Anda di halaman 1dari 6

Pembangkit Listrik

I. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS sederhana dari Kaset)


 Bahan
1. CD / DVD disk
2. Kawat tembaga 0.65mm
3. Resin
 Cara Merakit
1. Siapkan beberapa kaset buat 2 lubang sama pada beberapa kaset seperti
pada gambar

2. Lilitkan kawat yang sudah disiapkan pada satu persatu kaset dengan 46
lilitan seperti pada gambar dibawah, maka dalam 1 kaset akan
menghasilkan 7 volts

3. Siapkan wadah untuk menyusun kaset-kaset yang sudah dililitkan,


sambungkan kawat selang-seling seperti pada gambar

4. Tuangkan resin yang sudah disiapkan ke dalam wadah yang berisikan


beberapa kaset yang sudah disusun tunggu hingga mengering

5. Setelah mengering, dengan 24 kaset akan menghasilkan 220 volts,


PLTS siap digunakan
 Aplikasi
Cara kerja panel surya secara sederhana adalah dengan menyerap
cahaya matahari dan menampung energi yang dihasilkan ke dalam sebuah
baterai. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan energi tersebut kapan pun
diperlukan selama masih ada tampungan energi tersebut.

II. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB Kincir Angin)


 Bahan dan Alat
1. Penggaris
2. Kertas berbentuk bujur sangkar ukuran 20 x 20
3. Kawat tebal
4. Sedotan plastik
5. Double tape
6. Paku payung
7. Batang kayu atau bambu
8. Gunting
9. Botol plastik berisi pasir
 Cara Merakit
1. Buatlah garis diagonal pada kertas dan potong ujung garis
menggunakan gunting, jangan sampai terputus.
2. Lipat sudut yang berselang-selang ke tengah dan tempel double tape
3. Buat tekukan di ujung kawat. Masukkan ujung kawat ke lubang kincir.
4. Sisipkan kawat ke dalam sedotan plastik. Tekuk kawat agar kincir
angin tidak lepas.
5. Tempatkan kincir angin di kaki baling-baling angin. Untuk membuat
kaki baling-baling angin, gunakan botol bekas yang berisi pasir.
Tancapkan kincir angin ke dalam pasir.
 Aplikasi
Cara kerja pembangkit tenaga angin yang dikenal sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup sederhana. Energi angin yang memutar
kincir diteruskan untuk memutar baling-baling pada generator di bagian
belakang kincir angin, sehingga menghasilkan energi listrik.
III. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA Kincir Air)
 Bahan dan Alat
1. Bor listrik
2. Gergaji
3. Kawat tembaga terisolasi atau berenamel 22-28 ga. Sekitar 7,62 meter
kawat akan menghasilkan sebuah aliran listrik yang rendah. Semakin
banyak "gulungan" dan semakin besar kawatnya, jika digabungkan
dengan sebuah magnet yang lebih kuat, akan meningkatkan keluaran
dayanya.
4. Magnet batangan berukuran 7,6 atau 10,2 cm (harus pas dengan
panjang tabung kardus di bawah, menyisakan sedikit jarak).
5. Batang besi atau aluminium berdiameter 0,6 cm, dengan panjang 30,5
cm.
6. Kayu berukuran 1X4 sepanjang 61 cm.
7. Kertas atau tabung kardus berukuran 10,2 cm.
8. 2 – ring berukuran 0,6 cm.
 Cara Merakit
1. Potong kayu berukuran 1X4 menjadi beberapa potongan, 2 sepanjang
15,2 cm, satu sepanjang 30,5 cm.
2. Paku atau baut kedua papan berukuran 15,2 cm ke papan berukuran
30,5 cm pada sudut yang tegak lurus ke papan berukuran 30,5 cm,
yang merupakan dasar dari bingkai baling-baling.

3. Mengebor dua lubang berukuran 0,6 cm pada kedua bingkai yang


tegak, sejajarkan sehingga batang berukuran 0,6 cm (poros baling-
baling) dapat melalui keduanya tanpa terikat.

4. Mengebor sebuah lubang berukuran 0,6 cm melalui bagian tengah


batang magnetmu, pada bagian yang rata, yang paling lebar. Berhati-
hati dalam mengukur bagian tengah baik untuk panjang dan lebarnya,
dan mengebor secara tegak lurus sehingga saat poros dimasukkan,
magnetnya akan terpasang "pas" pada poros tersebut.
5. Menggeser poros besi melalui satu sisi untuk mendukung bingkainya,
geser magnet ke poros tersebut.

6. Memotong sebuah bagian dari kertas atau tabung kardus dengan


ukuran 10,2 cm. Jika kamu tidak memiliki sebuah tabung, kamu dapat
membuatnya dengan menggulung selembar kertas konstruksi menjadi
sebuah silinder dan merekatkannya untuk menjaganya agar tetap
berbentuk seperti ini. Diameter yang ideal untuk tabung ini adalah
paling tidak cukup agar batang magnet dapat berputar secara bebas di
dalam tabung, menjaga medan magnet sedekat mungkin dengan
gulungan tembaga.
7. Menggulung kawat tembaga di sekeliling tabung kardus atau kertas,
dengan tetap membiarkan kawatnya lepas sekitar 40,6 sampai 45,7 cm
pada masing-masing sisinya, untuk dihubungkan ke perangkat
pengujianmu, sebuah bohlam lampu listrik atau perangkat lainnya yang
akan kamu alirkan daya. Semakin banyak "putaran" atau gulungan
yang kamu buat di sekeliling tabung, semakin besar daya yang akan
dihasilkan oleh pembangkitmu.
8. Menggeser tabung tersebut di atas poros dan magnet, kemudian geser
poros melalui bingkai pendukung lainnya. Kamu akan membutuhkan
beberapa inci dari poros tersebut agar menonjol dari bingkai pada
masing-masing sisinya.

9. Merekatkan magnet ke porosnya pada bagian tengah kedua


pendukungnya, menggunakan lem yang dilelehkan dengan panas, yang
memiliki kekuatan tinggi atau epoxy. Kamu mungkin akan memilih
untuk mengebor membaut magnet dengan "sekumpulan sekrup" jika
kamu memiliki peralatan untuk melakukannya, namun ide
sesungguhnya adalah agar magnet dapat terhubung secara statis ke
porosnya.

10. Mendukung silinder kertas dengan gulungan kabel pada bagian tengah
poros, dengan batang magnet yang terletak di bagian tengah gulungan
kabel. Kamu mungkin cukup memotong bagian kaki kardus yang dapat
direkatkan ke silinder atau membuat sebuah bingkai kawat dari sebuah
gantungan baju atau kawat kaku serupa untuk dapat membuatnya.

11. Memutar porosnya dengan jari-jarimu untuk melihat apakah ujung-


ujung magnet mengenai bagian dalam tabung. Magnet harus dapat
berputar dengan bebas, namun sedekat mungkin ke tabung. Kembali,
menempatkan ujung-ujung magnet sedekat mungkin ke gulungan
kawat tembaga akan meningkatkan aksi "menarik" medan magnet yang
dihasilkan oleh magnet.
12. Merekatkan sebuah ring pada masing-masing ujung poros di luar
pendukung dari kayu.

13. Menempelkan kedua kabel yang lepas pada ujung gulungan ke sebuah
bohlam senter atau lampu bertegangan rendah atau
menghubungkannya ke jarum-jarum dari sebuah voltmeter atau
multimeter.
14. Memutar poros secepat mungkin. Kamu mungkin ingin
menggulungkan sebuah benang ke sekeliling ujung poros sebagaimana
kamu ingin "memutar" sebuah mainan, kemudian tariklah dengan
cepat atau memutarnya dengan jari-jarimu. Kamu seharusnya akan
menghasilkan sebuah tegangan yang rendah, cukup untuk menyalakan
sebuah bohlam lampu 1,5 volt dengan memutar porosnya secara
manual.

 Aplikasi
Cara kerja PLTA pada dasarnya untuk mengubah energi air menjadi
energi listrik. Air menjadi sarana potensial yang bisa digunakan untuk
menggerakkan turbin, lalu air yang ada di bendungan akan turun ke dalam
lubang untuk memutar turbin. Perputaran turbin tersebut akan
menghasilkan energi mekanik yang dikonversi melalui generator menjadi
energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai