SKRIPSI
OLEH
KUPANG
2021
Motto
dan dilaksanakan”
~ Sujiwo Tejo ~
i
PERSEMBAHAN
i
ABSTRAK
tanggung jawab sosial pada PT. Taspen (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian studi
pada PT Taspen (Persero). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi
Teknik analisis data disusun dengan urutan (1) mendeskripsikan hasil penelitian
menggunakan paket program Excel for windows, (2) membuat grafik untuk ROA, ROE dan
NPM untuk dibandingkan dengan CSR, (3) membuat grafik GRI / CSR dari data
berkelanjutan perusahaan (4) membandingkan Teori ROA, ROE, NPM dengan teori dari
peneliti terdahulu, (5) menentukan apakah terdapat pengaruh dari ROA, ROE dan NPM
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh dari ROA, ROE
dan NPM terhadap CSR, karena adanya penurunan dan kenaikan yang signifikan setiap tahun
tertentu.
ii
ABSTRACT
By
Supervised by Dr. Pius Bumi Kellen, MM and Yohanis Demu, SE, MSA.
The purpose of this study was to analyze the effect of financial performance on social
responsibility at PT. Taspen (Persero). This research is a case study research using a
quantitative descriptive approach. The author conducted research at PT Taspen (Persero).
Data collection techniques in this study are literature study, interviews, observation and
documentation.
Data analysis techniques are arranged in the order of (1) describing research results using the
Excel for windows program package, (2) making graphs for ROA, ROE and NPM to be
compared with CSR, (3) making GRI / CSR graphs from company sustainable data (4)
comparing the theory of ROA, ROE, NPM with the theory of previous researchers, (5)
determining whether there is an effect of ROA, ROE and NPM on the company's CSR.
The results of the research conducted indicate that there is no influence of ROA, ROE and
NPM on CSR, due to a significant decrease and increase every certain year.
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan petunjuk-Nya dalam menyelesaikan penulisan skripsi berjudul “ Pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap Tanggung Jawab Sosial pada PT Taspen (Persero) ”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang.
Penulis menyadari bahwa dalam mencapai suatu tujuan tidak terlepas dari tantangandan
hambatan. Menyadari keterbatasan penulis, maka pada kesempatan ini perekenankan penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini, terutama Kepada:
1. Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas penyertaanNya sampai saat ini sehingga penulis telah
menyelesaikan penulisan Skripsi.
2. Bapak Prof Ir. Fredik Benu, M. Si., Ph.D selaku Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang yang
penulis banggakan yang telah member kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Nusa
Cendana.
3. Bapak Dr. Drs. Melkisedek N.B.C Neolaka, M. Si selaku Dekan dan semua Pimpinan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik beserta seluruh tenaga kependidikkan yang telah membantu penulis dalam
urusan akademis dan administrasi selama studi.
4. Bapak Drs. Yohanis S. Sarong, M. Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Bapak
Ricky Ekaputra Foeh, S.Pd.MM selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah
memberikan bantuan dan dukungan secara moril.
5. Bapak Dr. Pius Bumi Kellen, MM sebagai Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan
tenaga untuk membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis tentang materi serta turut
menyempurnakan Skripsi ini dari awal hingga akhir penulisan.
6. Bapak Yohanis Demu, SE, MSA sebagai Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
tenaga untuk membimbing dan memberikan saran-saran kepada penulis tentang materi serta turut
menyempurnakan Skripsi ini dari awal hingga akhir penulisan.
7. Bapak Drs. Petrus E. De Rozari, M. Si, Bapak Drs. Bei Marselinus, MM, dan Ibu Dra. Lustry Rahayu,
M.Si selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran yang sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, dan semua Dosen yang juga telah membimbing
dan membekali penulis selama berada di bangku kuliah.
8. Bapak Dr. Khalid K. Moenardy, M.Si selaku Dosen penasehat yang membantu penulis selama masa
perkuliahan.
9. Bapak dan Ibu Dosen serta segenap karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa
Cendana Kupang yang telah mendidik, membantu, dan melayani penulis selama di bangku kuliah.
10. Bapak Muhammad Abdul Gofur selaku Manajer PT. taspen Persero Cabang Kupang dan segenap
tenaga kerja yang telah memberikan data, informasi dan kerja sama yang baik selama penulis
melakukan penelitian.
11. Kedua orangtuaku yang tercinta, Bapak Albertus Noka dan Mama Yustina Jenau yang telah
mencurahkan hati, nasehat, tenaga dan air mata bagi penulis serta selalu memberikan dukungan, doa
dan motivasi selama ini.
12. Seluruh keluarga besar di Bajawa maupun di Ruteng : Oma Magdalena Lalut, Adik Yeyen, Yoan dan
Arni, Kakak dan Adik serta Om dan Tanta semua yang selama ini telah memberikan doa, motivasi
dan dukungan bagi penulis.
13. Sahabat-sahabat saya Oche Molina, Isna Retuk, Inggrid Luna, Nadya Wasonono, Oncy Walu, Yana
Bate yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan studi.
iv
14. Teman-teman seperjuangan HUGOS17 yang selalu saling memberi semangat dari awal masuk kuliah
sampai dengan saat menyelesaikan Skripsi : Lina Bete, Ikha Nuri, sarah Manose, Susan Renavizta,
Mirnawati, Lala Bria, Murni Lisnahan, Andre Wohangara, Jose Lie, Virda Bessie, Fince Bety, Buce
Maunino, Ledy Mbimbus, Chandra Gana.
15. Teman-teman seangkatan SDN Watutura Bajawa, SMP N 2 Bajawa dan SMA N 1 Bajawa yang
selalu mendukung dalam menyelesaikan studi.
Diharapkan Skripsi ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung jawab Sosial pada PT. Taspen (Persero). Penulis menyadari
bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang selama ini ikut membantu dan membantu dan
memberikan dorongan kepada penulis untuk meraih gelar ini, kiranya Tuhan memberikan berkat yang
berlimpah kepada kita.
Penulis
v
DAFTAR ISI
JUDUL
Halaman
SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO………………………………………………………………………………………………...
Error! Bookmark not defined.
PERSEMBAHAN……………………………………………………………………………..i
ABSTRAK…………………………………………......……………………………………...iii
KATA
PENGANTAR………………………………….....................................................................................iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………….vi
DAFTAR
TABEL……………………………………………………………………………..Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR
GRAFIK………………………………………………………………………………………………………………………..Error!
Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………............9
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..9
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………..10
2.1 Tinjauan Teoritis…………………………………………………………............10
2.1.1 Pengertian PT Taspen Persero………………………………………….............11
2.1.2 Tanggung Jawab Sosial/ CSR………………………………………………….12
2.1.3 Laporan Keuangan……………………………………………………………..13
2.1.4 Kinerja Keuangan……………………………………………………................23
2.1.4.1 Pengertian Kinerja Keuangan………………………………………………...23
2.1.4.2 Tahap-tahap dalam menganalisis Kinerja Keuangan………………………...23
2.1.5 Biaya…………………………………………………………………................27
2.1.5.1 Penggolongan Biaya………………………………………………….............27
2.2 Kajian Empiris…………………………………………………………................31
2.3 Kerangka Berpikir………………………………………………………………..35
vi
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………………...37
3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………………...37
3.2 Lingkup Penelitian……………………………………………………………….39
3.3 Lokasi Penelitian………………………………………………………................39
3.4 Operasionalisasi Variabel………………………………………………………...40
3.5 Jenis dan Sumber Data…………………………………………………………...40
3.5.1 Jenis Data………………………………………………………………............40
3.5.2 Sumber Data…………………………………………………………................41
3.6 Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………….41
3.7 Teknik Analisis Data……………………………………………………………..42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………..43
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………………..43
4.1.1 Profil dan Sejarah singkat Perusahaan…………………………………............43
4.1.1.1 Profil Perusahaan……………………………………………………………..43
4.1.2.1 Sejarah singkat Perusahaan…………………………………………………..47
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……………………………………………................49
4.1.3 Tanggung Jawab Sosial/ CSR PT Taspen Persero……………………………..49
4.2 Analisis Data dan Pembahasan…………………………………………………..52
4.2.1 Perhitungan Data ROA, ROE dan NPM……………………………………….52
4.2.2 Analisis Data…………………………………………………………...............54
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………………………….57
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………...63
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………….............63
5.2 Saran……………………………………………………………………………...63
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...65
LAMPIRAN………………………………………………………………………………….68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Aset, Laba Bersih, Pendapatan, dan Ekuitas PT. Taspen (Persero) Tahun 2015-
Tabel 4.2 Perbandingan Rasio Kinerja keuangan dengan CSR PT Taspen (Persero) Tahun
2015-2019………………………………………………………………………………………………………………………………………53
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
PT Taspen (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi
tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari Program Dana Pensiun dan
Tabungan Hari Tua (THT). Lembaga in didirikan pada tanggal 17 April 1963 dengan nama
Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang disingkat menjadi PN
Taspen. Pembentukan Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah No 9 tahun 1963 tentang Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang Tabungan Asuransi dan Pegawai negeri
Kesejahteraan Pegawai Negeri pada tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi
Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial bagi
pegawai negeri dan keluarganya pada saat mengakhiri pengabdiannya kepada Negara.Adapun
11 tahun 1956 tentang pembelanjaan Pensiun dan Undang-undang No 11 tahun 1969 tentang
pensiun pegawai dan pensiun janda/duda serta undang-undang No 8 tahun 1974 tentang
Pokok-pokok kepegawaian.
1
(Persero) PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri, disingkat PT Taspen Persero.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS maka
lingkup usaha PT Taspen (Persero) terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan
Pensiun. Program THT telah dilaksanakan sejak pendirian Taspen. Sedangkan untuk program
Pembayaran Pensiun PNS yang semula diselenggarakan oleh Ditjen Anggaran telah dialihkan
kepada PT Taspen Persero secara bertahap sejak tahun 1987. Penyelenggaraan pembayaran
Program Pensiun secara nasional dilakukan sejak tahun 1990. Sejak awal berdirinya Taspen
mengelola Program Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan sejak tahun 1987 mulai
mendapat tugas untuk mengelola Program Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagai upaya untuk
memudahkan peserta TASPEN yang tersebar di seluruh Indonesia dalam mengurus haknya,
sejak tahun 1987 TASPEN membuka Kantor Cabang di semua provinsi dan beberapa
Produk yang dikelola oleh Kantor Cabang Kupang adalah Program Pembayaran
Pensiun dan Program Tabungan Hari Tua (THT) untuk Pegawai Negeri Sipil termasuk
didalamnya Asuransi Kematian serta program Tabungan Hari Tua THT dan Multi Guna
Sejahtera untuk BUMN dan program paling baru saat ini Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
dan Jaminan Kematian (JKm). Sebagai unit pelayanan, Kantor Cabang Kupang mempunyai
mitra kerja terkait yang secara intens saling bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para peserta program Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Mitra kerja KC
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012). Dalam melakukan analisis kinerja keuangan,
2
diperlukan alat analisis untuk memudahkan para manajer mengetahui kinerja keuangan
perusahaannya.
Tanggung Jawab Sosial atau lebih dikenal dengan CSR (Corporate Social
Responsibility) merupakan suatu konsep atau program yang dimiliki oleh suatu perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan
tersebut berdiri. Tanggung jawab sosial yang berarti bahwa dalam setiap pengambilan
yang akan terjadi (Handoko, 2003). Pada mulanya CSR dilakukan dengan kegiatan-kegiatan
yang bersifat filantropi yaitu dorongan kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika
universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan perataan sosial. Tujuan dari CSR
adalah untuk membuat aktivitas bisnis perusahaan dan budaya perusahaan berkelanjutan
dalam aspek ekonomi,sosial dan ekologi. Program CSR (Corporate Social Responsibility)
merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi
pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggung jawab
sosial, dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola/memiliki dampak
terhadap sumber daya alam dan tidak dibatasi kontribusinya serta dimuat dalam laporan
keuangan.
perusahaan agar tumbuh sehat dan kuat. CSR Ibarat pupuk yang menyuburkan pertumbuhan
dan perkembangan hasil-hasil yang akan dicapai sebuah perusahaan optimal selaras dengan
Visi dan Misi Perusahaan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan rasa kepedulian terhadap
masyarakat sekitar di Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil
3
serangkaian kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu
Taspen (Persero) lingkungan Kantor Cabang PT Taspen (Persero), serta mewujudkan secara
Bina Lingkungan PKBL sesuai program pemerintah tentang pembinaan lingkungan. Selain
kegiatan CSR, Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan yaitu
pembayaran Tabungan Hari Tua dan Pensisun bagi Pegawai Negeri Sipil, tentunya PT
Taspen (Persero) harus memberikan pelayanan prima pada setiap peserta.Untuk memenuhi
harapan peserta yang semakin tinggi, Taspen berupaya meningkatkan nilai manfaat dan
pelayanan secara optimal kepada peserta yaitu Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi
Freedam dan Janggi (1998) dalam penelitian Sembiring (2005) yang menemukan
bahwa terdapat hubungan negative antara laba dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial, yang berarti bahwa semakin tinggi laba, tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial
yang dilakukan perusahaan justru semakin rendah, sebaliknya semakin rendah laba yang di
dapat perusahaan, maka semakin tinggi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya.
Hal tersebut sesuai dengan Teori legitimasi yang diungkapkan oleh Donovan dan
Gibson yang menyatakan hubungan antara profitabilitas dan tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan
menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang
kesuksesan keuangan. Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap
para pengguna laporan keuangan akan membaca “good news” kinerja perusahaan, misalnya
dalam lingkup sosial dan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan tersebut
(Sembiring, 2005).
4
Penelitian yang dilakukan oleh Bowman dan Haire (1976) dalam penelitian Sembiring
(2005) justru menemukan hal yang sebaliknya, Bowman dan Haire mengemukakan bahwa
semakin tinggi laba perusahaan, maka semakin tinggi pula tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial yang dilakukan. Sebaliknya, semakin rendah laba yang di dapat perusahaan,
semakin rendah pula tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukannya.
Hasil yang ditemukan Bowman dan Haire sejalan denga Teori Hierarki Kebutuhan
Maslow. Ketika mencapai laba yang tinggi, perusahaan dianggap sudah mampu untuk
memenuhi kebutuhan tingkat selanjutnya, yaitu kebutuhan sosial serta kebutuhan akan
melalui pelaporan yang lebih transparan, sehingga tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dilakukan oleh perusahaan pun akan cenderung lebih baik. Sebaliknya,
perusahaan dengan laba yang rendah akan lebih memfokuskan perhatiaannya pada usaha
pemenuhan kebutuhan pokoknya, yaitu laba. Sehingga tingkat pengungkapan tanggung jawab
pelestarian lingkungan. Hal itu secara jelas diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, yakni berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Menurut undang-undang tersebut, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan
kegiatan tanggung jawab sosial kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) secara
luas, yaitu karyawan, peserta, masyarakat dan lingkungan guna terwujudnya Good Corporate
Citizen. Dalam perumusan program CSR, Perseroan berupaya untuk melibatkan para
5
pemangku kepentingan agar didapat program-program yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Dengan pelibatan ini, pemangku kepentingan akan merasa memiliki program yang
digelar, yang pada gilirannya akan membuat pelaksanaan program menjadi lebih optimal.
Walhasil, dari waktu ke waktu, pelaksanaan program CSR oleh Perseroan akan semakin
meningkat kualitasnya. Hal itu akan mendukung tujuan kegiatan CSR sebagai fondasi dalam
wujudkan dengan mendirikan satu unit yaitu Unit PKBL. Untuk alokasi dana terkait
tanggung jawab sosial/ CSR KC dananya di dapat dari pusat dan di dapat setelah
pertimbangan antara permintaan dari KC kepada kantor Pusat, dan setelah beberapa
pertimbangan maka dananya bisa dialokasikan untuk kebutuhan tanggung jawab sosial atau
CSR. Dana CSR yang dialokasikan untuk KC Kupang tergantung permintaan dan juga
beberapa pertimbangan. Hal ini bertujuan agar pengelolaan anggaran dan kegiatan CSR dapat
terealisasikan dengan baik. Adapun tugas dan wewenang unit PKBL adalah sebagai berikut :
kegiatan PKBL yang dilaksanakan di Taspen Cabang Kupang adalah memberikan bantuan,
antara lain, bantuan bagi masyarakat yang tidak mampu dan bantuan mendirikan tempat
ibadah. Selain itu, CSR juga diberikan dalam skala yang lebih luas, yakni mengangkat derajat
taraf hidup masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar Perseroan dari garis kemiskinan
bantuan dalam berbagai bentuk untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. Taspen Life
pada tanggal 30 September 2017 menyerahkan bantuan berupa 20 Personal Computer untuk
Laboratorium Komputer. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama Taspen
6
Life Maryoso Sumaryono. Kemudian pada tahun ini Perusahaan juga merealiasikan bantuan
beasiswa bagi 2 (dua) orang pelajar, dalam bentuk bantuan pembayaran biaya kuliah serta
uang saku dan dalam bentuk bantuan pembayaran biaya kuliah. Selain itu donasi lain
disampaikan dalam bentuk sponsorship, seperti paket sponsorship partisipasi HNMUN 2017
Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab perusahan terhadap aspek sosial budaya,
Perusahaan telah memberikan bantuan dalam bentuk donasi untuk mendukung terciptanya
berbagai wilayah di Indonesia. Bantuan yang telah diserahkan terkait aspek sosial budaya
Uraian latar belakang yang terjadi maka peneliti mengambil judul penelitian tentang
“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial pada PT Taspen (Persero)”.
7
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial pada PT. Taspen
(Persero)?
Menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial pada PT. Taspen
(Persero).
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
1. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis sehubung
Sebagai bahan masukan dan saran bagi pihak PT.Taspen (Persero) tentang pengaruh kinerja
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk penelitian
lebih lanjut, terutama bagi peneliti yang melakukan penelitian yang berkaitan dengan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
laporan penelitian dan sebagainya tentang masalah yang berkaitan dengan variabel yang
diteliti. Setiap penyusutan paradigma penelitian harus didasarkan pada kajian teori, kajian
empiris dan kerangka berpikir. Kajian teori merupakan uraian sistematis tentang teori dan
hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Kajian empiris merupakan
hasil-hasil penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan untuk dalam menyusun
atau memperkaya kajian teori sedangkan kerangka berpikir merupakan sintesa tentang
hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Tinjauan Pustaka yang dibahas dalam penelitian ini terdiri dari: Kajian Teoritis,
Kajian teori (Sumandi suryabrata 1990:81) merupakan langkah kedua setelah masalah
penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian.
Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan
porposisi yang disusun secara sistematis. Teori mempunyai tiga fungsi yaitu, untuk
proposal dapat digunakan sebagai indikator untuk penguasaan teori dan memperjelas
Teori-teori yang terdapat dalam kajian ini meliputi: PT. Taspen (Persero) sebagai
tempat penelitian,dan pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial pada PT.
TASPEN (Persero).
9
2.1.1 Pengertian PT. Taspen Persero
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau disingkat PT Taspen
Persero telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang sejarah abdi
Negara di Indonesia atas peran yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam
menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari
Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT) dengan tujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun.
tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakaa yang menghasilkan Keputusan Menteri Peama RI Nomor
pentingnya pembentukan jaminan sosial sebagai bekal bagi Pegawai Negeri dan keluarganya
di masa purna bakti. Kemudian pada tanggal 17 April 1963, Pemerintah mendirikan
Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN Taspen) melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963. Pembentukan Program Tabungan Hari Tua
Pembelanjaan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1963 tentang
Adanya peningkatan jumlah Pegawai Negeri dan semakin luasnya cakupan layanan,
Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1981 dan disahkan dengan Akta Notaris Imas
Fatimah Nomor: 4 tanggal 4 Januari 1982 dengan nama PT Taspen (Persero) yang
Tindak lanjut amanat Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 1981, pada tanggal
10
22 September 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 822/KMK.03/1986
tanggal 22 September 1986 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 842.1-841 tanggal
13 Oktober 1986 tentang penugasan pembayaran pensiun di wilayah Bali, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur terhitung 1 Januari 1987. Dilanjutkan untuk wilayah Sumatera
tanggal 31 Oktober 1987 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 842.1-1402/PUOD
812/KMK.03/1988 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 842.1-755 pada tanggal
sea Madura terhitung mulai tanggal 1 Januari 1989. Bagi wilayah Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Irian Jaya dan Timor-timur terhitung 1 April 1990 berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 79/ KMK.03/1990 tanggal 22 januari 1990 dan Surat Menteri Dalam
pensiun Pegawai Negeri secara nasional telah terlaksana pada 1 April 1990 hingga saat ini.
Responsibility) merupakan suatu konsep atau program yang dimiliki oleh suatu perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana perusahaan
tersebut berdiri. Tanggung jawab sosial yang berarti bahwa dalam setiap pengambilan
yangakan terjadi (Handoko, 2003). Pada mulanya CSR dilakukan dengan kegiatan-kegiatan
yang bersifat filantropi yaitu dorongan kemanusiaan yang bersumber dari norma dan etika
universal untuk menolong sesama dan memperjuangkan perataan sosial.Tujuan dari CSR
adalah untuk membuat aktivitas bisnis perusahaan dan budaya perusahaan berkelanjutan
11
Landasan Teori CSR
stakeholder-nya.
suatu perusahaan dalam periode tertentu. Pembuatan laporan keuangan berfungsi untuk :
evaluasi dan perbandingan dampak keuangan yang terjadi akibat suatu keputusan
ekonomi.
keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam menilai aktivitas investasi dan
1) Neraca
‘snapshot’ gambaran kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik
12
tertentu. Neraca keuangan didasarkan pada accounting identity yang pada dasarnya
menggambarkan neraca sebagai kesamaan anatar asset dengan kewajiban dan modal
Persamaan tersebut terlihat bahwa jumlah aset (aktiva) akansama dengan kewajiban
dan modal saham. Modal saham biasanya didefinisikan sebagai selisih sisa setelah
1. Aset (aktiva)
2. Utang
3. Modal Saham.
Aset bisa didefinisikan sebagai manfaat ekonomis yang akan diterima di masa
mendatang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau
kejadian tertentu. Aset merupakan sumber ekonomi organisasi yang akan dipakai
memberikan jasa atau manfaat pada organisasi yang memakai aset tersebut.
masa mendatang dari kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer aset atau
memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi atau
kejadian di masa lalu. Utang muncul terutama karena penundaan pembayaran untuk
barang atau jasa yang telah diterima oleh organisasi dan dari dana yang dipinjam.
Utang dagang merupakan contoh utang yang timbul karena penundaan pembayaran
untuk pembayaran barang atau jasa yang telah diterima organisasi, sementara utang
pinjaman merupakan contoh utang yang timbul karena dana yang dipinjam.
13
Modal saham merupakan sisa, yaitu aset dikurangi utang-utangnya. Modal
saham merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha. Modal saham menduduki urutan
sesudah utang dalam hal klaim terhadap aset perusahaan, atau dengan kata lain
memiliki klaim terhadap sisa perusahaan. Dari sudut pandang perusahaan, modal
konsekuensinya. Imbalan tersebut berupa kenaikan harga saham dan dividen yang
dibayarkan.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membaca neraca keuangan perusahaan
Karena itu laporan keuangan perusahaan ditulis sebagai laporan laba rugi untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 19X3, yang berrati laporan laba rugi menyajikan
ringkasan aktivitas selama satu tahun, yaitutahun 19X3. Laporan laba rugi sering
dianggap sebagai laporan yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan yang
dilaporkan meliputi kegiatan rutin (operasi bisnis), dan juga kegiatan yang tidak
rutin, seperti penjualan aset tertentu, penghentian lini bisnis tertentu, perubahan
Definisi kegiatan rutin dan nonrutin akan tergantung dari jenis usaha yang
dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika perusahaan bergerak di bidang ritel,
14
berkaitan dengan tingkat keuntungan, resiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan
Laporan aliran kas meringkas aliran kas masuk dan keluar perusahaan untuk jangka
waktu tertentu. Laporan kas diperlukan karena dalam beberapa situasi, laporan laba
perusahaan yang sedang tumbuh akan mempunyai ciri- ciri seperti berikut.
dilakukan dengan kredit), yang berarti akan mencatat pendapatan / penjualan yang
tinggi. Di lain pihak, karena perusahaan tersebut masih baru, maka perusahaan akan
produksinya.
administrasi dan produksi, perusahaan mengeluarkan kas yang banyak. Karena aliran
kas keluar lebih besar dibandingkan dengan aliran kas masuk, maka aliran kas masuk
15
2. Memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan,
Laporan aliran kas ingin melihat aliran dana yaitu berapa besar kas masuk, sumber-
sumbernya, berapa kas keluar, dan kemana kas tersebut keluar. Oleh karena itu item-
item dalam laporan aliran kas dikelompokkan ke dalam tiga bagian besar, yaitu :
Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang
tepat.”
sebagai “penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
16
keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan itu sendiri. Ini berarti para analis laporan keuangan dituntut
keuangan.
Tujuan dari analisis laporan keuangan menurut (Hanafi & Halim, 2003) yaitu:
Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan risiko
kondisi ekonomi (inflasi atau persaingan), dan faktor dari perusahaan contohnya
2) Pemberian kredit
pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
Fokus dalam analisis ini adalah kemampuan perusahaan dalam jangka panjang.
3) Kesehatan Pemasok(supplier)
17
sehat dan bisa bertahan terus. Dengan kemungkinan kerja sama yang terus
dengan supplier.
Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit, jangka waktu
kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan dan lain-lain.
6) Pemerintah
pajak yang dibayarkan, atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi
suatu industri. Bagi industri yang diatur (regulated industry), tingkat keuntungan
18
pasar modal, maka pemerintah akan menganalisis keuangan perusahaan untuk
7) Analisis Internal
8) Analisis pesaing
sejauh mana kekuatan keuangan pesaing. Informasi semacam ini bisa dipakai
9) Penilaian Kerusakan
keuangan bisa dipakai oleh pihak asuransi untuk menentukan besarnya kerusakan
yang dialami oleh perusahaan. Informasi ini bisa dipakai untuk menentukan
Beberapa hal perlu diperhatikan pada waktu menganalisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
keuangan. Laporan keuangan lima atau enam tahun ke belakang barangkali bisa
19
digunakan untuk melihat adanya trend-trend tersebut. Lebih spesifik lagi, jika
2. Angka-angka yang berdiri sendiri akan sulit ditentukan baik tidaknya. Angka
pembanding diperlukan untuk melihat apakah angka tertentu itu baik atau tidak
baik. Salah satu angka pembanding yang sering digunakan adalah rata-rata
analisis menjadi lebih tajam. Sebagai contoh, analisis penurunan penjualan bisa
disertai dengan analisis perkembangan pangsa pasar. Analisis semacam itu akan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012). Dalam melakukan analisis kinerja keuangan,
diperlukan alat analisis untuk memudahkan para manajer mengetahui kinerja keuangn
perusahaannya.
20
Media/alat yang dipakai adalah melalui laporan keuangan. Rasio merupakan
teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Penggunaan rasio dapat
Penilaian kinerja setiap perusahaan berbeda-beda, karena itu tergantung pada ruang
lingkup bisnis yang dijalankannya. Jika perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis
pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian serta
perikanan. Begitu juga pada perusahaan dengan sektor keuangan seperti perbankan yang jelas
memiliki ruang lingkup bisnis berbeda denga ruang lingkup bisnis lainnya, karena seperti kita
ketahui perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki kekurangan
dana(deficit financial) dengan mereka yang memiliki kekurangan dana, dan bank bertugas
Menurut Irham Fahmi (2011:2) ada lima tahap dalam menganalisis kinerja
tujuan agarlaporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan
kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian
2. Melakukan perhitungan.
yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan
21
Metode yang paling umum dipergunakan untuk melakukan perbandingan ini
1) Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar
hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan
lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan.
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan setelah dilakukan ketiga
tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa-apa saja permasalahan
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka
dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu.
Ada tiga rasio yang sering digunakan, yaitu Profit Margin, Return on asset (ROA),
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA dapat dihitung dengan
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑋 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
22
2) Return On Equity (ROE)Menurut(Syamsuddin 2004) ROEmerupakan suatu
3) Net Profit Margin (NPM) Net profit margin (NPM) merupakan hubungan antara
laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Net Profit Margin dapat dihitung
dengan rumus:
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
NPM = 𝑋 100%
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
yang total utangnya lebih besar dibandingkan dengan total asetnya. Rasio ini
Terdapat beberapa jenis rasio solvabilitas yang bisa digunakan, yaitu sebagai
berikut:
Artinya, seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang dan
23
seberapa besar hutang perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap
Rumusnya adalah :
dijadikan sebagai jaminan atas hutang perusahaan. Bagi pihak kreditor, jika
nilai dari rasio ini besar atau tinggi akan semakin tidak menguntungkan. Hal
tersebut dikarenakan akan semakin tinggi resiko yang ditanggung oleh pihak
2.1.5 Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.”Mulyadi (2015:8)
Klasifikasi biaya atau penggolongan biaya adalah suatu proses pengelompokan biaya
secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada kedalam golongan-golongan
tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi yang lebih ringkas dan
penting.Mulyadi (2007)
24
1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/ aktivitas perusahaan (Cost
1) Fungsi produksi, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan bahan baku
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penjualan produk
selesai yang siap dijual dengan cara yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh
laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil
penjualan.
3) Fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan denga kegiatan
keseluruhanagar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien). Kegiatan fungsi
ini berkaitan dengan fungsi pokok perusahaan yang lain, tetapi manfaatnya tidak dapat
4) Fungsi keuangan (financial), yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan
atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. Apabila dana selalu dapat dicukupi
dari dalam perusahaan fungsi ini tidak begitu penting, akan tetapi apabila sering
diperlukan dana dari luar perusahaan fungsi ini memegang peranan penting di dalam
perusahaan.
1) Biaya produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat
digolongkan dalam: (1) Biaya bahan baku; (2) Biaya tenaga kerja langsung; dan (3)
25
2) Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk
melaksanakan: (1) fungsi penjualan; (2) fungsi penggudangan produk selesai; (3)
kredit dan pengumpulan piutang; (6) fungsi pembuatan faktur atau administrasi
penjualan.
3) Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan,
termasuk dalam biaya ini adalag gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia,
4) Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan:
1) Biaya langsung, adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya
langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah
diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari
2) Biaya tidak langsung, adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu
yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan
26
3. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
aktivitas.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi:
1) Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung.
2) Biaya semivariabel, adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya semivariabel mengadung unsur biaya tetap dan unsur biaya
variabel.
3) Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
4) Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
4. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan dibebankan.
Untuk dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada
beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat
pada periode akuntansi yang akan datang. Pada saat terjadinya pengeluaran ini
dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva, dan diperlakukan sebagai biaya pada
27
2) Pengeluaran Penghasilan (Revenues Expenditures)
pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya
aktiva.
konsep yang relevan dan terkait dengan penelitian yang dilakukan. Berikut merupakan
tabel yang berisikan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam
penelitian ini:
Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
28
Perbankan di Indonesia diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,191 > 0,05. Pengaruh
NPM terhadap CSR pada perusahaan
tambang di Indonesia Diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,205 > 0,05.
29
Keuangan Perusahaan “(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2005 - 2008)
Luas Pengungkapan Analisis data Hasil penelitian ini tidak berhasil
CSR, CSR membuktikan kedua hipotesis penelitian
disclosure, Earnings yaitu pengungkapan aktivitas CSR (CSR
Reponse Coefficient.
disclosure) berpengaruh positif terhadap
ROE perusahaan satu tahun ke
depan(ROEt+1) dan pengungkapan aktivitas
CSR (CSR disclosure) berpengaruh positif
terhadap abnormal returnkarena baik
menggunakan model regresi I & II,
menunjukkan bahwa CSR disclosure tidak
berpengaruh terhadap nilai ROEt+1dan
Return realisasi. Hal ini membuktikan bahwa
investor masih berorientasi jangka pendek
dan tidak mempertimbangkan pengungkapan
CSR di dalam melakukan investasi pada
perusahaan perbankan pada tahun 2005 –
2008.Diterbitkannya UU NO 40 tahun 2007
ternyata tidak mempengaruhi anktivitas
pengungkapan CSR pada perusanaan
perbankan
No Variabel Alat Analisis Hasil Penelitan
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Natalia Koloay (2018), penelitian Adi Cahya
(2010), penelitianLila Setiana (2018), penelitian Eko Adhy Kurnianto (2011), penelitian
Ahmad Husnan (2013), sama untuk pengaruh kinerja keuangan terhadap Tanggung Jawab
30
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian Natalia Koloay
alat analisisnya menggunakan Metode deskriptif kuantitatif, penelitian Adi Cahya alat
analisisnya menggunakan Metode observasi data sekunder, penelitian Lila Setiani alat
dan menggunakan variabel ROS, penelitian Eko Adhy Kurnianto alat analisisnya
menggunakan Metode analisis data, dan penelitian Ahmad Husnan alat analisisnya
menggunakan metode analisis data sedangkan penelitian ini menggunakan Metode penelitian
kualitatif dan tempat penelitian peneliti terdahulu dan penelitian ini berbeda.
Kerangka berpikir menurut Uma Sekara, Business Research, 1992 dalam (Sugiyono,
2010) di dalam bukunya menyatakan bahwa, kerangka berpikir adalah suatu model
konseptual mengenai bagaimana teori berhubungan itu dengan segala macam faktor yang
telah atau sudah diidentifikasikan yakni sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir
merupakan sebuah model gambaran yang berupa konsep yang di dalamnya menjelaskan
mengenai suatu hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.
pengaruh kinerja keuangan terhadap tanggung jawab sosial pada PT. Taspen (Persero).
Tanggung jawab sosial merupakan suatu konsep atau program yang dimiliki oleh suatu
perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar dimana
perusahaan tersebut berdiri. Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan mengenai
korelasi antara laba dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Diantaranya Teori Legitimasi yang diungkapkan oleh Donovan dan Gibson dalam Sembiring
(2005), yang menyatakan bahwa hubungan antara laba dan tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan
menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang
31
sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat tingkat laba rendah, mereka berharap
para pengguna laporan akan membaca berita baik kinerja perusahaan, misalnya dalam
lingkup sosial, dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diduga bahwa dengan melaksanakan tanggung jawab
sosial (CSR) maka citra perusahaan akan meningkat. Para investor pun akan menilai
perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut, dan akan menanamkan modalnya
semakin banyak. Hal ini diharapkan mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam
jangka panjang, sehingga perusahaan akan mengalami kemajuan. Untuk penelitian ini
Kerangka Berpikir
Gambar 2.3
32
BAB III
METODE PENELITIAN
tatacara riset yang memakai proses data-data yang berbentuk angka selaku perlengkapan
menganalisis serta melaksanakan kajian riset, lebih-lebih mengenai apa yang telah di teliti
1) Kinerja Keuangan
1. ROA
memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba
sesudah pajak atau net income after tax (NIAT) terhadap total asset. Semakin besar
ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar.
Menurut munawir (2006) Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
ROA = 𝑋 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
2. ROE
dikaitkan dengan modal sendiri (Prihadi, 2008). Dalam penelitian ini ROE satu
33
mengukur kinerja keuangan perausahaan. Menurut Priadi (2008) rumus perhitungan
3. NPM
Net Profit Margin (NPM), Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih
yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Rasio ini
menunjukkan keuntungan bersih per rupiah penjualan. Net Profit Margin 3% berarti
bahwa setiap Rp. 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp. 0,03.
Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Ketika kita mendapatkan nilai
mendekati 100% atau 1 pada rasio ini, bisa dikatakan perusahaan memiliki
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
NPM =𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑋 100%
digunakan secara global yaitu Global Reporting Initiative (GRI). Hal ini dilakukan
indikator dalam tabel checklist tersebut. Apabila item dalam tabel checklist
diungkapan perusahaan maka diberi nilai 1, namun jika tidak diungkapkan maka
diberi nilai 0. Kemudian dijumlahkan semua item yang bernilai 1 dari perusahaan,
lalu dibandingkan dengan jumlah seluruh item pada tabel checklist. Rumus
∑ 𝑥𝑖𝑡
𝐶𝑆𝑅𝐷𝐼𝑖𝑡 =
𝑛𝑖𝑡
34
Keterangan:
untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan yang meliputi ROA, ROE dan
NPM dalam laporan keuangan PT TASPEN pada tahun 2015 sampai dengan
2019. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan PT TASPEN dengan
Penelitian ini akan dilakukan pada PT Taspen (Persero). Yang beralamat di Jl.Letjend
Suprapto No.45, RT. 4/ RW. 3, Cemp. Putih Bar., Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat,
35
3.4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3
1. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari PT. Taspen (Persero) berupa angka-
2. Data kualitatif adalah data berupa gambaran umum perusahaan, seperti sejarah
Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder yang
36
1. Data primer digunakan sebagai pendukung untuk melengkapi data sekunder
melalui wawancara langsung ke lapangan dimana datanya masih utuh dan belum
dikelola, baik dalam bentuk informasi maupun dalam bentuk angka. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dari hasil wawancara pada dengan bagian
2. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi keadaan umum lokasi yaitu data
pendukung yang diperoleh dari PT. Taspen (Persero) berupa struktur organisasi,
visi dan misi, CSR, laporan keuangan, dan sejarah pada PT. Taspen (Persero).
2. Wawancara, Teknik pengumpulan data dalam bentuk Tanya jawab dengan pihak
pemuatan perhatian terhadap suatu objek penelitian dengan menggunakan seluruh alat
indra.
menggunakan handphone.
37
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang dipilih lebih
terkumpul, diolah dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik analisis data
dengan menggunakan Grafik Trend Linier (Times Square) dan Microsoft Excel 2007.
(Linier trend Equation) adalah analisis yang bertujuan untuk menguraikan harga
dalam bentuk grafik dengan econdongan mengarah ke atas ( uptrend ) atau ke bawah
38
BAB IV
yang diberi tugas untuk mengelola Program Asuransi Sosial yang terdiri dari
Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Didirikan pada tanggal
17 April 1963 dengan nama Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi
negeri.
39
pokok kepegawaian. Di Jakarta, PN Taspen menggunakan tiga kantor yang
menggunakan ketiganya hingga tahun 1970, sampai kantor Pusat di. Jl. Letjen
dilakukan sejak tahun 1990. Sejak awal berdirinya Taspen mengelola Program
Tabungan Hari Tua bagi pegawai negeri dan sejak tahun 1987 mulai mendapat
tugas untuk mengelola Program Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan demikian
Tahun 1981 yaitu Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana
mengelola program THT, THT Multiguna dan THT Ekaguna untuk pegawai
40
Sebagai upaya untuk memudahkan peserta Taspen yang tersebar di
yang saat ini seluruhnya berjumlah 57 Kantor Cabang. Salah satu kantor
cabang PT Taspen Persero yang juga sebagai tempat praktek kerja lapangan
kali ini adalah PT Taspen Persero Kantor Cabang Kupang dengan misi
yang secara intens saling bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada para peserta program Pensiun dan THT. Mitra kerja KC
Kupang adalah:
1. Pemerintah Daerah
5. PWRI
dari perjalanan panjang sejarah abdi Negara di Indonesia atas peran yang
Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari
Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tabungan Hari Tua (THT)
41
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat
Aparatur Sipil Negara. Oleh karena itu, PT Taspen (Persero) dipercaya untuk
asuransi sosial bagi ASN dan Pejabat Negara dan lebih memberikan layanan
42
Kantor Cabang tipe B, 19 Kantor Cabang tipe C dan 11 Kantor Cabang tipe D.
layanan klaim otomatis, layanan kunjungan nasabah hingga layanan klaim satu
jam yang telah memperoleh seikasi ISO 9001: 2015. Hal ini merupakan
1. VISI
43
2. MISI
masyarakat (people) dan pelestarian lingkungan (planet). Hal itu secara jelas diatur
dalam Undangundang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yakni berkaitan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas
mereka. Dengan pelibatan ini, pemangku kepentingan akan merasa memiliki program
yang digelar, yang pada gilirannya akan membuat pelaksanaan program menjadi lebih
44
optimal. Walhasil, dari waktu ke waktu, pelaksanaan program CSR oleh Perseroan
akan semakin meningkat kualitasnya. Hal itu akan mendukung tujuan kegiatan CSR
menjadi penguat perusahaan agar tumbuh sehat dan kuat. CSR Ibarat pupuk yang
perusahaan optimal selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan. Untuk itu dalam rangka
Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, PT
Social Responsibility (CSR) yang merupakan salah satu program perusahaan dengan
Selain kegiatan CSR, Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
pelayanan yaitu pembayaran Tabungan Hari Tua dan Pensisun bagi Pegawai Negeri
meningkatkan nilai manfaat dan pelayanan secara optimal kepada peserta yaitu
45
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan, 4) Tanggung Jawab terhadap Peserta.
Tabel 4.1
Aset, Laba Bersih, Pendapatan, dan Ekuitas
PT. Taspen (Persero)
Tahun 2015-2019 (dalam jutaan rupiah)
Tabel 4.1 menjelaskan bagaimana Aset, laba bersih, pendapatan dan ekuitas dari PT
Taspen (Persero) sepanjang Tahun 2015-2019. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Aset dari
laba bersih dari tahun 2015 adalah 42.702 dan mengalami naik turun lalu pada tahun 2019
2015 sampai 2019 mengalami kenaikan turu dari tahun 2015 sebesar 290.207dan mencapai
1.726.315,11 di tahun 2019. Yang terakhir ada ekuitas perusahaan dari tahun 2015 sebesar
46
Tabel 4.2
Perbandingan Rasio Kinerja keuangan dengan CSR
PT Taspen (Persero)
Tahun 2015-2019
sehingga dalam tabel diatas didapat ROA ( Return On Assets) di tahun 2015 sebesar
0,02, 2016 sebesar 0,00, 2017 sebesar 0,00 tahun 2018 sebesar 0,02, dan di tahun
dalam tabel diatas di dapat ROE (Return On Equity) di tahun 2015 sebesar 0,02, 2016
sebesar 0,03, pada tahun 2017 sebesar 0,02, tahun 2018 sebesar 0,19, dan di tahun
Sedangkan pada NPM (Net Profit Margin) yang dikalikan 100% sehingga
dalam tabel diatas di dapat NPM (Net Profit Margin) di tahun 2015 sebesar0,15 ,pada
tahun2016 sebesar 0,09 ,2017 sebesar 0,06 , tahun 2018 sebesar 0,10 dan pada tahun
Berdasarkan tabel diatas data CSR pada PT Taspen setiap tahun terus
meningkat pada tahun 2015 sebesar 0,05 , tahun 2016 sebesar 0,07 , tahun 2017
sebesar 0,08 pada tahun 2018 0,10 dan pada tahun 2019 sebesar 0,12.
47
4.3 Analisis data
ROA
0.025
0.02
0.015
0.01
0.005
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Berdasarkan gambar 4.1 diatas terlihat nilai ROA tahun 2015 – 2019
mengalami penurunan di tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 secara berturut
–turut sebesar 0,02 , 0,01 dan 0,00. Pada tahun 2017 ke 2018 mengalami
ROE
0.20
0.15
0.10
0.05
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
48
Berdasarkan gambar 4.1 diatas terlihat nilai ROA tahun 2015 – 2019
mengalami kenaikkan di tahun 2018 dengan nilai 0,1863 lalu pada tahun 2015
sebesar 0,0158 ditahun tahun 2016 naik menjadi 0,0331 dan turun lagi pada
tahun 2017 sebesar 0,0198 dan pada tahun 2019 turun pada tren ROE sebesar
0,1243.
NPM
0.20
0.15
0.10
0.05
-
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Berdasarkan gambar 4.3 diatas terlihat nilai NPM tahun 2015 – 2019
0,15 , 0,09 dan 0,06 lalu mengalami kenaikkan pada tahun 2018 sebesar 0,10 dan
49
4.3.4 Grafik CSR
GRI (CSR)
0.14
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
2015 2016 2017 2018 2019
dari tahun ke tahun dengan nilai tahun 2015 sebesar 0,05 , 2016 sebesar 0,07 ,
2017 sebesar 0,08 , 2018 sebesar 0,0 dan tahun 2019 sebesar 0,12.
50
2.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data ROA dan CSR dengan menggunakan grafik metode Trend least
square. Dengan melihat gambar data ROA berpola Trend linier, ROA mengalami
perbandingan tabel dan grafik ROA dalam CSR tahun 2015 sampai dengan 2020
terlihat bahwa pola trend yang dihasilkan menunjukan pola trend garis lurus (linier)
naik (uptrend).
Perbandingan tabel ROA tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,022 dan
penurunan terendah terjadi pada tahun 2017 sebesar 0,003 hal ini disebabkan oleh
perputaran kas atau aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi pada tahun 2018
perputaran arus kas sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk membayar
tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan penjualan, namun pada
tahun 2017 nilai laba dari PT Taspen rendah yang diakibatkan oleh rendahnya
perputaran total aktiva. Nilai CSR pada tahun 2015 sebesar 0,05 nilai dari CSR
lebih tinggi dibandingkan ROA sama dengan yang terjadi pada tahun 2016, 2017,
Hal ini dapat disebabkan karena PT Taspen memiliki dana yang rendah untuk
perusahaan walaupun keadaan kinerja perusahaan dalam masa yang baik maupun
51
tidak baik tetapi perusahaan harus tetap melakukan pengungkapan Corporate Social
mengalami naik turun nilai rasio sedangkan nilai CSR mengalami peningkatan
setiap tahunnya sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh antara
ROA dan CSR.Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian empiris yang ada
penelitian ini yang dilakukan oleh Koloay (2018), Cahya (2010), Kurnianto (2010)
dan rochmawati (2015). Namun tidak sejalan dengan kajian empiris dari Husnan
Berdasarkan data ROE dan CSR dengan menggunakan metode Trend least
square. Dengan melihat gambar data ROE berpola Trend linier, artinya ROE
mengalami kenaikkan dan penurunan atau tidak stabilnya grafik dalam setiap
tahunnya. Dengan melihat hasil ramalan pengaruh ROE dalam CSR tahun 2015
sampai dengan 2019 terlihat bahwa pola trend yang dihasilkan menunjukan pola
Berdasarkan pada perbandingan peningkatan tertinggi pada tahun 2018 nilai rasio
ROE sebesar 0,1863 sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2015 sebesar
aktiva, meskipun nilai ROA perusahaan sangat tinggi namun perusahaan mengalami
peurunan pada kinerja keuangannya. ROE yang tinggi belum tentu dapat
menentukan baiknya peforma bisnis dapat terjadi karena adanya penghasilan bersih
yang sedang dalam performa sangat baik. Dan pada tahun 2015 nilai CSR sebesar
0,05.
Hal ini di karenakan PT Taspen menggunakan dana ekuitas atau yang biasa
dikaitkan dengan modal. Dana ekuitas yang rendah dari suatu perusahaan
52
dialokasikan kepada kegiatan social perusahaan baik dari internal perusahaan
memicu perusahaan untuk lebih banyak melakukan kegiatan social dan melaporkan
Dapat disimpulkan bahwa nilai ROE tidak mempengaruhi nilai CSR karena nilai
ROE yang tidak stabil setiap tahunnya dan nilai CSR yang terus meningkat. Setiap
setiap tahun didukung dengan dana perusahaan yang tinggi dapat berjalan dengan
baik, hal ini dapat meningkat kan investor dan rasa percaya masyarakat terhadap
perusahaan.Hal ini sejalan dengan kajian empiris penelitian dari Koloay (2018),
Rochmawati (2015), Cahya (2010), Sitepu dan Siregae (2008) dan Nurkhin (2010),
namun tidak sejalan dengan kajian empiris dari penelitian Kurnianto (2010) dan
terhadap CSR.
Perbandingan data NPM dan CSR dengan menggunakan metode Trend least
square. Dengan melihat gambar data NPM berpola Trend linier, artinya NPM
mengalami kenaikkan dan penurunan atau tidak stabilnya grafik dalam setiap
tahunnya. Dengan melihat hasil ramalan pengaruh NPM dalam CSR tahun 2015
sampai dengan 2020 terlihat bahwa pola trend yang dihasilkan menunjukan pola
Perbandingan tabel tahun 2015 nilai NPM mengalami peningkatan tertinggi pada
tahun 2015 sebesar 0,15 yang disebabkan oleh penggunaan dana dalam perusahan
53
perusahaan 6,7% lebih besar, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan
pada tahun ini pendapatan dan laba bersih mengalami peningkatan yang drastis
tersalurkan pada kegiatan operasi erusahan secara baik. Pada CSR dapat dilihat
nilaitertinggi sebesar 0,03 , grafik nilai NPM selalu tidak konsisten atau adanya
penigkatan dan penurunan pada tahun tertentu sedangkan grafik CSR selalu
Hal ini disebabkan oleh laba bersih semakin besar rasio ini maka semakin baik
Laba bersih perusahaan yang rendah sehingga menurun nya investasi oleh para
investor atau pemegang saham yang menanamkan modal pada perusahaan. Para
Namun pada penelitian ini hal itu tidak sejalan karena nilai NPM yang
mengalami peningkatan dan penurunan setiap tahunnya sedangkan pada grafik CSR
dapat meningkatkan kegiatan sosialnya setiap tahun tanpa di pengaruhi oleh kinerja
CSR. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan kajian empiris dari penelitian Koloay
(2018), dan Hidayat (2007), namun tidak sejalan dengan kajian empiris dari
penelitian yang dilakukan oleh Anugerah, et all., (2010), dan Martini (2008) yang
54
menyatakan bahwa NPM tidak berpengaruh terhadap CSR.
4. Implementasi
Penelitian terdahulu yang terdapat pada kajian empiris yang sebagian besar
menggunakan analisis data SPSS, namun berbeda dengan penelitian ini yang
menggunakan analisis grafik trend linier sehingga hasil dari penelitian ini dapat
dilihat dalam grafik yang telah di sajikan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian
terdahulu yang ada dalam kajian empiris berpengaruh atau sama dengan penelitian
yang di analisis oleh peneliti yaitu variable ROA, ROE dan NPM sama sekali tidak
Dalam penelitian ini ROA, ROE dan NPM tidak terhadap CSR dalam hal ini
sejalan dengan teori yag di jabarkan oleh peneliti dalam teori legimentasi yang
adalah bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi. Teori Hierarki
ketiika mencapai laba yang tertinggi, perusahaan dianggap sudah mampu untuk
55
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan grafik yang telah dilakukan maka dapat
1. Hasil perbandingan grafik ROA mengalami trend naik (uptrend) dan tidak
berpengaruh terhadap CSR. Dapat disimpulkan bahwa ROA yang dikatakan
baik adalah ROA yang memiliki nilai 5,98%, jadi pada penelitian ini nilai ROA
dapat dikatakan tidak baik karena di bawah nilai rata-rata.
2. Hasil perbandingan grafik ROE juga mengalami trend naik (uptrend) dan tidak
berpengaruh terhadap CSR. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai
dari ROE tidak baik karena kurang dari standar ROE 8,32%.
3. Hasil perbandingan grafik NPM mengalami tren turun atau (downtrend) dan
tidak berpengaruh terhadap CSR. Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa
NPM dikatakan baik karena standar nilai baik NPM adalah 5%.
5.2 Saran
56
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah periode waktu yang lebih
lama shingga dapat diteliti Pengungkapan CSR dari tahun ketahun, dengan
sehingga dapat memenuhi semua kegiatan yang berkaitan dengan internal dan
eksternal perusahaan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Koloay, N., Montolalu, J., & Mangindaan, J. V. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusaahaan (Corporate Social
Responsibility) Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2015-2016. Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), 6(002).
Yuliani, yessi. (2010).Evaluasi Pelaksanaan Corporate Soclal Responsibility Dalam Bentuk
Program Kemitraa N Dan Bina Ungkunga N Pada Pt. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran 11
Palembang. jurnal ekonomi
Galih Syaiful Imron, Riskin Hidayat, Siti Alliyah. (2013). Engaruh Kinerja Keuangan Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Sosial
Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi.
Ni Luh Putu Arin Astiari, Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Ari Surya Darmawan
(2014). Pengaruh Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating. (Universitas
Pendidikan Ganesha)
Adhi Cahya, B., Mu'id, D. U. L., & Mu'id, D. (2010). Analisis pengaruh kinerja keuangan
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility)(studi pada bank di indonesia periode tahun 2007-2008)
(Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Haryani, R. D. (2015). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Eny Maryanti, Wildah Nihayatul Fithri. (2017). Corporate Social Responsibilty, Good
Corporate Governance, Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dan
58
Pengaruhnya Pada Nilai Perusahaan. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis
,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Kurnianto, E. A., & Prastiwi, A. (2010). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan “(Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008) (Doctoral
dissertation, Universitas Diponegoro).
Husnan, A., & Pamudji, S. (2013). Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR
Disclosure) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Doctoral dissertation,
Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
59
LAMPIRAN
60
Lampiran 1: Riwayat Hidup
Identitas Pribadi
Nama : Maria Asumpta Karmelita Moi
Umur : 22
Tempat Tanggal lahir : Leda, 15 Agustus 1999
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Alamat : Penfui
Nama Orang Tua :
1. Ayah : Albertus Noka
2. Ibu : Yustina Jenau
Pendidikan Formal :
1. Tahun 2011, tamat SD Negeri Watutura, Bajawa, Kab.Ngada
2. Tahun 2014, tamat SMP Negeri 2 Bajawa, Kab. Ngada
3. Tahun 2017, tamat SMA Negeri 1 Bajawa, Kab. Ngada
4. Tahun 2017, masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Administrasi Bisnis
di Universitas Nusa Cendana Kupang
61
Lampiran 2:
62
Lampiran 3:
63
Lampiran 4:
Perhitungan Rasio:
TAHUN ROA ROE NPM
2015 0.02 0.02 0.15
2016 0.00 0.03 0.09
2017 0.00 0.02 0.06
2018 0.02 0.19 0.10
2019 0.01 0.12 0.03
64
Rekapitulasi L/R dan Neraca
a. Rekapitulasi L/R
Rekapitulasi Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir di 31 Desember
( Dalam Jutaan Rupiah )
Post-Post L/R 2015 2016 2017 2018 2019
Pendapatan 290,207.00 142,271.69 147,892.70 738454.49 1,716,315.11
Beban 244,540.00 125,483.52 123,511.07 567635.87 1,482,080.25
Biaya akuisisi 573.39 1,177.33 9405.32 27,237.30
Pemasaran 818.98 567.75 4778.35 6,348.44
Umum danAdministrasi 7,019.55 10,523.54 80577.51 93,203.06
Hasil (Beban) lain 446.95
penurunan Nilai Aset
47,693.78
Investasi
b. Rekapitulasi Neraca
Rekapitulasi Neraca
Untuk Tahun yang Berakhir di 31 Desember
( Dalam Jutaan Rupiah )
Post-Post Neraca 2015 2016 2017 2018 2019
ASET
Investasi 2,645,293 2,692,490.35 2,901,936.03 3,139,747.29 4,276,193.63
Bukan Investasi 58,887 81,417.90 164,494.90 320,094.20 210,599.16
LIABILITAS DAN
EKUITAS
Utang 2,348,962 6,953.02 27,490.83 46,513.72 43,182.41
Cadangan Teknis 2,401,362.46 2,615,458.87 3,007,534.31 3,962,786.68
65
Lampiran 5:
66
Lampiran 6:
67
Lampiran 7:
68
Lampiran 8:
69
102-27 Pengetahuan kolektif badan tata kelola
tertinggi
102-28 Mengevaluasi kinerja badan tata kelola
tertinggi
102-29 Mengidentifikasi dan mengelola dampak
ekonomi, lingkungan, dan sosial
102-30 Keefektifan proses manajemen risiko
102-31 Pengkajian topik ekonomi, lingkungan, dan
sosial
102-32 Peran badan tata kelola tertinggi dalam
pelaporan keberlanjutan
102-33 Mengomunikasikan hal-hal kritis
102-34 Sifat dan jumlah total hal-hal kritis
102-35 Kebijakan remunerasi
102-36 Proses untuk menentukan remunerasi
102-37 Keterlibatan para pemangku kepentingan
dalam remunerasi
102-38 Rasio kompensasi total tahunan
102-39 Persentase kenaikan dalam total rasio
kompensasi total tahunan
Keterlibatan pemangku kepentingan
102-40 Daftar kelompok pemangku kepentingan 1 1 1 1
102-41 Perjanjian perundingan kolekif
102-42 Mengidentifikasi dan memilih pemangku
kepentingan
102-43 Pendekatan terhadap keterlibatan
pemangku kepentingan
102-44 Topik utama dan masalah yang
dikemukakan
Praktik pelaporan
102-45 Entitas yang termasuk dalam laporan
keuangan konsolidasi
102-46 Menetapkan isi laporan dan batasan topik
102-47 Daftar topik material
102-48 Penyajian kembali informasi
102-49 Perubahan dalam laporan
102-50 Periode pelaporan 1 1
102-51 Tanggal laporan terbaru
102-52 Siklus pelaporan
102-53 Titik kontak untuk pertanyaan mengenai
laporan
102-54 Klaim bahwa pelaporan sesuai dengan
1 1
Standar GRI 1
102-55 Indeks isi GRI
102-56 Assurance oleh pihak eksternal
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan topik material dan
70
Manajemen penjelasannya
103-2 Pendekatan manajemen dan komponennya
103-3 Evaluasi pendekatan manajemen
GRI 201: Kinerja 201-1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan
Ekonomi didistribusikan
201-2 Implikasi finansial serta risiko dan peluang
lain akibat dari perubahan iklim
201-3 Kewajiban program pensiun manfaat pasti
dan program pensiun lainnya
201-4 Bantuan finansial yang diterima dari
1
pemerintah 1
GRI 202: Keberadaan 202-1 Rasio standar upah karyawan entry-level
Pasar berdasarkan jenis kelamin terhadap upah
minimum regional
202-2 Proporsi manajemen senior yang berasal
dari masyarakat lokal
GRI 203: Dampak 203-1 Investasi infrastruktur dan dukungan
Ekonomi Tidak layanan
Langsung 203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang
signifikan
GRI 204: Praktik 204-1 Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal
Pengadaan
GRI 205: Anti-korupsi 205-1 Operasi-operasi yang dinilai memiliki risiko
terkait korupsi
205-2 Komunikasi dan pelatihan tentang
kebijakan dan prosedur anti-korupsi
205-3 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan
yang diambil
GRI 206: Perilaku Anti- 206-1 Langkah-langkah hukum untuk perilaku
Persaingan anti-persaingan, prakik anti trust dan
monopoli
GRI 207: Pajak 207-1 Pendekatan terhadap pajak 1
207-2 Tata kelola,pengendalian, dan manajemen
risiko pajak
207-3 Keterlibatan pemangku kepentingan dan
pengelolaan perhatian yang berkaitan
dengan pajak
207-4 Laporan per negara
GRI 301: Material 301-1 Material yang digunakan berdasarkan berat
atau volume
301-2 Material input dari daur ulang yang
digunakan
301-3 Produk reclaimed dan material
kemasannya
GRI 302: Energi 302-1 Konsumsi energi dalam organisasi
302-2 Konsumsi energi di luar organisasi
71
302-3 Intensitas energi
302-4 Pengurangan konsumsi energi
302-5 Pengurangan pada energi yang dibutuhkan
untuk produk dan jasa
GRI 303: Air dan Efluen 303-1 Interaksi dengan air sebagai sumber daya
bersama
303-2 Manajemen dampak yang bekaitan dengan
pembuangan air
303-3 Pengambilan air
303-4 Pembuangan air
303-5 Konsumsi air
GI 304- 304-1 Lokasi operasional yang dimiliki, disewa,
Keanekaragaman dikelola, atau berdekatan dengan kawasan
hayati lindung dan kawasan nilai keanekaragaman
hayati tinggi di luar kawasan lindung
304-2 Dampak signifikan dari kegiatan, produk,
1
dan jasa pada keanekaragaman hayati 1
304-3 Habitata yang dilindungi atau direstorasi
304-4 Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies
daftar konservasi nasional dengan habitat
dalam wilayah yang terkena efek operasi
GRI 305: Emisi 305-1 Emisi GRK (Cakupan 1) langsung
305-2 Emisi energi GRK (Cakupan 2) tidak
langsung
305-3 Emisi GRK (Cakupan 3) tidak langsung
lainnya
305-4 Intensitas emisi GRK
305-5 Pengurangan emisi GRK
305-6 Emisi zat perusak ozon (ODS)
305-7 Nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx),
dan emisi udara yang signifikan lainnya
GRI 306: Air limbah 306-1 Pelepasan air berdasarkan kualitas dan
(efluen) dan Limbah tujuan
306-2 Limbah berdasarkan jenis dan metode
pembuangan
306-3 Tumpahan yang signifikan
306-4 Pengangkutan limbah berbahaya
306-5 Badan air yang dipengaruhi oleh pelepasan
dan/atau limpahan air
GRI 307: Kepatuhan 307-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang
Lingkungan dan peraturan tentang lingkungan hidup
72
GRI 401: Kepegawaian 401-1 Perekrutan karyawan baru dan pergantian
1
karyawan 1
401-2 Tunjangan yang diberikan kepada
karyawan purnawaktu yang tidak diberikan
kepada karyawan sementara tau paruh
waktu
401-3 Cuti melahirkan
GRI 402: Hubungan 402-1 Periode pemeberitahuan minimum terkait
Tenaga perubahan opeasional
Kerja/Manajemen
73
GRI 407: Kebebasan 407-1 Operasi dan pemasok di mana hak atas
Berserikat dan kebebasan berserikat dan perundingan
Perundingan Kolektif kolektif mungkin berisiko
GRI 408: Pekerja Anak 408-1 Operasi dan pemasok berisiko signifikan
terhadap insiden pekerja anak
GRI 409: Kerja Paksa 409-1 Operasi dan pemasok yang berisiko
atau Wajib Kerja signifikan terhadap insiden kerja paksa
atau wajib kerja
GRI 410: Praktik 410-1 Petugas keamanan yang dilatih mengenai
Keamanan kebijakan atau prosedur hak asasi manusia
GRI 411: Hak-Hak 411-1 Insiden pelangaaran yang melibatkan hak-
Masyarakat Adat hak masyarakat adat
74
417-3 Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasi
pemasaran
GRI 418: Privasi 418-1 Pengaduan yang berdasar mengenai
Pelanggan pelaggaran terhadap privasi pelanggan dan
hilangnya data pelanggan
GRI 419: Kepatuhan 419-1 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang
Sosial Ekonomi dan peraturan di bidang sosial dan
ekonomi
JUMLAH 148 7 10 12 15 18
0.05 0.07 0.08 0.10 0.12
75