Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anggita Styanindya Hasna

NIm /kelas : 19108244004


Gugus : neptunus

Keong Perak, Padi, dan Pohon Pisang

Di desa terpencil daerah Sukamulya hiduplah seorang kakek yang sudah tua namanya kakek Tono.
Kakek Tono tidak tinggal seorang diri, tapi ia tinggal bersama kedua cucunyayaitu Dino dan Dino. Dina
dan Dino telah ditinggal oleh orangtuanya ketika mereka masih kecil dan dititipkan pada kakek Tono.
Kakek bekerja sebagai petani disawah milik tetangganya. Dino dan dina sering membantu kakeknya
disawah sepulang sekolah. Dina membersihkan rumput liar dan Dino membantu kakek mencangkul tanah.
Mereka sudah bisa memlakukan hal tersebut karena mereka telah terbiasa membantu kakek di sawah.
Mereka sangat senang bisa membantu kakeknya, walaupun kakek sering melarang mereka untuk
membantunya karena pekerjaan ini terlalu berat untuk anak seusia Dino dan Dina.
Hari ini adalah hari minggu. Dina dan Dino sangat senang karena hari minggu adalah hari libur.
Mereka meminta izin pada kakek untuk ikut membantu ke sawah. Dino berkata, “kek boleh kan Dino ikut
membantu kakek di sawah hari ini kan hari libur.” Dina menyahut “ iya kek hari minggu hari libur jadi
tidak ada jadwal sekolah.” Kakek menjawab “ya boleh asalkan kalian jangan terlalu capek karena hari senin
kalian sudah masuk sekolah. Dina dan Dino kegirangan setelah mendapat izin dari kakek Tono. Mereka
bersama-sama berangkat menuju sawah yang berada di ujung desa. Jarak rumah ke sawah lumayan jauh
tetapi mereka tetap bersemangat untuk membantu kakek.
Saat sudah sampai di sawah, Dino yang sedang mencangkul di sisi samping menemukan keong.
Keong tersebut berwarna perak dan bercahaya indah. Tanpa sepengetahuan Dino, keong tersebut adalah
keong ajaib. Dino mengambil keong tersebut dan berteriak, “kakek aku menemukan keong perak, warnanya
sangat bagus bolehkah aku membawanya pulang dan merawatnya?” kakek menjawab “iya dino boleh,
rawatlah dan sayangilah keong itu.” Dino menjawab “ iya kek. Hari semakin petang, waktunya pulang
kerumah. Kakek berkata “ ayo Dino Dina kita pulang, sebentar lagi sudah adzan magrib” mereka berdua
menjawab “iya kek” tak lupa Dino membawa keong peraknya untuk ia rawat di rumah.
Dino menempatkan keong peraknya di dalam toples cantic dan diberi makanan. Dino sangat
menyayangi keong tersebut dan ia tidak pernah absen untuk memberi makan dan membersihkan toples
keongnya tersebut. Pada suatu malam disaat semua sudah terlelap, keong perak ajaib itu berubah menjadi
bidadari yang sangat cantik. Bidadari itu membersihkan dan merapikan rumah dengan kekuatannya. Ia
memberikan beras, sembako, dan bahan-bahan masak lainnya. Bidadari tersebut memberikan semua itu
karena ia berterimakasih pada Dino karena telah merawatnya dengan baik.
Adzan subuh telah berkumandang, kakek terbangun dari tidurnya dan segera berbegas mengambil
air wudhu dan kakek sangat kaget dengan keadaan rumahnya yang sangat bersih dan rapi. Di dapur terdapat
beras, sembako dan lain sebagainya. “siapakah yang melakukan semua ini?” tanya kakek heran. Dina dan
Dino yang mendengar suara kakek yang kebingungan langsung terbangun dari tidurnya dan langsung
menjuju dapur untuk menemui kakek. Dina dan Dino pun ikut kaget dengan yang telah terjadi, mereka
semua bingung “kenapa bisa ada barang-barang ini dan siapa yang telah memberikan semua ini?” tanya
Dina dan Dino keheranan. “iya ya tidak ada orang selain kita yang tinggal di rumah ini dan tadi malam kita
semua sudah terlelap.” kata kakek. “ya sudah kek nanti malam kita lihat siapakah yang telah melakukan
smeua ini.” Usul Dina.
Setelah kebingungan akan hal yang terjadi, Dina dan Dino segera bersiap-siap untuk berangkat ke
sekolah dan kakek juga bersiap untuk pergi ke sawah dan kebun pisang. Kakek berangkat ke sawah untuk
merawat tanaman padi milik tetangganya. Kakek sangat rajin untuk menggarap sawah milik tetangganya
tersebut. Tak lupa kakek memberi pupuk kompos dan menyemprotkan pembasni hama ditanaman padinya.
Karena hal tersebut padinya tumbuh dengan baik dan selalu panen dnegan hasil yang baik dan melimpah.
Sawah yang digarap kakek tidak pernah gagal panen karena kakek selalu merawatnya dnegan baik.
Selain menggarap sawah milik tetangganya, kakek memiliki kebun pisang sendiri, tanah
perkebunan tersebun milik orangtuanya yang diamanahkan untuk kakek. Kakek menanami kebun tersebut
dengna pohon pisang. Kakek sangat rajin untuk merawat kebun tersebut. Pisang-pisang yang dihasilkan
pun sangat manis dan melimpah. Saat panen tiba kakek, Dina, Dino memanen sendiri kebun pisangnya, dan
hasilnya mereka jual pada pedagang-pedagang di pasar. Dan hasilnya cukup lumayan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Kakek juga sering membagikan pisang tersebut ke tetangganya.
Waktu menunjukan pukul 1 siang saatnya kakek beristirahat dan menunggu cucunya dating
membawakan makan siang. Dari kejauhan Dina dan Dino dating menghampiri kakek yang sedang
berisitirahat. “ini kek kami bawakan nasi hangat, sop, dan tempe juga the hangat untuk kakek.” Kata Dina.
“terimakasih cucuku, ayo kita makan bersama.” Ajak kakek. “iya kek ayo kita makan aku sudah lapar hehe”
sahut Dino. Merekapun beristirahat dan makan bersama. Setelah makan, kakek dan cucunya kembali
membersihkan kebun pisang.
Hari sudah semakin petang waktunya mereka pulang ke rumah. Saat tiba di rumah, kejanggalan
terjadi lagi. Rumah sangat rapi dan terdapat makanan di meja makan. Mereka kebinggungan lagi. Kakek
berkata “aneh sekali, setiap sore selalu ada makanan dimeja makan, siapakah yang memasakkan ini
semua?” dino menjawab “ iya ya kek, aneh sekali. Kita harus selidiki siapakah yang telah melakukan semua
ini.” “sudah - sudah ayo kita makan dan bersiap-siap untuk sholat magrib berjamaah” perintah kakek. “baik
kek” jawab Dino dan Dina.
Malam hari menunjukan pukul 12 malam. Waktunya kakek, dino dan dina menyelidiki siapakah
yang telah berberes rumah dan memberikan sembako juga barang-barang lainnnya. Mereka bersembunyi
di belakang pintu dapur, dan tiba-tiba ada cahaya yang terang berasal dari toples keong perak milik Dino.
Keong tersebut berubah menjadi bidadari yang sangat cantic. Kakek pun sangat kaget begitupun kedua
cucunya. Bidadari itu mulai mebersihkan dan merapikan rumah dengan kekuatan yang dimilikinya. Dengan
secepat kilat pekerjaannya sudah selesai. Benar- benar tidak disangka ternyata keanehan yang selama ini
terjadi itu karena keong perak ajaib yang ditemukan Dino di sawah bebrapa hari yang lalu.
Mereka langsung menghampiri bidadari tersebut dan kakek bertanya “dari mana asalmu? Mengapa
kamu bisa menjadi keong perak?” bidadari pun sangat kaget, karena ia telah ketahuan. “saya berasal dari
kayangan atas awan. Maafkan saya telah menganggu kenyamanan kalian, saya dikutuk oleh ayahanda saya
karna telah melanggar perintah beliau dan saya diturunkan ke bumi. Maafkan saya kek.” Kata bidadari.
“kenapa kamu memberikan dan melakukan semua ini?” tanya Dino. “aku berterimakasih pada kalian, karna
telah merawatku dengan baik dan aku ingin membalas budi pada kalian.” Jawab bidadari. “terus kapan
kamu bisa terbebas dari kutukan tersebut dan kapan kamu akan kembali ke kayangan?” tanya Dina. “aku
akan terbebas darimkutukan ini jika aku telah ditemukan oleh manusia dan merrawatku dengan baik dan
juga aku harus membalas budi manusia yang telah merawatku. Aku telah melakukannya dan kemungkinan
besok malam aku akan kembali ke kayangan.” Jawab bidadari. “terimakasih Bidadari kamu telah
memberikan semua ini dan kamu sangat baik sekali.” Kata kakek. “iya kek aku juga snagat berterimakasih
pada kalian karna telah merawat dan menyayangiku saat aku menjadi keong perak.” Jawab bidadari. “iya
bidadari” jawab Kakek, dino dan dina.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai