SKRIPSI
OLEH:
iii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan sukacita skripsi ini penulis persembahkan
kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang adalah sumber dari segala Ilmu Pengetahuan.
2. Ayah Marthinus Taek dan Ibu Yumina L. Gawalu yang telah mendoakan,
melahirkan, membesarkan, mendidik, membimbing, dan menyekolahkan
penulis hingga berhasil menyelesaikan studi pada jenjang Perguruan Tinggi.
3. Saudara-saudari penulis: kakak Jefri Taek, kakak Yuven Taek, adik Sonya
Taek, adik Ayu Taek, adik Sesi Taek, serta ponaan penulis Aghan Bontea.
Terima kasih untuk doa dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis
serta memberikan yang terbaik dalam menantikan keberhasilan penulis.
4. Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana, Kupang.
5. Saudara-saudari seperjuangan Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa
Cendana Kupang angkatan Tahun 2017.
6. Almamater tercinta Jurusan/Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat, cinta kasih, dan berkat yang diberikan kepada penulis sehingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi dengan judul Tradisi
Naketi (Introspeksi) Untuk Meyembuhkan Penyakit Pada Masyarakat Di Desa
Mnelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
dengan kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih
yang tak terhingga atas bantuan yang diberikan selama penulisan skripsi ini. Oleh
Karena itu ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si., Ph.D., selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana Kupang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam
menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.
2. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusa Cendana.
3. Dr. Dorcas Langgar, M.Pd selaku Pembimbing I yang sudah membimbing,
dan selalu memberikan arahan, motivasi, berbagi pengetahuan selama proses
perkuliahan maupun pada penyelesaian penulisan skripsi.
4. Dr. Leonard Lobo, M.Kes, selaku Pembimbing II yang sudah membimbing,
dan selalu memberikan arahan, motivasi, berbagi pengetahuan baik selama
kuliah maupun pada penyelesaian penulisan skripsi.
5. Staf Dosen pengajar:Drs. Semuel Sabat, M.Si, Drs., SH., M.Si., Dr. Acry
Deodatus, MA, Dr. Petrus Ly, M.Si, Drs. Soleman Bully M.Si, Dr. Dorcas
Langgar, M.Pd, Meryana M. Doko, S.H., M.Pd, Dorkas A. Kalle, S.Pd.,
M.Pd, Daud Y. Nassa, S.Pd., M.Pd, Drs. Hendrikus Pous, M.Si, Drs. Semuel
Sabat, M.Si, dan Dr. Leonard Lobo, M.Kes, Anif Istianah, S.Pd.,M.Pd, Maria
Lufransiya, S.Pd.,M.Pd, Nelson Bastian Nope, SH.,MH, Makarius Erwin
Bria, S.Pd.,M.Pd terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama penulis
menempuh pendidikan S1 di Jurusan/Prodi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa
Cendana Kupang.
6. Gubernur Nusa Tenggara Timur (cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Nusa Tenggara Timur),
Bapak Drs. Marsianus Jawa, M.Si yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk mengadakan penelitian.
7. Bupati Timor Tengah Selatan (cq. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Timor Tengah Selatan), Bapak Musa S. Benu, SH yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
v
8. Camat Amanuban Barat, Bapak Jasen H. Fallo, S.I.P yang telah mengijinkan
penulis untuk mengadakan penelitian di Desa Mnelalete Kecamatan
Amanuban Barat Kabupaten Timor Tengah Selatan.
9. Bapak Ismael Tefnay selaku Kepala Desa Mnelalete beserta para informan
yang telah bersedia menerima penulis dan dapat memberikan informasi
kepada penulis selama mengadakan penelitian.
10. Ayah Marthinus Taek dan Ibu Yumina L. Gawalu yang telah mengasuh,
mendidik, membesarkan, membiayai serta senantiasa mendoakan dan
mendambakan keberhasilan penulis.
11. Saudara-saudari penulis: kakak Jefri Taek, kakak Yuven Taek, adik Sonya
Taek, adik Ayu Taek, adik Sesi Taek, serta ponaan penulis Aghan Bontea.
Terimakasih untuk doa, motivasi, dan dukungan baik moril maupun materi
yang diberikan kepada penulis.
12. Seluruh keluarga Besar Taek-Gawalu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, yang selalu memberikan doa dan dukungan serta menantikan
keberhasilan penulis.
13. Teman-teman seangkatan tahun 2017 Yoli Nomeni, Agatha Leghu, Santi
Maro, Novi Malmau, Lusclarita Seja Tiro, Tini Nimunuho, Nona Thaal,
Helmin Daton, Lestari Lay, Yelli Lengari, Marni Twelu dan teman-teman
lainnya yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang dalam keadaan dan
situasi apapun, telah bersama-sama dengan penulis membantu dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
14. Jackson Luan yang dalam situasi dan kondisi apapun selalu memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesiakan penulisan skripsi ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan dukungan material maupun moril
bagi penulis.
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
MOTO.........................................................................................................................i
PERSEMBAHAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
ABSTRAK..................................................................................................................v
ABSTRACT...............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................6
BAB II KAJIAN EMPIRIK, KONSEP, KERANGKA BERPIKIR.....................8
A. Kajian Empirik.................................................................................................8
B. Konsep............................................................................................................15
1. Tradisi Naketi.............................................................................................15
2. Menyembuhkan Penyakit...........................................................................18
C. Kerangka Berpikir..........................................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................24
A. Metode Penelitian............................................................................................24
B. Lokasi Penelitian............................................................................................25
C. Subjek Penelitian............................................................................................25
D. Sumber Data...................................................................................................26
E. TeknikPengumpulanData...............................................................................27
F. Teknik Analisis Data......................................................................................28
G. Teknik Pengujian dan Keabsahan Data..........................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................30
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...............................................................30
B. Hasil Penelitian...............................................................................................35
C. Pembahasan ...................................................................................................41
BAB V PENUTUP....................................................................................................47
A. Kesimpulan.....................................................................................................47
B. Saran...............................................................................................................48
REFERENSI.............................................................................................................50
LAMPIRAN..............................................................................................................53
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia
yang berkembang dan dinamis secara turun temurun dari generasi ke generasi
Pengobatan tradisional adalah semua upaya pengobatan dengan cara lain di luar
melalui upacara adat (sumpah adat) maupun tanpa melalui upacara adat
(pengakuan dosa) hal tersebut masih terus dipelihara dan dilestarikan karena
dianggap bernilai dan berharga, serta penting untuk menghadapi suatu masalah
1
sebagai pranata sosial untuk mengintrospeksi diri. Hal ini terlihat pada tradisi
adat istiadat yang masih berlaku di masyarakat atoin Meto misalnya tradisi
memiliki ciri-ciri tidak dapat makan, tidur atau berteriak karena kesakitan selama
Perlu diingat juga bahwa Naketi tidak dapat dilakukan bagi penyakit-penyakit
seperti sakit kepala karena kena hujan, panas terik atau kurang istirahat, kaki
terantuk sampai berdarah, kaki luka karena ditikam duri dan sejenis yang lain.
Menurut pandangan atoin Meto dosa yang dibuat oleh seseorang, orang
tua kandung atau kakek dan nenek dapat mengakibatkan penyakit atau suatu
berobat secara medis tidak akan menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh
sebagai berikut. Ada orang sakit yang pergi ke rumah sakit dan berobat dengan
obat yang berkasiat tinggi guna segera memperoleh kesembuhan tetapi tidak
2
sembuh. Sesudah itu ia berusaha dengan cara Naketi dan langsung memperoleh
usaha atau perjuangannya menurut pandangan sebagai atoin Meto. Usaha Naketi
Sakan (2015:4).
seseorang menderita sakit. Orang sakit itu tinggal mengaku atau menerima
Jika dosa yang disebutkan benar dan diakui maka orang sakit tersebut
akan sembuh dan sebaliknya dosa yang disebutkan benar tetapi tidak mengaku
tidak akan sembuh atau mengaku namun tidak benar dosa yang disebutkan tidak
akan sembuh pula. Setelah mengaku dan sembuh harus diadakan suatu upacara
pengalaman bila tidak melakukan upacara atau doa yang disarankan maka
3
penyakit yang pernah dialami akan kumat kembali dan kadang-kadang berakibat
resiko kematian. Banyak kasus Naketi tidak ada biayanya tetapi gratis,
perkembangan agama kristen yang selalu meyoroti dosa dan akibatnya. Masalah-
masalah seperti di atas yang dialami oleh manusia sehingga manusia berusaha
era globalisasi sekarang ini, atoin Meto masih memegang teguh kebiasaan ini.
Naketi penting bagi atoin Meto untuk mencari sebab-sebab timbulnya bencana
Tradisi ini sudah lama dikenal dan dipraktekan sejak dahulu sampai saat
ini dan telah terbukti kebenarannya bagi orang yang bersedia Naketi sungguh-
bersalah, meminta maaf kepada orang lain jika pernah berbuat sesuatu kesalahan
sosial masyarakat. Oleh karena itu bila terjadi hal-hal yang berada diluar
4
dicari jalan untuk mengatasinya dengan Naketi sehingga penulis terdorong untuk
Selatan.”
B. Rumusan Masalah
Merujuk dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
penelitian ini :
5
2. Mendeskripsikan pelaksanaan Naketi (introspeksi) oleh atoin Meto yang
Tengah Selatan.
D. Manfaat Penilitian
1 Manfaat teoritis
2 Manfaat praktis
Cendana.
c) Bagi Peneliti
6
Penelitian ini sangat bermanfaat dalam rangka penulisan skripsi sebagai
7
BAB II
A. Kajian Empirik
sehingga menjadi suatu tolak ukur dari sebuah penelitian yang baru yang
Judul penelitian ini belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Ada beberapa
penelitian yang mirip dengan penelitian ini, yang dapat dijadikan sumber kajian
8
Persamaan peneliti terdahulu dan peneliti sekarang adalah sama-sama
masyarakat agar dapat keluar dari persoalan. Perbedaan dalam penelitian ini
9
untuk menyembuhkan penyakit pada masyarakat di Desa Mnelalete, Kecamatan
praktek naketi. Perbedaan antara peneliti yang akan melakukan penelitian dan
terhadap relasi yang tercipta dalam praktek Naketi Atoni Pah Meto di GMIT
10
Lesmana (2018:31), “Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat Tidung
Kota Tarakan : Study Kualitatif Kearifan Lokal Bidang Kesehatan”. Yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui kearifan lokal bidang
kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada masyarakat tidung yang ada di
kota Tarakan. Pendekatan penelitian yang dipakai yaitu kualitatif dengan
rancangan penelitian Deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pengambilan sampel secara porposive sampling, serta teknik
pengambilan data secara In-depth interview.
Hasil penelitian ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat Tidung
bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional pada pasien dewasa
menggunakan tiga pendekatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
dialaminya yakni: menggunakan tindakan/herbal/ramuan, pendekatan doa/baca-
baca (supranatural) dan pendekatan gabungan dua metode tersebut. Masyarakat
Tidung masih aktif menggunakan pendekatan pengobatan tersebut dan ketika
tidak berhasil mengatasi masalah kesehatannya maka mereka akan meminta
tenaga kesehatan.
Pada Masyarakat Tidung Kota Tarakan: Study Kualitatif Kearifan Lokal Bidang
11
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis
penyakit, faktor penyebab penyakit, dan teknik pengobatan tradisional dalam
mengobati penyakit di Negeri Sikuncur Kecamatan V Koto Kampung Dalam
Pariaman. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan melalui observasi alamiah dan wawancara. Analisis data berupa
proses pengkajian hasil wawancara, pengamatan, dan dokumen yang telah
terkumpul.
Hasil yang di dapatkan dari penelitian tersebut ialah masyarakat di Nagari
Sikucur menganggap bahwa faktor penyebab penyakit adalah lingkungan serta
kondisi alam yang tidak baik dan juga disebabkan oleh kemarahan makhluk-
makhluk halus. Teknik pengobatan yang dilakukan dukun dalam mengobati
penyakit ada dua macam, yaitu : pertama, penobatan yang dilakukan dari dalam,
maksudnya dengan memakan atau meminum macam-macam ramuan. Kedua,
penobatan yang dilakukan dari luar, maksudnya mengusapkan atau mengoleskan
ramuan kesekujur tubuh penderita.
12
desa kolbano hubungan sosial persoalan. Atoin Meto di
kecamatan antar warga Desa Kolbano
kolbano masyarakat sedangkan
kabupaten 2. peneliti sekarang
timor tengah menggambarkan memfokuskan
selatan. proses penelitian tentang
penyelesaian tradisi Naketi
konflik sosial di (introspeksi)
antara warga untuk
masyarakat menyembuhkan
melalui naketi. penyakit menurut
Atoin Meto di
Desa Mnelalete
Kecamatan
Amanuban barat
Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
2. Irvan untuk menggali sama-sama Peneliti terdahulu Jurnal
Setiawan/ sumber melakukan menfokuskan
2018/ pengetahuan penelitian penelitian tentang
Pengobatan dan jenis mengenai pengobatan
tradisional di pengobatan pengobatan tradisional di
desa tradisional di tradisional. Desa Lemahabang
Lemahabang lokasi Kulon sedangkan
kulon, Kec. penelitian. peneliti sekarang
Lemahabang, menfokuskan
Kab. Cirebon. penetian tentang
tradisi Naketi
(introspeksi)
untuk
menyembuhkan
penyakit menurut
Atoin Meto di
Desa Mnelalete
Kecamatan
Amanuban barat
Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
3. Efrayin 1. Untuk sama-sama Peneliti terdahulu Tesis
Sakan/2015/ mengetahui melakukan melakukan
Tinjauan kritis praktek naketi proses dan penelitian tinjauan
terhadap relasi yang terjadi di praktek naketi. kritis terhadap
yang tercipta GMIT relasi yang
dalam praktek Maranatha Soe tercipta dalam
naketi Atoni dengan melihat praktek naketi
Pah Meto di relasi yang Atoni Pah Meto di
GMIT terjadi di GMIT Maranatha
Maranatha dalamnya Soe. Sedangkan
Soe. 2. diharapkan peneliti sekarang
dapat melakukan
memberikan penelitian
13
sebuah gambaran mengenai Tradisi
yang baru Naketi
tentang relasi (introspeksi)
melalui naketi untuk
yang terjadi di menyembuhkan
GMIT penyakit menurut
Maranatha Soe Atoin Meto di
Desa Mnelalete,
Kecamatan
Amanuban Barat,
Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
4. Hendy untuk sama-sama Peneliti terdahulu Jurnal
Lesmana/201 mengetahui meneliti tentang meneliti mengenai
8/ Pengobatan kearifan lokal pengobatan Pengobatan
tradisional bidang tradisional. Tradisional Pada
pada kesehatan Masyarakat
masyarakat khususnya Tidung Kota
Tidung kota pengobatan Tarakan : Study
Terakan : tradisional pada Kualitatif
study masyarakat Kearifan Lokal
kualitatif tidung yang ada Bidang
kearifan lokal di Kota Kesehatan,
bidang Tarakan. peneliti sekarang
kesehatan. memfokuskan
penelitian tentang
Tradisi Naketi
(introspeksi)
untuk
menyembuhkan
penyakit menurut
Atoin Meto di
Desa Mnelalete,
Kecamatan
Amanuban Barat,
Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
5. Doni mengidentifikasi sama-sama Peneliti terdahulu Skripsi
Saputra/2012/ dan meneliti tentang memfokuskan
Sistem mendeskripsikan pengobatan penelitiannya
pengobatan jenis-jenis tradisional. pada sistem
tradisional penyakit, faktor pengobatan
pada penyebab tradisional pada
masyarakat penyakit, dan masyarakat,
Nagari Sikucur teknik sedangkan
kecamatan V pengobatan peneliti sekarang
koto kampung tradisional dalam memfokuskan
dalam mengobati penelitian tentang
Kab.Padang penyakit di Tradisi Naketi
Pariaman. Nagari Sikucur (introspeksi)
Kecamatan V untuk
14
Koto Kampung menyembuhkan
Dalam Pariaman. penyakit menurut
Atoin Meto di
Desa Mnelalete,
Kecamatan
Amanuban Barat,
Kabupaten Timor
Tengah Selatan.
Sumber :Jurnal,Skripsi dan Tesis
B. Konsep
1. Tradisi Naketi
juga dengan kebiasaan yang sudah dilaksanakan sejak lama dan terus
secara terus menerus seperti adat, budaya, kebiasaan dan juga kepercayaan.
Tradisi dalam arti yang sempit yaitu suatu warisan-warisan sosial khusus
yang memenuhi syarat saja yakni yang tetap bertahan hidup di masa kini,
yang masih tetap kuat ikatannya dengan kehidupan masa kini. Hal yang
paling mendasar dari tradisi ialah adanya informasi yang diteruskan dari
generasi ke generasi berikutnya baik itu tertulis maupun lisan karena tanpa
15
kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai
merupakan suatu gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses
dalam waktu lama dan dilakukan secara turun temurun dimulai dari nenek
adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari
Kata Naketi berasal dari istilah naket bahasa atoin Meto artinya
bersama-sama atau secara berdampingan. selanjutnya Naketi juga dapat
diartikan bersama-sama menyelidiki (introspeksi) dalam hal ini menyelidiki
dosa-dosa tertentu yang menyebabkan seseorang mengalami suatu penyakit
(Sabat, 2003:36)
16
Selanjutnya menurut Sabat, Naketi adalah upaya yang dilakukan
melalui percakapan, pembahasan maupun dialog di antara beberapa orang
dengan maksud untuk menolong atau menyelamatkan seseorang atau
beberapa orang yang ditimpa dengan malapetaka tertentu berupa sakit
penyakit yang parah, tidak memperoleh keturunan, melahirkan anak laki-laki
atau perempuan selalu meninggal, tidak memperoleh anak laki-laki atau
perempuan, tidak lulus ujian akhir sekolah beberapa kali, selalu mengalami
kegagalan, melamar pekerjaan berulang-ulang namun tidak pernah diterima.
yang disebutkan di atas itu karena disebabkan oleh dosa sebagai perbuatan
Naketi merupakan suatu kebiasaan orang Timor yang dilakukan sejak lama
dan telah menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat untuk
17
2. Menyembuhkan Penyakit
Hidup sehat merupakan suatu jaminan untuk dapat bekerja dan memenuhi
orang, jika seseorang berada dalam situasi sakit, maka ia akan mengalami
pranata khusus yang terus dipelihara dan dikembangkan pada masa primitif,
18
menyelenggarakan upaya penyembuhan seseorang dari penyakitnya, dengan
telah menjadi salah satu alternatif yang menjadi pilihan dalam penyembuhan
penyakit.
19
akar, kulit dan daun pohon-pohon tertentu sebagai obat mujarab bagi
penyakit karena sihir atau cara-cara lain misalnya dengan berdoa kepada
3. virus
dimana terdapat gangguan terhadap bentuk atau fungsi dari salah satu bagian
tubuh yang dapat membuat tubuh menjadi tidak bisa bekerja secara normal.
Sakit sudah menjadi bagian dari hidup setiap manusia. Tidak ada manusia
pengalaman masa lalu, disamping itu juga dipengaruhi oleh unsur sosial
budaya. Jika masyarakat atau orang atau individu merasa bahwa penyakitnya
disebabkan oleh makhluk halus, maka dia akan memilih untuk berobat
20
tersebut dari tubuhnya sehingga penyakitnya akan hilang (Jordan, 1985 &
terserang penyakit dan salah satu organ tubuh terganggu fungsinya, namun
pergi ke dokter, bila penyakitnya tidak sembuh maka masyarakat akan pergi
ke dukun.
gangguan pada tubuh manusia dan dapat membuat tubuh menjadi tidak bisa
oleh orang yang ahli dalam menangani misalnya tenaga medis dan dukun.
21
Karena sehat merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan semua orang untuk
dapat beraktivitas.
C. Kerangka Berpikir
D.
Alasan penerapannya Proses pelaksanaan
E.
1. Penyakit yang dirawat oleh 1. Dialog
F.
petugas medis berulangkali 2. Tanya-jawab
belum sembuh 3. Koreksi diri (introspeksi)
2.
G.
Dorongan pihak lain (atoin 4. Pengakuan dosa
Meto)
H. agar menerapkan tradisi 5. Doa pengakuan dan
Naketi
pengampunan
I.
3. Pengalaman menunjukkan
tradisi Naketi dapat
menyembuhkan penyakit
Penjelasan :
Uraian pada latar belakang terdahulu menunjukkan bahwa masyarakat
selalu menganggap budaya atau tradisi sebagai pegangan hidup yang diturunkan
dengan mengintrospeksi diri. Hal ini terlihat pada tradisi Naketi sebagai upaya
22
mengoreksi dosa apa yang menyebabkan seseorang sakit maka dilakukan dengan
awam atau ahli Naketi atau hamba Tuhan berhubungan dengan kejahatan atau
dosa yang pernah dilakukan. Setelah mengaku dan sembuh harus diadakan suatu
upacara atau doa sesuai saran ahli Naketi atau hamba Tuhan.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
apa adanya agar dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan proses Naketi hingga
tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pasien dan informan lainnya.
Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak hanya terbatas hanya sampai pada
pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data
24
tersebut selain itu semua yang dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci
terhadap apa yang diteliti. Disamping itu, berbagai gagasan, sikap, dan nilai dari
sejumlah orang yang sedang diteliti dapat didalami dan dipahami sejauh mungkin
B. Lokasi Penelitian
tersebut karena:
ditinggalkan karena tradisi ini memiliki tujuan untuk dapat keluar dari
C. Subjek Penelitian
dalam hal tradisi Naketi, kesediaan dan ketersediaan waktu informan untuk
25
diwawancarai. Jumlah informan dalam penelitian ini tidak ditentukan karena
Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah tokoh Masyarakat, Tua Adat,
Tokoh Agama (Pendeta), dan orang sakit yang pernah sembuh penyakitnya
D. Sumber Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang didapat dari tangan atau sumber lain yang
Data sekunder yang didapatkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang
26
E. Teknik Pengumpulan Data
diantaranya:
bersifat terbuka.
rapport atau hubungan yang baik antara penulis dengan subyek penelitian
agama, para tua adat,tokoh masyarakat dan pasien serta dengan informan lain
wawancara yang telah disiapkan. Dengan demikian maka dalam penelitian ini,
Yumina Ga Walu (49) sebagai tokoh masyarakat, Felpina Fa’ot (83) tua adat,
Nehemia Na’at (73) tokoh agama, Adolfina Sallu (38) pasien naketi yang
pernah sembuh.
2. Dokumentasi
27
Teknik menemukan beragam hal yang sesuai dengan kebutuhan
dengan cara mengkaji sumber data dalam bentuk tulisan maupun gambar-
data dengan cara pengambilan gambar atau foto pada saat wawancara dengan
Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif,
a. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang direduksi akan
(Sugiyono, 2016:338).
b. Penyajian Data
28
uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori sehingga memudahkan untuk
c. Penarikan Kesimpulan
29
BAB IV
1. Letak
Desa Mnelalete maka dapat melalui jalur Timor raya yaitu lewat Oekamusa
124⁰ 49’1,92” BT dan 9⁰ 29’ 4,09” - 10⁰ 10’ 14,80” LS. Secara geografis
suhu rata– rata 27⁰ - 29⁰ C. (Sumber data: kantor desa mnelalete 2020)
basah (Sawah 25 Ha dan Lahan kering (Pertanian tadah hujan) 390 ha,
Kehutanan 180 Ha, Pemukiman 250 Ha, Jalan Desa 18 Km dan Pekuburan 5
30
b. Bagian Barat berbatasan dengan Desa Tubuhue
3. Iklim
Barat dalam setahun terjadi dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Musim kemarau berlangsung pada bulan Mei hingga bulan Oktober
bahkan sampai tujuh bulan terjadi musim kemarau, sedangkan musim hujan
terjadi pada bulan November hingga bulan April, dengan suhu rata-rata 27⁰
4. Topografi
bukit. Hal ini dipengaruhi juga letaknya dilembah, dimana sulit untuk
dijangkau pada musim hujan. Kondisi tanah yang ada di wilayah Desa
permukaan laut dengan struktur tanah berwarna coklat, merah dan putih
karena termasuk tanah yang kritis maka rawan erosi. (Sumber Data
primer).
31
5. Keadaan Penduduk
wilayah tersebut sejak dahulu kala, disamping itu ada yang datang dari luar
Desa Mnelalete yang juga tergolong sebagai suku Timor. Jumlah Penduduk
Desa Mnelalete sebanyak 6.819 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak
3.409 orang dan perempuan 3.410 orang. Adapun jumlah penduduk masuk 0
bulan November Tahun 2020 adalah 6.819 orang, yang dapat dirinci dalam
agama dapat membina iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Masyarakat Desa Mnelalete menganut tiga (3) agama yaitu agama Kristen
Protestan, agama Kristen Katolik dan agama Islam. Untuk lebih jelas dapat
32
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk menurut Kelompok Agama
No Agama Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persen (%)
Laki-laki Perempuan
1 Kristen Protestan 2.210 3.692 5.902 86,55%
2 Kristen Katolik 402 435 837 12,28%
3 Islam 39 41 80 1,17%
4 Hindu 0 0 0 0,00%
5 Budha 0 0 0 0,00%
TOTAL 6.819 100,00%
5.902 jiwa (86,55%), agama Kristen Katolik dengan jumlah 837 jiwa
(12,28%), dan hanya sebagian kecil saja yang menganut agama Islam
belum ada.
7. Pendidikan
Desa Mnelalete, maka salah satu upaya yang ditempuh pemerintah adalah
adalah sedang sekolah SMA yakni sebanyak 1,224 orang atau 30,91%
sedangkan yang paling sedikit adalah Strata 1 (S1) yakni sebanyak 4 orang
33
atau 0,10%. Hal ini sangat dipengaruhi faktor ekonomi dan jangkauan sarana
pendidikan (sekolah) terlalu jauh maka banyak anak yang setelah tamat
SMA tidak mau melanjutkan pendidikannya lagi. Untuk lebih jelas dapat
8. Kelembagaan Desa
melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang sekretaris desa, para kaur yang
34
Dalam rangka menyelenggarakan penyelenggaraan pemerintah,
B. Hasil Penelitian
masyarakat.
35
Wawancara dengan Gawalu (49) salah satu masyarakat dengan
pertanyaan apa itu Naketi dan mengapa Naketi masih dipertahankan hingga
sekarang ini ?
Wawancara dengan Fa’ot (83) salah satu tua adat dengan pertanyaan
apa itu Naketi dan mengapa Naketi masih dipertahankan hingga sekarang
ini?
36
Wawancara dengan Na’at (73) salah satu tokoh agama dengan
pertanyaan apa itu Naketi dan mengapa Naketi masih dipertahankan hingga
sekarang ini ?
apa itu Naketi dan mengapa Naketi masih dipertahankan hingga sekarang
ini?
37
Tabel 4.5 Deskripsi/Simpulan Hasil Wawancara
No. Nama Informan Deskripsi/Simpulan Hasil Wawancara
38
Wawancara dengan Gawalu (49) salah satu masyarakat dengan
sakit penyakit ?
Wawancara dengan Fa’ot (83) salah satu tua adat dengan pertanyaan
sakit penyakit ?
39
terjadinya sakit. Setelah Naketi dijalankan biasanya akan diakhiri dengan
doa yang dipimpin oleh tokoh agama.
sakit penyakit ?
Proses Naketi disaat sakit ketika dirawat di rumah sakit atau di rumah
maka pihak keluarga yang lain mulai berpikir dosa atau kesalahan apa yang
pernah dilakukan, disitu keluarga pasien akan mengundang keluarga-
keluarga yang terkait dan akan melakukan Naketi dan mengeluarkan isi hati
setelah itu akan berdamai kembali dan diakhiri dengan doa.
40
atau pendeta untuk datang
menyelesaikan dan mendoakan.
1. mengumpulkan semua keluarga Nehemia Na’at
terkait.
2. Setelah Naketi dijalankan biasanya
akan diakhiri dengan doa.
1. pihak keluarga yang lain mulai Adolfina Sallu
berpikir dosa atau kesalahan apa
yang pernah dilakukan.
2. mengundang keluarga-keluarga
yang terkait dan akan melakukan
Naketi.
3. berdamai kembali dan diakhiri
dengan doa.
C. Pembahasan
dikalangan orang Timor (atoin Meto) selain sebagai tradisi yang sudah
individu, keluarga, dan masyarakat tertentu untuk keluar dari masalah atau
persoalan yang mereka hadapi salah satunya yaitu sakit penyakit. Selain itu
41
terputus, dengan upaya Naketi (introspeksi) mereka yang berkonflik
Naketi tapi dalam pelaksanaan Naketi ada nilai-nilai agama yang terkandung
didalamnya sehingga kebiasaan yang sering terjadi adalah pada setiap kali
pelaksanaan Naketi maka salah satu tokoh agama selalu diminta untuk hadir
dalam proses Naketi agar dapat membantu atau menolong mereka untuk
merupakan tradisi asli atoin Meto yang dibawah oleh para leluhur atau nenek
42
mengajarkan kita untuk hidup damai dengan sesama dan mengajarkan kita
sesama.
mereka (pihak keluarga) akan mencari cara lain dalam penyembuhan melalui
proses Naketi. Naketi karena sakit penyakit misalnya individu atau keluarga
Sumpah ini bisanya berlangsung sangat lama antara 3-4 tahun. Tetapi
apabila salah satu dari keluarga tersebut tanpa sadar (tidak sengaja)
melanggar sumpah diatas, misalnya pada saat kedukaan atau pesta mereka
tanpa sengaja pergi untuk saling mengunjungi maka keluarga tersebut akan
43
Rumah Sakit atau Puskesmas namun tidak memperoleh kesembuhan, maka
segala perbuatan yang telah dilakukan pada masa lampau dan pihak yang
bisa sembuh dari sakit penyakit. Namun apabila yang bersangkutan tidak
mau mengakui segala perbuatannya dimasa lampau maka proses Naketi bisa
saja menambah persoalan baru atau penyakit yang diderita justru akan
44
tanggapan dari keluagra yang berkonflik kepada penderita dan keluarganya.
Dalam pelaksanaan Naketi salah satu tua adat atau yang dituakan
yang hadir pada saat itu mengungkapkan isi hati keluarga penderita dalam
bersedia untuk damai (halan) atau saling memaafkan, maka sebagai tanda
majelis gereja yang hadir dan mengikuti jalannya proses Naketi sampai
berdamai dan akan diminta oleh pihak keluarga untuk mendoakan kedua
keluarga.
satu jalan keluar (solusi) untuk dapat keluar dari persoalan yang mereka
hadapi.
45
Tabel 4.7 Hasil Penelitian
Fokus Penelitian Hasil penelitian
Apa itu Naketi dan mengapa Naketi adalah kebiasaan suku orang Timor yang
Naketi masih dipertahankan berhubungan atau berkaitan erat dengan iman
hingga sekarang ini. kepercayaan seseorang. Naketi merupakan suatu cara
mengingat kembali perbuatan-perbuatan yang pernah
dibuat sebagai kesalahan atau dosa yang
mengakibatkan datangnya pencobaan berupa sakit
penyakit atau malapetaka yang dialami oleh seseorang.
Naketi bertujuan untuk mengingat kembali dosa atau
kesalahan yang pernah dibuat oleh nenek moyang,
keluarga, atau bahkan diri sendiri. Naketi juga sering
dipahami sebagai suatu tindakan untuk mengoreksi
kembali perbuatan yang dianggap salah baik pada diri
sendiri, keluarga maupun orang lain. Naketi hanya
dapat dilakukan pada saat diri sendiri, keluarga
maupun orang lain mendapat persoalan atau masalah.
Naketi tidak bisa dijalankan bila seseorang tidak
mendapat masalah.
Bagaimana proses Proses Naketi dapat terjadi karena mereka jatuh dalam
pelaksanaan Naketi untuk cobaan-cobaan memutuskan untuk Naketi karena
menyembuhkan penyakit. dulunya pernah mengucapkan sumpah untuk tidak mau
mengakui anak kandungnya, maka orang tersebut harus
melakukan pembersihan hati lewat ungkapan isi hati
kepada salah satu anggota keluarga terdekat sehingga
mereka atau salah satu anggota keluarga pergi dan
mencari orang yang berkonflik. Disitu mereka akan
sepakat untuk menentukan lokasi dan waktu pertemuan
agar Naketi bisa di jalankan, biasanya Naketi hanya
memerlukan waktu satu hari untuk menyelesaikan
dalam proses ini tidak ada bahan apa-apa yang
digunakan tetapi dari kesiapan hati untuk berkata jujur.
disaat itu mereka harus Naketi dan segera mengaku
agar memperoleh pengampunan dan bila Naketi
dilakukan dengan kesungguhan maka akan
memperoleh kesembuhan.
46
BAB V
A. Kesimpulan
mengalami sakit walaupun sudah berobat ke rumah sakit tetapi tetap harus
melakukan Naketi. Ketika sakit orang Timor biasanya Naketi atau napoitan
47
2. Proses pelaksanaan tradisi Naketi (introspeksi) dalam menyembuhkan
Kabupaten Timor Tengah Selatan. Proses Naketi karena sakit biasanya salah
satu anggota keluarga dari penderita akan pergi dan mencari orang yang
berkonflik. Disitu mereka akan sepakat untuk menentukan lokasi dan waktu
waktu satu hari untuk menyelesaikan dalam proses ini tidak ada bahan apa-
apa yang digunakan tetapi dari kesiapan hati untuk berkata jujur. disaat itu
kesembuhan.
B. Saran
sebagai berikut:
tradisi Naketi sebagai salah satu upaya dalam menyembuhkan penyakit dan
48
menjaga hubungan kebersamaan antara anggota masyarakat di Desa
Mnelalete.
49
Referensi
Camic, P.M., Rhodes, J., & Yardley, L. (2003). Qualitative Research In Psychology.
Washington D.C.: American Psychological Association
Foster, G.M., & Anderson, B. G., (2006), Antropologi Kebudayaan, (Priyanti P. S., &
Meutia F. H. S, Trans), Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia.
Gunawan, Imam (2010). Metode Penelitian Kualitatif.: Teori dan Praktik. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
50
Marimbi H. (2009) Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Sabat, Semuel, 2003, Dosa Tradisi Dan Penyakitnya Serta Kebiasaan Naketi
(Menyelediki) Sebagai Upaya Penyembuhan, Jurnal Pluralis Edisi 3, Fisip
Undana Kupang.
Sakan, Efrayin (2015) Tinjauan Kritis Terhadap Relasi Yang Tercipta Dalam
Praktek Naketi Atoin Meto Di GMIT Maranatha Soe. Tesis. Universitas
Duta Wacana. Yogyakarta.
Sianipar, T., Alwisol, & Yusuf, Munawir, (1992), Dukun, Mantra Dan Kepercayaan
Masyarakat, Grafikatama Jaya.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja wali Pers.
51
Sosrokusumo, P. 1989. Pelayanan Pengobatan Tradisional Di Bidang Kesehatan
Jiwa. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Deparetem
Kesehatan Republik Indonesia. Ciawi, 14-17 Desember 1988.
Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori Dan Terapannya Dalam
Penelitian Edisi 2). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
52
Lampiran I
Riwayat Peneliti
Peneliti bernama Agreni Risa Taek, lahir pada tanggal 22 Agustus
1998. Peneliti merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari
pasangan Marthinus Taek dan Yumina L. Gawalu. Peneliti memulai
pendidikan Sekolah Dasar di SD Gmit 1 Soe pada tahun 2004.
Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Soe pada tahun 2010. Setelah
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama. Peneliti
melanjutkan ke jenjang berikutnya pada Sekolah Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Soe pada tahun 2013. Pada tahun 2017 peneliti
mendaftar melalui jalur MANDIRI di Universitas Nusa Cendana dan diterima di
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
53
Lampiran II
54
Lampiran III
PEDOMAN WAWANCARA
Tengan Selatan. Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang digunakan sebagai
55
2. Bagaimana pelaksanaan tradisi Naketi 1. Bagaimana proses pelaksanaan tradisi
(introspeksi) oleh atoin Meto di Desa Naketi untuk menyembuhkan penyakit?
Mnelalete, Kecamatan Amanuban 2. berapa biaya yang anda keluarkan
Barat, Kabupaten Timor Tengah dalam melakukan tradisi Naketi ?
Selatan. 3. saat melakukan Naketi siapa saja yang
anda undang?
4. Apa dampak yang anda rasakan setelah
melakukan proses Naketi?
5. Apakah anda meyakini bahwa anda
sudah benar-benar sembuh setelah
melewati proses pelaksanaan Naketi?
56
Lampiran IV
FOTO-FOTO PENELITIAN
57
Gambar 2: Peneliti sedang wawancara dengan Felpina Fa’ot (83)
sebagai Tua Adat pada tanggal 7 Januari 2021, jam
11:06 Wita tentang Tradisi Naketi (introspeksi) untuk
menyembuhkan penyakit pada masyarakat.
58
Gambar 3: Peneliti sedang wawancara dengan Nehemia Na’at (73)
sebagai Tokoh Agama pada tanggal 8 Januari 2021,
jam 13:05 Wita tentang Tradisi Naketi (introspeksi)
untuk menyembuhkan penyakit pada masyarakat.
59
Gambar 5: Peneliti sedang wawancara dengan Adolfina Sallu (38)
sebagai Pasien pada tanggal 8 Januari 2021, jam 14:00
Wita tentang Tradisi Naketi (introspeksi) untuk
menyembuhkan penyakit pada masyarakat.
60
Lampiran V
61
62
63
64
65
66
67