2099
2099
Jam 12 siang di hari Rabu tepatnya empat hari setelah mereka bersiap-
siap, Nathan dan Nicco mulai berangkat menuju tahun 1808. “Nic, kita harus taat
sama aturan time travel. Kalau lo ngelanggar salah satu aturannya, lo gabisa balik
ke masa sekarang lagi. Inget ya, jangan berbicara kepada siapapun, jangan
menyentuh apapun, dan jangan sampai menjadi pusat perhatian.” Ucap Nathan.
“Iya Nat gue tau kok, yaudah dalam waktu 6 jam kita ketemu lagi disini ya.”
Jawab Nicco sambil memakai alat penjelajah waktunya. Mereka berdua secara
bersamaan menekan tombol berwarna biru yang bersinar di alat mereka. Pertanda
time travel segera dimulai.
Agar foto yang mereka dapatkan bisa lebih banyak, Nathan dan Nicco
memutuskan untuk berpencar. Seperti biasa, Nathan melakukan semua tugasnya
dengan profesional, tidak ada seorang pun yang menyadari keberadaan Nathan.
Sedangkan di sisi lain, Nicco yang ceroboh bersembunyi dibalik batu besar yang
terletak 20 meter dari tempat kerja rodi dilakukan. Nicco lupa mematikan flash
kameranya sehingga semua mata langsung tertuju ke arah Nicco.
“Siapa namamu? Aku Lily, panggil aku Lily.” Ucap perempuan itu. “Lily..
nama yang bagus.” Ucap Nicco sambil melamun memandang mata Lily. “Maaf,
aku bertanya. Kamu siapa?” Ucap Lily sambil melambaikan tangannya.” “Eh
maaf, ehmm.. Aku Nicco” Jawab Nicco sambil mengusap matanya. “Wow
namamu modern juga ya, aku jadi penasaran asalmu dari mana?” Lily bertanya
kepada Nicco. ”Jangan terkejut dengan jawabanku ya, sebenarnya aku bukan dari
sini. Aku datang dari masa depan, tepatnya tahun 2099. Tidak apa-apa kalau kamu
tidak percaya.” Jawab Nicco. “Oh begitu ya, lagi pula aku percaya kok kalau
kamu memang benar-benar dari masa depan. Benda aneh bersinar seperti gelang
di tangan kirimu itu terlihat sangat canggih dan modern, jadi mungkin saja kalau
kamu itu datang dari masa depan.” Ucap Lily kepada Nicco. “Ah soal gelang ini
ya, aku bingung bagaimana mau menjelaskannya ke kamu Lily.” Ucap Nicco
sambi menghembuskan nafasnya. “Kamu terlihat kelelahan, tidak apa-apa. Kamu
bisa beristirahat dulu di rumahku, aku akan membuatkanmu makanan dan
minuman.” Ucap Lily dengan senyum lembutnya. “Benarkah? Terimakasih
banyak Lily, maaf kalau malah merepotkan.” Ucap Nicco sambil mengusap
keringat di rambutnya. “Tidak merepotkan kok, kamu tidur saja dulu nanti akan
aku bangunkan kalau sudah waktunya makan malam.” Jawab Lily sambil berjalan
ke arah dapur.
Waktu makan malam tiba. Lily membangunkan Nicco dan mereka berdua
segera menyantap hidangan makan malam di rumah Lily.
“Oiya Nicco. Kamu bilang kan kamu datang dari tahun 2099, aku jadi
pengen tahu dunia di tahun itu seperti apa.” Ucap Lily. “Di tahun 2099, banyak
pekerjaan manusia yang tergantikan oleh robot, alat-alat sudah menjadi sangat
canggih, ada mobil terbang, dan bahkan di tahun itu penjelajah waktu juga sudah
dianggap wajar karena hampir semua orang mempunyai alat penjelajah waktu.”
Nicco menjelaskan sambil mengunyah makanan di mulutnya. “Wahh pasti keren
banget ya, aku pengen deh mencoba mesin waktumu untuk menelusuri tahun itu.”
Jawab Lily. “Kamu bisa kok menelusuri tahun 2099 dengan menggunakan gelang
ini, disana ada temanku, Nathan. Dia sangat dewasa dan bijak. Jadi aku yakin
Nathan bisa menemanimu disana.” Ucap Nicco sambil memakaikan gelang ke
tangan Lily yang putih bersih.
Tanpa pikir panjang, Lily mau untuk menelusuri tahun 2099. Nicco
menekan tombol berwarna biru yang bersinar pada gelang yang dipakai Lily.
Pertanda time travel segera dimulai. “Lily, hati-hati ya. Kamu pasti akan suka
dengan tahun itu.” Ucap Nicco.
~ TAMAT ~