Anda di halaman 1dari 92

MANALISIS PENGARUH PERSEPSI DAN KOMPETENSI

APARATUR PEMERINTAH DESA TERHADAP PENGELOLAAN


DANA DESA DI KECAMATAN TANIMBAR SELATAN
KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

SKRIPSI

OLEH :

JEBI FRETZ BANAMA BEANROL LUANMASE

NIM: 2016-30-147

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022
LEMBARAN PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI DAN KOMPETENSI APARATUR


PEMERINTAH DESA TERHADAP PENGELOLAAN DANA DESA DI
KECAMATAN TANIMBAR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN
TANIMBAR

SKRIPSI

OLEH :

JEBI FRETZ BANAMA BEANROL LUANMASE

Nomor Induk Mahasiswa : 2016-30-147

Skripsi ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen


Pembimbing II serta diketahui oleh Ketua Jurusan Akuntansi dan
disahkan oleh dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura
Ambon yang diajukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk ujian
sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura
Ambon

DISETUJUI OLEH :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Fanny M. Anakotta, SE., M.SI., CMA., Linda Grace Loupatty, SE ., M. Ak, Ak


CAPF., CIBA
NIP : 196710261995122001
NIDN. 0010036703
i
LEMBARAN PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI DAN KOMPETENSI APARATUR


PEMERINTAH DESA TERHADAP PENGELOLAAN DANA DESA DI
KECAMATAN TANIMBAR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN
TANIMBAR

SKRIPSI

OLEH :

JEBI FRETZ BANAMA BEANROL LUANMASE

Nomor Induk Mahasiswa : 2016-30-147

DISETUJUI OLEH :

DISAHKAN OLEH : DIKETAHUI OLEH :


DEKAN KETUA JURUSAN

Dr. Erly Leiwakabessy, M.Si Dr. Christina Sososutiksno, SE, M.Si, Ak,
CA
NIP. 196208201988031003
NIP : 197006121997032001

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Fanny M. Anakotta, SE., M.SI., CMA., Linda Grace Loupatty, SE ., M. Ak, Ak


CAPF., CIBA
NIP : 196710261995122001
NIP. 0010036703

ii
ABSTRAK

Jebi F B B Luanmase.Analisis Pengaruh Persepsi Dan Kompetensi


Aparatur Pemerintah Desa Terhadap Pengelolaan Dana Desa di
Kabupaten Kepulauan Animbar. (Di bawa bimbingan Fanny Monica
Anakotta, SE ., M.Si, sebagai pembimbing I dan Linda Grace Loupatty,
SE ., M. Ak, Ak
Sebagai pembimbing II ).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi dan
kompetensi pemerintah desa terhadap pengelolaan dana desa pada kecamatan
tanimbar seltan kabupaten kepulauan tanimbar.Jenis penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif,dengan menggunakan kuisoner sebagai instrument
penelitian yang di ukur dengan skala likert.Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik random cluster sampling (random
area sampling).populasi yang di gunakan pada penelitian ini adalah perangkat
desa pada kecamatan tanimbar selatan kabupaten kepulauan tanimbar, jumlah
sampel pada penelitian ini adalah 50 orang.
Metode analisis data yang digunakan adalah pengujian asumsi klasik, analisis
regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan
Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver 17.berdasarkan hasil Uji
Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat bahwa nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) adalah 0,200 lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat
signifikansi 5% (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi normal.
Kata Kunci: Persepsi Aparatur Desa,Kompetensi,Pengelolaan Dana Desa.

iii
MOTTO

Gagal coba lagi selagi Tuhan masi memberikan nafas dan


tenaga, karena tiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya

Skripsi ini saya persembahkan kepada :


 Tuhan Yesus Kristus
 Kepada keluarga tercinta, Mama,Oma,papa,Nun,Dede,Ciko dan Ay.
 Sahabat-sahabatku
 Almamater ku

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus atas berkat dan
perlindunganNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga bisa
menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Persepsi Dan
Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa Terhadap Pengelolaan Dana
Desa Di Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan
Tanimbar” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada
Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas
Pattimura Ambon.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang


penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melewatinya berkat adanya
bimbibgan dan topangan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapak
terimakasih kepada ;

1. Bapak Prof. Dr. Marthinus J. Saptenno, SH., M.Hum, selaku Rektor


Universitas Pattimura.

2. Bapak Dr. Erly Leiwakabessy, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi


Universitas Pattimura dan segenap wakil dekan serta jajaran di
Fakultas Ekonomi.

3. Ibu Dr. Christina Sososutiksno, SE ., M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan


Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura.

4. IbuFanny M. Anakotta, SE., M.SI., CMA., CAPF., CIBA, selaku


Pemimbing 1 dan ibu Linda Grace Loupatty, SE ., M. Ak, Ak, selaku
Pembimbing 2 yang telah senatiasa mengarahkan penulis selama
proses penyusunan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang terhormat, terima kasih
atas semua ilmu yang diberikan kepada penulis selama menimba ilmu
di Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura.

v
6. Orang tua tercinta serta oma dan adik- adik yang senantiasa
memberikan doa, dukungan, dan motivasi sehingga penulis bisa
sampai pada tahap ini.

7. Keluarga Opa Dace Luanmase S.Pd. di Skip yang selalu


mengsuportpenulis dalam proses penylesaiyan penulisan ini.

8. Ruddy Kolefura, Rendy Patisina, Roberth Laturette, Linus Luturmas,


Dean, Trifano Leakabesi, Asrit Rering, Intania Pelasula, Maria Tiven
dan Sintia Reipiltamin. yang selalu menemani penulis saat penulisan
skrpsi dan turut membantu dalam pengolahan data.

9. Perangkat desa sekecamatan Tanimbar Selatan yang membantu


penulis mengisi kuesioner penelitian.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari dan


memanjatkan doa kepada Tuhan Yesus sehingga Tuhan Yesus senantiasa
melimpahkan berkat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu.

Ambon, Desember 2022


Penulis

Jebi F B B Luanmase

vi
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................I

LEMBARAN PERSETUJUAN..............................................................................I

LEMBARAN PENGESAHAN................................................................................II

ABSTRAK................................................................................................................III

MOTTO....................................................................................................................IV

KATA PENGANTAR..............................................................................................V

DAFTAR ISI.............................................................................................................VII

DAFTAR TABEL.....................................................................................................X

DAFTAR GAMBAR................................................................................................XI

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................XIII

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang masal...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................5

1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................6

1.5 Sistematika Penulisan..........................................................................................7

BAB II.......................................................................................................................9

LANDASAN TEORI................................................................................................9

2.1 Stewardship . .......................................................................................................9

vii
2.1.1 Sistem informasi menejemen daerah.........................................................10

2.2 Persepsi........................................................................................................11

2.1.2 Pengaruh Persepsi terhadap dana desa ...............................................12

2.1.3 Landasan hukum Pengelolaan dana desa...................................................13


2.3 kompetensi..........................................................................................................16
2.3.1 Kompetensi individu ................................................................................17
2.3.2 Kompetensi jabatan...................................................................................17
2.3 3 Aparatur pemerintah desa........................................................................18
2.4 Pengelolaan Dana Desa...............................................................................19

2.5 Penelitian terdahulu......................................................................................20

2.6 Pengembangan hipotesis......................................................................................23

2.6.1 Pengaruh persepsi aparatur pemerintah desa tarhadap pengelolaan


dana desa ...................................................................................................................23

2.6.2 Pengaruh kompetensi aparatur pemerintah desa terhadap


pengelolaan dana desa................................................................................................24

2.7 Kerangka Pemikiran ............................................................................................25

BAB III......................................................................................................................26

METODE PENELITIAN........................................................................................26

3.1 Ruang Lingkup Paenelitan...................................................................................26

3.2 Lokasi Penelitan...................................................................................................26

3.3 Varriabel penelitian dan Indikator Penelitian.......................................................26

3.3.1 Variabel......................................................................................................26

3.3.2 Defenisi Oprasional...................................................................................27

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel............................................29

3.4.1 Populasi......................................................................................................26

3.4.2 Sampel.......................................................................................................26

viii
3.5 Sumber Data.........................................................................................................30

3.6 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................31

3.7 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis.......................................................................31

3.7.1. Statistik Deskriptif....................................................................................31

3.7.2. Uji Validitas dan Reabilitas......................................................................32

3.7.2.1 Uji Validitas ..............................................................................32


3.7.2.2 Uji Reabilitas..............................................................................33
3.7.3 Uji Asumsi Klasik......................................................................................34

3.7.4 Analisis Regresi Berganda.........................................................................35

3.7.5 Pengujian Hipotesis...................................................................................36

3.7.6 Koefisien Determinasi (R2)......................................................................37


BAB IV......................................................................................................................38

HASIL DAN PEMBAHSAN...................................................................................38

4.1 Gambaran Umum Peelitan...................................................................................38

4.1.1Deskripsi Data............................................................................................38

4.1.2 Deskripsi Responden.................................................................................39

4.1.3Deskripsi Data Penelitian...........................................................................41

4.2 Uji Kualitas Data..................................................................................................43

4.2.1Uji Validitas................................................................................................43

4.2.2 Uji Reliabilitas...........................................................................................45

4.3 Uji Asumsi Klasik................................................................................................46

4.3.1 Uji Normalitas...........................................................................................46

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas..............................................................................47

4.3.3 Uji Multikolinieritas..................................................................................48

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda........................................................................48

ix
4.5 Uji HIpotesis........................................................................................................50

4.6 Pembahasan hasil Analisis Data...........................................................................52

4.6.1 Pengaruh Persepsi Aparatur Pemerintah Desa Terhadap


Pengelolaan Dana Desa......................................................................................52

4.6.2 Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa Terhadap


Pengeloaan Dana Desa........................................................................................53

BAB V........................................................................................................................55

PENUTUP.................................................................................................................55

5.1 Kesimpulan..........................................................................................................55

5.2 Saran.....................................................................................................................55

5.2.1 Saran untuk Aparatur Pemerintah Desa, Kecamatan Tanimbar


Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar..........................................................55

5.2.2 Saran untuk penelitian senjutnya..............................................................56

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................57

LAMPIRAN..............................................................................................................60

x
Dafta Tabel

2.1 Tabel peneltan terdahulu.....................................................................................20

3.1 Tabel jumlah Sampel...........................................................................................28

3.2 Tabel Variabel.....................................................................................................30

4.1 Tabel hasil penyebaran koisoner.........................................................................38

4.2 Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................................................39

4.3 Tabel Responden Berdasarkan umur..................................................................40

4.4 Tabel Pendidikan Terakir....................................................................................41

4.5 Tabel Hasil Statistik Deskriptif...........................................................................42

4.6 Tabel Hasil Uji Validitas Persepsi Pemerintah Desa..........................................43

4.7 Tabel Hasil Uji Validitas Kompetensi Pemerintah Desa....................................44

4.8 Tabel Hasil Uji Vliditas Pengelolaan Dana Desa................................................45

4.9 Tabel Hasil Uji Reabilitas...................................................................................46

4.10 Tabel Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov.............................46

4.11 Tabel Hsilis Uji Muultikolinoieritas.................................................................48

4.12 Tabel Hasil Analisis Regresi Berganda ............................................................48

4.13 Tabel Hasil Uji Koefisien Detarminasi.............................................................51

4.14 Tabel Hail Pengujian Hipotesis.........................................................................52

xi
Daftar Gambar

2.1. GambaranModel Penelitian 25

4.1. GambaranHasil Uji Heteroskedastisitas dengan scatterplot 47

xii
Daftar Lampiran

LAMPIRAN 1 KUESIONER................................................................................65

LAMPIRAN 2 TABULASI DATA .....................................................................74

LAMPIRAN 3 HASIL UJI DATA.......................................................................78

xiii
BAB l

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di dalam sistem pemerintahan, pemerintah daerah diberi hak untuk

membuat dan menetapkan peraturan-peraturan.Peraturan-peraturan tersebut

dibuat dengan tujuan agar masyarakat memiliki pedoman dalam

bermasyarakat sehingga keadaan yang tak diinginkan tidak terjadi.Dari

pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah yaitu wilayah

atau daerah tertentu yang diberikan hak, kewajiban dan kewenangan untuk

mengatur serta mengurus daerahnya tanpa melanggar peraturan perundang-

undangan. Secara garis besar, dengan adanya otonomi daerah

Pembiayaan merupakan faktor terpenting dalam proses dan

penyelenggaraan pembangunan daerah, maka untuk mengatur dan mengurus

rumah tangga sendiri desa memerlukan dukungan dari pemerintah melalui

dana yang memadai. Oleh karena itu, untuk menunjang pendanaan tersebut

pemerintah memberikan kebijakan bahwa setiap desa diberikan dana dengan

tujuan agar tidak terjadi ketimpangan antara masyarakat kota dengan desa

serta mampu menekan angka kemiskinan. Pembiayaan tersebut dimulai pada

tahun 2014 hal ini merupakan nawacita yang dicanangkan oleh pemerintahan

saat ini.

1
Untuk dapat mencapai pembangunan nasional maka harus dimulai dari

bawah yaitu desa. Oleh karena itu, dikeluarkan peraturan pemerintah (PP)

tahn 2014 tentang dana desa yang bersumber dari Angaran Pendapatan

Belanja Negara (APBN). Dana yang diberikan pemerintah tersebut dikenal

dengan Dana Desa. Dana desa merupakan dana yang diberikan oleh

pemerintah pusat kepada desa yang diperuntukan bagi desa untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. membuat pemerintahan lebih

mudah untuk menjalankan tugas dan kewajibannya.

Namun dana yang di cairkan tidak selalu tersalur dengan baik

dikarenakan kurangnya akses dan sarana prasarana yang memadai seperti

keterbatasan intrnet,listrik dan akses jalan yang rusak. ini menyebabkan

lambatnya perkembangan pola pikir aparatur pemerintah desa yang kurang

mendapatkan asupan pengetahuan dari dunia luar mengenai bagimana cara

mengelola,menyalur dan mempertanggungjawbkan keuangan desa secara

moderen dan akuntabel.

Sebagaimana diketahui dana desa tahap pertama tahun 2019 telah

ditransfer dari rekening umum negara ke rekening umum daerah dan

selanjutnya didistribuskan ke desa-desa namun masih banyak desa yang

belum menetapkan APBDes 2019, oleh karena itu belum dikoordinasikan

dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah agar mentransfer dana

tersebut ke kas desa.

2
Menyinggung soal permasalahan yang dihadapai dalam pengelolaan

dana desa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, khususnya pada Kecamatan

Tanimbar Selatan ada beberapa permasalahan antara lain, perencanaan yang

tidak tepat waktu dan siklus waktu yang tidak berjalan dengan normal di desa.

Permasalahan kedua adalah beberapa desa yang tidak mengikuti

petunjuk tenis yang telah ditetapkan. Disamping itu juga masalah administrasi

yang tidak lengkap, Hal tersebut disebabkan karena rendahnya kompetensi

sumber daya manusia atau kompetensi aparatur desa yang menimbulkan

belum tercapainya akuntabilitas pengelolaan dana desa.

Kecamatan Tanimbar Selatan merupakan salah satu kecamatan yang

terdapat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang menjadi lokasi penelitian ini

akan menerima anggaran berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 yang mana telah

dijanjikan oleh Pemerintah. Desa Oliit, Desa Lermatang, Desa Latdalam,

Desa Ilngei, Desa Kabiarat, Desa Wowonda, Desa Sifnana dan Lauran adalah

desa-desa yang akan menerima anggaran tersebut dan desa di atas tergolong

desa yang tertinggal dan mengalami keterlambatan dalam melaporkan laporan

pertanggungjawaban pengelolaan dana desa. Ini dikarenakan kompetensi

aparatur pengelola dana desa dalam memahami pengelolaan dana desa masih

rendah. Aparatur yang sebagian banyak hanya lulusan SMA menjadi sorotan

yang mengakibatkan terjadi kesalahan administrasi sehingga terjadi

keterlambatan pencairan dana desa, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran

terjadi penyelewengan dana desa yang jumlahnya relative besar dan

kesadaran masyarakat untuk ikut andil terwujudnya akuntabilitas pengelolaan

3
dana desa juga masih rendah yang menjadikan akuntabilitas pengelolaan dana

desa belum tercapai.

Dana desa merupakan dana yang bersumber dari APBN yang

diperuntukan bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke desa ditentukan

10% dari dan di luar dana Transfer Daerah secara bertahap.

Anggaran yang bersumber dari APBN dihitung berdasarkan jumlah

desa dan dialokasikan dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka

kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan desa.

Permasalahan pengelolaan dana desa yang tidak efisien dan efektif telah

menjadi sorotan publik. Kasus penyelewengan dan korupsi dana desa juga

telah banyak mencuat di media massa. Lemahnya pengelolaan dana desa ini

tampaknya bersifat sistematis yang dikonfirmasi oleh hasil kajian. sejumlah

institusi pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Penelitian ini merupakan pengembangan dari hasil penelitian yang di

lakukan oleh Ahmad Soleh, Feri Susanto, Reka Susanti dengan judul

penelitian persepsi aparatur pemerintah desa terhadap dana desa di kecamatan

Seluma Barat Kabupaten Seluma. dengan menambahkan variabel kompetensi

aparatur, karena peneliti tertarik apakah kompetensi aparatur berpengaruh

4
terhadap pengelolaan dana desa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumya terletak pada waktu dan lokasi yang digunakan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu untuk melakukan

penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Presepsi dan Kompetensi

Aparatur Pemerintah Desa Terhadap Dana Desa di Kecamatan

Tanimbar Selatan abupaten Kepulauan Tanimbar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah persepsi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa ?

2. Apakah kompetensi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk lebih jelasnya, penerapan

mengenai tujuan penelitian ini di jelaskan sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisa apakah persepsi aparatur desa

berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa.

2. Untuk menguji dan menganalisa apakah kompetensi aparatur

pemerintah berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa.

5
1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dalam penulisan ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat

digunakan sebagai dasar pemikiran khususnya yang berminat

melakukan penelitian lebih lanjut di bidang keuangan desa serta dapat

menambah literatur pada perpustakaan sehingga memberi manfaat

bagi para pembaca.

2. Bagi Stakeholder

Penelitian ini sekiranya juga diharapkan dapat memberi tambahan

pengetahuan bagi pelajar khususnya dan masyarakat pada

umumnya.Penulis berharap hasil penelitian ini benar-benar berguna

bagi keperluan banyak pihak yang berkepentingan dengan penelitian

yang mengambil garis besar penelitian ini.Penelitian ini sekiranya juga

diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi pelajar

khususnya dan masyarakat pada umumnya.Penulis berharap hasil

penelitian ini benar-benar berguna bagi keperluan banyak pihak yang

berkepentingan dengan penelitian yang mengambil garis

besarpenelitian ini.

3. Bagi Instansi

Penelitian ini bermanfaat menambah khasanah ilmu bagi aparatur desa

dalam pengelolaan dana desa dan untuk meningkatkan kemampuan

6
Sumber Daya Manusia yang ada di desa dalam akuntabilitas

pengelolaan dana desa.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan penulisan proposal penelitin ini akan

dibagi dalam beberapa bab yang sling berkaitan antara bab satu dengan yang

lainnya yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang meliputi Pengertian persepsi,

kompetensi, dan pengelolaan dana desa.serta penelitan terdahulu,

pengembangan hipotesis dan kerangka pemikir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan tentang Ruang lingkup penlitian, lokasi

penelitian,populasi, sampel dan teknik pengabilan sampel. Variabel dan

indikator penelitin, sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik dan

uji hipotesis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan tentang deskriptif objek penelitian, penyajian

data, serta analisis data dan pembahasan.

7
BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang menguraikan tentang kesimpulan

hasil pembahasan pada bab sebelumnya, serta memberikan beberapa saran

untuk mengatasi permasalahan yang ada.

8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Stewardship Theory

Menurut Murwaningsari (2009) Teori ini mengambarkan tentang adanya

hubungan yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan organisasi, Teori

stewardship berdasarkan asumsi filosofis mengenai sifat manusia bahwa

manusia dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan manusia merupakan

individu yang berintegritas. Pemerintah selaku steward dengan fungsi

pengelola sumber daya dan rakyat selaku principal pemilik sumber daya.

Terjadi kesepakatan yang terjalin antara pemerintah (steward) dan rakyat

(principal) berdasarkan kepercayaan, kolektif sesuai tujuan organisasi.

Organisasi sektor publik memiliki tujuan memberikan pelayanan kepada

publik dan dapat di pertanggungjawabkan kepada masyarakat (publik).

Dalam teori stewardship, manajer akan berperilaku sesuai kepentingan

bersama. Ketika kepentingan steward dan pemilik tidak sama, steward akan

berusaha bekerja sama dari pada menentangnya. Steward merasa kepentingan

bersama dan berperilaku sesuai dengan perilaku pemilik merupakan

pertimbangan yang rasional karena steward lebih melihat pada usaha untuk

mencapai tujuan organisasi.

Raharjo (2007) Teori stewardship ini mengasumsikan hubungan yang

kiat antara kesuksesan organisasi dengan kepuasan pemilik. Steward akan

9
melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan kinerja

perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan maksimal.

2.1.1 Sistem Informasi Manajemen Daerah

Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah

data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dalam

berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,

bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk

pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen daerah merupakan

program aplikasi komputer yang terintegrasi dan dapat membantu proses

administrasi pemerintah daerah dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, sampai

tingkat kecamatan dan kelurahan. SIMDA terdiri dari 26 aplikasi terpisah

yang dapat didistribusikan disetiap SKPD dengan sistem database terintegrasi,

sehingga outputnya dapat dipergunakan oleh pimpinan daerah untuk

membantu proses pengambilan keputusan.

Di sisi lain pihak legislatif dapat menggunakannya untuk melakukan

monitoring terhadap kinerja pemerintah daerah. SIMDA merupakan salah

satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi secara cepat, tepat,

lengkap, akurat, dan terpadu, untuk menunjang proses administrasi

pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan memfasilitasi partisipasi dan dialog

publik dalam perumusan kebijakan. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi

Manajemen Daerah (SIMDA).

10
2.2 Persepsi

Secara umum persepsi adalah proses mengamati dunia luar yang mencakup

perhatian, pemahaman, dan pengenalan objek-objek atau peristiwa. Biasanya

persepsi diorganisasikan kedalam bentuk (figure), dasar (ground), garis

bentuk (garis luar, kontur), dan kejelasan. Dalam arti sempit persepsi

merupakan penglihatan, bagaimana cara seseorang memelihat sesuatu,

sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana

seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut jalaludin (2007:51)

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Persepsi ini memberikan makna pada stimulasi inderawi. Sedangkan Persepsi

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) adalah sebagai tanggapan

(penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan proses seseorang

mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap informasi tentang

lingkungan melalui panca indera. Dari beberapa pendapat tersebut dapat

disimpulkan persepsi adalah suatu proses dalam mengamati dan memahami

objek sehingga mampu menarik kesimpulan dari objek yang diamati dan

diperhatikan. Di dalam buku pengantar psikologi dalam keperawatan menurut

Herri dan Namara (2010:40) menjelaskan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi seseorang berpersepsi diantaranya yaitu:

1. Minat, artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau

peristiwa, maka semakin tinggi juga minatnya dalam memersepsikan objek

atau peristiwa.

11
2. Kepentingan, artinya semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau

peristiwa tersebut bagi diri seseorang, maka semakin peka dia terhadap

objek- objek persepsinya.

3. Kebiasaan, artinya objek atau peristiwa semakin sering dirasakan

seseorang, maka semakin terasa dirinya di dalam membentuk persepsi.

4. Konstansi, artinya adanya kecenderungan seseorang untuk selalu melihat

objek atau kejadian secara konstan sekalipun sebenarnya itu bervariasi

dalam bentuk, ukuran, warna, dan kecemerlangan. Didalam proses

mengamati dan memahami suatu objek sehingga dapat meyimpulkan dari

objek yang diamati dan dipahami terdapat tiga bentuk persepsi. Menurut

Herri dan Namora (2010:40) Bentukbentuk persepsi tersebut adalalah

sebagai berikut :

2.2.1 Pengaruh Persepsi Terhadap Dana Desa

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa.Pengelolaan

keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan

desa.Dalam Permen No 113 Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa,

keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel,

partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.Pengelolaan

keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai

tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

12
2.2.2 Landasan Hukum Pengelolaan Dana Desa

Menurut Soleh dan Rohmansjah (2014), dana desa atau keuangan desa

didefinisikan sebagai semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai

dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang

dapat dijadikan milik desa berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

tersebut. Keuangan desa atau dana desa merupakan sub sistem dari keuangan

negara yang diatur dalam UndangUndang No 17 Tahun 2003 tentang

keuangan negara. Berdasarkan PP No 43 tahun 2014 tentang peraturan

pelaksanaan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, dana desa

adalah dana yanag bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara

yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan

dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dasar hukum dana desa diawali dengan adanya undang-undang No 6

tahun 2014 tentang desa, lalu diikuti dengan keluarnya PP No 43 tahun 2014

yang kemudian diperbaharui melalui PP No 47 tahun 2014 dan PP No 60

tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari APBN yang kemudian

diperbaharui menjadi PP No 22 tahun 2015. Selain Undang-Undang dan PP

tersebut terdapat juga dasar hukum lain mengenai dana desa, yaitu:

Permendagri: (a) Permendagri No 111/20 14 tentang pedoman teknis

peraturan di desa; (b) Permendagri No 112/2014 tentang pemilihan kepala

13
desa; (c) Permendagri No 113/2014 tentang pengelolaan keuangan desa; (d)

Permendagri No 114/2014 tentang pedoman pembangunan desa.

1. Permendes: (a) Permendes No 21 Tahun 2015 tentang penetapan

prioritaspenggunaan dandes 2016; (b) Permendes No 1 Tahun 2015 tentang

pedoman kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal

bersekala desa; (c) Permendes No 2 T/2015 tentang musyawarah desa.

2. PMK 247/PMK.7/2015 (mengatur hal-hal teknis terkait pengalokasian,

penyaluran, penggunaan, pemantauan, dan evaluasi dana desa).

Ketentuan PP No 60 Tahun 2014 pasal 19 ayat (1), dana desa digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan. Penyelenggaraan

pemerintahan yang dibiayai oleh dana desa meliputi kegiatan operasional

pemerintahan dan penggajian perangkat desa, pembangunan yang dibiayai

oleh dana desa adalah seluruh pembangunan infrastruktur desa yang dapat

membantu kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa. Kegiatan

pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan yang dibiayai dana desa

meliputi pelatihan dan peningkatan kegiatan sosial ekonomi masyarakat

desa. Sedangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan

yang dibiayai dana desa meliputi pelatihan dan peningkatan kegiatan sosial

ekonomi masyarakat desa dan kegiatan pengamanan ketentraman dan

ketertiban masyarakat desa, pengamanan nilai-nilai keagamaan, sosial

budaya dalam masyarakat desa.

14
Sedangkan dalam pasal 20 penggunaan dana desa mengacu pada rencana

pembangunan jangka menengah desa dan rencana kerja pemerintah desa.

Penggunaan dana desa harus menggunakan prinsip:

1. Keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga

desa tanpa membeda-bedakan.

2. Kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan desa yang lebih

mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan

kepentingan sebagian besar masyarakat desa.

3. Tipologi desa, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan

karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi

desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa.

4. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup

manusia serta penanggulangan kemiskinan, prioritas penggunaan dana

desa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

desa yang meliputi: (a) Pembangunan, pengembangan, dan

pemeliharaan infrastruktur atau sarana dan prasarana fisik untuk

penghidupan, termasuk ketahanan pangan, dan pemukiman; (b)

Pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana

kesehatan masyarakat; (c) Pembangunan, pengembangan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan sosial dan kebudayaan;

(d) Pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi pembangunan

dan pemeliharaan sarana prasarana produksi dan distribusi; (e)

15
Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana energi terbarukan

serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup.

2.3 Kompetensi

Pengertian dan arti kompetensi oleh Spencer dapat didefinisikan sebagai

karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki

hubungan kausal atau sebagai sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan

acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior ditempat kerja atau pada

situasi tertentu.Kompetensi terletak pada bagian dalam setiap manusia dan

selamanya ada pada kepribadian seseorang yang dapat memprediksikan

tingkah laku dan performansi secara luas pada semua situasi dan tugas

pekerjaan atau job tasks.

Sedangkan menurut Armstrong, menyatakan bahwa kompetensi adalah

dimensi tindakan dari tugas, dimana tindakan tersebut dipakai oleh karyawan

untuk menyelesaikan tugas pekerjaan mereka dengan memuaskan dan apa

yang diberikan karyawan dalam bentuk yang berbeda-beda dan tingkatan

kinerjanya. Akan tetapi Mc Clelland mengatakan bahwa kompetensi adalah

sebagai karakteristik dasar personel yang menjadi faktor penentu sukses

tidaknya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan atau pada suatu

situasi tertentu.Namun demikian, pendapat ahli lainnya mengatakan bahwa

kompetensi berhubungan dengan sikap, watak kepribadian dan pengetahuan

yang diperolehnya.

16
2.3.1 Kompetensi Individu

Tujuan kebutuhan dalam penentuan tingkat atau level kompetensi

seseorang hanyalah untuk mengetahui tingkat kinerja orang tersebut apabila ia

akan melakukan suatu pekerjaan, apakah hasilnya mereka nanti termasuk

dalam kategori tinggi atau dibawah rata-rata. Kemampuan atau kompetensi

seseorang termasuk dalam kategori tinggi atau baik nantinya akan dibuktikan

dan ditunjukkan, apabila ia sudah melakukan pekerjaan (sudah bekerja).

Sebaliknya, apabila mempunyai kompetensi tingkat rendah ia akan cenderung

berkinerja rendah pula. Dalam setiap individu seseorang terdapat beberapa

karakteristik kempetensi dasar, yang terdiri atas berikut ini:

1. Watak (traits), yaitu yang membuat seseorang mempunyai sikap perilaku

atau bagaimanakah orang tersebut merespon sesuatu dengan cara tertentu.

Misalnya percaya diri (self confidence), kontrol diri (self control),

ketabahan atau daya tahan(hardiness).

2. Motif (motive), yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang atau secara

konsisten dipikirkan dan diinginkan yang mengakibatkan suatu tindakan

atau dasar dari dalam yang bersangkutan untuk melakukan suatu tindakan.

2.3.2 Kompetensi Jabatan

Kompetensi jabatan (job competency), mempunyai peran yang sangat

penting dan harus mendapat perhatian serius dari pihak manajemen karena

aspek kompetensi jabatan ini sudah banyak digunakan sebagai dasar penentu

posisi jabatan calon karyawan atau calon pejabat yang akan menduduki suatu

jabatan. Seseorang agar mendapatkan kinerja tinggi secara maksimal

17
seharusnya antara kompetensi individu yang dimiliki,harus sesuai atau cocok

dengan dengan kompetensi jabatan yang diembannya, hal ini akan

mengakibatkan atau terjadi kecocokan (matching) dan kesesuaian dengan

kemampuan yang dimilikinya.

2.2.3 Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa

Kompetensi Aparatur Pengelola Dana Desa Kompetensi merupakan suatu

karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan (skill), pengetahuan

(knowledge), dan kemampuan (ability) untuk melaksanakan suatu pekerjaan

(Hevesi, 2005).Menurut beberapa pakar, kompetensi adalah karakteristik yang

mendasari seseorang mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya.

Pegawai yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup akan bekerja

tersendat-sendat dan juga mengakibatkan pemborosan bahan, waktu, dan

tenaga.

Menurut Dunnetts dalam anonim, skill adalah kapasitas yang dibutuhkan

untuk melaksanakan suatu rangkaian tugas yang berkembang dari hasil

pelatihan dan pengalaman.Menurut Blanchard & Thacker (2004) dalam

anonim, skill seseorang tercermin dari seberapa baik seseorang dalam

melaksanakan suatu kegiatan yang spesifik seperti mengoperasikan suatu

peralatan, berkomunikasi efektif, atau mengimplementasikan suatu strategi

bisnis. Pekerjaan quality control membutuhkan analisa lebih jauh atas suatu

transaksi dan standar-standar akuntansi yang berkaitan untuk pembukuannya

harus dilakukan oleh sumberdaya manusia yang disiapkan khusus untuk

pekerjaan tersebut, karena jumlah sumberdaya manusia yang terbatas, mereka

18
harus dapat melayani beberapa desa sekaligus yang terdapat dalam suatu

regional misalnya di tingkat provinsi atau kabupaten.

Dukungan pekerjaan teknis ini pun dapat dilaksanakan sekaligus dengan

fungsi pengawasan pengelolaan keuangan desa yang diatur oleh UU

No.6/2014 Bab XIV tentang Pembinaan dan Pengawasan, khususnya pada

pasal 115 ayat (g), dimana pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota adalah termasuk mengawasi pengelolaan

Keuangan Desa pendayagunaan Aset Desa. Dalam profesi akuntan publik,

pekerjaan quality control ini mirip dengan pekerjaan jasa akuntansi: kompilasi

dan review yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik.

2.4 Pengelolaan Dana Desa

Menurut Permendagri Tahun (2014) menyebut bahwa pengelolaan keuangan

desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa.

Pengelolaan keuangan desa merupakan rangkaian siklus yang terpadu dan

terintegrasi antara satu tahapan dengan tahapan lainnya.

Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparansi, akuntabel,

partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Rangkaian

dan asas pengelolaan keuangan desa harus dilaksanakan dan dipenuhi oleh

setiap desa agar penyelenggaraan pem erintahan, pelaksanaan pembangunan

desa, pembinaan masyarakat desa, dan pemberdayaan masyarakat desa dapat

berjalan sesuai dengan rencana, sehingga visi desa

19
dan masyarakat yang sejahtera dapat terwujud

2.5 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian terdahulu

sebagai tolok ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu

memudahkan penulis dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis

untuk penyusunan penelitian dari segi teori maupun konsep. Iksan (1996)

menyatakan bahwa tinjauan pustaka harus mengemukakan hasil penelitian

lain yang relevan dalam pendekatan permasalahan penelitian : teori, konsep-

konsep, analisa, kesimpulan, kelemahan, dan keunggulan pendekatan yang

dilakukan orang lain.

Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu

N Peneliti Judul Hasil Penelitian


o Penelitian

1 Ahmad Soleh, Feri Persepsi Persepsi aparatur


Susanto, Reka Aparatur pemerintah desa terhadap
Susanti (2016) Pemerintah kegiatan penyelenggaraan
Desa Terhadap pemerintahan desa
Dana Desa Di menunjukkan interpretasi
Kecamatan yang baik hal tersebut
Seluma Barat ditunjukkan dengan nilai
Kabupaten persentase atas persepsi
Seluma yang diberikan sebesar
71,8%. Selanjutnya persepsi
aparatur pemerintah desa
terhadap kegiatan
pembangunan dan
perbaikan infrastruktur
desa, kegiatan
pemberdayaan masyarakat,
dan egiatan kemasyarakatan
menunjukkan interpretasi

20
yang sangat baik.
2 Muhammad Rian Analisis Persepsi Variabel Akuntabilitas,
Naufal, Susilo Aparatur Pemerintah partisipasi keadilan, penegakan
(2018) Desa Terhadap hikum,efektif dan efisien serta
Prinsip Good kualitas sumber daya manusia
Governance Dan berpengaruh signifikan dan
Kualitas Sumber positif terhadap persepsi
Daya Manusia Dalam aparatur pemerintah desa
Pengelolaan dalam penggelolaan keuangan
Keuangan Desa Di desa.
Kabupaten Jombang
(Studi Pada Aparatur
Desa Di Kecamatan
Jombang Dan
Kecamatan Bandar
Kedungmulyo)
3 Indrawati (2016) Pengaruh  Kompetensi dan komitmen
Kompetensi secara simultan
Dan Komitmen berpengaruh signifikan
Terhadap
terhadap Kinerja Pengelola
Kinerja
Pengelola Keuangan Pada Satuan
Keuangan Kerja Perangkat Daerah
(Studi Pada Kabupaten Sigi
Satuan Kerja  Kompetensi berpengaruh
Perangkatdaera signifikan terhadap
h Kabupaten Kinerja Pengelola
Sigi)
Keuangan Pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sigi.
 Komitmen berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja
Pengelola Keuangan Pada
Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Sigi.

4 Linda Windowanti, Akuntabilitas  Hasil penelitian tersebut


dkk. (2016) Pengelolaan menyatakan bahwa
Dana Desa di pengaturan struktur kerja
Desa yang berdasarkan
senioritas, kualitas
Sridadi
sumberdaya aparatur yang
Kecamatan
rendah, budaya kerja
Rembang
pemerintah desa yang
Kabupaten
belum berbasis data dan
Rembang Tahun
budaya masyarakat yang
2016
pasif serta akses informasi

21
yang terbatas.

 Akuntabilitas pengelolaan
Dana Desa yang dapat di
pengaruhi oleh variabel
kualitas sumberdaya
aparatur, budaya
masyarakat yang masih
pasif, dan terkait
pemanfaatan informasi.
6 Nur Athiyah Rahma Analisis Faktor- Faktor individu,
(2017) Faktor Yang kepemimpinan, tim, system,
Mempengaruhi dan kontekstualm secr
Kinerja bersama-sama maupun
Pengelola sendiri-sendiri dapat
Keuangan memberikan pengaruh yang
Daerah Pada signifikan terhadap kinerja
Satuan Kerja pengelola keuangan daerah
Perangkat pada SKPD di Kota Ambon.
Daerah (SKPD)
Di Kota Palu.

6 Finta Munti dan Determinan Kapasitas aparatur desa,


Heru Fahlevi (2017) Kinerja ketaatan pelaporan keuangan,
Pengelolaan dan kualitas pengawasan
Keuangan Desa: BPB memiliki pengaruh
Studi pada positif terhadap kinerja
Kecamatan pengelolaan keuangan desa
Gandapura pada kecamatan Gandapura
Kabupaten di Kabupaten
Bireuen Aceh
Bireuen.

SuciAtiningsih,Aulia Pengaru Kompetensi  Kompetensi aparatur


7
Cahya Ingtynas Aparatur Pengelola pengelola dana desa
Dana Desa, berpengaruh positif dan
(2019) signifikan
Partisipasi
Masyarakat dan terhadapakuntabilitas
Sistem Pengendalian pengelolaan dana desa
Intrnal Terhadap pada aparatur pemerintah
Akuntabilitas desa se Kecamatan
Penglolaan Dana Banyuo
Desa ( Studi Pada KabupatenBoyolali.
Aparatur Pemerintah  Partisipasi masyarakat
Desa Se-Kecamatan berpengaruh positif
Banyudono dan signifikan terhadap
Kabupaten Boyolai) akuntabilitas
pengelolaan dana desa

22
pada aparatur
pemerintah desa se-
Kecamatan Banyudono
Kabupaten Boyolali,
 Sistem pengendalian
internal berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa
pada aparatur
pemerintah desa se-
Kecamatan Banyudono
Kabupaten Boyolali,
Sunber: data diolah, 2021

2.6 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan sebuah dugaan sementara yang dikemukakan oleh

peneliti terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen dalam

perumusan masalah yang masih harus dibuktikan melalui pengumpulan data

dan melakukan analisis. Berdasarkan kerangka berfikir dan penjelasan diatas

maka hipotesis penelitian ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

2.5.1 Pengaruh Persepsi Aparatur pemerintah Desa Terhadap


Pengelolaan Dana Desa

Menurut jalaludin (2007:51) persepsi adalah pengalaman tentang objek,

peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi

dan menafsirkan pesan.Persepsi ini memberikan makna pada stimulasi

inderawi. Sedangkan Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007)

adalah sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau merupakan

proses seseorang mengetahui beberapa hal yang dialami oleh setiap informasi

tentang lingkungan melalui panca indera. Dalam Peraturan Pemerintah (PP)

No 60 Tahun 2014 Bab 1 Pasal 1 menjelaskan bahwa Dana Desa adalah dana

23
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang

diperuntukan bagi desa, yang ditransfer melalui aggaran belanja

daerah/kabupaten. Dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

masyarakat dan pemberdayaan masyarakat semua yang telah disebutkan

merupakan respon pada stimulasi inderawi yang disimpulkan oleh pemerintah

desa

H1: Persepsi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap

pengelolaan Dana Desa

2.5.2 Pengaruh Kompetensi Aparatur pemerintah Desa Terhadap

Pengelolaan Dana Desa

Pada peneliti anenelitian Aditya Nugroho Jati (2015), “Kompetensi

Aparatur Desa dalam Menghadapi Undang-Undang 52 No. 6 Tahun 2014

(Studi Kasus Tentang Pengelolaan Anggaran Desa Toapaya Selatan)” dengan

hasil bahwa kompetensi aparatur desa dapat dilihat melalui pengetahuan,

pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, minat.

Kemampuan atau kompetensi seseorang termasuk dalam kategori tinggi

atau baik nantinya akan dibuktikan dan ditunjukkan, apabilaia sudah

melakukan pekerjaan (sudah bekerja). Sebaliknya, apabila mempunyai

kompetensi tingkat rendah ia akan cenderung berkinerja rendah pula.

H2 : Kompetensi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa

24
2.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1
Metode Penelitian

Persepsi Aparatur
Pemerintah Desa
(X1) H1
Pengelolaan
DanaDesa

(Y)
KompetensiAparatur H2
Pemerintah Desa
x
(X2)
Desa

Sumber: data diolah, 2021

25
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menurut sugiyono

(2018:15) metode kuantitatif merupakan metode berdasarkan filsafat

positifme bertujuan menggambarkan dan menguji hipotesis yang dibuat

peneliti. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten

Kepulauan Tanimbar. Kepulauan Tanimbar terletak di Selatan Provinsi

Maluku, pada posisi geografis 124°40′ – 124°50′ BT dan 1°30′ – 1°40′ LU.

Penelitian difokuskan pada 10 desa di Kecamatan Tanimbar Selatan yaitu;

Desa Bomaki, Desa Ilngei, Desa Kabiarat, Desa Latdalam, Desa Lauran, desa

Lermatang, Desa Matakus, Desa Olilit Raya, Desa Sifnana dan Desa

Wowonda.

3.3. Variabel dan Indikator Penelitian

3.3.1 Variabel

Variabel merupakan sesuatu yang di dalamnya terdapat atribut-atribut, unit-

unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam.Menurut Nazir

menyebutkan bahwa varibel adalah konsep yang mempunyai bermacam-

26
macam nilai. Menurut Sugiyono, variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa

atau gejala yang akan diteliti.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan

variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel

lain, dan variabel dependen adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi

atau menjadi akibat karena adanya variabel dependen. Variabel independen

(X) dalam penelitian ini adalah Persepsi Aparatur Desa,kompetensi Aparatur

Desa. Sedangkan Variabel dependen (Y) adalah Pengelolaan Dana Desa.

3.3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional atau sering dinamakan juga sebagai operasionalisasi

variabel adalah kegiatan atau proses yang dilakukan peneliti untuk

mengurangi tingkat abstraksi konsep sehingga konsep tersebut dapat diukur.

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel diantaranya variabel Persepsi

Aparatur Desa, Kompetensi Aparatur Desa dan Pengelolaan Dana Desa

(variabel independen) dan Pengelolaan Dana Desa (variabel dependen)

27
Tabel 3.1 Devenisi Oprasional dan pengukuran variabel

No Konsep Skala
Variabel
variabel pengukuran
1 Persepsi Sikap apartur Skala likert
Aparatur dalam merspon
desa (X1) peraturan dan
ketentuan
Independen
untuk
mengelola
dana desa
2 Kompetensi Kemampuan Skala likert
Aparatur aparatur dalam
desa (X2) (memahami
peraturan
Independen
pengelolaan
dana desa)
mengelola
keuangan
3 Pengelolaan Pemberian Skala likert
Dana Desa laporan dan
(Y) pengungkapan
(disclosure)
Dependen
atas aktivitas
dan kinerja
yang telah
dilakukan oleh
pemerintah
dalam satu
kurun waktu
tertentu kepada
pihak-pihak
yang
berkepentingan

28
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang representatif (Nasution, 2013: 43). Populasi dan

sampel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai beriku

3.4.1 Populasi

Menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan subyek

penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparatur desa di

Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.Jumlah

aparatur dalam satu desa adalah 5 orang, sehingga jumlah populasi dalam

penelitian ini berjumlah 50 orang aparat desa/kelurahan di Kecamatan

Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimabar.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel (Arikunto, 2010:174).Pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan teknik random cluster sampling (random area sampling).

Teknik random cluster sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

daerah yang akan diteliti. Teknik sampling daerah ini dilakukan dengan dua

tahap, yaitu menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan

orang-orang yang ada pada daerah itu (Sugiyono, 2010: 66).Kepala desa

29
dalam pengelolaan keuangan desa dibantu oleh Perencana tenaga kerja desa

yang berasal dari perangkat desa yaitu sekretasis desa dan bendahara desa. Di

Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdapat 10

desa/kelurahan dan setiap desa terdapat 5 orang aparat desa yang dijadikan

responden dalam penelitian ini yaitu kepala desa, sekretaris desa, dan

bendahara desa sehingga populasi dalam penelitian ini adalah 45 orang.

Berikut ini adalah nama desa/kelurahan di Kecamatan Tanimbar Selatan

Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Tabel 3.2
Jumlah Sampel
NamaDesa JumlahResponden
No.
1 Bomaki 5
2 Ilngei 5
3 Kabiarat 5
4 Latdalam 5
5 Lauran 5
6 Lermatang 5
7 OlilitRaya 5
8 Sifnana 5
9 Wowonda 5
10 Matakus 5
Jumlah 50

3.5 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

primer.Menurut Sugiyono (2018:213) data primer adalah data yang

30
didapatkan langsung oleh pengumpul data. Data diperoleh dari kuesioner

yang dibagikan kepada responden, kemudian responden akan menjawab

pertanyaan sistematis. Pilihan jawaban juga telah disedia, responden meilih

jawaban yang sesuai dan dianggap benar setiap individu.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Guna memperoleh data yang valid, relevan dan akurat maka teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010: 194).

3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan

perhitungan statistik yang menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat yang diteliti.Metode analisis data yang digunakan adalah pengujian

asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan

me //nggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver 17.

3.7.1 Statistik Deskriptif

Dari jumlah kuesioner yang dikumpulkan dan kembali, maka akan

dilakukan pengolahan data. Selanjutnya akan dibuat tabel yang menunjukkan

statistik deskriptif dari masing-masing variabel teramati. Hasil statistik

deskriptif menggambarkan indikator pengukuran dari variabel independen.

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai

responden penelitian. Statistik deskriptif dilakukan untuk melihat gambaran

31
keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat

untuk dijadikan sampel penelitian. Informasi yang berhasil dikumpulkan

antara lain nama responden, umur, jenis kelamin, jabatan, lama bekerja atau

pengalaman kerja.

Berdasarkan pada ruang lingkupnya, statisti deskriptif ini mencakup ukuran

nilai pusat (mean, median, modus dan sebagainya) dan ukuran disperse

(jangkauan, simpangan, variasi dan sebagainya) serta ukuran lainnya. Untuk

menguji kualitas data dari instrument yang digunakan dilakukan dengan uji

pendahuluan dan uji asumsi klasik.

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah uji model keseluruhan, maka pengujian berikutnya adalah

model pengukuran, baik dari sisi validitas maupun reliabilitas. Uji validitas

dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan alat pengukur penelitian

(kuesioner) tentang arti sebenarnya yang diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2011). Menurut Priyatno (2012) dalam Octriani (2014), suatu item

dikatakan valid apabila terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya.

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner

dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuesioner jika

digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011).

3.7.2.1 Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu butir

pernyataan. Skala butir pernyataan disebut valid, jika melakukan apa yang

32
seharusnya diukur. Jika skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat

bagi peneliti, sebab tidak mengukur apa yang seharusnya dilakukan (Sunyoto,

2012: 55).

Ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat ukur tersebut dapat menjalankan alat fungsi ukurnya,

78 atau memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan maksud

pengukuran tersebut. Metode yang sering digunakan untuk memberikan

penilaian dengan validitas kuesioner adalah korelasi product momen (product

moment correlation, Pearson correlation) antara skor setiap butir pertanyaan

dengan skor total, sehingga sering disebut sebagai inter item total correlation.

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui validitas masing-masing butir

pertanyaan.Butir pernyataan tersebut dikatakan valid atau sahih jika r hitung ≥

darip ada r tabel.Butir pernyataan tersebut dikatakan tidak valid jika r hitung

≤ daripada r tabel.

3.7.2.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktuke waktu. Untuk melihat reliabel atau tidaknya

suatu kuesioner dapat dilihat nilai dari Cronbach alpha, apabila nilai

Cronbach alpha < 0,70, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel, sebaliknya

jika nilai Cronbach alpha > 0,70, maka kuesioner dinyatakan reliabel atau

handal (Ghozali, 2013).

33
3.7.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk melihat kelayakan model serta

untuk melihat apakah ada pelanggaran dalam model regresi, karena model

regresi yang baik adalah model regresi yang lolos dari pengujian asumsi

klasik. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya uji asumsi klasik dapat

diketahui data yang diperoleh itu dapat atau tidak dapat dianalisis

menggunakan regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan,

yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang dilakukan

terhadap data menggunakan uji statistik yang berupa uji Kolmogorov Smirnov

dengan melihat nilai p-value. Jika pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka residual data berdistribusi

normal dan sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0,05, maka residual data

tersebut berdistribusi tidak normal (Ghozali, 2013)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

tidak terjadi heteroskedastisitas akan tetapi terjadi homokedastisitas.

Pengujian yang digunakan adalah Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan

34
membuat persamaan regresi dimana variabel dependen merupakan nilai

mutlak dari residual (Absres). Jika hasil dari uji Glejser memiliki thitung >

0,05, maka dikatakan model tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah suatu uji yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan (korelasi) antara setiap variabel bebas dalam model regresi. Uji

multikolinearitas dengan melihat nilai VIF (Variance Inflating Factors) dan

Tolerance. Jika angka tolerance diatas 0,10 dan VIF > 10, maka disimpulkan

bahwa terdapat gejala multikolinieritas, sedangkan jika angka tolerance diatas

0,10 dan VIF < 10, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

multikolinieritas (Ghozali, 2013).

4. Uji linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model dalam

penelitian ini sudah linear atau tidak. Model uji yang baik adalah model

dimana hubungan antara kedua variabel tersebut adalah linier. Metode yang

digunakan dalam menguji linieritas adalah dengan uji estimasi kurva.

Hubungan kedua variabel dikatakan linier apabila nilai signifikansi uji lebih

kecil dari alpha (0,05) yang digunakan

3.7.4 Analisis Regresi Berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsional

antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Rumus yang digunakan adalah :

35
Y = a + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐+ e

Keterangan :

Y : Pengelolaan Dana Desa

a : Konstanta

𝑏1,-𝑏2 : Koefisien regresi

𝑋1 : Persepsi Aparatur Desa

𝑋2 : Kompetensi Aparatur Desa

e : epsilon ( Faktor lain di luar X yang mempengaruhi Y)

3.7.5 Pengujian Hipotesis

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel

independen lainnya konstan (Ghozali, 2016 :17). Untuk mengetahui nilai t

statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 0,05. Pengambilan keputusan uji

hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang

didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik

Parametrik (Santoso, 2014:168) sebagai berikut: Jika signifikansi > 0,05 maka

hipotesis ditolak. Jika signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima.

Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis yang

diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y), sementara jika

tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka hipotesis yang diajukan ditolak

36
atau dikatakan tidak signifikan artinya secara parsial variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

3.7.6 Koefisien Determinasi (𝑹2)

Untuk menguji model penelitian ini adalah dengan menghitung koefisien

deterrminasi (𝑅2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

diantara nol dan satu (Ghozali; 2016:15) Kelemahan mendasar penggunaan

koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka

𝑅2pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.Oleh karena itu banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted

𝑅2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti 2,

nilai

adjusted𝑅2 dapat naik turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2016:15)

37
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner yang

dilakukan selama 30 hari yaitu tanggal 20 Agustus 2021 sampai tanggal 20

September 2021. Kuisioner diberikan kepada. Perangkat Desa Aktif pada

Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kuisioner yang dibagikan sebanyak 50 kuisioner, yang diisi dan balik

sebanyak 40 kuisioner. Dari 40 kuisioner yang diisi

Adapun perhitunagn tingkat penyebaran kuisioner, disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 4.1
Hasil Penyebaran Kuisioner
No Presentase
. Keterangan Jumlah (%)
1 Kusioner yang disebar 50 100 %
2 Kuisinoer yang diisi 40 80 %
3 Kuisioner yang tidak dapat 0
0%
diolah
4 Kuisioner yang dapat 40
80 %
diolah

38
4.1.2 Deskripsi Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin,

Pernah mendengar kata fraud dan di media apa mendengar kata fraud. Berikut

merupakan deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.2
Tabel Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 33 82,5 82,5 82,5
Perempuan 7 17,5 17,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Dari tabel deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin diatas dapat

diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 33 orang atau sebesar 82,5%

lebih besar dibandingkan jumlah responden perempuan yang berjumlah 7

orang atau sebesar 17,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden adalah laki-laki yaitu 82,5% dari keseluruhan responden.

Karyawan yang terpilih sebagai responden berdasakan umur sebagai beriut:

39
Tabel 4.3
Tabel Responden Berdasarkan Umur

Umur

Cumulati

Frequ Perce Valid ve

ency nt Percent Percent

Valid 21 - 30 5 12,5 12,5 12,5


Tahun
31 - 40 12 30,0 30,0 42,5
Tahun
41 - 50 13 32,5 32,5 75,0
Tahun
51 - 60 7 17,5 17,5 92,5
Tahun
> 60 Tahun 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Dari tabel deskripsi responden umur dapat diketahui bahwa responden

yang berusia 21 - 30 tahun bejumlah 5 orang atau sebesar 12,5%, kemudian

responden yang berusia 31 - 40 berjumlah 12 orang atau sebesar 30,0%, dan

yang berusia 41-50 berjumlah 13 orang atau sebesar 32,5% dan yang berusia

51- 60 sebanyak 7 orang atau sebesar 17,5%, sedangkan yang berusia > 60

tahun sebanyak 3 orang atau sebesar 7,5%. Maka dapat disimpulkan

mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu yang berusia 41-50 tahun.

40
Perangkat desa yang terpilih sebagai responden berdasarkan pendidikan

terakhir sebagai berkut:

Tabel 4.4
Tabel Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMP 3 7,5 7,5 7,5
SMA 31 77,5 77,5 85,0
S1 6 15,0 15,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Dari tabel deskripsi responden berdasrkan pendidikan taerakhir dapat

di ketahui bahwabahwa jumlah responden terbanyak berpandidikan SMA

yaitu sebanayak 31 orang atau sebear 77,5% diketahui responden yang

berpendidikan S1 sebanyak 6 orang atau sebesar 15% dan paling sedikit

adalah responden berpendidikan SMP sebanayak 3 orang atau sebesar 7,5%.

Maka dapat di simpulkan bahwa sebagian responden berendidikan SMA.

4.1.3 Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif yang telah dilakukan

dalam penelitian ini mengenai variabel Persepsi Aparatur Desa, Kompetensi

Aparatur Desa Pengelolaan dana desa. adalah sebagai berikut :

41
Tabel 4.5
Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Persepsi APD 40 67 100 84,63 9,105
Kompetensi APD 40 44 55 48,58 3,587
Pengelolaan Dana 40 48 64 56,43 4,733
Desa
Valid N (listwise) 40
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa :

a. Deskripsi Variabel Persepsi Aparatur pemerintah Desa

Variabel persepsi Aparatur Desa dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 20 pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N

40, nilai minimum 67, nilai maksimum 100, dengan mean 84,63 dan

standar deviation sebesar 9,105.

b. Deskripsi Variabel Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa

Variabel Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan 11 pertanyaan dengan hasil penelitian

diperoleh yaitu N 40, nilai minimum 44, nilai maksimum 55, dengan

mean 48,58 dan standar deviation sebesar 3,587

c. Deskripsi Variabel Pengelolaan Dana Desa

Variabel fraud dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 10

pertanyaan dengan hasil penelitian diperoleh yaitu N 86, nilai

42
minimum 10, nilai maksimum 30, dengan mean 15,93 dan standar

deviation sebesar 5,082.

4.2 Uji Kualitas Data

4.2.1 Uji Validitas

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Pemerintah Desa
r r
Pertanyaan Keterangan
hitung tabel
0,312
X1.1 0,799 Valid
0
0,312
X1.2 0,533 Valid
0
0,312
X1.3 0,633 Valid
0
0,312
X1.4 0,659 Valid
0
0,312
X1.5 0,726 Valid
0
0,312
X1.6 0,520 Valid
0
0,312
X1.7 0,629 Valid
0
0,312
0,566 Valid
X1.8 0
0,312
0,670 Valid
X1.9 0
0,312
0,543 Valid
X1.10 0
0,312
0,705 Valid
X1.11 0
0,312
0,716 Valid
X1.12 0

43
0,312
0,769 Valid
X1.13 0
0,312
0,717 Valid
X1.14 0
0,312
0,802 Valid
X1.15 0
0,312
0,753 Valid
X1.16 0
0,312
0,608 Valid
X1.17 0
0,312
0,695 Valid
X1.18 0
0,312
0,772 Valid
X1.19 0
0,312
0,703 Valid
X1.20 0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar

dari r tabel sebesar 0,3120sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan untuk variabel persepsi pemerintah desa (X1) dinyatakan

valid.

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Aparatur Desa
r r
Pertanyaan Keterangan
hitung tabel
0,312
X2.1 0,576 Valid
0
0,312
X2.2 0,637 Valid
0
0,312
X2.3 0,819 Valid
0
0,312
X2.4 0,502 Valid
0

44
0,312
X2.5 0,770 Valid
0
0,312
X2.6 0,738 Valid
0
0,312
X2.7 0,596 Valid
0
0,312
X2.8 0,807 Valid
0
0,312
X2.9 0,868 Valid
0
0,312
X2.10 0,571 Valid
0
0,312
X2.11 0,580 Valid
0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih

besar dari r tabel sebesar 0,3120sehingga dapat disimpulkan bahwa

seluruh pertanyaan untuk variabel kompetensi aparatur desa (X2)

dinyatakan valid.

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Pengelolaan Dana Desa
Pertanyaan r r Keterangan
hitung tabel
Y1 0,579 0,312 Valid
0
Y2 0,703 0,312 Valid
0
Y3 0,695 0,312 Valid

45
0
Y4 0,629 0,312 Valid
0
Y5 0,590 0,312 Valid
0
Y6 0,663 0,312 Valid
0
Y7 0,606 0,312 Valid
0
Y8 0,531 0,312 Valid
0
Y9 0,564 0,312 Valid
0
Y10 0,720 0,312 Valid
0
0,312 Valid
0,813
Y11 0
0,312 Valid
0,590
Y12 0
0,312 Valid
0,773
Y13 0
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Tabel diatas menunjukan nilai keseluruhan r hitung lebih besar

dari r tabel sebesar 0,3120sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan untuk variabel pengelolaan dana desa (Y) dinyatakan valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas dapat diukur dengan menggunakan Alpha

Cronbach (Arikunto, 2006:178).Suatu varian reliabel jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha> 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel

berikut :

46
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Keteranga
Variabel
Alpha n
Persepsi Pemerintah Desa 0,884 Reliabel
Kompetensi Aparatur Desa 0,883 Reliabel
Dana Desa 0,886 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Berdasarkan hasil pengolahan diatas dapat dilihat bahwa nilai

cronbach’s alpha > 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian dinyatakan reliabel.

4.3 Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

kolmogorov-smirnov test. Hasil uji normalitas dengan kolmogorov-

smirnov dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. 3,13736681
Deviation

47
Most Extreme Absolute ,086
Differences
Positive ,086
Negative -,077
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Berdasarkan hasil pengolahan diatas , dapat dilihat bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,200 lebih besar jika

dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian

berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

48
Berdasrkan hasil pengujian yang terdapat di gambar 4.1 dapat

dilihat bahwa ploting titik-titik menyebar secara acak dan tidak

berkumpul pada satu tempat sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.11
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Persepsi APD ,685 1,459
Kompetensi ,685 1,459
APD
a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan di atas dapat dilihat

bahwa setiap variabel memilki nilai tolerance > 0,10 dan juga

memilki nilai VIF (variance inflation factor) < 10, dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas pada

pada model penelitian ini.

4.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients

49
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,398 7,083 1,186 0,243
Persepsi APD 0,137 0,068 0,264 2,005 0,049
Kompetensi 0,750 0,174 0,568 4,316 0,000
APD
a. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.12 diperoleh persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 8,398 + 0,137 X1 + 0,750 X2

Dimana :

X1 = Persepsi Aparatur Pemerintah Desa

X2 = Kompetensi Aparatur pemerintah Desa

Y = Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat diketahui bahwa nilai

koefisien regresi dari variabel persepsi Aparatur Desa dan Kompetensi

Apatarur Desa adalah sebagai berikut :

1. Konstanta (ɑ)

Hasil regresi dari penelitian ini memiliki nilai konstanta (ɑ) sebesar

8,398 yang menunjukan bahwa apabila persepsi aparatur desa dan

kompetensi aparatur desa bernilai 0 atau ditiadakan, maka pengelolaan

dana desa bernilai 8,398.

2. Persepsi Aparatur Pemerintah Desa

50
Nilai koefisien persepsi aparatur desa sebesar 0,137, yang

menunjukkan bahwa setiap terjadi peningkatan pada variabel persepsi

aparatur desa sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan nilai

pengelolaan dana desa sebesar 0,137. Hal ini menyatakan bahwa

semakin tinggi persepsi aparatur desa, akan meningkatkan pengeloaan

dana desa.

3. Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa

Nilai koefisien kompetensi aparatur desa sebesar 0,750, yang

menunjukan bahwa setiap terjadi peningkatan kopetensi aparatur desa

sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan nilai pengelolaan dana desa

sebesar 0,750. Hal ini menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

persepsi kompetensi aparatur desa, akan meningkat pula tindakan

pengelolaan dana desa.

4.5 Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Hasil uji t dalam penelitian ini yang dilihat pada tabel 4.12 adalah

sebagai berikut:

a. Persepsi Aparatur Pemerintah Desa

Nilai t hitung untuk variabel persepsi perilaku sebesar 2,005 dengan

tingkat signifikansi 0,049 < 0,050. Hal ini berarti H1 diterima sehingga

dapat disimpulkan bahwa persepsi aparatur desa berpengaruh signifikan

terhadap pengelolaan dana desa. Artinya semakin tinggi persepsi aparatur

desa, dapat meningkatkan pengelolaan dana desa.

51
b. Kompetensi Aparatur Desa

Nilai t hitung untuk variabel persepsi pencegahan sebesar 4,316

dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,050. Hal ini berarti H2 diterima

sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi aparatur desa

berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Artinya semakin

kompetensi aparatur desa ditingkatkan maka dapat meningkatkan

pengelolaan dana desa.

2. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis berganda.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan manggunakan SPSS versi 24,

maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,749a ,561 ,537 3,221
a. Predictors: (Constant), Kompetensi APD, Persepsi APD
b. Dependent Variable: Pengelolaan Dana Desa

Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

Berdasrkan hasil pengujian tabel diatas dapat dapat diketahui bahwa

koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,537. Hal ini berarti

bahwa 53,7% variabel pengeloaan dana desa dapat dijelaskan oleh persepsi

aparatur desa dan kompetensi aparatur desa. Sedangkan sisanya46,3% dapat

52
dijelaskan variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti

misalnya pengendalian internal dan variabel lainnya.

4.6 Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data di atas, sehingga pembuktian hipotesis

dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Hipotesis
Diterima/
Hipotesis Hasil
Ditolak
Persepsi aparatur Nilai t hitung 2,005 < t
pemerintah desa tabel 1,687 dengan sig.
berpengaruh 0,049 < 0,050
H1 Diterima
terhadap
pengelolaan dana
desa
Kompetensi Nilai t hitung 4,316 > t
aparatur desa tabel 1,687 dengan sig.
berpengaruh 0,000 < 0,050
H2 Diterima
terhadap
pengeloaan dana
desa
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2021

4.6.1 Pengaruh Persepsi Aparatur Pemerintah Desa Terhadap


Pengelolaan Dana Desa

Pengujian statistik pada hipotesis (H1) membuktikan bahwa persepsi

aparatur desa berpengaruh terhadap pengelolaan dana desa. Hal ini berarti H1

diterima.

Terkait fenomena pada latar belakang ini, menunjukkan permasalahan

yang dihadapai dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Kepulauan

53
Tanimbar, khususnya pada Kecamatan Tanimbar Selatan ada beberapa

permasalahan antara lain, perencanaan yang tidak tepat waktu dan siklus

waktu yang tidak berjalan dengan normal di desa. Berdasarkan pada hasil

penelitian, diketahui persepsi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap

pengelolaan dana desa di Kecamatan Tanibar Kabupaten Kepulauan

Tanimbar. Hal ini membuktikan bahwa dengan persepsi atau sikap aparatur

pemerintah desa terhadap penyelenggaraan pemerintah desa baik maka akan

dapat menjadi pertimbangan bagi aparatur pemerintah desa untuk

menggunakan dana desa tersebut.

Hasil penelitian ini tidak mendukung atau bertolak belakang dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Soleh, Feri Susanto dan Reka Susanti

(2016) yang membuktikan bahwa persepsi aparatur desa berpengaruh

terhadap pengelolaan dana desa.

4.6.2 Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa Terhadap


Pengeloaan Dana Desa

Pengujian statistik pada hipotesis (H2) membuktikan bahwa

kompetensi aparatur pemerintah desa berpengaruh terhadap pengeloaan dana

desa. Hal ini berarti H2 diterima.

Terkait dengan fenomena pada latar belakang penelitian ini, beberapa desa

yang tidak mengikuti petunjuk tenis yang telah ditetapkan. Disamping itu juga

masalah administrasi yang tidak lengkap, Hal tersebut disebabkan karena

rendahnya kompetensi sumber daya manusia atau kompetensi aparatur desa

yang menimbulkan belum tercapainya akuntabilitas pengelolaan dana desa.

54
Berdasarkan pada hasil penelitian, diketahui kompetensi aparatur desa

berpengaruh terhadap pengeloaan dana desa di Kecamatan Tanibar Kabupaten

Kepulauan Tanimbar. Kompetensi seseorang dapat dilihat dari sejarah

pendidikannya, kemampuan serta keterampilannya dalam menyelesaikan

tugas maupun pelatihan yang diikuti. Perilaku yang baik seperti tidak

melakukan korupsi atau penyelewengan dana serta bekerja dengan hati nurani

dalam melaksanakan tugasnya dalam hal ini mengelola uang pemerinah agar

dapat digunakan secara optimal. Kompetensi yang baik dimiliki aparatur

pemerintah desa secara tidak langsung akan menunjang pengoptimalan

penggunaan dana desa.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Indrawati (2016) yang membuktikan bahwa Kompetensi berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Pengelola Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Sigi.

55
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di lakukan

pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulam sebagai berikut :

1. Persepsi aparatur pemerintah desa berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan dana desa pada Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten

Kepulauan Tanimbar.

2. Kompetensi aparatur pemerintah desa berpengaruh signifikan terhadap

pengelolaan dana desa pada Kecamatan Tnimbar Selatan, Kabupaten

Kepulauan Tanimbar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan yang telah di uraikan serta

kesimpulan yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang peneliti

sampaikan yaitu sebagai berikut :

5.2.1 Saran untuk Aparatur Pemerintah Desa, Kecamatan Tanimbar


Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

1. Untuk para perangkat desa,diharapkan agar dapat mengikuti pelatihan,

maupun penyuluhan yang di lakukan pemerintah daerah terkait dengan

pengelolaan dana desa, agar kedepanya dapat mengelola keuanagn desa

dengan lebih terstruktur dan relevan.

56
2. Demikian pula mengenai tingkat Pendidikan para perangkat desa agar

kedepannya dapat lebih tinggi di bandindingkan yang sekarang denagan

percent SMP 7,5%, SMA 77,5%, sedangkan S1 15,0%. Dimana

tingkatan SMP dan SMA bila digabungkan maka lebih besar di

bandingkan dengan S1.

5.2.2 Saran untuk penelitian senjutnya

1. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian kuantitatif, sehingga

diharapkan pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya disarankan

agar dapat meneliti dengan pendekatan kualitatif sehingga perspsi dan

kompetensi aparatur desa terhadap pengelolaan dana desa dapat

diketahui secra langsung.

2. Penelitian selanjutnya dapat menambakan variabel lain yang bisa

menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi para perangakat desa

dalam mengelola keuanagan pada Kecamatan Tanimbar Selatan

Kabupaten Kepulauan Tanimbar.sehingga dapat dikaji secara lebih

menyeluruh pengaruh dari tiap variabel yang diambil.

57
DAFTAR PUSTAKA

APBDes Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma Tahun 2016.

Christian Paul Raymond, Samuel Hatane, dan Julianus Hutabarat. 2015.

Analisis kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan, kinerja organisasi,

kepercayaan masyarakat, dan kepuasan masyarakat (Studi kasus: Dinas

Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Nabire. Jurnal Teknologi dan

Manajemen Industri, Vol. 1 No. 1, pp 1-7. Malang: Institut Teknologi

Nasional Malang.

Eko, Sutoro. 2014. Desa Membangun Indonesia. Yogyakarta: Forum

Pengembangan Pembangunan Desa (FPPD). FITRA Catat 15 Ribu

Pengaduan Penyelewengan Dana Desa Secara

Nasional.http://seknasfitra.org/fitra-catat- 15-ribu-pengaduan-

penyelewengan-danadesa-secara-nasional/ Fitri, Diana dan Syukriy

Abdullah. 2017.

Larastika, Medianti.2014. Pengaruh Kompetensi Aparatur, Komitmen

Organisasi, dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Dana

Desa. JOM FEB (Volume 1 Edisi 1, Januari-Juni 2018)

Mustakim, Mochammad Zaini.2015. Kepemimpinan Desa. Jakarta:

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Republik Indonesia

Nugroho, Aditya Jati, Kompetensi Aparatur Desa dalam Menghadapi UU No.

6 Tahun 2014 (Studi Kasus tentang Pengelolaan Anggaran Desa

58
Toapaya Selatan), Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjung Pinang,

2016 Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan

DesaPeraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

49/PMK.07/2016 Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,

Pemantauan, Penggunaan Dan Evaluasi Dana Desa

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang

Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang

Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49/PMK.07/2016

Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Pemantauan,

Penggunaan Dan Evaluasi Dana Desa.Soleh, Chabib dan Rochmansjah,

Heru. 2014. Pengelolaan Keuangan Desa. Focus Media, Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D.

Alfabeta, Bandung. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

2014 Tentang Desa.

59
Soleh, Chabib dan Heru Rochansjah.2015.Pengelolaan Keuangan Desa.

Bandung: Fokus Media.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Alfabeta,

Bandung. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

Negara.Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014

Tentang Desa.).

Wasistiono, Sadu. 2006. Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV

Fokusmedia Yuliansyah dan Rusmianto.2016. Akuntansi Desa, Jakarta:

Salemba Empat., Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013

Yuwono, Teguh. 2013. Penegakan Hukum Sebagai Salah Satu Faktor Utama

Keberhasilan Tata Kelola Pemerintahan Jokowi-Rudy Di Kota Surakarta.

Jurnal Hukum. pp 17-19. Semarang: Universitas Diponegoro

60
LAMPIRAN

Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth :

Bapak/ibu/Sdra/i Pemerintah Desa


Di Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawa ini:
Nama : Jebi F B B Luanmase
Nim : 201630147
Jurusan :Akuntansi
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pattimura Ambon
Mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk kiranya dapat berpartisipasi
dalam mengisi koisoner ini,berkaitan dengan penyusunan skripsi yang saya
lakukan dalam rangka menyelesaikan studi saya pada Universitas pattimura
Ambon.
Penelitian I ni diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
maupun Pemerintah desa.oleh karena itu mohon kesediannya untuk
mengisi/menjawab koisoner ini dengan sejujur-jujurnya. Koisoner ini hanya
untuk kepentingan sripsi bukan untuk dipublikasikan ,dan kerahasiaan
data yang diisi akan tetap dijaga. Atas kerja sama yang baikdan
kesungguhan Bpk/Ibu/Saudara/I dalam mengisi koisoner ini, saya ucapkan
terimaksih

Ambon, 19 Agustus 2021


Hormat saya,

Jebi F B B Luanmase

61
A. Identitas Responden

Mohon kesediaan bapak atau ibu mengisi daftar berikut:

Nama Responden :

Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : Tahun

Pendidikan Terahir : SD SMP SMA

S1 S2

Jabatan : Kepala Desa. Badan Pengawas Desa

: Sekertaris Desa Seksi Pemerintahan

Bendahara Desa

Masa Jabatan : 5 th 5-10 th > 10 th

62
B. Profil Desa

1. Nama Desa :

2. Alamat Desa :

3. Nomor Hanpone /hp :

4. Lama Berdiri :

C. Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu dimohon untuk mengisi setiap pertanyaan sesuai dengan yang

sebenarnya dirasakan atau dialami dengan cara mengisi pada kolom yang

telah disediakan dan memberi tanda silang (X) pada kolom yang tersedia di

antara nomor 1 sampai nomor 5, dengan petunjuk sebagai berikut:

1. = Sangat Setuju ( SS )

2. = Setuju ( S )

3. = Kurang Setuju ( KS )

4. = Tidak Setuju ( TS )

5. = Sangat Tidak Setuju ( STS )

63
D. Daftar Pertanyaan

1. Variabel Persepsi Aparatur Pemerintah Desa

N Pertanyaan SS S KS TS STS

A. kegiatan

1 Dana desa digunakan dalam


kegiatan operasional
pemerintahan
2 Dana desa digunakan dalam
menjalankan kegiatan yang telah
dirancangkan dalam APBDesa
3 Dana desa digunakan untuk
pembiayaan penggajian perangkat
desa
4 Dana desa digunakan untuk
tunjangan BPD
5 Dana desa digunakan sebagai
peningkatan kantor desa/listrik
B. pembangunan dan
perbaikan
6 Anda mengetahui dengan pasti
apa arti pembangunan
7 Pembangunan lebih kepada sektor
fisik yaitu pembangunan
infrastruktur desa
8 Dana desa memiliki dampak
positif bagi pembangunan desa
9 Adanya peningkatan
pembangunan infrastruktur
wilayah/desa secara bertahap
10 Kebijakan yang diambil oleh para
pejabat kelurahan/desa terhadap

64
pembangunan desa sudah tepat
C. pemberdayaan masyaraka
11 Dana desa digunakan untuk
permodalan dalam peningkatan
ekonomi desa
12 Dana desa digunakan dalam
fasilitasi dan kegiatan pelatihan
untuk masyarakat
13 Dana desa digunakan untuk
peningkatan pengolahan edukasi
kesehatan masyarakat
15 Dana desa digunakan untuk
pelestarian lingkungan hidup
16 Dana desa digunakan untuk
program kegiatan ketahanan
pangan desa
D. kegiatan kemasyarakatan
17 Dana desa digunakan untuk
meningkatkan pengamanan nilai-
nilai keagamaan, sosial budaya
dalam rangka mewujudkan
kesalehan sosial
18 Dana desa digunakan untuk
mendorong peningkatkan
keswadayaaan dan gotong royong
masyarakat
19 Dana desa digunakan untuk
meningkatkan pelayanan pada
masyarakat desa dalam rangka
pengembangan kegiatan sosial
ekonomi masyarakat
20 Dana desa digunakan untuk
penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban masyarakat
21 Dana desa digunakan untuk
kegiatan pembinaan yang
berhubungan dengan keagamaan,
sosial, dan budaya

65
2. Variabel Kompetensi Aparatur Pemerintah Desa.
No Pertanyaan SS S KS TS STS
A.
Knowlegde/Pengetahu
an
1 Aparatur Desa mampu
memahami siklus
akuntansi dengan baik
2 Tugas pokok, fungsi,
dan uraian tugas
merupakan hal yang
harus dipahami
3 Pengetahuan akan
teknologi informasi
menunjang kemampuan
dalam bekerja
B. Skill/Kemampuan
4 Aparatur Desa mampu
membuat jurnal untuk
setiap transaksi dengan
benar
5 Aparatur Desa mampu
memposting jurnal ke
dalam buku besar
6 Pelatihan terkait dengan
penyusunan laporan
kuangan berguna untuk
mengembangkan
kemampuan aparatur
desa
7 Aparatur Desa mampu
untuk menyusun dan
meyajikan laporan
keuangan dengan baik
8 Aparatur Desa dapat
memecahkan masalah

66
yang terjadi dalam
pekerjaan
C. Attitude/Sikap
9 Memiliki tanggung
jawab sosial dalam
kepentingan public
10 Mempunyai kemauan
unutk mengembangkan
diri dan belajar terus
menerus
11 Dapat melakukan
pekerjaan dengan
kualitas kerja dengan
baik

3. Variabel Pengelolaan Dana Desa

No Pertanyaan SS S KS TS STS

A. Transparansi
1 Akses untuk
memperoleh
dokumen tentang
pengelolaan
keuangan mudah
diperoleh
2 Pengumuman
pengelolaan
keuangan dapat
meningkatkan
transparansi
3 Transparansi yang
positif dapat
menunjang kinerja
pengelolaan
keuangan
4 Penyediaan
informasi yang
bertanggung jawab

67
5 Adanya kerja sama
dengan media
massa dan lembaga
pemerintahan
dalam peningkatan
informasi
B. Akuntabilitas
6 Rencana strategi
dan arah kebijakan
umum merupakan
dasar dalam
pengelolaan
keuangan
7 Indikator hasil kerja
yang akan dicapai,
ditetapkan dan telah
digunakan untuk
mengevaluasi
pengelolaan
keuangan
8 Kinerja pengelolaan
keuangan di tiap-
tiap unit melibatkan
semua unsur-unsur
dalam unit tersebut
9 Kepentingan publik
dan golongan
menjadi perhatian
dan pertimbangan
utama dalam
pengelolaan
keuangan
C. Partisipatif
10 Penyampaian
laporan keuangan
yang baik perlu
disertai dengan
tanggung jawab
11 Turut serta dalam
meningkatkan
pelaporan keuangan
12 Dengan terlibat

68
dalam pengelolaan
keuangan desa
13 Berpartisipasi serta
bekerja sama untuk
mencapai
target/sasaran
pembangunan desa
Lampiran 2

Tabulasi data

Tabel 1. Persespsi Aparatur Pemerintah Desa

Pendidik PERSEPSI APARATUR PEMERINTAH DESA (X1)


Jenis masa
No Nama Umur an jabatan KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PERBAIKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEGIATAN KEMASYARAKATAN
Kelamin jabatan
Terakhir X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16 X1.17 X1.18 X1.19 X1.20 SKOR
1 YULIANA BATSERAN 2 3 2 BENDAHARA < 5 thn 4 5 3 3 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 82
2 AGATHA RANYABAR 2 3 2 S.PEMERINTAHAAN
<5 thn 4 5 3 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 92
3 WILHELMINA LAIYAN S.Pd 2 2 3 SEKERTARIS DESA5-10 thn 3 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 86
4 PAULUS LAIYAN 1 3 3 BENDAHARA <5 thn 3 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 81
5 EVER SARMATAN 1 2 2 S.PEMERINTAHAAN
<5 thn 2 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 75
6 VINSENTINUS BARBUAL 1 2 2 BPD <5 thn 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 76
7 NIKODEMUS NUSATJAS 1 3 2 KEPALA DESA <5 thn 2 4 3 3 3 4 4 5 4 2 2 5 5 5 4 4 5 4 4 4 76
8 DAUD MARIN 1 5 1 BPD <5 thn 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 74
9 YUSTUS LUANMASE 1 3 2 S.PEMERINTAHAAN
5-10 thn 3 5 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 72
10 AGNES YANTI LEREBULAN 2 2 2 BENDAHARA 5-10 thn 3 5 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 71
11 BRAMPI LUANMASE 1 3 2 SEKERTARIS DESA5-10 thn 3 5 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74
12 ASET U WATUMLAWAR 1 4 2 KEPALA DESA 5-10 thn 3 4 2 2 2 4 4 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 70
13 MARIA TH BULURDITY 2 1 3 BENDAHARA <5 thn 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 69
14 YAKOP PENANLAMPIR 1 1 2 S.PEMERINTAHAAN
<5 thn 3 4 2 2 3 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 73
15 STANISLAUS SERSERMUDI 1 4 2 KEPALA DESA <5 thn 5 5 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 2 4 2 5 5 4 2 80
16 YAKOP PENANLAMPIR 1 1 2 SEKERTARIS DESA<5 thn 3 4 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 2 82
17 THOMSON MATRUTTY 1 3 1 BENDA DESA 5-10 thn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
18 GOTLIF SLARMANAT 1 3 2 S.PEMERINTAHAAN
5-10 thn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
19 FREDY TURALELY 1 3 2 KEPALA DESA <5 thn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
20 JEFRI BOINSERA 1 3 1 BENDAHARA <5 thn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
21 FENI DIANA M PAPILAY 2 2 2 SEKERTARIS DESA5-10 thn 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 100
22 RIFALDO RAHANYAN 1 3 2 SEKERTARIS DESA>10 thn 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83
23 RIDOLOF MARIAN 1 4 2 S.PEMERINTAHAAN
>10 thn 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 87
24 BENHARD FENYAPWAIN 1 1 2 BENDAHARA 5-10 thn 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
25 SEBASTIAN MELSASAIL 1 4 2 KEPALA DESA <5 thn 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 88
26 ARISTON ANGWARMASE 1 2 2 S.PEMERINTAHAAN
>10 thn 2 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
27 FANUARIS BATJEDELIK 1 1 2 BENDAHARA 5-10 THN 2 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 83
28 PIUS P KUNDRE S.Pd 1 2 3 BPD 5-10 thn 2 3 2 2 2 4 4 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 62
29 VIRGILIUS LAMERE 1 5 2 KEPALA DESA 5-10 Thn 2 5 1 2 2 5 5 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 68
30 FEDRO KUNDRE 1 4 2 SEKERTARIS DESA5-10 thn 2 5 1 2 2 5 5 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 68
31 STANISLAUS KENAPLUAN,SE 1 2 3 KEPALA DESA <5 thn 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89
32 FITALIS YEMPORMASE 1 2 2 BENDAHA DESA <5 thn 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
33 RAFAEL SINGAREN 1 2 2 SEKERTARIS DESA<5 thn 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
34 PAULUS LAIYAN 1 4 2 S.PEMERINTAHAAN
<5 thn 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 87
35 MARIA D RERESSY,S.Pd 2 2 3 BPD <5 thn 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85
36 PIUS KILMASE 1 3 2 BPD 5-10 thn 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 93
37 BONEFASIUS LAMERE 1 5 2 KEPALA DESA <5 thn 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98
38 YOHANES SALEMBUN 1 4 2 S.PEMERINTAHAAN
<5 thn 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 81
39 CRISTIAN LAMERE 1 3 2 BEDAHARA 5-10 thn 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 92
40 STANISLAUS SENTITIT 1 2 2 SEKERTARIS DESA 05-Oct 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 95
4 4
3326

69
Tabel 2. Kompetensi Aparatr Pemerintah Desa

KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DESA (X2)


PENGETAHUAN SKILL/KEMAMPUAN SIKAP/ATTITUDE
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 SKOR
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 53
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 47
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46
4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 47
3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 45
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 51
4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 51
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 51
4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 50
5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 54
4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 50
4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 49
4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 49
4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 47
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 46
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54
4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 49
4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 47
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
0
1955

70
Tabel 3. Pengelolaan Dana Desa

PENGELOLAAN DANA DESA (Y)


TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PARTISIPATIF
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 SKOR
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 4 5 53
3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 45
3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 45
3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 45
3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 45
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 4 46
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 56
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 48
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
3 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 57
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 50
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 61
4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 53
4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 59
5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 61
3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 59
3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 56
4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 57
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 57
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 56
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 64
4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 57
4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 52
5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 64
0
2225

71
Lampiran 3

Hasil Pengolahan Data Penelitian

A. Deskripsi Responden

Statistik Deskriptif

72
B. Uji Kualitas Data
 Reliabilitas

73
 Uji Validitas

74
75
76
Uji Asumsi Klasik

 Uji Normalitas

 sUji Heteroskedastisitas
Dengan uji Scaterplot

77
78

Anda mungkin juga menyukai