Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lidia Juita

Kelas : D (PAK)
Nirm : 1020196378
Ringkasan materi sejarah gereja di wilayah yang di kuasai islam
Sejarah gereja di wilayah Islam

1.Sesudah tahun 600 timbulah agama islam di Arabia. Lalu dalam waktu kurang dari satu
abad orang-orang Arab merebut Asia Barat dan Afrika Utara. Yang terbanyak diantara
penduduk wilayah itu adalah orang-orang Kristen.

Segera sesudah muhammad wafat tahun 632, orang-orang arab keluar menyerang kedua
negara yang berbatasan dengan Arabia, yaitu kerajaan Persia dan Kerajaan Romawi Timur.
Dalam waktu beberapa tahun saja Persia mereka rebut seluruhnya dan Kerajaan Romawi
kehilangan Propinsi-propinsinya di timur dan selatan : Siria, Persia, Palestina dan Mesir serta
seluruh Afrika Utara. Seluruh daerah yang terbentang dari Lautan Atlantik sampai Sungai
Indus (Paskitan) menjadi wilayah khalifat Arab yang gemilang.

Di bagian barat khalifat itu penduduknya orang Kristen semua; di bagian timur orang-
orang Kristen meripakan suatu minoritas yang kuat. Pada umumnya mereka tidak mempunyai
kedudukan yang baik sebelum datangnya islam: mereka yang di daerah Romawi kena
penindasan karena mereka, selaku orang-orang monofisit, tidak mau menerima keputusan-
keputusan konsili Chalcedon. Dan mereka yang di Kerajaan Persia, sekalipun penghambat
sudah mereda, tidak disukai oleh pemerintah. Karena itu orang-orang Arab disambut sebagai
pembebas.

2. Kedudukan orang-orang Kristen dibawa kekuasaan Arab cukup baik, walaupun mereka
tidak mempunyai kebebasan penuh dalam hal beragama. Lama kelamaan jumlah anggota
gereja menjadi merosot.

Kedudukan orang Kristen dalam khalifat itu dapat dikatakan agak baik, terutama
pada abad ke-7. Oleh orang-orang arab diberikan kebebasan beragama pada semua gereja
dari golongan apapun. Hanya ada syarat, bahwa mereka tidak boleh berusaha membujuk
orang Muslim masuk Kristen dan beberapa pembatasan lain. Ada kewajiban untuk mebayar
Jizra, pajak perorangan, sebagai imbalan bagi perlindungan militer yang mereka nikmati.
Oleh karena hukum negara ialah hukum Islam (syariat) maka sulitlah bahwa golongan-
golongan Kristen langsung diurus oleh pemerintah khalifat. Untuk itulah golongan-golongan
tersebut diberikan status Dhimmi (umat tersendiri yang dikepalai oleh pemimpin.
kerohaniaannya. Setiap gereja merupakan Dhimmi tersendiri.

. Demikianlah misalnya orang-orang Nestorian, yang diantara orang Kristen paling


dihormati oleh orang Arab, meripakan dhimmi Nestorian, dibahwa pimpinannya patriakhnya
di Bahdad dan seterusnya. Patriakh itu dengan demikian bukan hanya kepala kerohanian,
tetapi mengurus soal-soal duniawi juga : ia berfungsi sebagai pemungut pajak dan hakim
tertinggi, sebagai Gubernur dan pemberi undang-undang. Keadaan ini sebenarnya tidaklah
menguntungkan bagi pelaksanaan tugas kerohaniaanya.

Justu orang-orang nestorianlah yang meneruskan kebudayaan Yunani-Romawi


yang tinggi itu kepada orang-orang Arab. Mereka ini menerima kebudayaan itu (bersama
unsur dari Persia dan India), sepanjang hal itu sesuai dengan asas-asas agama Islam, lalu
mengembangkannya lagi, sehingga khalifat Arab merupakan salh satu negara yang paling
maju pada zaman itu, setaraf dengan Kekaisaran Romawi Timur dan Jazirah Tiongkok,
Sebaliknya sampai ± tahun 1200 Eropa Barat masih agak terbelakang.

Anda mungkin juga menyukai