Anda di halaman 1dari 20

Nina’s Gift

Written by Ayu Fuzassari


Logline :

Nina merupakan seorang mahasiswi semester


akhir dan juga seorang kakak yang ingin
membalaskan dendam atas kematian adiknya yang
disebabkan oleh 3 orang laki laki. Namun ia
membutuhkan waktu 2 tahun untuk menemukan
ketiga pria tersebut dan melakukan pembalasan
dendamnya.

SINOPSIS

Shavanina atau yang biasa dipanggil Nina


merencanakan pembalasan dendam atas kematian
adiknya, Chika pada saat Chika duduk di bangku
SMA. Kematian Chika disebabkan oleh 3 kakak
kelasnya pada saat itu; Alka, Septi, dan Kiki.
Alka yang tidak bisa menerima penolakan yang
dilakukan oleh Chika pada saat ia menyatakan
perasaannya itu menyuruh kedua temannya
beserta teman-temannya yang lain untuk
membully Chika dan mempermalukannya, tak hanya
itu, mereka juga melakukan pelecehan kepada
Chika di gudang sekolah. Sehingga Chika
memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di usia
muda.

Kematian Chika, tidak bisa diterima oleh


seluruh keluarganya, terutama Bundanya yang
saat itu langsung mengalami stress berat
karena kehilangan. Keadaan yang lama lama
terasa seperti menekannya itu membuat Nina
ingin memberikan perasaan yang sama kepada
keluarga para pelaku. Beberapa bulan setelah
membulatkan tekadnya untuk balas dendam, Nina
mulai mencari penyebab mengapa adiknya
memutuskan untuk bunuh diri, setelah
mengetahui itu, Nina langsung mencari
keberadaan ketiga orang tersebut. Kurang lebih
sekitar 10 Bulan setelah ia mengetahui apa
penyebabnya, ia menemukan lokasi ketiga pria
tersebut, yang beruntungnya, masih satu kota
dengan tempat ia belajar.

Nina mulai melakukan rencana balas


dendamnya pada saat ia duduk di akhir semester
7, korban pertamanya adalah Kiki. Kemudian,
sesuai rencana, ia mulai menjalin hubungan
dengan Alka. Disemester akhir, Nina
melanjutkan rencana ketiganya, yaitu mencari
waktu yang pas untuk membunuh Septi, korban
keduanya. Tepat sehari sebelum peringatan 2
tahun kematian adiknya, Nina membunuh Alka,
seseorang yang selama ini pura-pura ia kencani
agar lebih mudah untuk dicari dan di eksekusi.

Nina’s Gift merupakan cerita yang


menceritakan tentang Nina, seorang kakak yang
mengalami Depresi pasca kematian Adiknya. Ia
ingin memberikan hadiah kepada alm.adiknya
pada saat upacara peringatan kematian yang
kedua, berupa salah satu bola mata dan juga
cap tangan dari ketiga pria yang turut andil
dalam kematian adiknya, Chika.
***

01. INT. Depan Pintu Kamar, Menuju Dapur, Dapur – SORE


CAST : NINA

Gadis berambut sebahu berjalan keluar kamar sambil


bersenandung dan sedikit menari, mengikuti irama musiknya.
Kemudian berjalan ke dapur untuk membuat secangkir coklat
panas, lalu beranjak menuju sofa ruang tamu.

02. INT. Ruang Tamu – SORE


CAST : NINA

Gadis itu memposisikan duduknya agar nyaman, kemudian


bersandar dan bermain ponsel, ia meminum coklat panasnya.

Ponselnya berbunyi, ada pesan masuk.

Ayah
Nina, coba km lihat TvTwo... itu murid di
kampus km bukan?

Setelah melihat ponselnya, ia langsung menyalakan TV, mencari


saluran Tv Two, yang ternyata menayangkan tentang pembunuhan
yang korbannya merupakan mahasiswa di Universitas yang sama
dengannya.

BERITA
“kembali lagi dengan kasus pembunuhan di daerah
Malang. Polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan
juga barang bukti yang ada di TKP. Berdasarkan
informasi dari tetangganya, diketahui bahwa korban
berinisial S ini merupakan mahasiswa di salahsatu
universitas ternama di Malang. Berdasarkan hasil
otopsi, pembunuhan ini di duga terjadi dua hari
yang lalu. Korban ditemukan dengan luka robek dari
mulut hingga pipi, juga kehilangan sebelah ma-....”

Ia langsung mematikan televisinya

Nina
HAH.. Gila.. lagi-lagi..

Nina bergumam sambil menggelengkan kepalanya, kemudian


ia bersandar sambil meminum coklat panasnya, kemudian
membalas pesan dari Ayahnya

(CU layar Ponsel)

Nina
Iya Yah, itu kayaknya kampus Nina..

Ayah
Duh kalo gitu hati-hati ya, atau biar Ayah
temenin kamu dulu disana?

Nina
Gausah gapapa, kan Ayah juga kerja
Ayah temenin Bunda aja, Nina ada temen kok.

Ayah
Ooh.. yasudah kalau begitu.. hati hati ya
nak, kunci pintunya

Nina
selalu :D
Aku nugas dulu ya..

Nina bangun dari sofa, dan beranjak menuju kamarnya.

03. INT. Kamar Nina – SORE (Magrib)


CAST : NINA
Nina membuka dan menyalakan laptop,lalu mengerjakan tugas yang
akan di submit malam ini.

Kamera mengarahkan ke setiap sisi kamar Nina yang


temaram,memperlihatkan kanvas yang dipajang dikamarnya serta
satu kabinet yang ada banyak Action Figure.

Nina
HAAAAHH
Oke, Submit. Selesaiiii!

Ucap Nina lalu merenggangkan otot badannya

Nina bersandar dan bersenandung sambil membuka ponselnya, ia


membuka aplikasi Notes.

(CU layar ponsel yang menampilkan to do list)

Nina
Oke, ini udah.. ini udah.. ini juga udah

Ia menceklis kolom kolom yang ada di layar.

Nina
Coba liat apa yang kudu gue beli malem ini

Nina menggigit kukunya

Nina
Ah, sial. Waktu itu kenapa ga sekalian beli
cat merah.. padahal banyak.

Nina mengacak rambutnya, terlihat sedikit kesal. Lalu ia


berinisiatif chat Alka, kekasihnya.

Nina
alkaaa

Alka
ninaa
Nina
wkwk, ka, temenin beli cat yuk,
sekalian main, bosen nih

Alka
wih boleh.. kapan?

Nina
sekarang, nanti aku yang kesana

Alka
ga aku jemput aja? Biar langsung jalan

Nina
gausah gapapa

Alka
oke aku tunggu, ati ati yaa

Nina tertawa kecil melihat chatnya bersama Alka. Ia langsung


bangun dan berjalan kearah lemari pakaian untuk mengambil tas.
Ia memasukkan Jaket, parfume, tali, toples, botol spray,
kanvas, botol plastik dan sebuah barang yang sudah ia bungkus
dengan kain. Ia mengecek kembali barang bawaannya, mengangguk,
lalu berangkat menuju Indekos Alka.

(FADE. OUT - IN)

04. INT. Lorong Rumah - PAGI BUTA (Subuh)


CAST : NINA

Pintu terbuka, Nina masuk membawa tas belanja yang sebelumnya


ia beli bersama Alka. Kemudian beranjak menuju dapur

05. INT. Dapur – PAGI BUTA (Subuh)


CAST : NINA

Nina meletakkan barangnya di meja, kemudian langsung mencuci


tangannya dengan sabun, berkali kali. Lalu berjalan kearah
barangnya dan mengeluarkan isinya satu persatu. Nina menguap,
terlihat lelah. Setelah sudah dikeluarkan, ia berjalan ke
kamarnya.

06. INT. Kamar Tidur – PAGI


CAST : NINA

Alarm gadis itu berbunyi tepat pukul 07.00. Nina bangun dan
melakukan sedikit pereggangan otot. Lalu mengambil handuk dan
baju lalu berjalan keluar kamarnya.

07. INT. Kamar Tidur – PAGI


CAST : NINA

Nina masuk ke kamar, lalu berjalan mendekati kalender. disana


tertulis “2 Tahun Chika T_T” , ia menyatukan kedua tangannya
seperti sedang berdoa.

Nina berjalan menuju kabinet yang ada banyak figura dan toples
aneh itu

Nina
Geseran dikit ya, sisain satu ruang, heheh

Nina bergumam lalu terkekeh kecil sambil meletakkan salah satu


action figure di sebelah toples tersebut. Nina berjalan keluar
kamar.

08. INT. Dapur, Ruang Tamu. – PAGI


CAST : NINA
Nina berjalan kedapur, lalu kembali keruang tamu dengan
membawa secangkir kopi susu ke sofa dan langsung menyalakan
TV.

Nina meminum sedikit, lalu bersandar. Ia melihat ponselnya.


Membuka kembali aplikasi Notes dan to do list yang kemarin ia
buka. Menceklis semua. Kemudian Nina berdiri, berjalan ke arah
meja tempat ia meletakkan barang yang ia bawa tadi subuh.

Ia mengambil kuas, kanvas, botol cat bewarna merah, segelas


air, koran dan pallette.

09. INT. Ruang Tamu – PAGI


CAST : NINA

Nina menggelar koran. Lalu menata barang barangnya dengan


sangat rapih.

Nina
WOKEH! Beres. Mulai!

Ia menuang cat merahnya ke pallette,dan memberikan beberapa


tetes air. Lalu ia mengaduknya. Ia mulai melukis. Terlihat
serius sambil terkadang tertawa kecil.

Nina
dih ini Alka beda sendiri, pfft gimana sih

Ia bergumam, lalu tertawa sedikit. Mengangat kanvasnya, lalu


mengangguk.

Nina bangun lalu berjalan mengambil sebuah toples diatas meja


lalu membawanya ke kamar mandi

10. INT. Kamar Mandi -PAGI


CAST : NINA
Nina berdiri di depan cermin, lalu membuka toples yang ia
bawa. Ia menadahkan tangannya, membuang air yang ada di dalam
toples itu. Merah. Diakhir, keluar sebuah bolamata.

Nina mengecek benda tersebut

Nina
Anjir lah, ini terakhir tapi rusak gini,
ck. Gimana sih Nin..

Ia mengisi kembali toples itu dengan air baru. Sambil


menunggu, ia melihat ke arah cermin, teringat kejadian
semalam.

11. INT. Rumah Alka – MALAM


CAST : NINA DAN ALKA

Mereka baru pulang dari belanja. Alka meletakkan barang


belanjaannya di dapur, lalu ia langsung beristirahat di sofa.
Nina berada di dapur.

Alka
Nin, kamu denger berita tentang kasus
pembunuhan itu gak?

Alka bertanya dari sofa sambil memainkan ponselnya

Nina
Iyalah, kan lagi rame

Alka
eh btw ini good day siapa? Aku minum ya

Alka langsung meminumnya, sementara Nina terlihat tersenyum.

Alka
Terus mau tau gak? Itu korbannya temen SMA
aku dulu
Nina berjalan menuju Alka dengan membawa sarung tangan.

Nina
Hah?serius? demi apaa?

Nina sudah berada di belakang Alka.

Alka
Asli, itu mere-

Nina langsung membekap Alka menggunakan sarung tangan yang ia


berikan obat bius sebelumnya.

Alka berontak, namun dengan kesadarannya yang mulai menipis,


ia tidak bisa melawan kekuatan Nina. Alka semakin lemas dan
kemudian pingsan.

12. INT. Sebuah Ruangan – MALAM


CAST : NINA DAN ALKA

Alka mulai sadarkan diri sekitar pukul 10. Sedikit


menggerakkan badannya yang sudah di ikat oleh Nina.

Nina
Halo Alka, Selamat pagi

Nina membuka penutup mata Alka. Mata pria itu membesar seperti
meminta penjelasan. Ia menoleh ke kanan kiri.

Nina menampar Alka

Nina
Woi gua disini! Nih Disini.

Ujar Nina mengarahkan kepala Alka agar menghadapnya dengan


paksa. Alka berontak, berteriak namun ia tidak bisa mendengar
suaranya. Matanya membulat terkejut.

Nina
Alka..Alka.. ck ck ck
Nina menggeleng. Wajahnya tersenyum senang. Ia berbalik
membelakangi Alka, membuka tas nya dan mengeluarkan sesuatu
yang ia bungkus dengan kain. Alka memberontak lebih keras saat
melihat bahwa yang dipegang oleh Nina itu pisau.

Nina
KA!! Lu ngapain sih hahaha joget? Mau
teriak juga percuma, gabakal bisa, nih gue
buka nih lakbannya hihihi

Nina membuka lakban dimulut Alka. Alka berusaha berteriak.


Lalu kembali terkejut karena suaranya tidak keluar.

Nina
See?

Nina berjalan menuju tempat ia meletakkan pisaunya.

Nina
Ka, tau gak kenapa gue bawa kesini?

Nina bertanya sambil mengasah pisaunya.

Nina
TAU GAK?!

Alka menggeleng sambil terus memberontak

Nina
Huuuu gatau ya...

Ujar nina yang telah selesai mengasah pisaunya.

Alka terlihat ketakutan, masih berusaha melonggarkan tali yang


mengikat kakinya. Ia berusaha menendang.

Nina
WOI Bisa diem gak sih?!!

Alka menghiraukan pertanyaan Nina, Alka masih berontak.


Melihat itu, Nina tersulut emosi. Lalu ia mendekatkan dirinya
ke posisi Alka, lalu menghunuskan pisaunya di paha Alka,
menusuknya berkali-kali.

Nina
INI BISA DIEM GA? DIEM! DIEM! DIEM!

Alka lemas, kakinya bergetar, ia menangis dan berteriak


kesakitan walaupun tidak ada suara yang terdengar.

Nina tertawa melihat Alka, mengangguk.

Nina
Nah gitu dong, pinter ya

Nina berjongkok di depan Alka yang tertunduk. Mata mereka


bertemu.

Nina
Kalo gitu, kenal Chika? Hm?

Alka terdiam, terlihat sedikit terkejut. Tentu saja dia tahu.

Nina
Chika yang waktu itu kalian lecehin di
gudang sekolah pas SMA, gara gara dia nolak
lo itu, masa ga inget?

Nina menatap telapak tangan Alka. Alka melihat itu dan


langsung mengepalkan tangannya.

Nina berdiri dari posisi jongkoknya.

Nina
Tapi tau gak, ka? CHIKA ITU ADIK GUE!! Dan
karena kalian, KARENA KALIAN!! Dia milih
buat akhirin hidupnya!!

Nina
huft

Nina menurunkan emosinya


Nina
Kalo kalian ga lecehin, kalo kalian ga
bully dia, kalo ELO-

Nina menunjuk dahi Alka dan mendorongnya pelan

Nina
Kalo lo terima aja pas ditolak dia, dia
bakal tetep ada disini ka, tinggal sama
gue, dan kondisi bunda gue juga gabakal
separah sekarang.

Nina memberi jeda sebentar, melihat Alka.

Nina
Lo paham gak si ka? gimana.. Gimana rasanya
tengah malem di kasih tau kalo sodara
kandung lo bunuh diri? Gimana rasanya pas
tau apa penyebab yang bikin dia bunuh diri?
Gimana rasanya pas tau kalo penyebab dia
akhirin hidupnya itu seneng seneng aja?
Gimana.. Gimana rasanya.. pas denger mama
lo nangis tiap malem dan bengong pas siang,
yang udah mirip mayat hidup?

Suara nina bergetar, ia terlihat menahan airmatanya.

Nina
Tapi yaudahlah, kalo lo gatau, biar gue
bikin keluarga lo tau gimana rasanya.

Nina mengusap kasar wajahnya, tersenyum dan bersenandung.

Ia beranjak mengambil kursi, lalu duduk tepat di depan Alka.

Nina
Ini yaa tangan nakalnya?

Nina menunjuk tangan Alka dengan pisau.


Nina
Duh Alka, jangan dikepel gini, nanti makin
sakit loh hihihi, buka coba.. buka.. rileks
aja kenapa si

Nina berusaha membuka paksa tangan Alka yang masih mengepal.


Alka juga sedikit berontak. Nina berkali kali menampar Alka
agar kepalan tangannya dibuka

Nina
BUKA!!

Nina berteriak sambil terus menampar Alka

Alka terlihat lelah, ia tidak sengaja membuka kepalan


tangannya. Melihat itu, Nina langsung menusuknya dengan pisau,
tepat ditengah, lalu merobeknya perlahan, membawa pisau dari
tengah ke luar.

Nina terlihat sangat tidak terganggu, dan sangat menikmati


kegiatannya. Alka teriak kesakitan. Darahnya langsung saja
mengucur ke lantai.

Nina
AH, sori kepeleset hihihi, tangannya nakal
sih.

Nina
Aduh sayang banget Cat Merah baru gue
kebuang, baskom mana buset da cat mahal
ini.. hihihi

Nina keluar dengan bersenandung, lalu kembali membawa baskom


dan meletakkanya dibawah darah yang sedang menetes.

Nina
Astaga Lupa! Nih coba kamu tempelin
tangannya kesini ya..
Nina menyodorkan kanvas yang ia bawa dari rumah. Nina
mengarahkan tangan Alka yang bergetar itu ke kanvas.

Nina
ah pinter banget, gitu dong dari tadi

Nina bersenandung, lalu meletakkan kanvas yang masih basah itu


diatas meja, melihatnya sebentar kemudian bersandar di
kursinya, melihat Alka yang bergetar dan menangis kesakitan.

Nina
Alka.. Alka.. kamu ngapain mangap mangap?
4hka4jwa4skdkj minta banget di robek ya
kaya temen kamu si Septi itu. Eh-

Nina menutup mulutnya, meledek Alka. Mata Alka bergetar.


Matanya memancarkan ketakutan. Nina berdiri, mendekatkan pisau
ke wajah Alka.

Nina
Mau juga? Hihi nih dari siniii sampe sini

Nina mengarahkan pisaunya dari ujung bibir hingga atas pipi


yang diakhiri dengan tusukan dangkal di pipi Alka.

Nina
kanan kiri kalo mau, biar bagus

Nina mengedipkan matanya

Nina
Mau?

Alka menggeleng dengan sangat cepat. Nina menampar Alka dengan


keras.

Nina
Bodoh! Siapa suru lo geleng geleng?
Nina menusuk bahu kiri Alka sebanyak 7 kali berbarengan dengan
kalimat

Nina
Disini ya? Engsel. Yang. Ngebantu. Tangan
lo. Buka. Kancing. Baju. Chika? Bagus Bagus

Nina berhenti, mundur sedikit lalu duduk. Mengelap pisau yang


sudah berubah warna, ke celana Alka.

Nina
Sial! Jelek banget warnanya.

Nina memberi jeda pada aktifitasnya. Alka bergetar hebat. Ia


menggigit bibirnya dengan keras, sampai mengeluarkan cairan
merah. Berusaha menahan agar ga buka mulut.

Nina
AH! Baru inget! Mana yaa mata yang ngeliat
Chika gapake baju?

Nina berlagak seperti orang yang sedang berpikir

Nina
Kira kira kanan atau kiri yaaa

Mata Alka langsung terbuka lebar, lalu terlihat seperti


memohon, sambil menggelengkan kepalanya. Berharap nina
mengampuninya.

Nina
aaaa iyaaa!! Apa dua duanya ya hihihihi

Nina tertawa,seperti orang gila. Alka sangat ketakutan.


Wajahnya sudah banyak cipratan darahnya sendiri. Nina tertawa
puas karena berhasil menakuti Alka yang sudah bersimbah darah.

Nina hanya mengambil sebelah saja, seperti kasus sebelumnya.


Setelah itu Ia menuangkan cairan yang ada di baskom ke dalam
botol plastk yang ia bawa. Nina bangun lalu berkaca dengan
badannya yang penuh cipratan darah, kemudian tersenyum.

13. INT. Kamar Mandi – PAGI


CAST : NINA

Nina tersadar dari lamunannya, air di toplesnya sudah penuh.


Ia membuangnya sedikit, lalu memasukkan bola mata tersebut
kesana.

14. INT. Ruang Tamu – PAGI


CAST : NINA

Nina keluar kamar mandi, membawa toples dan mengambil kanvas


yang sebelumnya masih ia letakkan di lantai, lalu berjalan
menuju kamarnya.

15. INT. Kamar Tidur – PAGI


CAST : NINA

Nina meletakkan toples baru itu di sebelah 2 toples lainnya,


lalu meletakkan kanvas itu di atasnya. Nina tersenyum puas
melihatnya.

Nina
Chika pasti suka.

Nina bergumam sambil melihat kasvasnya yang sudah ada 4 cap


tangan berwarna merah kecoklatan disana. Ada masing masing
nama di tengah telapak tangannya. Serta bacaan “Forgive Us”
yang sangat besar di bawah cap tersebut.
Selang beberapa detik, Ponsel nina berdering, telfon masuk
dari Ayahnya. Ia mengangkat panggilan itu sambil berjalan
keluar kamar.

16. INT. Ruang Tamu – PAGI


CAST : NINA
Nina mengangkat telpon

Ayah
“eh udah bangun, Ayah kira belum”

Nina
iya nih Yah, ada apa tumben pagi banget

Ayah
“itu aduh... coba kamu cek Tv Two deh.
Sekarang. cepettt”

Nina
iyaa iyaa

Tanpa mematikan ponselnya, nina mengganti channel Tv sesuai


arahan Ayahnya. Isi beritanya sesuai yang ia duga.

BERITA
“Pagi tadi salah satu warga melaporkan bahwa mereka
menemukan sebuah kendi yang ternyata berisi mayat.
Pemeriksaan masih berlangsung, namun polisi menduga
ini merupakan kasus pembunuhan berantai karena luka
yang diberikan oleh pembunuh semuanya hampir
memiliki lokasi yang sama. Kasus ini-“

Nina
iya Ayah, aku udah liat
Ayah
“Ayah takut deh, soalnya kamu perempuan,
sendirian juga.”

Ayah
“kamu.. abis sidang kamu selesai, pindah
kesini aja mau gak?”

Nina tersenyum.

Anda mungkin juga menyukai