Pengusul
NIM: 1723754795
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui/Menyetujui
iii
MOTTO
Mazmur 126:6
iv
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Pujian dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi
dengan judul “ Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi
Laporan Keuangan Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa
Tenggara Timur” dengan baik. Penulis menyadari bahwa selama mengerjakan
skrispsi ini, penulis mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
9. Orang tua tercinta, Bapak Yohanes Soge Ola, Ibu Rosalina Vina yang
selalu memberikan dukungan doa setiap saat.
10. Saudara- saudari tersayang, kakak Yanto, kakak Harto, kaka Janubara
Muda , adik Yanti, adik Boro, adik Olpu, adik Cika, ade no Erland dan
segenap keluarga besar suku Maran yang telah memberikan dukungan
semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kaka Ike Suri, Nely Maran, Mitha Tokan, Risna Sangi, Anisa Dopu
Masang, Santi Tukan, Gisela Pati, Eky Heu, Emin Antanus, Niko Junydi,
Ka Jova, dan Midun Seran yang selalu memberikan dukungan, motivasi
dalam penulisan skripsi ini.
12. Jupe Lein,Oa Any Ludji, Erni Adang, Yati Radja, Intan Koten, Oland
Dhuke,Evarisa Bala dan teman- teman anak Kos Vianty yang selalu
menemani, memberikan semangat serta memotivasi dalam penyusunan
skripsi ini.
13. Sahabat seperjuangan kelas D Akuntansi Setor Publik
14. Semua pihak yang telah mendukung penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran positif yang bersifat membangun untuk perbaikan
skripsi ini sangat penulis harapkan.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
vii
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan
Keuangan Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara
Timur
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kapasitas sumber
daya manusia, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi informasi
terhadap kualitas informasi laporan keuangan pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan data dari kuesioner yang diukur dengan
menggunakan skala likert. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 50 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji regresi linier
berganda dianalisis dengan menggunakan software SPSS versi 16.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan
keuangan, (2) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sistem
pengendalian intern akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan, (3) terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi terhadap kualitas
laporan keuangan, dan (4) terdapat pengaruh signifikan antara kapasitas sumber daya
manusia, pengendalian internal akuntansi, pemanfaatan teknologi terhadap kualitas
laporan keuangan.
viii
Analysis of Factors Affecting the Quality of Financial Report Information at the
Regional Office of the Ministry of Religion of East Nusa Tenggara Province
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of human resource
capacity, internal control system and the use of information technology on the quality
of financial report information at the Regional Office of the Ministry of Religion of
East Nusa Tenggara Province. This study is a quantitative study using data from a
questionnaire measured using a Likert scale. The sampling technique in this study
used purposive sampling. The sample used in this study amounted to 50 respondents.
The data analysis technique used is multiple linear regression, analyzed using SPSS
version 16 software.
The results of this study indicate that: (1) there is a positive and significant
influence between the competence of human resources on the quality of financial
reports, (2) there is no positive and significant influence between the accounting
internal control system on the quality of financial statements, (3) there is positive and
significant influence between the use of information technology on the quality of
financial reports, and (4) there is a significant influence between human resource
capacity, accounting internal control, utilization of information technology on the
quality of financial reports.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii
MOTTO.......................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN........................................................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................................vi
ABSTRAK.................................................................................................................viii
ABSTRACT................................................................................................................ix
DAFTAR ISI................................................................................................................x
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
x
2.4 Kualitas Laporan Keuangan..................................................................................12
2.8. Hipotesis...................................................................................................................24
3.4.1 Populasi..........................................................................................................26
3.4.2 Sampel Penelitian...........................................................................................26
3.5. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................27
3.5.1 Wawancara.....................................................................................................27
3.5.2 Teknik Kuesioner...........................................................................................27
3.6. Teknik Analasis Data..............................................................................................28
xi
4.3 Pembahasan.............................................................................................................64
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................69
5.2 Saran........................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia...............52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi Laporan Keuangan..........54
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Hasil Tabulasi Data Kuesioner
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas
Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5 : Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 10 : Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
Lampiran 11 : Undangan Pelaksanaan Ujian Skripsi
Lampiran 12 : Lembaran Revisi Skripsi
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas informasi laporan
keuangan adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).Kompetensi sumber
daya manusia dalam pemahaman tentang peraturan, peraturan yang dimaksud
adalah pedoman yang harus dilakukan serta prosedur terkait dengan serangkaian
strategi untuk mencapai tujuan dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang SAP yang berbasis akrual. Penerapan akuntansi berbasis
akrual diperlukan untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, serta
untuk memfasilitas manajemen keuangan/aset yang lebih transparan dan
akuntabel.Perubahan peraturan tentang akuntansi pemeritah dari basis kas ke
basis akrual cukup kompleks sehingga diperlukan pemahaman yang utuh
mengenai konsep akuntansi. Permasalahan penerapan basis akuntansi bukan
sekedar masalah teknis, yaitu bagaimana mencatat transaksi dan menyajikan
laporan keuangan, namun yang lebih penting adalah bagaimana menentukan
kebijakan akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk suatu
transaksi (accounting treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), dan
mendesain atau menganalisi sistem akuntansi yang ada. Kebijakan untuk
melakukan aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang (pegawai) yang
tidak memiliki pengetahuan di bidang akuntansi.Sehingga untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, maka kompetensi sumber daya
manusia yang melaksanakan sistem akuntansi sangatlah penting.
2
Hal lain yang mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan
pemerintah adalah penggunaan teknologi informasi. Teknologi informasi sudah
menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi suatu organisasi
yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah
persaingan yang ketat ini.Dengan kemajuan teknologi pada saat sekarang
instansi- instansi pemerintah sudah mulai meninggalkan sistem manual dan
beralih ke sistem komputer. Namun yang menjadi kendala penerapan teknologi
informasi antara lainberkaitan dengan perangkat keras, perangkat lunak yang
digunakan, pemutakhiran data, kondisi sumber daya manusia yang ada, dan
keterbatasan dana. Kendala ini yang mungkin menjadi faktor penggunaan
teknologi informasi di instansi belum optimal.
3
Penelitian I Putu Upabayu Rama Mahaputra, dkk (2014) tentang
“Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah”. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel kapasitas sumber daya manusia, sistem informasi keuangan daerah,
sistem pengendalian intern dan implementasi standar akuntansi pemerintah
berpengaruh positif signifikan pada kualitas informasi pelaporan keuangan.
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang timbul dari faktor- faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur antara lain yaitu
kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki terkhususnya pada bagian
keuangan karena tidak semua karyawan memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi sehingga penyajian laporan keuangan kurang memadai dan kurangnya
pemahaman mengenai pengungkapan akuntansi di dalam laporan
keuangan.Selanjutnya masalah yang timbul dalam sistem pengendalian intern
adalah kurangnya pengendalian akuntansi yang dilakukan oleh pimpinan
sehingga pada saat penyusunan laporan keuangan terdapat keterlambatan data
yang diberikan oleh bendahara kepada para karyawan dalam rangka penyusunan
laporan keuangan.
4
Mengingat pentingnya kualitas laporan keuangan bagi pemerintah daerah,
maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur” dengan variabel
kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern, dan pemanfataan
teknologi.
5
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
6
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu refensi
untuk penelitian lebih lanjut, terutama bagi peneliti yang melakukan
penelitian yang berkaitan dengan Analisis Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan.
4. Bagi Politeknik Negeri Kupang
Sebagai bahan pustaka untuk melakukan penelitian lebih lanju
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
8
daerah, yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya
dalam suatu periode pelaporan.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Laporan perubahan saldo anggaran lebih untuk memberikan ringkasan atas
pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah, sehingga suatu
entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur- unsur yang
terdapat dalam pelaporan perubahan saldo anggaran lebih dalam catatan atas
laporan keuangan.laporan perubahan saldo anggaran lebih menyajikan
informasi kenaikan atau penurunan saldo anggaran lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan perubahan saldo anggaran
lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos- pos
berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih Awal;
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya; dan
e. Lain- lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
3. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas mengenai asset,
kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
4. Laporan Operasional
Laporan operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan beban, dan surplus/defisit operasional
dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode
sebelumnya.
5. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
9
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan
transitoris.
6. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan pada tahun sebelumnya.
7. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,
Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubhan Ekuitas. Termasuk pula dalam
Catatan Atas laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan
dan dianjurkan oleh pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta
pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar atas laoran keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-
komitmen lainnya.
10
Secara spesifik, tujuan laporan keuangan pemerintah adalah untuk
menyajikan informasi yang berguna untuk pengembalian keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya, dengan:
a) Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan
anggaran; dan
b) Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan
ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
11
2.4 Kualitas Laporan Keuangan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) PP Nomor 71 Tahun 2010 menyatakan
bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran- ukuran normatif
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya.
Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki antara lain:
1. Relevan
12
pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang
ada.Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang
termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar
kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,
serta dapat diverifikasi.
a. Penyajian Jujur
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya
yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b. Dapat Diverifikasi (verifiability)
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji,dan apabila
pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya
tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.
c. Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna
jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat
dilakukan secara internal dan eksternal.
13
Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan
kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara
eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan
akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan
akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang,
perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna.Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud.
14
Kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan dan
karakteristik yang dimiliki seorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatanya, sehingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
dan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) telah membawa perubahan besar dan memberikan
pendekatan baru dalam penggelolaan keuangan pmerintah. Perubahan
tersebut merupakan suatu perubahan yang bersifat paradigmatik.Sementara
perubahan yang lebih bersifat paragmatik yaitu terkait dengan penatausahaan
keuangan.Perubahan itu sudah sampai pada teknik akuntansinya yang
meliputi perubahan dalam sistem akuntansi dan prosedur pencatatannya,
dokumen dan formulir yang digunakan, fungsi- fungsi otorisasi untuk tujuan
sistem pengendalian intern, laporan, serta pengawasan.
Perubahan tersebut membutuhkan teknologi dan sumber daya manusia
yang berkualitas yaitu mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan dan pengalaman
yang cukup memadai (Widodo dalam Kharis, 2010).Manusia merupakan
sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan/ organisasi.Banyak definisi
yang dapat digunakan untuk mendefinisikan sumber daya manusia.
Menurut Nawawi dalam Aldiani mendefinisikan sumber daya
manusia. Menurut Nawawi dalam Aldiani (2010) ada tiga pengertian sumber
daya manusia, yaitu:
a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan
suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja, atau
karyawan).
15
b. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan
berfungsi sebagai modal (non material/ non finansial) di dalam
organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata
secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
c. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
16
Menurut sukmaningrum (2012), Sistem Pengendalian Internal
merupakan pengendalian kegiatan terutama tas pengelolaan sistem informasi
yang bertujuan untuk memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
Kegiatan pengendalian atas pengelolaan informasi meliputi:
a) Pengendalian umum, meliputi pengamanan sistem informasi,
pengendalian atas akses, pengendalian atas pengembangan dan
perubahan perangkat lunak aplikasi, pengendalian atas perangkat
lunak sistem, pemisaan tugas, dan kontinuitas pelayanan.
b) Pengendalian aplikasi, meliputi pengendalian otorisasi, pengendalian
kelengkapan, pengendalian akurasi, dan pengendalian terhadap
keandalan pemrosesan data dan file data.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian menggambarkan keseluruhan sikap
organisasi yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan personel
organisasi mengenai pengendalian.
17
Lingkungan menurut Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008,
pengendalian meliputi:
18
f. Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan
kejadian;
g. Dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian inten serta
transaksi atas kejadian penting;
h. Pembatasan akses atas sumber data dan pencatatannya.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dicatat dan dilaporkan kepada instansi pemerintah dan pihak
lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam bentuk dan sarana
tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan pimpitenan instansi
pemerintah melaksanakan pengendalian dan tanggungjawabnya.
5. Pemantauan
Proses penilaian kualitas kinerja dari struktur pengendalian
internalsepanjang waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit
dan review lainnya segara ditindak lanjuti.
3. Pemanfaatan Teknologi
Teknologi informasi dapat diartikan sebagai suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan data dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Teknologi informasi dakam sebuah organsisasi terdiri atas perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), telekomunikasi, manajemen
basis data, dan teknologi- teknologi lain yang digunakan perusahaan untuk
menyimpan dan menyediakan data dalam bentuk informasi untuk
pengambilan keputusan organisasional (Daft, 2008 hal. 556).
19
Teknologi informasi selain sebagai teknologi komputer (hardware dan
software) untuk pemrosesan danpenyimpanan informasi, juga berfungsi
sebagai teknologi komunikasi untuk penyebaran informasi.
Menurut Retnaningtyas Widuri (2010) pemanfatan teknologi
informasi merupakan penggunaan teknologi informasi bersangkutan oleh
pengguna melalui sistem informasi berbasis computer dalam ramgka
menyelesaikan berbagai tugas dan masalah yang dihadapi pengguna dalam
menjalankan pekerjaannya untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas,
baik secara individual, kelompok maupun organisasional.Teknologi
informasi sangat membantu manajemen sumber daya manusia dalam suatu
organisasi untuk menjalankan sistem informasi komputer yang terintegrasi
yang didesain untuk menyediakan data dan informasi yang digunakan dalam
perencananaan dan pengambilan keputusan sumber data manusia. Teknologi
informasi dapat memungkinkan para atasan terhubung dengan lebih
baikdengan para karyawan dan lingkungan sekitar organisasi.Teknologi
informasi juga memiliki implikasi- implikasi yang positif.
Perkembangan teknologi informasi tidak hanya dimanfaatkan pada
organisasi bisnis tetapi juga pada organisasi sektor public, termasuk
pemerintahan. Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun
2005 tentang Sistem Informasi Keuangan disebutkan bahwa untuk
menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintah
Pusat dan pemerintah Daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan
kemampuan mengelola keuangan, dan menyalurkan informasi keuangan
kepada pelayanan publik. Pemerintah perlu mengoptimalisasi pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem informasi
manajemen dan proses kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja
secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar unit kerja.
20
2.6. Peneliti Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan
dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
Sehingga penulis mengangkat beberapa penelitian terdahulu sebagai refensi
dalam memperkaya bahan kajian penulis.Berikut merupakan beberapa
penelitian terdahulu, baik berupa skripsi maupun jurnal terkait dengan
penelitian yang dilakukan penulis.
21
3 I Putu Analisis faktor- Kualitas Kapasitas sumber daya manusia
Upabayu faktor yang informasi berpengaruh positif dan signifikan
Rama mempengaruhi laporan pada kualitas informasi pelaporan
Mahaputra kualitas informasi keuangan, keuangan. Pemanfaatan sistem
(2014) laporan keuangan kapasitas informasi keuangan daerah
pemerintah daerah sumber daya berpengaruh positif dan signifikan
pada SKPD manusia, pada kualitas informasi pelaporan
Kabupaten pemanfaat keuangan. Sistem pengendalian
Gianyar sistem informasi intern berpengaruh positif dan
keuangan signifikan pada kualitas informasi
daerah, sistem pelaporan keuangan. Implementasi
pengendalian SAP berpengaruh positif dan
intern, signifikan pada kualitas informasi
implementasi pelaporan keuangan.
SAP
Sumber: Data diolah,2021
22
Berdasarkan teori yang telah dikemukan diatas, gambaran menyeluruh
penelitian ini yang menyangkut tentang faktor- faktor yang mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah data disederhanakan dalam
kerangka berpikir sebagai berikut:
Berdasarkan gambar 2.1 dibawah dapat dijelaskan bahwa variabel bebas
(independent variable) adalah kompetensi sumber daya manusia, pemanfataan
teknologi, dan sistem pengendalian intern. Sedangkan variabel terikat (dependent
variable) adalah kualitas informasi laporan keuangan.
Kompetensi Sumber
Daya Manusia (X1) H1
H2 Kualitas
Sistem Pengendalian
Intern (X2 Informasi
Laporan
H3 Keuangan
(Y)
Pemanfaatan H4
Teknologi (X3)
23
2.8. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenaranya masih lemah (belum tertentu
kebenarannya ) sehingga harus diuju secara empiris.
H 1 : Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh poitif terhadap
kualitas informasi laporan keuangan.
H 2 : Sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
H 3 : Pemanfaatan teknologi berpengaruh positif terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
H 4 : Kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern, dan
pemanfaatan teknologi berpengaruh positif terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
24
BAB 3
METODE PENELITIAN
24
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari
literature, buku- buku, serta dokumen perusahaan (Sugiyono, 2019).
Data sekunder dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu dan refrensi
buku yang terkait.
25
2. Setuju = 4
3. Kurang setuju = 3
4. Tidak setuju = 2
5. Sangat tidak setuju = 1
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempunyai kuntitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2019:126).
Dalam penelitian ini populasi yang diambil seluruh pegawai Kantor wilayah
Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berjumlah 121 orang.
Terdiri dari 87 orang pegawai organik atau PNS dan 170 orang pegawai no
organik.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2019:127).Metode penarikan sampel dalam
penelitian ini adalahdengan metode purposive sampling.Purposive sampling
adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan, yang bertujuan agar data yang diperoleh bisa lebih
representative.Pertimbangan tertentu yang dimaksudkan pada penelitian ini
adalah pegawai yang dilihat dari masa kerja diatas tiga tahun, tergolong sebagai
pejabat struktural dan termaksud pegawai organik atau PNS yang bekerja di
kantor Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 50 orang.
26
Tabel 3.1 Penyebaran Kuisioner
No Bidang Jumlah
1. Bidang Perencanaan dan keuangan 20
2. Bidang Organisasi, Tata Laksana dan 10
Kepegawaian
3. Sub bagian umum 10
4. Bidang Haji dan bimbingan masyarakat 10
Islam
Jumlah 50
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
27
3.6. Teknik Analasis Data
3.6.1 Uji Data Kuesioner
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan pengujian untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kusioner.Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur
untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya.Kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sugiyono, 2019:121). Validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan
total skor konstruk memiliki tingkat signifikan dibawah 5% (0,05) maka
dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal apabila jawaban
seseorang seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Sugiyono, 2019:121).Pengukuran variabel dalam penelitian
ini dilakukan dengan caraone shoot atau pengukuran sekali saja. Suatu
variabel dalam penelitian ini dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpha > 60% (Ghozali, 2016).
3.6.2 Asumsi Klasik
Untuk menyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linear
atau BLUE (Best Liniear Unbiased Estimator) dan dapat dipergunakan (valid)
untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi
multikolimearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak.Untuk melihat pengujian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test (K-
S).Jika nilai probabilitas >0,05 maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas, namun sebaliknya jika data memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016:164).
28
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam metode regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas.Model regresi yang
baik seharusnya terjadi korelasi diantar variabel independen. Uji
multikolinearitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: nilai tolerance dan
lawannya variance inflasion factor (VIF). Jika VIF < 10 dan nilai tolerance>
0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas (Ghozali, 2016:139).
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu
periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar
Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika:
a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0
b. Titik-titik data tidak mengumpulkan hanya diatas atau dibawah saja.
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudia menyempit dan kemudian melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
3.6.3 Pengujian Hipotesis
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh dua
variabel atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
(Ghozali, 2016).Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan
0,05 (α = 5%).
Model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan:
Y = Kualitas Laporan Keuangan Desa
α = Konstanta
β1 = Koefisien regresi tingkat pendidikan
β2 = Koefisien regresikompetensi
β3 = Koefisien regresi pengalaman kerja
29
X1 = Variabel Tingkat Pendidikan
X2 = Kompetensi
X3 = Pengalaman Kerja
e = error
30
Kriterianya adalah:
a Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (0,05),
maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara simultan
variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
b Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (0,05),
maka hipotesis diterima, ini berarti bahwa secara simultan variabel
independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
31
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Periode 1946-1958
Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi dibentuk
pada tanggal l3 Januari 1946 dengan nama Departemen Agama,setahun
setelah Indonesia merdeka denganPenetapanPemerintah Nomor 1/SD
Tahun 1946.
Adapun susunan organisasi Departemen Agama pertama kali
disusun berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 185/KJ Tahun
1946 sedangkan Organisasi Instansi Vertikal Departemen Agama RI
didaerah awal pembentukannya berdasarkan PP Nomor 33 tahun 1949
dengan susunan Organisasi meliputi : Kantor Kepenghuluan
Kewedanan, Kantor Kenaiban Kecamatan,Kantor Inspeksi Pendidikan
Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kerisedenan.
32
Pada awal pembentukan Departemen Agama,ProvinsiNusa
Tenggara belum terbentuk.Wilayah yang sekarang menjadi wilayah
Provinsi NTT masih tergabung dalam Provinsi Sunda Kecil yang
berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 21 tahun 1950 (lembaran
Negara Republik Indonesia No 59 Tahun 1950) yang meliputi daerah
Flores, Sumba dan Timor termasuk Sumbawa, Alor, Lembata, Sabu,
Rote, dan pulau- pulau kecil. Sejalan dengan restorasi di Departemen
Agama, pada tahun ini dibuka Kantor Urusan Agama Provinsi yang
berkedudukan di Singaraja yang meliputi urusan Agama Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha.
Untuk memperlancar pelaksanaan tugas dibentuk Kantor Urusan
Agama Daerah (KUAD) sampai terbentuknya Kabupaten di seluruh
wilayah Provinsi Nusa Tenggara, dimulai dengan pembentukan
KUAD Timor pada 01 November 1951, KUAD Kristen Protestan
Timur( 1952). Pada tahun yang sama (1952) juga dibentuk KUAD
Flores yang berpusat di Ende dan KUAD Sumba di Waingapu.
Sejak terbentuknya Kantor Urusan Agama Daerah (KUAD)
sebagaimana tersebutdi atas, maka terbentuk pula Kantor Pendidikan
Daerah (KAPENDAD). Secara formal ketiga KAPENDAD yaitu
Sumba, Timor, dan Flores terbentuk Tahun 1952, namun secara yuridis
baru pada tahun 1955 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI
Nomor 23 Tahun 1955, menyusul terbentuknya KAPENDAD Alor
tanggal 1 April 1962 dan KAPENDAD Manggarai pada tanggal 1
Agustus 1968.
b. Periode 1958-1967
Dengan Berlakunya Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958
yakni Provinsi Nusa Tenggara dibagi menjadi 3 Daerah Tingkat I
yakni Daerah Tingkat I Bali, Daerah Tingat I Nusa Tenggara Barat,
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur. Melalui Musyawarah antara
team Pelaksana Pembangunan Kantor- Kantor Daerah Tingkat I Bali,
NTB, NTT, Sulawesi Utara/ Tenggara dan Sulawesi Selatan/Tenggara
33
dengan pejabat teras KUAD Timor, terbentuklah Kantor Urusan
Agama Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur di Kupang pada
tanggal 15 Januri 1962 Nomor 14/ Team/ 1962. A. J. Toelle ditunjuk
sebagai Kepala Kantor Penerangan Agama Derah Tingkat I Nusa
Tenggara Timur.
Setelah terbentuknya tiga (3) Kantor diatas timbul permasalahan
baru yaitu tenaga pegawai. Solusinya adalah : semua pegawai pada
Kantor Urusan Agama Daerah (KUAD) Timor dialihkan ke Provinsi
menjadi pegawai pada Kantor Urusan Agama Daerah (KUAD) Timor.
c. Periode 1967- 1971
Dengan keluarnya surat keputusan Menteri Agama RI Nomor 91
Tahun 1967 tentang perubahan Struktur Organisasi Departemen
Agama, maka dimulailah penggunaaan nomenklatur yang baru yakni :
Perwakilan Departemen Agama Provinsi maupun Kabupaten.
Berkaitan dengan perubahan Struktur Organisasi Departemen Agama
di Daerah- daerah dan atas permintaan Gubernur Kepala Daerah
Provinsi NTT supaya membentuk Perwakilan Departemen Agama
Provinsi NusaTenggara Timur di Kupang, maka pada bulan
Desember1968 diadakan permusyawaratan dengan hasil menunjuk
Abdul Syukur IDs ebagai pejabat sementara (Pjs) Kepala Perwakilan
Departemen Agama Provinsi NTT, melalui Surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Provinsi NTT tanggal 8 Januari 1968 Nomor 539/
UP22 /I / 46, yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan
Menteri Agama RI tanggal 26 Maret 1968 Nomor BV/3.14/1372
mensyahkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi NTT
sebagaimana tersebut diatas.
d. Periode 1971- 1981
Dalam rangka pelaksanaan Koordinasi dan Sinkronisasi (KIS),
Struktur organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama Nomor 91
Tahun 1967 disempurnakan lagi dengan surat keputusan Menteri
Agama RI Nomor 52 Tahun 1971, Kantor Perwakilan Departemen
34
Agama Provinsi diubah Nomenklatur menjadi Kantor Wilayah;
Sedangkan Kantor Perwakilan Departemen Agama Kabupaten berubah
menjadi Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kodya; Unit teknis
jawatan berubah menjadi bidang. Selain itu ada juga Pembimbing
Urusan di Kanwil dan Seksi/Penyelenggara di Tingkat
Kabupaten/Kodya.
e. Periode 1981-2002
Pada tanggal 23 Mei 1981 diterbitkan Keputusan Menteri
Agama (KMA) Nomor 45 tahun 1981 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi/ Kab/ Kodya dan
Balai Diklat Tenaga Teknis Keagamaan Departemen Agama.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama ini KantorWilayah
Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk kedalam
Tipologi II dengan susunan strukturnya sebagai berikut:
1. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama.
2. Bagian Sekretariat dengan 5 Subbag:
a. Sub Bagian Pengendalian dan Pelaksanaan Program;
b. Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Bagian Keuangan;
d. SubBagian Umum;
e. Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat.
3. Bidang Urusan Agama Islam
4. Bidang Penerangan Agama Islam
5. Bidang Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
6. Bidang Bimas Kristen/Protestan.
7. Bidang Bimas Katolik
8. Pembimbing Urusan Haji.
9. Pembimbing Masyarakat Hindu dan Budha.
35
f. Periode 2002-2010
Setelah bertahan selama 8 tahun lebih, pada 16 Agustus 2002,
terbit KMA 373 Tahun 2002 (disempurnakan) tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota yang disusun berdasarkan
persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
271/m.PAN/8/2. KMA 373/2002 ini melakukan penyederhanaan
tipologi Kanwil dan Kandepag tiga tipologi sesuai dengan
pengembangan variable dari setiap tipologi sesuai dengan kondisi
pelayanan umat beragama di daerah.Dalam restrukturisasi sesuai
KMA373/2002 ini Kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk dalamTipologi 1D,
dengan susunan strukturnya sebagai berikut:
1. Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama.
2. Kepala Bagian Tata Usaha dengan 5 Subbag:
a. Sub.Bagian Perencanaan dan Informasi Keagamaan;
b. Sub.Bagian Kepegawaian dan Ortala;
c. Sub.Bagian Umum;
d. Sub.Bagian Hukmas dan KUB;
3. Bidang Urusan Agama Islam dan Penyelenggara Haji.
4. Bidang Pendidikan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid.
5. Bidang Bimas Kristen.
6. Bidang Urusan Agama Katolik.
7. Bidang Pendidikan Agama Katolik.
8. Pembimbing Zakat Wakaf.
9. Pembimbing Masyarakat Hindu dan Budha.
10. Kantor Departemen Agama Kab/Kota
11. Kantor Urusan Agama Kecamatan
36
g. Periode 2010-2012
Pada tahun 2010, sebagai tindak lanjut pelaksanaan dari
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara, maka dikeluarkan Peraturan Menteri
Agama Nomor 01 Tahun 2010 tentang Perubahan Penyebutan
Departemen Agama Menjadi Kementerian Agama. Dengan demikian
penyebutan Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Nusa
Tenggara Timur menjadi Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perubahan nomenklatur tersebut tidak
mengubah struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur, namun hanya mengubah penyebutan
Departemen Agama menjadi Kementerian Agama pada setiap
penggunaan atribut seperti logo, lencana, badge, kop surat, stemppel,
papan nama dan lain-lain.
h. Periode 2012 – sekarang
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama, maka pada tahun 2012 dikeluarkan Peraturan Menteri Agama
Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Kementerian Agama. Dengan demikian, maka struktur
organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara
Timur mengalami perubahan dengan strukturnya sebagai berikut :
1. Bagian Tata usaha
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
b. Sub Bagian Organisasi, Tata Laksana dan Kepegawaian
c. Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama
d. Sub Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat
e. Sub Bagian Umum
f. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Bidang Pendidikan Islam
3. Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam
37
4. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen
5. Bidang Urusan Agama Katolik
6. Bidang Pendidikan Katolik
7. Pembimbing Syariah
8. Pembimbing Masyarakat Hindu
9. Pembimbing Masyarakat Buddha
10.Kelompok Jabatan Fungsional
4.1.2. Sejarah Kepemimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Kepemimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama sejak
terbentuknya hingga sekarang dapat dibagi menjadi 3 periode besar, yaitu
periode dengan nomenklatur Perwakilan Departemen Agama, periode
dengan nomenklatur Kantor Wilayah Departemen Agama, dan Periode
Kantor Wilayah Kementerian Agama.
1) Pada periode dengan nomenklatur Perwakilan Departemen Agama, yang
pernah menjabat sebagai Kepala Perwakilan Departemen Agama Provinsi
Nusa Tenggara Timur adalah :
1. Abdusyukur IB (1968 – 1969)
2. Jan Kiapoli (1969 – 1974)
3. V. Soekirman (1974 – 1981)
2) Sedangkan pada periode dengan nomenklatur Kantor Wilayah Departemen/
Agama, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen
Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah :
1. V. Soekirman (1981 – 1983)
2. Dr. Piet Maku Waso (1983 – 1985)
3. Drs. F. Susanto Purbokusumo (1985 – 1994)
4. Drs. Stef Agus (1994 – 2000)
5. Drs. Yohanes Berchmans Bali (2000 – 2007)
38
3) Periode dengan nomenklatur Kantor Wilayah Kementerian Agama , yang
pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah :
1. Drs. Sega Fransiskus, M.Si (2007 – 2012)
2. Drs. Eusabius Binsasi (2012 – 2014)
3. Drs. Sarman Marselinus (2014 – Maret 2021)
4. (Plt) H. Hasan Manuk, S.Pd, M.Pd ( April 2021 – Sekarang) (Plt)
39
e. Mewujudkan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang
Berkualitas dan Akuntabel
f. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan Umum Berciri Agama,
Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Umum dan Pendidikan
Keagamaan
g. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel dan
Terpercaya
3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari visi dan misi
yang hendak dicapai atau dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah :
a. Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan penyelenggaraan ibadah
haji dan umroh;
b. Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama;
c. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;
d. Pemberdayaan lembaga sosial keagamaan; dan
e. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
4. Program
Sebagai implementasi upaya pencapaian tujuan tersebut, Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur melaksanakan
program-program sebagai berikut :
a. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Kementerian Agama;
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara;
c. Program bimbingan masyarakat islam;
d. Program pendidikan islam;
e. Program bimbingan masyarakat kristen;
f. Program bimbingan masyarakat katolik;
g. Program bimbingan masyarakat hindu;
h. Program bimbingan masyarakat buddha; dan
i. Program penyelenggaraan pembinaan dan pengelolaan haji dan umrah.
40
4.1.4. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama, susunan organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Nusa Tenggara Timur terdiri atas:
Struktur organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa
Tenggara Timur terdiri atas:
1. Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Keuangan dan BMN
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Hukum
c. Sub Bagian Ortala dan KUB
d. Sub Bagian Perencanaan, data dan informasi
e. Sub Bagian Umum dan Humas
2. Bidang Pendidikan Islam
3. Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam
4. Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen
5. Bidang Urusan Agama Katolik
6. Bidang Pendidikan Katolik
7. Pembimbing Zakat dan Wakaf
8. Pembimbing Masyarakat Hindu
9. Pembimbing Masyarakat Buddha
41
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur
Plt Kakanwil
Sub. Koordinator Sub. Koordinator KaSubbag Ortala Sub. Koordinator KaSubbag Umum
pada Subbag pada Subbag dan KUB pada Subbag dan Humas
Keuangan dan BMN Kepegawaian dan Perencanaan, data
Hukum Huki Yeanri O. W. H, dan informasi Yoseph Wilh. P.
Adriana Heni R. S.Pd., MM Lengari, S.T.
S.Ag., M.M Marianus Keo, S.Fil., Axhmad Alkatiri,
M.Ed
Ka. Bidang Ka. Bidang Haji Ka. Bidang Bimas Ka. Bidang Urusan Ka. Bidang Pemb. Zakat Pembimas Hindu Pembimas Budha
Pendidikan Islam dan Bimas Islam Kristen Agama Katolik Pendidikan dan Wakaf Dra. Ni Wayan
Drs. Pua Monto KatolikAdrianus Sunarsih, MM Artadi Wijaya, S.Ag
Drs.Husen Anwar Drs. Yohans S. Drs. Lodovikus Mohammad Moa,
Umbu Nay Paripurnama Jaya,
Lopis, M.Si Lena S.Ag
S.Ag, M.Th
41
4.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas
Kantor wilayah Kementerian Agama provinsi bertugas melaksanakan
tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah provinsi berdasarkan
kebijakan Menteri Agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana, kantor wilayah Kementerian
Agama provinsi menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang
pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di
provinsi;
2. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan kehidupan beragama;
3. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan haji dan umrah, serta zakat dan
wakaf;
4. Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan pendidikan madrasah,
pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan;
5. Pembinaan kerukunan umat beragama;
6. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan
informasi;
7. Pengoordinasian perencanaan, pengendalian program, dan pengawasan;
dan
8. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian
Agama di provinsi.
Adapun Tugas pokok dan fungsi setiap bidang/bagian yaitu :
42
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Tata Usaha
melaksanakan fungsi :
a. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan anggaran, serta
laporan;
b. Pelaksanaan urusan keuangan;
c. Penyusunan organisasi dan tata laksana;
d. Pengelolaan urusan kepegawaian;
e. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
f. Pelaksanaan bimbingan kerukunan umat beragama;
g. Pelayanan informasi dan hubungan masyarakat; dan
h. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, perlengkapan dan
pengelolaan barang milik/ kekayaan negara pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama. (PMA Nomor 13 Tahun 2012, Pasal 597).
Susunan organisasi Bagian Tata Usaha terdiri atas :
43
e. Sub Bagian Umum;
Mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga,
perlengkapan dan pemeliharaan sertapengelolaan barang milik/ kekayaan
negara.
2. Bidang Pendidikan Islam
Bidang Pendidikan Islam mempunyai tugas melaksanakan pelayanan,
bimbingan, pembinaan dan pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan
islam berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama. (PMA Nomor 13 Tahun 2012, Pasal 600).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pendidikan Islam
melaksanakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan islam;
b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang
pendidikan madrasah, pendidikan agama islam, pendidikan diniyah dan
pondok pesantren, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan islam;
dan
c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan islam.
Susunan organisasi Bidang Pendidikan Islam terdiri atas :
a. Seksi pendidikan Madrasah Tingkat Dasar;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan
teknis dan pembinaan di bidang penyelenggaraan pendidikan RA, MI dan
MTs.
b. Seksi Pendidikan Madrasah Tingkat Menengah;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan
teknis dan pembinaan di bidang penyelenggaraan pendidikan MA dan
MAK.
c. Seksi Pendidikan Agama Islam;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan
teknis dan pembinaan di bidang penyelenggaraan pendidikan agama islam
pada PAUD, SD/ SDLB, SMP/ SMPLB, SMA/ SMALB dan SMK.
44
d. Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan
teknis dan pembinaan di bidang penyelenggaraan pendidikan madrasah
diniyah takmiliyah, pendidikan diniyah formal, pendidikan al-quran, dan
pendidikan pesantren.
e. Seksi Sistem Informasi Pendidikan Islam; dan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan, bimbingan
teknis dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi pendidikan
Islam.
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam
Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan serta bimbingan
masyarakat Islam di bidang Penyelenggaraan haji dan bimbingan masyarakat
Islam berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama. (PMA Nomor 13 Tahun 2012, Pasal 604).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 604,
Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
penyelenggaraan haji dan umrah serta bimbingan masyarakat Islam;
b. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang
pendaftaran, dokumen, perlengkapan haji, pengelolaan keuangan haji,
pembinaan jemaah haji dan umrah, serta pengelolaan system informasi
haji;
c. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang urusan
agama Islam, penerangan agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf;
dan
d. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang haji dan bimbingan
masyarakat Islam.
45
Susunan organisasi Bidang Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam terdiri atas :
46
b. Pelaksanaan pelayananan, bimbingan, dan pembinaan di bidang
kelembagaan dan sistem informasi bimbingan masyarakat Kristen,
Penyuluhan dan budaya keagamaan, pendidikan agama Kristen pada
pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah serta dan pendidikan
keagamaan Kristen; dan
c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang bimbingan masyarakat
Kristen.
Susunan organisasi Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen terdiri atas :
47
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
5. Bidang Urusan Agama Katolik
Bidang Urusan Agama Katolik mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, dan pembinaan serta pengelolaan system informasi di
bidang urusan agama Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.(PMA Nomor 13 Tahun
2012, Pasal 612).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 612, Bidang
Urusan Agama Katolik menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
bimbingan urusan agama Katolik;
b. Pelaksanaan pelayananan, bimbingan, dan pembinaan di bidang
kelembagaan, penyuluhan, pemberdayaan umat, serta sistem informasi
urusan agama Katolik; dan;
c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang urusan agama Katolik
Susunan organisasi Bidang Urusan Agama Katolik terdiri atas :
1) Seksi Kelembagaan;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang kelembagaan agama Katolik.
2) Seksi Penyuluhan;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang penyuluhan agama Katolik.
3) Seksi Pemberdayaan Umat;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pemberdayaan umat Katolik.
4) Seksi Sistem Informasi Urusan Agama Katolik;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi
urusan agama Katolik.
5) Kelompok Jabatan Fungsional.
48
6. Bidang Pendidikan Katolik
Bidang Pendidikan Katolik mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, dan pembinaan serta pengelolaan sistem informasi di
bidang pendidikan Katolik berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.(PMA Nomor 13
Tahun 2012, Pasal 616).
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 616, Bidang
Pendidikan Katolik menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang
bimbingan pendidikan Katolik;
b. Pelaksanaan pelayananan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan
agama Katolik pada pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah,
pendidikan keagamaan Katolik, dan pengelolaan sistem informasi
pendidikan Katolik; dan
c. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan Katolik.
Susunan organisasi Bidang Pendidikan Katolik terdiri atas :
a. Seksi Pendidikan Agama Katolik pada Pendidikan Anak Usia Dini dan
dasar;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Katolik pada
pendidikan anak usia dini dan dasar.
b. Seksi Pendidikan Agama Katolik pada Pendidikan Menengah;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan agama Katolik pada
pendidikan menengah.
c. Seksi Pendidikan Keagamaan Katolik;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pendidikan keagamaan Katolik.
49
d. Seksi Sistem Informasi Pendidikan Katolik;
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan,
bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pengelolaan sistem informasi
pendidikan Katolik..
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
7. Pembimbing Zakat dan Wakaf
Pembimbing zakatd dan Wakaf mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan teknis, dan pembinaan di bidang pembinaan Syariah
berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama.
8. Pembimbing Masyarakat Hindu
Pembimbing Masyarakat Hindu mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
bimbingan masyarakat Hindu berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
9. Pembimbing Masyarakat Buddha
Pembimbing Masyarakat Budha mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi di bidang
bimbingan masyarakat Budha berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan
oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama.
50
Berikut data hasil penyebaran kuisioner pada Kantor Wilayah
Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur :
Tabel 4.1 Data Hasil Kuisioner
Tabel 4.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Deskripsi Frekuensi Responden
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
1. Laki-laki 35 70%
2. Perempuan 15 30%
Total 50 100%
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian ini
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 atau (70%),
sedangkan responden perempuan sebanyak 15 orang atau (30%).
51
2) Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Deskripsi Frekuensi Responden
No Umur
Frekuensi Presentase
1. 30 – 39 Tahun 18 36%
2. 40 – 49 Tahun 26 52%
3. 50 – 59 Tahun 6 12%
Total 50 100%
52
1. Pertanyaan 1 0,710 0,278 Valid
2. Pertanyaan 2 0,448 0,278 Valid
3. Pertanyaan 3 0,695 0,278 Valid
4. Pertanyaan 4 0,640 0,278 Valid
5. Pertanyaan 5 0,709 0,278 Valid
6. Pertanyaan 6 0,647 0,278 Valid
7. Pertanyaan 7 0,755 0,278 Valid
8. Pertanyaan 8 0,604 0,278 Valid
9. Pertanyaan 9 0,582 0,278 Valid
10. Pertanyaan 10 0,643 0,278 Valid
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
Tabel 4.4di atas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan variabel
Kompetensi Sumber Daya manusia dinyatakan valid, hal ini dibuktikan
dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi rhitung > rtabel dimana
nilai rtabel sebesar 0,278. Nilai 0,278 diperoleh dari nilai rtabel dengan
N = 50.
53
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan variabel
Sistem Pengendalian Interndinyatakan valid, hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya nilai koefisien korelasi rhitung > rtabel dimana nilai
rtabel sebesar 0,278. Nilai 0,278 diperoleh dari nilai rtabel dengan N =
50.
54
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan variabel
Kualitas informasi Laporan Keuangan dinyatakan valid, hal ini
dibuktikan dengan diperolehnya nilai koefisien korelasi rhitung >
rtabel dimana nilai rtabel sebesar 0,278. Nilai 0,278 diperoleh dari nilai
rtabel dengan N = 50.
b) Uji reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal apabila jawaban
seseorang seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2019:121).Pengukuran variabel dalam
penelitian ini dilakukan dengan caraone shoot atau pengukuran sekali
saja. Suatu variabel dalam penelitian ini dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 60% (Ghozali, 2016). Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut:
55
3. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.Untuk melihat pengujian ini menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Jika nilai probabilitas >0,05 maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas, namun sebaliknya jika data
memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas (Ghozali, 2016:164). Hasil uji normalitas dapat
dilihat sebagai berikut :
56
Jika VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,10 maka tidak terjadi gejala
multikolinieritas (Ghozali, 2016:139). Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat sebagai berikut:
57
c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudia menyempit dan kemudian
melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Hasil uji heteroksedastisitasdengan menggunakan grafik scatterplot
ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroksedastisitas
S
umber : Data Diolah Peneliti 2021
Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa titik – titik menyebar diatas
dan dibawah atau disekitar angka 0 pada sumbu Y, sehingga variabel
kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern dan
teknologi informasi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model
regresi.
4. Pengujian Hipotesis
a) Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menguji pengaruh dua
variabel atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen
(Ghozali, 2016). Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikan 0,05 (α = 5%).
58
Hasil analisis regresi linear berganda dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 8.047 3.658 2.200 .033
Total_X1 .153 .067 .229 2.271 .028
Total_X2 .004 .072 .006 .051 .959
Total_X3 .643 .109 .661 5.882 .000
a. Dependent Variable: Total_Y
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
Berdasarkan tabel 4.11 atas persamaan regresi linear berganda dapat
disusun sebagai berikut :
Y = 8,047 + 0,153 + 0,004+ 0,643+e
Berdasarkan persamaan regresi linear berganda dapat
diinterprestasikan sebagai berikut :
a. Konstanta bernilai positif sebesar 8,047 hal ini menunjukkan
bahwa apabila variabel kompetensi sumber daya manusia, sistem
pengendalian intern dan pemanfaatan teknologijika dianggap
konstan (0), maka nilai kualitas informasi laporan keuangan
sebesar 8,047.
b. Koefisien regresi variabel kompetensi sumber daya manusia (b1)
bernilai positif sebesar 0,153. Hal ini menunjukan bahwa
kenaikan satu satuan variabel kompetensi sumber daya manusia
(X1) sebesar 0,153, maka tingkat variabel kualitas informasi
laporan keuangan (Y) meningkat sebesar 0,153.
c. Koefisien regresi variabel sistem pengendalian intern (b2) bernilai
positif sebesar 0,004. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan satu
satuan variabel sistem pengendalian intern (X2) sebesar 0,004,
59
maka tingkat variabel kualitas informasi laporan keuangan (Y)
meningkat sebesar 0,004.
d. Koefisien regresi variabel pemanfaatan teknologi(b3) bernilai
positif sebesar 0,643. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan satu
satuan variabel pemanfaatan teknologi (X3) sebesar 0,643, maka
tingkat variabel kualitas informasi laporan keuangan (Y)
meningkat sebesar 0,643.
b) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi ( R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar presentase pengaruh variabel X (kompetensi sumber daya
manusia, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi)
terhadap Y (Kualitas Informasi Laporan Keuangan) secara parsial
maupun simultan. Untuk mengetahui koefisien determinasi parsial
dibutuhkan bantuan dengan menggunakan program SPSS. Caranya
adalah dengan mengkuadratkan nilai correlation partial dalam tabel,
kemudian diubah kedalam presentase.Oleh karena itu, banyak peneliti
menganjurkan untuk lebih menggunakan nilai adjusted pada saat
mengevaluasi model regresi yang terbaik (Ghozali, 2011). Hasil uji
koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .760a .577 .550 2.15494 1.500
a. Predictors: (Constant), Total_X3, Total_X1, Total_X2
b. Dependent Variable: Total_Y
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
60
Dilihat dari tabel 4.12 diatas dapat diketahui koefisien determinasi
(Adjusted R Square) sebesar 0,550. Hal ini menunjukan bahwa 55%
variabel- variabel kualitas informasi laporan keuangan dapat dijelaskan
oleh ketiga variabel independen yaitu kompetensi sumber daya
manusia, sistem pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi,
sedangkan sisanya (100% - 55% = 45%) dijelaskan oleh faktor lain
diluar model.
c) Uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen
(Ghozali, 2016). Kriterianya adalah:
1) Apabila t hitung < t tabel, dan tingkat signifikan (α) > 0,05 maka
H0 diterima yang berarti secara parsial variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Apabila t hitung > t tabel, dan tingkat signifikan (α) < 0,05 maka
H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen ditolak. Ini
berarti secara parsial variabel independen
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
61
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat disimpulkan mengenai hasil uji
hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan
bantuan perangkat lunak SPSS 16.0 sebagai berikut:
1) Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1) terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan (Y).
diketahui bahwa pada variabel kompetensi sumber daya
manusia diperoleh nilai thitung= 2,271 dan probabilitas sebesar
0,028, jika dibandingkan dengan ttabel (2,012), maka thitung > ttabel
dan P< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima, artinya
jikathitung lebih besar dari ttabel, maka dapat dikatakan bahwa
kompetensi sumber daya manusia (X1) berpengaruh terhadap
kualitas informasi laporan keuangan (Y).
2) Pengaruh Sistem Pengendalian Intern (X2) Terhadap Kualitas
Informasi Laporan keuangan (Y).
Variabel sistem pengendalian intern pemerintah diperoleh nilai
thitung sebesar 0,051 dan probabilitas sebesar 0,959, jika
dibandingkan dengan ttabel (2,012) maka thitung < ttabel dan P>0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa H2 ditolak, artinya jikathitunglebih
kecil dari ttabel, maka dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian
intern pemerintah (X2) tidakberpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan(Y).
3) Pengaruh Pemanfaatan Teknologi (X3) Terhadap Kualitas
Informasi Laporan keuangan (Y).
Variabel pemanfaatan teknologidiperoleh nilai thitung sebesar
5,882 dan probabilitas sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan
ttabel (2,002) maka thitung > ttabel dan P< 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa H2 diterima, artinya jikathitunglebih besar dari ttabel, maka
dapat dikatakan bahwa teknologi informasi (X3) berpengaruh
terhadap kualitas informasi laporan keuangan(Y).
62
d) Uji F
Menurut Ghozali (2016) menyatakan bahwa nilai F merupakan
pengujian bersama-sama variabel independen yang dilakukan untuk
melihat variabel dependen.Pengujian ini hanya digunakan untuk
mengetahui apakah model yang digunakan sudah tepat. Kriterianya
adalah:
a Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (0,05),
maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa secara
simultan variabel independen memiliki pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
b Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (0,05),
maka hipotesis diterima, ini berarti bahwa secara simultan
variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Hasil uji f atau simultan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 291.607 3 97.202 20.932 .000a
Residual 213.613 46 4.644
Total 505.220 49
a. Predictors: (Constant), Total_X3, Total_X1, Total_X2
b. Dependent Variable: Total_Y
Sumber : Data Diolah Peneliti 2021
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat disimpulkan mengenai hasil uji
hipotesis secara simultan atau secara bersama-sama dengan bantuan
perangkat lunak SPSS 16.0.Hasil uji F dapat dilihat dari nilai Fhitung pada
tabel ANOVA yaitu diperoleh Fhitung sebesar 20,932 dan sig. 0,000.
Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan F tabel (pada df 3;57
diperoleh nilai Ftabel = 2,77).
63
Artinya jika Fhitunglebih besar dari Ftabelmaka terdapat pengaruh secara
simultan atau secara serempak dari variabel independen terhadap
variabel dependen.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel kompetensi sumber daya
manusia (X1), sistem pengendalian intern (X2) dan pemanfaatan
teknologi (X3) secara simultan terhadap kualitas informasi laporan
keuangan(Y).
4.3 Pembahasan
1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas informasi
Laporan Keuangan.
Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t
variabel kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas
informasi laporan keuangan dengan nilai thitung(2,271) >ttabel (2,012) dan di
mana nilai signifikansinya 0,028< 0,05. hasil ini sesuai dengan hipotesis
yang dirumuskan dan sesuai dengan hasil yang dikemukakan oleh I Gusti
Ayu Purnawati dan I Putu Upabayu Rama Mahaputra yang menyatakan
bahwa kapasitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan teori, Roviyantie (2011) menyebutkan bahwa laporan
keuangan merupakan sebuah produk yang dihasilkan oleh bidang atau
disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan kualitas sumber daya
manusia yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang
berkualitas. Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas
dibutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam
akuntansi keuangan. Kualitas laporan keuangan akan meningkat apabila
didukung oleh pegawai yang memahami standar akuntansi keuangan.
Kualitas pegawai yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan harus
mengerti dan memahami bagaimana proses dan pelaksanaan akuntansi itu
dijalankan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Seseorang
dikatakan paham terhadap akuntansi adalah mengerti dan pandai bagaimana
64
proses akuntansi itu dilakukan sampai menjadi suatu laporan keuangan
dengan berpedoman pada prinsip dan standar penyusunan laporan keuangan
yang diterapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
nomor 27 tentang Akuntansi Perkoperasian Tahun 1998.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa apabila kompetensi sumber
daya manusia yang dimiliki oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kompetensi sumber daya
manusia yang baik, maka dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan
yang disajikan.
2. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap KualitasInformasi
LaporanKeuangan.
Sistem Pengendalian Interntidak berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t
variabel sistem pengendalian intern terhadap variabel kualitas informasi
laporan keuangan dengan nilai thitung (0,051) < ttabel (2,012) dan di mana nilai
signifikansinya 0,959>0,05. hasil ini tidak sesaui dengan rumusan hipotesis
dan tidak sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh I Gusti Ayu Purnawati
dan I Putu Upabayu Rama Mahaputra yang menyatakan bahwa sistem
pengendalian intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan.
Suatu laporan keuangan dapat memberi manfaat bagi para
pemakainya, maka laporan keuangan tersebut harus mempunyai nilai
informasi yang berkualitas dan berguna dalam pengambilan
keputusan.Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi agar dapat
memenuhi tujuannya.Laporan keuangan yang andal terpenuhi jika informasi
dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan yang material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi.Untuk itu, diperlukan adanya sistem pengendalian intern.Sistem
pengendalian intern merupakan hal yang paling penting dalam suatu
65
organisasi. Tanpa adanya sistem ini, maka akan sering terjadi kecurangan
yang akan merugikan organisasi itu sendiri.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa apabila sistem pengendalian
intern belum diterapkan dengan baik oleh Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), maka tidak dapat
meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan yang disajikan.
3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kualitas informasi Laporan
Keuangan.
Pemanfaatan Teknologi berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel
teknologi informasi terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan
dengan nilai thitung (5,882) <ttabel (2,012) dan di mana nilai signifikansinya
0,000> 0,05. hasil ini sesuai degan rumusan hipotesis dan sesuai dengan
pendapat I Gusti Ayu Purnawati dan I Putu Upabayu Rama Mahaputra yang
menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Teknologi merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi
organisasi sektor publik yang kompleks. Oleh karena itu, pemanfaatan
teknologi dalam hal ini aplikasi komputer akuntansi pada lingkup
pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam membantu pejabat
pengelola keuangan SKPD maupun PPKD dalam menyusun laporan
keuangan yang berbasis akrual dengan efektif, efisien, dan ekonomis
berdasarkan standar akuntansi pemerintahan.Pemanfaatan teknologi
informasi merupakan penggunaan secara optimal komputer, perangkat
lunak, database, jaringan, electronic commerce, dan jenis lainnya yang
berhubungan dengan teknologi informasi (Wilkinson et al, 2000).
Pemanfaatan teknologi mencakup adanya (a) pengolahan data.
Pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara
elektronik dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar
pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh
masyarakat (Hamzah, 2009).
66
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa apabila pemanfaatan
teknologi telah dimanfaatkan dengan baik oleh Kantor Wilayah Kementrian
Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), maka dapat meningkatkan
kualitas informasi laporan keuangan yang disajikan.
4. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern
dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan.
Kompetensi sumber daya manusia, sistem pengendalian intern dan
pemanfaatan teknologi secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Berdasarkan pengujian
variabel independen dan variabel dependen Secara simultan dapat di
jelaskan oleh uji F ( uji simultan ) menunjukan F hitung sebesar 20,932
sedangkan F tabel seebsar 2,77.Hal ini artinya variabel kompetensi sumber
daya manusia, sistem pengenalian intern dan pemanfaatan teknologisecara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi
laporan keuangan.hal ini sesuai dengan rumusan hipotesis dan sesuai
dengan yang dikemukakan oleh I Gusti Ayu Purnawati dan I Putu Upabayu
Rama Mahaputra yang menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa secara
secara bersama-sama variabel kompetensi sumber daya manusia, sistem
pengendalian intern dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh
terhadap kualitas informasi laporn keuangan yang akan disajikan.
Kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan
sistem pengendalian intern merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan
satu dengan yang lain. Dalam menghasilkan suatu informasi yang bernilai,
menyangkut dua elemen pokok yaitu informasi yang dihasilkan serta
sumber daya yang menghasilkannya.Laporan keuangan tersebut harus
dibuat sedemikian rupa sehingga laporan keuangan yang dihasilkan tersebut
benar atau valid. Sumber daya manusia yang akan menjalankan sistem
tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan atau keahlian akuntansi yang
memadai yang dapat dicapai dengan adanya kemauan untuk belajar dan
mengasah kemampuannya dibidang akuntansi. Kemampuan sumber daya
67
manusia itu sendiri sangat berperan dalam menghasilkan informasi yang
andal sehingga dapat meningkatkan kualitas penyajian laporan keuangan.
Namun, dalam penyusunan laporan keuangan kapasitas sumber daya
manusia baik harus didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
tepat karena teknologi informasi akan memberikan kecepatan pemrosesan
transaksi dan membantu dalam penyiapan laporan. Selain itu dapat
menyimpan data dalam jumlah besar, meminimalisir terjadinya kesalahan,
dan biaya pemrosesan yang lebih rendah.Pemanfaatan teknologi informasi
yang baik, diharapkan dapat menghasilkan pelaporan keuangan yang
berkualitas.
Kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi
yang baik harus didukung dengan sistem pengendalian intern yang kuat.
Dengan adanya pengendalian internal organisasi, maka dengan sendirinya
sistem yang akan melakukan pengawasan guna mencapai visi, misi dan
tujuan organisasi. Pengendalian intern yang efektif akan membantu
melindungi aset perusahaan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan
manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan terhadap
ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya
kerugian, penyimpangan dan pelanggaran (Susanto, 2008).
68
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas informasi
Laporan Keuangan.Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel
kompetensi sumber daya manusia terhadap variabel kualitas informasi
laporan keuangan dengan nilai thitung (2,271) > ttabel (2,012) dan di mana nilai
signifikansinya 0,028 < 0,05. Artinya jika nilaithitung lebih besar dari nilai
ttabeldan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka terdapat pengaruh
antara kompetensi sumber daya manusia (X1) terhadap variabel kualitas
informasi laporan keuangan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Y).
2. Sistem Pengendalian Intern tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi
laporan keuangan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel
sistem pengendalian intern terhadap variabel kualitas informasi laporan
keuangan dengan nilai thitung (0,051) < ttabel (2,012) dan di mana nilai
signifikansinya 0,959 > 0,05. Artinya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai
ttabel dan niai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka tidak berpengaruh
antara sistem pengendalian intern (X2) terhadap variabel kualitas
informasi laporan keuangan pada Kantor Wilyah Kementerian Agama
Provinsi Nusa Tenggara Timur (Y).
3. Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kualitas informasi Laporan
Keuangan. Hal ini dinyatakan berdasarkan hasil uji t variabel teknologi
informasi terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan dengan
nilai thitung (5,882) > ttabel (2,012) dan di mana nilai signifikansinya 0,000 <
0,05. Artinya jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel dan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05, maka terdapat pengaruh antara teknologi informasi
(X3) terhadap variabel kualitas informasi laporan keuangan pada Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur (Y).
69
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kompetensi
sumber daya manusia, sistem pengendalian intern dan teknologi informasi
secara serempak atau simultan terhadap kualitas informasi laporan
keuangan. Hal ini dinyatakkan berdasarkan hasil uji F yang dapat dilihat
dari nilai Fhitung pada tabel ANOVA yaitu diperoleh Fhitung sebesar 20,932
dan sig. 0,000. Hasil ini lebih besar jika dibandingkan dengan Ftabel sebesar
2,77. Artinya jika nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel maka terdapat
pengaruh secara simultan atau secara serempak dari variabel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas adapun saran yang dapat
diberikan yaitu :
1. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur
diharapkan dapat mempertahankan kompetensi sumber daya manusia yang
ada dan bahkan lebih meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
karena berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
2. Pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara
Timur lebih meningkatkan pemanatauan sistem pengendalian intern secara
efektif agar terkontrol dengan baik sehingga dapat berpengaruh terhadap
kualitas infromasi laporan keuangan.
3. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur
diharapkan dapat mempertahankan dan lebh meningkatkan dalam
pemanfaatan teknologi informasi karena berpengaruh terhadap kualitas
informasi laporan keuangan.
4. Penelitian ke depan diharapkan dapat menggunakan variabel dan sampel
lebih banyak dari penelitian ini dan diharapkan dapat dijadikan sebagai
acuan untuk peneliti selanjutnya yang mengambil judul penelitian yang
sama dengan penelitian ini.
70
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang : Universitas Diponegoro.
Mahputra, I Putu Upabayu Rama, I Wayan Putra (2014). Analisis Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, E-
Jornal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN:2302-8556.
71
Purnawati, I Gst Ayu, Edy Sujana (2015), Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Mansusia, Pengendalian Internal Akuntansi, Dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan, E-Journal S1 Ak Universiitas
Pendidikan Ganesha, Volume 3 No 1.
Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. Skripsi. Universitas Siliwangi.
Wilkinson, Joseph W., et.al.. 2000. Accounting information systems. Fourth Edition.
New York: John Wiley & Sons
72
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN
AGAMA PROVINSIS NTT
Kepada Yth.
di-
tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi skripsi demi memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan
Akuntansi pada program Studi Akuntansi Sektor Publik Jurusan Akuntansi pada
Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Kupang. Maka dengan segala kerendahan hati saya
memohon kepada Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk memberikan sumbangan pemikiran
dalam bentuk tanggapan terhadap beberapa pernyataan yang tersedia dalam kuesioner
ini mengenai topik “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Informasi Laporan Keuangan Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi NTT ”. Adapun pengumpulan data dari kuesioner ini semata-Mata hanya
digunakan untuk keperluan akademis dan penelitian guna menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Semua data dalam kuesioner ini akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
Kesediaan dan kerja sama yang Bapak/Ibu/Saudara (i) berikan dalam bentuk informasi
yang benar dan lengkap akan sangat mendukung keberhasilan peneliti ini. Selain itu,
jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara (i) berikan merupakan sumbangan yang berharga bagi
penulis.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan
dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) yang telah meluangkan waktunya dalam pengisian
kuesioner ini.
73
A. DATA IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis kelamin :
Umur : .....Tahun
Jabatan :
B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Adapun petunjuk pengisian kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Kepada Bapak/Ibu/Saudara (i) diharapkan untuk menjawab semua
pernyataan yang ada dengan jujur dan apa adanya
2. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia dan pilih satu alternatif
jawaban paling sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
3. Semakin tinggi tingkat kesetujuan Kepada Bapak/Ibu/Saudara (i) pada
pernyataan tersebut maka akan semakin tinggi derajat kesesuaian
terhadap penelitian ini
4. Terdapat 5 (lima) alternatif jawaban yang akan dipilih yaitu sebagai
berikut:
74
Daftar Pernyataan Tentang Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
75
No Pernyataan Alternatif Jawaban
STS TS N S ST
Lingkungan Pengendalian 1 2 3 4 5
1 Pimpinan selalu menetapkan aturan
mengenai perilaku dan standar etika
pegawai
2 Pimpinan selalu mengambil tindakan
yang tegas atas pelanggaran kebijakan,
prosedur atau aturan perilaku
3 Pimpinan selalu melakukan
pemeriksaan mendadak terhadap
catatan akuntansi, fisik kas dan barang
4 Pimpinan secara terus menerus
melakukan penilaian terhadap kualitas
pengendalian intern.
Penilaian Resiko
5 Pimpinan telah melakukan analisis
resiko secara lengkap dan menyeluruh
terhadap kemungkinan timbulnya
pelanggaran terhadap sistem akuntansi
76
masukan signifikan
Di kutip dari : I Putu Upabayu Rama Mahaputra (2014
77
No Pernyataan Alternatif Jawaban
STS TS N S ST
Relevan 1 2 3 4 5
1 Laporan keuangan yang disusun sudah sesuai
dengan SAP,dengan informasi yang lengkap
mencakup semua informasi akuntansi yang
dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan
2 Laporan keuangan yang disusun selesai
secara tepat waktu sehingga dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan saat ini dan
mengoreksi keputusan masa lalu
(feedbackvalue)
Andal
3 Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan telah benar dan memenuhi
kebutuhan para pengguna dan tidak berpihak
pada kepentingan tertentu sehingga teruji
kebenarannya
4 Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan,menggambarkan dengan jujur
transaksi dan peristiwa lainnya sehingga
bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan yang bersifat material
Dapat Dibandingkan
5 Informasi yang termuat dalam laporan
keuangan yang disusun, selalu dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan
periode sebelumnya
6 Dalam penyusunan laporan keuangan, telah
menggunakan kebijakan akuntansi yang
berpedoman pada SAP dari tahun ke tahun
Dapat Dipahami
7 Laporan yang dibuat disusun secara
sistematis sehingga mudah dimengerti dan
dipahami
8 Informasi yang disajikan dalam laporan telah
jelas dan disajikan dalam bentuk pemahaman
para pengguna
Di kutip dari : I Putu Upabayu Rama Mahaputra (2014
78
1. SUMBER DAYA MANUSIA (X1)
79
33 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47
34 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 45
35 5 5 5 5 3 3 4 5 5 4 44
36 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 42
37 4 5 3 3 4 4 5 5 3 5 41
38 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4 39
39 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 45
40 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
41 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 46
42 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 48
43 5 4 4 3 4 4 5 5 5 4 43
44 4 3 3 5 3 4 5 3 3 3 36
45 4 5 3 3 3 4 3 4 4 3 36
46 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 34
47 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 31
48 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 32
49 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 33
50 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32
80
11 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 44
12 4 5 4 5 3 3 4 5 4 5 5 47
13 3 4 4 3 3 5 5 3 3 4 4 41
14 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 47
15 4 3 4 4 5 3 3 5 3 4 5 43
16 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 52
17 5 4 4 3 4 4 3 3 3 5 5 43
18 4 5 3 3 5 3 4 5 3 5 4 44
19 4 4 5 5 4 3 3 5 3 3 3 42
20 5 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 45
21 5 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 46
22 5 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 43
23 5 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 44
24 5 4 3 4 5 5 4 3 3 4 4 44
25 2 4 2 1 1 1 2 1 3 3 3 23
26 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 50
27 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 47
28 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 46
29 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 52
30 3 3 4 5 5 3 3 4 3 4 4 41
31 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 42
32 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 39
33 5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 4 46
34 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 52
35 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 5 49
36 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 48
37 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 38
38 4 3 3 5 5 4 4 3 4 5 5 45
39 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 44
40 4 4 4 5 3 3 3 4 4 5 5 44
41 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 48
42 4 3 3 4 3 4 3 3 5 5 4 41
43 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 51
44 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 5 50
45 4 3 3 4 5 5 5 3 3 3 4 42
46 4 3 3 4 3 3 5 3 3 3 3 37
81
47 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 43
48 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 44
49 4 5 4 3 3 4 5 4 3 3 3 41
50 4 4 5 5 4 4 3 5 3 3 3 43
82
26 4 3 4 4 4 4 5 28
27 5 4 5 4 4 4 4 30
28 5 4 4 4 4 5 5 31
29 5 5 4 3 3 5 5 30
30 4 3 5 3 4 5 5 29
31 5 5 5 4 4 4 3 30
32 4 4 5 4 4 5 4 30
33 4 5 5 4 5 5 4 32
34 4 4 5 5 4 4 5 31
35 4 4 5 5 4 4 4 30
36 3 3 4 3 4 4 4 25
37 5 4 5 4 4 4 3 29
38 5 4 5 5 5 4 5 33
39 5 4 4 4 4 4 5 30
40 5 5 5 4 4 4 5 32
41 5 5 5 4 4 4 4 31
42 4 4 5 5 3 4 4 29
43 5 3 5 4 4 4 5 30
44 5 5 4 4 5 5 4 32
45 3 4 3 3 3 4 4 24
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 4 4 4 4 4 4 4 28
48 4 4 4 4 4 4 4 28
49 4 3 4 4 4 4 3 26
50 5 5 4 5 5 5 5 34
Jml.
Kualitas Informasi Laporan Keuangan Total Y
Resp
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
1 4 5 4 5 5 4 4 4 35
83
2 4 4 4 4 3 4 4 5 32
3 5 4 3 5 5 5 4 4 35
4 3 5 3 4 4 4 4 3 30
5 5 5 4 4 4 4 3 3 32
6 4 5 4 4 5 3 4 5 34
7 5 5 4 4 5 4 5 4 36
8 4 5 5 5 4 5 4 5 37
9 4 5 5 5 4 5 4 5 37
10 3 4 3 5 4 4 3 3 29
11 4 5 4 4 4 3 5 4 33
12 4 5 5 5 5 5 5 5 39
13 4 4 4 5 4 4 4 4 33
14 5 5 4 5 5 5 4 5 38
15 5 5 4 4 4 5 5 5 37
16 4 5 5 5 5 5 3 3 35
17 3 5 4 5 5 5 4 4 35
18 5 4 4 5 3 3 4 4 32
19 4 3 3 3 4 4 3 4 28
20 4 4 4 3 3 4 3 4 29
21 4 4 4 3 3 4 3 4 29
22 4 4 4 3 3 3 3 3 27
23 3 4 4 4 4 4 4 4 31
24 5 4 5 4 4 5 5 4 36
25 4 3 3 3 3 4 3 3 26
26 4 3 4 5 4 4 5 4 33
27 5 5 4 5 4 5 4 4 36
28 4 4 4 5 4 4 4 4 33
29 5 5 3 5 5 4 3 3 33
30 4 4 3 4 3 5 3 4 30
31 4 3 4 5 5 5 4 4 34
32 5 4 4 4 4 5 4 4 34
33 4 4 5 4 5 5 4 5 36
34 5 5 4 4 4 5 5 4 36
35 5 5 4 4 4 5 5 4 36
36 4 4 4 3 3 4 3 4 29
37 4 4 3 5 4 5 4 4 33
84
38 5 5 5 5 4 5 5 5 39
39 5 4 4 5 4 4 4 4 34
40 5 5 4 5 5 5 4 4 37
41 5 5 5 5 5 5 4 4 38
42 5 4 4 4 4 5 5 3 34
43 4 3 3 5 3 5 4 4 31
44 4 5 3 5 5 4 4 5 35
45 4 4 3 3 4 3 3 3 27
46 5 3 3 4 4 4 4 4 31
47 5 4 4 4 4 4 4 4 33
48 3 4 4 5 5 5 4 4 34
49 4 3 4 5 5 5 4 4 34
50 4 3 4 4 4 5 5 3 32
85
LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS
1. Sumber Daya Manusia (X1)
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Total_X1
X1.1 Pearson Correlation 1 .424** .337* .389** .408** .558** .509** .405** .294* .307* .710**
Sig. (2-tailed) .002 .017 .005 .003 .000 .000 .004 .038 .030 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.2 Pearson Correlation .424**
1 .408**
.411**
.188 .199 .087 .109 -.002 .152 .448**
Sig. (2-tailed) .002 .003 .003 .190 .165 .547 .451 .992 .292 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.3 Pearson Correlation .337 .408
* **
1 .530 **
.396**
.271 .321 .389 * **
.357 .390
* **
.695**
Sig. (2-tailed) .017 .003 .000 .004 .057 .023 .005 .011 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.4 Pearson Correlation .389**
.411**
.530**
1 .238 .382 **
.361**
.165 .335 *
.237 .640**
Sig. (2-tailed) .005 .003 .000 .095 .006 .010 .252 .017 .098 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.5 Pearson Correlation .408**
.188 .396 **
.238 1 .624 **
.672**
.351 *
.260 .471 **
.709**
Sig. (2-tailed) .003 .190 .004 .095 .000 .000 .013 .068 .001 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.6 Pearson Correlation .558**
.199 .271 .382 **
.624**
1 .503**
.111 .140 .393 **
.647**
Sig. (2-tailed) .000 .165 .057 .006 .000 .000 .443 .334 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.7 Pearson Correlation .509**
.087 .321 .361 * **
.672**
.503**
1 .550 **
.369**
.528**
.755**
Sig. (2-tailed) .000 .547 .023 .010 .000 .000 .000 .008 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.8 Pearson Correlation .405**
.109 .389 **
.165 .351 *
.111 .550 **
1 .536 **
.308 *
.604**
Sig. (2-tailed) .004 .451 .005 .252 .013 .443 .000 .000 .030 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.9 Pearson Correlation .294 *
-.002 .357 *
.335 *
.260 .140 .369 **
.536**
1 .348 *
.582**
Sig. (2-tailed) .038 .992 .011 .017 .068 .334 .008 .000 .013 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X1.10 Pearson Correlation .307 *
.152 .390 **
.237 .471 **
.393**
.528**
.308 *
.348 *
1 .643**
Sig. (2-tailed) .030 .292 .005 .098 .001 .005 .000 .030 .013 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Total Pearson Correlation
.710** .448** .695** .640** .709** .647** .755** .604** .582** .643** 1
_X1
86
2. Sistem Pengendalian Intern (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 X2.11 Total X2
X2.1 Pearson
1 .425** .435** .314* .397** .505** .259 .316* .173 .060 .271 .669**
Correlation
Sig. (2-
.002 .002 .026 .004 .000 .069 .026 .230 .676 .057 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.2 Pearson
.425** 1 .332* .053 -.012 .193 .288* .354* .077 .038 -.097 .423**
Correlation
Sig. (2-
.002 .018 .714 .934 .180 .042 .012 .596 .793 .504 .002
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.3 Pearson
.435** .332* 1 .397** .122 .268 .136 .606** .149 .018 .043 .578**
Correlation
Sig. (2-
.002 .018 .004 .400 .060 .347 .000 .301 .902 .765 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.4 Pearson
.314* .053 .397** 1 .366** .251 .320* .586** .191 .297* .331* .690**
Correlation
Sig. (2-
.026 .714 .004 .009 .079 .024 .000 .184 .037 .019 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.5 Pearson
.397** -.012 .122 .366** 1 .333* .268 .237 -.053 .046 .165 .494**
Correlation
Sig. (2-
.004 .934 .400 .009 .018 .060 .097 .717 .752 .254 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.6 Pearson
.505** .193 .268 .251 .333* 1 .377** .250 .230 .201 .138 .619**
Correlation
Sig. (2-
.000 .180 .060 .079 .018 .007 .080 .109 .161 .338 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.7 Pearson
.259 .288* .136 .320* .268 .377** 1 .269 .027 .169 .072 .529**
Correlation
Sig. (2-
.069 .042 .347 .024 .060 .007 .059 .854 .240 .621 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.8 Pearson
.316* .354* .606** .586** .237 .250 .269 1 .213 .370** .159 .733**
Correlation
Sig. (2-
.026 .012 .000 .000 .097 .080 .059 .137 .008 .272 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
87
X2.9 Pearson
.173 .077 .149 .191 -.053 .230 .027 .213 1 .295* .213 .388**
Correlation
Sig. (2-
.230 .596 .301 .184 .717 .109 .854 .137 .037 .137 .005
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.10 Pearson
.060 .038 .018 .297* .046 .201 .169 .370** .295* 1 .548** .499**
Correlation
Sig. (2-
.676 .793 .902 .037 .752 .161 .240 .008 .037 .000 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
X2.11 Pearson
.271 -.097 .043 .331* .165 .138 .072 .159 .213 .548** 1 .453**
Correlation
Sig. (2-
.057 .504 .765 .019 .254 .338 .621 .272 .137 .000 .001
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Total_X2 Pearson
.669** .423** .578** .690** .494** .619** .529** .733** .388** .499** .453** 1
Correlation
Sig. (2-
.000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .001
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
88
Sig. (2-tailed) .002 .052 .021 .005 .000 .095 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
X3.6 Pearson Correlation .404 **
.298 *
.351 *
.018 .518 **
1 .488**
.653**
Sig. (2-tailed) .004 .035 .013 .902 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
X3.7 Pearson Correlation .257 .058 .129 .200 .239 .488 **
1 .540**
Sig. (2-tailed) .072 .687 .372 .164 .095 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Total_X3 Pearson Correlation .833 **
.658 **
.683 **
.530 **
.668 **
.653 **
.540**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Total_Y
Y1 Pearson Correlation 1 .192 .157 .042 .047 .162 .292 *
.100 .409**
Sig. (2-tailed) .181 .276 .770 .744 .262 .039 .490 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y2 Pearson Correlation .192 1 .358 *
.247 .370 **
.076 .176 .265 .576**
Sig. (2-tailed) .181 .011 .084 .008 .601 .223 .063 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y3 Pearson Correlation .157 .358 *
1 .198 .210 .317 *
.372 **
.403 **
.625**
Sig. (2-tailed) .276 .011 .168 .144 .025 .008 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y4 Pearson Correlation .042 .247 .198 1 .544 **
.414 **
.304 *
.266 .651**
Sig. (2-tailed) .770 .084 .168 .000 .003 .032 .062 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y5 Pearson Correlation .047 .370 **
.210 .544 **
1 .313 *
.261 .182 .632**
Sig. (2-tailed) .744 .008 .144 .000 .027 .067 .205 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y6 Pearson Correlation .162 .076 .317 *
.414 **
.313 *
1 .329 *
.238 .599**
Sig. (2-tailed) .262 .601 .025 .003 .027 .020 .096 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y7 Pearson Correlation .292 *
.176 .372 **
.304 *
.261 .329 *
1 .373 **
.653**
Sig. (2-tailed) .039 .223 .008 .032 .067 .020 .008 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Y8 Pearson Correlation .100 .265 .403 **
.266 .182 .238 .373 **
1 .587**
89
Sig. (2-tailed) .490 .063 .004 .062 .205 .096 .008 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Total Pearson Correlation .409 **
.576**
.625 **
.651**
.632**
.599**
.653**
.587**
1
_Y Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
90
LAMPIRAN 4 HASIL UJI RELIABILITAS
a. Reliablitias X1
Reliability Statistics
.842 10
b. Reliabilitas X2
Reliability Statistics
.776 11
c. Reliabilitas X3
Reliability Statistics
.768 7
91
LAMPIRAN 5 HASIL UJI ASUMSI KLASIK
a. Hasil Uji Normalitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
1 (Constant)
92
LAMPIRAN 6 HASIL UJI HIPOTESIS
1. Hasil Uji analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .760a .577 .550 2.15494 1.500
a. Predictors: (Constant), Total_X3, Total_X1, Total_X2
b. Dependent Variable: Total_Y
3. Hasil Uji t
93
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
4. Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
Total 505.220 49
94