Anda di halaman 1dari 35

ARSITEKTUR

KOTA
Universitas Nusa Cendana - Fakultas Sains & Teknik - Program Studi Arsitektur

Maria Sarlinda Hunam


(1806090061)
Dosen : Suliha N. I. Neonufa, ST., MT.
Latar Belakang
Kota sebagai pusat permukiman dan kegiatan Kota Kupang yang sering dijuluki Kota
penduduk, berkembang dan terus bertumbuh Karang merupakan pusat
sejalan dengan perkembangan sosial budaya, pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara
ekonomi dan politik. Kebudayaan yang ada di Timu. Secara astronomis, Kota Kupang
masyarakat menjadi salah satu latar belakang terletak diantara 10º36’14” - 10º39’58”
terbentuknya pandangan terhadap sebuah kota. LS dan 123º32’23” - 123º37’01” BT.
Berdasarkan RPJMN 2015-2019, Kota
Secara fisik, kota adlah tempat yang mempunyai Kupang termasuk ke dalam lokasi
prasarana kota yaitu bangunan besr-besar, prioritas yang diarahkan sebagai kota
banyak bangunan perkantoran, jalan yang lebar- yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
lebar, pasar yang luas-luas, jaringan Nasional (PKN) yang mengembangkan
infrastruktur, dll. sektor perdagangan dan jasa.

Identitas kota terbentuk dari pemahaman dan Secara administrasi Kota Kupang
pemaknaan “image” tentang sesuatu atu terdiri atas 6 kecamatan, 51 kelurahan,
pengenalan obyek-obyek fisik berupa bangunan dengan luas wilayah 260,127 km² atau
dan elemen fisik lainnya maupun obyek non fisik 26.012,7Ha.
berupa aktifitas sosial yang terbentuk dari waktu
ke waktu.
Te o r i Ta t a R u a n g Ko t a

Roger Tancik sebagai tokoh


perancangan kota mengidentifikasi teori
perancangan ruang perkotaan (urban
spatial design theory) berdasarkan
penelitian-penelitian tentang ruang.

Urban spatial design theor terdiri dari :

1. Figure-ground theory
2. Linkage theory
3. Place theory
Figure
Ground

ARSITEK TUR KOTA


Kemampuan untuk menentukan pola-pola
dapat membantu menangani masalah F
mengenai ketepatan (constancy) dan I
perubahan (hange) dalam perancangan kota
sert membantu menentukan pedoman- G
pedoman dasar untuk menentukan sebuah U
perancangan lingkungan kota ang konkret
sesuai tekstur konteksnya. R
E

Figure adalah istilah untuk massa yang


dibangun (biasanya di dalam gambar- G
gambar dirunjukkan dengan warna hitam) R
dan ground adalah istilah untuk semua ruang
O
diluar massa itu (biasanya ditunjukkan warna
putih). U
N
Gambar seperti itu menunjukkan keadaan
tekstur kota atau kawasan kota tersebut. D
Dalam skala makro kecil, biasanya yang
diperhatikan adalah sebuah figure/ground
kota dengan fokus pada satu kawasan saja. F
Artinya pada skala ini kota secara I
keseluruhan tidak terlalu penting. Karena
gambar figure/ground secara makro kecil G
berfokus pada ciri khas tekstur dan masalah U
tekstur sebuah kawasan secara mendalam.
R
E

Dalam skala makro besar, G


figure/ground memperhatikan kota R
keseluruhan, artinya sebuah kawasan
kota yang kecil dalam skala ini O
menjadi tidak terlalu penting karena U
figure/ground secara makro besar
berfokus pada ciri khas tekstur dan N
masalah tekstur sebuah kota secara D
keseluruhan.
Pola-pola kawasan perkotaan secara tekstural yang mengekspresikan rupa
kehidupan dan kegiatan perkotaan secara arsitektural dapat
diklasifikasikan dalam tiga kelompok sebagai berikut:
F
I
• Susunan kawasan bersifat G
homogen yang jelas, dimana
hanya satu pola penataan • Susunan kawasan bersifat U
heterogen, dimana dua ( atau
lebih) pola berbenturan
• Susunan kawasan yang
R
Homogen bersifat menyebar dengan E
Heterogen kecendrungan kacau

Menyebar G
R
O
U
N
D
3 elemen solid diantaranya:
Sistem hubungan di dalam arsitektur
figure/ground mengenal dua F
kelompok elemen , yaitu solid dan Blok tunggal (single block) I
void.
G
Teori ini berawal dari studi tentang • Terdapat satu massa bangunan dalam sebuah U
hubungan perbandingan lahan yang blok yang dibatasi jalan atau elemen alamiah.
ditutupi bangunan sebagai masa R
padat (figure) dengan ruang- ruang
Blok yang mendefinisi sisi E
( void-void) terbuka ( ground).
Terkait dengan hubungan antara (edge defining block)
bentuk yang dibangun (building G
mass) dan ruang terbuka (open • Konfigurasi massa bangunan yang menjadi
space). pembatas sebuah ruang. R
O
Blok medan (field block) U
N
• Konfigurasi yang terdiri dari kumpulan massa D
bangunan secara tersebar secara luas.
4 elemen void diantaranya:
System tertutup yang linear (linear closed
system)
F
• Ruang yang dibatasi oleh massa bangunan yang memanjang
dengan kesan tertutup, biasanya adalah ruang berada I
didalam atau belakang bangunan dan umumnya bersifat
privat atau khusus. G
U
System tertutup yang sentral ( central closed
system) R
E
• Ruang yang dibatsi oleh massa bangunan dengan kesan
tertutup.

System terbuka yang sentral G


(central open system) R
• Ruang yang dibatasi oleh massa dimana kesan ruang bersifat O
terbuka namun masih tampak terfokus (misalnya alun-alun,
taman kota, dan lain-lain). U
N
System terbuka yang linear
(linear open system) D
• Merupakan tipologi ruang yang berkesan terbuka dan linear
(misalnya kawasan sungai dan lain-lain).
Pembahasan
Figure Ground Kota
F
Lama Kupang
I
G
U
R
E

G
R
O
Pola Tekstur Kawasan. U
Pada kota lama Kupang. Pola N
tekstur kawasannya bersifat
menyebar karena susunan D
kawasan yang bersifat menyebar
dengan kecendrungan kacau.
Pembahasan

Elemen solidnya terdiri dari


dua yaitu blok yang F
mendefinisikan sisi dan
blok medan. I
Blok yang mendefinisikan sisi
G
terdapat di pinggir yang U
berbatasan langsung dengan
laut. Sedangkan blok medan R
adalah blok yang terdapat
dibagian tengah di antara jalan
E
yang terdiri dari bebrapa
massa bangunan.
G
R
Elemen voidnya terdiri dari sistem tertutup
yang linear. O
Ruang yang dibatasi oleh massa bangunan yang U
memanjang dengan kesan tertutup, biasanya N
adalah ruang berada didalam atau belakang
bangunan dan umumnya bersifat privat atau D
khusus.
Elemen voidnya berupa bangunan pertokoan
yang memanjang dan berurutan di belakang
bangunan yang lainnya.
Linkage

ARSITEK TUR KOTA


Linkage artinya berupa garis semu yang
menghubungkan antara elemen yang satu dengan
yang lain, nodes yang satu dengan nodes yang
lain, atau distrik yang satu dengan yang lain.
Garis ini berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian,
ruang terbuka yang berbentuk segaris dn L
sebagainya.
I
Jaringan sirkulasi yang ada dapat berupa jalan, N
jalur pedestrian, ruang teruka yang berbentuk linear
ataupun bentuk-bentuk yang secara fisik menjadi
K
penghubung antar bagian kota/kawasan. A
G
E
Terdapat 3 (tiga) pendekatan linkage perkotaan:
 Linkage Visual
 Linkage Struktural
 Linkage Bentuk Kolektif.
Elemen Garis
Dua atau lebih fragmen kota Menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan
dihubungkan menjadi satu massa, baik berupa bangunan maupun deretan pepohonan yang
kesatuan yang secara visual, memiliki.
mampu menyatukan daerah
L
kota dalam berbagai skala. Elemen Sisi
Menghubungkan suatu kawasan dnegan satu massa, tetapi tidak perlu I
Ada 2 pokok perbedaan antara diwujudkan dalam bentuk massa yang tipis seperti garis. N
linkage visual, yaitu :
 Yang menghubungkan dua K
Elemen Koridor
daerah secara netral
Dibentuk oleh dua deretan massa yang membentuk sebuah ruang. A
 Yang menghubungkan dua
daerah, dengan G
mengutamakan satu daerah. Elemen Irama E
Menghubungkan dua tempat dengan variasi massa dan ruang (ulang,
varian, kontras, dan lainnya).

Elemen Sumbu
Mirip dengan koridor tetapi lebih banyak menggunakan akses untuk
menonjolkan bagian yang dianggap penting.
Dua atau lebih bentuk struktur kota
menjadi satu kesatuan tatanan

Linkage Struktural pada dasarnya


bertujuan: L
I
 Menggabungkan dua atau lebih
kawasan sesuai dengan pola yang N
diinginkan. K
 Menggabungkan kedua kawasan
dengan menonjolkan kawasan tertentu. Fungsi linkage struktural di dalam kota adalah A
sebagai stabilisator dan koordinator di dalam G
lingkungannya, karena setiap kolase perlu
diberikan stabilitas tertentu serta distabilisasikan E
lingkungannya.
Hal ini dapat dilakukan dnegan memprioritaskan
sebuah daerah yang menjelaskan lingkungannya
dengan suatu struktur, bentuk, wujud, atau
fungsi yang memberikan susunan tertentu
didalam prioritas penataan kawasan.
Tambahan/ Menambah Sambungan Sambungan/menyambung
Melanjutkan pola pembangunan Elemen dengan memasukkan
yang sudah ada sebelumnya. unsur-unsur atau pola baru dari
Bentuk massa dan ruang boleh elemen-elemen di sekitar
berbeda tetapi harus tetap lingkungan atau diluar kawasan.
dipahami sebagai bagian dari
kawasan tersebut. L
I
N
K
A
G
E
 Compositional Form (Bentuk
Komposisi)
Komposisi yang terdiri dari bangunan-
Linkage kolektif menunjukkan hubungan bangunan tunggal dengan pola tidak teratur
menyeluruh yang bersifat kolektif dari ciri (abstrak).
khas dan organisasi wujud fisik (soatial) Bentuk ini tercipta dari bangunan yang berdiri
kota, karena kota memiliki banyak wilaah sendiri secara 2 dimensi. L
yang mempunyai makna terhadap Dalam tipe ini, hubungan ruang jelas walaupun I
hubungan dari dalam (internal) maupun tidak secara langsung.
dari luar (eksternal), yaitu dari dirinya N
sendiri maupun dari lingkungannya. K
A
G
E
 Megaform (Bentuk Raksasa)

Komponen bangunan-bangunan
raksasa/sarana disatukan oleh bingkai
yang lebih besar pada sebuah jaringan
yang saling berhubungan.
L
Linkage pada bentuk ini secara fisik
terlihat sebagai struktur , yaitu jaringan I
jalan untuk kendaraan berkecepatan N
tinggi.
K
A
 Group Form (Bentuk G
Kelompok)
E
Penambahan
kumpulan/kelompok elemen
ruang pada organisasi kota-kota
tua/kota-kota kecil.
Linkage pada bentuk ini tercipta
secara alami.
Pembahasan

Linkage Visual.

Linkage visual pada kawasan kota lama


kupang merupakan linkage visual yang L
menghubungkan dua daerah secara netral
yang dimana kedua daerah tersebut I
merupakan daerah pertokoan.
N
Linkage visual berupa elemen jalan yang K
membantuk garis.
A
G
E
Pembahasan

Linkage Struktural.

Linkage struktural pada kawasan kota lama


kupang yaitu kawasan di sekitar jalan L
Siliwangi yang menjadi pusat kawasan
tersebut. I
Batasnya berupa bangunan pertokoan yang N
berderet. K
A
G
E
Pembahasan

L
I
N
K
A
Linkage Kolektif.
G
Linkage kolektif pada kota lama
kupang adalah berbentuk
E
kelompok.

Kelompok elemen ruang tercipta


secara alami oleh bangunan
toko-toko dan kios-kios para
pedagang yang berjualan
dipinggir jalan.
Place

ARSITEK TUR KOTA


1. Legibility (Kejelasan)
Sebuah kejelasan emosional suatu kota
yang dirasakan secara jelas oleh warga
kotanya. Artinya suatu kota atau bagian kota
atau kawasan bisa dikenali dengan, cepat
dan jelas mengenai distriknya, landmarknya
atau jalur jalannya dan bisa langsung dilihat I
pola keseluruhannya.
M
2. Identitas dan Susunan A
Identitas G
Identitas artinya image orang akan menuntut
suatu pengenalan atas suatu objek diaman
E
didalamnya harus tersirat perbedaan objek
tersebut dengan objek yang lainnya, sehingga
orang dengan mdah bisa mengenalinya.
Susunan artinya adanya kemudahan
pemahaman pola suatu blok-blok kota yang
menyatu antar bangunan dan ruang
terbukannya.
3. Imageability
Artinya kualitas secara fisik suatu
objek yang memberikan peluang Merupakan komponen
yang besar untuk timbulnya image penting dalam kota yang
yang kuat yang diterima orang. membantu orang untuk
Image ditekankan pada kualitas mengorientasikan diri dalam
fisik suatu kawasan atau kota dan membantu
lingkungan yang menghubungkan memberikan karakter yang
atribut identitas dengan strukturnya. khas pada suatu kota. I
Landmark adalah objek fisik
seperti bangunan, sign, M
gunung, monumen dan A
lainnya.
Landmark yang berfungsi
G
sebgaai identitas atau E
referensi harus memiliki
bentuk yang jelas dan unik
dalam lingkungannya dan
didukung oleh beberapa
landmark lainnya yang tidak
mendominasi dengan
perbedaan skala masing-
masing secara jelas.
Merupakan jalur atau rute
sirkulasi yang digunakan untuk Didefinisikan sebgai pengakhiran
melakukan pergerakan baik suatu sitrik atau tepiannya. Edge
internal maupun eksternal kota. berada pada bats antara 2 buah
Dalam bentuk-bentuk jaringan distrik atau kawasan dan berfungsi
primer maupun sekunder, sebagai pemutus linear. Contoh
dalam kota dikenal dengan pantai, tembok, lintasan kereta api,
jalan gang, jalan lingkungan, topografi dan lainnya. Edges akan I
lintasan kereta api dan lainnya. memiliki identitas yang baik jika
M
Jalur-jalur ini membentuk kontinouitasnya jelas batasnya,
struktur ruang kota serta dimana edges akan berfungdi A
memberikan pengelaman sebagai batas yang membagi atau G
ruang yang berbeda bagi menyatukan suatu kawasan.
pengamat. Kesan inilah yang E
menyumbang pada
pembentukkan citra suatu kota.
Merupakan suatu kawasan Nodes atau juga disebut
dalam kota yang memiliki simpul, dapat berupa
karakter yang khas, dimana pusat aktivitas. Node
terdapat kesamaan dalam dapat berupa
aktivitas, bentukan fisik dan persimpangan jalan yang
aspek lainnya yang merupakan pertemuan
membedakannya dari bagian atau pusat kegiatan. I
kota yang lain. Sebuah distrik Dapat berupa titik M
memiliki kemiripan dalam dimana orang memiliki
bentuk, pola, dan wujudnya. pilihan untuk memasuki A
Distrik mempunyai identitas districs yang berbeda. G
yang lebih baik jika batasnya Node mempunyai
dibentuk dengan jelas identitas yang lebih baik
E
tampilannya dan homogen jika tempatnya memiliki
serta memiliki fungsi serta bentuk yang jelas karena
posisi yang jelas. lebih mudah diingat dan
tampilannya berbeda dari
lingkungan sekitarnya
dalam fungsi ataupuan
bentuknya.
4. Visual and Symbol
Connection
Merupakan hubungan yang terjadi karena
adanya kesamaan visual anatar satu
bangunan dnegan bangunan lain dalam
suatu kawasan, sehingga menimnbulkan I
image tertentu. Visual connection ini lebuh
mencakup ke aspek non visual atau hal
M
yang bersifat konsepsi dan simbolik, A
namun dapat memberikan kesan kuat dari G
kerangka kawasan.
E
Aspek ini terlihat dalam pertimbangan
pengaturan landuse atau tata guna lahan,
relasi suatu kawasan memgang peranan
penting karena pada dasarnya menyangkut
aspek fungsional dan evektivitas.
Pembahasan

Path.
Path pada Kota Lama Kupang tedapat
pada jalan siliwangi.
I
M
A
G
E
Edge
Edge pada Kota Lama
Kupang berupa bangunan dan
tepi pantai.
I
M
A
G
E
I
M
A
G
E

Distrik.
Distrik pada Kota Lama Kupang ini merupakan
kumpulan bangunan pertokoan.
Landmark.
Landmark pada Kota Lama Kupang berupa
bangunan menara suar yang menjulang tinggi.

I
M
A
G
E
Nodes.
Nodes pada Kota Lama Kupang terdapat
pada persimpangan jalan soekarno hatta.

I
M
A
G
E
Kesimpulan.
Figure Ground. Linkage.
 POLA TEKSTUR KAWASAN  LINKAGE VISUAL
Pada Kota Lama Kupang pola tekstur Linkage visual pada kawasan Kota Lama Kupang
kawasannya bersifat menyebar karena merupakan linkage visual yang menghubungkan dua
ada beberapa macam pola. daerah secara netral yang dimana kedua daerah tersebut
merupakan daerah pertokoan.
 ELEMEN SOLID/VOID
Elemen solid pada kawasan Kota Lama  LINKAGE STRUKTURAL
Kupang terdiri dari dua yaitu blok yang Linkage struktural pada kawasan Kota Lama Kupang
mendefinisikan sisi dan blok medan. yaitu kawasan di sekitar jalan Siliwangi yang menjadi
pusat kawasan tersebut.

 LINKAGE KOLEKTIF
Linkage kolektif pada Kota Lama Kupang adalah
berbentuk kelompok. Yang terbentuk secara alami dari
bangunan pertokoan dan kios-kios pedagang.
Kesimpulan.
Place.
 PATH  NODES
Path pada Kota Lama Kupang tedapat pada jalan Nodes pada Kota Lama Kupang terdapat
siliwangi. pada persimpangan jalan soekarno hatta.

 EDGE  LANDMARK
Edge pada Kota Lama Kupang berupa bangunan dan Landmark pada Kota Lama Kupang berupa
tepi pantai. bangunan menara suar yang menjulang
tinggi.
 DISTRIK
Distrik pada Kota Lama Kupang ini merupakan
kumpulan bangunan pertokoan.

Anda mungkin juga menyukai