DISUSUN OLEH :
PETROSIA D. J. B. SERAN
NIM : 421 16 166
KUPANG
2020
i
LEMBARAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Petrosia D. J. B Seran
NIM : 421 16 166
DISETUJUI OLEH
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh
ii
MOTTO
(Ochyn Seran)
PERSEMBAHAN
iii
Dengan Ketulusan dan Kerendahan Hati Saya Panjatkan Puji Syukur Kehadirat
Tuhan yang Maha Esa karena Telah Melimpahkan Kasih Karunianya yang Tak
Ternilai.
1. Bapak Yohanes Seran Berek dan mama Kristina Kedang Kwuta yang telah
2. Kakak adik tercinta saya Ivon Seran, Rius Seran, Ori Seran.
Bagian persembahan untuk Om Tercinta, Kakak adik sepupu, para dosen dan
PENGANTAR.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
menyertai dan mencurahkan Roh Kudus-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa” sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Administrasi Publik. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari sempurna sebagai akibat dari keterbatasan yang ada pada diri peneliti.
v
6. Bapak Ibu Dosen yang telah membagi ilmunya secara tuntas kepada saya
selama kuliah
7. Kepala dan seluruh Staf tata usaha FISIP UNWIRA Kupang yang telah
membantu melayani segala urusan administrasi selama proses penyelesaian
skripsi ini
8. Bapak kepala Desa Pantai Oa dan perangkat desa yang telah memberikan ijin
penelitian kepada saya
9. Om tercinta Emanuel Rajamanu Kwuta yang telah membantu penulis baik
materi maupun moral
10. Bapak dan Ibu informan yang telah membantu memberikan data-data dan
informasi yang dibutuhkan oleh penulis
11. Sahabat yang hebat dan luar biasa Enjel Manuk, Marlin Mawar, Tina
Luruk,Mey Opa, Evi Isohone, Aranci Banfatin, Sherly Djami, Jessy Wease
12. Teman-teman seperjuangan IAP 16
13. Teman-teman yang selalu memberikan semangat kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi ini kakak tercinta Yonis Wolor, Nana Semat, Nana Enol,
Nana Sano, Nana Ronal, Andris Kelen, Diana, Tuti Hurung, Boby Lamawato,
Rimus Hurung, Oby Lamawato
14. Kekasih hati Sergius Oktavianus Bada Makin yang selalu mendorong dan
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
15. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini dan tidak dapat disebut satu persatu
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan kritik, usul dan saran dari
bapak ibu dan pembaca serta sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
vi
Kupang, Agustus 2020
Penulis
ABSTRAK
vii
pemerintahan desa, agar pelaksanaan fungsi BPD di Desa Pantai Oa dapat terlaksana
dengan optimal.
Terkait sarana dan prasarana BPD disarankan kedepannya fasilitas pelayanan BPD
lebih ditingkatkan lagi untuk menunjang kualitas BPD di Desa Pantai Oa dan
perlunya bantuan dari pihak masyarakat dalam bentuk pengawasan BPD di Desa
Pantai Oa, agar aparat desa mengerti akan tanggung jawab yang mereka kerjakan.
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
MOTTO........................................................................................................ii
PERSEMBAHAN........................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................v
ABSTRAK...................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
viii
2.2 Konsep Desa....................................................................18
2.3 Konsep BPD.....................................................................26
2.4 Konsep Peraturan Desa....................................................32
2.5 Tinjauan Tentang Aspirasi Masyarakat...........................33
2.6 Konsep Pengawasan.........................................................39
2.7 Kerangka Berpikir............................................................41
BAB III METODE PENELITIAN................................................................46
6.1 Kesimpulan.......................................................................76
6.2 Saran.................................................................................77
Daftar Pustaka.................................................................................................78
ix
DAFTAR TABEL
TABEL (2)........................................................................................................73
TABEL (4)........................................................................................................75
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR(1)....................................................................................................49
x
BAB 1
PENDAHULUAN
sekelompok masyarakat yang berkuasa dengan memiliki tradisi dan budaya yang
sama.
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat
desa.
1
Republik Indonesia. Pemerintah desa adalah Kepala Desa atau yang disebut
Permusyawaratan Desa dimana pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan
perangkat desa (sekdes, bendaharawan desa, kepala seksi dan kepala dusun)
adalah wakil penduduk desa yang dipilih dari dan oleh penduduk desa yang
desa, maka setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan atas musyawarah
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut nama lain adalah
anggota BPD dapat diproses melalui pemilihan secara langsung dan atau melalui
2
musyawarah perwakilan. Hal ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
sama dengan kepala desa dan ditetapkan menjadi peraturan desa. BPD juga
adalah UU RI Nomor 6 Tahun 2014 yang terdapat dalam (pasal 55) dijelaskan
aspirasi masyarakat desa, serta melakukan pengawasan kinerja kepala desa. BPD
juga bisa menjabat paling banyak tiga kali masa jabatan, baik secara berturut turut
Pendapatan dan Belanja Desa. Sedangkan pada pasal 62 bahwa anggota BPD
3
menyampaikan usul dan/atau pendapat, memilih dan dipilih dan mendapat
Dengan mengacu pada tugas, fungsi dan hak BPD tersebut di atas, maka
dalam penelitian awal yang dilakukan penulis di Kantor Desa Pantai Oa, ada
para anggota BPD terkesan belum optimal dalam bekerja. Dalam membahas
desa sehingga rancangan peraturan desa lebih banyak berasal dari kepala desa dan
ketua BPD dan beberapa anggota yang mengerti tentang hal tersebut. seharusnya
masyarakat. Fungsi BPD juga sangat lemah karena secara kelembagaan BPD
tidak dikelolah secara baik sebagai sebuah lembaga. Biasanya BPD menggunakan
Pantai Oa, berdasarkan pengamatan dalam aktivitas harian, ada anggota yang
4
masyarakat di desa Pantai Oa ini sebagian besar adalah petani sehingga sulit bagi
mereka dalam membagi waktu. Kehadiran mereka hanya pada saat ada kegiatan
resmi hal tersebut mempengaruhi fungsi BPD dalam pengawasan terhadap kinerja
kepala desa di Desa Pantai Oa. Dalam hal pengawasan banyak anggota BPD juga
Berangkat dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menjadi tantangan bagi Badan
Flores Timur?
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin
6
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademik
penelitian berikutnya.
7
3. Bagi Praktisi
a. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan yang dapat membantu
8
BAB II
LANDASAN TEORITIS
diselesaikan target implementasi itu sendiri. Semua itu sudah direncanakan pada
bukan sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan terencana dan untuk mencapai tujuan
kegiatan.
bermuara pada mekanisme suatu system. Berdasarkan pendapat para ahli diatas
9
tersebut.Implementasi mengacu pada tindakan untuk mencapai tujuan – tujuan
yang telah ditetapakan dalam suatu keputusan, tindakan ini berusaha untuk
dan sosial.
keputusan dasar. Proses tersebut terdiri atas beberapa tahapan yakni: Tahapan
perundangan.
menjadi rencana dan arahan yang dapat diterima dan dijalankan; Penyediaan
10
layanan, pembayaran dan hal lain secara rutin. Mengacu pada pengertian
berikut;
11
maka hal itu sia-sia direncanakan. Suatutindakan pemerintah baru
bukan hanya suatu keinginan semata. Suatu keinginan saja yang belum
dibuat saat sedang diatur dan diatur saat sedang dibuat. Sebuah kebijakan
publik, jika hanya ada wacana dan rencana saja tanpa adanya tindakan
adalah salah satu tahapan penting dalam kebijakan publik. Jika kebijakan
12
tanpa ada implementasi, hal tersebut tidak akan ada efeknya bagi
Menurut Metter dan Horn (1975) dalam Wahab (2005:65) dan dalam
13
implementasi diasumsikan sebagai sebuah deretan keputusan dan interaksi
sehari-hari yang tidak terlalu perlu mendapat perhatian dari para sarjana
meskianggapanini menyesatkan.
satu sama lain; apa motivasi-motivasi mereka bertindak seperti itu, dan
secaraberbeda.
14
tugas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk
implmentasi;
a. Komunikasi
mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi tujuan dan
15
b. Sumber daya
c. Disposisi
d. Struktur Birokrasi
laporan.
Menurut Van Horn dan Van Metter ada beberapa variable yang
a. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat
16
b. Sumberdaya, dimana implementasi perlu dukungan sumberdaya, baik
program.
Menurut Charles ada tiga aktivitas yang ada dalam sebuah implementasi
program yaitu;
17
b. Interpretasi para pelaksana, aktivitas pelaksana kebijakan yang
dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan menurut rencana untuk
bahwa ada empat faktor yang merupakan syarat utama keberhasilan proses
dan struktur organisasi, termasuk tata aliran kerja birokrasi. Empat faktor
18
2.2 Konsep Desa
sekelompok masyarakat yang berkuasa dengan memiliki tradisi dan budaya yang
sama.
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat desa.
Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi
19
yang ditimbulkan oleh unsure-unsur fisiografi, sosial,ekonomi,politik dan
Hidayat, 1992:3).
Hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat
masyarakat.
berupa penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang berdekatan, atau
pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih atau pembentukan desa
di luar desa yang telah ada.Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya
20
Desa yang berubah menjadi kelurahan, lurah dan perangkatnya diisi
dari pegawai negeri sipil dan kekayaannya menjadi kekayaan daerah dan
setempat.Dalam wilaya desa dapat dibagi atas dusun yang merupakan bagian
perangkat daerah.
21
c. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada
kelahirannya.
masyarakat kota.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dan yang dibantu oleh perangkat Desa atau yang disebut dengan nama lain.
bersama BPD
22
Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa mengenai
peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.
dilaksanakan
23
Memegang tegu dan mengamalkan pancasila, melaksanakan
kepentingan di Desa
Desa
24
Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di
Desa
lingkungan hidup
tahun anggaran
kepala desa dan perangkat desa. Pemerintahan Desa menurut HAW. Widjaja
25
(2003: 3) dalam bukunya “Otonomi Desa” bahwa : “Penyelenggaraan
yang dilaksanakan oleh pemerintah desa yaitu kepala desa dan perangkat desa.
pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa antara lain
26
a. Pendapatan Asli Desa, antara lain hasil usaha desa,hasil kekayaan
desa( seperti tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa ), hasil
pemerintahan.
menetapkan APBDes
suatu daerah.
1. Kepastian hokum
27
3. Tertib kepentingan umum
5. Proporsionalitas
6. Kearifan local
7. Keberagaman
8. Partisipatif
9. Profesionalitas
10. Akuntabilitas
11. Keterbukaan
masyarakat Desa
28
2.3 Konsep Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
karena memiliki peran sebagai pembuat dan pengesah peraturan desa. BPD
kata lain BPD dan Pemerintah Desa merupakan mitra yang saling bekerja sama
desa.
(UU No. 6 Tahun 2014 pasal 55). Dalam melaksanakan perannya sebagai sarana
29
2.3.2 Persyaratan Calon Anggota BPD
(enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji, dan anggota BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan
paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut.
menikah
sederajat
30
g. Wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis.
masing unsur Pemerintah Desa dan BPD dapat menjalankan fungsinya dengan
mendapat dukungan dari masyarakat setempat. Oleh karena itu hubungan yang
bersifat kemitraan antara BPD dengan Pemerintah Desa harus didasari pada filosofi
antara lain :
Oleh sebab itu, setiap individu yang terpilih menjadi anggota BPD harus mampu
Desa yaitu :
31
a. Membahas dan menyepakati rancangan peraturan Desa bersama kepala
Desa;
Desa antarwaktu;
32
i. Membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama
Kepala Desa;
Pemerintahan Desa;
perundang-undangan.
33
b. Mengajukan pertanyaan
perundang-undangan.
Pemerintahan Desa.
masyarakat Desa.
dan
kemasyarakatan Desa.
34
a. Jumlah penduduk desa sampai dengan 1.500 jiwa, jumlah anggota
penduduk desa yang bersangkutan. Anggota BPD dipilih dari calon-calon yang
diajukan oleh kalangan adat, agama, organisasi social-politik, golongan profesi dan
kelangsungan pembangunan.
35
c. Pengawasan, yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanana
Desa
36
Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
desa dan masyarakat desa berhak memberikan masukan terhadap rancangan peraturan
desa. Adapun tata cara penyusunan peraturan desa telah diatur dalam Permendagri
Nomor 111 Tahun 2014 tentang pedoman teknis peraturan di desa. Berikut perbedaan
antara peraturan yang diprakarsai oleh kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD).
37
BPD dapat menyusun dan mengusulkan rancangan peraturan
merasa lebih puas. Namun jika keinginan tidak di penuhi maka sesungguhnya
keinginan, harus dilihat dari fungsi dan tingkat urgensinya, sesuatu dikatakan
Kebutuhan menurut Dwiyanto dkk (2003: 115) adalah suatu rasa baik itu
dalam bentuk produk, jasa, pelayanan, kesenangan dan lain sebagainya yang
wajib untuk bisa didapatkan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahtraan.
38
Bila diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa
tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada
karna tampa itu hidup menjadi tidak sejahtera atau kurang sejahtera.
(dua) pengertian, aspirasi di tingkat ide dan aspirasi di tingkat peran structural.
Di tingkat ide, konsep aspirasi berarti sejumlah gagasan verbal dari lapisan
masyarakat manapun dalam suatu forum formalitas atau non formalitas yang
a. Usulan
b. Kritikan
39
Kritikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
di desa.
c. Pengaduan
mengadu; 3. ungkapan rasa tidak senang atau tidak puas akan hal-hal
yang relevan dengan judul penelitian ini adalah ungkapan rasa tidak
senang atau tidak puas akan hal-hal yang tidak begitu penting akan
berarti ungkapan tidak senang atau tidak puas dari masyarakat desa
kepada pemerintahan desa atas hal-hal tidak begitu penting tapi perlu
diperhatikan.
aspirasi masyarakat adalah sebuah gagasan yang berasal dari masyarakat yang
ditampung dalam forum resmi ataupun non resmi yang berupa keinginan dan
40
kebutuhan masyarakat. Disampaikan dalam bentuk usulan, kritikan, pengaduan
desa adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang telah di beri wewenang dan
tanggung jawab oleh Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014, salah satunya untuk
menampung dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Dengan kata lain, lembaga BPD
tertinggi ada pada rakyat, Aspirasi masarakat harus menjadi asal dari segala
Negara demokrasi, lembaga yang diberi amanat oleh Negara untuk menyerap
aspirasi seperti DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota dan
BPD dituntut harus lebih aktif dan efektif menyerap aspirasi masyarakat.
diantaranya:
41
a. Mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)
c. Menyelenggarakan seminar
desa di selenggarakan oleh BPD dengan pesertanya terdiri dari anggota BPD,
mengundang seluruh elemen masyarakat yang ada di desa. Mulai dari tokoh
42
2. Memanfaatkan Kemajuan Teknologi Informasi dan/atau Social Network.
website ataupun akun media sosial yang bertujuan untuk menyerap aspirasi
menyampaikan aspirasi mereka. Karna letak geograpis Desa yang kecil, Rumah
Desa. Penyedian Rumah Aspirasi oleh BPD dapat berbentuk interaksi secara
langsung (tatap muka langsung) atau dengan interaksi tidak langsung seperti
bentuk kotak saran. Pembuatan papan madding dan lain sebagainya. Dengan
yang ada di desa. dalam cakupan pemerintahan desa sudah barang tentu yang
diwakili adalah masyarakat desa. sebagai wakil dari masyarakat desa, Lembaga
43
BPD harus dapat mengakomodir segala aspirasi dari masyarakat. mengingat
dalam suatu desa terdiri dari berbagai golongan atau kelompok masyarakat
dilakukan oleh BPD dengan cara berinteraksi secara langsung dengan semua
golongan ataupun kelompok masyarakat yang ada di desa supaya semua aspirasi
dapat di tampung. Interaksi secara langsung oleh anggota BPD dalam hal
kepada rumah warga ataupun menerima kunjungan dari masyarakat desa, juga
masyarakat desa seperti acara pestaan, acara keagamaan dan lain sebagainya.
Dengan demikian kedekatan antara anggota BPD sebagai wakil dari masyarakat
desa dengan masyarakat desa yang terwakili dapat terjalin dengan baik.
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak
44
organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
Pengawasan menurut fahmi yang dikutip oleh Erlis Milta Rin Sondole
organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh
berikut:
c. Tujuan
adalah proses untuk menjaga agar kegiatan terarah menuju pencapaian tujuan seperti
tindakan-tindakan koreksi.
a. Macam-macam Pengawasan
45
Pengawasan dari dalam organisasi
Pengawasan dari luar organisasi
Pengawasan prepentif
Pengawasan represif
b. Fungsi Pengawasan
46
rancangan peraturan desa. Adapun tata cara penyusunan peraturan desa telah
diatur dalam Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang pedoman teknis
pengertian, aspirasi di tingkat ide dan aspirasi di tingkat peran structural. Di tingkat
ide, konsep aspirasi berarti sejumlah gagasan verbal dari lapisan masyarakat manapun
dalam suatu forum formalitas atau non formalitas yang dituangkan dalam bentuk
kepentingan.
berjalan dengan rencana , sesui instruksi atau asa yang ditentukan, dapat di ketahui
kesulitan dan kelemahan dalam bekerja untuk kemudian diperbaiki dan juga dadap di
ketahui apakah sesuatu berjalan efisien dan efektif, ataukah tidak. Badan
kepala desa sebagai pelaksana, salah satu fungsi yang di miliki BPD dalam
47
berpedoman kepada kebijakan yang telah di sepakati bersama yaitu program kerja,
APBD serta berbagai peraturan perundang- undangan oleh pemerintah desa. Tujuan
dilakukan pengawasaan agar suatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana mencapai
tidak tidak terlepas dari keberadaan dan pelaksanan fungsi yang di emban oleh BPD
sebagai lembaga perwujutan demokrasi yang terbentuk dari, oleh, dan untuk
masyarakat. Keberadaan BPD akan di terima dan menimbulkan peresepsi yang baik
lihat dari beberapa indikator yang telah di tentukan dalam wewenang BPD, siap
menampung dan menyalurkan aspirasi dari masyarakat kepada pemerintah desa, dan
tersebut antara lain, faktor pendorong yaitu koordinasi atau kerja sama antar lembaga,
ada juga faktor penghambat yakni masyarakat belum sepenunya memahami fungsi-
fungsi yamg diemban oleh BPD dan minimnya sarana dan prasarana pendukung.
48
BPD Membahas dan
Menyepakati Rancangan
Peraturan Desa Bersama
Kepala Desa.
mana.
rancangan peraturan desa Pantai Oa dengan tata cara atau alur pembahasan
desa yang kemudian diserahkan kepada BPD untuk dikaji, apakah peraturan
49
jika dinilai berpotensi menjadi masalah atau berdampak negatif, akan
Tahun 2014 khususnya pasal 55 poin b, yaitu Fungsi BPD dalam menampung
(BPD) diharapkan menjadi wadah aspirasi bagi warga desa dan mencapai
sekaligus tempat pembuatan kebijakan public desa serta menjadi alat control
antara kepala desa sebagai kepala pemerintah desa dan BPD sebagai wakil-
wakil rakyat desa yang dipergerakan oleh lembaga legislative baik ditingkat
50
kabupaten atau kota, provinsi dan pusat. Kembalinya fungsi control atau
kekuasaan eksekutif desa, yang selama ini didominasi oleh kepala desa,
sekarang fungsi control atas kekuasaan eksekutif desa dijalankan oleh BPD
masyarakat.
untuk menjadi efektif dan baik tidak serta merta terjadi begitu saja tetapi ada
daerah.
tugas dan fungsi BPD, sikap mental, ketergantungan terhadap adat istiadat
ataupun tradisi, faktor tanggung jawab keahlian dan keterampilan, sarana dan
51
BAB III
METODE PENELITIAN
bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, pengertian suatu konsep yang
pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif,
ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan
52
mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian
yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-
satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan
Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh data yang
bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih menekankan
Flores Timur dimana penulis ingin melihat bagaimana Implementasi Fungsi Badan
Kabupaten Flores Timur .Alasan penelitian dilakukan di Desa Pantai Oa adalah desa
ini merupakan salah satu desa mulai dari terbentuk hingga sekarang belum ada
53
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif,
54
kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan
1. Data Primer
Menurut Hasan (2002 : 82) data primer ialah data yang diperoleh atau
wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain:
mengenai informan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
2002 :58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
55
3.4 Batasan Masalah / Fokus Penelitan
penetapan focus dapat membatasi studi, kedua ; penetapan fokus berfungsi untuk
inquiry. Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti akan terjebak oleh banyaknya
data yang diperoleh di lapangan. Oleh karena itu fokus penelitian akan berperan
kualitatif, sekaligus membatasi penelitian guna memilih data yang relevan dan
yang baik.
Fokus yang akan diteliti dalam peneliitian ini adalah Pelakasanaan Fungsi
Menurut Teori Implementasi Edward III dengan aspek yang akan diteliti
menjelaskan bahwa ada empat faktor yang merupakan syarat utama keberhasilan
pelaksana dan struktur organisasi, termasuk tata aliran kerja birokrasi. Empat
56
Implementasi adalah pelaksanaan fungsi BPD sesuai dengan indikator Undang-
undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menyebutkan bahwa Badan
merupakan perwujudan demokrasi. Yang menjadi fokus dari penelitian ini adalah
Kepala Desa.
57
Mendengarkan aspirasi-aspirasi masyarakat dalam musyawarah
2019
2019
Desa
APBDes
Belanja Desa.
Yang menjadi fokus riset atau aspek yang mau diteliti dari indikator-
keberhasilan yang dicapai oleh BPD sesuai dengan fungsi yang sudah
ditetapkan.
58
Perhatikan penulisan point' depan (a dan b) di dobel.
Sumber Informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang
sehingga mengetahui tentang hal yang baru, dan mempunyai cciri-ciri yaitu :
pendidikan,
d. Penelitian laboratorium,
sumber belajar mencakup apasaja yang dapat digunakan untuk membantu tiap
pesan, bahan, orang, alat, teknik, dan latar (Association For Education
59
Menurut pendapat Sradley dalam Faisal (1990 :45) informan harus
a. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan
b. Subjek masi terikat secar penuh serta aktif pada lingkungan dan
dimintai informasi
atau dikemas terlebih dahulu dan mereka relative masi lugu dalam
memberikan informasi.
Adapun kriteria dan informan yang ditunjuk atau dipilih dalam penelitian ini
(BPD) dalam kesehariannya antara lain kepala Desa, aparat Desa, kepala BPD,
60
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Maryadi dkk (2010 :14), teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah teknik yang memungkinkan diperoleh data detail
dengan waktu yang relative lama. Menurut Sugiyono (2012 :62), teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
a. Observasi (Pengamatan)
kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial dan dipilih untuk diteliti.
melakukan aktivitasnya.
61
b. Wawancara
yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
Analisis data kulitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data
kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkain angka serta
tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klarifikasi. Data bisa
tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun kedalam teks yang diperluas,
62
dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu
analisis.
Menurut Miles dan Huberman, Kegiatan analisis terdiri darii tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
pengajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagai sesuatu yang
saling jalin menjalin merupakan proses siklus dan interaksi pada saat sebelum,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bnetuk sejajar yang membangun
wawasan umum yang disebut “ analisis ” ( Ulber Silalahi, 2009 :339 ). Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup transkip hasil
wawancara, reduksi data, analisis, inter pretasi data dan triangulasi.Dari hasil
analisis data yang kemudian dapat ditarik kesimpulan. Berikut ini adalah teknik
1. Reduksi Data
Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Reduksi data
63
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
ditarik dan diverifikasi. Reduksi data atau proses transnformasi ini berlanjut
dalam aneka macam cara : Melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau
uraian singkat, menggolongkan dalam suatu pola yang lebih luas dan lain
sebagainya.
2. Triangulasi
validitas tafsiran peneliti terhadap data peneliti terhadap data, karena itu
64
Denzin (Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi
berikut :
wawancara
berkaitan.
riset kualitatif triangulasi merupakan proses yang harus dilalui oleh seorang
65
validitas informasi yang diperoleh untuk kemudian disusun dalam suatu
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagaipembanding
terhadap data itu. Teknik Triangulasi yang paling banyak digunakan ialah
2009:340).
masa yang lalu adalah dalam bentuk teks naratif dalam puluhan,
ratusan,bahkan ribuan halaman. Akan tetapi, teks naratif dalam jumblah yang
66
Manusia tidak cukup mampu memproses informasi yang besar jumblahnya;
juga dapat dilakukan dalam berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan
dalam suatu bentuk yang baik dan mudah diraih.Jadi, penyajian data
BAB IV
67
Desa Pantai Oa adalah sebuah tempat pemukiman yang dibuka oleh
Pemerintahan Daerah Kabupaten Flores Timur pada tahun 1979 untuk korban
surat pernyataan penyeraahan tanah oleh penguasa adat Tabana dan Pantai Oa
pada tanggal 16 Maret 1979. Namun para korban bencana alam tidak bersedia
lokasi pemukiman ini dengan bangunan perumahan serta fasilitas lainnya seperti
dari Desa Waiula. Dalam perjalanannya, Desa Waiula dusun Pantai Oa diusulkan
menjadi sebuah Desa. Pada tanggal 27 maret 1999 dusun Pantai Oa diresmikan
menjadi Desa oleh Bupati kepala Daerah Tinggkat II Flores Timur berdasarkan
pada surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur
Nomor : 385 Tahun 1998 tanggal 15 Desember 1998, sehingga Pantai Oa berdiri
68
4. Dan saat sekarang masih dalam Pjs (pejabat sementara)
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan potensi yang ada di Desa Pantai Oa
maka dapat dirumuskan visi Kepala Desa Pantai Oa yang akan dicapai selama
disetiap biadang. Misi dari tiap bidang merupakan penjabaran dari visi
bersama. Rumusan misi dari setiap bidang tetap berpedoman pada visi dan
gambaran kondisi desa sekarang dan yang akan datang. Misi tersebut sebagai
berikut :
69
Meningkatkan data desa secara menyeluruh
perekonomian desa
Perguruan Tinggi
prasarana transportasi
70
Pengadaan, pembanguanan, pengembangan,dan pemeliharaan sarana
prasarana usaha ekonomi desa dalam hal ini produk unggulan desa
masyarakat desa
demokokratis.
71
dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan hujan. Suhu harian rata-
rata 25° c s/d 30° dengan Luas wilayah 1,76 Ha. Batas Wilayah Desa. Secara
geografis Pantai Oa berbatasan sebelah utara dengan Desa Pantai Oa, sebelah selatan
dengan laut sawu, sebelah timur dengan Desa Waiula, sebelah barat dengan pantai
rako.
Dalam pembagian kewilayahan, Desa Pantai Oa terbagi atas (3) Wilayah Dusun :
Dusun I adalah dusun A, Dusun II adalah dusun B dan Dusun III adalah dusun C.
Penduduk Desa Pantai Oa sebagian besar adalah suku lamaholot, dengan jumlah
penduduk 541 jiwa yang terdiri dari 275 jiwa laki-laki dan dengan jumlah penduduk
tahun meningkat cukup banyak. Kemudian sumber penghasilan utama penduduk desa
didapat dari hasil pertanian, perkebunan dan perikanan setelah itu dijual di pasar
72
1. Lembaga Pemerintahan Sesuai dengan hasil pemilihan Kades yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014 merujuk pada UU No.5 thn 1979
73
Sumber : Kantor Desa Pantai Oa 2017
Berdasarkan gambar tabel diatas dapat diketahui bahwa BPD merupakan lembaga
dapat dilihat bahwa BPD diDesa Pantai Oa berjumlah lima orang yang terdiri dari 1
1. Lembaga RT
sebanyak 33 orang.
2. Lembaga Adat
74
2 Kondisi Bangunan Baik dan Permanent
BPD yang digunakan sekarang adalah gedung satu atap dengan gedung
kantor desa.
BAB V
75
5.1 HASIL PENELITIAN
Selain memiliki fungsi, BPD juga memiliki hak dan kewajiban yaitu sebagai
berikut :
76
Hak dan kewajiban Anggota BPD No. 6 Tahun 2014 Anggota BPD berhak :
b. Mengajukan pertanyaan
perundang-undangan.
Pemerintahan Desa.
masyarakat Desa.
e. Menghormati nilai sosial budaya dan adat itiadat masyarakat Desa dan
kemasyarakatan Desa.
77
a. Fungsi BPD dalam membahas dan menyepakati rancangan
“Kami BPD punya tugas yang besar dan berat sebagai mitra kerjanya
Pemerintah Desa. Sekaligus sebagai fungsi control. Kami BPD
bersama kepala desa juga merancang peraturan Desa. Sejauh ini
peraturan desa yang dibuat semuanya dibahas” ( Wawancara 27 Juni
2020 ).
78
Lebih lanjut dalam menguatkan pendapat dari ketua BPD Desa Pantai
Peneliti juga mewawancarai Bapak Markus Jawa Hodo (50 thn) Kasie
desa yaitu Mama Maria Tewo Blolon ( 40 thn) pekerjaan Ibu Rumah
79
Berdasarkan hasil wawancara diatas mengenai peraturan desa, BPD
pemerintah Desa, akan tetapi masih ada kekurangan terlihat dari aktif
masyarakat desa.
80
Kemudian peneliti mewawancarai Mama Kristina Kedang Kwuta,
oleh BPD. Akan tetapi masih ada beberapa yang kurang antara lain,
Kepala Desa
81
rakyat desa. Sekarang fungsi control atas kekuasaan eksekutif dan
desa yaitu Sekretaris Desa Pantai Oa Bapak Nikolaus Tapun (28 Thn).
82
Dari hasil wawancara di atas, pengawasan terhadap kinerja kepala
desa di Desa Pantai Oa oleh BPD berjalan sesuai peraturan yakni BPD
dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku akan tetapi masih
ada yang kurang dari BPD. Salah satunya, anggotanya yang kurang
83
Peneliti melanjutkan wawancara dengan salah satu tokoh adat, bapak
bahwa:
menjadi tantangan bagi BPD adalah SDM yang begitu lemah sehingga
84
datang terlambat apabila diundang rapat, dan menunda tugas-tugas
Masalah Sarana dan Prasarana juga menjadi salah satu faktor yang turut
peneliti mewawancarai ketua BPD Bapak Lodovikus Laka Ritan (41 Thn).
85
Faktor-faktor pendukung dan menjadi tantangan dalam pelaksanaan
tidak serta merta terjadi begitu saja tetapi ada beberapa faktor yang
Dukungan Masyarakat
masyarakat tidak hanya pada banyaknya aspirasi yang masuk juga dari
86
menghambat langkah BPD dan Pemerintah Desa dalam pelaksanaan
kebijakan tersebut.
pemerintah Desa.
Pola hubungan kerja antara BPD dengan Kepala Desa adalah pola
orang BPD merasa lebih tinggi posisinya dari pada Kepala Desa. BPD
cukup besar dalam membangun Desa serta menjadi mitra kerja dengan
87
BAB VI
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada
2014. Fungsi BPD sudah cukup berjalan dengan baik walaupun dalam
BPD masih terdapat beberapa masalah atau kendala seperti tidak adanya
88
sarana dan prasarana seperti kantor atau gedung untuk BPD sehingga
sudah cukup baik dan berjalan sesuai dengan aturan akan tetapi dilihat dari
kehadirannya sangat minim. Ada anggota BPD yang jarang hadir di kantor
Adapun faktor yang menjadi tantangan fungsi BPD itu sendiri seperti
6.2 SARAN
motivasi bagi anggota sehingga anggota BPD jangan terkesan bekerja belum
89
kepala desa dan aparaturnya sebagai pelaksana pemerintahan desa, agar
Desa Pantai Oa dan perlunya bantuan dari pihak masyarakat dalam bentuk
pengawasan BPD di Desa Pantai Oa, agar aparat desa mengerti akan tanggung
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Indonesia: Yogyakarta.
Grafindo: Jakarta.
90
Djam’an Satori, Aan Komariah. 2011. Metode Penelitian Kualitatif.
Alfabeta: Bandung.
Jakarta.
Publications: London.
Bandung.
Sage
Publication.
UNP: Surabaya
91
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Rosdakarya: Bandung.
Malang.
Bandung.
Bandung.
Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Raja Grafindo:
Jakarta.
Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli. Raja
Grafindo: Jakarta.
Yin, R.K.2003. Case Study Research: Design and Methods (3rd ed).
Thousand Oaks.
Jurnal
92
Syahyadi, 2014. Implementasi Fungsi Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Di
Dalam
Dokumen :
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
93
LAMPIRAN (1). Pedoman Wawancara
94
dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa Pantai Oa. Saya sangat menghargai
kejujuran anda dalam menjawab pertanyaan dan menjamin kerahasiaan anda yang
terkait dengan pertanyaan ini. Hasil survei ini hanya semata-mata digunakan untuk
tujuan penelitian dan pendidikan bukan untuk keperluan komersial.
1.IDENTITAS INFORMAN
Nama : …………………………..
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan Formal Terakhir :
d. S1
e. SMA
f. SMP
g. SD
Pekerjaan :………………………………………
DAFTAR PERTANYAAN
95
3. Dalam membahas Rancangan Peraturan Desa, apakah Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) menarik kembali Rancangan Peraturan
Desa yang belum dibahas ?
96
3. Dalam membahas Rancangan Peraturan Desa, apakah Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) menarik kembali Rancangan Peraturan
Desa yang belum dibahas ?
97
5. Sejauh mana peran dan keaktifan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
dalam menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa pada
rencana pembangunan Desa Pantai Oa tahun 2019 ?
98