitas sambungan yang baik.

Pada penggunaan solder listrik untuk penyambungan plat, perlu diperhatikan suhu
pemanasan yang digunakan untuk mencegah kerusakan pada material plat. Selain itu,
penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan kacamata juga disarankan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan saat melakukan soldering.
2. Solder Keras / Barazing
Solder keras dibagi dalam dua kelompok yakni: Brazing dan silver. Pembagian kelompok
ini berdasarkan komposisi penyolderan, titik cair dan fluks yang digunakan.
 Brazing mempunyai komposisi kandungan tembaga dan seng. Fluks yang
digunakan dalam penyolderan adalah boraks dengan menggunakan pemanas
antara bbo 8800 –8900 C
 Silver mempunyai komposisi kandungan perak. Tembaga dan seng. Fluks yang
dipakai dalam penyolderan silvering ini ada dua yakni tenacity dan easy flo.
Temperatur yang digunakan untuk penyolderan berkisar 7500 C.
A. Penggunaan
Penyambungan dengan solder keras ini mempunyai konstruksi sambungan yang kuat
dan rapat serta tahan terhadap panas. Penggunaan konstruksi sambungan ini
umumnya untuk menyambung pipa-pipa bahan bakar dan konstruksi sambungan
lainnya. Kelebihan solder keras ini sangat baik digunakan untuk penyambungan dua
buah bahan yang berlainan jenis
B. Panas pembakaran
Solder kersa (hard solder) tidak dibakar, melainkan dilelehkan dengan panas
menggunakan gas atau alat pemanas listrik. Karena titik leleh solder kersa lebih tinggi
dibandingkan dengan solder lunak, maka diperlukan suhu yang lebih tinggi pula
untuk melelehkan solder kersa. Suhu yang dibutuhkan untuk solder kersa umumnya
berkisar antara 600 hingga 900 derajat Celsius, tergantung dari jenis solder dan
material yang disambungkan.
Proses pelelehan solder kersa dilakukan pada permukaan material yang ingin
disambungkan, kemudian solder kersa yang sudah dipotong atau disediakan dalam
bentuk kawat diletakkan pada sambungan tersebut. Selanjutnya, suhu dipertahankan
agar solder kersa mencair dan mengalir ke celah antara material yang disambungkan.
Setelah solder kersa mengeras, sambungan menjadi kuat dan tahan lama.
Pemanasan yang tepat dan kontrol suhu yang baik sangat penting dalam
menggunakan solder kersa, karena jika suhu terlalu rendah maka solder tidak akan
meleleh dan sambungan tidak akan terbentuk, sedangkan jika suhu terlalu tinggi bisa
menyebabkan kerusakan pada material yang disambungkan. Oleh karena itu,
penggunaan solder kersa membutuhkan keterampilan dan pengalaman yang baik
dalam mengendalikan suhu dan alat pemanas.

Proses solder keras pada sambungan plat melibatkan peleburan logam solder yang
memiliki titik leleh tinggi (biasanya di atas 180°C) pada sambungan plat yang ingin
disambungkan. Proses ini biasanya dilakukan dengan menggunakan solder yang
terbuat dari campuran timah (Sn) dan tembaga (Cu), atau bisa juga menggunakan
solder yang terbuat dari campuran timah (Sn), perak (Ag), dan tembaga (Cu) untuk
mendapatkan sifat mekanik dan konduktivitas listrik yang lebih baik.Berikut adalah
langkah-langkah cara kerja proses solder keras pada sambungan plat:
 Persiapkan sambungan plat yang akan disolder dengan membersihkannya dari
kotoran, karat, atau oksidasi yang ada di permukaannya menggunakan bahan
pembersih seperti alcohol atau flux.
 Tempatkan solder pada sambungan plat yang akan disolder, sehingga solder
menempel pada permukaan plat tersebut.
 Panaskan solder dan sambungan plat menggunakan soldering iron atau alat
pemanas lainnya hingga solder meleleh dan menempel pada permukaan plat.
Pastikan suhu solder tidak terlalu panas, karena bisa merusak sambungan plat
atau mengurangi kualitas solder.

 Setelah solder meleleh, biarkan beberapa saat agar solder meresap ke dalam
sambungan plat dan membentuk ikatan yang kuat.

 Dinginkan sambungan plat yang sudah disolder, kemudian periksa kualitas


sambungan plat dan pastikan bahwa sambungan plat sudah terpasang dengan
kuat dan benar.

Proses solder keras pada sambungan plat membutuhkan keterampilan dan


pengalaman yang cukup, karena jika tidak dilakukan dengan benar, bisa merusak
sambungan plat atau menghasilkan sambungan plat yang lemah dan mudah lepas.
Penting untuk mengikuti prosedur yang tepat dan menggunakan alat dan bahan yang
sesuai untuk memastikan kualitas sambungan plat yang baik.

Anda mungkin juga menyukai