A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 2 Mei 2017
Tanggal Masuk : 2 Mei 2017
Ruang/Kelas : Ruang Dahlia Kelas III lantai 9, RSUD Pasar Minggu
Jakarta Selatan
Nomor Register : 025666
Diagnosa Medis : CHF ( Congestif Heart failure )
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny D
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 48 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : islam
Suku bangsa : Sumatra
Pendidikan : SMP
Bahasa Yang Digunakan: Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Tebet Jakarta Selatan
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : BPJS
Sumber Informasi (Klien / Keluarga) : Klien sendiri
2. RIWAYAT KEPERAWATAN :
a. Riwayat kesehatan sekarang.
1) Alasan masuk rumah sakit : sesak nafas sudah 2 hari terakhir, sesak
berulang terus menerus selama 15 menit, klien dadanya seperti ditusuk – tusuk
dan terasa panas, pusing dan mual, muntah.
3) Kronologis keluhan :
* Faktor pencetus : aktifitas berat
* Timbulnya keluhan : ( + ) Mendadak ( ) Bertahap
* Lamanya : 15 menit
* Upaya mengatasi :
b. Riwayat kesehatan masa lalu.
1. Riwayat Alergi (Obat, Makanan, Binatang, Lingkungan) :
Klien tidak ada Riwayat alergi makanan, obat dan binatang
2. Riwayat Kecelakaan :
Klien pernah menderita HNP 2 bulan lalu
3. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (Kapan, alasan dan berapa lama) :
Dirawat di Rumah sakit tahun 2015 , karena dislokasi patella kiri karena
terjatuh
4. Riwayat pemakaian obat :
Nitrokaf retard 2.5 mg, 1x1, Tanapress 5 mg 1x1, Asetosal 100 mg 1x1,
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan tiga generasi dari klien)
Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor risiko
1
Orang yang terdekat dengan klien adalah suami, anak dan kepnakan klien,
2. Interaksi dalam keluarga : * Pola Komunikasi : Pola komunikasi terbuka
* Pembuatan Keputusan : Suami klien
* Kegiatan Kemasyarakatan : Klien selama 1
tahun belakangan ini kurang berpartisipasi dalam
kegiatan kemasyarakatan karena bisa jalan jauh dan
mudah Lelah 1 tahun belakangan ini.
3. Dampak penyakit klien terhadap keluarga :
Klien tidak bisa beraktifitas seperti dahulu,
4. Masalah yang mempengaruhi klien :
.…………………….………………………………………………………….
5. Mekanisme Koping terhadap stress
( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat
( ) Makan ( ) Cari pertolongan
( ) Tidur ( ) Lain-lain (Misal : marah, diam)
f. Pola kebiasaan
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI
Sebelum Sakit Di Rumah sakit
2
…………………… ………………………
Makanan yang tidak disukai …………………… ………………………
…………………… ………………………
Makanan yang membuat alergi …………………… ……………………
Makanan pantangan …………………… ..……………………
Makanan diet …………………… ………………………
Penggunaan obat-obatan sebelum makan …………………… ………………………
2. Pola Eliminasi
a.B.a.k : …………………… ……………………
Frekuensi: 7X / hari …………………… ……………………
Warna : ………………….. …………………… ………………………
3
Lama tidur siang : …. Jam / hari ………………………
Lama tidur malam : …. Jam / hari …………………… ………………………
4
3. PENGKAJIAN FISIK :
b. Sistem Penglihatan :
1. Posisi mata :( ) Simetri ( ) Asimetris
2. Kelopak mata :( ) Normal ( ) Ptosis
3. Pergerakan bola mata :( ) Normal ( ) Abnormal
4. Konjungtiva :( ) Merah muda ( ) Anemis ( ) Sangat Merah
5. Kornea : ( √ ) Normal ( ) Keruh/berkabut
( ) Terdapat Perdarahan
6. Sklera : ( ) Ikterik ( √ ) Anikterik
7. Pupil : ( √ ) Isokor ( ) Anisokor
( ) Midriasis ( ) Miosis
8. Otot-otot mata :( √ ) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) Berada di atas
9. Fungsi penglihatan :( √ ) Baik ( ) Kabur
( ) Dua bentuk / diplopia
10. Tanda-tanda radang : …………………………………………
11. Pemakaian kaca mata : ( ) Tidak (√ ) Ya, Jenis plus
12. Pemakaian lensa kontak : Tidak memakai lensa kontak
13. Reaksi terhadap cahaya : kedua pupil mengeil saat senter didekatkan
ukuran kedua pupil 2/2
c. Sistem Pendengaran :
1. Daun telinga : ( ) Normal ( ) Tidak, Kanan/kiri……….………
2. Karakteristik serumen (warna, kosistensi, bau) :
…………………………………………………………………………………
3. Kondisi telinga tengah: ( ) Normal ( )
Kemerahan
( ) Bengkak ( )
Terdapat lesi
4. Cairan dari telinga :( ) Tidak ( )
Ada,……
(Darah, nanah, dll)
5. Perasaan penuh di telinga : ( ) Ya ( ) Tidak
6. Tinitus : ( ) Ya ( ) Tidak
7. Fungsi pendengaran : ( ) Normal ( ) Kurang
( ) Tuli, kanan/kiri …..….
5
( ) Aphonia
( ) Dysartria
( ) Dysphasia
( ) Anarthia
e. Sistem Pernafasan :
1. Jalan nafas : ( √ ) Bersih
( ) Ada sumbatan; ……….
2. Pernafasan : ( ) Tidak Sesak ( ) Sesak :…………..
3. Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) Ya ( √ ) Tidak
4. Frekuensi : 24x / menit
5. Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur
6. Jenis pernafasan : Spontan, Kausmaull, Cheynestoke, Biot, dll)
7. Kedalaman : ( ) Dalam ( ) Dangkal
8. Batuk : ( ) Tidak ( ) √ Ya :…….(Produktif/Tidak
produktif)
9. Sputum : ( ) Tidak (√ ) Ya…………..(Putih/Kuning/Hijau)
10. Konsistensi : ( ) Kental ( ) Encer
11. Terdapat darah: ( ) Ya ( ) Tidak
12. Palpasi dada :
13. Perkusi dada : bunyi paru resonan
14. Suara nafas : ( ) Vesikuler ( ) Ronkhi
( ) Wheezing ( ) Rales
2. Sirkulasi jantung
- Kecepatan denyut apical : …84……… x/menit
- Irama : ( ) Teratur ( ) Tidak teratur
- Kelainan bunyi jantung : ( ) Murmur ( ) Gallop
- Sakit dada : ( ) Ya ( ) Tidak
* Timbulnya : ( ) Saat aktivitas ( ) Tanpa aktivitas
* Karakteristik : ( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti terbakar ( ) Seperti tertimpa benda berat
* Skala nyeri :5
g. Sistem Hematologi
6
Gangguan Hematologi :
- Pucat : ( ) Tidak ( ) Ya
- Perdarahan : ( ) Tidak ( ) Ya, …..:
( ) Ptechie ( ) Purpura ( ) Mimisan
( ) Perdarahan gusi ( ) Echimosis
i. Sistem Pencernaan
1. Keadaan mulut : 1). Gigi : ( ) Caries ( ) Tidak
2). Penggunaan gigi palsu : ( ) Ya ( ) Tidak
3). Stomatitis : ( ) Ya ( ) Tidak
4). Lidah kotor : ( ) Ya ( ) Tidak
5). Salifa : ( ) Normal ( ) Abnormal
2. Muntah : ( ) Tidak (√ ) Ya,……..….
- Isi : ( √ ) Makanan ( ) Cairan ( )
Darah
- Warna:( ) Sesuai warna makanan ( ) Kehijauan
( ) Cokelat ( ) Kuning ( ) Hitam
- Frekuensi : ……………….X/hari
- Jumlah :………………..ml
7
9. Kosistensi faeces : ( √ ) Setengah padat ( ) Cair ( ) Berdarah
( ) Terdapat lendir ( ) Tidak ada kelainan
10. Konstipasi : ( ) Tidak ( ) Ya,………….
lamanya : ……-…….. hari
11. Hepar : ( - ) Teraba ( ) Tak teraba
12. Abdomen : ( √ ) Lembek
( ) Kembung ( ) Acites ( ) Distensi
j. Sistem Endokrin
Pembesaran Kelenjar Tiroid : ( - ) Tidak ( ) Ya,
( ) Exoptalmus
( ) Tremor
( ) Diaporesis
Nafas berbau keton: ( - ) Ya ( ) Tidak
( ) Poliuri ( ) Polidipsi ( ) Poliphagi
Luka Ganggren : ( - ) Tidak ( ) Ya, Lokasi……………
Kondisi Luka………………
k. Sistem Urogenital
Balance Cairan : Intake…1200…………ml; Output…1500……….ml
8
m. Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan :( ) Ya ( ) Tidak
Sakit pada tulang, sendi, kulit :( ) Ya ( ) Tidak
Fraktur :( ) Ya ( ) Tidak
Lokasi : …………………………………….
Kondisi:…………………………………….
Kelainan bentuk tulang sendi : ( ) Kontraktur ( ) Bengkak
( ) Lain-lain, sebutkan : …………
Kelaianan struktur tulang belakang:( √ ) Skoliasis
( ) Lordosis ( ) Kiposis
5 5
Kekuatan Otot :
5 4
9
Trombosit : 229 10˄3/uL (N: 150-440 10˄3/uL).
Eritrosit : 4.89 10˄6/uL (N: 3.80-5.2010˄6/uL).
MCV : 91 fl (N: 80-100 fl)
MCH : 32 Pg (N: 26-34 Pg)
MCHC : 35 g/dL (N: 32-36 g/dL)
SGOT : 122U/L (N: < 35 U/L)
SGPT : 62 U/L (N: < 35 U/L)
Glukosa sewaktu 289 (N: 70 – 200 mg/dL).
Ureum : 13 mg/dl (N: <48 mg/dl).
Kreatinin : 0.90 mg/dl (N: 0.60-0.10 mg/dl).
Natrium : 137 mEq/L (N:135-147 mEq/L).
Kalium 3,40 mEq/L (N: 3,5-5,1 mEq).
Klorida: 105 mEq/L (N: 95-105 mEq/L)
Kolestrol total : 217 mg/dL (N: 0-245 mg/dL)
LDL kolestrol : 101 mg/dL (N: <130 mg/dL)
HDL kolestrol : 33 mg/dL (N: >= 40 mg/dL)
Trigliserida : 442 mg/dL (N: 0-160 mg/dL)
Glukosa darah puasa : 269 mg/dL (N: <110 mg/dL)
Glukosa darah 2 jam : 350 mg/dL ( N: <140 mg/dL)
Asam urat : 11.4 mg/dL (N: <5.7 mg/dL).
Hasil EKG : Sinus Rhythm , Left Ventricele Hipertropic.
Hasil foto rontgen tahun 2015 dislokasi patela sinistra
10
5. Penatalaksanaan (Therapi/pengobatan termasuk diet )
Klien mendapat terapi oksigen nasal kanul 3l/ menit, Berikan posisi semi fowler, kontrol
cairan maksimal 1.250 ml per 24 jam, Diet makanan lunak dan tinggi protein. Diet makanan
rendah garam, Diet makanan rendah lemak.
lasix 2 amp, (IV) (2X1)
Nitrokaf retard 2.5 Mg (Oral) (1x1 kapsul)
Tanapress 5 Mg Tab (oral) (1x1 tablet)
Asetosal 100 Mg (oral) (1x1tablet)
11
6. Resume
Ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum pengkajian dilakukan
meliputi : data fokus, masalah keperawatan, tindakan keperawatan mandiri serta
kolaborasi dan evaluasi secara umum.
12
7. Data Fokus
13
\
14
8. Analisa Data
15
3 DS: Resiko tinggi kelebihan sistemis akibat
Klien merasa cepat Lelah jika volume cairan
sekunder dari
beraktifitas
penurunan curah
DO :
Intake : 1200 /24 jam ,otput : jantung, gagal jantung
1500/24 jam,
kiri
DO:
ketidakseimbangan
5
DS: Intoleransi aktivitas antara suplai oksigen
DO: jantung
16
pulang
DO :
17
Tanggal Tanggal Nama
No. Diagnosa Keperawatan (P&E)
Ditemukan Teratasi Jelas
1 Resiko tinggi penurunan curah jantung 2 MEI 2017
b.d penurunan kontraktilitas ventrikel
kiri, perubahan frekuensi, irama,
konduki ektrikal.
metabolisme, peningkatan
18
19
B. RENCANA KEPERAWATAN
(Meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Paraf &
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria
Tgl. No. Rencana Tindakan Rasional Nama
(PES) Hasil
Jelas
1 Resiko tinggi penurunan Tujuan : 1) Kaji dan lapor tanda penurunan
curah jantung b.d waktu 3x24 Jam, curah jantung Rasional :
penurunan kontraktilitas penurunan curah jantung kejadian mortalitas dan
ventrikel kiri, perubahan dapat teratasi dan tanda morbiditas sehubungan dengan
frekuensi, irama, konduki vital dalam batas yang MI yang lebih dari 24 jam
ektrikal.kiri ditandai diterima (disritmia pertama. 2) Periksa keadaan
dengan : Peningkatan terkontrol atau hilang), klien dengan mengaukultasi nadi
frekuensi jantung dan bebas gejala gagal apical,kaji frekuensi, irama
(takikardia), disritmia, jantung (parameter jantung (dokumentasi disritmia,
perubahan gambaran pola hemodinamika dalam bila tersedia telemetri) Rasional :
EKG, perubahan tekanan batas normal), output biasanya terjadi takikardi
darah urine adekuat. meskipun pada saat istirahat
(hipotensi/hipertensi), Kriteria hasil : untuk mengompensasi
bunyi jantung ekstra Klien akan melaporkan penurunan kontraktilitas
(S3,S4) tidak terdengar, penurunan episode ventrikel, KAP,PAT,MAT,PVC,
penurunan output urine, dispneu, berperan dalam dan AF disritmia umum
nadi perifer tidak teraba, aktivitas yang dapat berkenan dengan GJK meskipun
20
kulit dingin (kusam), mengurangi beban kerja lainnya juga terjadi. 3) Catat
diaphoresis, otopnea, jantung, tekanan darah bunyi jantung Rasional: S1 dan
krakles, distensi vena dalam batas normal S2 mungkin lemah kaena
jugularis, pembesaran (120/80 mmHg,nadi menurunnya kerja pompa, irama
hepar, edema ekstermitas, 80x/menit), tidak terjadi gallop umum (S3 dan S4)
dan nyeri dada. aritmia, denyut jantung dihasilkan sebagai aliran darah
dan irama jantung teratur, yang mengalir ke dalam serambi
CRT kurang dari 3 detik, yang mengalami distensi,
produksi urine > 30 mumur dapat menunjukkan
mi/jam inkompetensi/stenosis mitral 4)
Palpasi nadi perifer Rasional :
penurunan curah jantung dapat
ditunjukkan dengan menurunnya
nadi radial, popliteal, dorsalis
pedis, dan post tibial, nadi
mungkin cepat hilang atau tidak
teratur saat dipalpasi dan
gangguan pulpasi (denyut kuat
disertai dengan denyut lemah)
mungkin ada. 5) Pantau adanya
output urine, catat jumlah dan
21
kepekatan/konsentrasi urine.
Rasional : ginjal berespon
terhadap penurunan curah
jantung dengan mereabsorbsi
natrium dan cairan, output urine
biasanya menurun selama tiga
hari karena perpindahan cairan
ke jaringan tetapi dapat
meningkat pada malam hari
sehingga cairan berpindah
kembali ke sirkulasi bila klien
tidur. 6) Istirahatkan klien
dengan tirah baring optimal
Rasional : karena jantung tidak
dapat diharapkan untuk benar-
benar istirahat saat proses
pemulihan seperti luka pada
patah tulang, maka hal terbaik
yang dilakukan adalah dengan
mengistirahat kan klien,
sehingga melalui in aktivitas,
22
kebutuhan pemompaan jantung
diturunkan. Tirah baring
merupakan bagian yang penting
dari pengobatan gagal jantung
kongestif , khususnya pada tahan
akut dan sulit disembuhkan.
Selain itu untuk menurunkan
seluruh kebutuhan kerja pada
jantung , tirah baring membantu
dalam menurunkan beban kerja
dengan menurunkan volume
intravascular induksi diuresis
berbaring,meningkatkan tenaga
cadangan jantung, dan
menurunkan TD. 7) Atur posisi
tirah baring yang ideal. Kepala
tempat tidur harus dinaikkan 20
sampai 30 cm (8-0 inci) atau
klien didudukkan di kursi.
Rasional : untuk mengurangi
kesulitan bernafas dan dan
23
mengurangi jumlah darah yang
kembali ke jantung yang dapat
mengurangi kongesti paru. 8)
Kaji perubahan pada
sensorik,contoh letargi, cemas,
depresi. Rasional : dapat
menunjukkan tidak adekuatnya
perfusi serebral akibat sekunder
dan penurunan curah jantung. 9)
Berikan istirahat psikologi
dengan lingkungan dengan
tenang Rasional : Stress emosi
menghasilkan vasokonstriksi,
yang terkait dan meningkatkan
TD dan meningkatkan
frekuensi/kerja jantung. 10)
Berikan oksigen tambahan
dengan kanula nasal/masker
sesuai indikasi.
Rasional :meningkatkan sediaan
oksigen untuk kebutuhan
24
miokrdium melawan efek
hipoksia/iskemia. 11) Hindari
manuver dinamik seperti
berjongkok sewaktu melakukan
BAB dan mengepal-ngepalkan
tangan. Rasional : berjongkok
meningkatkan aliran balik vena
dan resistensi arteri sistemis
secara stimulan menyebabkan
kenaikan volume sekuncup
(stroke volume) dan tekanan
atrial. Peregangan ventrikel kiri
bertambah akan meningkatkan
beban kerja jantung secara
timulan.Latihan isometrik/
mengepal-ngepalkan tangan
secara terusmenerus 20-30 detik
meningkatkan retensi aterial
sistemis, TD, dan ukuran jantung
dan akan meningkatkan beban
kerja jantung. 12) Kolaborasi
25
untuk pemberian diet jantung
Rasional : mengatur diet
sehingga kerja dan ketegangan
otot jantung minimal, dan status
nutrisi terpelihara, sesuai dengan
selera dan pola makan klien. 13)
Kolaborasi untuk pemberian
obat Rasional : untuk
meningkatkan volume
sekuncup , memperbaiki
kontraktilitas, dan menurunkan
kongesti.Diuretik, Furosemid
(Lasix), Sprironolaktor
(aldakton) Rasional : obat yag
dapat menurunkan preload
Vasodilatator a) Nitrat
(isosorbide, dinitrat, isordil)
Rasional : untuk meningkatkan
curah jantung, menurunkan
volume sirkulasi dan tahan
vaskuler sistemik/ antridiatol
26
kerja ventrikel. b) Digoxin
(lanoxin) Rasional : untuk
meningkatkan kekuatan
miokardium dan memperlambat
frekuensi jantung, menurunkan
volume sirkulasi dan tahan
vaskuler sistem c) Captropil
(capoten) d) Lisinopril (prinvil)
e) Enapril (vasotec) Rasional :
meningkatkan kekuatan
kontraksi miokardium dan
memperlambat frekuensi jantung
dengan menurunkan konduksi
dan memperlambat periode
refaktori angiotensin dalam paru
dan menurunkan vasokonstriksi,
svr, dan TD. 14) Morfin sulfat
Rasional : menurunkan kerja
miokardium, menurunkan
cemas, dan mengistirahatkan
sirkulasi umpan balik,
27
pengeluaran katekolmin,
vasokonstriksi. 15)
Tranqulizer/sedatife Rasional :
meningkatkan istirahat dan
menurunkan kebutuhan oksigen
dan kerja miokardium. 14)
Antikoagulan, contoh heparin
dosis rendah, warfarin
(Coumadin) Rasional : untuk
mencegah pembentukan
thrombus/emboli pada adanya
faktor risiko seperti statis vena,
tirah baring, disritmia jantung,
dan riwayat episode sebelumnya.
15) Pemberian cairan IV,
pembatasan jumlah total sesuai
dengan indikasi, hindari cairan
garam. Rasional : karena adanya
peningkatan tekanan ventrikel
kiri, klien tidak dapat
menoleransi peningkatan volume
28
cairan (preload), klien juga
mengeluarkan sedikit natrium,
yang menyebabkan retensi
cairan dan meningkatkan kerja
miokardium. 16) Pantau
rangkaian gambaran EKG dan
perubahan foto Rontagen toraks
Rasional : depresi segmen ST
dan datarnya gelombang T dapat
terjadi karena peningkatan
kebutuhan oksigen. Foto
rontagen toraks dapat
menunjukkan pembesaran
jantung dan perubahan kongesti
pulmonal.
29
sekunder dari perubahan Kriteria evaluasi Secara (oksimetri), Ph, Be, HCO3 dengan
membran kapiler alveoli subjektif klien analisa gas darah. Rasional : untuk
dan retensi cairan menyatakan penurunan mengetahui tingkat oksigenisasi pada
intertestial. sesak napas, secara jaringan sebagai dampak adekuat
objektif didapatkan tanda tidaknya proses pertukaran oksigen. 3)
vital dalam batas normal Koreksi keseimbangan asam basah
(RR 16-20 x/menit), Rasional : mencegah asidosis yang
tidak ada penggunaan dapat memperberat fungsi pernapasan.
otot bantu nafas, analisa 4) Cegah atelectasis dengan melatih
gas darah dalam batas batuk efektif dan napas dalam Rasional :
normal. kongesti yang berat kan memperburuk
proses penukaran gas sehingga
berdampak pada timbulnya hipoksia. 5)
Kolaborasi : a) RL 500 cc/ 24c jam b)
Digoxin 1-0-0 Rasional : meningkatkan
kontraktilitas otot jantung sehingga
dapat mengurangi timbulnya edema
sehingga dapat mencegah gangguan
pertukaran gas. c) Furosemide
Rasional : membantu mencegah
terjadinya retensi cairan dengan
30
3. . Resiko tinggi kelebihan A. Tujuan Dalam menghambat ADH.
volume cairan yang waktu 3x24 jam
berhubungan dengan tidak terjadi 1) Kaji adanya edema ekstermitas
kelebihan cairan sistemis kelebihan volume Rasional : dugaan adanya gagal jantung
akibat sekunder dari cairan sistemis. b. kongestif/kelebihan volume cairan. 2)
penurunan curah jantung, Kriteria evaluasi Kaji tekanan darah Rasional : sebagai
gagal jantung kanan. Klien tidak sesak salah satu cara untuk mengetahui
napas, edema peningkatan jumlah cairan yang dapat
ekstermitas peningkatkan jumlah cairan yang dapat
berkurang, pitting meningkatkan beban kerja jantung dan
edema (-), dapat diketahui dari meningkatnya
produksi urine > tekanan darah. 3) Kaji distensi vena
600 mi/hr. jugularis Rasional : peningkatan cairan
dapat membebani fungsi ventrikel kanan
yang dapat dipantau melalui
pemeriksaan vena jugularis 4) Ukur
intake dan output Rasional : penurunan
curah jantung, mengakibatkan gangguan
perfusi ginjal, retensi natrium/ air, dan
penurunan output urine. 5) Timbang
berat badan Rasional : perubahan berat
31
badan yang tiba-tiba menunjukkan
gangguan keseimbangan cairan. 6) Beri
posisi yang membantu drainase
ekstermitas, lakukan latihan gerak pasif.
Rasional : meningkatkan aliran balik
vena dan mendorong berkurangnya
edema perifer. 7) Kolaborasi a) Berikan
diet tanpa garam Rasional : natrium
meningkatkan retensi cairan dan
meningkatkan volume plasma yang
berdampak terhadap peningkatan beban
kerja jantung dan akan meningkatkan
kebutuhan miokardium. b) Beriakan
diuretik contoh : furosemide,
sprinolakton, hipdronolakton. Rasional :
diuretik bertujuan untuk menurunkan
volume plasma dan menurunkan retensi
cairan di jaringan sehingga menurunkan
resiko terjadinya edema paru. c) Pantau
data laboratorium elektrolit kalium.
Rasional : hipokalemia dapat membatasi
Nyeri dada b.d
32
4. kurangnya suplai Setelah dilakukan asuhan efektifitas terapi
keperawatan 3x24 jam
darah ke
diharapkan klien tidak Kaji skala nyeri
miokardium,
mengalami nyeri
Mengobservasi tanda tanda nyeri
perubahan Kriteria hasil :
1. Mengkolaborasikan dengan dokter
Klien mampu mengontrol
metabolisme, pemberian obat analgetik
nyeri ( tahu penyebab
peningkatan 2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
nyeru, mampu
dalam
produksi asam laktat mengunakan tekhnik non
3. Melakukan penyuluhan kesehatan
farmakologi untuk
sesuai indikasi.
mengurangi nyeri)
Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri
( skala, instensitas,
frekuensi, dan tanda
nyeri)
Mengatakan rasa nyaman
berkurang, tanda vital
33
dalam batas normal, tidak
mengalami gangguan
tidur
34
vasokonstriksi pembuluh darah yang
dapat meningkatkan preload, tahanan
vascular sistemis, dan beban jantung. 4)
Berikan diet sesuai program
(pembatasan air dan natrium) Rasional :
mencegah retensi cairan dan edema
akibat penurunan kontraktilitas jantung.
5) Rujuk ke program rehabilitasi
jantung Rasional : meningkatkan jumlah
oksigen yang ada untuk kebutuhan
Cemas yang berhubungan jantung sekaligus mengurangi
dengan rasa takut akan Tujuan Setelah 2x24 Jam ketidaknyamanan sehubungan dengan
6.
kematian,penurunan status di rawat, kecemasan terjadinya iskemia
kesehatan, situasi krisis, berkurang.
ancaman, atau perubahan Kriteria evaluasi Tidur 6- 1) Kaji tanda-tanda dan ekspresi verbal
kesehatan 8 jam/hari, gelisah dari kecemasan. Rasional : tingkat
hilang, klien kooperatif, kecemasan dapat berkembang ke panik
mengungkapkan yang dapat merangsang respon simpatik
perasaannya pada dengan melepas katekolamin. Ini
perawat tentang tindakan mengakibatkan peningkatan kebutuhan
yang diprogramkan, klien jantung akan oksigen. 2) Temanin klien
35
dapat selama periode kecemasan tinggi, beri
mengindentifikasikan kekuatan, gunakan suara tenang.
penyebab atau faktor Rasional : pengertian yang empati
yang mempengaruhinya, merupakan pengobatan dan mungkin
menyatakan ansietas meningkatkan kemampuan koping
berkurang/hilang. klien. 3) Orientasikan klien terhadap
prosedur rutin dan aktivitas yang
diharapkan Rasional : orientasi dapat
menurunkan kecemasan 4) Beri
kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan ansietasnya Rasional :
dapat menghilangkan ketegangan
terhadap kekhawatiran yang tidak
diekspresikan 5) Lakukan pendekatan
dan konsumsi Rasional : membina
saling percaya 6) Beri kesempatan pada
orang terdekat untuk mendampigi klien
Rasional : respon terbaik adalah klien
mengungkapkan perasaan yang
dihadapinya. Keluarga dapat membantu
klien untuk mengungkapkan perasaan
36
kecemasan 7) Berikan penjelasan
tentang penyakit, penyebab serta
penanganan yang akan dilakukan
Rasional : untuk memberikan jaminan
kepastian tentang langkahlangkah
tindakan yang akan diberikan sehingga
klien dan keluarga mendapatkan
informasi yang lebih jelas. 8)
Kolaborasi: berikan anticemas/hipnotik
sesuai indikasi contohnya diazepam
Rasional : meningkatkan relaksasi dan
menunjukan kecemasan.
37
38
C. IMPLEMENTASI ( CATATAN KEPERAWATAN )
39
40
D. E V A L U A S I ( CATATAN PERKEMBANGAN )
41
42